Pelita-Mulia Hasnah-Eksistensi Mahasiswa PPL
Pelita-Mulia Hasnah-Eksistensi Mahasiswa PPL
Mulia Hasnah
STAI Al-Gazali Soppeng
muliahasnah54@gmail.com
Abstract:
This study aims to get answers to the discussion regarding the existence of PPL students,
about students' motivation to study PAI and the role of PPL students in increasing
learning motivation. This research is a qualitative field research. The research subjects
were 8 students of SMP Negeri 1 Lilirilau using observation, interview and
documentation instruments. Most of them felt unprepared and lacked confidence when
carrying out teaching practices. However, they did not face difficulties in mastering
teaching materials. PPL students have a positive influence on Islamic education learning
motivation. seen from the response of students who feel happy with the presence of PPL
students. Efforts to play an optimal role in increasing student learning motivation are
carried out by creating good communication with students, implementing appropriate
learning strategies and establishing good cooperation with tutors and supervisors.
PENDAHULUAN
2 Mulia Hasnah
PELITA Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Volume 1 Nomor 1 2023: 1-10
METODE PENELITIAN
Data primer, merupakan data yang menjadi bahan analisis dalam penelitian ini. Data
primer ini diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan informan. Data sekunder, adalah data
yang mendukung data primer yaitu segala bentuk data yang didapatkan melalui buku pustaka
dan berbagai macam, baik berupa buku-buku, majalah, jurnal, artikel dan berbagai penelitian
yang terkait dengan permasalahan penelitian ini.
Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengukur penelitian ini merupakan hal yang sangat urgent
dalam melaksanakan penelitian. Hal ini karena instrumen penelitian bertujuan sebagai
perlengkapan untuk memperoleh data hingga pertanyaan harus relevan dengan masalah yang
diteliti. Meninjau dari aspek yang diteliti, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa kusioner, pedoman interviuw, catatan pengamatan dan pedoman dokumentasi.
4 Mulia Hasnah
PELITA Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Volume 1 Nomor 1 2023: 1-10
langsung menilai cara atau metode pengajaran yang digunakan oleh praktikan. Setelah selesai
melakukan praktik pembelajaran guru pamong selalu melakukan evaluasi dan memberi
bimbingan kepada praktikan agar cara mengajar dapat lebih baik lagi.
Dari tabel dapat dilihat bahwa dari 8 responden, 3 responden atau 37,5% menyatakan
percaya diri dalam menghadapi PPL dan kegiatan yang ada didalamnya, 5 responden atau
67,5% menyatakan kurang percaya diri dan tidak ada yang menjawab tidak percaya diri. Rasa
kurang percaya diri responden tersebut terdiri dari berbagai aspek meliputi: kepercayaan diri
mereka diawal PPL, menguasai materinya, ketepatan penggunaan strategi dan takti belajar, skill
dalam pengembangan lembar kerja (LK), pengembangan evaluasi penilaian.
Pada tabel tersebut menunjukkan ada 2 orang atau 25% mengatakan biasa diawal
praktik mengajar di kelas, 6 responden atau 75% menyatakan merasa gugup atau nerveous
ketika pertama kali praktik mengajar di kelas dan tidak ada yang menyatakan tidak siap. Secara
jelas data di atas menunjukkan perasaan mahasiswa saat pertama kalinya berhadapan dengan
siswa.
Ketidaksiapan mahasiswa calon tenaga pengajar dalam praktik mengajar dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Salah satunya yaitu berhubungan dengan kemampuan menguasai materi ajar.
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 8 responden, 5 responden atau 62,5% menyatakan
menguasai materi bahan ajar yang akan diajarkan, 3 responden atau 37,5% mengatakan kurang
menguasai dan tak satupun responden yang mengatakan tidak menguasai. Secara jelas tabel di
atas menunjukkan tingakt kemampuan mahasiswa dalam penguasan materi.
Tabel menunjukkan bahwa dari 8 orang, 3 orang atau 37,5% mengatakan ketetapan dalam
memilih strategi pembelajaran, 4 responden atau 50% menyatakan kurang mampu, dan 1
responden atau 12,5% menyatakan tidak mampu. Secara nyata data di atas tentang kemampuan
mahasiswa calon guru upaya menggunanakan strategi pembelajaran yang berkaitan dengan
karakteristik materi Pendidikan Agama Islam masih memiliki kesulitan dalam penerapannya.
