Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TUGAS III

MATKUL : Filsafat Hukum dan Etika Profesi


Nama : Janwarto Purba
NIM : 043894164
Prodi/Fakultas : Hukum / FHSIP

KASUS
Advokat kondang Hotman Paris menang telak kasus dugaan pelanggaran kode etik yang
diadukan Hotma Sitompul, rekan seprofesinya. Hal itu diketahui dalam video yang diunggah di kanal
YouTube KH INFOTAINMENT, Rabu (29/9/2021). Hotman Paris dinyatakan tidak terbukti
melanggar kode etik sebagai advokat seperti yang dituduhkan Hotma Sitompul. Dalam sidang kode etik
yang digelar secara virtual pada Rabu (29/9/2021), pengaduan Hotma Sitompul terhadap Hotman
Paris ditolak. Sebaliknya pengaduan Hotman Paris terhadap tim pengacara Hotma Sitompul diterima
oleh majelis hakim Dewan Kehormatan Peradi DKI Jakarta. Dengan adanya putusan tersebut, Hotman
Paris tampak sudah bisa bernapas lega. Menurut Hotman, dirinya dilaporkan oleh suami Desiree
Tarigan itu karena telah berdansa dengan wanita cantik dan berenang menggunakan celana kolor. "Jadi
hari ini ada dua kasus pelanggaran kode etik yang telah diputus oleh Dewan Kehormatan Daerah Peradi
DKI Jakarta," kata Hotman. "Satu, pengaduan Hotma Sitompul terhadap Hotman Paris, katanya aku
melanggar kode etik advokat." "Di dalam pengaduannya, Hotman Paris dansa-dansa dengan cewek
cantik, karena Hotman Paris berenang pakai kolor."
Sumber : www.tribunnews.com

Pertanyaan

1. Analisislah makna dari profesi hukum berdasarkan ilmu filsafat hukum dan kriteria apakah
yang harus dipenuhi oleh seorang yang menyandang “profesi hukum” tersebut? Jelaskan!
Jawab:
Makna profesi hukum dalam ilmu filsafat hukum dapat dianalisis melalui beberapa perspektif
dan kriteria yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin menyandang "profesi hukum"
tersebut. Berikut adalah beberapa kriteria yang umumnya harus dipenuhi oleh seorang yang
menyandang profesi hukum:
• Pengetahuan dan Keterampilan Hukum: Seorang profesional hukum harus memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang hukum dan sistem hukum yang berlaku di
negaranya. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam menganalisis, memahami,
dan menerapkan hukum untuk membantu klien mereka.
• Etika Profesi: Etika adalah aspek penting dalam profesi hukum. Seorang profesional
hukum harus mengikuti kode etik yang ditetapkan oleh badan pengatur atau organisasi
profesi hukum yang berlaku di negaranya. Mereka diharapkan memiliki integritas,
kejujuran, dan kewajiban profesional untuk menjaga kerahasiaan klien dan
menempatkan kepentingan klien di atas kepentingan pribadi mereka sendiri.
• Pelayanan kepada Klien dan Masyarakat: Seorang profesional hukum bertanggung
jawab untuk memberikan pelayanan yang baik kepada klien mereka. Mereka harus
mendengarkan dengan baik, memahami masalah hukum klien, memberikan saran yang
tepat, dan membantu klien dalam mencapai tujuan hukum mereka. Selain itu, seorang
profesional hukum juga memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi pada
kemajuan hukum dan keadilan dalam masyarakat.
• Independensi dan Netralitas: Profesional hukum diharapkan untuk menjaga
independensi dan netralitas dalam memberikan pelayanan hukum. Mereka harus
mampu menyediakan pendapat hukum yang objektif tanpa memihak kepada pihak
tertentu. Netralitas ini juga penting dalam menjalankan tugas sebagai pengacara atau
hakim.
• Kompetensi dan Pengembangan Profesional: Seorang profesional hukum harus
berusaha untuk meningkatkan kompetensinya secara terus-menerus. Mereka harus
terus belajar dan mengikuti perkembangan hukum, peraturan, dan praktik terbaru
dalam bidang hukum mereka. Pengembangan profesional yang berkelanjutan
memastikan bahwa mereka dapat memberikan pelayanan hukum yang berkualitas dan
efektif kepada klien mereka.

Makna profesi hukum juga mencakup peran dalam menjaga keadilan, mendorong kepatuhan
terhadap hukum, dan menegakkan hak asasi manusia. Seorang profesional hukum bertindak
sebagai pelindung hukum dan penasihat yang kompeten bagi individu, organisasi, dan
masyarakat.

Namun, dalam konteks artikel yang diberikan, fokusnya adalah perdebatan dan kontroversi
antara dua advokat, Hotman Paris dan Hotma Sitompul. Informasi tersebut tidak memberikan
pemahaman yang lengkap tentang makna profesi hukum dalam ilmu filsafat hukum secara
menyeluruh.

