Anda di halaman 1dari 1

Setelah membaca buku modul Praktikum IPA di SD bagian praktikum pertumbuhan dan

perkembangan hewan, lalat buah digunakan sebagai subyek pengamatan untuk dilihat
perkembangan dan pertumbuhannya. Pertanyaan pertama yang muncul di benak saya adalah
“mengapa menggunakan lalat buah?” Menurut sumber yang saya baca, ada beberapa keunggulan
lalat buah sehingga terpilih menjadi subject pengamatan yang disarankan. Beberapa keunggulan
penggunaan lalat buah antara lain tidak memerlukan kondisi steril seperti pada mikroorganisme,
mudah diperoleh karena bersifat kosmopolit, siklus hidup pendek, mudah dipelihara, lalat betina
bertelur banyak, cirri morfologi mudah diamati dan memiliki 4 pasang kromosom sehingga
mudah diteliti (Iskandar, 1987). Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami
metamorphosis sempurna (holometabola) dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –
larva – pupa – imago.

Namun kenyataan di lapangan, salah satu kesulitan dalam praktikum tersebut adalah menangkap
lalat buah. Menurut saya, jika praktikum pertumbuhan dan perkembangan hewan tersebut
diterapkan di sekolah dasar, ada praktikum lain yang lebih mudah dilakukan selain praktikum
pada lalat buah. Sebisa mungkin saya akan memilih hewan yang juga memiliki metamorphosis
sempurna Misalnya menggunakan hewan katak. Selain lebih mudah mendapatkannya, praktikum
akan lebih menarik dan menyenangkan. Sebelum melakukan praktikum, saya akan membuat
akuarium mini dengan anak-anak sebagai rumah katak nantinya. Sangat menyenangkan bukan?
Kalaupun tidak ada, tidak masalah selama anak-anak masih bisa belajar melalui praktikum.

Sumber referensi:

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/download/10919/10416

Anda mungkin juga menyukai