Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH II

LAPORAN TRIWULAN II ANALISIS DAN


RENCANA TINDAK LANJUT
BULAN APRIL-JUNI 2023

RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH II


KENDARI
2023

0
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Landasan Hukum...................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan..............................................................................1
BAB II KEGIATAN PROGRAM YANG DILAKSANAKAN............................3
BAB III HASIL SURVEILANS DAN ANALISIS................................................4
BAB IV HASIL CAPAIAN
A. Hasil Capaian.........................................................................................8
B. Rencana Tindak Lanjut........................................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Healthcare Associated Infections (HAIs) sebagai infeksi yang terjadi
pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit. Mencegah dan
meminimalkan risiko terjadinya infeksi di RSU Aliyah II Kendari, maka dibentuk
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (KPPI-RS) yang
kegiatan rutin harus dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi terhadap semua pasien
dan fasilitas pelayanan kesehatan guna menurunkan resiko penularan
mikrooranisme pathogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang
diketahui maupun yang tidak diketahui.
HAIs merupakan masalah terutama di rumah sakit – rumah sakit besar
yang merawat pasien dengan berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun
yang tidak. Masalah ini harus selalu dipantau dan dicegah sedapat mungkin,
antara lain dengan menerapkan tindakan asepsis, mengurangi tindakan invasif
dan yang tidak kurang pentingnya membiasakan para petugas berperilaku
higienis.
Tenaga profesi kesehatan mempunyai tanggung jawab moral dalam
memberikan pelayanan kepada setiap penderita dengan standar profesi tertinggi.
Standar profesi ini adalah dalam program yang disusun dan dilaksanakan oleh
Tim PPI seperti surveilans, pendidikan infeksi rumah sakit kepada tenaga
kesehatan, pelacakan kejadian luar biasa (outbreack) dan sebagainya. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan mengutamankan keselamatan pasien di RSU
Aliyah II Kendari, maka IPCN dibantu oleh IPCLN melakukan surveilans.
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan salah satu langkah
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kejadian infeksi HAIs, yang juga
menjadi bagian dari penilaian mutu rumah sakit. Pencatatan dan pelaporan setiap
triwulandan tahunan kegiatan pengendalian dan pencegahan infeksi RSU Aliyah
II Kendari, menjadi dokumen penting yang akan dimanfaatkan untuk
mengevaluasi keberlangsungan dan keberhasilan upaya – upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi di RSU Aliyah II Kendari.

2
B. Landasan Hukum
Laporan triwulan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU
Aliyah II Kendari ini dibuat dengan merujuk kepada :
1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas
Kesehatan.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan laporan tahunan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RSU Aliyah II Kendari adalah :
1. Menghimpun dan menyediakan data dan informasi kegiatan PPI RS
2. Mendokumentasikan hasil – hasil pelaksanaan kegiatan pelaksanaan
Kegiatan PPI RS
3. Mencatat dan melaporkan kegiatan surveilans HAIs.
4. Mencatat dan melaksanakan pelaporan kegiatan PPI RS

3
BAB II
KEGIATAN PROGRAM YANG DILAKSANAKAN

Kegiatan yang dilaksanakan Tim PPI Rumah Sakit Umum Aliyah II Kendari
Triwulan IV periode Januari-Maret 2023

No Tanggal JenisKegiatan Keterangan


1. 5 Mei 2023 Sosialisasi Laporan  Ketua Komite :
hasil survailens dr. Dewi Sarli Tombili, Sp.PD
 IPCD:
dr. Waode Racmawati
 IPCN :
Eman Sulaiman, S.Kep.,Ns., M.Kep
 Sekretaris :
Al Edy Dawu, S.Kep.,Ns., M.Kes
2. 5 Mei 2023 Sosialisasi Laporan  Ketua Komite :
hasil survailens dr. Dewi Sarli Tombili, Sp.PD
 IPCD:
dr. Waode Racmawati
 IPCN :
Eman Sulaiman, S.Kep.,Ns., M.Kep
 Sekretaris :
Al Edy Dawu, S.Kep.,Ns., M.Kes
3 5 Juni 2023 Sosialisasi Laporan  Ketua Komite :
hasil survailens dr. Dewi Sarli Tombili, Sp.PD
 IPCD:
dr. Waode Racmawati
 IPCN :
Eman Sulaiman, S.Kep.,Ns., M.Kep
 Sekretaris :
Al Edy Dawu, S.Kep.,Ns., M.Kes
4 8 Juni 2023 Sosialisasi ulang  Staf keperawatan
Program PPI :  Staf kebidadan
 Hand Hygiene  Staf gizi
 APD  Staf farmasi
 Pencampuran obat  Staf administrasi
 Pemasangan infus  Staf loundry
 Penerapan bundle  Security
 Clearning service

4
BAB III
HASIL SURVEILANS DAN ANALISIS

A. Hasil Surveilans
Data yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mengetahui angka kejadian
infeksi rumah sakit (IRS) di RSU Aliyah II Kendari meliputi phlebitis pada
pasien dengan pemasangan infus, Infeksi Daerah Operasi (IDO), dan Infeksi
Saluran Kemih (ISK) pada pasien dengan kateterisasi urethra. Angka kejadian
IRS pada pasien yang dirawat sebagai berikut:
1. Kejadian Plebitis akibat pemasangan infus

Total hari Permil


No. Bulan Plebitis pemasangan (‰)
infus
1. April 7 1101 0

2. Mei 7 1109 0

3. Juni 5 1113 0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa angka insiden plebitis di


RSU Aliyah II Kendari pada bulan April(7 ‰), Mei (7 ‰), Juni (5 ‰). Hasil
ini lebih dari standar yang telah ditetapkan 1‰ untuk bulan April sampai
dengan Juni 2023. hal ini terjadi karena penerapan bundle plebitis sudah
diterapkan sesuai standar bundle, seperti tidak lagi ada petugas yang melakukan
spuling pada selang infus yang tersumbat. Plebitis terjadi karena teknikal atau
cara pemasangan intravenous cateter yang tidak tepat, petugas sering
memasang IVL didaerah pergelangan tangan, selain itu juga disebabkan karena
pergerakan pasien khususnya pasien anak.

2. Kejadian ISK akibat pemasagan urine cateter


Total hari Permil
No. ISK pemasangan (‰)
Urine cateter
1. April 0 127 0

2. Mei 0 126 0

3. Juni 0 123 0

5
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa angka insiden infeksi
saluran kemih di RSU Aliyah II Kendari pada bulan April-Juni 2023 adalah
0‰. Hasil analisis menunjukan bahwa angka kejadian ISK tahun 2023 0‰.
Hasil ini lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan (4,7‰). Hal ini terjadi
karena selama pasien dirawat dengan menggunakan cateter urine tidak
ditemukan tanda-tanda infeksi seperti nyeri dan kemerahan pada area simpisis
selain itu juga pemantauan tidak di terapkan maksimal karena belum ada atau
dilakukan pemeriksaan kultur urine pada pasien yang dipasangkan kateter
urini, sehingga angka ISK tidak dapat dinilai secara maksimal.

3. Kejadian IDO akibat Pembedahan

Jumlah Presentase
No. Bulan ID Operasi (%)
O Bersih
1. April 0 114 0

2. Mei 0 112 0

3. Juni 0 110 0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa angka insiden IDO di RSU Aliyah
II Kendari Tahun 2023 pada bulan April-Juni 0%. Hasil analisis menunjukan
bahwa angka kejadian IDO 2023 yaitu 0‰. Hasil ini lebih rendah dari standar
yang telah ditetapkan 2%. Berdasarkan hasil observasi bahwa infeksi ini hanya
terjadi pada bagian superfisial atau pemukaan kulit.

6
BAB IV
HASIL CAPAIAN

A. Hasil Capaian
Adapun hasil yang dicapai dari kegiatan Pencegahandan Pengendalian Infeksi
RSU Aliyah II Kendari tahun 2023, berupa:
1. Mengurangi angka kejadian plebitis
2. Mempertahankan angka ISK & IDO
3. Sosualisas/ Edukasi Program PPI ke petugas baru, lama, pasien, keluarga pasien
dan pengunjung.
4. Re edukasi petugas RS.
5. Monitoring Kewaspadaan Isolasi
a. Monitoring Kepatuhan Hand hygiene
b. Monitoring Fasilitas Hand Hygiene
c. Monitoring Sampah
d. Monitoring Sterilisasi
e. Monitoring Linen dan Loundry
f. Monitoring kepatuhan penggunaan APD
g. Monitoring Pelayan Gizi
h. Monitoring Pemulasaran jenazah

B. Rencana Tindak Lanjut


Mencegah terjadinya infeksi Plebitis , ISK, IDO, lakukan pemasangan
infus dan kateter sesuai dengan SPO, perlu dilaksanakannya training atau
pelatihan pemasangan infus dan kateter pada seluruh peawat dan bidan, serta
perlu adanya sosialisasi dan edukasi oleh Komite PPI kepada seluruh petugas
tentang hand hygiene dan menerapkan Bundle pencegahan infeksi.

7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

Mengacu pada hasil pembahasan analisa angka infeksi yang ditemukan di


ruang perawatan Tahun 2023 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Angka insiden rate plebitis 0‰, angka ini menujukkan masih terkendali
angka kejadian Plebitis dimana nilai standarnya 1‰. Kejadian phlebitis di
akibatkan oleh teknik pemasangan yang tidak tepat, bahan kimia obat yang
dimasukan melalui IV line cateter serta mobilisasi pasien, khususnya pasien
anak.
2. Angka insiden rate IDO 0%, angka ini masih ini menujukkan masih
terkendali, standar SPM 2%
3. Angka insiden rate ISK nihil.
4. Tidak ada kejadian luar biasa (Outbreack) pada kasus IDO, ISK, dan Infeksi
lainnya.
5. Koordinasi antara Tim PPI, manajemen, dan instalasi dalam penyelenggaraan
kegiatan PPI.
6. Supervise dan audit secara berkala mengenai kegiatan – kegiatan PPI.
B. Saran
1. Diharapkan manajemen dan seluruh staf rumah sakit mendukung dan
komitmen terhadap pelaksanaan program PPIRS
2. Diharapkan seluruh staf dan petugas di rumah sakit memperhatikan prinsip-
prinsip kewaspadaan standar.
3. Diharapkan seluruh staf dan petugas di rumah sakit menerapkan bundles
pencegahan infeksi yang telah ditetapkan KPPIRS.

8
Kendari Juli 2023

TIM PPI

Ketua Sekertaris

dr. Dewi Sarli Tombili, Sp.PD Al Edy Dawu, S.Kep.Ns

RSU Aliyah II Kendari


Direktur

dr. Yeni Haryani, M.Kes. Sp. A

Anda mungkin juga menyukai