Anda di halaman 1dari 12

Andaikan Anda sebagai guru kelas V atau VI dan bermaksud memadukan antaraaspek keterampilan

bahasa dan aspek sastra, bagaimanakah pengembangannyadalam pembelajaran? Jelaskan!Jawaban:

Pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat beberapa aspek keterampilanyang
dilaksanakan secara terpadu, tidak terpisah-pisah. Keterpaduan merupakan pendekatan dalam belajar
dan cara berpikir yang memandang proses berbahasa sebagai bagian integral dalam belajar di bidang
apapun. Misal di SD bahasa tidak dipelajarisebagai mata pelajaran seperti sains, melainkan terpadu
dalam penggunaannya untuk mempelajari apapun. Aspek-aspek keterampilan berbahasa dikembangkan
secaralangsung melalui kegiatan belajar dalam semua bidang. Agar dapat terjadi keterpaduandalam
pembelajaran dapat menggunakan unit tematik. Hal ini menjadi saranaketerpaduan di samping
memberikan makna bagi anak.Keterpaduan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keterpaduan sebagai
keterpaduanintra bidang studi dan keterpaduan antar bidang studi. Dalam keterpaduan intra
bidangstudi, misalnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, setelah tema ditentukan,kemudian
dikembangkan aspek keterampilan membaca, menulis, berbicara, danmenyimak. Sedangkan
keterpaduan antar bidang studi, anak-anak belajar menggunakanaspek-aspek keterampilan bahasa
melalui kegiatan belajar dalam berbagai bidang studi.Mereka belajar menggunakan bahasa untuk
berbagai keperluan, seperti untuk mencariatau memberikan informasi, mengungkapkan perasaan atau
tanggapan, menganalisis,serta memecahkan permasalahan.Pendekatan terpadu dalam pembelajaran
bahasa Indonesia adalah model pembelajaran kegiatan berbahasa berdasarkan fungsi utama bahasa
sebagai alat untuk berkomunikasi. Para siswa dituntut untuk terampil berbahasa, yaitu terampil
menyimak,membaca, berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut
harusdilakukan secara terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus satuketerampilan.
Misalnya, para siswa sedang belajar keterampilan berbicara maka ketigaketerampilan yang lainnya harus
dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetapdifokuskan untuk mencapai peningkatan kualitas
berbicara.Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya pembelajaran terpaduadalah upaya
memadukan berbagai materi belajar yang berkaitan, baik dalam satudisplin ilmu maupun antar disiplin
ilmu dengan kehidupan dan kebutuhan nyata parasiswa, sehingga proses belajar anak menjadi sesuatu
yang bermakna dan menyenangkananak.

prinsip-prinsip dalam pembelajaran terpadu yaitu meliputi :1. Prinsip penggalian tema2. Prinsip
pelaksanaan pembelajaran terpadu3. Prinsip evaluasi4. Prinsip reaksi.Dalam pembelajaran di kelas, guru
dapat memadukan antara aspek keterampilan berbahasa dengan aspek kesastraan, sama halnya dengan
perpaduan antar aspek.Andaikan saya sebagai guru kelas V atau VI dan bermaksud ingin memadukan
antaraaspek keterampilan bahasa dan aspek sastra yaitu1.Saya harus menentukan kompetensi dasar
apa yang akan dikembangkan dan harusdikuasai siswa kelas V atau kelas VI dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Misalkan,kompetensi dasarnya adalah “Membaca Cerita Pendek (Cerpen)”. Indikator
pertamasecara implisit terdapat aspek mendengarkan (siswa tidak dapat menjawab pertanyaankalau
tidak mendengarkan), di samping itu ada aspek sastra (karena yang didengarkanadalah novel anak).
Kemudian indikator keduanya adalah “menjelaskan amanat dan pesan moral yang terkandung dalam
cerita pendek (cerpen)”,secara implisitterkandung kegiatan apresiasi sastra, dan kalau “menjelaskan”
diungkapkan secaratertulis maka terdapat aspek “menulis”, kalau dilisankan terdapat aspek
“berbicara”.Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas memang selalu ada perpaduan antara
beberapa aspek. Misalnya dalam kompetensi dasar “Membaca cerita pendek (cerpen)” tersebut ada
perpaduan antara aspek membaca (membacakan….),aspek mendengarkan (siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan kalau tidak mendengarkan), aspek menulis (kalau penjelasan amanat itu disampaikan
secaratertulis), aspek berbicara (kalau penjelasan itu disampaikan secara lisan), dan aspek sastra (karena
yang dijelaskan itu adalah amanat dan pesan moral yang terkandungdalam cerita pendek).2. Merancang
hasil belajar yang merupakan perpaduan aspek keterampilanPerpaduan keterampilan berbahasa :
Mendengar dan berbicaraContoh : Aspek berbicara kompetensi dasarnya “menceritakan
pengalaman”Siswa mampu menceritakan pengalaman tertentu yang berkaitan dengankegiatan sehari-
hari menggunakan pilihan kata yang tepat dan disampaikan dengankalimat yang runut. Serta siswa
mampu menanggapi cerita pengalaman teman dengan bertanya atau mengemukakan pendapat. Pada
pembelajaran tersebut ada pihak yang berbicara (menceritakan) dan ada pihak yang mendengarkan
(tidak berbicara) tidak mungkin siswa dapat menanggapi kalau dia tidak mendengarkan. Dengan
demikian pada hasil belajar menceritakan pengalaman lucu, menarik atau mengesankan (aspek
berbicara) kita tambah dengan hasil belajar menjadi “Menanggapi cerita pengalamanteman kemudian
mengajukan pertanyaan “(perpaduan dari aspek mendengarkan dan berbicara.Perpaduan Keterampilan
berbahasa : Membaca dengan Apresiasi Sastra. Aspek membaca Standar kompetensi “ Mampu
membaca dan memahami ragam teksnonsatra dengan berbagai cara membaca melalui membaca
memindai, membacasekilas,membaca insentif, dan membaca teks untuk orang lain serta membaca
ceritarakyat dan pantun.”. Siswa mampu menyebutkan kejadian-kejadian dalam dongeng,

menyebutkan tokoh-tokoh dalam dongeng, menjelaskan hubungan tokoh-tokohdongeng dengan


tempat kejadian yang diceritakan dalam dongengPerpaduan membaca dan mengapresiasi sastra,
setelah siswa membaca sebuahcerita diharapkan siswa dapat mengambil pesan moral dan amanat
dalam ceritadongeng termasuk dalam kegiatan mengapresiasi sastra.

2.Jelaskan, prinsip penyusunan buku teks menurut Tarigan dan Mackey !Selanjutnya, bacalah ilustrasi
berikut ini! Sekolah kadang-kadang menerimatawaran buku teks dari salah satu penerbit. Selanjutnya,
kepala sekolah memintaguru untuk menelaah kelayakan isi buku tersebut. Apa yang harus Anda lakukan
jika menerima tugas menelaah buku teks tersebut?

Jawaban:Penyusunan buku teks menurut W.F. Mackey (dalam Hanafi, 1981) didasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut:a.SeleksiHal-hal yang dipertimbangkan adalah seperti di bawah ini:1.Tujuan
pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan dan jumlah waktu belajar.2.Tipe bahasa yang diajarkan
(dialek, register, style, dan media).3.Jumlah materi yang disajikan.4.Pilihan butir-butir yang akan
diajarkan mencangkup fonetik, tata bahasa,kosakata dan makna kata.5.Kriteria yang dipakai melandasi
pilihan. b.Gradasi Bahan PelajaranGradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang dipandang
paling baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi initampak seperti
berikut ini:1)Pengelompokan yang mencakup (a) pengelompokan yang berdasarkan sistem,yaitu
pengelompokan fonetis, gramatikal, leksikal) dan (b) pengelompokan bunyi- bunyi bahasa menjadi kata,
kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat, kalimatmenjadi konteks.2)Pengurutan atau sekuensi yang
juga mencakup sekuensi berdasarkan sistem disatu pihak dan berdasarkan struktur di pihak
lain.c.Presentasi BahanPresentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada
siswa.Presentasi bahan pelajaran tampak pada uraian berikut:1.Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah
maupun satuan-satuannya.2.Pendemonstrasikan bahan pelajaran baik secara lisan maupun tertulis.

3.Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri dari ragam-ragam prosedur, yaitu
eksplanasi, translasi, atau situasi), otentik, atau peragaan(dengan benda, gerak atau situasi), gambar,
dan konteks.d.Repetisi Bahan PelajaranRepetisi bahan pelajaran mempersoalkan hal-hal yang patut
dilakukan guru didalam kelas, menyajikan bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku
pelajaran(telah diseleksi, degradasi, dan dipresentasikan). Repetisi ini menyangkut perilakuguru dalam
mengajar, dan siswa dalam belajar, yaitu perilaku yang berhubungandengan pembinaan keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis ataumengarang.Sedangkan menurut Tarigan (1986) ada
dua patokan dalam penyusunan bukuteks, yaitu:1)Bersifat Umum

yang berlaku bagi setiap buku teks, bersumber dari kurikulum.

Adapun patokan umum itu, seperti berikut ini:a)Pendekatan Keterampilan Proses (yang berlaku sampai
sekarang),meliputi:(1)Mengamati(2)Menginterpretasikan(3)Mengaplikasikan
konsep(4)Meramalkan(5)Merencanakan dan melaksanakan penelitian(6)Mengomunikasikan hasil
penelitian b)Tujuan, yang meliputi:(1)Kognitif (2)Afektif (3)Psikomotor c)Bahan pengajarand)Program,
yang meliputi:(1)Kelas(2)Semester/cawu(3)Jam pelajarane)Metodef)Sarana dan sumber
g)Penilaianh)BahasaPedoman umum tersebut harus dilengkapi, diisi dengan kekhususan setiap mata
pelajaran. Hal itulah yang membedakan setiap buku teks.2)Bersifat Khusus

Bersifat khusus, yang berlaku untuk buku teks tertentu saja, misalnya bukuteks Matematika, Biologi, dan
Bahasa Indonesia.

Bersumber dari karakteristik setiap mata pelajaran.Ketika kepala sekolah meminta saya untuk menelaah
kelayakan isi buku tersebut,yang harus saya lakukan adalah mengecek atau menganalisis apakah prinsip-
prinsip penyusunan dalam buku teks tersebut sudah tepat atau belum berdasarkan prinsip-prinsip
penyusunan buku teks. Seperti isi materi pelajaran yang memperhatikan relevansi,adekuasi, keakuratan,
dan proporsionalitas dalam penyajian materinya. kesesuaiandengan KD, kesesuaian dengan
perkembangan peserta didik, kesesuian dengankebutuhan bahan ajar, kebenaran substansi materi
pelajaran, manfaat untuk penambahanwawasan, kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial.
Selain itu saya akanmenganalisis apakah buku tersebut sudah memenuhi patokan bersifat umum dan
khususdalam penyusunan buku teks. Serta isi buku tersebut menggunakan pendekatanketerampilan
proses, tujuannya sudah sesuai atau belum, bahan pengajarannya sudahsesuai dengan tingkatan atau
tidak. Pengecekan program juga penting karena dibutuhkanevaluasi tiap akhir program agar dapat
mengecek hasil belajar siswa. Kemudian penggunaan metode, sumber dan sarana belajar juga apakah
telah sesuai dengan sekolahsaya atau belum. Serta dengan memperhatikan penilaian dan penggunaan
bahasa yangtepat, sopan dan sesuai perkembangan anak usia SD.

3.Jelaskan, hakikat pembelajaran membaca dan menulis di kelas rendah! Apaperbedaannnya dengan
pembelajaran membaca dan menulis di kelas tinggi?Jawaban :

Karakteristik anak usia SD yang telah mampumelakukan koordinasi antara otak dan ototnya sehingga
mereka selalu aktif bergerakmmelakukan aktivitas baik permainan maupungerakan gerakan jasmaniah
lainnya, seperti melompat, lari, memegang pensil dansebagainya.Pembelajaran adalah upaya
mengkreasi lingkungan dimana struktur kognitif murid dapatmuncul dan berubah.Tujuannya adalah
menyediakan pengalaman belajar yang member kesempatan muridmempraktikkan operasi-operasi
itu.Model pembelajaran yang diasumsikan cocok untuk murid kelas rendah(I-II SD) adalahmodel
pembelajaran yang lebih didasarkan pada interaksi sosial dan personal (Joy danWeil, 1992) atau model
interaksi dan transaksi (Brady, 1989) dari pada menggunakanmodel-model pembelajaran behavioral dan
ekspositoral.Dari model-model tersebut dapat diidentifikasi berbagai prinsip pembelajaran yaknisebagai
berikut:1) Libatkan murit supaya belajar aktif.2) Didasarkan pada perbedaan individual.3) Dikaitkan
antara teori dan praktik.4) Kembangkan komunikasi dan kerjasama dalam belajar.5) Bombing anak
supaya berani dalam mengambil resiko dan belajar dari kesalahan.6) Belajar sambil bermain dan
berbuat.7) Sesuaikan pembelajaran dengan taraf perkembangan kognitif yang masih pada tarafoperasi
konkrit.

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

model-modelpembelajaran itu (Joice dan Weil, 1992), tetapi pelaksanaan model-model belajar itu untuk
kelas rendah masih harus disesuaikan dan disederhanakan lagi.1. Pertemuan kelompok (partner-partner
dalam belajar)a. Langkah-langkah pembelajaran1) Murid menghadapi situasi “puzzling” (baik
direncanakan atau tidak) yangdiidentifikasim oleh guru sebagai obyek studi. Maksudnya guru dalam
menerangkantugas kelompok yang diberikan.2) Murid mengeksplorasi reaksi terhadap situasi itu.
Maksudnya siswa diajak berfikir tentang tugas kelompok yang telah diberikan oleh pengajar.3)
Merumuskan tugas dan mengorganisasikan pelaksanaannya. Maksudnya siswamulai mengerjakan tugas
kelompok lalu mendiskusikan dengan teman sekelompok.4) Mempelajari secara independen dan
kelompok. Maksudnya setelah soalkelompok selesai dikejakan bersama-sama. Siswa diharapkan
mempelajari hasil belajar kelompoknya baik individu maupun bersama-sama.5) Menganalisis kemajuan
dan proses.6) Mengulangi kegiatan lagi 1-5 jika hasil menganalisis kurang memadai. b. Sistem social yang
diperlukanSistem sosialnya adalah demokratis, aktivitas kelompok muncul dengan petunjuk dari guru.
Murid dan guru mempunyai status yang sama kecuali peranan dari masing-masing.c. Prinsip-prinsip
reaksiGuru berperan sebagai fasilitator yang membantu murid merumuskan rencana,tindakan dan
mengatur kelompok serta mengarahkan kegiatan sesuai dengan yangdiinginkan. Guru juga berfungsi
sebagai konselor akademik.d. Sistem pendukungPerlengkapan sekolah seperti pepustakaan, media
pembelajaran dan alat-alat peraga harus memenuhi keperluan pembelajaran ini. Di samping itu juga
hendaknyadimungkinkan untuk dapat mmenggunakan media di luar ruangan. Karena usia SD
kelasrendah ini susah jika diberi media abstrak. Merekalebih paham jika menggunakan mediakonkrit.2.
Role playing (bermain peran)a. Langkah-langkah pembelajaran1) Mengidentifikasi atau
memperkenalkan masalah, dan membuat masalahmenjadi jelas. Menginterpretasi latar belakang
masalah dan isu-isu, menjelaskan prosedur pelaksanaan role playing.2) Memilih partisipan•
Menganalisis peran-peran dan memilih pemain peran3) Menetapkan tahapan• Menetapkan alur laku
(action)• Menyatakan kembali peran-peran

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

• Memasukim situasi masalah4) Menyiapkan pengamat• Menetapkan apa yang harus diamati• Member
tugas pengamatan pada murid5) Pelaksanaan• Melaksanakan role playing, menjaga keberlangsungan
pelaksanaan danmenghentikannya6) Diskusi dan evaluasi• Menelaah kembali pelaksanaan role playing•
Mendiskusikan focus utama role playing• Menyiapkan pelaksanaan ulang role playing7) Pelaksanaan
ulang• Berganti peran (yang berlawanan) misalnya semula berperan sebagai anak sekarang sebagai
ibu8) Diskusi dan evaluasi• (lihat langkah keenam)9) Berbagi pengalaman dan generalisasi•
Menghubungkan masalah yang diperankanitu dengan pengalaman nyata danmasalah-masalah yang ada
saat ini, kemudian menyimpulkan prinsip-prinsip umumtingkah laku. b. Sistem sosial yang di
perlukanModel ini tersusun secara moderat. Guru mengemukakan langkah-langkah danmengarahkan
murid dalam pelaksanaan setiap langkah. Isi diskusi atau tema dan pelaksanaan umumnya ditentukan
oleh murid.c. Prinsip-prinsip reaksiTerimalah semua respon murid tanpa mengevaluasi. Bantu murid
menggali berbagai sisi situasi masalah dibandingkan dengan pandangan-pandangan lain.Tingkatkan
kesadaran-kesadaran siswa tentang pandangan dan perasaan sendiri melaluirefleksi, parafrase, dan
menyimpulkan respon-respon mereka. Tekankan bahwa ada berbagai cara memainkan peran dan juga
ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan.d. Sistem pendukungRole playing hanya
memerlukan sedikit saja material pendukung kecuali kondisiawal, misal tempat yang agak luas, benda-
benda dilingkungan sekitar atau dari alam.3. Peran guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
rendaha. Guru sebagai pembimbing b. Guru sebagai modelc. Guru sebagai administrator d. Guru sebagai
innovator e. Guru sebagai evaluator 4. Pendekatan mengajar

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

Ada beberapa pendekatan yang masih dominan digunakan dalam pembelajaran bahasa yaitu
pendekatan komunikatif, CBSA, integrative dan komunikatif a. Pendekatan komunikatif Komunikatif
adalah pembelajaran bahasa yang mengemukakan kemampuan penggunaan menggunakan bahasa
dalam konteks komunikasi (keterampilam wicara danmenulis.Prinsip-prinsip pengajaran bahasa
Indonesia dengan pendekatan komunikatif sebagai berikut:1) Pragmatic, struktur dan kosa kata tidak
disajikan sebagai pokok bahasan yang berdiri sendiri karena kosa kata, prakmatik dan struktur telah
tercakup dalam pengajarankeempat keterampilan pembelajaran bahasa tersebut.2) Pembelajaran
bahasa untuk melatih kepekaan siswa. Maksudnya siswa tidak hanya diinformasikan secara lugas atau
langsung tetapi harus mampu juga memahamiinformasi yang disampaikan.3) Pembelajaran bahasa
selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa jugamenungkatkan untuk bernalar, meningkatkan
wawasan, mengembangkan kemampuanhayati keindahan karya sastra seperti: membaca puisi,
menyanyi, bercerita dan bermaindrama.4) Pembelajaran bahasa juga diarahkan untuk membekali siswa
menguasai bahasalisan dan tulis, misalya mengungkapkan berbagai informasi yang didapat secara lisan
dantulis.Membaca merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan dan memusatkan perhatian
pada pemahaman isi atau pesan seefisien mungkin, baik yang tersurat maupuntersirat dalam suatu
bacaan. Salah satu hal yang menjadi tugas guru, khususnya gurukelas satu SD adalah mengajari anak
membaca. Membaca bagi anak kelas satu SDmerupakan membaca permulaan. Membaca permulaan
merupakan kegiatan mengenalkandan melatih anak untuk membaca pertama kali. Hal ini penting karena
melalui membacaanak akan dapat menambah pengetahuan mereka dengan lebih mudah. Dengan kata
lain,membaca, khususnya membaca permulaan merupakan salah satu kunci bagi anak untuk
mempelajari pengetahuan-pengetahuan lainnya. Pada hakikatnya, pembelajaran membacadan menulis
di kelas rendah atau biasa disebut MMP (Membaca Menulis Permulaan)merupakan program
pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca danmenulis permulaan di kelas-kelas
awal pada saat anak-anak mulai memasuki bangkusekolah. Pada tahap awal anak memasuki bangku
sekolah di kelas 1 sekolah dasar, MMPmerupakan menu utama.Disebut permulaan karena merupakan
peralihan dari masa bermain di TK (bagianak-anak yang mengalaminya) atau dari lingkungan rumah
(bagi anak yang tidak

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

menjalani masa di TK) ke dunia sekolah, yang merupakan hal baru bagi anak. Hal pertama yang diajarkan
kepada anak pada awal-awal masa persekolahan itu adalahkemampuan membaca dan menulis. Kedua
kemampuan ini akan menjadi landasan dasar bagi pemerolehan bidang-bidang ilmu lainnya di
sekolah.Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuanmembaca tingkat
dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak dapatmengubah dan melafalkan
lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna.Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak-
anak dapat melafalkan lambang-lambang huruf yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap
lambang bunyi-bunyi lambangtersebut.Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan
menuju pemilikan kemampuan membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Yang dimaksuddengan
melek wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yaknikemampuan mengubah
lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang- lambang
tersebut. Dengan bekal kemampuan melek wacanainilah kemudian anak dapat menangkap berbagai
informasi dan pengetahuan dari berbagai media cetak.Kemampuan menulis permulaan tidak jauh
berbeda dengan kemampuan membaca permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran
menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat
menuliskan(mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambing -lambang tulis yang
jikadirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna.Selanjutnya, dengan
kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan anak-anak digiring padakemampuan menuangkan gagasan,
pikiran, perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulismelalui lambang- lambang tulis yang sudah dikuasainya.
Inilah kemampuan menulisyang sesungguhnya.Hal ini berbeda dengan pembelajaran membaca dan
menulis di kelas tinggi. Kalautujuan membaca di kelas rendah bersifat mekanis, yang biasa disebut
Membaca MenulisPermulaan (MMP), maka tujuan membaca di kelas tinggi merupakan kelanjutan
darimembaca di kelas rendah yang biasanya disebut Membaca Lanjut yang penekanannya pada
pemahaman. Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi ini melatih siswa dalamketerampilan yang
bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencakup aspek-aspek berikut ini:a.Memahami
pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal). b.Memahami signifikansi atau makna (antara lain
maksud dan tujuan pengarangrelevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).c.Evaluasi atau penilaian
(isi, bentuk).d.Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.Selanjutnya
Tarigan menjelaskan bahwa membaca di kelas rendah masih bersifatmekanis (mechanikal skills) maka
aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring(bersuara), sedangkan untuk kelas tinggi ditekankan
pada pemahaman (comprehensionskills) dan aktivitas yang tepat adalah membaca dalam hati.

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

4.Anda akan mengajarkan bahasa Indonesia fokus membaca dengan kompetensidasar

Membacakan teks percakapan

. Materi, metode, dan teknik apakah yang sesuaidengan pembelajaran fokus membaca dengan KD
tersebut dan bagaimanakahlangkah pembelajarannya?Jawaban :

Kompetensi Dasar:

Membacakan teks percakapan

.Materi:a.Teks percakapan b.Tanda baca: tanda seru, tanda petik a.Imbuhan ter- b.Preposisi alat
(dengan), sebab (karena)Metode: Demonstrasi, diskusi, tanya jawab, ceramah, pemberian tugasTeknik:
Membaca dan menyimak Langkah Pembelajaran:a.Guru memberi contoh cara membacakan teks
percakapan. b.Siswa ditanya mengenai isi teks percakapan tersebut.c.Siswa membacakan percakapan
dengan lafal dan intonasi yang wajar secara berpasangan di depan kelas.d.Siswa lain mencatat pokok-
pokok isi percakapan yang diperagakan oleh temannya.e.Siswa ditanya mengenai isi percakapan yang
diperagakan oleh temannya.f.Siswa mengumpulkan catatan mengenai isi percakapan yang diperagakan
temannya.g.Guru memeriksa pekerjaan para siswa kemudian mengembalikan pekerjaannya.h.Guru
mengulang penjelasan mengenai isi percakapan yang telah diperagakan olehsiswa.i.Guru mengulang
sedikit materi mengenai cara membaca teks percakapan. j.Guru bersama siswa menyimpulkan materi
dan membuat rangkuman.k.Siswa diberi soal evaluasi.

5.Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagaifokus, apa tujuannya,
dan apa manfaatnya? Berikan contoh/ilustrasi pembelajaranbahasa Indonesia dengan berbagai fokus
tersebut dalam praktik pembelajaran!Jawaban :

Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas 3komponen,
yaitu:a.Kebahasaan b.Kemampuan berbahasac.KesastraanKompetensi kebahasaan terdiri dari 2 aspek,
yaitu:a.Strukturkebahasaanyangmeliputifonologi,morfologi,sintaksis,semanticdankewacanaan.

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

b.KosakataSedangkan kemampuan berbahasa terdiri atas 4 aspek, yaitu:a.Kemampuan


mendengarkan/menyimak b.Kemampuan membaca (kedua kemampuan ini bersifat
reseptif)c.Kemampuan berbicarad.Kemampuan menulis (kedua kemampuan terakhir ini bersifat
produktif)Dimana dalam praktik komunikasi yang nyata, keempat keterampilan tersebuttidak berdiri
sendiri, melainkan merupakan perpaduan dari keempatnya. Tidak mungkindi dalam kelas guru hanya
melatih pengembangan kompetensi berbicara saja tanpa diikutioleh keterampilan berbahasa yang lain,
namun karena materi pembelajaran bahasaIndonesia itu meliputi beberapa aspek, maka pembelajaran
bahasa ada pemfokusan dariaspek-aspek tersebut. Dengan demikian ada pembelajaran bahasa dengan
fokusketerampilan berbahasa, dan adapula pembelajaran bahasa dengan fokus sastra.Yang dimaksud
dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokusketerampilan berbahasa adalah pembelajaran
bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah satu kompetensi dasar dan keempat
keterampilan berbahasa yangada. Dengan demikian, dalam langkah-langkah pembelajaran semua
kegiatan belajar mengajar tertumpu atau berfokus pada satu keterampilan berbahasa yang
telahditetapkan.Disamping difokuskan pada keterampilan berbahasa, pembelajaran bahasaIndonesia
dapat pula difokuskan pada sastra, tetapi tetap diintegrasikan dengankompetensi dasar yang lain,
misalkan pada pembelajaran mendengarkan dongeng,mendeklamasikan puisi, mengubah puisi ke dalam
bentuk prosa.Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus sastra berarti dalam langkah-langkah
pembelajarannya semua kegiatan belajar mengajar difokuskan untuk mengapresiasi sastra apa lewat
pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat atau yanglainnya yang disesuaikan dengan tingkat kelas
siswa.Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagaifokus tersebut
adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yangditekankan, misalnya yang di tekankan
adalah kompetensi dasar mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak
dari pada ketrampilan yang lain jika pembelajarannya ditekankan atau di fokuskan pada sastra maka
tujuannya adalahmeningkatkan siswa dalam mengapresiasi sastra. Kalau dilihat dari segi guru,
pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai fokus ini bertujuan untuk memudahkanguru dalam
membuat perencanaan pembelajaran di kelas.Contoh :

