Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI SEKITAR


PROKLAMASI KEMERDEKAAN

Dewi Nuraeni, Usada, A. Dakir


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta.
e-mail: rainy.dewi@gmail.com

Abstract: The aim of this reserach is to develop the motivation to learn social science matter
about the proclamation of independence. This research belongs to a classroom action research. The
research was carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and
reflection. Subjects were elementary school students in fifth grade Kayuapak 01 Academic Year
2011/2012 which amounts to 14 students consist of 4 boys and 10 girls. The source data were
obtained from primary data of students, teachers, and Headmaster of Elementary school Kayuapak
01. The source of secondary data consist of file/document and the result observation by teacher
fifth class. The average value of the cycle pre-class 60,93; the first cycle raise to 69,68 and at
77,79 reached second cycle. The conclusions of this research is implementation sociodramatic
methods could develop the motivation to learn social science in the fifth grade students
Elementary School Kayuapak 01 Polokarto Sukoharjo year 2011/2012.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar IPS materi sekitar
Proklamasi Kemerdekaan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SD Negeri Kayuapak 01 Tahun
pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Data yang diperoleh peneliti yaitu Sumber data pokok (Primer) yaitu dari para siswa,
guru, kepala sekolah SD Negeri Kayuapak 01. Sumber data sekunder meliputi arsip/dokumen, dan
hasil observasi oleh guru kelas sendiri. Nilai rata-rata kelas yaitu sebelum tindakan sebesar 60,93;
siklus I naik menjadi 69,68 dan pada siklus II naik menjadi 77,79. Simpulan penelitian ini adalah
penerapan metode sosiodrama dapat meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas V SDN
Kayuapak 01 Polokarto Sukoharjo Tahun 2011/2012.

Kata kunci: metode sosiodrama, motivasi belajar IPS, proklamasi kemerdekaan

Perubahan masyarakat yang begitu ce- Guru harus bisa menjadi dunia pem-
pat merupakan dampak dari kemajuan dalam belajar dan mulai menghargai pembelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mem- sama besarnya dengan menghargai kemer-
bawa akibat baik itu positif maupun negatif dekaan, kebebasan, keadilan, perlindungan,
bagi kehidupan. Sampai sekarang, lembaga dan kesehatan. Dalam pemilihan strategi dan
pendidikan masih tetap menjadi tumpuan ha- model pembelajaran harus selalu memikirkan
rapan yang dapat membawa pencerahan bagi kondisi peserta didik. Karena peserta didik
masyarakat yang mengalami perubahan adalah obyek utama dalam kemajuan mutu
(Sapriya, 2009: 2). pendidikan dibandingkan dengan aspek
Untuk mengantisipasi dan menjawab lainnya.
tantangan akibat perubahan tersebut, maka Selain itu, guru juga harus memahami
pendidik perlu mengembangkan kemampuan prinsip-prinsip dalam belajar untuk mem-
mengajar baik itu perencanaan, kegiatan inti, bantu guru dalam memilih tindakan yang
maupun hasil dari pembelajaran tersebut. tepat sehingga dapat terhindar dari tindakan -
Berbagai inovasi dalam pendidikan telah di- tindakan yang kelihatannya baik tetapi nya-
kembangkan untuk meningkatkan dan me- tanya tidak berhasil meningkatkan proses be-
maksimalkan mutu pendidikan, relevansi dan lajar siswa. Prinsip-prinsip tersebut ber-
mutu pendidikan. kaitan serta dengan perhatian dan motivasi,
1
2