1 Sangat Senang 31 31
2 Senang 44 44
3 Cukup Senang 23 23
4 Kurang Senang 2 2
6 Mulia Hasnah
PELITA Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Volume 1 Nomor 1 2023: 1-10
5 Tidak Senang - -
Jumlah 100 100
Tabel menunjukkan bahwa dari 100 responden yang dijadikan sampel penelitian, 31
responden atau 31% menyatakan sangat senang dengan kehadiran mahasiswa PPL di sekolah
mereka, 44 responden atau 44% menyatakan senang, 23 responden atau 23% menyatakan cukup
senang, 2 responden menyatakan kurang senang dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak senang.
Tabel 6. Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pelajaran PAI yang Diajarkan Mahasiswa PPL
No Kategori Jawaban Jumlah Persentasi (%)
1 Sangat Baik 19 19
2 Baik 58 58
3 Cukup 16 16
4 Kurang Baik 5 5
5 Tidak Baik 2 2
Jumlah 100 100
Tabel menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa telah
membuahkan hasil yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden yang
menunjukkan bahwa dari 100 responden, 19 responden atau 19% menyatakan memiliki
pemahaman yang sangat baik terhadap materi pelajaran PAI yang diajarkan oleh mahasiswa
PPL, 58 orang atau 58% mengatakan baik, 16 orang atau 16% mengatakan cukup, 5 orang atau
5% mengatakan kurang baik, dan ada 2 orang atau 2% mengatakan tidak baik.
Banyaknya siswa yang menjawab baik pada tabel tersebut, dianggap sebagai sebuah
indikasi keberhasilan menyampaikan materi. Di samping itu, perihal tersebut juga dianggap
bahwa mahasiswa PPL mampu menarik minat dan perhatian siswa SMP Negeri 1 Lilirilau
dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam yang pada akhirnya terkait dengan peningkatan
motivasi belajar siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam itu sendiri.
Tabel 7. Minat Siswa Terhadap Pembelajaran PAI yang Dilaksanakan Oleh Mahasiswa PPL
NO Kategori Jawaban Jumlah Persentasi (%)
1 Sangat Berminat 21 21
2 Berminat 49 49
3 Cukup Berminat 20 20
4 Kurang Berminat 7 7
5 Tidak Berminat 3 3
Jumlah 100 100
Tabel menunjukkan bahwa dari 100 orang yang dijadikan sampel, 21 orang atau 21%
menyatakan sangat berminat terhadap pembelajaran PAI yang diajarkan oleh mahasiswa PPL,
Peranan Mahasiswa PPL dalam Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SMP Negeri 1
Lilirilau
Keberadaan mahasiswa PPL di sekolah sebagai bentuk penerapan materi yang mereka
peroleh di dunia pendidikan memang dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas
pembelajaran di sekolah tersebut. Beberapa guru pamong terkadang berpikiran negatif dan
menganggap bahwa kehadiran mereka dapat merusak proses pembelajaran yang telah mereka
bangun. Sebagian dari guru pamong juga bisa beranggapan berbeda dan berpikir positif bahwa
kehadiran mereka akan membawa suasana baru dan pengetahuan yang baru yang mereka
peroleh dari bangku kuliah sehingga diharapkan dapat memberikan warna dalam pembelajaran
siswanya.
Mengetahui persepsi guru pamong terhadap kehadiran mahasiswa PPL di sekolah
dihasilkan dari hasil wawancara dengan guru pamong yang menyatakan kehadiran mereka
sebenarnya cukup membantu kami. Siswa saya lihat juga memiliki persepsi yang positif
terhadap kehadiran mereka. Mungkin karena dapat bertindak seperti kakak-kakak mereka
sehingga terlihat akrab dengan anak-anak (Muh.Asdar, 2014).
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya kehadiran mahasiswa
PPL di SMP Negeri 1 Lilirilau memiliki implikasi positif upaya meningkatkan kualitas
pendidikan di lembaga formal. Ini dapat dilihat dari respon positif para guru pembimbing
terhadap kehadiran mahasiswa PPL.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, mahasiswa PPL melakukan beberapa
strategi agar motivasi belajar siswa meningkat sehingga diharapkan kualitas pembelajaran akan
meningkat yang tentunya akan berimplikasi pada prestasi belajarnya. Adapun strategi yang
dilakukan antara lain: 1) Menciptakan komunikasi yang baik dengan siswa. Pembelajaran
merupakan salah satu bentuk interaksi antara pendidik dan peserta didik. Dalam interaksi
tersebut, seorang pendidik harus mampu berinteraksi dengan anak didik secara baik.
