FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2024 DIGITAL KESEHATAN MASYARAKAT UNTUK PROMOSI KESEHATAN Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Tujuannya agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat agar tetap sehat dan semakin sehat di tengah berbagai masalah kesehatan yang semakin kompleks. Perkembangan zaman juga menuntut agar promosi kesehatan berkembang sesuai dengan konteks kekinian untuk mengatasi masalah kesehatan. Berdasarkan Piagam Ottawa, promosi kesehatan terdiri dari 5 (lima) area atau sarana aksi, yaitu kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public policy), mengembangkan jejaring kemitraan dan lingkungan yang mendukung (create partnership & supportive environment), reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service), meningkatkan keterampilan individu (increase individual skills), serta memperkuat tindakan masyarakat (strengthen community action). Pesatnya perkembangan teknologi telah membawa dunia pada era baru dari era konvensional ke era digital berbasis internet. Internet mampu meningkatkan akses terhadap berbagai informasi dan layanan. PROMOSI kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Tujuannya agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat agar tetap sehat dan semakin sehat di tengah berbagai masalah kesehatan yang semakin kompleks. Perkembangan zaman juga menuntut agar promosi kesehatan berkembang sesuai dengan konteks kekinian untuk mengatasi masalah kesehatan. Evolusi era 1.0 hingga 5.0 menyediakan lingkungan yang lebih partisipatif, dimana pengguna dapat mengembangkan dan menyebarkan konten secara online. Selain itu, baik individu maupun masyarakat juga menjadi semakin bergantung pada data dan algoritma untuk mengelola hampir semua aspek kehidupan. Penetrasi digital melalui data dan angka juga mempengaruhi salah satu dimensi terpenting dalam kehidupan, yakni kesehatan. Era digital menyediakan pondasi teknologi bagi kemunculan berbagai platform yang disebut dengan terminologi e-health, m-health, connected health, hingga public health 5.0. Tidak dapat dipungkiri bahwa era digital tersebut turut membawa pengaruh besar di bidang promosi kesehatan. Promosi kesehatan berbasis digital sepatutnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi lebih optimal dengan pendekatan yang lebih kekinian. Platform digital menjadi sarana baru untuk melakukan promosi kesehatan dan komunikasi publik, termasuk komunikasi kesehatan. Tidak hanya sekedar sarana untuk mencari informasi kesehatan, namun juga sarana berinteraksi satu sama lain, misalnya dengan orang lain yang memiliki masalah kesehatan serupa. Selain mendapat informasi tambahan, pengguna juga memperoleh dukungan sosial atas upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatannya.
A. Peran Digital Kesehatan Masyarakat Dalam Promosi Kesehatan
1. Media Sosial Media sosial melalui internet memiliki potensi besar untuk melakukan promosi kesehatan dan intervensi kesehatan lainnya, dan lebih mudah untuk menyentuh sasaran pada setiap levelnya. Menggunakan media digital khususnya media sosial dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan, serta mempromosikan perubahan perilaku yang positif, dengan demikian media sosial dapat berkolaborasi dan melengkapi promosi kesehatan yang selama ini masih konvensional. Media sosial dapat menjadi alat yang unggul dengan jangkauan dan interaktivitas luas. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok telah menjadi alat yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi kesehatan. Organisasi kesehatan dan profesional kesehatan dapat menggunakan platform ini untuk membagikan artikel, video, infografis, dan kampanye kesadaran kesehatan kepada audiens yang luas. 2. Aplikasi Kesehatan Aplikasi kesehatan dan kebugaran telah menjadi populer di antara pengguna perangkat mobile. Aplikasi ini membantu individu untuk memantau aktivitas fisik, nutrisi, tidur, dan bahkan memberikan pengingat untuk minum obat. Mereka juga dapat menyediakan informasi kesehatan yang berguna dan solusi praktis untuk masalah kesehatan sehari-hari. Contoh aplikasi Kesehatan dalam promosi Kesehatan seperti Kepo Promkes. 3. Telemedicine Layanan kesehatan online atau telemedicine semakin populer. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter melalui video call atau pesan teks, mendapatkan resep, atau mendapatkan saran medis tanpa perlu pergi ke rumah sakit atau klinik fisik. 4. Penggunaan AI dan Big Data Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan analisis big data digunakan untuk memprediksi tren kesehatan masyarakat, menganalisis pola penyakit, dan memberikan rekomendasi kesehatan yang lebih personal kepada individu. Ini membantu dalam pengembangan strategi promosi kesehatan yang lebih efektif. 5. Konten Digital Situs web kesehatan, blog, dan platform video seperti YouTube telah menjadi sumber utama informasi kesehatan. Profesional kesehatan dan organisasi dapat menggunakan konten ini untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai topik kesehatan. 6. Edukasi Online Kelas dan pelatihan kesehatan online semakin banyak tersedia. Ini mencakup berbagai topik, mulai dari manajemen stres hingga nutrisi dan kebugaran. Individu dapat mengakses edukasi kesehatan dari mana saja dengan koneksi internet, Contohnya seperti webinar.
B. Promosi kesehatan digital memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat:
Faktor Pendukung: 1. Akses Mudah: Kemudahan akses informasi kesehatan melalui internet dan aplikasi mobile meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. 2. Inovasi Teknologi: Teknologi yang terus berkembang memungkinkan pengembangan aplikasi kesehatan yang lebih canggih dan efektif. 3. Kolaborasi Antarbidang: Kolaborasi antara sektor kesehatan dan teknologi membantu dalam pengembangan solusi kesehatan yang lebih holistik. 4. Peningkatan Kesadaran Kesehatan: Promosi kesehatan digital dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gaya hidup sehat. Faktor Penghambat: 1. Kurangnya Akses dan Literasi Digital: Tidak semua masyarakat memiliki akses atau literasi digital yang memadai untuk mengakses informasi kesehatan. 2. Keamanan Data: Masalah privasi dan keamanan data pribadi menjadi kekhawatiran utama dalam penggunaan aplikasi kesehatan. 3. Ketidakmengertian dan Mitos: Informasi yang tidak akurat atau mitos tentang kesehatan dapat menyesatkan masyarakat. 4. Ketergantungan Teknologi: Terlalu bergantung pada teknologi dapat mengurangi interaksi sosial dan aktivitas fisik, yang penting untuk kesehatan mental dan fisik. 5. Keterbatasan Teknologi: Tidak semua teknologi kesehatan dapat diakses atau efektif bagi semua kelompok masyarakat, seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah.