Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan

keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun

masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada

pembentukan kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat disamping

transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara

dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian

kepada generasi berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap menyongsong masa

depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah (Nurkholis, 2013). Dalam

mencapai tujuan pendidikan diperlukan peran guru yang mampu mendidik dan

mengarahkan siswa agar tidak menyimpang dari nilai-nilai yang ingin dicapai.

Guru juga bertugas mengajar. Mengajar artinya mentransfer sejumlah ilmu

pengetahuan kepada siswa. Mengajar bermakna menyentuh ranah intelektual dan

kecerdasan siswa. Untuk mengajar diperlukan berbagai strategi dan metode sehingga

proses transfer ilmu pengetahuan kepada siswa menjadi lancar. Kegiatan belajar

siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan

siswa dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan

keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka

melalui pembelajaran siswa dapat belajar dengan baik (Syarifuddin, 2015).

1
2

Pembelajaran IPA sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. IPA juga berperan penting dalam upaya menyiapkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran IPA menekankan pada kegiatan

belajar mengajar serta mengembangkan konsep dan keterampilan proses siswa

dengan berbagai metode mengajar yang sesuai bahan kajian yang diajarkan.

Pembelajaran IPA menuntut peran aktif siswa, karena IPA merupakan proses ilmiah

yang didasari dengan cara berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung.

Pada pembelajaran IPA terdapat komponen yang harus dimiliki siswa yang dapat

memahami proses ilmiah sebagai hasil dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan

(Wartono, 2004).

Dewasa ini, siswa lebih dominan diam mendengarkan dan cenderung tidak

dapat mengkonstruksi informasi yang ia peroleh dari berdiskusi. Pada hakikatnya

siswa memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dalam belajar misalnya kemampuan

untuk bertanya, merumuskan dugaan, mengklasifikasikan, melakukan pengamatan,

dan menginterpretasi. Namun hal-hal tersebut kadang kala tidak berkembang secara

optimal, untuk itu dibutuhkan keterampilan gaya mengajar guru yang dapat

membantu mengoptimalkan kemampuan siswa tersebut dalam pembelajaran IPA.

Gaya mengajar guru dalam kelas merupakan hal yang sangat penting untuk

diperhatikan guna tercapainya efektifitas dalam proses pembelajaran. Gaya mengajar

meliputi aspek sikap atau tingkah laku guru dalam melangsungkan proses belajar

mengajar di dalam kelas.

Di Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso terdapat 5 Sekolah Menengah

Pertama Negeri yakni SMP Negeri 1 Pamona Timur, SMP Negeri 2 Pamona Timur,
3

SMP Negeri 3 Pamona Timur, SMP Negeri Satu Atap Matialemba dan SMP Negeri

Satu Atap Masewe serta 1 Sekolah Mengengah Pertama Swasta yakni SMP GKST

Taripa yang letaknya tersebar di 5 desa, yakni desa Kele’i, desa Masewe, desa Taripa,

desa Matialemba dan desa Kamba. Masing-masing sekolah dalam proses

pembelajarannya senantiasa berusaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

siswanya terutama dalam pembelajaran IPA, sehingga dalam mewujudkannya guru

dari masing-masing sekolah tersebut berupaya untuk menyesuaikan dan menemukan

gaya mengajar yang dirasa cocok untuk digunakan dalam pembelajaran IPA.

Dampaknya gaya mengajar yang digunakan oleh guru IPA pada masing-masing

sekolah menjadi beragam serta masih ada guru yang kurang memahami jenis gaya

mengajar yang mereka gunakan beserta kelebihan dan kekurangannya jika diterapkan

dalam pembelajaran secara khusus pembelajaran IPA.

Umumnya gaya mengajar yang digunakan oleh guru IPA SMP di Kecamatan

Pamona Timur, Kabupaten Poso belum teridentifikasi secara jelas karena guru-guru

IPA disana menggunakan gaya mengajar yang menurut mereka cocok untuk

diterapkan dalam pembelajaran di kelas tetapi tidak mengenali secara jelas mengenai

jenis gaya mengajar yang mereka gunakan tersebut.

Meninjau dari perlunya perlunya pengetahuan guru akan jenis gaya mengajar

yang mereka gunakan serta banyaknya guru mata pelajaran IPA SMP di Kecamatan

Pamona Timur, Kabupaten Poso sehingga belum diketahui secara pasti gaya

mengajar apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA, maka

berdasarkan kondisi tersebut, peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai

jenis gaya mengajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran oleh guru IPA
4

SMP di Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso. Oleh karena itu, penelitian ini

diberi judul “Identifikasi Gaya Mengajar Guru IPA SMP Di Kecamatan Pamona

Timur Kabupaten Poso ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah: Gaya mengajar apa saja yang sering digunakan oleh guru IPA SMP di

Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gaya mengajar apa

saja yang sering digunakan oleh guru IPA SMP di Kecamatan Pamona Timur

Kabupaten Poso.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

1. Sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ilmiah berkaitan dengan gaya

mengajar guru.

3. Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam khasanah

ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan hasil penelitian dapat dijadikan

sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang professional.


5

1.4.2 Manfaat dalam aspek praktis

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru

Dapat memberikan masukan mengenai gaya mengajar apa saja yang banyak

dipakai dan cocok untuk proses pembelajaran.

2. Bagi siswa

Dengan gaya mengajar yang tepat siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran

IPA di dalam kelas.

3. Bagi sekolah

Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran IPA dilihat

dari sudut pandang gaya mengajar guru.

4. Bagi peneliti

Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan

penelitian baik secara teoritis maupun praktik. .

5. Bagi instansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam peningkatan

kualitas pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai