Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TEKNOLOGI KESEHATAN DIGITAL

DIGITAL KESEHATAN MASYARAKAT UNTUK PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. CRISHANDRA YOLENSI PUTRI AMNIFU (2207010069)
2. DONNY STEFANUS TEFAMNASI (2207010104)
3. EVELIN ANUGERAH NDUN (2207010222)
4. GRACIA DEBORA MARISA TALAN (2207010130)
5. KHAFIFAH HAZRIATI REPALIA (24247266)
6. MESRA TESALONIKA PANDIE (2207010191)
7. MILTIADES AVELINA ANGKAT (2207010018)
8. NELSI SEVRIANI DJARA LEBA (2207010238)
9. NILIUH GEDE ANGELICA DEWI (2207010068)
10. PUTRI MELDI SABUNA (2207010127)
11. RIVANDHY BEINHART THERIK (2207010207)
12. TRESNA OLIVIA BUA HETADY (2207010100)
13. VEGA FIRRELIN BABO (2207010141)
14. WILHELMINA VELAYOLANDA DHERA DHADHO (2207010071)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2024
DIGITAL KESEHATAN MASYARAKAT UNTUK PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Tujuannya agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan
penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat agar tetap sehat dan semakin sehat di tengah
berbagai masalah kesehatan yang semakin kompleks. Perkembangan zaman juga menuntut agar
promosi kesehatan berkembang sesuai dengan konteks kekinian untuk mengatasi masalah
kesehatan. Berdasarkan Piagam Ottawa, promosi kesehatan terdiri dari 5 (lima) area atau sarana
aksi, yaitu kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public policy),
mengembangkan jejaring kemitraan dan lingkungan yang mendukung (create partnership &
supportive environment), reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service),
meningkatkan keterampilan individu (increase individual skills), serta memperkuat tindakan
masyarakat (strengthen community action).
Pesatnya perkembangan teknologi telah membawa dunia pada era baru dari era
konvensional ke era digital berbasis internet. Internet mampu meningkatkan akses terhadap
berbagai informasi dan layanan. PROMOSI kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat.
Tujuannya agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan
bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan penting untuk mewujudkan masyarakat yang
sehat agar tetap sehat dan semakin sehat di tengah berbagai masalah kesehatan yang semakin
kompleks. Perkembangan zaman juga menuntut agar promosi kesehatan berkembang sesuai
dengan konteks kekinian untuk mengatasi masalah kesehatan.
Evolusi era 1.0 hingga 5.0 menyediakan lingkungan yang lebih partisipatif, dimana
pengguna dapat mengembangkan dan menyebarkan konten secara online. Selain itu, baik
individu maupun masyarakat juga menjadi semakin bergantung pada data dan algoritma untuk
mengelola hampir semua aspek kehidupan. Penetrasi digital melalui data dan angka juga
mempengaruhi salah satu dimensi terpenting dalam kehidupan, yakni kesehatan. Era digital
menyediakan pondasi teknologi bagi kemunculan berbagai platform yang disebut dengan
terminologi e-health, m-health, connected health, hingga public health 5.0. Tidak dapat
dipungkiri bahwa era digital tersebut turut membawa pengaruh besar di bidang promosi
kesehatan. Promosi kesehatan berbasis digital sepatutnya dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi lebih optimal dengan pendekatan yang
lebih kekinian. Platform digital menjadi sarana baru untuk melakukan promosi kesehatan dan
komunikasi publik, termasuk komunikasi kesehatan. Tidak hanya sekedar sarana untuk mencari
informasi kesehatan, namun juga sarana berinteraksi satu sama lain, misalnya dengan orang lain
yang memiliki masalah kesehatan serupa. Selain mendapat informasi tambahan, pengguna juga
memperoleh dukungan sosial atas upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatannya.

A. Peran Digital Kesehatan Masyarakat Dalam Promosi Kesehatan


1. Media Sosial
Media sosial melalui internet memiliki potensi besar untuk melakukan promosi
kesehatan dan intervensi kesehatan lainnya, dan lebih mudah untuk menyentuh sasaran
pada setiap levelnya. Menggunakan media digital khususnya media sosial dapat
meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan, serta mempromosikan
perubahan perilaku yang positif, dengan demikian media sosial dapat berkolaborasi dan
melengkapi promosi kesehatan yang selama ini masih konvensional. Media sosial dapat
menjadi alat yang unggul dengan jangkauan dan interaktivitas luas. Media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok telah menjadi alat yang sangat efektif dalam
menyebarkan informasi kesehatan. Organisasi kesehatan dan profesional kesehatan dapat
menggunakan platform ini untuk membagikan artikel, video, infografis, dan kampanye
kesadaran kesehatan kepada audiens yang luas.
2. Aplikasi Kesehatan
Aplikasi kesehatan dan kebugaran telah menjadi populer di antara pengguna
perangkat mobile. Aplikasi ini membantu individu untuk memantau aktivitas fisik,
nutrisi, tidur, dan bahkan memberikan pengingat untuk minum obat. Mereka juga dapat
menyediakan informasi kesehatan yang berguna dan solusi praktis untuk masalah
kesehatan sehari-hari. Contoh aplikasi Kesehatan dalam promosi Kesehatan seperti Kepo
Promkes.
3. Telemedicine
Layanan kesehatan online atau telemedicine semakin populer. Pasien dapat
berkonsultasi dengan dokter melalui video call atau pesan teks, mendapatkan resep, atau
mendapatkan saran medis tanpa perlu pergi ke rumah sakit atau klinik fisik.
4. Penggunaan AI dan Big Data
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan analisis big data digunakan untuk
memprediksi tren kesehatan masyarakat, menganalisis pola penyakit, dan memberikan
rekomendasi kesehatan yang lebih personal kepada individu. Ini membantu dalam
pengembangan strategi promosi kesehatan yang lebih efektif.
5. Konten Digital
Situs web kesehatan, blog, dan platform video seperti YouTube telah menjadi
sumber utama informasi kesehatan. Profesional kesehatan dan organisasi dapat
menggunakan konten ini untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai topik
kesehatan.
6. Edukasi Online
Kelas dan pelatihan kesehatan online semakin banyak tersedia. Ini mencakup
berbagai topik, mulai dari manajemen stres hingga nutrisi dan kebugaran. Individu dapat
mengakses edukasi kesehatan dari mana saja dengan koneksi internet, Contohnya seperti
webinar.

B. Promosi kesehatan digital memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat:


Faktor Pendukung:
1. Akses Mudah: Kemudahan akses informasi kesehatan melalui internet dan aplikasi
mobile meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
2. Inovasi Teknologi: Teknologi yang terus berkembang memungkinkan pengembangan
aplikasi kesehatan yang lebih canggih dan efektif.
3. Kolaborasi Antarbidang: Kolaborasi antara sektor kesehatan dan teknologi membantu
dalam pengembangan solusi kesehatan yang lebih holistik.
4. Peningkatan Kesadaran Kesehatan: Promosi kesehatan digital dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gaya hidup sehat.
Faktor Penghambat:
1. Kurangnya Akses dan Literasi Digital: Tidak semua masyarakat memiliki akses atau
literasi digital yang memadai untuk mengakses informasi kesehatan.
2. Keamanan Data: Masalah privasi dan keamanan data pribadi menjadi kekhawatiran
utama dalam penggunaan aplikasi kesehatan.
3. Ketidakmengertian dan Mitos: Informasi yang tidak akurat atau mitos tentang kesehatan
dapat menyesatkan masyarakat.
4. Ketergantungan Teknologi: Terlalu bergantung pada teknologi dapat mengurangi
interaksi sosial dan aktivitas fisik, yang penting untuk kesehatan mental dan fisik.
5. Keterbatasan Teknologi: Tidak semua teknologi kesehatan dapat diakses atau efektif bagi
semua kelompok masyarakat, seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil atau
berpenghasilan rendah.

Anda mungkin juga menyukai