Dalam kaitannya dengan hukum yang ada, makna profesi hukum dalam ilmu filsafat hukum dapat
dikaitkan dengan beberapa prinsip dan norma hukum yang mengatur profesi hukum. Berikut ini adalah
beberapa prinsip dan norma hukum yang relevan dalam konteks ini:

• Kode Etik Profesi Hukum: Di banyak negara, ada kode etik yang ditetapkan untuk mengatur
perilaku dan praktik para profesional hukum, termasuk advokat dan hakim. Kode etik ini berisi
prinsip-prinsip dan norma-norma yang harus dipatuhi oleh para profesional hukum, termasuk
etika, integritas, kejujuran, kerahasiaan, dan kewajiban terhadap klien
• Undang-Undang Profesi Hukum: Banyak negara memiliki undang-undang yang mengatur
pendirian, pendaftaran, dan praktik profesi hukum, seperti undang-undang advokat atau
undang-undang hakim. Undang-undang ini menetapkan persyaratan, kualifikasi, dan tata cara
dalam menjalankan profesi hukum, serta sanksi atau tindakan disiplin jika terjadi pelanggaran
etika atau kode etik profesi hukum.
• Prinsip Keadilan dan Hukum: Profesi hukum secara inheren terkait dengan prinsip-prinsip
keadilan dan hukum yang mendasari sistem hukum. Para profesional hukum diharapkan
menjunjung tinggi prinsip-prinsip tersebut, seperti persamaan di hadapan hukum, perlindungan
hak asasi manusia, dan kepatuhan terhadap aturan hukum.
• Independensi dan Netralitas: Baik advokat maupun hakim diharapkan menjaga independensi
dan netralitas dalam menjalankan tugas mereka. Mereka harus bekerja tanpa adanya pengaruh
atau tekanan eksternal yang dapat mengorbankan integritas dan objektivitas dalam memberikan
pelayanan hukum atau membuat keputusan hukum.

Sumber :
Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat
Kode Etik Advokat Indonesia

2. Memperhatikan aksi saling lapor dalam pelanggaran kode etik antara Hotma Sitompul dan
Hotman Paris, analisislah bagaimanakah seharusnya hubungan diantara sejawat dalam kode
etik advokat, serta bagaimanakah fungsi Dewan Kehormatan dalam penegakan kode etik
advokat tersebut?
Jawab:
Dalam kasus yang disebutkan antara Hotma Sitompul dan Hotman Paris, terjadi aksi saling
lapor terkait dugaan pelanggaran kode etik advokat. Dalam analisis hubungan antara sejawat
dalam kode etik advokat, seharusnya terdapat prinsip saling menghormati, saling menjaga
kehormatan, dan saling mendukung satu sama lain. Advokat seharusnya menjunjung tinggi
etika profesional dan memegang teguh prinsip-prinsip integritas, kejujuran, dan loyalitas
terhadap klien, profesi, dan rekan sejawat.

Dalam hal ini, Dewan Kehormatan berperan sebagai lembaga yang bertugas menegakkan kode
etik advokat. Fungsi Dewan Kehormatan adalah untuk menerima pengaduan terkait
pelanggaran kode etik advokat, melakukan penyelidikan, dan jika terbukti ada pelanggaran,
dapat memberikan sanksi yang sesuai. Dewan Kehormatan memiliki peran penting dalam
menjaga standar profesionalisme dan integritas dalam profesi advokat.

Dalam kasus ini, Dewan Kehormatan Peradi DKI Jakarta memutuskan bahwa pengaduan
Hotma Sitompul terhadap Hotman Paris tidak terbukti. Hal ini menunjukkan bahwa Dewan
Kehormatan melakukan proses penyelidikan yang objektif dan akhirnya memutuskan bahwa
Hotman Paris tidak melanggar kode etik advokat. Sebaliknya, pengaduan Hotman Paris
terhadap tim pengacara Hotma Sitompul diterima oleh Dewan Kehormatan, yang menunjukkan
bahwa Dewan Kehormatan mempertimbangkan setiap pengaduan dengan serius.

Dalam penegakan kode etik advokat, fungsi Dewan Kehormatan adalah untuk menjaga
kehormatan profesi, melindungi kepentingan masyarakat, dan memastikan advokat tetap
beroperasi sesuai dengan standar etika yang ditetapkan. Putusan yang dikeluarkan oleh Dewan
Kehormatan menjadi acuan bagi advokat dalam menjalankan praktik hukum secara etis.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa advokat mematuhi etika profesional dan
memberikan pelayanan hukum yang berkualitas dan adil kepada klien dan masyarakat umum.

Sumber :
Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat
Kode Etik Advokat Indonesia

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai