Ut Agama Islam
Ut Agama Islam
1. Keinginan manusia untuk bersama dengan orang lain atau membutuhkan orang lain
merupakan fitrah. Soejono Soekanto menyatakan, “di dalam diri manusia pada
dasarnya telah terdapat keinginan, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia yang lainnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya.” Hal
yang sama juga dikemukakan oleh Thabatahaba‘i, bahwa, “Manusia adalah
makhluk bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak bermasyarakat telah
merupakan fitrahnya”.Jelaskan tantangan pergaulan masyarakat pada era digital!
2. Saat nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau membuat perjanjian yang
dikenal dengan “Piagam Madinah”.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Piagam
Madinah! Jelaskan poin penting dari isi Piagam Madinah!
1.Tantangan Pergaulan masyarkat pada era digital mungkin tidak bisa di hindari sejalan dengan
perkembangan zaman saat ini era teknologi memiliki kemajuan yang sangat pesat.disisi lain fitrahnya
manusia sebagai mahluk sosial yaitu mahluk yang hidup Bersama dan mengharuskan masyarkat
untuk bergaul satu dengan yang lainnya.di era digital sangat berdampak besar bagi kehidupan.
Masyarakat menjadi memiliki banyak kemudahn dengan adanya era digital saat ini mulai dari adnya
hp dan sosial media yang memudah kan masyarakat untuk berinteraksi dan memudahkan mengakses
berbagai informasi dari manapun.meskipun di era digital ini memiliki banyak keutungan disisi lain
banyak dampak negative dan tantangan nya juga terutama dalam pergaulan masyarakt.diantaranya
Masyarakat mudah kemakan hoax atau informasi yang belum tentu kenarannya sehingga bisa
menjadi sumber perpecahan di masyarakat itu sendiri,hilangnya interaksi tatap muka dengan adanya
era digital saat ini Masyarakat menjadi berkurang untuk membangun hubungan antar
individu,ketergantungan dengan teknologi sehingga Masyarakat menjdi kecanduan gadget
mengakibatkan males bersosialisasi dan mengasingkan diri di karnakan ketergantungan Masyarakat
itu sendiri dengan media sosial atau dunia maya sehingga merupakan pengingkaran terhadap
fitrahnya itu sendiri dan tentunya sangat fatal bagi manusia itu sendiri.dengan demikian kita sebagai
generasi muda di era digitalisasi ini kita harus bijak dalam menggunakan berbagai macam teknologi
maupun media sosial.
2.Piagam Madinah merupakan sebuah dokumen perjanjian tertulis Antara Nabi Muhamammad saw
dengan kelompok ataupun kaum yang ada di Madinah yang di tandatangani sekitar tahun 622 M
demi menyatukan berbagai kelompok,kaum dan suku yang ada di Madinah sehingga menjadikan
Masyarakat yang hidup damai dan tentram diantara berbagai banyak suku dan kelompok serta
menciptakan Masyarakat yang adil,Makmur dan sejahtra.
Poin penting dari isi perjanjian piagam Madinah adalah pengaturan akan setiap hak,dan kebebasan
setiap suku sesuai dengan yang tercantum dari isi perjanjian tersebut,sebagai contoh
Hak untuk hidup. hidup manusa hak dasar yang harus dilindungi karna tidak ada yang berhak
mencabut hak tersebut kecuali allah karna hidup merupakan anugerah yang di berikan oleh allah.
Hak Milik.perlindungan terhadap harta yang dimiliki manusia secara individu atau kolektif.sehingga
Masyarakat bebas bertransaksi membeli ataupun menjual tanpa campur tangan yang tidak sah.
Hak Kehormatan sebagai mahluk mulia manusia harus di hormati dan di hargai sehingga tidak ada
lagi Tindakan yang menjatuhkan harkat dan martabatnya.
Hak Persamaan.manusia mahluk yang sama dalam pandngan islam dan di mata allah.tidak
membedakan hak hak sipil ataupun penguasa.hak di dalam hukum,dan hak kedudukan di dalam
pemerintahan.
Sumber referensi
https://www.teknospesial.com/2023/10/jelaskan-tantangan-pergaulan-masyarakat-pada-era-
digital.html
https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/16/150000679/piagam-madinah--latar-belakang-
fungsi-dan-isinya?page=all
fiqih adalah produk hukum yang dibuat oleh para ulama mengarah pada istilah penjabarn dan
pemahaman terhadap hukum dan syariat islam. Artinya, fiqih dibentuk berdasarkan
penafsiran para ulama tetapi dalam konteksnya semua penafsiran tersebut berpedoman pada
Al-Qur’an dan Al-Hadis.Sama halnya dengan menafsirkan Al-Qur’an dan Al-Hadis, tentu
setiap ulama memiliki penafsiran yang berbeda-benda. Sebagai Contoh yang paling
mencolok adalah perbedaan pendapat dalam mazhab, seperti Hanafi, Maliki, Syafi’i dan
Hambali.Perbedaan inilah yang disebut dengan fiqih. Di dalam ilmu fiqih, perbedaan
pendapat atau khilafiah adalah hal yang biasa. Sebab, mereka memiliki daya tangkap yang
berbeda-beda dalam memahami Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Dari penjelasan di atas disimpilkan bahwa terdapat perbedaan antara hukum, syariah dan
fikih, hukum merupakan suatu aturan yang bersumber dari manusia atau penguasa,syariat
merupakan ajaran atau aturan yang sudah di tetapkan yang bersumber alquran dan hadist
sedangkan fiqih merupakan pemahaman dan penjelasan atau uraian yang lebih rinci yang di
tetapkan oleh syariah Adapun sumber fiqih ini adalah pamahaman atau pemikiran para ulama
terhadap syariah.
Sumber Referensi
MKDU4221 Pendidikan Agama Islam.Dr Ali Nurdin,M.Ag.Dr.Syaeful
Mikdar,M.Pd.Drs.Wawan Suharmawan,M.Pd
https://islam.nu.or.id/syariah/apa-perbedaan-syariat-islam-dan-fiqih-
https://www.abusyuja.com/2021/10/perbedaan-syariat-fiqih-dan-hukum-islam.html
2. Sebutkah satu saja akhlak mulia dalam kehidupan, serta ungkapkan bagaimana
caranya Anda berjuang untuk menerapkan akhlak tersebut dan tantangan apa
saja yang terjadi!
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
2.dari penjelasan tentang pengertian ahlak terdafat definisi Sebagai berikut.Akhlak adalah
suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan yang kuat yang melahirkan
perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut
menurut ajaran islam akhlak merupakan perbuatan manusia sebagai ekspresi atau ungkapan
dari kondisi jiwanamun terdapat akhlak mulia yang ada pada kehidupan antara lain:
Akhlak kepada allah.akhlak kepada allah merupakan akhlak yang yang harus dibangun atas
dasar kesadaran diri sendiri akan keberadaan allah swt sebagai pencipta alam semesta beserta
seluruh isinya.salah satu penerapan akhlak tesebut diantaranya:
Menauhidkan yang artinya mengesakan bahwa allah adalah pencipta,bahwa allah itu yang
wajib di sembah serta bahwa allah itu memiliki sifat yang sempurna dan jauh dari sifat
kurang.
Beribadah sebagai diantara yang menciptakan kita bahwa sepantasnya kita harus beribadah
kepada allah swt sebagai ungkapan akhlak kehidupan kepada allah karena dengan beribadah
berarti kita mentaati anjuran yang di wajibkan oleh allah swt.
Bersyukur dengan bersyukur merupakan ungkapan kita utntuk berterimakasih kepada allah
swt atas segala nikmat dan karunia yang telah di berikan.
Taqwa merupakan sebuah perintah dari allah swt yang harus di laksanakan dan menjauhi
segala perintah yang di larangnya.
Berdoa.berdoa merupakan permohonan kebaikan kepada allah dalam segala hal untuk
kebaikan baik di dunia maupun diakhirrat.
Berdzikir yang beraarti mengingat allah perwujudannya dengan membaca
tahmid,tasbih,istigfar.
Tawakal adalah sikap pasrah kepada allah atas segala ketentuannya sambal kita berusaha
hingga apa yang kita cita-citakan semuanya tercapai.
Mahabbah adalah sikap merasa dekat serta ingat terus kepada allah swt sebagai pencipta alam
semesta sehingga di wujudkan dengan ketaatan menjauhi larangannya .
Tantangan yang harus di hadapi untuk menjaga akhlak kepada allah ini berhubungan dengan
iman,nafsu,serta pergaulan dari lingkungan setempat.karena terkadang kita sebagai manusia
yang sejatinya hidup berdampingan dengan satu sama lain dan lingkungan berbeda beda
sehingga membuat iman dan nafsu kita sangat goyah dari mulai berprilaku tidak
baik,beribadah yang masih kurang serta menjalani kehidupan yang tidak sesuai dengan ajaran
islam.dengan demikian menjaga akhlak baik merupakan komitmen yang harus di jaga dengan
baik pula oleh diri sendiri.
Sumber Referensi
MKDU4221 Pendidikan Agama Islam.Dr Ali Nurdin,M.Ag.Dr.Syaeful
Mikdar,M.Pd.Drs.Wawan Suharmawan,M.Pd
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010692711/islam-sangat-menghargai-budaya-
suatu-masyarakat-menurut-sejarah-keberhasilan-agama-islam-dalam-menyebarkan
https://kumparan.com/revita-m/hubungan-islam-dan-budaya-1wXUrnP2iAM/full
1. Tuliskan satu ayat saja beserta tafsirnya yang menunjukkan perintah untuk
mengamati alam atau eskplorasi sains!
2. Ceritakan seperti apa tanggung jawab seorang ilmuwan muslim!
Ayat yang menunjukan perintah untuk mengamati alam atau ekspoirasi sains merajuk pada
Ayat QS. Ali-Imran: 190-191, yang berbunyi:
ِإَّن ِفى َخ ْلِق ٱلَّسَٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َو ٱْخ ِتَٰل ِف ٱَّلْيِل َو ٱلَّنَهاِر َل َء اَٰي ٍت ُأِّل۟و ِلى ٱَأْلْلَٰب ِب
ٱَّلِذ يَن َيْذ ُك ُروَن ٱَهَّلل ِقَٰي ًم ا َو ُقُعوًدا َو َع َلٰى ُج ُنوِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن ِفى َخ ْلِق ٱلَّسَٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َر َّبَنا َم ا َخ َلْقَت َٰه َذ ا َٰب ِط اًل ُسْبَٰح َنَك َفِقَنا
َع َذ اَب ٱلَّناِر
" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
(yaitu) orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka'." (QS. Ali-Imran: 190-191)
Ayat ini merupakan bagian dari al-qur’an yang menyoroti pentingnya refleksi atas penciptaan
alam semesta serta keajaiban di dalamnya sebagai ajakan untuk sebagai pengetahuan dan
pemahaman umat manusia.
1. Tuliskan satu ayat saja beserta tafsirnya yang menunjukkan perintah untuk
mengamati alam atau eskplorasi sains!
2. Ceritakan seperti apa tanggung jawab seorang ilmuwan muslim!
1.Ayat yang secara khusus menunjukkan perintah untuk mengamati alam atau eskplorasi
sains dapat ditemukan dalam Surah Al-Mu’minun (23:18):
Ayat:
َو َنَّز ْلَنا ِم َن الَّسَم اِء َم اًء ِبَقَد ٍر َفَأْسَك َّناُه ِفي اَأْلْر ِضۖ َو ِإَّنا َع َلٰى ُذ ُهوِر ِبِه َلَقاِد ُروَن
Tafsir: "Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu kadar tertentu, lalu Kami biarkan dia
menetap di dalam bumi. Dan sesungguhnya Kami benar-benar mampu mengambilnya
kembali." (Al-Mu’minun: 23:18)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah turun tangan dalam penciptaan dan
pengaturan alam semesta, termasuk dalam proses turunnya hujan dari langit.
Tetapi ayat ini tidak hanya memberikan wawasan keagamaan, melainkan juga memberikan
dorongan bagi manusia untuk mengamati fenomena alam dan memahaminya.
Terdapat poin penting dalam penafsiran ayat ini diantaranya:
1. Keteraturan dalam Ciptaan
Ayat menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini diatur dengan kadar
tertentu.Ini memberikan kesan tentang keteraturan dan kecermatan dalam penciptaan Allah.
2. Pertimbangan Ilmiah
Ungkapan "Kami biarkan dia menetap di dalam bumi" memberikan gambaran tentang proses
siklus air dan bagaimana air meresap ke dalam tanah.
Ini mendorong manusia untuk mempertimbangkan fenomena alam secara ilmiah.
3. Dorongan untuk Eskplorasi
Ungkapan "Kami benar-benar mampu mengambilnya kembali" memberikan pemahaman
bahwa air dapat diambil kembali oleh Allah.
Ini dapat diartikan sebagai sebuah dorongan untuk memahami dan mengeksplorasi proses-
proses ilmiah yang terlibat dalam siklus air.
4. Pembukaan Pintu Pengetahuan
Ayat ini bisa dianggap sebagai pembuka pintu pengetahuan dan penjelajahan ilmiah.
Manusia diajak untuk mengamati, memahami, dan mengeksplorasi ciptaan Allah dalam
kerangka keilmuan.
Implikasi dan Makna:
Ayat ini memberikan landasan bagi kegiatan ilmiah dan eskplorasi alam. Allah, dalam
kebijaksanaan-Nya, memberikan ciptaan yang teratur dan dapat dijelajahi oleh manusia.
Oleh karena itu, manusia diberi tugas untuk menggunakan akal dan pengetahuan untuk
memahami dan mengeksplorasi rahasia alam yang diciptakan oleh-Nya.
Sumber Referensi
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010824101/terjawab-tuliskan-satu-ayat-saja-
beserta-tafsirnya-yang-menunjukkan-perintah-untuk-mengamati-alam?page=3
MKDU4221 Pendidikan Agama Islam.Dr Ali Nurdin,M.Ag.Dr.Syaeful
Mikdar,M.Pd.Drs.Wawan Suharmawan,M.Pd
https://kumparan.com/berita-hari-ini/tanggung-jawab-seorang-ilmuwan-muslim-dalam-
masyarakat-21Xtl17Yanv
1.Dalam pandangan islam budaya akademik dapat diartikan sebagai sebuah tradisi keilmuan
yang diajarkan oleh islam.Salah satu aspek paling mencolok dari budaya etos akademik
mahasiswa Muslim adalah tingginya tingkat kedisiplinan. Mahasiswa Muslim diajarkan
untuk menghormati waktu sebagai suatu bentuk ibadah. Kedisiplinan ini tercermin dalam
pengikutan jadwal kuliah, penyelesaian tugas tepat waktu, dan pengelolaan waktu dengan
efisien. Semangat untuk menjadi individu yang terorganisir dan bertanggung jawab dalam
kesehariannya menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan akademik seorang mahasiswa
Muslim.
Keimanan dan Spiritualitas
Agama Islam menempatkan pengetahuan dan pendidikan pada posisi yang tinggi. Oleh
karena itu, budaya etos akademik seorang mahasiswa Muslim tidak bisa dipisahkan dari
keimanan dan spiritualitas. Mahasiswa Muslim diberi pengertian bahwa mengejar ilmu
pengetahuan adalah bentuk ibadah, dan pendidikan adalah jalan untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Keimanan ini membimbing mereka dalam menemukan makna mendalam
dalam setiap pengetahuan yang diperoleh, menciptakan ikatan antara dunia material dan
spiritual.
Tanggung Jawab Sosial
Budaya etos akademik mahasiswa Muslim tidak hanya berfokus pada perkembangan pribadi,
tetapi juga pada tanggung jawab sosial. Mereka diajarkan untuk menjadi agen perubahan dan
memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Keberadaan mereka di perguruan tinggi
dianggap sebagai amanah yang harus diemban dengan tanggung jawab besar. Mahasiswa
Muslim diharapkan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk
mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Inilah yang membentuk
mahasiswa Muslim sebagai individu yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga
memiliki peran aktif dalam pembangunan masyarakat.
Variasi Pengalaman Mahasiswa Muslim
Penting untuk dicatat bahwa budaya etos akademik seorang mahasiswa Muslim tidak bersifat
monolitik. Setiap mahasiswa Muslim dapat mengalami pengalaman yang unik dan berbeda,
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latar belakang keluarga, budaya, dan lingkungan
pendidikan. Meskipun demikian, nilai-nilai seperti kedisiplinan, keimanan, dan tanggung
jawab sosial tetap menjadi pijakan utama yang mengikat mereka dalam perjalanan akademik
mereka.
2.dalam Pendidikan menjaga integritas dan etika sangatlah penting.hal ini untuk termasuk
salah satu aspek untuk menjaga integritas akademik di dalam untuk menghidari prakter
plagiarism serta praktek joki yang marak di kalangan mahasiswa.selain melanggar integritas
akademik hal ini juga melanggar prinsip prinsip dalam islam tentang kedispilinan.kejujuran
dan tanggung jawab.
Sumber Referensi
MKDU4221 Pendidikan Agama Islam.Dr Ali Nurdin,M.Ag.Dr.Syaeful
Mikdar,M.Pd.Drs.Wawan Suharmawan,M.Pd
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010847634/beberapa-mahasiswa-ada-yang-
dengan-entengnya-menggunakan-jasa-joki-ataupun-plagiasi-saat-mengerjakan-tugas?page=3
https://readmore.id/budaya-etos-akademik-mahasiswa-muslim/
1. Seperti apa seharusnya hubungan Islam dan politik? Apakah sifatnya harus
dipisahkan? Harus terintegrasi? Atau relasi seperti apa yang baiknya berlaku. Coba
jelaskan pendapatmu!
2. Kita sering mendengar bahwa politik itu kotor. Benarkah pernyataan itu? Kalau
tidak seperti apakah politik yang ideal?
1.Islam dan politik memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat di pisahkan.terutama
di Indonesia dengan mayoritas muslim yang banyak tentu pengaruh islam sangat signifikan
dalam kehidupan bernegara.dari sejak zaman colonial belandan hingga sekarang peran islam
dalam politik sangatlah aktf dalam memainkan perannya.terdapat banyak organisasi muslim
serta tokoh – tokoh muslim yang berkecimrung di dunia politkNamun, hubungan antara Islam
dan politik di Indonesia tidaklah sederhana. Terdapat banyak pandangan dan perdebatan
mengenai sejauh mana Islam harus terlibat dalam urusan kenegaraan.
Hubungan antara Islam dan politik adalah topik yang kompleks dan memiliki interpretasi
yang beragam di kalangan pemikir, agama, dan negara yang berbeda.
Pendekatan terhadap hubungan ini bisa bervariasi, tergantung pada konteks historis, budaya,
dan tafsir agama yang digunakan.
1. Pemisahan Mutlak
Beberapa pandangan mendukung pemisahan mutlak antara agama, termasuk Islam, dan
urusan politik.Pemisahan ini berarti menganggap bahwa agama dan politik sebaiknya
beroperasi secara terpisah.Negara dan pemerintah tidak membiarkan ajaran agama mengatur
keputusan politik mereka.Pemisahan ini diterapkan dengan prinsip bahwa setiap warga
negara memiliki kebebasan beragama dan bahwa hukum dan kebijakan negara bersifat
sekuler.
