TATA LAKSANA PEMERIKSAAN FESES

DI LABORATORIUM
MARTONO RONI
INSTALASI LABORATORIUM
RS KRAKATAU MEDIKA
TINJA/FESES
• TINJA ADALAH SISA PROSES PENCERNAAN YANG TIDAK DIABSORPSI.

• KOMPOSISI TINJA TERDIRI DARI SERAT SELULOSA, EPITEL USUS, BAKTERI USUS,
SEKRESI SALURAN CERNA MISALNYA ENZIM, PIGMEN EMPEDU, ELEKTROLIT DAN
AIR(70%).
• PADA KEADAAN NORMAL SETIAP HARI DIEKSKRESIKAN KIRA-KIRA 100-250 GRAM
TINJA.
TINJA/FESES

• MAKANAN YANG MELALUI PROSES PENCERNAAN MEMBUTUHKAN WAKTU 24-48

JAM SEBELUM AKHIRNYA DIEKSKRESI SEBAGAI TINJA.
• ISI USUS HALUS(CHYMUS) MULAI MASUK CAECUM KIRA-KIRA 2-3 JAM SETELAH
MAKAN
• PROSES PENCERNAAN BARU SELESAI 6-9 JAM SETELAH MAKAN.

• TINJA NORMAL MENGANDUNG 0,5-1,5 ML DARAH/HARI, KEADAAN TERSEBUT

SESUAI DENGAN < 2 MILLIGRAM HEMOGLOBIN PER GRAM TINJA.
TUJUAN

• DIAGNOSIS KELAINAN SALURAN PENCERNAAN SEPERTI:

1. MALDIGESTI,
2. MALABSORPSI,
3. PERDARAHAN,
4. INFEKSI SALURAN CERNA,
5. KELAINAN HATI,
6. KELAINAN EMPEDU DAN
7. KELAINAN PANKREAS.
PENGUMPULAN
BAHAN
• PERSIAPAN
• 1-2 HARI SEBELUM PEMERIKSAAN TIDAK
MENGKONSUMSI ANTASIDA, ANTIDIARE,
ANTIPARASIT,
ANTIBIOTIK, LAKSANSIA, VITAMIN C DAN
ZAT BESI.
• WADAH
• BERSIH, TIDAK MERESAP, BERLABEL DI
BADAN WADAH, TERTUTUP RAPAT, TIDAK
MUDAH PECAH DAN MUDAH DIBAWA.
• CARA
• PENGAMBILAN BAHAN: DEFEKASI
SPONTAN ATAU DENGAN SARUNG
TANGAN.
PENGUMPULAN BAHAN

• TIDAK TERKONTAMINASI AIR TOILET DAN SABUN.

• WAKTU PENGAMBILAN: TINJA SEWAKTU, 24 JAM DAN 72 JAM
• TINJA SEGAR(KURANG DARI SATU JAM)
• GAS YANG TERKUMPUL DIBUANG SECARA PERIODIK.
• BAHAN: BERLENDIR, BERDARAH/HITAM, PUS
• SUSPENSI TINJA (NACL 0,9 %)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
• ATLM YANG BEKERJA DI LABORATORIUM UNTUK ANALISA FESES BERISIKO :

1. TERTELAN TELUR/ KISTA PARASIT

2. PENETRASI MELALUI KULIT OLEH LARVA YANG INFEKTIF / INFEKSI OLEH AGEN NON PARASIT YANG ADA DI FESES

• RISIKO DAPAT DIMINIMALISASI DENGAN BEKERJA MENGGUNAKAN STANDAR BIOSAFETY LEVEL 2.

• BSL 2 MELIPUTI :

1. PENGGUNAAN PROTECTIVE SAFETY GLASSES

2. SARUNG TANGAN

3. JAS LAB KETIKA MEMPROSES SAMPEL

• GUNAKAN BIOLOGICAL SAFETY CABINETS BILA DIPERLUKAN

• TIDAK MAKAN, MINUM, MEROKOK, MENGGUNAKAN KOSMETIK ATAU MEMANIPULASI LENSA KONTAK DI AREA
LABORATORIUM.

