Bagian_7_Koordinat_Kutub
Bagian_7_Koordinat_Kutub
Ko o rd in at Ku tu b
Bagian 7 Koordinat Kutub mempelajari bagaimana teknik integrasi yang telah Anda
pelajari dalam bagian sebelumnya dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang
berhubungan dengan koordinat kutub, yaitu sistem koordinat yang terdiri dari nilai x
dan nilai sudut. Pengetahuan teknik integrasi dan teknik differensial yang telah
Anda pelajari pada bagian sebelumnya, sangat bermanfaat untuk digunakan pada
bagian tujuh ini. Untuk itu kuasai teknik integrasi dan differensial agar Anda tidak
mempunyai masalah dalam penyelesaian soal koordinat kutub.
7.1 Sis te m Ko o rd in at Ku tu b
Dua orang Perancis yaitu Pierre Fermat dan Rene Descartes, telah
memperkenalkan system koordinat yang sekarang kita kenal dengan sebutan
system koordinat Cartesius atau siku-siku. Dasar pemikiran mereka ialah untuk
menunjukkan kedudukan titik P pada bidang dengan dua bilangan yang ditulis
dengan lambang (x,y) setiap bilangan menggambarkan jarak berarah dari dua
sumbu yang tegak lurus sesamanya (Gambar 7.1). Sistem koordinat ini adalah dasar
dari geometri analitik, dan sangat membantu pengembangan kalkulus diferensial
dan kalkulus integral yang kita capai hingga saat ini.
Dengan memberikan jarak berarah dari dua sumbu yang tegak lurus bukanlah satu-
satumya jalan untuk menunjukkan kedudukan suatu titik pada bidang. Cara lain
adalah menggunakan apa yang disebut koordinat kutub.
Perhatikan sebuah sifat berikut yang tidak ada pada sebuah system koordinat
Cartesius. Tiap titik memiliki banyak koordinat kutub. Ini adalah akibat sifat bahwa
sudut-sudut θ + 2πn, n = 0, ±1, ±2,…memiliki kaki-kaki yang sama. Misalnya, titik
dengan koordinat kutub (4, π/2) juga memiliki koordinat (4, 5π/2), (4, 9π/2), (-4,
3π/2), dan seterusnya. Bahkan hal ini berlaku juga jika r diperbolehkan memiliki nilai
yang negatif. Dalam hal ini (r, θ) terletak pada sinar yang berlawanan arah dengan
sinar yang dibentuk oleh θ dan yang terletak r satuan dari titik asal. Dengan
demikian, titik dengan koordinat kutub (-3, π/6) dapat kita lihat pada Gambar 4.4,
sedangkan (-4, 3π/2) adalah koordinat lain untuk (4, π/2). Titik asal mempunyai
koordinat (0, θ), di mana θ sudut sembarang.
7.1.2 . Pe rs am aan Ku tu b
Contoh persamaan kutub adalah:
1 - cos θ
2
r = 8 sin θ dan r =
Penyelesaian :
Kita ganti kelipatan π/6 untuk θ dan menghitung nilai r yang bersangkutan. Apabila
θ naik dari 0 hingga 2π, grafik dilintasi dua kali (Gambar 4.5).
Contoh 7.2
1 - cos θ
2
Gambarlah grafik dari r =
Penyelesaian :
Lihat Gambar 4.6. Perhatikan gejala yang tidak akan terjadi dengan system
koordinat siku-siku. Koordinat (-2, 3π/2) tidak memenuhi persamaan. Walaupun
demikian titik P (-2, 3π/2) terletak pada grafik, sebab (2, π/2) merupakan koordinat P
dan memang memenuhi persamaan tersebut. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa
dalam system koordinat kutub, walaupun ada sepasang koordinat tertentu yang tidak
memenuhi suatu persamaan, tetapi ini tidak perlu mengakibatkan bahwa titik yang
bersangkutan tidak terletak pada grafik persamaan itu. Kenyataan ini mengakibatkan
banyak kesulitan; kita harus belajar terbiasa dengan kenyataan tersebut.
x = r cos θ r2 = x2 + y2
y
y = r sin θ tan θ =
x
Hubungan tersebut jelas berlaku untuk sebuah titik P yang berada di dalam kuadran
pertama, yang dapat kita lihat pada Gambar 4.7. mudah dibuktikan untuk titik-titik
dalam kuadran lain.
Contoh 7.3
Tentukan koordinat Cartesius dari titik yang koordinat kutubnya adalah (4, π/6).
Tentukan juga koordinat kutub titik yang koordinat Cartesiusnya adalah (-3, 3 ).
Penyelesaian :
Jika (r, θ) = (4, π/6), maka
π
6 2
1
y = 4 sin =4. =2
6 2
Jika, (x, y) = (-3, 3 ), maka (lihat Gambar 8)
r2 = (-3)2 + ( 3 )2 = 12
3
−3
tan θ =
Salah satu nilai (r, θ) adalah (2 3 , 5π/6). Nilai lainnya adalah (-2 3 , -π/6).
Ada kalanya grafik persamaan kutub dapat kita lukis dengan mencari persamaannya
dalam system Cartesius. Sebagai contoh kita sajikan kasus di bawah ini.
Contoh 7.4
Buktikan bahwa grafik persamaan r = 8 sin θ (Contoh 1) adalah sebuah lingkaran
dan bahwa grafik persamaan r = 2 / (1- cos θ) (Contoh 2) adalah sebuah parabol
dengan jalan menulis persamaan Cartesius kurva tersebut.
Penyelesaian :
Kalikan ruas kiri dan kanan persamaan r = 8 sin θ dengan r, kita peroleh
r2 = 8r sin θ
dalam bentuk Cartesius persamaan tersebut, menjadi :
x2 + y2 = 8y
dan persamaan ini dapat diubah sebagai berikut :
x2 + y2 - 8y = 0
2 2
x + y - 8y + 16 = 16
x2 + (y - 4)2 = 16
Persamaan terakhir ini adalah persamaan lingkaran yang berpusat di (0, 4) dan
berjari-jari 4.
PERHATIKAN
Karena r bisa bernilai 0, ada kesalahan yang mungkin terjadi dalam mengalikan
kedua sisi pada suatu persamaan kutub dengan r atau dalam membagi kedua
bagian tersebut dengan r. Pada kasus yang pertama, kita dapat menambahkan
kutub pada grafik; pada kasus kedua, kita dapat menghilangkan kutub dari grafik.
Dalam Contoh di atas, kita kalikan kedua sisi dari r = 8 sin θ dengan r tanpa
menimbulkan kesalahan karena kutubnya telah terdapat pada grafik sebagaimana
titik dengan koordinat-θ 0.
1 - cos θ
2
r =
r – r cos θ =2
r-x =2
r =x+2
r2 = x2 + 4x + 4
x2 + y2 = x2 + 4x + 4
y2 = 4(x + 1)
cos (θ - θ 0 )
d
Garis : r =
Suatu hal yang menarik jika θ0 = 0 dan θ0 = π/2. Yang pertama menghasilkan
persamaan r = 2a cos θ ; yang kedua menghasilkan r = 2a cos (θ – π/2) atau r = 2a
sin θ. Persamaan terakhir hendaknya dibandingkan dengan Contoh 1.
Akhirnya kalau sebuah konik (elips, parabol atau hiperbol) diletakkan sedemikian
akan memperoleh
r = e [d - r cos(θ - θ 0 )]
1 + e cos(θ - θ 0 )
ed
atau secara setara : Konik : r =
Ada lagi kasus yang menarik, yaitu untuk θ0 = 0 dan θ0 = π/2. Perhatikan bahwa
apabila e = 1 dan θ0 = 0 kita memperoleh persamaan dalam Contoh 7.2.
Penyelesaian :
1
1 + cos θ 2 + cos θ
2 . 10 10
r = 1
=
2
Contoh 7.6
2 + 4 sin θ
7
Tentukan jenis konik dan gambarlah grafik yang persamaannya r =
Penyelesaian
Kita tulis persamaan itu dalam bentuk baku sebagai berikut.
7
2( 72 )
2 + 4 sin θ 1 + 2 sin θ 1 + 2 sin θ
7 2
r = = =
yang kita kenal sebagai koordinat kutub menggambar sebuah hiperbol dengan e = 2,
berfokus di kutub dan dengan garis arah yang mendatar, sejauh 74 satuan di atas
sumbu polar (Gambar 7.12).
Gambar 7.12
1. Grafik persamaan kutub simetri terhadap sumbu x (yaitu sumbu kutub dan
perpanjangannya ke kiri) apabila θ diganti dengan –θ menghasilkan persamaan
yang sama (Gambar 7.13).
2. Grafik persamaan kutub simetri terhadap sumbu y (yaitu garis θ = π/2) apabila θ
diganti dengan π-θ menghasilkan persamaan yang sama (Gambar 7.14).
r = a ± b cos θ r = a ± b sin θ
Contoh 7.7
Selidiki persamaan r = 2 + 4 cos θ mengenai kesimetrian dan gambarlah grafiknya.
Penyelesaian
Oleh karena kosinus adalah fungsi genap (artinya cos(-θ) = cos θ, untuk semua θ),
grafiknya simetrik terhadap sumbu x. Pengujian kesimetrian yang lain tidak berhasil.
Daftar nilai dan grafiknya dapat dilihat pada Gambar 7.17.
Gambar 7.17
r2 = ± a cos 2θ r2 = ± a sin 2θ
Contoh 7.8
Selidiki persamaan r2 = 8 cos 2θ tentang kesimetrian dan gambarlah grafiknya.
Penyelesaian
Oleh karena cos (-2θ) = cos 2θ dan cos (2(π-θ)) = cos (2π - 2θ) = cos (-2θ) = cos
2θ
Gambar 7.18
7.2 .2 . Maw ar
Grafik persamaan kutub yang berbentuk
r = a cos nθ r = a sin nθ
Contoh 7.9
Selidiki r = 4 sin 2θ mengenai kesimetrian dan kemudian gambarlah grafiknya.
Penyelesaian
Persamaan tersebut tidak memenuhi pengujian kesimetrian yang pertama dan yang
ketiga. Sedangkan yang kedua menghasilkan :
sin 2(θ - π) = sin (2π - 2θ) = sin 2θ
Akan tetapi, grafiknya mempunyai ketiga jenis kesimetrian yang segera akan kita
temukan. Ingat bahwa pengujian kita di atas adalah cukup, bukannya perlu.
Untuk menggambar grafik yang benar, kita menyusun sebuah daftar nilai yang agak
lengkap untuk 0 ≤ θ ≤ π/2 dan yang agak ringkas untuk π/2 ≤ θ ≤ 2π. Daftar ini dan
grafiknya dapat dilihat pada Gambar 7.19. Anak panah pada grafik menggambarkan
arah gerak titik P(r, θ) sepanjang grafik apabila θ naik dari 0 hingga 2π.
7.2 .3 . Sp iral
Grafik persamaan r = aθ disebut spiral Archimedes; grafik persamaan r = aebθ
dinamakan spiral logaritma.
Contoh 7.10
Gambarlah grafik r = θ untuk θ ≥ 0.
Penyelesaian
Kita hilangkan daftar nilai, tetapi perhatikan bahwa grafik memotong sumbu kutub di
(0, 0), (2π, 2π), (4π, 4π),…dan memotong perpanjangannya yang ke kiri di (π, π),
(3π, 3π), (5π, 5π),…seperti dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Gambar 7.20
Satu pasang dapat memenuhi persamaan polar dari kurva yang lain. Misalnya (lihat
Gambar 4.21), lingkaran r = 4 cosπ memotong garis θ = π/3 di dua titik, yaitu kutub
dan (2, π/3). Tetapi harga pasangan terakhir inilah yang memenuhi kedua
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub 130
persamaan tersebut. Ini disebabkan koordinat kutub yang memenuhi persamaan
garis adalah (0, π/3) dan yang memenuhi persamaan lingkaran adalah (0, π/2).
Contoh 7.11
Tentukan titik potong kardioid r = 1 + cos θ dan r = 1 - sin θ.
Penyelesaian
Apabila r dihilangkan dari dua persamaan tersebut, kita peroleh 1 + cos θ = 1 - sin
θ. Jadi cos θ = - sin θ, atau tan θ = -1. Kita simpulkan bahwa θ = 34 π dan θ = 74 π,
yang menghasilkan dua titik potong (1- 12 2 , 34 π ) dan (1+ 12 2 , 34 π ). Grafik pada
Gambar 7.22, memperlihatkan, adanya titik potong yang ketiga, yaitu kutub. Ini
disebabkan r = 0 dalam persamaan r = 1 + cos θ menghasilkan θ = π, tetapi r = 0
dalam persamaan r = 1- sin θ kita peroleh θ = π/2.
7.4 Kalku lu s D e n ga n Ko o rd in at Ku tu b
Dua persoalan paling mendasar dalam kalkulus adalah menentukan kemiringan
garis singgung kurva dan menentukan luas suatu daerah yang dibatasi oleh sebuah
kurva. Dalam sub bab ini, kita akan membahas kedua persoalan itu dengan
menggunakan koordinat kutub. Dengan koordinat Cartesius, unsure luas dasar
adalah luas persegi panjang. Dengan koordinat kutub unsure luas dasar ini adalah
luas suatu juring (sektor) lingkaran (Gambar 7.23). Oleh karena luas lingkaran
dengan jari-jari r adalah πr2 , kita dapat menarik kesimpulan bahwa luas sektor
lingkaran dengan sudut pusat θ radian adalah (θ/2π)πr2 . Sehingga :
Kita aproksimasi luas A(Ri) dengan dua jalan. Pada selang ke-I, [θ i -1 , θ i ] , f
mencapai nilai minimum di ui dan mencapai nilai maksimumnya di vi (Gambar 4.25).
Jadi, apabila Δθi = θi - θi-1, kita peroleh
1
2
[f(u i )]2 Δθ i ≤ A(Ri) ≤ 1
2 [f(v i )]2 Δθ i
dengan demikian
i =1 i =1 i =1
2 i i i 2 i i
Gambar 7.24
∫
Ruas pertama dan ruas ketiga pertidaksamaan tersebut adalah jumlah Riemann
β
dan integral yang sama, yaitu, 1
[f(θ)]2dθ. Apabila norm partisi kita buat menuju
α
2
∫
β
A = 1
[f(θ)]2dθ
α
2
Tentu saja rumus ini dapat dihafalkan. Akan tetapi yang lebih penting ialah
mengingat cara bagaimana rumus ini kita peroleh. Juga dalam koordinat kutub, tiga
kata kunci yang diperlukan ialah, potongan, aproksimasi, dan integralkan. Di bawah
ini diberikan contoh-contoh tentang apa yang kita maksud.
Contoh 7.12
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh limason r = 2 + cos θ.
Penyelesaian
Gambar grafik ada di Gambar 7.26; θ bergerak dari 0 hingga 2π. Kita potong,
aproksimasi dan kemudian integralkan.
Semua talibusur yang melalui kutub memiliki panjang 4. Perhatikan bahwa limason
ini mempunyai luas 9π/2, sedangkan lingkaran berdiameter 4 yang bersesuaian
dengannya mempunyai luas 4π. Jadi, memiliki talibusur yang panjangnya sama
dalam semua arah melalui suatu titik belum cukup untuk menghitung luas.
Di sini diberikan satu soal terkenal yang tidak terpecahkan yang pertama kali
diajukan pada tahun 1916. Dapatkah sebuah daerah pada bidang memiliki dua titik
ekikordal ? Jawaban yang benar untuk pertanyaan ini (dengan buktinya) akan
membuat Anda menjadi terkenal. Tetapi kami sarankan agar Anda menjawab soal
ini pada bagian akhir pasal ini sebelum mencoba menjawab tantangan ini.
Karena kesimetrian, integral kita peroleh dengan batas antara 0 dan π dan
kemudian mengalikannya dengan 2. Jadi,
∫ ( 4 + 4 cos θ + cos θ ) dθ
π
2
A =
= ⎢ θ ⎥ + [4 sin θ ]0 + ⎢ sin 2θ ⎥
⎡9 ⎤ ⎡1 ⎤
π π
π
⎣2 ⎦0 ⎣4 ⎦0
9π
=
2
Contoh 7.13
Tentukan luas satu daun dari mawar berdaun-empat r = 4 sin 2θ.
Penyelesaian
Mawar lengkap telah digambar pada Contoh 7.13, subbab sebelumnya. Di sini kita
perlihatkan daun yang ada dalam kuadran pertama (Gambar 7.27).