Model Pembelajaran Menyimak di SD untuk Kelas RendahMata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Satuan Pendidikan

: Sekolah Dasar

Kelas/Semester

: 1/I

Waktu

: 1 kali pertemuan (2 x 35 menit)

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

Tema
: Alam Sekitar

Kompetensi Dasar

:Siswa mampu mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi/suara serta bunyi bahasa.

Hasil Belajar

:Siswa mampu membedakan berbagai bunyi/suara, bunyi Bahasa dan menanggapi (secaranon verbal).

Indikator

:1.Mencocokkan gambar sesuai dengan informasi yang didengarkan.2.Mengisi kolom/memberi tanda


sesuai dengan informasi yang didengarkan.3.Menyelesaikan gambar yang belum
selesai.4.Menggolongkan gambar berdasarkan informasi yang didengarkan, seperti kelompok gambar
binatang, kelompok gambar tumbuhan, dan lain-lain.

Langkah-langkah Pembelajaran

:1.Tanya jawab tentang nama-nama burung dan binatang peliharaan dan ditirukansuaranya masing-
masing oleh siswa dan guru.2.Guru memperlihatkan gambar burung dan gambar binatang serta
menirukan bunyimasing-masing.3.Siswa secara bergilir ditanya tentang nama burung atau binatang yang
ada padagambar yang diperlihatkan guru.4.Siswa secara bergilir mengelompokkan gambar burung dan
gambar binatang.5.Salah seorang siswa disuruh menunjukkan atau memilih nama burung atau
binatangyang disebutkan guru. Siswa yang lain secara bersama-sama siswa
menirukanmenyebutkan/mengucapkan nama burung/binatang yang dimaksud.6.Gambar-gambar yang
ditempelkan pada papan flannel atau appan tulis, masing-masing diberi tulisan di bawahnya, kemudian
dibaca secara bersama-sama.7.Guru melepas tulisan yang terdapat di bawah gambar, kemudian diganti
dengantulisan yang belum lengkap salah satu atau dua hurufnya dihilangkan. Siswa disuruhmelengkapi
secara bergantian.8.Siswa berlatih menulis nama-nama burung/binatang di papan tulis sesuai
dengangambar yang ditunjuk guru.9.Guru dan siswa mengulang membaca gambar bersama-sama dan
meminta siswauntuk mempelajari di rumah10.Menutup pelajaran

Catatan

:Apabila siswa belum dapat membaca dan menulis tentang materi di atas, pembelajaran belum berhasil
maka kegiatan harus diulang lagi. Guru perlu mencari kelemahannya.

Sumber

:1.Buku paket pegangan guru2.Guru boleh mencari sumber lain yang relevan dan sesuai dengan kondisi
siswa

Unlock this document

Read and download full documents.


Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

Penilaian:

1.Dilakukan selama dalam proses pembelajaran (nilai proses)2.Penilaian dapat berupa nilai
perbuatan3.Untuk mengetahui kemampuan siswa (daya simak) dapat dilakukan pada
penilaianmembaca dan menulis

Unlock this document

Read and download full documents.

Subscribe with a free trial

Cancel anytime

OR

Unlock this page after an ad

Skip ad

Anda mungkin juga menyukai