Anda di halaman 1dari 127

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH


TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA
SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

(Studi Empiris pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ambon)

OLEH :

MARSYA DIAN TAHYA

2017 – 30 – 183

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2022
ii
iii
MOTTO

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang .

Amsal 23 : 18

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina
hikmat dan didikan.

Amsal 1 : 7

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Matius 7 : 7

“Jangan Minta pada Tuhan Yesus apa yang menurut anda baik, tetapi mintalah pada
Tuhan Yesus apa yang menurut Dia baik untuk anda”.

iv
ABSTRACT

This study aims to examine the effect and provide empirically relevant
evidence of taxpayer knowledge level, taxpayer income level, tax payment system,
and tax sanctions on awareness of tax obligations in the small and medium business
sector. The sample in this study was 100 respondents who were individual taxpayers
registered at the Ambon Pratama Tax Service Office.

The results in this study were collected through questionnaires which were
processed and analyzed using multiple regression analysis. The method used in
determining the sample in this study is convenience sampling. The data quality test
used in this research is the reliability test using Cronbach Alpha, and the validation
test using the Product Moment(r) correlation. To test the hypothesis in this study, the
researcher used the adjusted R2 test, and the t test.

The results of this research data indicate that tax sanctions have no
significant effect on awareness of tax obligations in the small and medium business
sector with a significant value of 0.666. Meanwhile, other variables such as the level
of knowledge of the taxpayer, the level of income of the taxpayer, and the ease of
carrying out the tax payment system in the small and medium business sector with a
significance value of 0.007, 0.000, 0.039 respectively.

Keywords: knowledge of taxpayers, income level of taxpayers, convenience in


the tax payment system, tax sanctions, awareness of tax obligations.

v
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dan memberikan bukti yang
relevan secara empiris tingat pengetahuan wajib pajak, tingkat penghasilan wajib
pajak, sistem pembayaran pajak, dan sanksi pajak terhadap kesadaran kewajiban
perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden yang merupakan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon.

Hasil dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner yang diproses dan
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Metode yang digunakan
dalam penetuan sampel dalam penelitian ini adalah Convenience sampling. Uji
kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas
menggunakan Cronbach Alpha, dan uji validasi menggunakan korelasi Product
Moment(r). Untuk uji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji R 2
yang sudah disesuaikan, dan uji t.

Hasil data penelitian ini menunjukan bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil
dan menengah dengan nilai signifikan 0,666. Sedangkan variabel yang lain seperti
tingkat pengetahuan wajib pajak, tingkat penghasilan wajib pajak, dan kemudahan
dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan pada sektor usaha kecil dan
menengah dengan nilai signifikansi masing – masing sebesar 0,007, 0,000, 0,039.

Kata kunci: pengetahuan wajib pajak, tingkat penghasilan wajib pajak, kemudahan
dalam sistem pembayaran perpajakan, sanksi pajak, kesadaran kewajiban perpajakan.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
kasih dan karunia-Nya serta tuntunan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kesadaran
Kewajiban Perpajakan Pada Sektor Usaha Kecil dan Menegah (UKM)”. Penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat penting untuk memperoleh gelas sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura Ambon.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, karena penulis juga merupakan manusia biasa yang penuh dengan
kekurangan. Dengan bantuan, bimbingan, dorongan serta motivasi dari beberapa
pihak selama proses penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan
lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar – besarnya kepada :

1. Prof. Dr. M. J. Sapteno, S.H.,M.Hum selaku Rektor Universitas Pattimura


Ambon.
2. Dr. Erly Leiwakabessy, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pattimura Ambon.
3. Ibu Rita J. D. Atarwaman, S.E.,M.Sc,Ak selaku pembimbing 1 dan Ibu Yuyun
Yuniarti Layn, S.E.,M.Sc yang juga merupakan mentor dari penulis serta
selaku dosen pembimbing 2 yang telah dengan tulus hati membimbing serta
memberikan arahan selama proses penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pattimura Ambon.
5. Para pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ambon yang dengan
senang hati membantu penulis selama proses penelitian.
6. Keluarga tercinta, Papa Markus Tahya, Mama Josina Lewakabessy, Adik
Ferdy Tahya, dan Adik Fafel Tahya yang selalu dengan penuh kasih sayang
mendukung serta mendoakan penulis.
7. Yang terkasih, Yoseph Batlolona yang dengan setia menemani dan
mendukung penulis dalam setiap penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat – sahabat seperjuangan : Daniel Jeremia Selanno, Devita Welma
Pihaltera, Kristi Tuamain, Ribka Surlia, Irene Intan Risakotta, Katerina
Soriale, dan Gabriela Maatoke.

vii
9. Saudari tersayang, Lisga Lewakabessy yang selalu memberikan motivasi
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
10. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta doa kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karenan itu, kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan agar berguna bagi penulis dikemudian hari. Kiranya skripsi
ini dapat berguna sebagaimana mestinya.

Ambon, Juli 2022

Marsya Dian Tahya


NIM : 201730183

viii
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ............................................................................................... i

Lembar Pengesahan ................................................................................................ ii

Motto ........................................................................................................................ iii

Abstract .................................................................................................................... iv

Abstrak ..................................................................................................................... v

Kata Pengantar ....................................................................................................... vi

Daftar Isi ..................................................................................................................viii

Daftar Tabel .............................................................................................................xiii

Daftar Gambar ........................................................................................................ xv

Daftar Lampiran .....................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 10

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 12

2.1 Teori Kepatuhan .................................................................................................. 12

2.2 Teori Atribusi ...................................................................................................... 13

2.3 Teori Pembelajaran ............................................................................................. 14

2.4 Pengetahuan dan Pemahaman terhadap PP 46 tahun 2013 ................................. 15

2.5 Konsep Dasar Perpajakan ................................................................................... 16

ix
2.5.1 Pengertian Pajak ............................................................................................... 16

2.5.2 Fungsi Pajak ..................................................................................................... 17

2.5.3 Cara Pemungutan Pajak ................................................................................... 18

2.5.4 Jenis – Jenis Pajak ............................................................................................ 19

2.6 Industri Usaha Kecil dan Menengah ................................................................... 21

2.6.1 Pengertian Industri Usaha Kecil dan Menengah .............................................. 21

2.6.2 Kriteria Industri Usaha Kecil dan Menengah ...................................................21

2.7 Faktor – Faktor yang Melatarbelakangi Kesadaran Pelaporan Perpajakan pada


Usaha Kecil dan Menengah ...................................................................................... 21

2.8 Pengetahuan Wajib Pajak .................................................................................... 22

2.9 Penghasilan Wajib Pajak ..................................................................................... 22

2.10 Kemudahan dalam Sistem Pembayaran Perpajakan ......................................... 23

2.11 Sanksi Pajak ...................................................................................................... 23

2.12 Kesadaran Kewajiban Perpajakan ..................................................................... 25

2.13 Pengembangan Hipotesis .................................................................................. 25

2.14 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 29

2.15 Model Penelitian ............................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 33

3.1 Jenis/Tipe Penelitian ........................................................................................... 33

3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 33

3.3 Metode Penentuan Sampel .................................................................................. 34

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 35

3.5 Definis Operasional Variabel .............................................................................. 35

x
3.6 Metode Analisis Data .......................................................................................... 40

3.6.1 Statistik Deskriptif ........................................................................................... 40

3.6.2 Uji Kualitas Data .............................................................................................. 40

a). Uji Reliabilitas ..................................................................................................... 40

b). Uji Validitas ......................................................................................................... 41

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 42

a). Uji Normalitas ...................................................................................................... 42

b). Uji Multikolonearitas ........................................................................................... 43

c). Uji Heterokedastisitas .......................................................................................... 43

3.6.4 Uji Hipotesis .................................................................................................... 44

a). Koefisien Determinasi .......................................................................................... 45

b). Uji Statistik t ........................................................................................................ 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 46

4.1 Gambaran Umum Penelitian ............................................................................... 46

4.1.1 Deskripsi Data .................................................................................................. 46

4.1.2 Deskripsi Responden ........................................................................................ 46

a). Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ............................................................ 47

b). Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 47

c). Deskrpsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................................... 48

d). Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Usaha ................................................. 49

e). Deskripsi Responden Berdasarkan Laba Bersih .................................................. 50

f). Deskripsi Responden Berdasarkan Wajib Pajak .................................................. 51

4.1.3 Dskripsi Data Penelitian ................................................................................... 51

xi
a). Deskripsi Variabel Pengetahuan Wajib Pajak ..................................................... 52

b). Deskripsi Variabel Penghasilan Wajib Pajak ...................................................... 52

c). Deskripsi Variabel Kemudahana dalam Melakukan Sistem Pembayaran ........... 52

d). Deskripsi Variabel Sanksi Pajak .......................................................................... 52

e). Deskripsi Variabel Kesadaran Kewajiban Perpajakan ......................................... 53

4.2 Uji Kualitas Data ................................................................................................. 53

4.2.1 Uji Validitas ..................................................................................................... 53

4.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................................................. 56

4.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................................................... 57

4.3.1 Uji Normalitas .................................................................................................. 57

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................................... 60

4.3.3 Uji Multikolinieritas .........................................................................................62

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ....................................................................... 62

4.5 Uji Hipotesis ....................................................................................................... 65

4.5.1 Uji t (parsial) .................................................................................................... 65

4.6 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .................................................................. 66

4.7 Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................................................... 67

4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban


Perpajakan ................................................................................................................. 68

4.7.2 Pengaruh Penghasilan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban

Perpajakan ................................................................................................................. 69

4.7.3 Pengaruh Kemudahan dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan


Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan ............................................................. 70

4.7.4 Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan .............. 72

xii
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 75

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 75

5.2 Implikasi .............................................................................................................. 76

5.3 Keterbatasan ........................................................................................................ 76

5.4 Saran .................................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 77

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Wajib Pajak Orang Pribadi............................................................................7

Tabel 2.1 Penelitian – Penelitian Terdahulu................................................................29

Tabel 3.1 Operasional Variabel...................................................................................37

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuisioener......................................................................46

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur....................................................................47

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................................................47

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan..............................................48

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Lama Usaha.........................................................49

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Laba Bersih..........................................................50

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Jenis Wajib Pajak.................................................51

Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif.............................................................................51

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Wajib Pajak..............................53

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Penghasilan Wajib Pajak............................54

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Varibal Kemudahan dalam Melakukan Sistem
Pembayaran.................................................................................................................55

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi Pajak.................................................55

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Kewajiban Perpajakan................55

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................56

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-smirnov..................................57

Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser.....................................60

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................62

xiv
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda...............................................................62

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................................66

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis..........................................................................67

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ................................................................. 32

Gambar 4.1 Histogram ............................................................................ 58

Gambar 4.2 Normal P-Plot ...................................................................... 59

Gambar 4.3 Scatter-Plot ........................................................................... 61

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengolahan Data Penelitian ............................................ 78

Lampiran 2 Tabulasi Kuisioner variabel X1, X2, X3, X4, dan Y ................... 89

Lampiran 3 Karakteristik Responden ........................................................... 103

Lampiran 4 Kuisioner .................................................................................. 105

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pajak menurut pasal 1 undang – undang No.28 tahun 2007 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah “kontribusi wajib kepada

negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Sebuah hukum yang memenuhi kebutuhan negara untuk

kemakmuran maksimum tanpa timbal balik langsung rakyat”. Selain itu, Pajak

adalah kewajiban warga negara dan dapat dipungut untuk mendanai

penyelenggaraan negara dan kemakmuran nasional. (Suparman, 2007).

Menurut Soemitro (2010), pengertian pajak adalah kontribusi yang sah

(dipaksa) dari orang-orang terhadap keuangan, tanpa pertimbangan yang dapat

dibuktikan secara langsung (program quid) yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum. Kemudian definisi diubah menjadi seperti ini: Pajak

adalah transfer kekayaan dari masyarakat ke Perbendaharaan untuk mendanai

pengeluaran sehari-hari, dan kelebihannya digunakan untuk tabungan

masyarakat, sumber utama investasi publik.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka pajak adalah iuran rakyat

kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan dan undang – undang dan

tidak mendapatkan timbal balik secara langsung. Salah satu peran pajak bagi

1
Negara Indonesia berfungsi sebagai alat penerimaan kas Negara dan sebagai

alat pengatur kegiatan ekonomi pada masa yang akan datang.

Indonesia hingga saat ini masih melakukan pembangunan diberbagai bidang.

Dana pembangunan tersebut diperoleh dari sektor perpajakan karena

perpajakan merupakan sektor utama pendapatan negara yang mendanai lebih

dari 70% belanja negara. Pada tahun 2016 target APBN-P lebih kurang

1.786,2 Triliun, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) tersebut diantaranya untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan

kesehatan, pendidikan, transportasi, subsidi bahan bakar, dana alokasi umum

serta penegak hukum dan pertahanan kemanan negara.

Namun jika dilihat, bahwa pendapatan dari Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) sangatlah berpengaruh besar terhadap Indonesia. Terutama

pada saat terjadinya krisis moneter tahun 1997-1998, UKM dipandang sebagai

suatu penyelamat dalam proses perekonomian indonesia, mendorong laju

pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan

UKM dapat bertahan dibandingkan dengan usaha besar yang cenderung

mengalami kebangkrutan dan keterpurukan.

Dewasa ini, negara Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan

upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak dari berbagai sektor ekonomi

dengan tujuan untuk melakukan pembangunan di segala bidang untuk dapat

meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat khususnya usaha sektor

kecil dan menengah. Pemerintah dalam hal ini telah memberikan kemudahan

2
dalam pemberian tambahan modal melalui perbankan dan perhitungan serta

pembayaran pajak yang efisien dan ekonomis agar wajib pajak patuh akan

kewajibannya. Berdasarkan berita industri dari EKLEKTIK : Jurnal

Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 104

Kementrian Perindustrian Indonesia menyatakan bahwa kontribusi sektor

usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) terhadap produk domestik bruto

meningkat dari 57,84 %menjadi 60,34 % dalam lima tahun terakhir

(www.kompas.com). Serapan tenaga kerja pada sektor ini juga meningkat,

dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen pada periode yang sama.

Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi sektor UKM,

pemerintah melakukan reformasi perpajakan untuk memberikan kontribusi

kepada negara karena merupakan sebagai suatu kewajiban. Salah satu

reformasi perpajakan untuk sektor UKM adalah dengan dikeluarkannya PP 46

tahun 2013 dengan tujuan untuk memberikan kemudahan kepada wajib pajak

orang pribadi dan badan yang memiliki peredaran bruto tertentu yakni tidak

melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam

1 (satu) Tahun Pajak dengan tarif 1% dan saat ini pemerintah telah

menurunkan kembali tarifnya menjadi 0,5%.

Dengan upaya tersebut pemerintah berharap dapat meningkatkan

kepatuhan pajak UKM. Tetapi dalam kenyataannya, peraturan tersebut belum

mampu membuat wajib pajak untuk patuh terhadap kewajiban perpajakannya.

Menurut Yoga (Direktur Humas Kementrian Keuangan), kontribusi UKM

3
terhadap PDB Indonesia sebesar 60%. Namun, faktor final PPh untuk UKM

dengan harga pajak sangat rendah. Hal ini tercermin dari total penerimaan

pajak penghasilan sektor UKM pada tahun 2017 yang hanya sebesar Rp5,9

triliun. Adapun masalah yang dihadapi UKM yaitu pertama UKM umumnya

terkendala dalam akses pemasaran pasar dan mempertahankan standarisasi

produk. Kedua UKM belum sepenuhnya memahami dalam menghitung laba

dan omset yang akan digunakan sebagai dasar penetapan pajak. Ketiga, masih

banyak UKM tidak mengerti kewajiban dan prosedur perpajakan. Keempat,

bagi UKM yang mengerti prosedur pajak, mereka enggan membayar pajak

dengan alasan keberatan atas tarif pajak. Kelima, banyak UKM yang

terkendala dalam membayar pajak di perbankan karena adanya batasan waktu

yang ditentukan.

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk

mengembangkan UKM adalah dengan dilaksanakannya program

pengampunan pajak (tax amnesty). Program ini diterapkan agar masyarakat

sadar akan kewajiban perpajakannya. Dampak positifnya dalah penghapusan

pajak terutang, sanksi administrasi perpajakan, serta sanksi pidana di bidang

perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang

belum dilaporkan dalam SPT, melalui cara melunasi seluruh tunggakan pajak

yang dimiliki dan membayar uang tebusan.

Banyak faktor yang mempengaruhi wajib UKM dalam membayar

pajak, salah satunya kesadaran wajib pajak, kesadaran wajib pajak adalah

4
suatu keadaan dimana wajib pajak mengetahui dan mengerti bahwa wajib

pajak harus memenuhi kewajibannya dengan melakukan pembayaran pajak

secara tepat waktu dan dengan jumlah yang tepat. Hal ini di dukung juga

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmadian (2013) yang

menyebutkan bahwa kesadaran wajib pajak secara parsial berpengaruh pada

kepatuhan wajib pajak. Faktor kedua ada pengetahuan dan pemahaman wajib

pajak, apabila wajib pajak memiliki pengetahuan perpajakan maka akan

membuat wajib pajak memahami tentang perpajakan sehingga akan

menimbulkan banyaknya wajib pajak yang patuh terhadap perpajakan dan

membayar pajaknya secara rutin dan tepat waktu. Penelitian yang dilakukan

Widayati dan Nurlis (2010), menunjukkan bukti bahwa pengetahuan dan

pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan

membayar pajak.

Selain faktor pengetahuan wajib pajak, penghasilan wajib pajak dan

kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran pajak ada pula faktor lain

yaitu sanksi perpajakan. Dalam pengertian pajak, dikatakan bahwa pajak

memiliki sifat yang memaksa berdasarkan undang-undang, maka ada

konsekuensi hukum apabila tidak taat atau patuh terhadap undang-undang

tersebut. Konsekuensi hukum ini adalah pengenaan sanksi yang dibuat dengan

tujuan agar wajib pajak takut untuk melanggar undang undang perpajakan.

Sanksi perpajakan menjamin kepatuhan terhadap ketentuan perpajakan dan

regulasi (hukum perpajakan). Atau dengan kata lain sanksi perpajakan

5
merupakan alat (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma

perpajakan (Mutia, 2013). Jika melihat penelitian sebelumnya ada beberapa

faktor yang mempengaruhi kepatuhan membayar pajak seperti penelitian

tatiana dan Priyo (2009) dan Prawaris dkk (2016) yang menggunakan variabel

dalam penelitian mereka berupa kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan

pemahaman tentang hukum perpajakan, maka penelitian kali ini melihat

pengaruhnya terhadap kesadaran kewajiban perpajakan dalam membayar

pajak.

Dalam presentase laju pertumbuhan Product Domestic Bruto (PDB)

usaha kecil dan menengah terhadap produk domestic bruto (PDB) dari tahun

2012-2016 cukup meningkat. Namun perlu dikaji kembali bahwa kontribusi

UKM pada kota Ambon masih belum dikategorikan maksimal, karena masih

adanya permasalahan dalam bidang ini. Salah satu kasusnya sesuai dengan

data yang diperoleh, tepatnya pada 20 juni 2017 telah dihapusnya 90 koperasi

yang berada di kota Ambon sesuai surat Keputusan (SK) mentri koperasi dan

UKM tentang Pembubaran Koperasi pada 22 Desember 2016.

Perkembangan UKM pada saat pandemi Covid-19 membuat para

pelaku UKM dikota Ambon berharap pemerintah daerah memberi bantuan

secepatnya untuk bisa bertahan dari dampak pandemi Covid-19 gelombang

kedua. Para pelaku UKM dikota Ambon berharap pemerintah memberi

dukungan bantuan berupa subsisdi atau bantuan lainnya supaya bisa tetap

bertahan, karena pada saat masa pandemi ini mempertahankan karyawan

6
merupakan hal sangat berat untuk dipertahankan. Berdasarkan data yang

diterima dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon jumlah UKM yang

terdiri dari Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menegah pada tahun

2020(Pandemi Covid-19) adalah sebanyak 19.783 UKM, yang mana 3.503

sudah menerima bantuan dari KemenKop senilai Rp.2.400.000 per UKM.

Menurut susanto (2012) kesadaran masyarakat dalam membayar pajak

sampai saat ini masih terbilang sangat minimum. Hal ini sesuai berdasarkan

data yang diperoleh tingkat kesadaran kewajiban dikantor Pajak Pratama

Ambon pada tabel 1.1 ditampilkan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kota Ambon serta jumlah SPT

tahunan yang dilaporkan dari tahun 2016-2020.

Tabel 1.1 Wajib Pajak Orang Pribadi UKM


Tahun Jumlah WP WP aktif Jumlah SPT Tingkat
Kepatuhan
2016 178.211 91.550 77.044 84,16%
2017 188.390 96.135 68.003 70,74%
2018 202.662 110.375 72.143 65,36%
2019 218.732 126.426 66.215 52,37%
2020 277.645 136.524 65.010 47,62%
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ambon 2021

Jumlah WPOP yang terdapat pada tabel diatas merupakan WPOP yang

memiliki usaha kecil dan menengah dengan jenis usaha yang terdiri dari

beberapa jenis usaha antara lain usaha jual minyak tanah, warung makan, toko

sembako, kios kelontong, persewaan kamar, dan service AC. Dari tabel diatas

7
juga bisa dilihat bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP

Pratama Ambon masih mengalami ketidakstabilan dilihat dari tingkat

pengembalian SPT dari tahun ke tahun, serta mengalami penurunan jumlah

kepatuhan dari tahun ke tahun. Penyampaian surat pemberitahuan (SPT)

Tahunan pajak penghasilan (PPh) tahun pajak 2020 masih berada di bawah

target. Baik untuk wajib pajak (WP) orang pribadi, maupun WP badan.

Dengan pemikiran tersebut, para spesialis telah menciptakan metodologi

untuk lebih mengembangkan konsistensi warga. Akomodasi Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Tahun 2020 masih di bawah

target. Baik warga korporat (WP) maupun warga korporat. Mengingat hal itu,

para spesialis telah menciptakan metodologi untuk membuat warga negara

lebih konsisten. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan

(Kemenkeu) telah menemukan bahwa per 31 Maret 2021, ada 11.277.713

SPT tahunan pada tahun 2020. Secara rinci, angka tersebut berasal dari

10.958.636 wajib pajak badan dan 319.077 wajib pajak badan. Kinerjanya

masih di bawah target Ditjen sebesar 15 juta, laporan tahunan SPT2020. Hal

ini karena Ditjen Pajak menitikberatkan pada proporsi konsistensi

konvensional berada pada tingkat 80% dari 19 juta tamtama mutlak. Artinya,

tingkat konsistensi untuk sisa bulan lalu hanya 59,3%. Jika tidak terlalu

merepotkan, perhatikan bahwa batas waktu pengumuman SPT Tahunan 2020

untuk warga negara perorangan adalah 31 Maret 2021. Dus, masih ada 6,39

juta wajib pajak orang pribadi yang belum melaporkan kewajiban pajak tahun

8
lalunya. Sementara itu, data per 1 April 2021 wajib pajak badan yang sudah

lapor SPT Tahunan ada sebanyak 319.077. Angka ini masih rendah jika

dibandingkan dengan total wajib badan terdaftar sebanyak 1,65 juta. Adapun

batas akhir lapor SPT Tahunan PPh tahun pajak 2020 untuk wajib pajak badan

pada 30 April 2021. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor – Faktor yang

Berpengaruh Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan pada Sektor

Usaha Kecil dan Menengah”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah tingkat pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap

kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah ?

2. Apakah tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh terhadap

kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah ?

3. Apakah tingkat kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran

perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan

pada sektor usaha kecil dan menengah ?

9
4. Apakah sanksi pajak wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran

kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menguji dan memberikan bukti yang relevan secara empiris tingkat

pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran kewajiban perpajakan

pada sektor usaha kecil dan menengah.

2. Menguji dan memberikan bukti yang relevan secara empiris tingkat

penghasilan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor

usaha kecil dan menengah.

3. Menguji dan memberikan bukti yang relevan secara empiris tingkat

kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran pajak terhadap

kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah.

4. Menguji dan memberikan bukti yang relevan secara empiris sanksi

pajak wajib pajak terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada

sektor usaha kecil dan menengah.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Peneliti

Untuk menambah wawasan dan menambah referensi mengenai

kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

10
menengah serta memperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti

dimasa yang akan datang.

2. Usaha kecil & menengah

Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membayar pajak oleh

usaha kecil dan menengah, sehingga akan menambah kash negara dari

sektor usaha kecil dan menengah.

3. Pemerintah

Sehingga pemerintah dapat membangun kuantitas warga negara

dengan tujuan definitif memperluas berapa besar pendapatan negara

dari retribusi, khususnya pendapatan retribusi dari usaha kecil dan

menengah.

4. Masyarakat

Sebagai sarana informasi tentang faktor – faktor yang berpengaruh

terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAN

2. 1 Teori Kepatuhan
Teori kepatuhan merupakan teori yang masuk akal dari suatu kondisi

di mana seorang individu tunduk pada permintaan atau aturan yang diberikan.

Sesuai Tahar dan Rachman (2014) konsistensi dalam pemungutan pajak

adalah kewajiban kepada Tuhan, bagi otoritas publik dan individu sebagai

warga negara untuk memenuhi semua latihan pengeluaran dan melakukan

kebebasan penilaian pajak mereka.. Kepatuhan pajak adalah tindakan yang

didasarkan pada pengakuan wajib pajak atas kewajiban perpajakan dan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kesadaran itu

sendiri merupakan bagian dari motivasi yang esensial. Dengan kata lain,

motif-motif yang berasal dari dalam diri individu adalah sebagai berikut. B.

Mendorong otoritas pajak untuk meningkatkan kepatuhan pajak. Berdasarkan

Peraturan Perbendaharaan No. 192/PMK.03/2007 bagi Wajib Pajak dengan

kriteria tertentu disebut Wajib Pajak, yang memenuhi persyaratan sebagai

berikut: :

a. Pengiriman pemberitahuan tepat waktu

b. Tidak ada tunggakan untuk semua jenis pajak, kecuali dengan izin

tunggakan, angsuran atau keterlambatan pembayaran.

12
c. Laporan keuangan diaudit oleh auditor yang tidak berkualifikasi atau

regulator keuangan pemerintah selama tiga tahun berturut-turut.

d. Selama lima tahun terakhir, saya tidak pernah dihukum karena

pelanggaran pajak berdasarkan keputusan pengadilan yang final.

Pendekatan teoritis utama kepatuhan pajak pada umumnya dibagi

kedalam pendekatanan ‘pencegahan ekonomi’, dan pendekatan perilaku

yang lebih luas yang mencakup kedua pendekatan psikologis sosial dan

fiksi.

2. 2 Teori Atribusi
Persepsi seseorang untuk membuat penilaian mengenai orang lain

sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal seseorang. Pada

dasarnya, hipotesis atribusi menyatakan bahwa ketika orang memperhatikan

cara seseorang berperilaku, mereka mencoba untuk memutuskan apakah

perilaku itu disebabkan oleh dampak dari dalam atau dari luar. Tingkah laku

yang disebabkan di dalam adalah tingkah laku yang diterima berada di bawah

kendali individu tunggal itu sendiri, sedangkan tingkah laku yang disebabkan

dari jauh adalah tingkah laku yang dipengaruhi dari luar, menyiratkan bahwa

orang akan terpaksa bertindak karena permintaan situasi atau lingkungan.

Relevansi teori atribusi dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal dalam menentukan perilaku sadar seseorang dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Faktor internal yang mempengaruhi

13
kesadaran wajib pajak antara lain pengetahuan wajib pajak tentang peraturan

wajib pajak dan tingkat pendapatan wajib pajak. Faktor eksternal yang

mempengaruhi wajib pajak adalah kemudahan dan sanksi sistem perpajakan.

2. 3 Teori Pembelajaran Sosial


Teori belajar sosial merupakan perluasan dari hipotesis perilaku

belajar (Behavioristik). Hipotesis belajar ini dikemukakan oleh Albert

Bandura (1986). Hipotesis ini mengakui sebagian besar standar spekulasi

pembelajaran sosial, namun lebih menekankan pada dampak dorongan pada

perilaku, dan pada siklus mental interior.

Salah satu asumsi paling awal yang mendasari teori pembelajaran

sosial Bandura adalah bahwa manusia cukup fleksibel untuk belajar

bagaimana berperilaku dan bagaimana berperilaku. Semua poin

pembelajaran ini adalah pengalaman pengganti. Manusia dapat belajar dan

belajar banyak dari pengalaman langsung, tetapi mereka dapat belajar lebih

banyak dengan mengamati perilaku orang lain.

Teori pembelajaran sosial berkaitan dengan menjelaskan perilaku

wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Melalui pengamatan

dan pengalaman langsung, seseorang wajib membayar pajak tepat pada

waktunya jika akibat pemungutan pajak itu memberikan sumbangan yang

nyata bagi perkembangan bidangnya. Jika memperhatikan pelayanan

perpajakan baik dari fiskus maupun sistem pelayanan perpajakan, seseorang

14
akan patuh terhadap pajak. Hal ini terkait dengan proses penguatan di mana

seorang individu secara aktif dirangsang atau dihargai untuk bertindak sesuai

dengan model. (Jatmiko, 2006, Hasanah, Khafid, dan Anisykurlillah, 2014).

2. 4 Pengetahuan dan Pemahaman terhadap PP 46 tahun 2013


Ada beberapa pokok – pokok penting bahwa wajib pajak mengetahui

dan memahami peraturan pemerintah No 46 tahun 2013. Pertama, Wajib

Pajak badan dikenakan PPh akhir yaitu 1%, kecuali untuk bentuk badan usaha

dengan jumlah penjualan sebesar 4,8 miliar atau kurang dalam tahun pajak.

Kedua, Basis penilaian tahunan terakhir adalah penawaran mutlak dari bulan

ke bulan. Ketiga, dikecualikan dari PPh akhir di bawah pengaturan ini adalah

pembayaran dari administrasi mengenai pekerjaan gratis yang diperoleh;

spesialis, artis, atlet, konsultan, pembuat perusahaan promosi, bos atau kepala

proyek, dan perantara. Keempat, pengertian Wajib Pajak yang tercakup dalam

PP ini adalah bagi orang pribadi yang melakukan kegiatan niaga dan/atau jasa

dan menggunakannya dalam sarana atau prasarana usaha yang dapat

dibongkar dan dipasang baik tetap maupun tidak tetap, tidak termasuk Wajib

Pajak. Menggunakan tempat kepentingan umum yang tidak ditetapkan

sebagai bentuk usaha tetap, baik tetap maupun seluruhnya atau sebagian.

Kelima, PP ini tidak berlaku untuk penghasilan pasti menurut peraturan

perpajakan yang berlaku.

15
2. 5 Konsep Dasar Perpajakan
2.5.1 Pengertian Pajak

Definisi pajak menurut Soemitro (2012) “Pajak adalah kontribusi

warga negara (wajib) ke perbendaharaan negara berdasarkan undang-

undang dengan mengabaikan pertimbangan yang dapat diverifikasi

secara langsung (pencegahan) dan membantu menyelesaikan

pengeluaran umum.”. (Resmi, 2017). Pengertian tersebut lalu

disempurnakan menjadi sebagai berikut : Pajak adalah transfer

kekayaan dari orang ke kas negara untuk menutupi pengeluaran

mereka sehari-hari. dan “Surplus” digunakan untuk tabungan

masyarakat, yang adalah sumber utama investasi publik. Pasal 36

Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008 mendefinisikan perpajakan

sebagai pengenaan pajak wajib atas suatu negara yang ditanggung

oleh orang perseorangan atau badan hukum. Mereka dipaksakan oleh

undang-undang dalam arti tidak menerima ganti rugi secara langsung

dan digunakan untuk kepentingan nasional berdasarkan sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

Unsur-unsur pajak dari data diatas dapat disimpulkan :

a. Hanya negara yang berhak memungut pajak atas sumbangan

rakyat untuk negara, dan sumbangan tersebut berbentuk uang

(bukan barang).

16
b. Pajak dipungut oleh undang-undang atau oleh undang-undang

dan peraturan penegakannya.

c. Negara dapat mengajukan banding secara langsung tanpa

pertimbangan atau pertimbangan. Ketika membayar pajak, kita

tidak dapat membuktikan bahwa negara sedang

mempertimbangkannya secara individual.

d. Digunakan untuk mendanai anggaran pemerintah, yaitu

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2.5.2 Fungsi Pajak

Pengertian fungsi ialah sebagai kegunaan suatu hal. Maka fungsi pajak

adalah kegunaan pokok, manfaat pokok pajak. Sebagai alat untuk

membuat keputusan kebijakan ekonomi, pajak memiliki kegunaan dan

manfaat utama dalam meningkatkan kesejahteraan umum. Menurut

(Resmi, 2017) mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

a. Fungsi Budgetair

Fitur Budgetair berarti pajak adalah sumber pendapatan bagi

negara untuk mendanai pengeluaran baik harian maupun

pembangunan. Sebagai sumber pendanaan nasional,

pemerintah berusaha untuk memasukkan uang sebanyak

mungkin ke Perbendaharaan. Upaya tersebut ditempuh dengan

perpajakan dengan menyempurnakan regulasi berbagai jenis

pajak seperti Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh), Pajak

17
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (PPnBM) dan Pajak Bumi Milik (PBB), dan lain-lain.

b. Fungsi Regularend

Pajak memiliki fungsi pengaturan. Singkatnya, pajak adalah

alat untuk mengukur atau melaksanakan tindakan pemerintah

di bidang sosial dan ekonomi. Selain upaya untuk mendanai

penggunaan kas negara, pajak juga merupakan upaya negara

untuk ikut serta dalam pengaturan dan jika perlu mengubah

komposisi pendapatan dan kekayaan di sektor swasta. Fungsi

Regularend juga sering disebut sebagai fungsi tambahan,

karena fungsi ini hanya sebagai tambahan atas fungsi utama

pajak yaitu fungsi budgetair.

2.5.3 Cara pemungutan Pajak

a) Stelsel Pajak

Cara pemungutan stelselpajak dapat dilakukan

berdasarkan antara lain sebagai berikut :

1) Stelsel Nyata (rill stelsel)

2) Stelsel Anggapan (fictieve stelsel)

3) Stelsel Campuran

b) Sistem Pemungutan Pajak

1) Official Assessment System

2) Self Assessment System

18
3) Withholding System

2.5.4 Jenis – jenis Pajak

1. Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak penghasilan PPh adalah pajak yang dikenakan atas

penghasilan, baik perorangan maupun instansi dan badan

usaha. Yang pertama tentunya PPh pasal 15 yang dimana PPh

tersebut mengatur pajak penghasilan pelayaran, maskapai,

asuransi asing, pengeboran minyak, dan perusahaan –

perusahaan yang berkaitan dengan infrastruktur negara.

Selanjutnya, lanjutkan ke Pasal 21 PPh. Pada umumnya

mengatur tentang pajak orang pribadi berupa gaji, upah,

hadiah, kehormatan, tunjangan, dan pembayaran lain yang

berhubungan dengan pekerjaan. Dan PPh terakhir Pasal 22,

PPh ini mengatur tentang pajak perdagangan barang.

2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak bumi dan bangunan yang dikelola oleh Sekretariat Pajak

Pusat adalah pajak perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.

Di sisi lain, bangunan lokal dan perkotaan dikelola oleh

pemerintah daerah dan oleh karena itu termasuk dalam pajak

daerah. Berlaku sejak tahun 2014 sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 28 (PDRD) Tahun 2009 tentang Daerah dan

Kepabeanan.

19
3. Bea Materai

Jenis pajak ketiga yang diatur oleh Sekretaris Pajak

adalah bea meterai. Biasanya dikenakan pada konsumen yang

menangani surat atau perjanjian dengan nilai tertentu. Pajak

penggunaan dokumen.

4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah jenis pajak yang dipungut atas semua jenis barang

atau jasa yang didistribusikan dari produsen ke konsumen.

PPN biasanya dibebankan kepada konsumen. Pedagang telah

melakukan setoran baru dengan Sekretaris Pajak. Istilah Anda

adalah pengusaha kena pajak.

5. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Selain PPN, ada juga jenis pajak penjualan atas barang mewah

yang dikenakan pada perdagangan dalam negeri. Pajak

penjualan atas barang mewah diatur dalam UU No. 8 Tahun

1983. Undang-undang ini telah beberapa kali diubah dan

terakhir menjadi UU 42/2009. Jenis pajak barang mewah ini

tidak terlepas dari PPN itu sendiri sehingga diatur dan

diperhitungkan bersama dengan PPN.

20
2. 6 Industri Usaha Kecil dan Menengah
2.6.1 Pengertian Industri Usaha Kecil dan Menengah

UKM adalah jenis bisnis yang dijalankan dengan skala kecil dan

menengah dan bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan mana

pun. Secara tidak langsung, istilah UKM berarti usaha kecil dengan

pendapatan kurang dari 300 juta dan karyawan kurang dari 20. Di sisi

lain, UKM dengan pendapatan kurang dari 500 juta memiliki kurang

dari 30 karyawan.

2.6.2 Kriteria Industri Usaha kecil dan Menengah

Kriteria Industri usaha kecil dan menengah Berdasarkan Peraturan

Menteri Perindustrian No.64/2016, Industri Kecil adalah industri

dengan nilai investasi di bawah Rp 1 milyar (di luar tanah dan

bangunan) dan tenaga kerja kurang dari 20 orang; sementara Industri

Menengah adalah industri dengan nilai investasi Rp 1 milyar s.d Rp 15

milyar (termasuk tanah dan bangunan), atau di bawah Rp 1 milyar

namun jumlah tenaga kerjanya 20 orang atau lebih.

2. 7 Faktor – Faktor yang Melatarbelakangi Kesadaran Pelaporan


Perpajakan pada Usaha Kecil dan Menengah

Faktor adalah hal atau peristiwa yang menyebabkan atau

mempengaruhi sesuatu peristiwaDari penjelasan tersebut, kita dapat

mengetahui faktor-faktor yang menyadarkan warga mengetahui

21
tentang ketetapan pajak, sehingga mereka dapat melacak jawaban atas

hambatan dan hambatan dalam melakukan pembayaran angsuran

kepada organisasi kecil dan menengah (Tatiana Vanessa Rantung,

2009). 1. Pengetahuan wajib pajak, 2. Tingkat penghasilan wajib

pajak, 3. Pelayanan kantor pajak, 4. Kemudahan dalam pembayaran

sistem perpajakan, 5. Lingkungan tempat tinggal, 6. Sosialisasi

mengenai pajak.

2. 8 Pengetahuan Wajib Pajak


Menurut Wijayanti dkk. (2015: 311), pengetahuan perpajakan adalah

proses dimana wajib pajak memahami dan memahami undang-undang,

undang-undang dan prosedur perpajakan dan menerapkannya pada kegiatan

perpajakan seperti pembayaran pajak dan pengembalian pajak. Kepatuhan

Wajib Pajak meningkat jika seseorang sudah memahami dan memahami

perpajakan.

2. 9 Penghasilan Wajib Pajak


Pendapatan adalah jumlah uang yang Anda peroleh dalam periode

tertentu setelah dikurangi pengeluaran lain, juga dikenal sebagai pendapatan

bersih.Penghasilan adalah merupakan objek perpajakan bagi semua negara

diduniaPengertian penghasilan dalam UU PPh dari sumber tertentu. Namun,

ada kemampuan finansial tambahan. Peningkatan kemampuan wajib pajak

untuk menerima dan memperoleh kemampuan keuangan adalah ukuran

22
terbaik dari kemampuan wajib pajak untuk berbagi biaya yang diperlukan

oleh pemerintah untuk kegiatan rutin dan pembangunan.

2. 10 Kemudahan Dalam Sistem Pembayaran Perpajakan


Kemudahan dalam pembayaran perpajakan, Artinya wajib pajak dapat

memenuhi kewajibannya tanpa memandang lokasi atau waktu. Wajib pajak

dapat menggunakan internet banking untuk membayar pajak melalui

smartphone tanpa harus memegang setumpuk berkas dan mengantre di loket.

2. 11 Sanksi Pajak
Mardiasmo (2011:59) menjelaskan bahwa sanksi perpajakan menjadi

suatu jaminan atau pencegahan (preventif) agar peraturan perpajakan yang

sudah diatur dapat ditaati dan tidak dilanggar oleh wajib pajak. Dengan kata

lain, sanksi juga merupakan alat untuk mencegah wajib pajak melanggar

peraturan perundang-undangan perpajakan yang ada.Sanksi pajak terjadi

karena adanya masyarakat yang tidak patuh. Sanksi dapat diartikan sebagai

preventif agar masyarakat tidak melanggar ketentuan. Dalam penelitian ini

sanksi perpajakan digunakan sebagai variabel moderasi karena sanksi

perpajakan berperan sebagai alat preventif bagi wajib pajak untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Sehingga, apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban pajaknya maka

sanksi tersebut akan mencegah seseorang mengambil tindakan tersebut.

23
Menurut undang-undang perpajakan sanksi perpajakan dibagi menjadi dua

jenis, yaitu sanksi pidana dan yang kedua sanksi administrasi.

1. Sanksi pidana Sanksi pidana di dalam undang-undang perpajakan meliputi :

a) Denda pidana, diberikan kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran

ketentuan pajak.

b) Pidana kurungan, dijatuhkan atas tindak pidana yang melanggar peraturan.

c) Pidana penjara, hukuman atas perampasan kemerdekaan dan ancaman ini

hanya diberikan kepada pejabat dan wajib pajak.

2. Sanksi administrasi Menurut Rahayu (2006) apabila wajib pajak melakukan

pelanggaran hukum terutama kewajibannya berdasarkan UU KUP, maka

dapat dikenakan sanksi administrasi berupa :

a) Bunga merupakan sanksi administrasi atas pelanggaran kewajiban

perpajakan.

b) Denda merupakan sanksi administrasi atas pelanggaran terkait kewajiban

atas pelaporan.

c) Pertumbuhan adalah berupa kenaikan jumlah pajak terutang yang

disebabkan adanya pelanggaran mengenai kewajiban yang telah ditetapkan

peraturan UU perpajakan.

Sanksi pajak di dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel

moderasi. Jika sanksi perpajakan memberikan hasil memperkuat hubungan

24
antara variabel pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak dan kualitas

pelayanan terhadap kepatuhan pajak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepatuhan pajak akan mengalami peningkatan.

2. 12 Kesadaran Kewajiban Perpajakan


Kesadaran pajak adalah integritas seseorang untuk memenuhi

kewajibannya membayar pajak berdasarkan hati nurani yang benar. (Aswati et

al., 2018). Untuk mencapai pengakuan kesadaran pajak dan uji tuntas, warga

negara harus terus didorong untuk mengetahui, mengakui, mengevaluasi, dan

mematuhi undang-undang perpajakan yang berlaku. Kesadaran wajib pajak

terhadap perpajakan sangat penting karena dapat meningkatkan kepatuhan

wajib pajak.

2. 13 Pengembangan Hipotesis
1. Tingkat pengetahuan wajib pajak terhadap Kesadaran Kewajiban

Perpajakan pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah

Literasi pajak adalah proses mengubah sikap dan perilaku wajib pajak

atau kelompok wajib pajak dalam rangka mendewasakan masyarakat

melalui upaya pendidikan dan pelatihan (Susilawati dan Budiartha,

2013). Pengetahuan wajib pajak tentang pajak adalah proses

perubahan sikap dan perilaku wajib pajak atau kelompok wajib pajak

dalam rangka mendewasakan masyarakat melalui upaya pendidikan

dan pelatihan (Prasetyo, 2006, Amelia, 2014). Melalui pendidikan

25
formal dan informal, pengetahuan tentang hukum perpajakan

berdampak positif pada kesadaran wajib pajak perpajakan. Survei

Rahmatika (2010) menunjukkan hasil positif bahwa pengetahuan

wajib pajak berpengaruh terhadap persepsi kewajiban perpajakan

UKM. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seorang wajib

pajak, maka semakin baik pula kesadaran wajib pajak tersebut

terhadap kewajiban perpajakannya. Di sisi lain, menurut temuan

Amelia, Muslim dan Darmayanti (2014), pengetahuan wajib pajak

tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi kewajiban perpajakan

di sektor UKM.

Berdasarkan dari hasil tersebut, maka dapat dirumuskan dengan

hipotesis sebagai berikut:

H1 : Pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran

kewajiban perpajakan pada sektor UKM.

2. Tingkat penghasilan Wajib Pajak terhadap Kesadaran Kewajiban

Perpajakan pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah

Tingkat penghasilan wajib pajak merupakan salah satu acuan dalam

hal pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan terhadap

wajib pajak yang kemudian dilaporkan di dalam SPT Tahunan

(Chaerunnisa, 2010). Tingkat pendapatan individu mempengaruhi

kesadaran pajak sektor UKM. Semakin tinggi tingkat pendapatan

pribadi, semakin tinggi pajak yang dibayarkan (Rahmatika, 2010)

26
Amelia, Muslim dan Darmayanti (2014) menemukan bahwa tingkat

pendapatan wajib pajak mempengaruhi persepsi kewajiban pajak

UKM, menunjukkan bahwa hal itu tidak akan diberikan. Usaha kecil

dan menengah.

Berdasarkan dari hasil tersebut, maka dapat dirumuskan dengan

hipotesis sebagai berikut:

H2 : Tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran

kewajiban perpajakan pada sektor UKM.

3. Pengaruh kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran Pajak

Terhadap Kewajiban Perpajakan Pada Sektor Usaha Kecil dan

Menengah

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat sistem pendukung yang

diharapkan dapat memudahkan wajib pajak dalam membayar dan

melaporkan kewajiban pajaknya. Menurut Widayati dan Nurlis (2010),

Wajib Pajak saat ini merasakan efektifitas sistem perpajakan: (1)

Pembayaran dengan electronic banking memudahkan Wajib Pajak

guna membayar pajak. (2) Sistem pengisian Surat Pemberitahuan

(SPT) melalui e-SPT dan pelaporan pajak melalui e-filling (3)

Penyampaian SPT melalui drop box yang dapat dilakukan di berbagai

tempat (4) Peraturan perpajakan dapat diakses secara lebih cepat

melalui internet, tanpa harus menunggu adanya pemberitahuan dari

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat wajib pajak terdaftar (5)

27
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dapat dilakukan

secara online melalui e-register dari website pajak.

Penelitian yang di lakukan oleh Amelia, Muslim, dan Darmayanti

(2014) Hal ini membuktikan bahwa penerapan sistem pembayaran

pajak berpengaruh terhadap pengakuan kewajiban perpajakan UKM.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dirumuskan dengan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan

berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor

UKM.

4. Ketegasan sanksi Pajak terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan

pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah

Sanksi perpajakan menjamin kepatuhan terhadap ketentuan

perpajakan dan regulasi (hukum perpajakan). Dengan kata lain,

menurut Mardiasmo (2016), sanksi perpajakan merupakan alat

(pencegahan) untuk mencegah wajib pajak melanggar undang-undang

perpajakan. Hasil penelitian Tiraada (2013) membuktikan bahwa

sanksi pajak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan

pada sektor usaha kecil dan menengah.

Berdasarkan dari hasil tersebut, maka dapat dirumuskan dengan

hipotesis sebagai berikut:

28
H4 : Sanksi pajak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban

perpajakan pada sektor UKM.

2. 14 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian – Penelitian Terdahulu

NO. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil


Penelitian
1. Mufti Rahmatika Analisis Faktor – Faktor Self assesment
(2010) yang Berpengaruh terhadap dan tingkat
Kesadaran Kewajiban penghasilan
Perpajakan Pada Sektor wajib pajak
Usaha Kecil & Menengah tidak
(UKM) berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kesadaran
kewajiban
perpajakan pada
sektor UKM.
2. Efrain Silubun (2017) Faktor – Faktor yang Tingkat
Berpengaruh Terhadap penghasilan
Kesadaran Kewajiban wajib pajak,
Perpajakan Pada Sektor kemudahan
Usaha Kecil & Menengah dalam
(UKM) (STUDI EMPIRIS) melakukan
sistem
pembayaran
perpajakan,
tingkat
pendidikan, dan
ketegasan
sanksi pajak
berpengaruh
secara
signifikan
tehadap
kesadaran
kewajiban

29
perpajakan pada
sektor usaha
kecil dan
menengah.
3. Mohammad syafik Analisis Faktor – Faktor Tingkat
(2019) yang Berpengaruh Terhadap penghasilan
Kesadaran Kewajiban tidak
Perpajakan Pada Sektor berpengaruh
Usaha Kecil & Menengah signifikan
(UKM) (Studi Kasus Pada terhadap
Usaha Kecil & Menengah kesadaran
(UKM) Di Lamongan) kewajiban
perpajakan pada
usaha kecil dan
menengah
(ukm) yang
berada di
Lamongan.
4. Eskasari Putri (2018) Analisis Faktor – Faktor Pengetahuan
yang Berpengaruh Terhadap wajib pajak,
Kesadaran Kewajiban pemahaman self
Perpajakan Pada Sektor assesment, dan
Usaha Kecil & Menengah tingkat
(UKM) penghasilan
wajib pajak
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kesadaran
kewajiban
perpajakan pada
sektor UKM
Yunita Eriyanti Analisis Faktor – Faktor Pengetahuan
5. Pakpahan (2020) yang Berpengaruh Terhadap wajib pajak,
Kesadaran Kewajiban pemahaman
Perpajakan Pada Sektor sistem self
Usaha Kecil & Menengah assesment,
(UKM) (Studi Kasus Pada tingkat
Usaha Kecil & Menengah penghasilan
(UKM) wajib pajak

30
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kesadaran
kewajiban
perpajakan pada
sektor UKM.

31
2. 15 Model Penelitian

Variabel Indenpenden Variabel Dependen

Pengetahuan Wajib
Pajak (x1)

Tingkat penghasilan
wajib pajak (x2)

Kesadaran
kewajiban
perpajakan pada
sektor UKM (Y)
Kemudahan dalam
melakukan sistem
pembayaran
perpajakan (x3)

Sanksi pajak (x4)

Gambar 2.1 Model Penelitian

32
BAB III
METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis/Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan penelitian asosiatif yakni penelitian

yang Tujuannya adalah untuk menilai efeknya ataupun juga hubungan antara

(X1), (X2), (X3), dan (X4) terhadap (Y) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Ambon.

3. 2 Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan dalam survei ini adalah usaha kecil yang

ada di kota Ambon..

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik dari

populasi (Sugiono, 2006). Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel

yang dipilih adalah wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha kecil dan

menengah (UKM) yang terdaftar pada KPP Pratama Ambon pada tahun 2020.

Gunakan rumus Slovin untuk menetapkan banyak sampel sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi

33
e = Eror level (10%)

Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung sebagai berikut dengan

tingkat error ditentukan sebesar 0,1 atau 10 % maka dari itu sampel minimal

pada penelitian ini sejumlah :

277.645
𝑛=
1 + 277.645 ( 0,1 )

277.645
=
1 + 277.645 ( 0,01 )

277.645
=
1 + 2.776,45

277.645
=
2.777,45

= 99,9 dibulatkan menjadi 100

Responden

Jadi penelitian ini mengambil sampel sebesar 100 responden dari

jumlah populasi sebesar 277.645 tahun 2020 Wajib Pajak Orang

Pribadi.

3. 3 Metode Penentuan Sampel


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Metode

pengambilan sampel yang digunakan adalah expedient sampling.

Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel dari populasi di

34
mana peneliti dapat dengan mudah memperoleh data. Karena terbatasnya

unsur populasi yang dipilih untuk dijadikan sampel, maka peneliti dapat

dengan cepat memilih sampel (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004:

130).

3. 4 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data primer dilakukan sesuai prosedur survei dengan

menggunakan kuesioner (kuesioner). Responden memiliki serangkaian

pertanyaan, kemudian responden diminta menjawab sesuai dengan

pendapatannya. Skala interval lima digit digunakan untuk mengukur

pendapatan responden, dimulai dengan 5 sangat setuju (SS) dan 1 sangat

tidak setuju (STS). Dengan rincian sebagai berikut.

Angka 1 = (STS)

Angka 2 = (TS)

Angka 3 = (KS)

Angka 4 = (S)

Angka 5 = (SS)

3. 5 Definisi Operasional
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan definisi dari masing – masing

variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

35
1. Pengetahuan Wajib Pajak (x1)

Pengetahuan didefinisikan sebagai proses dimana seseorang

memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan perilaku yang sesuai

dengan menggunakan metode tertentu. Berdasarkan penelitian

sebelumnya oleh Mufti Rahmatika (2010), hasilnya menunjukan

bahwa tingkat pendidikan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju

(1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju

(5).

2. Tingkat penghasilan wajib pajak (x2)

Tentu saja, semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi jumlah pajak

yang harus dilaporkan wajib pajak. Penelitian sebelumnya oleh Mufti

Rahmatika (2010). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang

setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).

3. Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan ( x3)

Dalam melakukan sistem pembayaran pajak, kemudahan dalam

melakukan pembayaran juga mempengaruhi tingkat pembayaran pajak

oleh wajib pajak. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Mufti Rahmatika (2010). Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak

setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).

36
4. Sanksi pajak (x4)

Sanksi pajak didasarkan pada pelanggaran pajak dan peraturan, dan

wajib pajak akan dihukum dengan mengacu pada kebijakan dan

undang-undang perpajakan jika mereka melakukannya. Dalam

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sartika dan Rini (2009).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4),

sampai sangat setuju (5).

5. Kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UKM (Y)

Kesadaran merupakan suatu dorongan dari dalam diri sendiri

berdasarkan pertimbangan dan perasaan serta seluruh pribadi

seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah untuk tercapainya

tujuan tertentu yang berhubungan dengan pribadinya. Kesadaran akan

kewajiban perpajakan di sektor UKM, yaitu insentif atau penangguhan

sektor UKM untuk mematuhi kewajiban perpajakan tanpa dorongan

atau paksaan dari luar. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang

setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).

37
Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

NO. Variabel Dimensi Indikator

1. Kesadaran Kesadaran Wajib 1. Menjalankan hak

Kewajiban Pajak Dalam dan kewajiban

Perpajakan (Y) Melapor Pajaknya. perpajakan sebagai

warga negara yang

baik.

2. Melaksanakan

kewajiban

Perpajakan tanpa

adanya paksaan.

2. Pengetahuan Pengetahuan 1. Pengetahuan

Wajib Pajak (X1) mengenai pajak

2. Pengetahuan

mengenai

peraturan pajak

yang berlaku

38
3. Tingkat Penghasilan yang 1. Pembayaran

Penghasilan Wajib diterima oleh wajib perpajakan

Pajak (X2) pajak. 2. Melaporkan

penghasilan yang

diterima

4. Kemudahan dalam Kemudahan wajib 1. Saat ada peraturan

Melakukan Sistem pajak dalam baru

Pembaran membayar pajak 2. Seminar dan

Perpajakan (X3) terhutang penyuluhan.

5. Sanksi Pajak (X4) Sanksi yang 1. Sanksi dalam SPT

diterapkan dalam sangat diperlukan

pajak. 2. Sanksi

administrasi pajak

yang kurang bayar

3. Denda

keterlambatan

pelaporan SPT

4. Membayar

kekurangan pajak

39
sebelum diperiksa

5. Mengisi SPT

sesuai peraturan

yang berlaku

6. Evaluasi berkala

penyampaian SPT.

3. 6 Metode Analisis Data


3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti,

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum. Statistik deskriptif juga memberikan gambaran suatu data yang

dilihat dari mean, standar deviasi, maksimum, minimum, sum, range,

kurtosis dan skewness.

3.6.2 Uji Kualitas data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer, maka peneliti

melakukan uji reliabilitas dan validitas.

a) Uji Reliabilitas

Kuesioner dianggap kredibel jika respons seseorang terhadap

suatu pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

40
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran one

shot atau pengukuran sekali saja. Tembakan tunggal atau

pengukuran tunggal adalah pengukuran satu kali dan hasilnya

dibandingkan dengan pernyataan lain atau korelasi antara

tanggapan terhadap pernyataan diukur menggunakan faktor

alfa Cronbach. Cronbach's Alpha merupakan tolak ukur yang

digunakan untuk menghubungkan korelasi skala-ke-skala

dengan semua skala variabel yang ada.Suatu variabel dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Pengujian ini

menggunakan aplikasi SPSS.

b) Uji Validasi

Suatu alat ukur dikatakan valid jika dapat memberikan

informasi yang akurat tentang variabel yang diukur. Suatu

angket dikatakan valid jika pertanyaan dalam angket tersebut

dapat mengatakan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut.

Periksa validitas ini dengan menggunakan korelasi Pearson,

yaitu dengan menghitung korelasi antara nilai-nilai yang

diperoleh dari soal. Jika tingkat signifikansi korelasi peeration

yang diperoleh untuk skor keseluruhan kurang dari 0,05 maka

pertanyaan tersebut dianggap valid, dan jika tingkat

41
signifikansi skor total untuk setiap item pertanyaan lebih besar

dari 0,05 maka item pertanyaan tersebut tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi

antara masing-masing pernyataan/ indikator dengan skor total

menggunakan korelasi Product Moment(r). Rumus korelasi

Product Moment (Pearson) yang dilambangkan dengan r

, dapat dituliskan sebagai berikut:

rxy= ∑xy

(∑x2)(∑y2)√

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer, maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model

regresi mempunyai nilai residu yang berdistribusi normal. Uji

normalitas dalam penelitian menggunakan uji Kolmogrov

Smirnov. Uji Kolmogrov Smirnov digunakan karena memiliki

beberapa keunggulan diantaranya digunakan untuk penelitian

kuantitatif dan dapat digunakan untuk menguji dengan jumlah

data yang banyak. Dengan uji Kolmogrov Smirnov jika nilai

42
probabilitas ≥ 0.05 maka data residual berdistribusi normal,

sebaliknya jika nilai probalibilitas < 0.05 maka data residual

tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2013). Pengujian ini

menggunakan aplikasi SPSS.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini dapat melihat besaran nilai VIF (variance inflation

factor) dan tolerance. Disamping itu, pedoman yang dipakai

untuk sutu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah

nilai VIF semua variabel dibawah nilai 10 dan nilai tolerance

diatas nilai 0,1.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu pengujian asumsi

klasik yang harus ada dalam model regresi linear. Uji varians

tidak seragam dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya dalam model regresi. Untuk menguji ada

atau tidaknya heteroskedastisitas maka dilakukan Uji Glejser.

Dalam Uji Glejser akan dihasilkan nilai signifikhansi dari

masing-masing variabel. Apabila nilai signifikansi > 0,05 ,

maka variabel tersebut tidak heteroskedastisitas. Pengujian ini

menggunakan aplikasi SPSS.

43
3.6.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, uji

koefisien determinasi, uji statistik t dan uji statistik F. Persamaan

regresi bertujuan untuk memprediksi besar variabel terikat yaitu

kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UKM dengan

menggunakan data variabel bebas yaitu, pengetahuan wajib pajak,

tingkat penghasilan pajak, kemudahan dalam melakukan sistem

pembayaran perpajakan, serta sanksi pajak.

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Keterangan :

Y : Kesadaran Kewajiban Perpajakan pada Sektor UKM

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi

x1 : Pemahaman Wajib Pajak

x2 : Tingkat Ppenghasilan Wajib Pajak

x3 : Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan

x4 : sanksi pajak

e : eror

Dalam Uji Hipotesis ini dilakukan melalui :

44
a) Koefisien Determinasi

Uji koefisien digunakan untuk menentukan seberapa baik

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.

Koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel terikat sangat terbatas.

b) Uji Statistik t

Uji-t statistik menunjukkan bagaimana pengaruh variabel

penjelas atau variabel independen secara individual

menjelaskan variabilitas variabel dependen, dan untuk

menentukan apakah variabel dependen yang diuji memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap masing-masing variabel

independen secara individual Digunakan untuk 0,05. Dasar

pengambilan adalah sebagai berikut.

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima atau Ha ditolak. Artinya variabel bebas tidak

berpengaruh secara individual terhadap variabel terikat

atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0

akan ditolak. H diterima. Artinya, variabel bebas atau

variabel bebas mempunyai pengaruh individual

terhadap variabel terikat atau variabel terikat.

45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian


4.1.1 Deskripsi Data

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner yang dilakukan

selama 7 hari yaitu tanggal 14 maret 2022 sampai tanggal 21 maret 2022. Kuisioner

yang dibagikan sebanyak 100, yang kembali sebanyak 100 kuisioner dan kuisioner

dapat diolah semuanya.

Adapun perhitungan tingkat penyebaran kuisioner, disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 4.1

Hasil Penyebaran Kuisioner

No. Keterangan Jumlah Presentase


(%)
1 Kusioner yang disebar 100 100 %
2 Kuisinoer yang kembali 100 100 %
3 Kuisioner yang tidak dapat 0 0%
diolah
4 Kuisioner yang dapat diolah 100 100 %

4.1.2 Deskripsi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi wajib pajak kendaraan

bermotor, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan.

46
a. Deskripsi responden berdasarkan umur

Tabel 4.2

Tabel Responden Berdasarkan Umur

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20 - 35 Tahun 50 50,0 50,0 50,0
36 - 45 Tahun 25 25,0 25,0 75,0
46 - 55 Tahun 15 15,0 15,0 90,0
56 - 60 Tahun 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Dari tabel deskripsi responden berdasrkan umur dapat diketahui bahwa

responden yang berusian antara 20 – 35 tahun berjumlah 50 orang atau sebesar

50%, sedangkan responden yang berusia 36 – 45 tahun berjumlah 25 orang atau

sebesar 25%, kemudian responden yang berusia 46 – 55 tahun berjumlah 15

orang atau 15% dan responden yang berusai 56 – 60 tahun berjumlah 10 orang

atau sebesar 10%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

berusia antara 20 - 35 tahun..

b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3

Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki - Laki 57 57,0 57,0 57,0
Perempuan 43 43,0 43,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

47
Dari tabel deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin diatas dapat

diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 57 orang atau sebesar 57% lebih

banyak dibandingkan jumlah responden perempuan yang berjumlah 43 orang

atau sebesar 43%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah

laki-laki yaitu 57% dari keseluruhan responden.

c. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.4

Tabel Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 34 34,0 34,0 34,0
S1 56 56,0 56,0 90,0
Lainnya (D3, S2, S3) 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Dari tabel deskripsi responden berdasrkan tingkat pendidikan dapat

disimpulkan bahwa jumlah responden terbanyak pendidikan terakhir S1 yaitu

sebanyak 56 orang atau sebesar 56%, diikuti dengan responden yang tingkat

pendidikan SMA sebanyak 34 orang atau sebesar 34% dan yang paling sedikit

adalah responden dengan tingkat pendidikan lainnya (D3, S2, S3) sebanyak 10

orang atau 10%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

tingkat pendidikannya S1.

48
d. Deskripsi responden berdasarkan lama usaha

Tabel 4.5

Tabel Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 2 Tahun 17 17,0 17,0 17,0
2 - 3 Tahun 51 51,0 51,0 68,0
4 - 5 Tahun 22 22,0 22,0 90,0
6 - 7 Tahun 6 6,0 6,0 96,0
> 7 Tahun 4 4,0 4,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Dari tabel deskripsi responden berdasrkan lama usaha dapat diketahui

bahwa responden yang lama usahanya kurang dari 2 tahun berjumlah 17 orang

atau sebesar 17%, sedangkan responden yang lama usaha 2 – 3 tahun berjumlah

51 orang atau sebesar 51%, kemudian responden yang lama usaha 4 – 5 tahun

berjumlah 22 orang atau 22%, kemudian responden yang lama usaha 6 – 7 tahun

berjumlah 6 orang atau 6% dan responden yang lama usaha lebih dari 7 tahun

berjumlah 4 orang atau sebesar 4%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden lama usaha 2 - 3 tahun..

49
e. Deskripsi responden berdasarkan laba bersih

Tabel 4.6

Tabel Responden Berdasarkan Laba Bersih

Laba Bersih
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ≤ Rp. 5.000.000 45 45,0 45,0 45,0
Rp. 6.000.000 -
42 42,0 42,0 87,0
Rp. 10.000.000
Rp. 11.000.000 -
10 10,0 10,0 97,0
Rp. 15.000.000
Rp. 16.000.000 -
2 2,0 2,0 99,0
Rp. 20.000.000
> Rp. 20.000.000 1 1,0 1,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Dari tabel deskripsi responden berdasrkan laba usaha dapat diketahui

bahwa jumlah responden dengan laba usaha kurang dari atau sama dengan Rp.

5.000.000 sebanyak 45 orang atau sebesar 45%, responden dengan laba usaha

Rp. 6.000.000 – Rp. 10.000.000 sebanyak 42 orang atau sebesar 42%, kemudian

responden dengan laba usaha Rp. 11.000.000 – Rp. 15.000.000 sebanyak 10

orang atau sebesar 10%, kemudian responden dengan laba usaha Rp. 16.000.000

– Rp. 20.000.000 sebanyak 2 orang atau sebesar 2% dan responden dengan laba

usaha lebih dari Rp. 20.000.000 sebanyak 1 orang atau 1%. Maka dapat diketahui

bahwa sebagian besar responden dengan laba bersih kurang dari atau sama

dengan Rp.5.000.000.

50
f. Deskripsi responden berdasarkan jenis wajib pajak

Tabel 4.7

Tabel Responden Berdasarkan Jenis Wajib Pajak

Jenis Wajib Pajak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid WPOP 100 100,0 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Dari tabel deskripsi responden berdasarkan jenis wajib pajak diatas dapat

diketahui bahwa semua responden merupakan wajib pajak orang pribadi.

4.1.3 Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif yang telah diteliti dalam

penelitian ini menyangkut variabel pengetahuan wajib pajak, tingkat penghasilan

wajib pajak, kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan,sanksi

pajak dan kesadaran kewajiban perpajakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pengetahuan Wajib Pajak 100 11 25 21,68 2,108
Penghasilan Wajib Pajak 100 6 20 17,12 1,935
Kemudahan Dalam
Melakukan Sistem 100 16 40 34,47 2,862
Pembayaran
Sanksi Pajak 100 7 25 15,51 4,336
Kesadaran Kewajiban
100 29 50 43,87 3,027
Perpajakan
Valid N (listwise) 100

51
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Berdasarkan hasil statistik deskriptif diatas dapat dilihat bahwa :

a. Deskripsi Variabel Pengetahuan Wajib Pajak

Variabel pengetahua X1 dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 5 pertanyaan dengan hasil yang diteliti diperoleh yaitu N 100,

nilai minimum 11, nilai maksimum 25, dengan mean 21,68 dan standar

deviation sebesar 2,108.

b. Deskripsi Variabel Penghasilan Wajib Pajak

Variabel penghasilan wajib pajak dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 4 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N 100,

nilai minimum 6, nilai maksimum 20, dengan mean 17,12 dan standar

deviation sebesar 1,935.

c. Deskripsi Variabel Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran

Variabel kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan 8 pertanyaan dengan hasil

penelitian diperoleh yaitu N 100, nilai minimum 16, nilai maksimum 40,

dengan mean 34,47 dan standar deviation sebesar 2,862.

d. Deskripsi Variabel Sanksi Pajak

Variabel sanksi pajak dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 5 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N 100,

52
nilai minimum 7, nilai maksimum 25, dengan mean 15,51 dan standar

deviation sebesar 4,336.

e. Deskripsi Variabel Kesadaran Kewajiban Perpajakan

Variabel kesadaran kewajiban perpajakan dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan 10 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N

100, nilai minimum 29, nilai maksimum 50, dengan mean 43,87 dan standar

deviation sebesar 3,027.

4.2 Uji Kualitas Data

4.2.1 Uji Validitas

Hasil uji validitas terdapat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Wajib Pajak

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


X1.1 0,893** 0,1966 Valid
X1.2 0,776** 0,1966 Valid
X1.3 0,727** 0,1966 Valid
X1.4 0,501** 0,1966 Valid
X1.5 0,886** 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar dari r tabel

sebesar 0,1966 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel

(X1) dinyatakan valid.

53
Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Penghasilan Wajib Pajak

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


X2.1 0,679** 0,1966 Valid
X2.2 0,924** 0,1966 Valid
X2.3 0,598** 0,1966 Valid
X2.4 0,912** 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar dari r tabel

sebesar 0,1966 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel

(X2) dinyatakan valid.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


X3.1 0,663** 0,1966 Valid
X3.2 0,676** 0,1966 Valid
X3.3 0,499** 0,1966 Valid
X3.4 0,570** 0,1966 Valid
X3.5 0,725** 0,1966 Valid
X3.6 0,558** 0,1966 Valid
X3.7 0,627** 0,1966 Valid
X3.8 0,653** 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar dari r tabel

sebesar 0,1966 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel

(X3) dinyatakan valid.

54
Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi Pajak

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


X4.1 0,734** 0,1966 Valid
X4.2 0,762** 0,1966 Valid
X4.3 0,793** 0,1966 Valid
X4.4 0,853** 0,1966 Valid
X4.5 0,741** 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar dari r tabel

sebesar 0,1966 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel

sanksi pajak (X4) dinyatakan valid.

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Kewajiban Perpajakan

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


Y1 0,731** 0,1966 Valid
Y2 0,689** 0,1966 Valid
Y3 0,529** 0,1966 Valid
Y4 0,394** 0,1966 Valid
Y5 0,603** 0,1966 Valid
Y6 0,490** 0,1966 Valid
Y7 0,510** 0,1966 Valid
Y8 0,543** 0,1966 Valid
Y9 0,442** 0,1966 Valid
Y10 0,401** 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar dari r tabel

sebesar 0,1966 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel

kesadaran kewajiban perpajakan (Y) dinyatakan valid.

55
4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas dapat diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach (Arikunto,

2006:178). Suatu varian reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Hasil

uji reliabilitas terdapat pada tabel berikut :

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Keteranga
Variabel
Alpha n
Pengetahuan Wajib Pajak 0,814 Reliabel
Tingkat Penghasilan Wajib Pajak 0,784 Reliabel
Kemudahan Dalam Melakukan
0,773 Reliabel
Sistem Pembayaran Perpajakan
Sanksi Pajak 0,837 Reliabel
Kesadaran Kewajiban
0,721 Reliabel
Perpajakan
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Berdasarkan hasil pengolahan diatas dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s

alpha > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan

reliabel.

56
4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan kolmogorov-smirnov

test. Hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. 2,02746949
Deviation
Most Extreme Absolute ,069
Differences Positive ,047
Negative -,069
Test Statistic ,069
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Berdasarkan hasil pengolahan diatas , dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) adalah 0,200 lebih besar jika disamakan dengan tingkat signifikansi 5%

(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi normal.

57
Gambar 4.1 Histogram

Data dikatakan berdistribusi normal jika data mengikuti arah grafik histogramnya.
Bisa dilihat pada gambar diatas yang berbentuk seperti lonceng terbalik yang
memenuhi garis lonceng yang berarti data dapat dikatakan berdistribusi normal.

58
Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Data dikatakan berdistribusi normal jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Bisa dilihat pada gambar diatas, titik-titik mengikuti
dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
berdistribusi nornal.

59
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.16

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -
1,655 -,243 ,809
,402
Pengetahuan Wajib
,134 ,089 ,216 1,510 ,134
Pajak
Penghasilan Wajib Pajak -
,088 -,118 -,906 ,367
,080
Kemudahan Dalam
Melakukan Sistem ,017 ,069 ,036 ,240 ,811
Pembayaran
Sanksi Pajak -
,033 -,039 -,358 ,721
,012
a. Dependent Variable: Abs_Ut
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Berdasrkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel diatas dapat dilihat

bahwa nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

60
Gambar 4.3 Scatter-Plot

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat masalah


heterokedastisitas dalam penelitian ini, karena pada gambar diatas titik – titik data
menyebar diatas dan dibawah atau disekitaran angka 0, serta titik – titik tidak
mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

61
4.3.3 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.17

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Pengetahuan Wajib Pajak ,496 2,015
Penghasilan Wajib Pajak ,599 1,668
Kemudahan Dalam
Melakukan Sistem ,442 2,263
Pembayaran
Sanksi Pajak ,854 1,171
a. Dependent Variable: Kesadaran Kewajiban Perpajakan
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa

setiap variabel memilki nilai tolerance > 0,10 dan juga memilki nilai VIF (variance

inflation factor) < 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah multikolinieritas pada pada model penelitian ini.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.18

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17,38
2,603 6,677 ,000
3
Pengetahuan Wajib
,387 ,140 ,270 2,764 ,007
Pajak

62
Penghasilan Wajib
,575 ,139 ,368 4,143 ,000
Pajak
Kemudahan Dalam
Melakukan Sistem ,229 ,109 ,216 2,094 ,039
Pembayaran
Sanksi Pajak ,022 ,052 ,032 ,433 ,666
a. Dependent Variable: Kesadaran Kewajiban Perpajakan
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.18 diperoleh persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut :

Y = 17,383 + 0,387 X1 + 0,575 X2 + 0,229 X3 + 0,022 X4

Dimana :

X1 = Pengetahuan Wajib Pajak

X2 = Penghasilan Wajib Pajak

X3 = Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan

X4 = Sanksi Pajak

Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien

regresi dari variabel X1, X2, X3 dan X4 adalah sebagai berikut :

1. Konstanta (ɑ)

Dari penelitian ini hasil regresi memiliki nilai konstanta (ɑ) sebesar 17,383

yang menunjukan bahwa apabila variabel X1, X2, X3 dan X4 bernilai 0 atau

ditiadakan, maka variabel Y bernilai 17,383.

2. Pengetahuan Wajib Pajak

Pengetahuan wajib pajak mempunyai nilai konstanta yaitu 0,387, yang

membuktikan bahwa setiap terjadi peningkatan pada variabel X 1 sebesar 1

63
satuan maka akan meningkatkan nilai variabel Y sebesar 0,387. Hal ini

menyatakan bahwa semakin tinggi variabel X1 pada seseorang, dapat

meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan seseorang dalam membayar

pajak.

3. Penghasilan Wajib Pajak

Nilai koefisien X2 yaitu sebesar 0,575, yang membuktikan bahwa setiap

terjadi peningkatan pada variabel X2 sebesar 1 satuan maka akan

meningkatkan nilai variabel Y sebesar 0,575. Hal ini menyatakan bahwa

semakin tinggi penghasilan wajib pajak dapat meningkatkan kesadaran

kewajiban perpajakan dalam membayar pajak.

4. Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan

Nilai koefisien X3 sebesar 0,229, yang membuktikan bahwa setiap terjadi

peningkatan pada variabel X3 sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan nilai

variabel Y sebesar 0,229. Hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi

kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan, dapat

meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan seseorang dalam membayar

pajak.

5. Sanksi Pajak

Nilai koefisien X4 sebesar 0,022, yang membuktikan bahwa setiap terjadi

peningkatan pada variabel X4 sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan nilai

variabel Y sebesar 0,022. Hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi sanksi

64
pajak dapat meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan dalam membayar

pajak.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji t (Parsial)

Hasil uji t pada tabel 4.18 Hasil analisis berganda adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan Wajib Pajak

Hasil analisis data pada tabel 4.18 menunjukan nilai t hitung untuk variabel

X1 sebesar 2,764 dengan tingkat signifikansi 0,007 < 0,050. Itu berarti H1

diterima sehingga dapat diketahui bahwa X1 berpengaruh signifikan terhadap

Y. Artinya semakin pengetahuan wajib pajak ditingkatkan maka dapat

meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah.

2. Penghasilan Wajib Pajak

Hasil analisis data pada tabel 4.1 menunjukan nilai t hitung untuk variabel X 2

sebesar 4,143 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,050. Itu berarti H2

diterima sehingga dapat diketahui bahwa X2 berpengaruh signifikan terhadap

Y. Artinya semakin penghasilan wajib pajak meningkat maka dapat

meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah.

3. Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan

Hasil analisis data pada tabel 4.18 menunjukan nilai t hitung untuk variabel

X3 sebesar 2,094 dengan tingkat signifikansi 0,039 < 0,050. Itu berarti H3

65
diterima sehingga dapat diketahui bahwa X3 berpengaruh signifikan terhadap

Y. Artinya semakin kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran

perpajakan ditingkatkan maka dapat meningkatkan kesadaran kewajiban

perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah.

4. Sanksi Pajak

Hasil analisis data pada tabel 4.1 menunjukan nilai t hitung untuk variabel

sanksi pajak sebesar 0,433 dengan tingkat signifikansi 0,666 > 0,050. Itu

berarti H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X 4 tidak berpengaruh

signifikan terhadap Y. Artinya tinggi rendahnya sanksi pajak tidak dapat

meningkatkan atau menurunkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor

usaha kecil dan menengah.

4.6 Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis moderasi.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan manggunakan SPSS versi 24,

maka didapatkan hasil yaitu:

Tabel 4.19

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,743 ,551 ,533 2,070
a. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Kemudahan Dalam
Melakukan Sistem Pembayaran, Penghasilan Wajib Pajak,
Pengetahuan Wajib Pajak
b. Dependent Variable: Kesadaran Kewajiban Perpajakan

66
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2022

Berdasrkan hasil pengujian tabel diatas dapat dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,533. Itu berarti bahwa

53,3% variabel kesadaran kewajiban perpajakan dapat dijelaskan oleh variabel

pengetahuan wajib pajak, penghasilan wajib pajak, kemudahan dalam

melakukan sistem pembayaran perpajakan dan sanksi pajak. Sedangkan

sisanya 46,7% dapat dijelaskan variabel lain yang belum diteliti dalam

penelitian ini seperti misalnya sosialisasi pajak dan variabel lainnya.

4.7 Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis regresi sebelumnya, sehingga pembuktian

hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskansebagai berikut :

Tabel 4.20

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Hasil Diterima/


Ditolak
H1 Pengetahuan wajib pajak Nilai t hitung 2,764 > 1,661 Diterima
berpengaruh terhadap t tabel dengan sig. 0,007 <
kesadadaran kewajiban 0,050
perpajakan pada sektor
usaha kecil dan
menengah
H2 Penghasilan wajib pajak Nilai t hitung 4,143 > 1,661 Diterima
berpengaruh terhadap t tabel dengan sig. 0,011 <
kesadadaran kewajiban 0,050
perpajakan pada sektor
usaha kecil dan
menengah
H3 Kemudahan dalam Nilai t hitung 2,094 > 1,661 Diterima

67
melakukan sistem t tabel dengan sig. 0,06 <
pembayaran perpajakan 0,050
berpengaruh terhadap
kesadadaran kewajiban
perpajakan pada sektor
usaha kecil dan
menengah
H4 Sanksi pajak berpengaruh Nilai t hitung 0,433 < 1,661 Ditolak
terhadap kesadadaran t tabel dengan sig. 0,004 <
kewajiban perpajakan 0,050
pada sektor usaha kecil
dan menengah

4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban

Perpajakan

Pengujian statistik pada hipotesis (H1) menunjukkan bahwa

pengetahuan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran

kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Hal ini berarti

H1 diterima. Hal ini menjelaskan bahwa bahwa semakin tinggi pengetahuan

wajib pajak, dapat meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor

usaha kecil dan menengah.

Pengetahuan wajib pajak memberikan hubungan yang positif terhadap

kesadaran akan kewajiban perpajakan. Pengetahuan akan peraturan

perpajakan merupakan proses dimana wajib pajak memahami tentang

perpajakan kemudian menerapkan pengetahuan tersebut untuk membayar

pajak. Berkaitan dengan itu dalam teori pembelajaran sosial menjelaskan

68
proses untuk mendapatkan pengetahuan ada beberapa tahapan yaitu: 1) tahap

perhatian, 2) tahap penyimpanan dalam ingatan, 3) tahap reproduksi 4) tahap

motivasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wajib pajak UKM yang

terdaftar di KPP pratama kota Ambon sudah mendapat dan memiliki

pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dengan baik,

namun hal tersebut tidak dapat menjamin dalam meningkatkan kesadaran

kewajiban dalam membayar pajak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mufti Rahmatika (2010) yang membuktikan bahwa pengetahuan wajib pajak

berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha

kecil dan menengah.

4.7.2 Pengaruh Penghasilan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Keawjiban

Perpajakan

Pengujian statistik pada hipotesis (H2) membuktikan bahwa

penghasilan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran kewajiban

perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Hal ini berarti H2 diterima.

Hal ini menjelaskan bahwa bahwa semakin tinggi penghasilan wajib pajak,

dapat meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil

dan menengah.

Tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran

dalam melakukan pembayaran perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah. Dalam Teori atribusi menyatakan bahwa motif yang didasari oleh

69
suatu individu untuk bertindak atau berperilaku bisa disebabkan oleh faktor

dari dalam maupun dari luar. Tingkat penghasilan merupakan atribusi internal

yang dapat memengaruhi persepsi dari wajib pajak untuk membuat keputusan

dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Hasil pada penelitian ini

memberikan bukti bahwa teori atribusi dapat menjelaskan sikap wajib pajak

yang berasal dari atribusi internal yaitu tingkat penghasilan dan teori ini

mendukung bahwa tingkat penghasilan memengaruhi kesadaran kewajiban

perpajakan. Penghasilan adalah semua yang diterima oleh orang yang berupa

uang atau barang sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi. Penghasilan

yang diperoleh pelaku UKM akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Tingkat konsumsinya disesuaikan dengan tingkat penghasilan.

Dengan tingkat penghasilan yang tinggi orang akan melaksanakan

kewajibannya membayar pajak, karena secara ekonomi kebutuhan mereka

telah terpenuhi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mufti Rahmatika (2010) yang membuktikan bahwa tingkat penghasilan

wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada

sektor usaha kecil dan menengah.

4.7.3 Pengaruh Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran

Perpajakan Terhadap Kesadaran Keawjiban Perpajakan

Pengujian statistik pada hipotesis (H3) membuktikan bahwa

kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh

70
signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil

dan menengah. Hal ini berarti H3 diterima. Hal ini menjelaskan bahwa bahwa

semakin tinggi kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan,

dapat meningkatkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil

dan menengah.

Kemudahan dalam pembayaran perpajakan, Artinya, wajib pajak dapat

memenuhi kewajibannya tanpa batasan geografis atau waktu. Wajib pajak

dapat menggunakan internet banking untuk membayar pajak melalui

smartphone mereka tanpa harus mengantri di loket dalam tumpukan file.

Dalam teori atribusi, motif yang didasari oleh suatu individu untuk bertindak

atau berperilaku bisa disebabkan oleh faktor dari dalam maupun dari luar.

Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan merupakan

atribusi eksternal yang dapat memengaruhi persepsi dari wajib pajak untuk

membuat keputusan dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Hasil pada

penelitian ini memberikan bukti bahwa teori atribusi dapat menjelaskan sikap

wajib pajak yang berasal dari atribusi eksternal yaitu kemudahan dalam sistem

pembayaran perpajakan. semakin mudah sistem pembayaran perpajakan,

maka semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak dalam melakukan

pembayaran pajak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Efraim Silubun (2017) yang membuktikan kemudahan dalam melakukan

71
sistem pembayaran perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran kewajiaban

perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah..

4.7.4 Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan

Pengujian statistik pada hipotesis (H4) membuktikan bahwa sanksi

pajak tidak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor

usaha kecil dan menengah. Hal ini berarti H4 ditolak. Hal ini menjelaskan

bahwa bahwa tinggi rendahnya sanksi pajak, tidak dapat meningkatkan atau

menurunkan kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan

menengah.

Sanksi perpajakan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat

kesadaran kewajiban perpajakan. Persepsi wajib pajak mengenai sanksi

perpajakan adalah faktor penting dalam menentukan kepatuhan Wajib Pajak

dalam membayar pajaknya. Sanksi perpajakan menjadi pelajaran bagi para

penghindar pajak untuk tidak meremehkan aturan perpajakan. Pemberian

sanksi perpajakan memotivasi wajib pajak untuk menyampaikan kewajiban

perpajakannya. apabila diberlakukan sanksi perpajakan maka akan

memperkuat kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajiban pajaknya,

maka wajib pajak akan semakin menghargai peraturan perpajakan sehingga

muncul kesadaran dalam diri wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya

sebagai warga negara yang baik yaitu patuh dalam membayar pajak. Dalam

teori kepatuhan yang menjelaskan bahwa seseorang Wajib Pajak akan patuh

72
karena penyusun hukum memiliki hak untuk mendikte perilaku seseorang.

Artinya, pembuat sanksi pajak memiliki hak untuk memberikan sanksi kepada

wajib pajak yang tidak patuh dalam membayar pajaknya. Menurut hasil

penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa sanksi perpajakan yang

diterapkan pada Kantor Pajak Pratama Kota Ambon masih belum membuat

para wajib pajak untuk patuh dan sadar dalam melakukan kewajiban

perpajakannya sebagaimana perintah undang-undang. Sanksi perpajakan

diterapkan bukan untuk mengambil keuntungan tetapi ditinjau dari sisi moril

dengan maksud untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma perpajakan.

Namun, pelanggaran norma perpajakan akan terus terjadi apabila sanksi

perpajakan ditetapkan ataupun dibuat tanpa adanya sosialisasi yang baik dan

tidak adanya tindakan yang nyata atas penerapan sanksi akan membuat wajib

pajak menganggap remeh atas sanksi perpajakan yang ada, bahkan jika ada

pelanggar yang menerima sanksi tidak akan mempengaruhi kesadaran dalam

membayar pajak karena sanksi yang diberikan dianggap ringan oleh wajib

pajak. Oleh karena itu, perlu adanya sanksi pajak yang cukup berat karena hal

itu merupakan sarana untuk mendidik wajib pajak, serta sanksi pajak yang

dikenakan haruslah diterapkan tanpa toleransi. Karena, Sanksi ataupun denda

yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini di Kantor Pajak Pratama Kota

Ambon bisa saja dengan mudah untuk dihindari karena kurangnya kesadaran

masyarakat terhadap kewajiban untuk membayar pajak dan kurang tegasnya

sanksi yang dibuat oleh pemerintah.

73
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Efraim Silubun (2017) yang membuktikan bahwa sanksi pajak

berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha

kecil dan menengah.

74
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dimaksudkan untuk diuji pengaruh pengetahuan pajak, tingkat

penghasilan wajib pajak, kemudahan dalam melakukan pembayaran perpajakan,

dan sanksi pajak pada kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil

dan menengah. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 100 orang WPOP

yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ambon. Menurut

data yang dikumpulkam serta pengujian yang telah diselesaikan terhadap

permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran

kewajiban perpajakan.

2. Tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran

kewajiban perpajakan.

3. Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh

signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil

dan menengah.

4. Sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan

pada sektor usaha kecil dan menengah.

75
5.2. Implikasi

Melalui penelitian ini, diharapkan pihak KPP Pratama Ambon dapat

lebih meningkatkan konsekuensi sanksi pajak agar lebih dapat mendorong

wajib pajak untuk sadar dalam membayar pajak.

5.3. Keterbatasan

Penelitian ini menggunakan kuisioner sehingga sering terhambat

dalam mengumpulkan data dari responden.

5.4. Saran

1. Direktorat Jendral Pajak diharapkan terus memberikan inovasi terbaru

mengenai kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran pajak agar

dengan hal tersebut para wajib lebih dapat meningkatkan kesadaran

membayar pajak sesuai peraturan yang ditentukan.

2. Peneliti berikutnya dapat menambah jumlah UKM dan memperluas

cakupan sampel penelitiannya agar didapat hasil penelitian yang lebih

umum.

3. Peneliti berikutnya diharapkan dapat menggunakan variabel

independen yang lain, yang besar kemungkinan dapat mendukung

variabel dependen.

76
DAFTAR PUSTAKA

Eskasari Putri (2018) Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Kesadaran Kewajiban Perpajakan Pada Sektor Usaha Kecil Dan Menengah
(UKM)

Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS 23 (Edisi


Kelima). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Juliana Kesaulya (2019) Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak Dan


Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar
Pajak

Kusumawati, Annisa Fitriana. 2019. Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UKM
Sebelum Dan Sesudah Penerapan PP NO. 23 Tahun 2018 Dalam Rangka
Peningkatan Penerimaan PPh Final (Studi Empiris Pada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa.” Universitas Muhammadiyah Surakarta (23).

Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Jakarta: Penerbit Andi.

Mohammad syafik (2019) Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Kesadaran Kewajiban Perpajakan Pada Sektor Usaha Kecil Dan menengah
(UKM) (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)

Rahmatika, Muffi. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap


Kesadaran Kewajiban Perpajakan pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah
(UKM)”. Skripsi UIN: Jakarta.

Rizal, Muhammad Lubis. 2011. “Analisis FaktorFaktor yang Memengaruhi


Kesadaran dalam Melaporkan Kewajiban Perpajakan pada Sektor UKM di
Kota Medan”. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol. 11, No.2 hal 171-190

Sugiyono. 2018.Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


Kombinasi). Bandung: Afabeta.

Yunita Eriyanti Pakpahan (2020) Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi


Kepatuhan Wajib Pajak UKM Dengan Tax Amnesty Sebagai Pemoderasi

77
Lampiran 1.

HASIL PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

Deskripsi Responden

78
Statistik Deskriptif

79
Uji Kualitas Data

 Reliabilitas

80
 Validitas

81
82
83
84
85
Uji Asumsi Klasik

 Uji Normalitas

 Uji Heteroskedastisitas
Dengan uji Glejer

86
 Uji Multikolinieritas

Uji HIPOTESIS (Uji t)

Koefisien determinasi (Adjusted R²)

87
88
Lampiran 2

PERTANYAAN X1
RSPNDN. JUMLAH
1 2 3 4 5
1 5 5 5 5 5 25
2 5 5 5 5 5 25
3 5 4 5 5 5 24
4 5 5 5 5 5 25
5 5 4 5 5 4 23
6 5 5 5 5 5 25
7 5 5 5 5 4 24
8 4 4 4 4 4 20
9 5 4 4 4 5 22
10 4 3 4 5 4 20
11 4 4 4 5 4 21
12 4 4 4 5 4 21
13 5 4 4 4 4 21
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 5 4 21
16 4 4 4 5 4 21
17 5 4 4 4 5 22
18 5 5 4 4 5 23
19 4 4 4 4 4 20
20 5 5 5 5 5 25
21 4 4 4 4 4 20
22 5 5 5 4 5 24
23 4 4 4 4 4 20
24 5 5 5 4 5 24
25 5 5 4 4 5 23
26 5 5 5 4 5 24
27 5 5 5 5 5 25
28 5 5 5 5 5 25
29 5 5 4 4 5 23
30 5 5 4 4 5 23
31 5 5 5 4 5 24
32 5 5 4 5 5 24
33 5 5 4 5 5 24
34 4 4 4 4 4 20

89
35 4 4 4 4 4 20
36 4 4 5 4 4 21
37 4 4 5 4 4 21
38 4 4 5 4 4 21
39 4 4 4 5 4 21
40 4 4 5 4 4 21
41 4 4 5 4 4 21
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 4 4 4 20
44 4 4 4 4 4 20
45 4 4 4 4 4 20
46 4 4 4 4 4 20
47 4 4 4 4 4 20
48 4 4 4 4 4 20
49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 5 5 4 22
51 4 4 4 5 4 21
52 4 4 4 4 4 20
53 4 4 4 5 4 21
54 4 4 4 5 4 21
55 4 4 4 4 4 20
56 4 4 4 5 4 21
57 4 4 4 5 4 21
58 4 4 4 4 4 20
59 4 4 4 4 4 20
60 4 4 5 3 4 20
61 4 4 3 4 4 19
62 4 4 4 5 4 21
63 5 5 5 5 5 25
64 4 5 4 5 4 22
65 4 4 4 4 4 20
66 4 4 4 5 4 21
67 4 5 4 5 4 22
68 4 4 5 5 4 22
69 5 5 5 5 5 25
70 4 4 4 2 4 18
71 5 5 5 5 5 25
72 4 4 4 5 4 21

90
73 5 5 5 5 5 25
74 4 5 4 4 4 21
75 4 4 5 5 4 22
76 4 4 4 5 4 21
77 5 5 5 5 5 25
78 4 4 5 4 4 21
79 5 5 5 5 5 25
80 4 5 4 5 4 22
81 5 5 5 5 5 25
82 4 4 4 5 4 21
83 4 4 4 5 4 21
84 5 4 5 5 5 24
85 4 4 5 4 4 21
86 4 4 5 5 4 22
87 4 4 4 4 4 20
88 4 4 5 5 4 22
89 4 4 4 5 4 21
90 4 4 4 4 4 20
91 4 4 4 4 4 20
92 5 4 4 4 5 22
93 5 4 4 5 5 23
94 4 4 5 5 4 22
95 4 4 5 5 4 22
96 4 5 4 4 4 21
97 4 4 5 5 4 22
98 4 4 3 4 4 19
99 4 4 5 5 4 22
100 1 3 2 4 1 11
JUMLAH 2168

PERTANYAAN X2
RSPNDN. JUMLAH
1 2 3 4
1 5 5 4 4 18
2 4 3 4 4 15
3 5 4 4 4 17
4 5 5 4 5 19

91
5 4 5 4 5 18
6 5 5 5 4 19
7 5 3 5 3 16
8 4 5 5 5 19
9 4 4 4 4 16
10 4 3 4 3 14
11 4 4 5 4 17
12 4 4 4 4 16
13 5 4 4 4 17
14 5 4 5 4 18
15 4 4 4 4 16
16 5 4 4 4 17
17 4 4 5 4 17
18 4 4 4 4 16
19 5 5 4 5 19
20 5 5 5 5 20
21 4 4 4 4 16
22 5 5 5 5 20
23 5 4 4 4 17
24 5 5 5 5 20
25 5 5 5 5 20
26 5 5 5 5 20
27 4 4 4 4 16
28 4 4 5 4 17
29 5 4 5 4 18
30 4 5 5 5 19
31 5 5 5 5 20
32 5 5 5 5 20
33 5 5 4 5 19
34 5 4 4 4 17
35 4 5 4 5 18
36 4 4 5 4 17
37 4 4 4 4 16
38 4 4 4 4 16
39 4 4 4 4 16
40 4 4 4 4 16
41 4 4 4 4 16
42 5 5 4 5 19

92
43 4 4 5 4 17
44 4 5 4 5 18
45 4 5 4 5 18
46 4 4 5 4 17
47 4 4 4 4 16
48 5 5 5 5 20
49 5 5 4 5 19
50 4 4 5 4 17
51 4 4 4 4 16
52 4 5 4 5 18
53 4 4 5 4 17
54 4 4 4 4 16
55 4 4 4 4 16
56 4 4 4 4 16
57 4 4 4 4 16
58 4 4 5 4 17
59 3 4 5 4 16
60 4 5 5 5 19
61 4 3 4 3 14
62 4 5 4 5 18
63 4 5 5 5 19
64 4 4 4 4 16
65 4 5 5 5 19
66 4 5 4 5 18
67 4 4 5 4 17
68 4 4 4 4 16
69 4 5 5 5 19
70 4 4 4 4 16
71 4 5 5 5 19
72 4 4 5 4 17
73 4 5 5 5 19
74 4 4 4 4 16
75 4 4 4 4 16
76 4 4 5 4 17
77 4 5 5 5 19
78 4 4 4 4 16
79 5 4 5 4 18
80 4 4 4 4 16

93
81 5 4 5 4 18
82 5 5 4 5 19
83 4 4 4 4 16
84 5 4 4 4 17
85 4 5 5 5 19
86 4 4 4 4 16
87 4 3 3 3 13
88 4 4 4 4 16
89 5 4 4 4 17
90 4 4 5 4 17
91 4 5 5 5 19
92 4 3 4 3 14
93 5 4 4 4 17
94 4 4 4 4 16
95 4 4 4 4 16
96 4 4 5 4 17
97 3 4 4 4 15
98 5 5 4 5 19
99 4 3 4 3 14
100 1 1 3 1 6
JUMLAH 1712

PERTANYAAN X3
RSPNDN. JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 5 4 4 4 4 5 4 34
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 5 4 4 33
5 5 4 4 4 5 4 5 5 36
6 5 4 5 4 4 5 4 4 35
7 4 4 4 4 4 5 5 5 35
8 4 4 5 4 4 4 4 4 33
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 5 4 4 4 4 4 33
11 5 4 5 4 4 5 4 4 35
12 4 4 4 5 4 4 5 4 34
13 4 4 5 4 4 5 5 5 36

94
14 4 4 4 4 4 5 4 4 33
15 4 4 5 5 4 4 4 4 34
16 4 4 5 5 4 4 4 4 34
17 4 5 4 4 4 5 4 4 34
18 5 5 4 5 4 4 4 4 35
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
20 4 4 5 5 4 5 5 5 37
21 5 4 4 4 5 4 4 4 34
22 5 4 4 5 5 4 4 4 35
23 4 4 4 5 4 5 5 5 36
24 5 5 5 5 5 5 5 5 40
25 5 5 4 5 5 4 5 5 38
26 5 4 4 5 5 4 4 5 36
27 5 5 5 4 4 5 5 5 38
28 5 5 5 4 5 5 5 5 39
29 5 5 5 5 5 5 5 5 40
30 5 5 4 4 5 5 5 5 38
31 4 5 5 4 4 5 5 5 37
32 5 5 4 5 5 5 5 5 39
33 1 4 5 5 4 4 4 5 32
34 5 4 4 4 4 5 4 4 34
35 4 4 4 4 4 4 4 4 32
36 4 5 5 4 4 5 3 4 34
37 5 4 5 4 5 4 5 5 37
38 4 4 5 4 4 4 4 5 34
39 4 5 4 4 4 4 5 4 34
40 4 4 5 4 4 4 5 4 34
41 4 5 5 4 4 4 5 4 35
42 4 4 4 4 4 4 5 5 34
43 4 4 4 4 4 4 4 5 33
44 4 4 5 5 4 4 4 4 34
45 4 4 5 5 4 4 4 4 34
46 4 4 4 4 4 5 5 5 35
47 4 4 4 4 4 4 5 5 34
48 3 4 4 4 3 5 5 5 33
49 4 5 4 4 4 5 5 4 35
50 4 4 4 4 4 4 5 4 33
51 5 5 4 4 5 4 4 4 35

95
52 4 4 4 5 4 5 4 4 34
53 5 4 5 4 5 4 5 4 36
54 4 4 4 4 4 4 4 5 33
55 4 4 5 4 4 4 5 4 34
56 4 5 5 4 4 4 4 4 34
57 5 5 4 4 5 5 4 5 37
58 4 4 4 5 4 4 4 5 34
59 4 3 4 4 4 5 5 4 33
60 4 5 5 4 4 3 4 4 33
61 3 3 4 4 3 3 4 5 29
62 4 4 4 5 4 4 4 4 33
63 4 5 5 5 4 5 5 5 38
64 4 3 3 4 4 4 5 4 31
65 4 4 5 4 4 5 5 5 36
66 4 4 4 4 4 4 4 5 33
67 4 4 4 4 4 5 5 5 35
68 4 5 3 4 4 5 4 5 34
69 4 5 5 5 4 5 5 5 38
70 4 4 4 4 4 4 5 4 33
71 4 5 5 5 4 5 5 5 38
72 4 4 4 4 4 4 4 4 32
73 4 5 5 5 4 5 5 5 38
74 4 5 4 4 4 5 5 4 35
75 4 4 3 4 4 4 5 3 31
76 4 5 4 4 4 4 5 4 34
77 4 5 5 5 4 5 5 5 38
78 4 4 4 4 4 4 4 4 32
79 4 5 5 5 4 5 5 5 38
80 4 5 3 4 4 5 4 3 32
81 4 5 5 5 4 5 5 5 38
82 4 4 5 4 4 4 5 4 34
83 4 4 5 4 4 4 5 4 34
84 4 5 5 5 4 5 5 5 38
85 4 4 4 4 4 4 4 4 32
86 4 5 5 5 4 5 4 4 36
87 3 3 4 4 3 5 4 5 31
88 4 4 5 4 4 5 5 5 36
89 5 5 4 4 5 4 4 5 36