• DEKONTAMINASI AREA KERJA MINIMAL SEKALI SEHARI DAN PASCA TERKENA MATERIAL INFEKSIUS.

• BILA TERLUKA/ TERKENA ABRASI PADA KULIT DI TANGAN, TUTUP DENGAN ADHESIVE DRESSING.

• JIKA MENGGUNAKAN INSTRUMEN YANG TAJAM, BUANG DI TEMPATNYA (“SHARPS” CONTAINER)

• BUKA SARUNG TANGAN DAN CUCI TANGAN SETELAH SELESAI MELAKUKAN ANALISA FESES.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

• WARNA
• BAU
• KONSISTENSI
• JUMLAH/VOLUME
• LENDIR
• DARAH
• PARASIT
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

• WARNA
• NORMAL: BERWARNA COKLAT(STERKOBILIN)
• BERWARNA HITAM: MELENA, PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS
ATAU MEMAKAN CHARCOAL, BISMUTH DAN TERAPI BESI.
• BERWARNA MERAH: HEMATOCHEZIA ,PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN
BAWAH, ZAT WARNA MAKANAN, OBAT (RIFAMPISIN DAN BROMSULFTALEIN)
• BERWARNA HIJAU: SAYURAN HIJAU
• TINJA AKOLIS(ACHOLIC): PUCAT/ PUTIH SEPERTI DEMPUL
TINJA AKOLIK
(ACHOLIC )
• TINJA SEPERTI DEMPUL (PUTIH /
PUCAT)
• NORMAL: BERWARNA
COKLAT(STERKOBILIN)
• OBSTRUKSI, AKTIFITAS BAKTERI ↓ ,
WAKTU TRANSIT YANG BERKURANG.
• JAUNDICE
• NEONATAL CHOLESTASIS, ATRESIA
BILIER,
CA PANKREAS
BAU

• INDOL DAN SKATOL: HASIL PEMECAHAN PROTEIN DAN HASIL METABOLISME

BAKTERI USUS.

• BAU ASAM: DIARE DAN STEATORE

• BAU BUSUK: GANGREN, CA KOLON DAN STEATORE

KONSISTENSI

• NORMAL: AGAK LUNAK DAN

BERBENTUK
• CAIR: DIARE
• LENGKET: LEMAK ( STEATORE )
• VOLUME BESAR: DILATASI USUS
• VOLUME KECIL: GANGGUAN
ELASTISITAS, OBSTRUKSI PARSIAL
(KARSINOMA KOLON)

Modified Bristol stool scale

VOLUME/JUMLAH

• NORMAL: 100-250 G/HARI

• > 300 G/HR: DIARE DAN STEATORE
• FREKUENSI : 1-2 KALI/ HARI
• ≥ 3/HR: DIARE
LENDIR

• NORMAL: TIDAK BERLENDIR

• TERBENTUK DENGAN ADANYA RANGSANGAN DALAM DINDING USUS: KOLITIS, DISENTRI

BASILER,VILLOUS ADENOMA DAN INFLAMASI REKTUM

• LENDIR DI LUAR TINJA: USUS BESAR

• LENDIR BERCAMPUR: USUS HALUS (DARAH: KEGANASAN )

DARAH
• ADANYA CAMPURAN DARAH SEGAR
MENANDAKAN PERDARAHAN PADA SALURAN
PENCERNAAN BAWAH.
• DARAH YANG BERCAMPUR DENGAN TINJA
JUGA DIDAPATI PADA DISENTRI YANG
DISEBABKAN OLEH SHIGELLA
PARASIT
• PARASIT: CACING
• PADA PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS JUGA BISA TAMPAK CACING, CONTOHNYA ENTEROBIUS
VERMICULARIS DAN ASCARIS LUMBRICOIDES

Two female pinworms next to a ruler:

The markings are 1 mm apart. An adult female Ascaris worm
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK

• LEUKOSIT
• ERITROSIT
• SISA MAKANAN (SERAT DAGING, TUMBUHAN, AMILUM DAN LEMAK)
• TELUR CACING DAN PROTOZOA
LEUKOSIT
• EOSIN 2 %

• NORMAL : TIDAK TERDAPAT LEUKOSIT

• LEUKOSIT >3/LPB: INFLAMASI/ INFEKSI( COLITIS ULSERATIF, DISENTRI BASILER,

TBC USUS)
ERITROSIT

• PADA KEADAAN NORMAL, ERITROSIT TIDAK DITEMUKAN DALAM TINJA.

• INVASI AMOEBA DAPAT MENYEBABKAN ADANYA DARAH PADA TINJA.
• DISENTRI JUGA MERUPAKAN INFEKSI PADA USUS YANG MENYEBABKAN DIARE YANG DISERTAI
DARAH ATAU LENDIR.
• PENYEBAB LAIN ADANYA ERITROSIT PADA TINJA ADALAH INFLAMMATORY BOWEL DISEASE,
KEGANASAN, ULKUS PEPTIKUM, ANGIODISPLASIA, DAN DIVERTIKULOSIS
Erithrocyte and Leukocyte in the stool
SISA MAKANAN
• SERAT TUMBUHAN: NORMAL 1-4 SERAT/LPB

• SERAT DAGING: NORMAL TIDAK ADA( BILA ADA/↑:MALDIGESTI)

EOSIN 10 % DALAM ALKOHOL
• BUTIR-BUTIR AMILUM: LARUTAN LUGOL BUTIR2 BERWARNA HITAM TENGGULI.
• LEMAK: SUDAN III
LEMAK

• TERDIRI DARI TRIGLISERIDA, ASAM LEMAK DAN GARAM LEMAK (FATTY ACID
SALTS)

• ZAT WARNA SUDAN III, SUDAN IV, DAN OIL RED O

• LEMAK TAMPAK SEBAGAI BULATAN (GLOBUL) BERWARNA JINGGA SAMPAI

MERAH
LEMAK
• BUAT SUSPENSI TINJA : 1 BAGIAN TINJA + 2 BAGIAN NACL 0,9 % KACA OBJEK I

• UNTUK MENDETEKSI ADANYA LEMAK NETRAL (TRIGLISERIDA) DALAM TINJA

• CARA : 1 TETES SUSPENSI TINJA + BEBERAPA TETES ETANOL 95 % + 2 TETES SUDAN III

• TUTUP DENGAN KACA PENUTUP KEMUDIAN DILIHAT DENGAN MIKROSKOP CAHAYA

• NORMAL : MENGANDUNG < 60 GLOBUL/LPB

• MENINGKAT: MALDIGESTIF
STEATORE

• TINJA MENGANDUNG LEMAK BERLEBIH

• VOLUME TINJA MENINGKAT (2-5 KALI)
• KONSISTENSI LUNAK
• BAU BUSUK DAN ASAM
• BERBUSA
• MIKROSKOPIK : GLOBUL LEMAK (FAT GLOBUL)
• CAROTENOID SERUM MENURUN
• PANKREATIK STEATORE, INTESTINAL STEATORE
TELUR CACING
TELUR CACING
 PROTOZOA

TROFOZOIT (A DAN B) , KISTA (C DAN D)

ENTAMOEBA HISTOLYTICA (A DAN C)

DAN GIARDIA LAMBIA (B DAN D)
PEMERIKSAAN DARAH SAMAR

• NORMAL : < 2,5 ML DARAH/HARI SETARA DENGAN 2 MG HB/GRAM TINJA.

