Anda di halaman 1dari 153

KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

ADMINISTRASI BIMBINGAN & KONSELING

SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA


Jl. Petung, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

SEMESTER GANJIL
KELAS IX

DISUSUN OLEH :

CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.198909242014032003

1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN PELAJARAN
2022

KURIKULUM MERDEKA BELAJAR


PERANGKAT ADM BIMBINGAN & KONSELING

TINGKAT SMP-MTs
1. COVER
2. LEMBAR PENGESAHAN
3. PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
4. RASIONAL
a) Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP
b) Karakteristik Peserta didik di SMP
c) Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
5. VISI DAN MISI
6. MENGIDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING
7. DESKRIPSI ASESMAN 4 LAYANAN ( PSBK )
8. RUMUSAN KEBUTUHAN
a. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
b. Hubungan Antara Tugas dan Perkembangan dan Capaian layanan
9. KOMPONEN PROGRAM
10. BIDANG LAYANAN
11. ALOKASI PROGRAM LAYANAN
12. RENCANA KEGIATAN OPERASIOAL
13. ANGKET SMP- MTs KURIKULUM MERDEKA 2022
14. KUMPULAN ANGKET SMA DAN ASESMAN
15. MENGEMBANGKAN TEMA-TOPIK LAYANAN
16. PROGRAM TAHUNAN
17. PROGRAM SEMESTER
18. RPL BK SEMESTER 1 & 2 ( BIDANG PSBK )
19. MATERI LAYANAN BK & POWERPOINT ( 1 & 2 )
2
20. RENCANA EVALUASI. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT LAPORAN
21. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
22. LAMPIRAN PHOTO PELAKSANAAN KEGIATAN
KURIKULUM MERDEKA MENGACU PADA CAPAIAN LAYANAN
BIMBINGAN & KONSELING SERTA PROFIL PELAJAR PANCASILA

LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling MTs Putri Nurul Masyithoh Lumajang tahun

pelajaran 2022/2023 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................

Tanggal : .................................................................................

PenajamPaser utara, ..….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2022/2023

Dalam permendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang bimbingan dan konseling pada
pendidikan dasar. Dalam permendikbud tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun
program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak JAMAN, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 23 Penajam Paser Utara
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 23 Penajam Paser Utara
2. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 23 Penajam Paser Utara

Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan
dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan
Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari A. Amin
4
Panajem Paser Utara, Juli 2022
Hormat Kami

Penyusun

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

1. . Pengertian dan Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP


Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli agar mampu
mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara
optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses
perkembangan peserta didik/konseli, karena secara kodrati setiap
manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian
secara optimal.

Kegiatan layanan dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan


Konseling/konselor di SMP secara sistematis, logis, objektif, berkelanjutan
dan terprogram. Kegiatan-kegiatan ini untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik SMP dalam mencapai tugas perkembangan kemandirian yang
optimal. Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan
Konseling mengacu pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling.

Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan dalam bentuk Capaian


Layanan yang dilaksanakan dalam satuan Pendidikan. Melalui Capaian
5
Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan peserta didik di SMP mampu
mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila
seutuhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan
sinergitas kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata
pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan
pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan
peserta didik/konseli di SMP secara utuh dan optimal dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir.

2. Karakteristik Peserta Didik SMP


a. Karakteristik peserta didik/konseli diartikan sebagai ciri-ciri yang
melekat pada peserta didik SMP yang bersifat khas dan
membedakannya dengan peserta didik/konseli lain pada satuan
pendidikan. Karakteristik peserta didik/konseli SMP yang perlu
dipahami meliputi aspek fisik, kognisi, sosial, emosi, moral, dan
spiritual.

b. Aspek Fisik

Fisik peserta didik/konseli SMP tumbuh secara cepat sebagai akibat dari
hormon-hormon dan organ tubuh terutama terkait dengan hormon dan
organ-organ seksual. Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa ini
membawa konsekuensi pada perubahan-perubahan aspek- aspek lainnya
seperti seksualitas, emosionalitas, dan aspek-aspek psikososialnya.

c. Aspek Kognitif

Aspek kognitif peserta didik/konseli berubah secara fundamental


dibandingkan dengan masa kanak-kanak yang menyebabkan remaja
mampu berpikir abstrak. Akibatnya remaja menjadi kritis sehingga
dipersepsi oleh orang dewasa sebagai “pembangkang”, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, egosentris, dan menganggap orang dewasa tidak
dapat memahami mereka. Hal demikian menyebabkan remaja banyak
mengalami konflik dengan orang lain, terutama dengan orang dewasa.

d) Aspek Sosial
6
Masyarakat memandang peserta didik SMP bukan lagi anak-anak, namun
belum juga diakui sebagai individu dewasa. Keadaan ini membuat
peserta didik SMP (remaja) merasa diperlakukan secara tidak konsisten.
Selain itu, remaja juga tidak suka jika diperlakukan seperti kanak-kanak,
namun merasa keberatan jika dituntut bertanggung jawab penuh
sebagaimana orang dewasa pada umumnya.

e) Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMP pada umumnya memiliki emosionalitas yang
labil. Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan sosial menyebabkan
emosionalitas remaja mudah berubah-ubah. Perasaan remaja terhadap
suatu objek tertentu mudah berubah. Keadaan yang demikian jika tidak
dipahami dengan baik sangat potensial menimbulkan konflik.

f) Aspek Moral
Moralitas berisi kemampuan peserta didik membuat pertimbangan tentang
baik-buruk, benar-salah, boleh-tidak boleh dalam melakukan sesuatu. Aspek
ini sangat terkait dengan perkembangan kognitif. Karena aspek kognitif
remaja berkembang sangat pesat, maka moralitas remaja juga mengalami
perubahan cukup mendasar dibandingkan pada masa kanak-kanak. Oleh
karena itu, peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan hal- hal yang
terkait dengan moralitas yang sebelumnya telah dihayati dan diyakini
benar.

g) Aspek Religius
Aspek religius berkaitan dengan keyakinan dan pengakuan individu
terhadap kekuatan diluar dirinya yang mengatur kehidupan manusia.
Pada masa sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinan- keyakinan
tersebut secara dogmatis. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya,
peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan religiusitas yang
sebelumnya telah diyakini dan dipegang teguh. Akibatnya, banyak
remaja mempersoalkan. kembali keyakinan keagamaan mereka,
mengalami penurunan ibadah akibat keraguan atas keyakinan
sebelumnya. Di sisi lain, keraguan ini pada beberapa peserta didik SMP
mendorong mereka lebih giat mencari informasi dan menguji kembali
kebenaran yang mereka yakini.
7
2) Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk
fasilitasi peserta didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal
bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya,
kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan
akan membuat mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain. Kegagalan
ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas
perkembangan harus dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor
karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling.

Keberhasilan Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam


memfasilitasi peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung
optimalisasi Capaian Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran.
Capaian Layanan sekaligus untuk mendukung tercapainya Profil Pelajar
Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter.

Capaian Layanan dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang


menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang,
yaitu : Fase pada jenjang SD terbagi dalam 3 fase yaitu fase A (kelas 1 -
2), fase B (kelas 3-4) dan fase C (kelas 5 - 6). Pada jenjang SMP
terdapat

1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 7- 9 SMP.


Terakhir di SMA terdapat 2 fase, yaitu fase E (kelas 10) dan fase F (
kelas 11- 12).

Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4


(empat) bidang layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10
(sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas
perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan Bimbingan
dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas
perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka
8
memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks
Indonesia.

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga


tahapan internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan.
Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan
dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki
Psychological Well-being, Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK).

3) Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling


Dalam upaya mencapai tujuan program bimbingan dan konseling
diperlukan tahapan kegiatan yang sistematik dan komprehensif agar
program bimbingan dan konseling dapat terselenggara dengan baik. Diawali
dengan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling. Proses
merencanakan kegiatan layanan untuk periode tertentu harus
memperhatikan dua hal, yaitu: 1) dokumen-dokumen perencanaan yang
harus dihasilkan; dan 2) kegiatan kegiatan yang harus dilakukan agar
dokumen perencanaan dapat dihasilkan.

Dokumen perencanaan program bimbingan dan konseling


sebaiknya terdiri dari: 1) Rasional; 2) Visi dan Misi; 3) Deskripsi
Kebutuhan; 4) Tujuan; 5) Komponen Program; 6) Bidang layanan; 7)
Rencana Operasional (Action Plan); 8) Pengembangan Tema/Topik; 9)
Rencana Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut; dan 10) Anggaran biaya.

Guru Bimbingan dan Konseling/konselor perlu melakukan serangkaian


kegiatan perencanaan yang terbagi atas dua tahap yaitu:

a) Tahap Persiapan (Preparing) Perencanaan Program


Pada tahap ini Guru Bimbingan dan Konseling/konselor
mempersiapkan berbagai hal yang menjadi dasar penyusunan
(designing) layanan Bimbingan dan Konseling. Tahapan ini terdiri dari
kegiatan mendapatkan dukungan unsur lingkungan sekolah,
mendefinisikan dasar perencanaan program Bimbingan dan Konseling,
melakukan asesmen kebutuhan, menetapkan komponen dan bidang
layanan.
9
i) Mendapatkan Dukungan Unsur Lingkungan Sekolah
Tahap ini diawali dengan upaya Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor untuk mendapatkan dukungan unsur lingkungan
sekolah. Upaya mendapatkan dukungan dilakukan dalam bentuk
kegiatan konsultasi. Kegiatan konsultasi ini berupa pertemuan antara
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan staf sekolah. Proses
komunikasi antara Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan
staf di satuan pendidikan bertujuan untuk menyamakan persepsi
mengenai visi, misi, dan tujuan baik sekolah maupun Bimbingan dan
Konseling serta untuk mendorong keterlibatan semua civitas
akademika sekolah dalam perencanaan dan penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling.

Konsultasi dengan staf sekolah dapat dilakukan melalui rapat,


diskusi, konsultasi individual, dan konsultasi khusus melalui mediasi
khusus. staf di satuan pendidikan yang dimaksud adalah kepala
sekolah, komite sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata
pelajaran, kepala tata usaha, tim teknologi informasi sekolah,
keamanan sekolah, dan unsur masyarakat sekitar. Dalam proses
konsultasi Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat
menginformasikan layanan Bimbingan dan Konseling yang telah
dilaksanakan sebelumnya dan rencana kedepan layanan Bimbingan
dan Konseling.

Upaya konsultasi bertujuan untuk mendapat dukungan dalam


penyelenggaraan layanan Bimbingan dan Konseling. Dukungan yang
diharapkan terkaitan langsung dengan layanan untuk peserta
didik/konseli, maupun dukungan sistem dan anggaran biaya yang
diperlukan.

ii) Menentukan Dasar Rasional Perencanaan Layanan


Dasar rasional perencanaan layanan Bimbingan dan Konseling
yang disusun untuk mendukung Program Sekolah Penggerak yang
berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara

10
holistik yang mencakup kompetensi dan karakter, diawali Sekolah
Penggerak, antara lain:

a) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor berkolaborasi dengan


wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru mata pelajaran
untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik. Data tersebut
untuk menggali potensi dan membantu peserta didik yang memiliki
hambatan dalam proses pembelajaran. Hasil dari layanan
Bimbingan dan Konseling selanjutnya disampaikan kepada guru
mata pelajaran agar menjadi refleksi guru dan perbaikan
pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangan peserta didik;
b) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor membuat pemetaan
peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui peserta didik yang
perlu mendapatkan bantuan segera sehingga dapat terhindar dari
masalah-masalah dan dapat membua lingkungan belajar yang
aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan; dan
c) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat memberikan layanan
psikoedukasi melalui Biblioterapi untuk meningkatkan kompetensi.
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan seperangkat
kegiatan yang diselenggarakan untuk mencapai suatu tujuan pada
periode tertentu. Dimana tujuan layanan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor salah satunya faktor karakteristik sekolah. Peserta
didik/konseli akan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
berkembang di lingkungan dan karakteristik sekolah. Rumusan tujuan
layanan Bimbingan dan Konseling yang mendukung terwujudnya
Profil Pelajar Pancasila, antara lain: beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong: kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

iii) Mengkaji dan Menetapkan Visi dan Misi Layanan Bimbingan dan
konseling
Penetapan visi dan misi perlu memperhatikan dua hal yaitu:
1) pengembangan gambaran umum program pemerintah daerah, visi

11
dan misi dibuat dengan menurunkan target dan tujuan program
pemerintah yang diambil dari target dan tujuan program yang
dicanangkan dinas pendidikan, dan 2) realisasi visi dan misi, target
dan tujuan program sekolah.

Penetapan visi dan misi Bimbingan dan Konseling mengacu


pada visi dan misi sekolah/madrasah. Oleh karena itu sebaiknya
diawali dengan menelaah visi dan misi satuan pendidikan. Visi
merupakan gambaran masa depan yang ingin diwujudkan pada kurun
waktu tertentu, untuk Bimbingan dan Konseling yaitu memfasilitasi
dan memandirikan peserta didik.

Adapun misi merupakan upaya untuk mencapai visi dan


memastikan target yang ada pada visi tercapai. Misi Bimbingan dan
Konseling merupakan upaya untuk mencapai visi Bimbingan dan
Konseling, yang meliputi : (1) memberikan layanan dasar yang
berorientasi pada pencegahan (preventive) dan pengembangan
(development) (2) layanan peminatan dan perencanaan individual
yang berorientasi pada pencegahan (preventive) dan pengembangan
(development) (3) memberikan layanan responsif berorientasi
pemulihan (curative) (4) mengembangkan dukungan sistem untuk
membentuk manajemen layanan bimbingan dan konseling yang baik
dan akuntabel, serta pengembangan profesionalitas konselor secara
berkelanjutan.

iv) Melakukan Asesmen dan Analisis Kebutuhan


a) Asesmen Kebutuhan
Rencana kegiatan memandu penyusunan program tahunan
dan semesteran yang dibutuhkan Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor untuk mencapai tujuan Bimbingan dan
Konseling selama satu tahun. Rencana kegiatan Bimbingan dan
Konseling berisi uraian tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Rencana kegiatan didapat dari hasil asesmen
terhadap kondisi peserta didik dan Capaian Layanan Bimbingan

12
dan Konseling. Contoh instrumen asesmen kebutuhan untuk
awal tahun ajaran dapat dilihat pada Lampiran 1.

b) Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar dan mengetahui kondisi awal peserta didik.
Asesmen diagnostik ini bersifat non kognitif, untuk menggali hal-
hal sebagai berikut:

(a) Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi peserta didik


(b) Aktivitas peserta didik selama belajar di rumah
(c) Kondisi keluarga dan pergaulan peserta didik
(d) Gaya belajar, karakter, serta minat peserta didik

Tahapan asesmen diagnostik adalah persiapan, pelaksanaan, dan


tindak lanjut. Contoh tahapan asesmen diagnostik terdapat pada
Lampiran 2.
Strategi tanya jawab dalam asesmen diagnostik, antara

lain:

a) Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami


b) Menyertai acuan atau stimulus informasi yang dapat
membantu peserta didik menemukan jawabannya
c) Memberikan waktu berpikir kepada peserta didik
menemukan jawabannya
d) Saat peserta didik menjawab pertanyaan:
(1) Berikan penguatan
(1) Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih
dalam
(2) Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang
e) Saat peserta didik balik bertanya:
(1) Langsung menjawab pertanyaan peserta didik
(2) Membantu peserta didik untuk dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
f) Saat peserta didik menjawab pertanyaan:
13
(1) Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan
(2) Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah
dipahami
(3)Menunggu beberapa saat

c) Analisis Kebutuhan
Ketika Guru Bimbingan dan Konseling memberikan layanan
Bimbingan dan Konseling maka analisis kebutuhan disusun
berdasarkan hasil asesmen kebutuhan, Capaian Layanan
Bimbingan, dan Konseling.

Asesmen dan analisis kebutuhan merupakan proses


mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data atau
informasi tentang peserta didik dan lingkungannya. Hal ini
untuk mendapat gambaran berbagai kondisi individu sebagai
dasar penyusunan perencanaan program layanan Bimbingan dan
Konseling. Analisis kebutuhan dapat juga bersumber dari asumsi-
asumsi teoritis tentang perkembangan individu berikut resiko
yang menyertainya (hazard).

Asesmen diagnostik tentang gaya belajar peserta didik


diperlukan oleh Guru Bimbingan dan Konseling dapat
memberikan data awal kepada guru mata pelajaran sehingga guru
mata pelajaran dapat menentukan strategi dalam perencanaan
pembelajaran.

Pembelajaran di Sekolah Penggerak yang menerapkan


pembelajaran dengan capaian pembelajaran dengan pendekatan
differentiated learning dan Teaching at the Right Level (TaRL), perlu
mempertimbangkan karakteristik dan gaya belajar peserta didik.
Hasil Survei Karakter dalam Laporan Potret Mutu Pendidikan di
sekolah juga dapat dijadikan bahan untuk refleksi diri yang dapat
digunakan dalam merencanakan Program Layanan Bimbingan
dan Konseling.

14
C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMP


a. Visi
Beriman, Berakhlakul Karimah dan Berkompeten.

b. Misi
a. Mengoptimalkan budaya dhuha, jamaah sholat dhuhur dan sholat Jum’at
b. Mengoptimalkan penilaian sikap spiritual dan sosial pada setiap mata pelajarn
c. Mengoptimalkan perilaku siswa yang berbudaya salam, senyum, sapa, sopan
dan santun
d. Mengoptinmalkan managemen pembelajaran yang berbasis teknologi dan
inovasi
e. Mengoptimalkan pembinaan siswa kea rah prestasi akademik dan non
akademik
f. Menumbuhkan gerakan budaya literasi
g. Mengoptimalkan pembinaan persiapan lomba akademik dan non akademik
h. Mengoptimalkan disiplin siswa

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP


a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan
multikultur.

15
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang
tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
.

D. MENIDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BK

A. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling SMP

Alur Layanan BK merupakan rangkaian tujuan layanan yang disusun secara logis dari
awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan layanan yang dilakukan dari hari ke hari. Penyusunan tujuan layanan BK
meliputi 3 (tiga) hal, sebagai berikut.

1. Kompetensi
Kompetensi terkait kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh
peserta didik/konseli yang menunjukkan bahwa konseli telah berhasil
mencapai tujuan layanan. Indikator pencapaian kompetensi tersebut
dapat disusun dengan kata kerja operasional yang dapat diamati
(observable skills).

2. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna terkait ilmu pengetahuan inti atau konsep utama
yang perlu dipahami pada akhir satu layanan dan konsep yang perlu
dikuasai peserta didik/konseli setelah mempelajari sebuah unit.

3. Variasi
Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai peserta didik/konseli untuk
mencapai tujuan layanan.

B. Capaian Layanan Fase D (Umumnya untuk kelas VII –IX)

16
Pada akhir Fase D, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan menumbuhkan
kebiasaan perilaku yang sesuai dengan keyakinannya, berperilaku sosial sesuai norma
dan etika pada kehidupan bermasyarakat, mengekspresikan perasaan diri sendiri
secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik, menentukan alternatif
pengambilan keputusan dan pengentasan masalah berdasarkan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar, berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan
kewajiban, berperilaku sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai laki-laki atau
perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai
yang berlaku, mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, hemat,
gigih, kompetitif, dan kolaboratif dalam mengembangkan jiwa
kewirausahaan, menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
kemampuan diri, serta mampu menyelaraskan norma-norma pergaulan teman
sebaya dengan latar belakang yang beragam.

Berikut adalah deskripsi Capaian Layanan Fase D berdasarkan aspek


perkembangan dalam layanan BK di SMP.
Aspek
No Capaian Layanan BK
Perkembangan
.
1 Landasan Hidup Peserta didik mampu menunjukkan sikap
Religius beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan
perilaku yang sesuai dengan agama dan
kepercayaannya seperti pemahaman
tentang tujuan dan arah hidup serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2 Landasan Peserta didik mampu menampilkan
Perilaku perilaku sosial yang sesuai dengan norma
Etis dan etika pada kehidupan bermasyarakat
seperti memahami dan menunaikan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara
serta memiliki komitmen moral terhadap
sistem etika dan nilai sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat.
3 Kematanga Peserta didik mampu mengekspresikan
n Emosi perasaan diri sendiri secara bebas dan
terbuka tanpa menimbulkan konflik serta
memiliki sikap postif, inisiatif, tangguh,
dan disiplin.
4 Kematanga Peserta didik mampu menentukan
n alternatif pengambilan keputusan dan
Intelektual pengentasan masalah berdasarkan konsep
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar
17
seperti menentukan sesuatu secara
mandiri, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan.
5 Kesadaran Peserta didik mampu menunjukkan
Tanggung Jawab kemampuan interaksi dengan orang lain
sesuai hak dan kewajiban, memiliki
empati, dapat bekerja sama, dan memiliki
karakter solidaritas.
6 Kesadaran Peserta didik mampu menampilkan
Gender perilaku yang sesuai dengan fungsi dan
peran sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan budaya dan nilai-nilai yang
berlaku.
7 Pengembangan Peserta didik mampu melakukan aktivitas
Pribadi keseharian untuk mengembangkan potensi
dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat
positif terhadap diri sendiri, mengenali
kualitas dan minat diri, serta memiliki
karakter kejujuran dan tanggung jawab.
8 Perilaku Peserta didik mampu menampilkan contoh
Kewirausahaa perilaku hemat, gigih, kompetitif, dan
n/ kolaboratif dalam mengembangkan jiwa
Kemandirian kewirausahaan untuk mencapai
Perilaku kemandirian hidup.
Ekonomis

Aspek
No. Capaian Layanan BK
Perkembangan
9 Wawasan dan Peserta didik mampu menentukan pilihan
Kesiapan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
Karier kemampuan diri seperti memiliki
keyakinan tujuan hidup dan cita-cita,
merencanakan strategi pengembangan
diri, serta membiasakan gemar membaca
untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
10 Kematangan Peserta didik mampu menyelaraskan
Hubungan norma- norma pergaulan teman sebaya
dengan Teman dengan latar belakang yang beragam
Sebaya seperti membangun kepercayaan dalam
suatu hubungan, bekerja sama dengan
orang lain, memiliki solidaritas, dan
bersahabat dengan teman sebaya.

18
ANGKET PESERTA DIDIK KURIKULUM MERDEKA
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik
(AKPD). Hasilnya sebagai berikut :

Lampiran 1. Asesmen Kebutuhan berupa Angket Kebutuhan Peserta Didik

ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (KELAS 8)

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program
layanan Bimbingan dan Konseling.

2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk pembuatan


program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah

3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara
memberikan tanda (√) pada kolom Ya/Tidak

4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah


dengan benar dan sungguh-sungguh.

NO PERNYATAAN YA TIDAK

19
1 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari
Tuhan YME

2 Saya kadang lupa untuk berperilaku sopan dan santun


dalam kehidupan

3 Saya merasa belum paham etika yang baik dan benar


dalam pergaulan teman sebaya

4 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib di sekolah

5 Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada waktu


ulangan

6 Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain game atau


games online

7 Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan


terhadap orang lain

8 Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya diri

9 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi

10 Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat secara


mandiri

11 Saya masih sering mengalami sakit / alergi

12 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis

13 Saya sedang mempunyai masalah dengan anggota keluarga


di rumah

14 Saya merasa belum bisa menjadi pribadi yang mandiri

15 Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka media


sosial (fb, wa, instagram, dll)

16 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan dengan


handphone

17 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri

20
18 Saya merasa tidak pernah diperhatikan dari orang tua

19 Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya


ucapkan dalam pergaulan

20 Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja


saat ini dan cara menyikapinya

21 Saya sering beda pendapat dengan orang lain

22 Saya sedang mempunyai masalah dengan teman di sekolah

23 Saya belum tahu cara untuk menjaga persahabatan agar


tetap langgeng

24 Saya belum tahu tentang bullying dan cara menyikapinya

25 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah

26 Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan


reproduksi remaja

27 Saya belum banyak tahu tentang dampak dari pacaran

28 Saya malu jika membicarakan masalah seks dan pacar


kepada orang tua

29 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda


jenis kelamin

30 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas

31 Saya belum paham yang harus dilakukan dengan adanya


pemanasan global

32 Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat


terlarang serta dampaknya

33 Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan belajar

34 Saya merasa tidak memiliki semangat belajar

35 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah

21
36 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang
sesuai dengannya

37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran

38 Saya belum terbiasa belajar bersama atau kelompok

39 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif

40 Saya selalu malas untuk belajar di rumah

41 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja

42 Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar saya

43 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping)

44 Saya belum mengenal tentang macam-macam kecerdasan

45 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan

46 Saya sering dimarahi orang tua karena boros

47 Saya tidak terbiasa menabung

48 Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat di


sekolah

49 Saya belum tahu tentang prospek karir untuk setiap mapel

50 Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi di


masyarakat dan prospeknya

22
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen

BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN

Saya belum bersungguh-sungguh Kesadaran untuk beribadah Tuhan


beribadah pada Tuhan YME YME dengan Ikhlas
Kadang-kadang perbuatan saya Kesadaran untuk selalu bersikap
tidak sesuai dengan yang diucapkan jujur
Saya kadang lupa bersyukur atas
Memiliki sikap selalu bersyukur
nikmat dan karunia dari Tuhan
pada Tuhan YME
YME
Saya merasa pernah menyontek Pemahaman terhadap dampak
pada waktu ulangan menyontek
Saya lebih senang budaya luar Kesadaran untuk mencintai budaya
(asing) daripada budaya Indonesia indonesia
Saya merasa kurang memiliki rasa Kemampuan untuk selalu
tanggung jawab bertanggung jawab
Saya gampang marah tanpa tahu Kemampuan mengendalikan diri
penyebabnya dari rasa marah
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri
Saya merasa malu dengan kondisi Kesadaran untuk menerima
fisik (jasmani) yang dimiliki pemberian terbaik dari Tuhan
Saya merasa kurang mendapatkan Memperoleh perhatian orang tua
PRIBADI
perhatian dari orang tua yang cukup
Saya belum tahu cara menjaga Memiliki kesehatan jasmani dan
kesehatan yang baik dan benar rohani yang baik
Saya belum tahu tentang potensi diri
Menggali Potensi Diri Sendiri
saya sendiri
Memiliki kesehatan jasmani dan
Saya sering mengalami sakit / alergi
rohani yang baik
Saya belum memahami kelebihan Mengetahui Kelebihan dan
dan kekurangan yang saya miliki Kelemahan yang dimiliki
Orang tua saya tidak mempunyai Meningkatkan taraf hidup
penghasilan tetap /ekonomi keluarga
Saya merasa kesulitan mengatur Mengatur jadwal kegiatan sehari-
waktu belajar dan bermain hari dengan baik
Saya belum mengenal jati diri saya Kemampuan mengenal diri sendiri
yang sebenarnya sendiri
Menyadari dan memahami
Saya belum tahu perubahan apa saja
perubahan yang terjadi pada masa
yang terjadi pada masa remaja
remaja
Saya belum terbiasa disiplin dalam Memiliki disiplin diri dalam

23
kehidupan kehidupan
Saya belum tahu cara menjadi
Memiliki kepribadian yang mandiri
pribadi mandiri

Pemahaman saya masih sedikit Menghindari bahaya atau dampak


tentang bahaya atau dampak rokok rokok
Kata maaf, tolong dan terimakasih
Kemampuan mengucapkan kata
kadang lupa saya ucapkan dalam
maaf, tolong dan terima kasih
pergaulan
Saya merasa malu untuk
Dapat berinteraksi dengan guru dan
berinteraksi dengan para guru dan
karyawan sekolah
karyawan di sekolah
Saya belum banyak mengenal
Mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekolah baru saya (guru,
lingkungan sekolah baru
fasilitas, prestasi, dll)
Saya merasa sulit bergaul/kaku Kemudahan bergaul dengan teman-
dengan teman-teman di sekolah teman di sekolah
SOSIAL Saya ingin menyelesaikan masalah Kemampuan mengatasi masalah
dengan teman bermain dengan teman di sekolah
Saya belum banyak teman atau Kemudahan mencari dan disenangi
sahabat teman
Saya belum tahu tentang bullying Memahami tentang bullying dan
dan cara mensikapinya cara mensikapinya
Saya sering lupa waktu ketika
Mengendalikan penggunaan
bermain/membuka medsos (fb, wa,
medsos sesuai kebutuhan
dll)
Saya merasa malu jika bergaul
Dapat berinteraksi dengan lawan
dengan teman yang beda jenis
jenis sesuai norma yang berlaku
kelamin
Saya jarang bermain/berteman di Kesadaran sebagai makhluk sosial
lingkungan tempat saya tinggal yang harus berinteraksi
BELAJAR Orang tua saya tidak peduli dengan Kesadaran orang tua untuk peduli
kegiatan belajar saya pada kegiatan belajar anaknya
Saya masih kesulitan dalam
Kemudahan memaham pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Saya merasa tidak nyaman kalau
Melakukan disiplin belajar
belajar di rumah sendiri
Saya belajarnya jika akan ada
Melakukan kebiasaan belajar
ulangan atau ujian saja
Saya belajar di rumah kalau Memiliki kebiasaan belajar di
disuruh/diperintah orang tua rumah
Saya sering menunda-nunda Kemampuan untuk tidak menunda
pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
Saya belum tahu cara meraih Memperoleh atau meraih prestasi di
prestasi di sekolah sekolah
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar
Saya belum terbiasa belajar Melakukan belajar kelompok yang
kelompok, biasanya saya selalu baik

24
belajar sendiri
Saya belum paham cara yang baik Pemahaman cara belajar di
belajar di sekolah baru (SMP/SMP ) SMP/SMP yang baik
Saya belum ada teman yang cocok Menemukan cara belajar yang
untuk belajar bersama sesuai
Saya belum tahu cara memperoleh
Memperoleh informasi beasiswa
bantuan pendidikan (beasiswa)
Saya terpaksa harus bekerja untuk Kemampuan mengatur waktu
mencukupi kebutuhan hidup bekerja dan sekolah
Saya merasa bingung memilih
Memilih Ekskul yang sesuai
kegiatan esktrakurikuler di sekolah
KARIR
Memiliki Sikap optimis dapat naik
Saya merasa pesimis bisa naik kelas
kelas
Saya belum mempunyai cita-cita Mengidentifikasi cita-cita yang
yang pasti sesuai dengan dirinya
Saya belum banyak tahu tentang Pemahaman mengenai jenis-jenis
jenis-jenis pekerjaan di masyakarat profesi di masyarakat
Saya belum tahu tentang osis dan
Mengenal osis dan kegiataannya
kegiatannya
saya merasa belum paham hubungan Memahami hubungan hobi, bakat, minat
antara hobi, bakat, minat dan kemampuan dan kemampuan

PenajamPaser utara, ..….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

4. RUMUSAN KEBUTUHAN

25
a. Merumuskan Tujuan Layanan
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan
pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi
(sikap), dan tindakan (keterampilan). Peserta didik/konseli harus
memiliki dalam satu atau lebih kegiatan layanan, yang menjadi
prasyarat untuk dapat mencapai Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling.

Peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat


pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling yang dikaitkan
dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki
Psychological Wellbeing, dan Profil Pelajar Pancasila.

Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam menyusun


rancangan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling mengacu
pada alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling seperti
yang tercantum dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1

Alternatif Contoh Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


. Perkembangan Internalisa
Pada fase ini peserta didik dapat:
si Tujuan

1 Landasan Pengenalan Mengaitkan nilai nilai agama yang


Hidup Religius telah dipelajari dengan aktivitas
sehari hari.

Akomodasi Menghargai berbagai bentuk tata


cara ibadah yang dijalankan
olehnya maupun orang lain.

26
Tindakan Memperbaiki kebiasaan sehari-hari
yang kurang sesuai dengan ajaran
yang diyakininya.

2. Landasan Pengenalan Mengaitkan norma dan etika


Perilaku Etis perilaku sosial remaja dengan
permasalahan remaja yang sering
terjadi pada lingkungan
masyarakat.

Akomodasi Meyakini pentingnya norma dan


etika perilaku sosial bagi remaja
pada kehidupan bermasyarakat.

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


. Perkembangan Internalisa
Pada fase ini peserta didik dapat:
si Tujuan

Tindakan Menampilkan perilaku sosial yang


sesuai norma dan etika perilaku
sosial remaja pada kehidupan
bermasyarakat.

3. Kematangan Pengenalan Menganalisis ekspresi perasaan


Emosi diri sendiri dan orang lain yang
dapat menimbulkan konflik.

Akomodasi Mengelola ekspresi perasaan diri


sendiri secara tepat atas dasar
pertimbangan kontekstual.

27
Tindakan Mengembangkan ekspresi
perasaan diri sendiri secara bebas
dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik.

4. Kematangan Pengenalan Menganalisis alternatif pengambilan


Intelektual keputusan dan pengentasan
masalah menggunakan konsep-
konsep ilmu pengetahuan dan
perilaku belajar.

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


. Perkembangan Internalisa
Pada fase ini peserta didik dapat:
si Tujuan

Akomodasi Memadukan keragaman alternatif


pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah menggunakan
konsep-konsep ilmu pengetahuan
dan perilaku belajar.

Tindakan Mengembangkan alternatif


pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah berdasarkan
pengalaman pada saat
menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.

28
5. Kesadaran Pengenalan Menjelaskan cara memperoleh hak
Tanggungjawab dan kewajiban dalam kehidupan
sehari hari Mengaitkan hak dan
kewajiban dalam aktivitas di
lingkungan sekitar yang sudah
diidentifikasi sebelumnya

Akomodasi Menyadari hak dan kewajiban


serta tanggung jawab untuk
menjalin persahabatan dan
keharmonisan dalam kehidupan
sehari-hari

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


. Perkembangan Internalisa
Pada fase ini peserta didik dapat:
si Tujuan

Tindakan Saling menghormati, memahami,


dan memiliki dalam berinteraksi
dengan orang lain sesuai hak dan
kewajiban atas dasar rasa kasih
sayang.

6. Kesadaran Pengenalan Menjelaskan fungsi peran sosial


Gender antara laki-laki dan perempuan
sesuai dengan budaya dan nilai-
nilai yang berlaku.

29
Akomodasi Menghargai fungsi dan peran
sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan budaya dan nilai-
nilai yang berlaku.

Tindakan Menampilkan perilaku yang sesuai


dengan fungsi dan peran sebagai
laki-laki atau perempuan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai
dengan budaya dan nilai-nilai yang
berlaku.

7. Pengembangan Pengenalan Mengidentifikasi berbagai aktivitas


Pribadi keseharian untuk mengembangkan

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


. Perkembangan Internalisa
Pada fase ini peserta didik dapat:
si Tujuan

potensi dan hobi yang dimilikinya.

Akomodasi Bersikap positif terhadap aktivitas


keseharian untuk mengembangkan
potensi dan hobi yang dimilikinya.

Tindakan Melakukan aktivitas keseharian


untuk mengembangkan potensi
dan hobi yang dimilikinya.

30
8. Perilaku Pengenalan Mengidentifikasi perilaku hemat,
Kewirausahaan ulet, dan kompetitif dengan
/ Kemandirian karakteristik jiwa kewirausahaan
Perilaku
Ekonomis Akomodasi Menyadari manfaat perilaku hemat,
ulet, kompetitif, kompetitif, dan
kolaboratif dengan karakteristik
wirausaha.

Tindakan Menampilkan contoh perilaku


hemat, ulet, kompetitif, kompetitif,
dan kolaboratif dalam karakteristik
jiwa kewirausahaan.

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


. Perkembangan Internalisa
Pada fase ini peserta didik dapat:
si Tujuan

9. Wawasan Pengenalan Memilih alternatif pendidikan SLTA


Kesiapan Karir yang sesuai dengan kemampuan diri
dalam rangka merencanakan karier.

Akomodasi Meyakini alternatif pendidikan


SLTA yang sesuai dengan
kemampuan diri.

Tindakan Menentukan pilihan pendidikan


SLTA dan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan diri.

31
10 Kematangan Pengenalan Mengidentifikasi keterkaitan antara
. Hubungan norma diri sendiri dengan
dengan Teman fenomena pergaulan di lingkungan
Sebaya teman sebaya

Akomodasi Menghargai perbedaan norma yang


dianut oleh lingkungan teman
sebaya

Tindakan Menyelaraskan norma-norma


pergaulan dengan teman sebaya
yang lebih beragam latar belakang

b. Capaian Layanan Fase D (Umumnya untuk kelas VII –IX)

Pada akhir Fase D, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan


menumbuhkan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan keyakinannya,
berperilaku sosial sesuai norma dan etika pada kehidupan bermasyarakat,
mengekspresikan perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik, menentukan alternatif pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah berdasarkan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku
belajar, berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban,
berperilaku sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai laki-laki atau
perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan
nilai-nilai yang berlaku, mengembangkan potensi dan hobi yang
dimilikinya, hemat, gigih, kompetitif, dan kolaboratif dalam
mengembangkan jiwa kewirausahaan, menentukan pilihan pendidikan
lanjutan yang sesuai dengan kemampuan diri, serta mampu menyelaraskan
norma-norma pergaulan teman sebaya dengan latar belakang yang
beragam.