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub 134
ΔA ≈
1
[f(θ )]2 Δθ
2
2 ∫0
π /2
(4 sin 2θ ) 2 dθ
1
A =
1 - cos 4θ
∫ 16 sin 2 2θ dθ = 8 ∫
π /2 π/2
dθ
1
A =
2 0 2
∫ ∫ cos 4θ . 4 dθ
0
π /2 π/2
A = 4 dθ -
A = [4θ ]0 - [sin 4θ ]0
0 0
π /2 π /2
= 2π
Gambar 7.27
Contoh 7.14
Tentukan luas daerah yang ada di luar kardioid r = 1 + cos θ dan di dalam lingkaran
r = 3 sin θ.
Penyelesaian
Grafik kurva yang diketahui digambarkan pada Gambar 7.28. Kita perlukan
koordinat θ titik-titik potong; nilai θ kita tentukan dengan mencoba menyelesaikan
kedua persamaan secara serentak.
1 + cos θ = 3 sin θ
1 + 2 cos θ + cos2 θ = 3 sin2 θ
1 + 2 cos θ + cos2 θ = 3(1 - cos2 θ)
4 cos2 θ + 2 cos θ - 2 = 0
2 cos2 θ + cos θ - 1 = 0
(2 cos θ – 1)(cos θ + 1) = 0
ΔA ≈
1
2
[3 sin 2θ - (1 + cosθ ) 2 Δθ ]
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub 135
∫ [ ]
π
3 sin 2θ - (1 + cos θ ) 2 dθ
1
A =
2 π/3
π
→ θ=
1
cos θ = , -1 ,π
[ ]
2 3
∫
1 ⎡3 ⎤
π
= ∫ [ - 2 cos θ - 2 cos 2θ ] dθ
π
1
2 π/3
=
1
[- 2 sin θ - sin 2θ ]ππ / 3
1⎡ 3 3⎤ 3 3
2
= ⎢2 + ⎥ = ≈ 1.299
2⎣ 2 2 ⎦ 4
Gambar 7.28
y = r sin θ = f(θ)sin θ
x = r cos θ = f(θ)cos θ
Δy Δy/Δθ dy/dθ
Jadi,
= lim = lim =
dx Δx →0 Δx Δθ →0 Δx/Δθ dx/dθ
dy
Rumus di atas menjadi sederhana apabila grafik r = f(θ) melalui kutub. Andaikan,
sebagai contoh, untuk suatu sudut α, r = f(α) = 0 dan f’(α) ≠ 0. Maka di kutub
tersebut kita peroleh
f' (α )sin α
m = = tan α
f' (α )cos α
Oleh karena garis θ = α memiliki kemiringan tan α juga, maka kita dapat
mengatakan bahwa garis tersebut menyinggung kurva di kutub.Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa garis singgung kurva di kutub dapat ditemukan dengan
menyelesaikan persamaan f(θ) = 0. Kita beri contoh sebagai berikut.
Contoh 7.15
Perhatikan persamaan kutub r = 4 sin 3θ.
a. Tentukan kemiringan garis singgung di θ = π/6 dan θ = π/4.
b. Tentukan garis singgung di kutub.
c. Gambar grafik.
d. Tentukan luas satu daun kurva.
Di θ = π/6,
+ 12 . 0 .
3 1
2 = - 3
4 . 1.
m = 2
- 4 . 1 . + 12 . 0 .
1 3
2 2
Di θ = π/4,
+ 12 .
2 2 2 2
2 = 2-6 = 1
4. . .
m = 2 2 2
2 2 2 2 -2-6 2
- 4. . - 12 . .
2 2 2 2
c. Berhubung
sin 3(π-θ) = sin (3π-3θ) = sin 3π cos 3θ - cos 3π sin 3θ = sin 3θ
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa grafik simetri terhadap sumbu y, kita susun
daftar nilai fungsi dan kemudian kita gambar grafik fungsi. Grafik ini diperlihatkan
pada Gambar 7.29.
∫ (4 sin 3θ ) 2 dθ = 8 ∫ sin 2 3θ dθ
π /3 π/3
1
d. A =
2
∫ (1 - cos 6θ ) dθ = 4 ∫ dθ - ∫ cos 6θ .6 dθ
0 0
π /3 π/3 π/3
4
= 4
6 0
⎡ ⎤ 4π
0 0
π /3
= ⎢4θ - sin 6θ ⎥ =
2
⎣ 3 ⎦0 3