Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Persona:Jurnal Psikologi Indonesia

40 Jurnal Persona

EFIKASI DIRI AKADEMIK, DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DAN PENYESUAIAN


DIRI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Intan Prastihastari Wijaya Niken Titi Pratitis


Universitas Nusantara PGRI Kediri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstract. The main purpose of this research is to know whether there is connection between self efficacy
academic and social support parents with self adaptation of University Students. The research subject
was 100 University Nusantara PGRI Kediri students consisting of 42 boys and 58 girls which was taken
random and having caractesistis of the first grade of the University students and staying together with
their own parents. The data of the self adaptation of the University students was obtained from the scale
of self actualization. The data of the scale self efficiacy academic was also obtained from the scale of self
efficacy academic. The data of social support parents was received from the scale of social support
parents. The resulf of this analysis of multiple regression are from maximum R = 0,684; F = 42,717; p =
0,000 (p < 0,01). The resulf of this data analysis showing that the self efficacy academic and social
support are integrated to self adaptation of the University students. The result of the analysis academic
self efficacy correlation with self actualization of the University students was obtained r partial = 0,632;
t = 8, 039 with p = 0,000 (p < 0,01). This data shows that there is positive correlation between academic
self efficacy and self actualization. The hypothesis of the research classifying that there is correlation
between them and it is acceptable. The out come of the analysis social support parents correlation with
self adaption of the University students was attained r partial = 0,159; t = 1,582 with p = 0,117 (p >
0,05). This data indicates that the variable of the social support is isolated and it is not related to the self
adaptation. The hypothesis of the research indicates that there is positive connection between social
support and self actualization and there fore it is unacceptable or avoided. This is because of another
factor that influences self adaptation of the University students a part from social support of the parents.

Key word: Self adaptation, Self efficacy academic, Sosial support parents.

Intisari, Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan efikasi diri akademik dan
dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan. Subjek penelitian 100
mahasiswa yang terdiri dari 42 mahasiswa laki-laki dan 58 mahasiswa perempuan diambil secara random
di Universitas Nusantara PGRI Kediri, dengan karakteristik sebagai mahasiswa pada tahun pertama dan
yang tinggal bersama orangtua kandung. Pengumpulan data menggunakan skala psikologi yang meliputi,
skala penyesuaian diri pada perkuliahan, skala efikasi diri akademik, dan skala dukungan sosial orangtua.
Data penelitian dianalisis menggunakan analisis regresi ganda, dan korelasi parsial dengan bantuan
komputer program SPSS 18.0 for windows. Hasil analisis regresi ganda diperoleh sebesar R = 0,684; F
= 42,717; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil analisis data ini menunjukkan efikasi diri akademik dan dukungan
sosial orangtua secara bersama-sama berhubungan dengan penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan.
Hasil analisis korelasi efikasi diri akademik dengan penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan
diperoleh r parsial = 0,632; t = 8,039 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Data ini menunjukkan ada korelasi
positif antara efikasi diri akademik dengan penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan. Hipotesis
penelitian yang menyatakan ada hubungan positif efikasi diri akademik dengan penyesuaian diri
mahasiswa pada perkuliahan, diterima. Hasil analisis korelasi dukungan sosial orangtua dengan
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan diperoleh r parsial = 0,159; t = 1,582 dengan p = 0,117 (p
> 0,05). Data ini menunjukkan Variabel dukungan sosial orangtua secara tersendiri tidak berhubungan
dengan penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan. Hipotesis penelitian yang menyatakan ada
hubungan positif dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan,
Jurnal Persona 41

ditolak. Hal ini dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa pada
perkuliahan selain dari dukungan sosial orangtua.

Kata kunci: Penyesuaian diri, efikasi diri akademik, dukungan sosial orangtua.

Banyak mahasiswa mengalami untuk mengarahkan dan meregulasi impuls,


perubahan sistem belajar mengajar, serta pemikiran, kebiasaan, emosi, sikap dan tingkah
tuntutan tugas yang lebih sulit, semenjak masuk laku untuk mengatasi ketegangan dan masalah
masa perkuliahan dibandingkan dengan masa yang dihadapinya serta pengembangan
SMA. Kejadian di lapangan ini, menunjukkan kepribadiannya pada tujuan yang matang (self
bahwa mahasiswa benar-benar mengalami control-self development). Kemampuan
perubahan yang jauh berbeda saat menjalani menyesuaikan diri dalam aspek tersebut
perkuliahan di perguruan tinggi, dan dibutuhkan berkaitan dengan proses pembentukan
kesiapan untuk menyesuaikan diri agar tidak keyakinan dan kesanggupan diri mahasiswa
ketinggalan pelajaran. Upaya penyesuaian diri untuk menjalani proses belajar, setelah
yang dilakukan adalah menerima kekurangan mahasiswa memahami diri dan mengenal
dan meningkatkan potensi dirinya untuk kelebihan dan kekurangannya secara objektif
mengatasi kekurangan, serta berusaha dan mampu memandang realita yang dihadapi
memandang realitas secara objektif, karena secara objektif.
subjek merasa dituntut untuk dapat Kemampuan penyesuaian diri
menyelesaikan tugas-tugas belajar serta harapan mahasiswa pada perkuliahan terutama
dari keluarga akan masa depan yang lebih baik. mahasiswa yang baru, yang masih dalam proses
Kondisi yang mengharuskan mahasiswa mengenali lingkungan dan sistem belajar yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar ada, cenderung terkait dengan keyakinan dan
dan teknik pengajaran yang baru setiap individu kesanggupan diri mahasiswa untuk mengerjakan
berbeda. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa tugas-tugas yang berorientasi pada hasil yang
proses belajar yang dilakukan mahasiswa diharapkan. Seperti yang telah peneliti dapatkan
menekankan kapan subjek menilai atau dari hasil survey pada mahasiswa menunjukkan
mencoba untuk melakukan sesuatu tentang bahwa, subjek merasa tidak yakin dapat
penyesuaian diri, dan kapan subjek ingin mengerjakan tugas dengan baik, karena terlalu
mengerti penyesuaian diri bagi diri sendiri. banyak tugas yang selalu menumpuk. Selain itu,
Schneider (dalam Ellias & loomis, 2000), subjek juga merasa tidak yakin dapat
menjelaskan bahwa lingkungan dianggap dapat memperoleh informasi tambahan yang memadai
menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat dari luar kelas. Keterkaitan antara kemampuan
bagi pelajar bila individu dibesarkan dalam penyesuaian diri dengan keyakinan diri
keluarga dimana terdapat keamanan, cinta, mahasiswa diperkuat oleh pendapat Klassen
respek, toleransi dan kehangatan. Lebih lanjut (2004), penyesuaian diri dengan lingkungan
dijelaskan bahwa lingkungan tempat belajar akademik dipengaruhi oleh seberapa besar
merupakan lingkungan kedua setelah kesanggupan dan keyakinan dirinya untuk
lingkungan keluarga yang membentuk individu. mengerjakan tugas dan peran barunya sebagai
Kuantitas dan kualitas kemampuan, seorang pelajar di pendidikan tinggi atau disebut
keterampilan, keahlian dan mental yang terus sebagai efikasi diri akademik.
menerus terbina dan didukung oleh orangtua Menurut House (dalam Weiten, 1992)
yang memiliki ketertarikan pada kegiatan meningkatkan kesejahteraan psikologis
mahasiswa merupakan sumber-sumber yang seseorang karena adanya perhatian, rasa
mendukung penyesuaian diri, yaitu kemampuan pengertian yang memenuhi aspek emotional

Jurnal Persona
Volume 1 Nomor 01. Juni 2012
42 Jurnal Persona

support, penerimaan feed back terhadap hasil mahasiswa untuk menyelesaikan perkembangan
kerja subjek yang memenuhi aspek appraisal pada masa remaja akhir, kelak menjalani hidup
support, pemberian nasehat, dan informasi yang pada masa dewasa dalam kehidupan masyarakat
memenuhi aspek instrumental support akan sebagai pribadi yang tangguh.
menimbulkan perasaan memilih, meningkatkan
harga diri subjek, serta menimbulkan perasaan Penyesuaian Diri pada Perkuliahan
positif sebjek mengenai diri sendiri. Selain itu, Menurut Davidoff (dalam Mu’tadin, 2002)
Friedlander (2007) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses untuk
dukungan sosial yang tinggi dari orangtua atau mencari titik temu antara kondisi diri sendiri
keluarga dengan mantap dapat meningkatkan dan tuntutan lingkungan. Manusia di tuntut
penyesuaian diri secara keseluruhan. Kondisi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
tersebut ditunjukkan dengan adanya sosial, kejiwaan dan lingkungan alam
kepercayaan dan dukungan orangtua, sehingga sekitarnya. Penyesuaian diri pada perkuliahan
mahasiswa dapat menghadapi kesulitan atau adalah tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan
permasalahan diperguruan tinggi. lingkungan akademik atau perkuliahan yang
Ada beberapa penelitian tentang dihadapi untuk menyelesaikan masalah-masalah
penyesuaian diri, diantaranya dalam penelitian sekarang maupun selanjutnya dimasa
Poyrazli (2002), diuraikan bahwa keyakinan diri mendatang, sehingga dapat memberikan suatu
dan penyesuaian diri menunjukkan hubungan prestasi untuk dirinya. Schneiders menyatakan
yang bersifat positif. Bandura (dalam Poyrazli, bahwa individu yang memiliki penyesuaian diri
2002) menyatakan bahwa keyakinan diri yang yang baik adalah individu yang memiliki salah
kuat tentang kemampuan dan kompetensi akan satu respon seperti kematangan, berdayaguna,
membantu seorang individu untuk beradaptasi kepuasan dan sehat. Berdayaguna disini
secara emosional. Keterangan dari jurnal yang diartikan, individu dapat membawa hasil tanpa
dibuat oleh Chemers, Hu & Garcia (2001), terlalu banyak mengeluarkan energi, tidak
efikasi diri yang tinggi mengakibatkan lebih banyak kehilangan waktu atau banyak
sedikit tekanan, sehingga mengakibatkan lebih mengalami kegagalan. Sedangkan sehat disini
sedikit permasalahan kesehatan dan penyesuaian diartikan bahwa individu dapat mengeluarkan
menjadi lebih baik. Sedangkan dalam penelitian respon penyesuaian yang cocok dengan situasi
ini lebih memfokuskan pada hubungan antara atau keadaan. Schneiders menempatkan lima
efikasi diri akademik dan dukungan sosial kriteria penyesuaian diri yang baik pada
akademik dari orangtua dengan penyesuaian diri perkuliahan, yakni, self knowledge-insight, self
mahasiswa pada perkuliahan. objectivity dan self acceptance, self control dan
Hasil penelitian ini diharapkan self development, good interpersonal
memberikan informasi tentang hubungan antara relationship, satisfaction in work.
efikasi diri akademik dan dukungan sosial
orangtua dengan penyesuaian diri mahasiswa Aspek-aspek Penyesuaian Diri pada
pada perkuliahan. Efikasi diri akademik sebagai Perkuliahan
bahan pertimbangan untuk meningkatkan Self Knowledge-Insight, yakni kemam-
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan puan untuk mengetahui diri sendiri. Kemam-
dan diharapkan akan mendorong mahasiswa puan untuk mengetahui diri sendiri memerlukan
untuk memberi keyakinan mampu perincian yang baik mengenai kelebihan dan
menyelesaikan masalah-masalah dan tugas- keterbatasan diri sendiri.
tugas perkuliahan yang dihadapi. Informasi Self Objectivity dan Self Acceptance,
penelitian akan mempertinggi pemahaman yakni kemampuan untuk berperilaku dan
orangtua tentang arti penting suatu dukungan berpikir yang didasarkan atas pengetahuan
sosial akademik dari orangtua dalam obyektif serta dapat menerima diri secara positif
mengembangkan penyesuaian diri mahasiswa serta dapat menghargai diri sendiri secara lebih
pada perkuliahan, dan diharapkan akan memacu positif.
Jurnal Persona 43

Self Control dan Self Development, bahwa Efikasi Diri Akademik


self control merupakan kemampuan untuk Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2009),
mengarahkan dan meregulasi impuls, pemikiran, efikasi diri akademik mengacu pada keyakinan
kebiasaan, emosi, sikap dan tingkah laku untuk yang berkaitan dengan kemampuan dan
mengatasi ketegangan dan masalah yang kesanggupan seorang pelajar untuk mencapai
dihadapinya serta pengembangan dan menyelesaikan tugas-tugas studi dengan
kepribadiannya pada tujuan yang matang. target hasil dan waktu yang telah ditentukan.
Good Interpersonal Relationship, bahwa Efikasi diri akademik mengacu pada
seseorang yang memiliki kemampuan pertimbangan seberapa besar keyakinan
penyesuaian diri yang baik dapat menunjukan seseorang tentang kemampuannya melalukan
hubungan interpersonal yang baik dengan kasih sejumlah aktivitas belajar dan kemampuannya
sayang, altruisme dan perasaan baru terhadap menyelesaikan tugas-tugas belajar. Efikasi diri
orang lain, bergaul dengan baik terhadap orang akademik merupakan keyakinan seseorang
lain berarti menjalin relasi yang ramah, terhadap kemampuan menyelesaikan tugas-
menghargai hak, pendapat dan kepribadian tugas akademik yang didasarkan atas kesadaran
orang lain yang pada dasarnya berbeda dengan diri tentang pentingnya pendidikan, nilai dan
dirinya. harapan pada hasil yang akan dicapai kegiatan
Satisfaction In Work, yakni kriteria lain belajar.
untuk melihat adanya penyesuaian diri yang
baik adalah rasa puas yang diperoleh dari segala Aspek-aspek Efikasi Diri Akademik
aktivitas yang dilakukan individu. Penyesuaian Pengharapan Efikasi (efficacy
diri pada perkuliahan disini adalah kepuasan expentation). Munculnya suatu perilaku yang
akan harapan dan prestasi yang di capai. Jenis dipengaruhi adanya persepsi individu pada
aktivitas yang dilakukan, kondisi dimana kemampuannya berkaitan dengan hasil yang
aktivitas itu dilakukan, manfaat yang diperoleh, diharapkan.
prestasi yang dicapai dan adanya sumber konflik Pengharapan hasil (outcome expentation).
dan aktivitas tersebut merupakan faktor-faktor Perkiraan atau estimasi diri bahwa tingkah laku
yang sangat berpengaruh pada kepuasan yang yang dilakukan akan mencapai hasil tertentu.
dirasakan mahasiswa. Nilai hasil (outcome value). Suatu nilai
kebermaknaan atas hasil yang diperoleh
Faktor-faktor yang Mempengaruhi individu. Nilai hasil yang sangat berarti
Pembentukan Penyesuaian Diri pada mempengaruhi secara kuat motivasi individu
Perkuliahan untuk memperoleh keberhasilan kembali.
Penyesuaian Pribadi. Kemampuan
individu untuk menerima dirinya sendiri Sumber-sumber Efikasi Diri Akademik
sehingga tercapai hubungan yang harmonis Performance Accomplishment (hasil yang
antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia telah dicapai) merupakan sumber informasi
menyadari sepenuhnya siapa dirinya efikasi yang paling berpengaruh karena mampu
sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya memberikan bukti yang paling nyata tentang
dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan mampukah seseorang untuk mencapai
kondisi dirinya tersebut. keberhasilan.
Penyesuaian Sosial. (a) lingkungan Pengalaman vikarius/seolah mengalami
keluarga, (b) lingkungan teman sebaya, (c) sendiri (Vicarious experience); diperoleh
lingkungan sekolah. melalui model sosial. Efikasi diri akan
meningkat ketika mengamati keberhasilan orang
lain, sebaliknya efikasi diri akan menurun jika
mengamati orang (yang dijadikan figure) yang

Jurnal Persona
Volume 1 Nomor 01. Juni 2012
44 Jurnal Persona

kemampuannya kira-kira sama dengan mempengaruhi efikasi diri. Kondisi itu adalah
kemampuan dirinya (si pengamat) ternyata rasa percaya kepada pemberi persuasi, dan sifat
gagal, hingga bisa membuat dirinya tidak mau realistic dari apa yang dipersuasikan.
mengerjakan apa yang pernah gagal dikerjakan Keadaan emosi/fisik
figure tersebut dalam jangka waktu yang lama. (emotional/physiological), keadaan emosi/fisik
Kalau figure yang diamati berbeda jauh dengan yang mengikuti suatu kegiatan akan
dirinya, pengaruh vikarius tidak besar. berpengaruh efikasi diri dibidang kegiatan itu.
Persuasi sosial (Social persuation), efikasi Emosi yang kuat, takut, cemas, stress, dapat
diri juga dapat diperoleh, diperkuat atau mengurangi efikasi diri. Namun bisa juga
dilemahkan melalui persuasi sosial. Dampak terjadi, peningkatan emosi dalam batas yang
dari sumber ini terbatas, tetapi pada kondisi tidak berlebihan dapat meningkatkan efikasi
yang tepat persuasi dari orang lain dapat diri.

Strategi pengubahan sumber ekspektasi efikasi


Sumber Cara induksi
Pengalaman Participant modelling Meniru model yang berprestasi.
Performansi Performance Menghilangkan pengaruh buruk prestasi masa lalu.
desensitization
Performance exposure Menonjolkan keberhasilan yang pernah di raih.
Self-instructed Melatih diri untuk malakukan yang terbaik.
performance
Pengalaman Living modeling Mengamati model yang nyata.
Vicarius Symbolic modeling Mengamati model yang simbolik, film, komik atau cerita.
Persuasi Sosial Sugestion Mempengaruhi dengan kata-kata berdasarkan kepercayaan.
Exborstation Nasehat, peringatan yang mendesak atau paksaan.
Self instruction Memerintah diri sendiri.
Interpretive treatmen Interprestasi baru memperbaiki interprestasi yang lama.

Pembangkit Attribution Merubah atribusi, penanggungjawab suatu kejadian emosional.


Emosi Relaxation biofeedback Relaksasi.
Symbolic desensitization Menghilangkan sikap emosi dengan modeling simbolik.
Symbolic exposure Memunculkan emosi secara simbolik.

Sumber: Psikologi Kepribadian (Alwisol, 2009)

Dukungan Sosial Orangtua


House (dalam Weiten, 1992), Aspek-aspek Dukungan Sosial Orangtua
mengemukakan bahwa dengan adanya Emotional Support: individu
dukungan sosial maka kesejahteraan psikologis membutuhkan simpati, cinta, kepercayaan serta
seseorang juga akan meningkat karena adanya kebutuhan didengarkan. Individu dapat
perhatian, pengertian atau menimbulkan merasakan bahwa orang di sekitarnya
perasaan memiliki, meningkatkan harga diri, memberikan perhatian pada dirinya,
serta memiliki perasaan positif mengenai diri mendengarkan, simpati terhadap masalah
sendiri. Dukungan sosial orangtua adalah pribadi maupun pekerjaan.
dorongan atau bantuan yang diterima Appraisal Support: penilaian terhadap
mahasiswa dari orangtuanya sehingga dapat individu dengan cara memberi penghargaan atau
meningkatkan keyakinan diri dan memiliki memberi penilaian yang mendukung pekerjaan,
perasaan positif mengenai dirinya sendiri untuk prestasi, dan perilaku seseorang dalam peranan
menjalani perkuliahan.
Jurnal Persona 45

sosial dan memberikan feedback yang saling terdapat hal yang harus dipahami, yaitu
tergantung. adanya perbedaan pokok antara belajar di
Informational Support: menyediakan sekolah menengah dengan perguruan tinggi
informasi yang berguna bagi seseorang untuk terutama terletak pada sifat materi pelajaran
mengatasi persoalan pribadi maupun pekerjaan. yang dipelajari. Hal tersebut mengacu pada
Informasi ini dapat berupa nasehat, pengarahan, pendapat Mahardika (2003), bahwa di sekolah
dan informasi lain yang sesuai dengan menengah pada dasarnya hanya memberikan
kebutuhan. kepada siswa pengenalan fakta-fakta ilmiah.
Instrumental Support: dukungan Latihan soal dan praktikum memantapkan
instrument juga disebut dukungan nyata atau pengetahuan fakta ilmiah dengan jalan
dukungan secara materi, seperti bantuan pengulangan dan penerapan sederhana. Ulangan
pinjaman uang, transportasi, membantu dan ujian menilai apakah fakta ilmiah itu
pekerjaan tugas, meluangkan waktu dan lain- diketahui dan dipahami. Materi pelajaran yang
lain. diberikan sudah ditentukan, baik banyaknya
maupun mendalamnya sehingga sudah diketahui
Mahasiswa Baru sampai dimana bisa dipelajari. Jadi setiap
Mahasiswa baru adalah siswa yang mahasiswa, khususnya mahasiswa baru harus
menempuh pendidikan di perguruan tinggi lebih aktif, tanpa adanya aktivitas maka proses
kurang dari 3 (tiga) semester, atau telah belajar tidak akan terjadi.
menempuh pendidikan kurang lebih lima belas
bulan. Kriteria ini disusun berdasarkan Dasar Teori
ketentuan jumlah matakuliah dasar umum Manusia di tuntut untuk menyesuaikan
(MKDU) yang masih diambil dalam studi diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan
normal sampai semester 3. Selanjutnya pada lingkungan alam sekitarnya. penyesuaian diri
semester 4, mahasiswa sudah konsentrasi penuh pada perkuliahan yang baik bisa membantu
pada mata kuliah fakultas atau jurusan masing- seseorang menyelesaikan masalah yang
masing (dalam rahim, 2006). dihadapi sekarang maupun masalah-masalah
Awal memasuki dunia pendidikan tinggi, selanjutnya dimasa mendatang sehingga dapat
menurut Rahim (2006), mahasiswa baru sudah memberikan suatu prestasi untuk dirinya.
dituntut untuk mempunyai sikap kritis dan aktif Penyesuaian diri pada perkuliahan yang akan
dalam belajar yang sudah diperkenalkan saat dikaji dalam penelitian ini adalah perilaku yang
mengikuti orientasi pengenalan kampus (ospek). terdiri dari proses psikologis yang berupa
Pengenalan kampus pada penataran mahasiswa kesesuaian antara kemampuan yang ada dengan
baru bukan saja mengenali kondisi lingkungan, tuntutan hidup yang berasal dari dalam maupun
melainkan juga pengenalan terhadap materi dari luar diri seseorang di bidang akademik,
pelajaran di perguruan tinggi yang lebih meluas yang akan dikaji dari self knowledge, self
dan mendalam dibandingkan dengan bahan objectivity, self control, good interpersonal
pelajaran di sekolah menengah. Juga dikenalkan relationship, dan satisfaction in work.
bahwa di perguruan tinggi yang diberikan Self knowledge-self insight, merupakan
adalah ilmunya itu sendiri, termasuk metodologi salah satu kriteria yang mendukung proses
sebagai alat pengembangan ilmu, sehingga penyesuaian diri dan mendukung kriteria
dengan pemberian materi dimaksudkan untuk adjustment yaitu kemampuan untuk berperilaku
dikembangkan lebih lanjut. Hakekat dari belajar dan berpikir yang didasarkan atas pengetahuan
di perguruan tinggi adalah menerima materi obyektif (self objectivity) dan mendukung
kuliah untuk dikembangkan lebih lanjut. menerima diri secara positif serta dapat
Dari definisi tersebut, Rahim (2006), menghargai diri sendiri lebih positif (self
memberikan alasan bahwa pada mahasiswa baru acceptance). Selain kedua aspek tersebut

Jurnal Persona
Volume 1 Nomor 01. Juni 2012
46 Jurnal Persona

seseorang dituntut untuk mampu perkuliahan dalam suatu studi korelasional


mengarahkan dan meregulasi impuls, pemikiran, berganda.
kebiasaan, emosi, sikap dan tingkah laku untuk
mengatasi keterangan dan masalah yang Hipotesis
dihadapinya serta pengembangan
kepribadiannya pada tujuan yang matang (self Penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai
control-self development). Hal ini dapat berikut:
diartikan bahwa mahasiswa yang dapat 1. Ada hubungan positif antara efikasi diri
menerima kelebihan dan kekurangan diri, serta akademik dan dukungan sosial orangtua
mampu memandang setiap realitas dan peristiwa dengan penyesuaian diri mahasiswa pada
secara objektif, maka dengan sendirinya akan perkuliahan.
berusaha meningkatkan kemampuan dirinya 2. Ada hubungan positif antara efikasi diri
ketika menghadapi situasi yang merangsang akademik dengan penyesuaian diri
emosinya agar dapat menjaga hubungan dengan mahasiswa pada perkuliahan.
lingkungan tetap baik. 3. Ada hubungan positif antara dukungan sosial
Mahasiswa yang memiliki kemampuan orangtua dengan penyesuaian diri mahasiswa
dalam mengenali potensi dirinya dan mampu pada perkuliahan.
mengontrol diri dengan baik, dengan sendirinya
akan menunjukkan perilakunya membangun Metode
hubungan interpersonal yang baik dengan kasih
sayang, ramah, menghargai hak, pendapat dan Subjek Penelitian
perbedaan dengan orang lain yang pada Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
dasarnya berbeda dengan dirinya sendiri (good Universitas Nusantara PGRI Kediri, diambil
interpersonal relationship). Dengan demikian dari mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
mahasiswa yang mampu menyesuaikan diri Pendidikan, khususnya pada Program Studi PG-
pada perkuliahan dengan baik terhadap diri dan PAUD, PGSD, Bimbingan dan Konseling.
lingkungan sosialnya, akan menunjukkan Jumlah subjek penelitian adalah 100 mahasiswa,
keselarasan hidup, sehingga dapat merasakan yang terdiri dari 42 mahasiswa laki-laki dan 58
kepuasaan dari apa yang telah dikerjakannya mahasiswa perempuan. Subjek penelitian ini
(satisfaction in working). Hal ini juga ditentukan dengan teknik random sampling, dan
menunjukkan bahwa adanya dukungan sosial mempunyai karakteristik mahasiswa pada tahun
orangtua yang diberikan lingkungan kepada pertama dan yang tinggal bersama orangtua
mahasiswa akan berperan serta dalam kandung.
pemenuhan kebutuhan mahasiswa tersebut yang
bisa saja didapatkan dari anggota-anggota suatu Definisi Operasional Variabel
jaringan sosial seperti orangtua, keluarga, Variabel-variabel yang ada dalam
teman, maupun dosen. Kondisi yang demikian penelitian ini adalah: variabel tergantungnya (Y)
akan mendorong seseorang dan semakin adalah penyesuaian diri pada perkuliahan,
mempengaruhi keyakinan dirinya serta sedangkan variabel bebasnya (X) ada dua, yaitu
kesanggupannya untuk menyelesaikan studi efikasi diri akademik (X1) dan dukungan sosial
yang sedang ditempuh seta menyelesaikan orangtua (X2).
setiap permasalahan karena orientasi dalam Penyesuaian diri pada perkuliahan
proses belajar adalah mencapai hasil sesuai ynag mahasiswa merupakan suatu usaha yang
diharapkan. dilakukan mahasiswa baru untuk mengatasi
Dari deskripsi tersebut, peneliti ingin hambatan secara psikologis maupun interaksi
mengungkap keterkaitan antara efikasi diri sosial agar tetap mampu bertahan dengan situasi
akademik dan dukungan sosial orangtua di lingkungan pendidikan tinggi, yang meliputi:
terhadap penyesuaian diri mahasiswa pada self knowledge, self objectivity, self control,
good interpersonal relationship, satisfaction in
Jurnal Persona 47

work. Untuk mengungkap penyesuaian diri aitem, setelah dilakukan uji daya diskriminasi
mahasiswa pada perkuliahan digunakan skala aitem, menunjukkan 30 aitem memenuhi syarat
penyesuaian diri pada perkuliahan yang disusun indeks daya diskriminasi dan 26 aitem gugur.
berdasarkan konsep Schneiders. Semakin tinggi Skala efikasi diri akademik pada awalnya terdiri
skor total yang diperoleh individu menunjukkan dari 50 aitem, setelah diujicobakan kepada
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan mahasiswa menunjukkan 34 aitem memenuhi
semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah syarat indeks daya diskriminasi dan 16 aitem
skor total yang diperoleh menunjukkan gugur. Skala dukungan sosial orangtua pada
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan awalnya terdiri dari 44 aitem, setelah
semakin rendah. diujicobakan kepada mahasiswa, hasil uji daya
Efikasi diri akademik merupakan diskriminasi aitem menunjukkan 39 aitem
kepercayaan mahasiswa terhadap kemampuan memenuhi syarat indeks daya diskriminasi dan 5
dirinya dalam menyesuaikan tugas-tugas aitem gugur. Skor butir valid atau sahih
akademik yang didasarkan atas keyakinan diri selanjutnya dianalisis menggunakan analisis
akan kemampuan dalam bidang pendidikan, regresi ganda, dan seluruh perhitungan uji
pentingnya nilai dan harapan pada hasil yang statistik dalam penelitian ini menggunakan
akan dicapai dari kegiatan belajar. Tinggi bantuan komputer SPSS 18.0 for windows.
rendahnya efikasi diri akademik diketahui dari
tinggi rendahnya skor efikasi diri akademik Teknik Analisis Data
yang diukur dari aspek-aspek efikasi diri Data penelitian dianalisis dengan analisis
akademik menurut Bandura (Alwisol, 2009) regresi ganda. Sebelum dilakukan analisis
meliputi: pengharapan efikasi akademik, regresi ganda, terlebih dahulu dilakukan uji
pengharapan hasil akademik, dan nilai hasil prasyarat analisis uji normalitas sebaran dan uji
akademik. Untuk mengungkap efikasi diri linearitas hubungan. Uji normalitas sebaran
akademik mahasiswa digunakan skala efikasi variabel penyesuaian diri pada perkuliahan
diri akademik yang disusun berdasarkan konsep dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnof,
Bandura. Semakin tinggi skor total yang hasil distribusi sebaran variabel penyesuaian diri
diperoleh individu menunjukkan efikasi diri menunjukkan normal. Sedangkan hasil uji
akademik mahasiswa semakin tinggi, dan linearitas hubungan antara efikasi diri akademik
sebaliknya semakin rendah skor total yang dengan penyesuaian diri pada perkuliahan
diperoleh menunjukkan efikasi diri akademik menunjukkan hubungan yang linier, begitu pula
mahasiswa semakin rendah. hasil hubungan antara dukungan sosial orangtua
Teknik Pengumpulan Data dengan penyesuaian diri pada perkuliahan
Alat yang digunakan untuk menunjukkan hubungan yang linier.
mengumpulkan data berupa tiga buah skala Perhitungan uji linearitas hubungan dalam
yaitu skala penyesuaian diri perkuliahan, skala penelitian ini menggunakan SPSS 18.0 for
efikasi diri akademik, dan skala dukungan sosial windows. Selain itu, uji multikolinieritas
akademik dari orangtua. Alat ukur penelitian hubungan juga dilakukan untuk mengetahui
dilakukan uji coba kepada 50 mahasiswa dengan korelasi linier yang mendekati sempurna atau
memilih 5 alternatif jawaban penilaian antara 0- sempurna diantara variabel independen dalam
4 (untuk aitem pernyataan unfavorable) dan 4-0 model analisis regresi. Cara yang digunakan
(untuk aitem pernyataan favorable). Data yang untuk uji multikolinieritas adalah
diperoleh dari ketiga skala tersebut kemudian membandingkan nilai Tolerance dan nilai
dianalisis melalui uji validitas dan reliabilitas Varian Inflation Factor (VIF). Hasil Colinearty
untuk menguji daya diskriminasi aitem dan Statistic variabel efikasi diri akademik dan
reliabilitas alat ukur. Pada awalnya skala variabel dukungan sosial orangtua menunjukkan
penyesuaian diri pada perkuliahan terdiri dari 56 nilai tolerance = 0,886 > 0,30 dan VIF = 1,128

Jurnal Persona
Volume 1 Nomor 01. Juni 2012
48 Jurnal Persona

> 0,90. Berdasarkan hasil uji Hasil


multikolinieritas, menunjukkan tidak terjadi
multikolinieritas, dengan demikian asumsi tidak Deskripsi Data Penelitian
terjadi multikolinieritas data penelitian dapat Deskripsi data penelitian mengenai
dipenuhi. penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan,
efikasi diri akademik, dan dukungan sosial
orangtua dipaparkan pada tabel 1 dan tabel 2,
sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi data penelitian


Variabel N Rerata SD
Penyesuaian diri pada perkuliahan 100 87,99 12,105
Efikasi diri akademik 100 82,00 18,973
Dukungan sosial akademik dari orangtua 100 124,91 18,284

Tabel 2. Sebaran frekuensi subjek pada variabel penelitian


Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Variabel
N % N % N % N % N %
Penyesuaian diri pada
5 5 20 20 43 43 24 24 8 8
perkuliahan
Efikasi diri akademik 8 8 19 19 39 39 26 26 8 8
Dukungan sosial orangtua 6 6 14 14 49 49 29 29 2 2

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 di atas, efikasi diri akademik sebagian besar 66%
dijelaskan sebagai berikut: berada pada kategori sedang. Temuan ini
Rata-rata empiris penyesuaian diri pada memiliki arti efikasi diri akademik sebagian
perkuliahan sebesar 87,99 dan SD = 12,105. besar perlu ditingkatkan.
Penyesuaian diri pada perkuliahan diatas Rata-rata empiris dukungan sosial
kategori sedang sebesar 32% (24% kategori orangtua yang dipersepsi mahasiswa sebesar
tinggi, dan 8% sangat tinggi). Penyesuaian diri 124,91 dan SD = 18,284. Dukungan sosial
pada perkuliahan kategori sedang sebesar 43% orangtua yang dipersepsi mahasiswa diatas
dan sisanya 25% berada di bawah kategori kategori sedang sebesar 31% (29% kategori
sedang (20% kategori rendah, dan 5% kategori tinggi, dan 2% sangat tinggi). Dukungan sosial
sangat rendah). Data penelitian menggambarkan orangtua yang dipersepsi mahasiswa kategori
penyesuaian diri pada perkuliahan sebagian sedang sebesar 49% dan sisanya 20% berada di
besar 68% berada pada kategori sedang. bawah kategori sedang (14% kategori rendah,
Temuan ini memiliki arti penyesuaian diri dan 6% kategori sangat rendah). Data penelitian
mahasiswa pada perkuliahan sebagian besar menggambarkan dukungan sosial akademik dari
perlu ditingkatkan. orangtua yang dipersepsi mahasiswa sebagian
Rata-rata empiris efikasi diri akademik besar 69% berada pada kategori sedang.
sebesar 82,00 dan SD = 18,973. Efikasi diri
akademik diatas kategori sedang sebesar 34% Hubungan efikasi diri akademik, dan dukungan
(26% kategori tinggi, dan 8% sangat tinggi). sosial orangtua dengan penyesuaian diri
Efikasi diri akademik kategori sedang sebesar mahasiswa pada perkuliahan.
39% dan sisanya 27% berada di bawah kategori Hasil analisis regresi ganda diperoleh
sedang (19% kategori rendah, dan 8% kategori besar R = 0,684; F = 42,717; p = 0,000 (p <
sangat rendah). Data penelitian menggambarkan 0,01). Hasil analisis data ini menunjukkan
Jurnal Persona 49

efikasi diri akademik dan dukungan sosial dengan penyesuaian diri mahasiswa pada
orangtua secara bersama-sama berhubungan perkuliahan.
Tabel 3. Hasil besaran harga B
Variabel B
Konstanta 44,624
Efikasi diri akademik 0,403
Dukungan sosial akademik dari orangtua 0,082

Tabel 3, menunjukkan semua variabel dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang
bebas yang meliputi efikasi diri akademik dan tidak dianalisis dalam penelitian ini.
dukungan sosial orangtua memprediksi Hipotesis yang menyatakan ada hubungan
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan antara efikasi diri akademik dan dukungan
dengan model persamaan regresi sebagai sosial orangtua dengan penyesuaian diri
berikut: mahasiswa pada perkuliahan, diterima. Artinya
semakin tinggi efikasi diri akademik dan
Y = 44,624 + 0,403 X1 + 0,082 X2 dukungan sosial akademik dari orangtua maka
Model persamaan regresi tersebut semakin tinggi penyesuaian diri mahasiswa
menggambarkan bahwa: pada perkuliahan. Sebaliknya, semakin rendah
Jika tidak ada pengaruh X1 (efikasi diri efikasi diri akademik dan dukungan sosial
akademik), X2 (dukungan sosial orangtua), akademik dari orangtua maka semakin rendah
maka skor penyesuaian diri mahasiswa pada penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan.
perkuliahan 44,624.
Koefisien regresi (B) variabel efikasi diri Hubungan efikasi diri akademik dengan
akademik (X1) sebesar 0,403. Data penelitian penyesuaian diri pada perkuliahan.
menunjukkan dengan mengontrol variabel Hasil analisis korelasi efikasi diri
dukungan sosial orangtua (X2), maka setiap akademik dengan penyesuaian diri pada
adanya penambahan atau kenaikan satu satuan perkuliahan diperoleh r parsial = 0,632; t =
dari efikasi diri akademik akan terjadi kenaikan 8,039 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Data ini
atau peningkatan skor penyesuaian diri menunjukkan ada korelasi positif antara efikasi
mahasiswa pada perkuliahan sebesar 0,403. diri akademik dengan penyesuaian diri pada
Koefisien regresi (B) variabel dukungan perkuliahan.
sosial orangtua (X2) sebesar 0,082. Data Hipotesis penelitian yang menyatakan ada
penelitian menunjukkan dengan mengontrol hubungan positif efikasi diri akademik dengan
variabel efikasi diri akademik (X1), maka setiap penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan,
adanya penambahan atau kenaikan satu satuan diterima. Artinya semakin tinggi efikasi diri
dari dukungan sosial orangtua akan terjadi akademik maka semakin tinggi penyesuaian diri
kenaikan atau peningkatan skor penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan. Sebaliknya,
mahasiswa pada perkuliahan sebesar 0,082. semakin rendah efikasi diri akademik maka
Data penelitian menunjukkan R² = 0,468 semakin rendah penyesuaian diri mahasiswa
yang berarti secara bersama-sama variabel pada perkuliahan.
efikasi diri akademik dan dukungan sosial
orangtua mampu memberikan pengaruh sebesar Hubungan dukungan sosial orangtua dengan
46,80% terhadap penyesuaian diri mahasiswa penyesuaian diri pada perkuliahan.
pada perkuliahan, sisanya sebesar 53,20% Hasil analisis korelasi dukungan sosial
penyesuaian diri pada perkuliahan mahasiswa orangtua dengan penyesuaian diri pada
perkuliahan diperoleh r parsial = 0,159; t =

Jurnal Persona
Volume 1 Nomor 01. Juni 2012
50 Jurnal Persona

1,582 dengan p = 0,117 (p > 0,05). Data ini variabel dukungan sosial orangtua secara
menunjukkan tidak ada korelasi positif antara tersendiri tidak berhubungan dengan
dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan,
diri mahasiswa pada perkuliahan. hal ini dikarenakan adanya faktor lain yang
Hipotesis penelitian yang menyatakan ada mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa
hubungan positif dukungan sosial orangtua selain dari dukungan sosial akademik dari
dengan penyesuaian diri mahasiswa pada orangtua. Diantaranya dukungan dari teman
perkuliahan, ditolak. sebaya, karena pembentukan hubungan yang
erat diantara kawan-kawan semakin penting
pada masa remaja dibandingkan masa-masa
Bahasan lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja
menjauh dari temannya, individu lebih senang
Hasil penelitian membuktikan ada mencurahkan kepada teman-temannya apa yang
hubungan antara efikasi diri akademik dan tersimpan di dalam hatinya, dari angan-angan,
dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian pikiran dan perasaan. Dengan demikian ia akan
diri mahasiswa pada perkuliahan. Variabel menemukan cara penyesuaian diri yang tepat
efikasi diri akademik dan dukungan sosial sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Oleh
orangtua berkorelasi dan memiliki prediksi karena itu, kehidupan kelompok sebayanya turut
positif terhadap penyesuaian diri mahasiswa berperan dalam perkembangan tingkah sosial
pada perkuliahan. Artinya semakin tinggi efikasi dan penyesuaian diri seorang anak.
diri akademik dan dukungan sosial akademik Selain itu, hubungan antar anak dengan
dari orangtua maka semakin tinggi penyesuaian orangtua juga mempengaruhi kedekatan anak
diri mahasiswa pada perkuliahan. Hal tersebut dengan orangtua. Rasa dekat dengan orangtua
sejalan dengan hipotesis yang diajukan bahwa atau keluarga adalah salah satu kebutuhan
efikasi diri akademik dan dukungan sosial pokok bagi perkembangan jiwa seorang
orangtua akan menghasilkan penyesuaian diri individu. Dalam prakteknya banyak orangtua
mahasiswa yang baik pada perkuliahan tahun yang mengetahui hal ini namun
pertama. mengabaikannya dengan alasan mengejar karir
Variabel efikasi diri akademik berkorelasi dan mencari penghasilan yang besar demi
dan memiliki prediksi positif terhadap memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan. menjamin masa depan anak-anak. Hal tersebut
Artinya semakin tinggi efikasi diri akademik seringkali ditanggapi negatif oleh anak dengan
maka semakin tinggi penyesuaian diri merasa bahwa dirinya tidak disayangi,
mahasiswa pada perkuliahan. Hal tersebut diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut
sejalan dengan hipotesis yang diajukan bahwa terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu
efikasi diri akademik akan menghasilkan cukup panjang maka akan berpengaruh terhadap
penyesuaian diri mahasiswa yang baik pada kemampuan individu dalam menyesuaikan diri
perkuliahan tahun pertama. dikemudian hari. Meskipun bagi mahasiswa hal
Selain keyakinan atau kemampuan ini kurang berpengaruh karena mahasiswa sudah
akademik, mahasiswa juga memperoleh lebih matang tingkat pemahamannya namun
dukungan sosial akademik dari orangtua yang tidak menutup kemungkinan pada beberapa
dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian mahasiswa kondisi tersebut akan membuat
dirinya. Dukungan sosial dalam penelitian ini tertekan, cemas dan stres.
hanya difokuskan dukungan sosial orangtua,
karena semua konflik dan tekanan yang ada Simpulan
dapat dihindarkan atau dipecahkan bila individu
dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat Dari hasil perhitungan uji statistik, dapat
keamanan, cinta, respek, toleransi dan disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara
kehangatan. Namun, dalam penelitian ini efikasi diri akademik dan dukungan sosial
Jurnal Persona 51

orangtua terhadap penyesuaian diri mahasiswa. Bagi penelitian selanjutnya, apabila


Korelasi terjadi karena semakin tinggi skor melakukan penelitian lebih memperhatikan
efikasi diri akademik dan dukungan sosial subjek yang akan diteliti. Selain itu,
orangtua, maka semakin tinggi pula skor mengembangkan variabel dukungan sosial tidak
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan. hanya terbatas dari lingkungan keluarga atau
Begitu pula efikasi diri akademik pada orangtua saja, tetapi dapat diperluas dari
mahasiswa secara tersendiri memberikan lingkungan seperti teman dekat, teman kampus,
pengaruh yang lebih dominan terhadap atau teman sekelompoknya. Dapat juga untuk
penyesuaian diri mahasiswa dalam perkuliahan, memilih variabel bebas lain yang dapat
sehingga bagi mahasiswa yang memiliki tingkat mempengaruhi penyesuaian diri seperti konsep
efikasi diri akademik yang tinggi akan sangat diri, dan prestasi akademik.
membantu dalam meningkatkan kemampuan
penyesuaian diri mahasiswa pada perkuliahan.
Sementara itu, untuk dukungan sosial Daftar Pustaka
orangtua, tidak terlalu banyak memberikan
bantuan pada mahasiswa dalam mengatasi Ancok, D. (1994). Teknik penyusunan skala
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran. Yogyakarta: Pusat
perkuliahan. Karena dukungan yang diterima Penelitian Kependudukan Universitas
kurang tepat dengan kondisi kesulitan yang Gadjah Mada.
dihadapi oleh para mahasiswa. Dukungan Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. Edisi:
terbesar yang diberikan oleh orangtua lebih pada Revisi. Malang: UMM Press.
material, padahal yang lebih dibutuhkan oleh Azwar S. (1996). Tes prestasi, fungsi dan
para mahasiswa adalah dukungan berupa saran, pengembangan pengukuran prestasi
perhatian dan arahan untuk mengatasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
permasalahan perkuliahan agar menjadi lebih Azwar S. (1997). Validitas dan reliabilitas.
baik, hal ini disebabkan karena dilihat dari Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kesulitan yang paling banyak dihadapi Azwar, S. (2005). Penyusunan skala psikologi.
mahasiswa adalah masalah pada pendidikannya Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
yaitu sistem pengajaran dan materi perkuliahan. Bandura, A. (1995). Exercise of personal and
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan collective efficacy inchaning societies.
tersebut dukungan yang lebih banyak Cambridge, England: Cambridge
dibutuhkan oleh mahasiswa adalah dari pihak University Press.
keluarga kampus, seperti dosen, teman Chemers, M.M., Hu, L., & Garcia, F.B (2001).
sebayanya, dan teman kerja kelompoknya. Academic self efficacy and First-Years
Kemampuan penyesuaian diri mahasiswa College Student Performance and
pada perkuliahan di Universitas Nusantara Adjustment. Journal of Educational
PGRI Kediri mencapai hasil yang baik, hanya Psychology. Vol. 93, No.1, p. 55-64.
saja kesulitan yang dihadapi adalah lebih Daryanto, S.S. (1997). Kamus Bahasa Indonesia
disebabkan oleh sistem pengajaran dan tingkat Lengkap. Surabaya: Apollo.
kesulitan materi perkuliahan. Hal ini juga dapat Ellias, S.M. & Loomis. R.J. (2000). Using an
disebabkan karena mahasiswa berasal dari SMA academic self-efficacy scale to address
yang beragam dan sebagian ada yang berasal university major persistence. Journal of
dari luar kota. Oleh karena itu, perbedaan college student development.
standart pendidikan masing-masing SMA asal Farid, M. (2011). Hubungan penalaran moral,
dapat membuat mahasiswa diharuskan kerja kecerdasan emosi, religiusitas, dan pola
keras untuk mengikuti tuntutan pendidikan asuh orangtua otoritatif dengan perilaku
perkuliahan.

Jurnal Persona
Volume 1 Nomor 01. Juni 2012
52 Jurnal Persona

prososial remaja. Disertasi. Yogyakarta: self-efficacy among African American


Universitas Gajah Mada. youths: Implications for school social
Feist, Jess & Gregory. (2007). Teori work practice. Journal Children and
kepribadian. Jakarta: Salemba Schools, volume 27. Number 1,
Humanika. January 2005. P. 5-14.
Fiedlander. L.J. (2007). Social support, self Mulyani, S. (2008). Perkembangan peserta
esteem, and stress as predictors of didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
adjustment to university among first- Mu’tadin, Z. (2002). Penyesuaian diri remaja.
year undergraduates. Jakarta: Erlangga
Fitriah, Y. (2010). Pola asuh orangtua, percaya Poyrazli, S. (2002). Relation between
diri dan penyesuaian sosial remaja. assertiveness, academic self-efficacy,
Tesis. Surabaya: Universitas 17 and psychosocial adjustment among
Agustus 1945. international graduate students.
Grasha & Krischenbaum. (1980). Psychology of Rakhmawati, L. (2010). Hubungan antara self
adjustment and competence (an applied efficacy dan adversity qutient dengan
approach). motivasi berprestasi pada siswa SMA
Hadi, S. (2000). Statistik. Jilid II. Yogyakarta: Darul ulum 2 BPP Teknologi Jombang.
Andi offset. Tesis. Surabaya: Universitas 17
Hurlock, E.B. (1996). Psikologi perkembangan, Agustus 1945
suatu pendekatan sepanjang rentang Santrock, J.W. (2003). Perkembangan rentang
kehidupan. Jakarta: Erlangga. masa hidup. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E.B. (1998). Perkembangan anak. Jilid Sarason, B. (1990). Sosial support an
I. Jakarta: Erlangga. interactional view. USA: John Wiley &
Hurlock, E.B. (1998). Perkembangan anak. Jilid Sons.
II. Jakarta: Erlangga. Sarwono, S.W. (2002). Psikologi remaja. (Edisi
Kartono, K. (1992). Psikologi anak. Bandung: Revisi). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Penerbit Alumni. Persada.
Klassen, R.M. (2004). A cross cultural Sugiono. (2006). Statistik untuk penelitian.
investigation of the efficacy beliefs of Bandung: Alfabeta.
south asian immigrant and anglo Sujanto, A. (1996). Psikologi perkembangan.
Canadian nonimmigrant early Jakarta: Rineka Cipta.
adolescents. Journal of Educational Suryabrata, S. (1996). Metode penelitian.
Psychology. 2004. Vol. 96, No. 4. P. Jakarta: Rajawali.
731-742. Suryabrata, S. (2000). Pengembangan alat ukur
Kusuma, P.P. & Gusniarti, U. (2008). psikologi. Yogyakarta: Andi offset.
Hubungan antara penyesuaian diri Weiten. W. (1992). Psychology: Theme and
sosial dengan stress pada siswa variations. (Second ed). California:
akselerasi. Books Cole Publishing Company.
Mahardika. (2003). 30 menit mengenal cara Yusuf, S.L.N. (2000). Psikologi perkembangan
belajar efektif di perguruan tinggi. anak dan remaja. Bandung: PT.
Solo: Pondok Edukasi. Remaja Posdakarya.
Melissa, J.L. Davis, R., Saunders, J., Williams,
T., & Williams. H.J. (2005). Academic

Anda mungkin juga menyukai