Komunikasi harus terjalin selama dilingkungan sekolah; 2) Mengaplikasikan strategi
pembelajaran yang efektif. Dalam aktivitas pembelajaran, guru merupakan sosok sentral yang
berperan penting dalam menjembati potensi yang dimiliki oleh siswa. Untuk itu, seorang guru
yang baik harus mampu menjadi motivator, fasilitator, tutor, demonstrator, pengelola kelas, dan
narasumber yang baik bagi siswa. Salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh seorang
guru adalah didalam kelas guru bertindak sebagai fasilitator. Seorang guru tidak harus menjadi
narasumber sentral selama PBM berlangsung, dan guru harus mampu mengembangkan potensi
dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik untuk dapat diekspresikan dan dikemukakan
8 Mulia Hasnah
PELITA Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Volume 1 Nomor 1 2023: 1-10
di dalam kelas sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi siswa yang lain; 3) Terjalinya
interaksi yang baik antara guru pamong disekolah dan dosen pembimbing PPL.
Sebagai calon guru tentunya masih banyak memiliki kekurangan, baik dalam aspek
penguasaan materi maupun cara penyampaian, kerjasama yang baik dengan pihak-pihak yang
lebih mumpuni seperti guru pamong dan dosen pembimbing merupakan sebuah kemutlakan
bagi mahasiswa PPL. Untuk itu setiap saat mahasiswa PPL membutuhkan bimbingan dan
masukan dari mereka.
Upaya mahasiswa PPL dalam menciptakan motivasi belajar siswa hendaknya tidak
dipahami sebagai upaya yang sempurna. Sebagai seorang calon guru yang dapat dikatakan
pemula dan belum berpengalaman seperti halnya guru profesional, ketekunan dan semangat
mereka untuk dapat menjalankan program PPL untuk tidak sekedar formalitas belaka tetapi
dapat menjadi bekal bagi mereka menjadi guru yang profesional hendaknya dapat dihargai dan
inilah yang mereka dapat tunjukkan dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
Mahasiswa PPL yang merupakan calon guru dituntut untuk menjadi fitur yang baik. Pada
saat berPPL disekolah mahasiswa harus mengaplikasikan apa yang mereka dapatkan pada saat
mereka kuliah. Dan itu menjadi modal utama bagi mereka nantinya.
PENUTUP
Paparan yang diuraikan dari bab-bab sebelumya , maka dapat disimpulkan antara lain:
1. Keberadaan mahasiswa PPL di SMP Negeri 1 Lilirilau Cabenge Kabupaten Soppeng
merupakan salah satu bentuk pengimplementasian dari apa yang mereka peroleh di
perguruan tinggi. Kompetensi mereka yang tentunya tidak sama dengan guru profesional
sehingga temuan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar mereka merasa belum
siap dan kurang percaya diri ketika menghadapi kegiatan PPL dan utamanya ketika
melaksanakn praktik mengajar, masih memiliki hambatan dalam memilih strategi
pembelajaran yang tepat dan pengembangan LKS. Sementara itu, mereka tidak
menghadapi kesulitan dalam penguasaan materi bahan ajar dan pengembangan perangkat
penilaian pembelajaran.
2. Mahasiswa PPL memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP
Negeri 1 Lilirilau Cabenge Kabupaten Soppeng.. Indikator ini dapat dilihat dari respon
mereka yang merasa senang dengan kehadiran mahasiswa PPL, mudah memahami apa
yang disampaikan, dan memiliki minat mengikuti materi yang diajarkannya. Hal ini
ditunjang oleh persepsi siswa yang baik terhadap kemampuan mahasiswa PPL dalam
penguasaan materi dan penerapan strategi pembelajaran yang tepat.
3. Peranan mahasiswa PPL dalam meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SMP Negeri 1
Lilirilau Cabenge Kabupaten Soppeng sudah cukup maksimal. Meskipun menghadapi
beberapa kendala, tetapi dapat dihadapi dan didapatkan solusi yang tepat. Upaya untuk
berperan secara optimal dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ini dilakukan dengan
cara menciptakan komunikasi yang baik dengan siswa, menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat dan menjalin kerjasama yang harmonis antara guru pamong dan dosen
pembimbing.
Ali, Muhammad (1992) Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. 8; Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
AM, Sardiman (1991) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Arifin, H.M (1997) Hubungan Timbal Balik Pendidikan di Lingkungan sekolah dan keluarga.
Jakarta PT Bulan Bintang.
Deparmatemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1085). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar. (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Aleksindo
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Lembaga Pendidikan.
Jakarta: Sinar Grafika,.
Rustam, Tabrani (1989) Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Karya,.
Sabrani, Ahmad (2007) Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat. Ciputat Press
Group.
Slameto (1997) Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT. Bina Aksara.
Sudjana, Nana (1996) Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. III;
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar
Grafika.
Usman, M. Uzer (2001) Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
10 Mulia Hasnah