NIM : 2398011453
Anda telah mengeksplorasi topik lintas mata pelajaran selama beberapa pertemuan.
Tentu Anda telah mengenal dan memahami lebih rinci apa itu literasi dasar, bagaimana
pelaksanaan di lapangan, strategi dan media yang cocok untuk pengembangan kegiatan
literasi. Kali ini, cobalah untuk menulis laporan kemajuan belajar yang berisi pengalaman
belajar Anda beberapa pertemuan ini. Anda dapat menulis dengan konten sebagai
berikut
Anda diperkenankan membaca artikel ilmiah atau sumber referensi lain yang
mendukung proses penulisan Saudara.
Format penulisan:
alam seni, integrasi literasi lintas mata pelajaran berguna karena salah
satu tujuan utama mata pelajaran ini adalah untuk menghasilkan peserta
didik yang memiliki kemampuan reflektif dan emosional. Melalui literasi,
peserta didik mengalami perkembangan visual dan grafis dan wacana
verbal. Mereka juga mendapat kesempatan untuk mengungkapkan
keunikannya melalui upaya artistik dan tertulis (Feret dan Smith 2010).
Sementara itu, matematika menggunakan simbol untuk
merepresentasikan konsep, kosakata yang memiliki arti berbeda dengan
keseharian bahasa kita, dan struktur teks yang menggunakan penulisan
ringkas. Integrasi literasi memberikan peserta didik dengan kesempatan
untuk belajar tentang keunikan bahasa dan praktek bagaimana untuk
membuat makna dari isinya (Phillips et al. 2009). Keterampilan bermusik
serupa dengan keterampilan literasi. Ketika peserta didik menulis
tentang musik, hal ini memperluas pemahaman mereka tentang
kosakata dan konsep. Ketika mereka menyanyikan lagu-lagu hafalan,
maka keterampilan berbicara dan mendengarkan mereka akan
berkembang. Selain itu, ketika mereka membaca musik maka
kemampuan mereka untuk membaca teks dan simbol juga akan
berkembang (Feret dan Smith 2010). Literasi lintas mata pelajaran juga
meningkatkan kemampuan peserta didik pada bidang studi pendidikan
jasmani. Penampilan yang sukses menuntut peserta didik untuk
merencanakan, bernalar, menyusun strategi, dan merefleksikan, dan
ketika mereka mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis,
mereka melakukan aktivitas ini. Selain itu, kegiatan membaca dan
menulis memastikan agar peserta didik dapat mengaitkan kegiatan
kelas dengan kehidupan mereka di luar sekolah (Buell dan Whittaker
2001).
Agar dapat mengembangkan kemampuan metakognitif, pembelajaran
yang menerapkan strategi literasi perlu memiliki 7 (tujuh) karakteristik,
antara lain:
a. Memantau proses pemahaman teks pada tiga tahap dalam pembelajaran
(sebelum, ketika, dan setelah membaca)
b. Menggunakan teks multimoda selama pembelajaran
c. Memberikan instruksi yang jelas dan eksplisit dengan menggunakan modeling.
d. Menggunakan alat bantu seperti pengatur grafis
e. Mengembangkan respon terhadap berbagai jenis pertanyaan
f. Membuat pertanyaan
Ketiga frasa di atas menekankan inti pembelajaran konstruktivis, di mana peserta didik
didorong untuk menjadi pembaca aktif yang dapat memaknai teks berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan mereka sebelumnya. Agar peserta didik mendapatkan
informasi secara optimal dari teks yang mereka baca, guru perlu memberikan perhatian
utama kepada pembelajaran kosakata dan modeling.
Guru perlu melatihkan berbagai strategi pemahaman kosakata kepada peserta didik.
Modelling, guru tidak bisa berasumsi bahwa siswa tahu cara memahami teks.
Peserta didik tidak bisa hanya diminta memahami teks tanpa bimbingan guru. Guru perlu
mempraktikkan berbagai strategi membaca dan melatih peserta didik menggunakan
strategi membaca. salah satu karakteristik pembelajaran yang
mengembangkan kemampuan metakognitif peserta didik adalah pentingnya
pemantauan pemahaman teks di tahap sebelum, ketika, dan setelah membaca.
Apapun topik yang dibahas di mata pelajaran apapun, ketiga tahap ini sangat
penting dijalankan. Dengan demikian, strategi literasi dalam pembelajaran
bukanlah konten mata pelajaran, namun strategi yang berwujud langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran untuk memahami konten dengan lebih
baik.
• Memprediksi
• Menggunakan
pengatur grafis
• Mengajukan
pertanyaan
• Mencari kata
kunci/konsep
• Pratinjau (previewing)
• Mengidentifikasi
bagian yang
• Meringkas
• Menceritakan kembali
• Membaca kembali
• Mencari informasi
yang tersirat (inferensi)
• Membuat keterkaitan
personal dengan teks
• Membuat keterkaitan
antar teks, dengan diri
sendiri, dengan isu-isu di
masyarakat dan dunia
• Memvisualisasi dan
memberikan respon
sensorik (dengan
menggunakan panca
indera)
• Melakukan refleksi
melalui berbicara,
menulis, menggambar,
musik, dan gerak
• Mencatat
• Menggunakan
pengatur grafis
• Mencari informasi
yang tersirat (inferensi):
perbandingan, sebab
akibat, dan gagasan utama
• Membuat ringkasan
• Menceritakan kembali
• Membuat sintesa
• Mengevaluasi teks
• Melakukan evaluasi
diri
Keterampilan bahasa
1. Memupuk √ √ √ √
Kolaborasi
2. Mendorong √ √
Diskusi
3. Menggunakan √ √ √ √
Pengatur Grafis
4. Membuat √ √ √
Keterkaitan
Antar teks
5. Model Think √ √ √
Aloud
6. Representasi √ √ √
Visual
7. √ √ √
Mengintegrasika
n Kosakata yang
Menarik
8. Mendorong √ √
keterampilan
menulis secara
autentik
Memupuk Kolaborasi
b. Menggunakan infografis yang ditempel di dinding setiap kelas serta adanya pojok
baca di setiap kelas, pada lemari pojok baca tersebut terdapat buku-buku baik fiksi
maupun nonfiksi yang disediakan dan bisa dibaca oleh siswa.
c. Tersedia perpustakaan dengan fasilitas buku dan AC sebelumnya juga disertai hotspot
wifi akan tetapi kini tidak tersedia wifi.
4. Refleksi saya terkait perkuliahan literasi, Mata kuliah Literasi Lintas Mata
Pelajaran (LLMP) telah memberikan saya banyak pengetahuan dan pengalaman baru
tentang literasi. Saya belajar bahwa literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis,
tetapi juga tentang kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan menggunakan
informasi secara efektif. LLMP juga mengajarkan saya bagaimana menghubungkan
literasi dengan berbagai mata pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna
dan kontekstual.
Manfaat LLMP:
Berikut adalah beberapa manfaat yang saya dapatkan dari mengikuti mata kuliah LLMP:
Pemahaman yang lebih dalam tentang literasi: Saya belajar tentang berbagai jenis
literasi, seperti literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, dan literasi
budaya.
Keterampilan berpikir kritis dan analitis: Saya belajar bagaimana menganalisis
informasi dari berbagai sumber dan membuat kesimpulan yang logis.
Kemampuan untuk menghubungkan berbagai mata pelajaran: Saya belajar
bagaimana melihat hubungan antara berbagai mata pelajaran dan menggunakan
pengetahuan dari satu mata pelajaran untuk mempelajari mata pelajaran lain.
Keterampilan komunikasi dan kolaborasi: Saya belajar bagaimana berkomunikasi
secara efektif dengan orang lain dan bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tugas.
Motivasi untuk belajar: Saya menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan mencari tahu
lebih banyak tentang dunia di sekitar saya.
Tantangan LLMP:
Banyaknya materi yang harus dipelajari: Ada banyak jenis literasi dan banyak mata
pelajaran yang harus dipelajari dalam waktu yang singkat.
Kesulitan dalam menghubungkan berbagai mata pelajaran: Tidak selalu mudah untuk
melihat hubungan antara berbagai mata pelajaran.
Kebutuhan akan teknologi: LLMP sering kali membutuhkan penggunaan teknologi,
yang tidak selalu tersedia bagi semua orang.
Lebih banyak fokus pada praktik: LLMP harus lebih fokus pada praktik, sehingga siswa
dapat menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi yang nyata.
Lebih banyak kolaborasi antar guru: Guru dari berbagai mata pelajaran harus bekerja
sama untuk mengembangkan kurikulum LLMP yang terintegrasi.
Lebih banyak akses ke teknologi: Siswa harus memiliki akses ke teknologi yang
mereka butuhkan untuk belajar LLMP.
Kesimpulan:
Secara keseluruhan, saya sangat senang dengan mata kuliah LLMP. Saya belajar
banyak tentang literasi dan bagaimana menggunakannya untuk belajar lebih banyak
tentang dunia di sekitar saya. Saya yakin bahwa LLMP adalah keterampilan yang penting
untuk dimiliki oleh semua orang di abad ke-21.
Refleksi pribadi:
Saya pribadi merasa bahwa LLMP adalah mata kuliah yang sangat penting dan
bermanfaat. Saya belajar banyak tentang berbagai jenis literasi dan bagaimana
menggunakannya untuk belajar lebih efektif. Saya juga belajar bagaimana
menghubungkan berbagai mata pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan kontekstual.
Saya yakin bahwa LLMP adalah keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh semua
orang di abad ke-21. Literasi adalah kunci untuk membuka berbagai peluang dalam
hidup. Literasi dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih sukses dalam pekerjaan
dan kehidupan pribadi. Literasi juga dapat membantu seseorang untuk menjadi warga
negara yang lebih baik. Saya ingin terus belajar tentang literasi dan bagaimana
menggunakannya untuk meningkatkan kehidupan saya dan kehidupan orang lain.
Daftar Pustaka
Beers, C. S., Beers, J. W., & Smith, J. O. 2009. A Principal’s Guide to Literacy Instruction.
New York: Guilford Press.
Depdikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2013 tentang “Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di
Kabupaten/Kota”. Jakarta.
Depdikbud. 2016. Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru. Jakarta.
Greenleaf, C. dkk. 2011. "Integrating Literacy and Science in Biology: Teaching and Learning
Kisyani-Laksono dkk. 2016. Manual Pendukung Gerakan Literasi Sekolah untuk Jenjang
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Dit SMP, Dikdasmen, Kemdikbud.
Ming, K. 2012. "10 Content-Area Literacy Strategies for Art, Mathematics, Music, and
Physical Education. The Clearing House, 85: 213-220.
OECD. 2016. The Survey of Adult Skills: Reader’s Companion. Second Edition
Pahl. K, Rowsell, J. 2005. Literacy and Education. London: Paul Chapman Publishing.
Retnaningdyah, Pratiwi dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMP. Jakarta:
Dikdasmen, Kemdikbud.
Smith, P.K.(2010) Children and Play. United Kingdom: Wiley-Blackwell Publishing.
Vacca, R. T., Vacca, J. A., & Mraz, M. (2011). Content area reading: literacy and learning across
the curriculum (10th ed.). Boston, MA: Pearson.
Toolin, R.E. 2004. "Striking a Balance Between Innovation and Standards: A Study of Teachers
Implementing Project-Based Approaches to Teaching Science." Journal of Science
Education and Technology 13 (2): 179-187.
Wiedarti, Pangesti. 2016. “Literasi Kriminal dalam Gerakan Literasi Sekolah”. Dalam
Kompas, 11 Mei 2016 hlm. 7. Jakarta.
Wiedarti, Pangesti dan Kisyani-Laksono (ed.). 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.
Jakarta: Dikdasmen, Kemdikbud.