• ADANYA DARAH DALAM TINJA DAPAT DIKETAHUI BILA PERDARAHAN LEBIH DARI 50 ML/HARI.
• PENGAMBILAN TINJA TIDAK PERLU SEMUA TINJA
• CUKUP BAGIAN-BAGIAN TERTENTU SAJA YANG TERDAPAT KELAINAN SEPERTI WARNA KEHITAMAN
ATAU MERAH TERANG.
• HASIL POSITIF PALSU : PENDARAHAN DI LUAR SALURAN CERNA SEPERTI EPISTAKSIS,
PENDARAHAN GUSI, HEMOPTISIS DAN MENSTRUASI
Pemeriksaan Berdasarkan Hemoglobin-Heme
Guaiac, Benzidin dan orthotolidine

Pemeriksaan Guaiac: sering

Benzidin dan orthotolidine: karsinogen.

Benzidin merupakan indikator yang paling sensitif

Hemoglobin bersifat peroksidase yang dapat mengubah

indikator tidak berwarna menjadi berwarna.
 PRINSIP PEMERIKSAAN

Guaiac Test
 LOKASI PERDARAHAN SALURAN CERNA

Of these three tests, the guaiac-based test is the most sensitive for detecting lower bowel bleeding.
 APT TEST

• UNTUK MEMBEDAKAN MELENA PADA NEONATUS: BERASAL DARI IBU ATAU

DARAH BAYI DILAKUKAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN FETAL DI DALAM TINJA.
• PRINSIP PEMERIKSAAN: SIFAT HEMOGLOBIN FETUS YANG TAHAN TERHADAP
ALKALI, SEHINGGA BAHAN PEMERIKSAAN YANG MENGANDUNG DARAH
NEONATES DENGAN PENAMBAHAN LARUTAN NAOH 0,25MOL/L AKAN
BERWARNA PINK
• TIMBUL WARNA COKLAT (TERBENTUK HEMATIN): DARAH IBU
 PROSEDUR PEMERIKSAAN APT TEST
• 10 ML SUSPENSI TINJA: 1 BAGIAN TINJA DAN 5 BAGIAN AIR.

• SUSPENSI DISARING, KEMUDIAN KE DALAM FILTRAT TERSEBUT DITAMBAHKAN

DAN DICAMPUR DENGAN 2 ML LARUTAN NAOH 0,25 MOL/L
• TUNGGU SELAMA 2 MENIT.
• SELANJUTNYA DILIHAT PERUBAHAN WARNA YANG TERJADI.

• PINK BERARTI BAHAN PEMERIKSAAN MENGANDUNG HBF YANG BERASAL DARI

DARAH NEONATUS
• KUNING KECOKLATAN BERARTI BAHAN PEMERIKSAAN TERSEBUT
MENGANDUNG HBA YANG BERASAL DARI DARAH IBU
Current Situation on Feces Analysis

Manual Microscopy Read visually on Color & Consistence

OB

Report
Prepare Smear Manually Manually
Fully Automated Feces Analyzer

Sample Collection & Automatic

Convey Microscope

Sample Preparation Computer System

System

Rapid Test Kit Intelligent

Module Recognition
Fully Automated Feces Analyzer

Working Procedure Automatic Sample Preparation

 Adding Diluent
Automatic Color
Sample and Consistency  Intelligent Mixing
Convey Image Reading  Dynamic Filtering
 Pathological Particle Enriching

1. Rapid Test Kits

 FOB、TRF、HRV、ADV、HP
 Duplex Rapid Test Kits Comprehensive
 Inteligent Reading Report
(with both results
2. Microscopic Testing and images available)
 Automatic
 Inteligent
 Disposible Cuvette
 Full Field Scanning
PENUTUP
• PEMERIKSAAN FESES TERDIRI DARI PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS
• PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS TDD:
1. WARNA 5. LENDIR
2. BAU 6. DARAH
3. KONSISTENSI 7. PARASIT
4. JUMLAH/VOLUME
• PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TDD:
1. LEUKOSIT
2. ERITROSIT
3. SISA MAKANAN (SERAT DAGING, TUMBUHAN, AMILUM DAN LEMAK)

4. TELUR CACING DAN PROTOZOA

• SAAT INI SELAIN PEMERIKSAAN SECARA MANUAL JUGA TERSEDIA ALAT OTOMATIS UNTUK PEMERIKSAAN FESES
TERIMA KASIH