Tradisi dan sejarah: Bagaimana Islam dan politik telah berinteraksi dalam sejarah sebuah
negara atau masyarakat.
Interpretasi agama: Perbedaan dalam interpretasi ajaran Islam dan bagaimana hal itu
memengaruhi pandangan tentang politik.
Konteks sosial dan politik: Faktor-faktor budaya dan politik lokal yang memengaruhi cara
Islam diimplementasikan dalam urusan politik.
2. Pernyataan bahwa politik itu kotor seringkali merupakan pandangan subjektif yang dapat
bervariasi antar individu.Beberapa orang mungkin melihat politik sebagai arena yang penuh
intrik, korupsi, dan permainan kekuasaan yang tidak selalu mencerminkan kepentingan
rakyat.Namun, penting untuk diingat bahwa politik juga dapat menjadi sarana untuk
mencapai perubahan positif dan mewakili kepentingan masyarakat.Politik yang ideal dapat
diartikan sebagai sistem yang transparan, inklusif, dan bertanggung jawab. Beberapa ciri
politik yang dianggap ideal melibatkan:
TransparansiKejelasan dan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan politik dapat
mengurangi potensi praktik-praktik korupsi dan memastikan bahwa keputusan yang diambil
mencerminkan kepentingan publik.
InklusivitasPartisipasi aktif dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok
minoritas, perempuan, dan masyarakat sipil, dapat memastikan representasi yang lebih luas
dan keadilan dalam proses politik.
AkuntabilitasAdanya mekanisme akuntabilitas yang efektif, seperti pemantauan independen
dan sistem pengawasan, dapat membantu menjaga integritas dan etika di dalam politik.
Kepentingan UmumPolitik yang ideal harus bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum
dan keadilan sosial.Keputusan politik seharusnya tidak hanya menguntungkan kelompok
tertentu, tetapi juga mencakup kepentingan seluruh masyarakat.
Kolaborasi Kerja sama antarpartai politik dan kelompok masyarakat dapat membentuk
lingkungan politik yang lebih kooperatif dan memungkinkan penyelesaian masalah secara
efektif.
Penting untuk diingat bahwa menciptakan sistem politik yang ideal adalah tugas yang
kompleks dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.Selain itu, politik yang baik juga
bergantung pada integritas dan etika individu yang terlibat dalam proses tersebut.Politik yang
ideal adalah landasan bagi masyarakat yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan.Di
akhirnya, politik yang berhasil bukan hanya menciptakan kebijakan-kebijakan yang
memajukan kesejahteraan umum, tetapi juga membangun kepercayaan dan partisipasi
masyarakat. Keberhasilan politik terukur dari transparansi, akuntabilitas, dan perwakilan
yang adil. Politik yang ideal mendorong kolaborasi antarpartai dan kelompok masyarakat,
menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan positif.Penutup politik yang ideal juga
mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, menghormati hak-hak individu, dan mengakui
keragaman sebagai kekayaan.Hal ini merupakan panggung di mana perbedaan pendapat
dihargai dan dielaborasi untuk mencapai kesepakatan yang adil. Politik yang ideal bukan
hanya tentang merebut kekuasaan, tetapi lebih pada pelayanan kepada masyarakatPenting
untuk diingat bahwa politik yang berkualitas tidak tercipta dengan sendirinya; melibatkan
partisipasi aktif dari semua warga negara.Dengan menjaga nilai-nilai demokratis,
transparansi, dan keadilan, kita dapat membangun fondasi politik yang melindungi hak-hak
semua individu dan mengarah pada kemajuan bersama.
Sumber Referensi
MKDU4221 Pendidikan Agama Islam.Dr Ali Nurdin,M.Ag.Dr.Syaeful
Mikdar,M.Pd.Drs.Wawan Suharmawan,M.Pd
https://www.quena.id/pendidikan/66510934180/kita-sering-mendengar-bahwa-politik-
itu-kotor-benarkah-pernyataan-itu?page=3
https://readmore.id/hubungan-islam-dan-politik-di-indonesia/