Anda di halaman 1dari 2

YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN GLORIA

SMA KRISTEN GLORIA


SURABAYA

PRAKTIKUM KIMIA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / II (Genap)

Penentuan Kadar Cuka Makan

A. Tujuan : Peserta didik mampu menentukan konsentrasi / kadar cuka makan dengan
metode titrasi asam-basa secara tepat setelah melakukan kegiatan percobaan.

B. Alat-alat :
1. Buret 50 mL (1)
2. Statif & Klem. 6. Pipet Tetes
3. Labu Erlenmeyer 250 mL 7. Corong Kaca
4. Labu Ukur 100 mL 8. Botol Semprot / leher angsa
5. Gelas ukur 25 mL
Bahan :
1. Asam Oksalat 0,1 N
2. Larutan NaOH .
3. Cuka Makan
4. Indikator Fenoltalein
5. Aquades.

C. Cara kerja :
Standarisasi Primer
1. Bersihkan buret menggunakan aquades. Selanjutnya, bilaslah buret menggunakan asam
oksalat
2. Masukkan larutan Oksalat pada buret dengan bantuan corong kaca hingga melebihi skala
nol. Atur volume larutan dalam buret tepat pada skala nol dengan membuka keran buret dan
menampung kelarutan larutan.
3. Ambil 25mL larutan NaOH dengan gelas ukur, lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer.
Tambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalein ke dalam larutan tersebut.
4. Lakukan titrasi terhadap larutan NaOH menggunakan larutan asam oksalat sampai terjadi
perubahan warna.
5. Catat volume asam oksalat yang dibutuhkan dengan menghitung selisih volume larutan
asam oksalat semula dengan volume akhir.
6. Ulangi Langkah titrasi sekali lagi, lalu tentukan konsentrasi larutan NaOH menggunakan
volume rata-rata asam oksalat yang dibutuhkan.
7. Buatlah laporan hasil praktikum dan presentasikan di kelas.

Page 1 of 1
Standarisasi Sekunder
1. Bersihkan buret menggunakan aquades. Selanjutnya, bilaslah buret menggunakan larutan
NaOH
2. Masukkan larutan NaOH pada buret dengan bantuan corong kaca hingga melebihi skala nol.
Setelah itu, pasang buret pada statif dengan klem. Atur volume larutan dalam buret tepat
pada skala nol dengan membuka keran buret dan menampung kelarutan larutan.
3. Buatlah larutan cuka makan encer dengan mengambil 1 Ml cuka makan, lalu
memasukkannya ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquades dengan bantuan botol
semprot tanda batas labu ukur, lalu kocok perlahan.
4. Ambil 25 ml larutan cuka encer, lalu masukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Tambahkan 2-3
tetes indikator fenolftalein.
5. Lakukan titrasi terhadap larutan cuka makan tersebut menggunakan NaOH hingga terjadi
perubahan warna. Catat volume NaOH yang dibutuhkan dalam titrasi.
6. Ulangi Langkah percobaan titrasi cuka makan sekali lagi, lalu tentukannkonsentrasi larutan
cuka makan menggunakan volume rata-rata NaOH yang dibutuhkan.
7. Buatlah laporan hasil praktikum dan presentasikan di kelas.

D. Hasil Praktikum
Percobaan Standarisasi Primer
Volume H2C2O4
Percobaan Volume NaOH
0,1 N
1 25 mL …
2 25 mL …
Rata-Rata … …

Percobaan Standarisasi Sekunder


Percobaan Volume Cuka Volume NaOH
1 25 mL …
2 25 mL …
Rata-Rata … …

E. Pertanyaan dan Diskusi


1. Mengapa perlu dilakukan tutrasi terhadap larutan NaOH menggunakan larutan asam
oksalat?
2. Berapakah konsentrasi NaOH yang digunakan dalam tutrasi?
3. Berapakah konsentrasi cuka makanberdasarkan hasil titrasi?
-1
4. Jika massa jenis cuka 0,98 g mL dan pada botol kemasan cuka tercantum volume 50
ml, berapa kadar cuka dalam botol ?
5. Apa kesimpulan dari percobaan ini ?

Anda mungkin juga menyukai