96
90 4 4 5 4 4 4 4 4 33
91 4 4 5 5 4 3 4 4 33
92 4 5 4 4 4 4 4 4 33
93 4 4 5 4 4 5 4 5 35
94 5 5 4 4 5 4 5 4 36
95 4 4 4 5 4 4 4 4 33
96 4 4 4 4 4 4 5 5 34
97 5 4 5 4 5 4 5 5 37
98 5 4 5 4 4 5 4 5 36
99 4 5 5 4 4 5 4 4 35
100 1 2 3 2 1 3 2 2 16
JUMLAH 3447

PERTANYAAN X4
RSPNDN. JUMLAH
1 2 3 4 5
1 4 1 3 4 3 15
2 4 2 2 4 4 16
3 5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 4 20
5 3 1 5 1 1 11
6 4 4 3 5 5 21
7 4 4 4 4 3 19
8 4 1 3 4 4 16
9 4 4 4 4 4 20
10 4 3 3 4 4 18
11 2 3 3 3 4 15
12 2 3 2 4 3 14
13 4 2 2 2 3 13
14 5 2 2 2 4 15
15 2 4 5 5 5 21
16 2 4 4 5 4 19
17 2 4 2 2 4 14
18 3 4 3 4 5 19
19 4 4 4 4 4 20
20 5 5 5 4 4 23
21 4 4 4 3 4 19

97
22 4 4 4 5 5 22
23 4 4 4 4 4 20
24 5 5 4 5 5 24
25 5 5 5 5 4 24
26 4 4 4 4 5 21
27 5 5 4 4 5 23
28 5 5 4 5 5 24
29 5 5 5 5 4 24
30 5 5 5 5 5 25
31 4 5 5 5 5 24
32 5 5 5 5 4 24
33 5 4 4 5 5 23
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 4 4 20
36 2 3 3 2 1 11
37 2 3 3 2 3 13
38 2 2 3 2 3 12
39 2 3 2 3 2 12
40 3 3 2 2 3 13
41 3 3 4 3 4 17
42 2 3 3 2 3 13
43 2 3 3 3 2 13
44 2 3 2 2 3 12
45 2 3 3 2 4 14
46 2 4 2 3 3 14
47 2 3 2 2 4 13
48 4 2 3 3 3 15
49 2 2 3 3 3 13
50 2 3 3 2 4 14
51 2 3 3 4 5 17
52 2 2 3 4 5 16
53 4 4 3 3 4 18
54 2 3 4 5 4 18
55 2 3 4 5 5 19
56 2 2 3 3 4 14
57 2 4 3 3 3 15
58 2 3 3 3 3 14
59 4 4 3 2 2 15

98
60 2 3 3 3 4 15
61 2 2 3 3 4 14
62 1 2 2 2 1 8
63 4 2 3 3 3 15
64 3 3 3 2 2 13
65 4 2 3 3 3 15
66 1 2 3 2 2 10
67 2 1 1 2 2 8
68 1 2 2 2 1 8
69 4 2 3 3 3 15
70 1 2 2 1 1 7
71 4 2 3 3 3 15
72 2 2 3 1 2 10
73 5 2 3 3 3 16
74 1 1 2 2 3 9
75 3 3 2 2 1 11
76 2 3 3 1 1 10
77 4 2 3 3 3 15
78 1 1 2 1 3 8
79 4 2 3 3 3 15
80 1 2 3 3 2 11
81 4 2 3 3 3 15
82 2 3 2 3 1 11
83 4 5 2 3 1 15
84 5 2 3 3 3 16
85 2 2 3 4 5 16
86 3 3 2 2 1 11
87 2 3 3 3 2 13
88 2 3 3 2 5 15
89 2 3 3 2 3 13
90 2 3 3 3 5 16
91 2 2 3 3 4 14
92 2 3 3 3 4 15
93 4 2 3 3 4 16
94 2 1 2 3 4 12
95 1 1 2 2 3 9
96 1 1 2 2 2 8
97 2 3 3 3 2 13

99
98 2 3 2 3 4 14
99 4 3 2 2 3 14
100 1 3 2 5 4 15
JUMLAH 1551

PERTANYAAN Y
RSPNDN. JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 45
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 46
6 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48
7 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
8 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 43
9 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
10 4 4 4 4 4 2 5 1 4 3 35
11 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 44
12 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
13 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42
14 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 46
15 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 43
16 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 45
17 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44
18 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47
19 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 46
20 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47
21 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 44
22 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 47
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 46
25 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 47
26 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
27 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
28 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 46
29 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 47
30 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 47

100
31 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47
32 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
33 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
36 4 4 5 4 5 4 5 3 4 3 41
37 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
38 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43
39 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
41 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43
42 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 44
43 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 44
44 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
45 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
46 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47
49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
50 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
51 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
52 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 42
53 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
54 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 44
55 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43
56 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43
57 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
58 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42
59 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 42
60 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 45
61 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 43
62 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 43
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
64 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 44
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
66 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 42
67 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
68 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44

101
69 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
70 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 45
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
72 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 43
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
74 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
75 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 43
76 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 42
77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
78 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 43
79 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
80 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43
81 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
82 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43
83 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 43
84 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 47
85 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
86 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 42
87 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 43
88 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
89 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 44
90 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 43
91 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 42
92 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 44
93 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42
94 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 42
95 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 44
96 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 43
97 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 45
98 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 45
99 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 46
100 2 1 3 5 2 5 1 3 2 5 29
JUMLAH 4387

102
Lampiran 3
1. Karakteristik responden
Adapun jumlah kuisioner dengan pembagian sebagai berikut :
No. keterangan Jumlah persentase
kuisioner
1. Kuisioner yang disebarkan 100 100%
2. Kuisioner yang tidak kembali 0 0
3. Kuisioner yang kembali 100 100
4. Kuisioner yang cacat 0 0
5. Kuisioner yang dapat diolah 100 100%

a. Karakteristik responden berdasarkan umur/usia


No. Umur responden Jumlah Persentase
1. 20-35 50 50%
2. 36-45 25 25%
3. 46-55 15 15%
4. 56-60 10 10%
Jumlah
b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No. keterangan Jumlah persentase
1. Laki – laki 57 57%
2. Perempuan 43 43%
Jumlah 100 100%
c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
No. Tingkat pendidikan Jumlah persentase
1. SD 0 0
2. SMP 0 0
3. SMA 34 34%
4. S1 56 56%
5. Lainnya(D3,S2,S3) 10 10%
Jumlah 100 100%
d. Karakteristik responden berdasarkan lama usaha yang di jalani
No Lama Usaha Yang Jumlah persentase
Dijalani
1. <2 tahun 17 17%
2. 2-4 tahun 51 51%
3. 4-6 tahun 22 22%
4. 6-8 tahun 6 6%
5. >8 tahun 4 4%
Jumlah 100 100%

103
e. Karakteristik responden berdasarkan laba bersih
No Laba usaha Jumlah persentase
1. <Rp.5.000.000 45 45%
2. Rp.5000.000 – 42 42%
Rp.10.000.000
3. Rp.10.000.000 – 10 10%
Rp.15.000.000
4. Rp. 15.000.000 – Rp. 2 2%
20.000.000
5. >Rp. 20.000.000 1 1%
Jumlah 100 100%
f. Karakteristik responden berdasarkan jenis wajib pajak
No. Jenis wajib pajak jumlah persentase
1. WPOP 100 100%
Jumlah 100 100%

104
LAMPIRAN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/I Responden
Di tempat

Dengan Hormat,
Sehubung dengan penyelesaian tugas proposal mahasiswa strata satu (S1) Universitas
Pattimura Ambon, saya :

Nama : Marsya Dian Tahya


NIM : 2017-30-183
Nomor Hp : 082198799880
Fak/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Dalam rangka penelitian untuk proposal saya yang berjudul “Analisis


Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kesadaran Kewajiban
Perpajakan Pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM)”, maka saya
memohon bantuan dari Bapak/Ibu/Sdr/I untuk berkenan mengisi kuisioner yang
dilampirkan bersama surat ini.
Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr/I bisa meluangkan sedikit waktunya
untuk mengisi kuisioner penelitian ini berdasarkan penelitian pribadi sehingga dapat
memberikan hasil yang semaksimal mungkin bagi semua pihak. Ketelitian dan
kelengkapan jawaban Bapak/Ibu/Sdr/I sangat saya harapkan karena jika terdapat
salah satu nomor yang tidak diisi maka kuisioner dianggap tidak berlaku. Data yang
diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian sehingga akan
saya jaga kerahasiannya sesuai dengan etike penelitian.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini saya sampaikan terimakasih yang
sebesar – besarnya.
Hormat Saya

Marsya Dian Tahya

105
Karakteristik Responden :

Berilah tanda silang (X) sesuai dengan jawaban yang dipilih.

Nama Responden :
........................................................................................
Umur Responden :
........................................................................................
Jenis Kelamin : ( ) Laki – laki
( ) Perempuan
Pendidikan terakhir : ( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) S1
( ) Lainnya
Lama Usaha yang dijalani : ( ) <2 tahun
( ) 2-4 tahun
( ) 4-6 tahun
( ) 6-8 tahun
( ) >8 tahun
Laba bersih : ( ) <Rp.5.000.000
( ) Rp.5.000.000 – Rp.10.000.000
: ( ) Rp.10.000.000 – Rp.15.000.000
: ( ) Rp.15.000.000 – Rp.20.000.000
: ( ) >Rp.20.000.000

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/I pilih
dilembar dilemabar jawaban yang telah disediakan. Pilihlah jawaban yang sesuai
dengan pendapat Bapak/Ibu/Sdr/I yang sebenarnya..
Point Penelitian :
Sangat Tidak Setuju (STS) :1
Tidak Setuju (TS) :2
Kurang Setuju (KS) :3
Setuju (S) :4
Sangat Setuju (SS) :5

106
1. Pengetahuan Wajib Pajak
No. Pertanyaan STS TS KS S SS

1. Wajib pajak harus mempunyai


pengetahuan mengenai peraturan
perpajakan.
2. Wajib pajak sebagai penghitung jumlah
pajak yang terhutang.
3. Wajib pajak menggunakan tarif pajak
yang sesuai dengan peraturan pajak
yang berlaku.
4. Wajib pajak harus mengetahui
informasi terbaru tentang pajak.
5. Semakin tinggi tingkat pendidikan
Wajib Pajak semakin luas pengetahuan
Wajib Pajak mengenai peraturan yang
berlaku

2. Tingkat Penghasilan Wajib Pajak


No. Pertanyaan STS TS KS S SS

6. Wajib pajak membayar pajak sesuai


dengan jumlah pajak terhutangnya.
7. Semakin lama Wajib pajak bekerja,
maka penghasilan yang diterima
semakin besar.
8. Semakin besar penghasilan wajib pajak
maka semakin besar pula jumlah pajak
terhutang yang harus dibayarkan.
9. Wajib pajak harus transparansi dalam
melaporkan jumlah pajak yang
terhutang.

3. Pengaruh Kemudahan dalam melakukan Sistem Pembayaran


No. Pertanyaan STS TS KS S SS

107
10. Peraturan baru mengenai pajak saya
dapatkan dari media iklan, koran
maupun dari Kantor Pelayanan Pajak.
11. Fiskus berkewajiban memberitahukan
peraturan baru kepada wajib pajak
apabila ada peraturan baru perpajakan.
12. KPP memberikan pelayanan kepada
wajib pajak secara profesional
13. Wajib pajak melakukan pembayaran
pajak terhutang ditempat yang telah
ditunjukan oleh Dirjen Pajak.
14. Semakin mudah proses pembayaran
pajak, semakin tinggi tingkat kesadaran
seseorang dalam membayar pajaknya.
15. Penyuluhan pajak akan bermanfaat
terhadap peningkatan kepatuhan wajib
pajak.
16. Pemberian informasi tentang pajak
sangat, hal ini dikarenakan banyak
masyarakat yang belum mengetahui
fungsi dari pajak tersebut.
17. Dengan adanya penyuluhan oleh Dirjen
Pajak, akan meningkat kesadaran wajib
pajak.

4.Sanksi Pajak
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
18. Sanki dalam hal kepatuhan membayar
pajak sangat diperlukan.
19. Saya pernah mendapatkan sanksi
perpajakan secara langsung dari petugas
kantor pajak.
20. Sanksi pidana yang dikenakan bagi
pelanggar aturan pajak sangat ringan.

108
21. Pengenaan sanksi yang cukup berat
merupakan sarana mendidik wajib
pajak.
22. Sanksi pajak harus di kenakan bagi
pelanggar tanpa tolenransi.

5. Kesadaran Kewajiban Perpajakan


No. Pertanyaan STS TS KS S SS

23. Wajib pajak telah menggunakan tarif


pajak yang sesuai dengan peraturan
pajak yang berlaku.
24. Setiap wajib pajak mempunyai Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP).
25. Wajib pajak mempunyai hak dalam
membetulkan SPT.
26. Wajib pajak mempunyai kewajiban
dalam melaporkan jumlah pajak
terhutang.
27. Wajib pajak berhak mengajukan
permohonan pengembalian (restitusi
pajak) atas kelebihan pembayaran pajak
berdasarkan peraturan yang berlaku.
28. Setiap pengusaha harus melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak.
29. Pemberian reward dan punishment
diperlukan guna meningkatkan
kesadaran pembayaran perpajakan oleh
pengusaha.
30. Setiap wajib pajak harus mendaftarkan
diri ke Kantor Pelayanan Pajak
diwilayah kerjanya.
31. Membayar pajak merupakan dorong hati
nurani saya.

109
32. Tingkat kepercayaan yang tinggi
terhadap fiskus dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya
pajak.

110

Anda mungkin juga menyukai