keterlibatan langsung/ berpengalaman, pe- Dalam kegiatan pembelajaran IPS di


ngulangan, tantangan, balikan dan penguatan, SDN Kayuapak 01,siswa banyak yang me-
serta perbedaan individual (Dimyati dan rasa bosan dan jenuh. Saat kegiatan pem-
Mudjiono,1999: 42). belajaran banyak siswa yang mengantuk dan
Perhatian mempunyai peranan yang terlihat capek sehingga kegiatan pembe-
penting dalam kegiatan belajar tanpa adanya lajaran masih kurang efektif. Metode pem-
perhatian tak mungkin terjadi belajar. Di belajaran yang masih konvensional membuat
samping perhatian, motivasi mempunyai pe- motivasi dan minat siswa pada mata pela-
ranan penting dalam kegiatan belajar. Mo- jaran IPS semakin berkurang, terutama Pro-
tivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan klamasi Kemerdekaan. Hal ini terbukti dalam
mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi hasil wawancara terhadap guru dan siswa dan
dapat merupakan tujuan dan alat dalam pem- hasil tes angket siswa sebelum tindakan
belajaran. Sebagai tujuan, motivasi meru- dengan nilai rata-rata 60,93 termasuk ka-
pakan tujuan dalam mengajar. Guru berharap tegori motivasi rendah yang menunjukkan
bahwa siswa tertarik dalam kegiatan intelek- kurangnya minat dan motivasi belajar siswa
tual dan estetik sampai kegiatan belajar ber- terhadap pelajaran IPS.
akhir. Sebagai alat, motivasi merupakan sa- Selain itu, hal-hal tersebut di atas di-
lah satu faktor seperti halnya intelegensi dan sebabkan karena pembelajaran IPS masih
hasil belajar sebelumnya yang dapat menen- nampak bahwa gurulah yang selalu aktif
tukan keberhasilan belajar siswa dalam bi- memberikan materi pelajaran atau men-
dang pengetahuan, nilai-nilai, dan keteram- dominasi kegiatan pembelajaran sehingga
pilan. (Gagne dan Berliner dalam Dimyati siswa lebih banyak diam mendengarkan dari-
dan Mudjiono,1999: 42-43) pada aktif. Dengan keadaan belajar yang se-
Berdasarkan penjelasan di atas, dike- perti ini secara terus menerus maka akan
tahui seberapa pentingnya peranan motivasi membuat siswa menjadi kurang semangat, le-
dalam kegiatan belajar mengajar siswa. su, tidak berminat dan kurang termotivasi.
Siswa-siswa di SDN Kayuapak 01 juga me- Hal-hal tersebut hanya beberapa faktor yang
miliki karakteristik yang berbeda-beda, baik menyebabkan rendahnya motivasi dan pres-
itu kepribadian, kemampuan berpikir, mau- tasi belajar siswa. Padahal sudah dijelaskan
pun kemampuan menangkap pelajaran, di atas bahwa kemampuan siswa belajar itu
termasuk siswa kelas V. Di mana dalam pe- berbeda-beda ada yang bisa diam men-
menuhan kebutuhan belajar siswa, guru harus dengarkan dengan tenang, ada yang bisa be-
dapat memilih dan menggunakan metode lajar hanya dengan membaca dan ada juga
yang tepat untuk dapat meningkatkan moti- yang harus belajar dengan aktif melakukan
vasi dan prestasi belajar siswa. suatu kegiatan.
Mata pelajaran IPS adalah salah satu Berdasarkan beberapa uraian perma-
pelajaran yang menuntut adanya perubahan salahan di atas, peneliti menerapkan metode
karena terkait dengan keadaan sosial masya- pembelajaran sosiodrama pada mata pe-
rakat baik masa lalu, sekarang, ataupun masa lajaran IPS terutama materi sekitar Pro-
depan. Pelajaran IPS sering kurang diminati klamasi Kemerdekaan. Kadang-kadang ba-
karena dianggap membosankan dan kurang nyak peristiwa psikologis atau sosial yang
penting, termasuk SDN Kayuapak 01. Siswa sukar bila dijelaskan dengan kata-kata be-
Kelas V SDN Kayuapak 01 berjumlah 14 laka. Maka perlu didramatisasikan, atau sis-
terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 10 siswa pe- wa dipartisipasikan untuk berperanan dalam
rempuan. Guru dalam mengajar IPS sudah peristiwa sosial itu. Dalam hal ini perlu me-
cukup menarik karena kadang-kadang dalam nggunakan metode sosiodrama yaitu siswa
kegiatan pembelajaran juga diselingi dengan dapat mendramatisasikan tingkah laku, atau
cerita-cerita sehingga anak tidak terlalu me- ungkapan gerak-gerik wajah seseorang dalam
rasa bosan. hubungan sosial antar manusia.
3

Dengan metode sosiodrama, siswa juga Kayuapak RT 03/RW 03,Kayuapak, Keca-


dapat langsung memerankan tokoh-tokoh da- matan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
lam peristiwa proklamasi dan mengalaminya Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V
sendiri sehingga siswa lebih mudah me- SD Negeri Kayuapak 01 Tahun pelajaran
mahami peristiwa-peristiwa selama Prokla- 2011/2012 yang terdiri dari 14 siswa yang
masi Kemerdekaan. Bagi siswa yang belajar terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 10 siswa
dengan cara membaca dapat membaca dan perempuan.
memahami tokoh-tokoh dalam drama, untuk Data yang diperoleh peneliti yaitu
siswa yang belajar dengan cara mendengar- berupa data Kualitatif yang berupa: Sumber
kan bisa belajar dengan mendengarkan data pokok (Primer) yaitu dari para siswa,
dialog-dialog yang dibacakan oleh temannya guru, kepala sekolah dan orang tua siswa SD
sendiri, dan untuk siswa yang belajar dengan Negeri Kayuapak 01 Kecamatan Polokarto
gerak atau aktif bisa dengan memerankan Kabupaten Sukoharjo. Sumber data sekunder
peran-peran dalam tokoh Proklamasi Kemer- meliputi arsip/dokumen, dan hasil observasi
dekaan. Maka dengan sosiodrama mereka oleh guru kelas sendiri.
dapat menghayati peranan apa yang dimain-
kan, mampu menempatkan diri dalam situasi HASIL
orang lain yang dikehendaki guru. Dalam melaksanakan PTK, peneliti
Dalam metode sosiodrama siswa dalam melakukan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus
situasi peranan yang dimainkannya harus bi- II. Sebelum dilaksanakannya siklus I, pene-
sa berpendapat, memberikan argumentasi, liti mengadakan tes awal guna mengetahui
dan harus bisa mencari jalan keluar jika ter- seberapa besar motivasi yang dimiliki
jadi banyak perbedaan pendapat. Maka hal- siswa.
hal yang menyangkut kesejahteraan bersama
perlu ada musyawarah dan mufakat agar da- Tabel 1. Motivasi Belajar Prasiklus
pat mengambil keputusan bersama. Maka sis-
wa dengan bermain peranan, harus dapat me- No Interval f %
lakukan perundingan untuk memecahkan 1 51 - 55 4 28, 57
2 56 – 60 3 21, 42
bersama masalah yang dihadapi dan akhirnya 3 61 – 65 3 21, 42
mencapai keputusan bersama. 4 66 – 70 3 21, 42
Dari penjelasan diatas, maka peneliti 5 71 – 75 1 7, 14
mengadakan penelitian tindakan kelas de- Jumlah 14 100,00
ngan judul ”Penerapan Metode Pembelajaran
Sosiodrama Untuk Meningkatkan Motivasi Berdasarkan tabel 1, motivasi belajar
Belajar IPS Materi Sekitar Proklamasi IPS pada pra siklus materi Proklamasi
Kemerdekaan pada Siswa Kelas V SDN Kemerdekaan Indonesia, nilai motivasi ter-
Kayuapak 01 Polokarto Sukoharjo Tahun tinggi yang didapat siswa adalah 71, se-
2011/2012. dangkan nilai terendah yang didapat siswa
adalah 50. Rata-rata nilai pra siklus 60, 93.
METODE Siswa yang termasuk motivasi rendah se-
Tahapan kegiatan dalam pelak- banyak 7 siswa atau sebesar 50,00%, lalu sis-
sanaan penelitian tindakan kelas ini me- wa yang termasuk motivasi sedang berjumlah
nggunakan model Kemmis dan Mc Taggart 6 siswa atau sebesar 42,86% sisanya ter-
dalam Kasihani Kasbolah (2001: 63) yang masuk motivasi tinggi yaitu 1 siswa atau se-
meliputi perencanaan, tindakan, besar 7,14%.
pengamatan, dan refleksi. Di dalam pene- Pada siklus I motivasi belajar siswa
litian tindakan kelas ini terdapat dua siklus, menunjukkan adanya peningkatan setelah
yaitu (1) Siklus pertama (2) Siklus kedua menggunakan metode pembelajaran
Penelitian dilaksanakan di SD Sosiodrama.
Negeri Kayuapak 01 yang beralamat di
4

Tabel 2. Motivasi Belajar Siklus I (14,28%). Nilai motivasi tertinggi siswa yaitu
84, dan terendahnya yaitu 69.
No Interval f % Pelaksanaan siklus I, jumlah siswa
1 65 – 66 2 14, 28% yang termasuk motivasi tinggi ada 7 siswa
2 67 – 68 3 21, 43% (50%), dan pada siklus II, jumlah siswa yang
3 69 – 70 2 14, 28% termasuk motivasi sangat tinggi ada 2 siswa
4 71 – 72 3 21, 43% (14,28%), motivasi tinggi ada 10 siswa
5 73 – 74 4 28, 70% (71,42%). Peningkatan motivasi belajar IPS
Jumlah 14 100,00 tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
siswa kelas V SDN Kayuapak 01 Polokarto,
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui Sukoharjo dari siklus I ke siklus II sebesar
bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa 35,71%.
pada siklus I ini adalah sebesar 70,21. Jumlah Karena peningkatan tersebut me-
siswa pada siklus 1 yang mempunyai ngakibatkan jumlah nilai rata-rata sudah
motivasi tinggi yaitu sebanyak 7 siswa atau mencapai indikator kinerja yaitu 85,71%
sebesar 50% dari jumlah siswa ke-las V. Ada motivasi siswa termasuk kategori tinggi atau
7 siswa (50%) mempunyai moti-vasi sedang. sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
Motivasi tertinggi siswa adalah 74,00 metode pembelajaran Sosiodrama dapat
sedangkan motivasi terendahnya adalah meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
66,50. materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada kegiatan pra siklus hanya ada 1
atau 7,14% dari jumlah siswa kelas V sudah PEMBAHASAN
termasuk siswa yang mempunyai motivasi ti- Menurut Waluyo (2003: 161) alam
nggi. Sedangkan setelah dilaksanakannya si- pengajaran sosiodrama kiranya tidak hanya
klus I, motivasi belajar IPS tentang Prokla- memberikan pengetahuan tentang drama.
masi Kemerdekaan Indonesia yang motivasi Mereka juga harus mampu mengapresiasi
tinggi bertambah 6 siswa yaitu menjadi 7 sis- (unsur yang termasuk afektif), dan me-
wa atau sebesar 50% dari jumlah siswa kelas mentaskannya/mempraktekkannya (psiko-
V. motorik). Hal ini sesuai dengan tujuan
Karena belum tercapainya indikator pengajaran teori Bloom, khususnya dalam
kinerja yaitu 75% termasuk motivasi kategori unsur afektif. Ada lima aspek unsur afektif
tinggi sehingga harus dilanjutkan siklus II. dalam taksonomi Bloom, yaitu minat, apre-
Pada siklus II motivasi belajar siswa siasi, sikap, nilai dan penyesuaian diri. Da-
juga mengalami peningkatan. lam hal ini erat hubungannya dengan pe-
Tabel 3. Motivasi Belajar Siklus II ngajaran sosiodrama.
Bermain sosiodrama hampir sama de-
ngan bermain bermain peran. Dengan ber-
No Interval f %
1 68 – 71 2 14, 28 %
main peran anak dapat mengekspresikan ke-
2 72 – 75 3 21, 42 % inginan, perasaan, dan kesenangan mereka
3 76 – 79 5 35,71 % terhadap sesuatu sehingga anak dapat ter-
4 80 – 83 3 21, 42 % bantu secara emosional dan intelektual dari
5 84 – 87 1 7, 14 % perasaan yang didapatnya ketika sedang me-
Jumlah 14 100,00 merankan seseorang (Muliawan, 2009: 230).
Dengan metode sosiodrama, siswa dapat ter-
Dari data, nilai rata-rata motivasi be- tarik secara emosional dengan peran yang di-
lajar pada siklus II ini adalah sebesar 76, 89. mainkan dan secara tidak sadar ikut terbawa
Pada Siklus II, jumlah siswa yang termasuk dalam peran yang dimainkannya sehingga hal
motivasi sangat tinggi ada 2 siswa (14,28%), ini mampu menarik minat/ motivasi belajar
motivasi tinggi ada 10 siswa (71,42%), dan siswa sesuai dengan salah satu unsur efektif
sisanya motivasi sedang ada 2 siswa di atas.
5

Berdasarkan data hasil penilaian siswa,


dapat diketahui bahwa penilaian motivasi be- SIMPULAN
lajar IPS tentang Proklamasi Kemerdekaan Berdasarkan hasil penelitian tindakan ke-
Indonesia pada siklus I, yaitu sebagai berikut: las yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus
Pada siklus I selama dua pertemuan, rata-rata dengan menerapkan metode pembelajaran
nilainya adalah 70,21 , siswa yang termasuk Sosiodrama pada siswa kelas V SDN
motivasi tinggi ada 7 siswa (50%) Kayuapak 01 Polokarto, Sukoharjo tahun
Penilaian motivasi belajar IPS materi ajaran 2011/ 2012 dalam kegiatan pembela-
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada si- jaran IPS tentang Proklamasi Kemerdekaan
klus II, yaitu selama dua pertemuan, nilai Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai
rata-ratanya adalah 76,89, siswa yang ter- berikut:
masuk motivasi sangat tinggi ada 2 siswa Melalui metode pembelajaran Sosiodrama
(14,28%), motivasi tinggi ada 10 siswa dapat meningkatkan motivasi belajar IPS
(71,42%). Siswa sudah mulai memahami materi pokok Proklamasi Kemerdekaan
dalam melaksanakan pembelajaran dengan Indonesia pada siswa kelas V SDN
metode pembelajaran Sosiodrama. Sebagian Kayuapak 01 Polokarto, Sukoharjo tahun
besar siswa sudah mulai berani maju ajaran 2011/ 2012. Hal ini dapat dilihat de-
kedepan/ memerankan tokoh tanpa perlu ngan adanya pening-katan pada nilai rata-
ditunjuk atau yang berani bertanya dan rata kelas yaitu sebelum tindakan se-besar
menjawab pertanyan guru. 60,93; siklus I naik menjadi 70,21 dan pada
Metode pembelajaran Sosiodrama da- siklus II naik menjadi 76,79. Pada Pra si-
pat meningkatkan motivasi belajar siswa da- klus, 1 siswa memiliki motivasi tinggi se-
lam materi Proklamasi Kemerdekaan dangkan yang lain motivasi rendah dan se-
Indonesia yang sesuai dengan penjelasan di dang. Siklus I, 7 siswa (50%) memiliki mo-
atas dan dari hasil penelitian yang mengalami tivasi tinggi dan sisanya motivasi sedang/
peningkatan dan mencapai indikator kerja cukup. Kemudian siklus II, siswa yang me-
yang telah ditentukan yakni mencapai miliki motivasi tinggi atau sangat tinggi ada
85,71%. 12 siswa (85,71), yang lain motivasi sedang/
cukup ada 2 siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Rosda


Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta
Dimyati & Mudjiono.1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Kasbolah, Kasihani. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitan Negeri Malang
Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production
Waluyo, Herman. 2003. Drama dan Teori Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita
Muliawan, Ungguh. 2009. Tips Jitu Memilih Mainan Positif dan Kreatif Untuk Anak-Anak.
Yogyakarta: DIVA Press

Anda mungkin juga menyukai