32
Berikut adalah deskripsi Capaian Layanan Fase D berdasarkan aspek
perkembangan dalam layanan BK di SMP.
Aspek
No Capaian Layanan BK
Perkembangan
.
1 Landasan Hidup Peserta didik mampu menunjukkan sikap
Religius beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan
perilaku yang sesuai dengan agama dan
kepercayaannya seperti pemahaman
tentang tujuan dan arah hidup serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2 Landasan Peserta didik mampu menampilkan
Perilaku perilaku sosial yang sesuai dengan norma
Etis dan etika pada kehidupan bermasyarakat
seperti memahami dan menunaikan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara
serta memiliki komitmen moral terhadap
sistem etika dan nilai sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat.
3 Kematanga Peserta didik mampu mengekspresikan
n Emosi perasaan diri sendiri secara bebas dan
terbuka tanpa menimbulkan konflik serta
memiliki sikap postif, inisiatif, tangguh,
dan disiplin.
4 Kematanga Peserta didik mampu menentukan
n alternatif pengambilan keputusan dan
Intelektual pengentasan masalah berdasarkan konsep
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar
seperti menentukan sesuatu secara
mandiri, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan.
5 Kesadaran Peserta didik mampu menunjukkan
Tanggung Jawab kemampuan interaksi dengan orang lain
sesuai hak dan kewajiban, memiliki
empati, dapat bekerja sama, dan memiliki
karakter solidaritas.
6 Kesadaran Peserta didik mampu menampilkan
Gender perilaku yang sesuai dengan fungsi dan
peran sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan budaya dan nilai-nilai yang
berlaku.
7 Pengembangan Peserta didik mampu melakukan aktivitas
Pribadi keseharian untuk mengembangkan potensi
dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat
positif terhadap diri sendiri, mengenali
kualitas dan minat diri, serta memiliki

33
karakter kejujuran dan tanggung jawab.
8 Perilaku Peserta didik mampu menampilkan contoh
Kewirausahaa perilaku hemat, gigih, kompetitif, dan
n/ kolaboratif dalam mengembangkan jiwa
Kemandirian kewirausahaan untuk mencapai
Perilaku kemandirian hidup.
Ekonomis

Aspek
No. Capaian Layanan BK
Perkembangan
9 Wawasan dan Peserta didik mampu menentukan pilihan
Kesiapan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
Karier kemampuan diri seperti memiliki
keyakinan tujuan hidup dan cita-cita,
merencanakan strategi pengembangan
diri, serta membiasakan gemar membaca
untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
10 Kematangan Peserta didik mampu menyelaraskan
Hubungan norma- norma pergaulan teman sebaya
dengan Teman dengan latar belakang yang beragam
Sebaya seperti membangun kepercayaan dalam
suatu hubungan, bekerja sama dengan
orang lain, memiliki solidaritas, dan
bersahabat dengan teman sebaya.

5. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbigan dan konseling di MTs meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen :

1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan
dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan
pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan
eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung

34
diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan
bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan,
leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam
kegiatan pembelajaran tematik.

2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak
masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau
konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan
advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang
disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau
minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik
masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah
dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di
dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan
perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan
bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau
lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan
perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada
aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi
tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler
bagi peserta didik.

35
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling
dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
JUMLA PERHITUNG
KOMPONEN H AN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN PROPORSI
PROGRAM LAYAN WAKTU/JA
AN M
1 Layanan 1 Ibadah dengan kemauan sendiri 18 32% 47% x 24 =
Dasar 2 Berpikir dan bersikap positif 11,28
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
4 Stress dan cara mengatasinya
5 Cara mengendalikan emosi
6 Kepribadian Manusia
7 Pentingnya menjaga kesehatan
tubuh
8 Kebiasaan membuang sampah pada
tempatnya
9 Komunikasi efektif
10 Nilai-nilai Kehidupan
11 Etika dan budaya tertib berlalu lintas
12 Kiat sukses hidup bermasyarakat
13 Tawuran pelajar dan akibatnya
14 Membina persahabatan
15 Dampak pernikahan di usia muda
16 Meningkatkan Motivasi Belajar
17 Evaluasi prestasi belajar
18 Kiat sukses hadapi ujian (USBN - UN)
2 Layanan 1 Kiat mengelola keuangan saat 13 23% 14% x 24 =
Peminatan indekos 3,36
dan 2 Membangkitkan semangat diri saat
Perencanaa mengalami kegagalan
n Individual 3 Keselarasan cita-cita dengan harapan
orang tua

36
4 Mengenal berbagai organisasi yang
ada di masyarakat
5 Mantap pada keputusan pilihan karir
6 Mantap untuk melanjutkan sekolah
ke jenjang Sma
7 Cara atau strategi masuk sekolah
favorit
8 Perencanaan karir masa depan
Peserta 9 Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
Didik 10 Profesi di Dunia Kerja
11 Pilihan karir setelah lulus MTs
12 Prospek karir peminatan/jurusan di
MA-SMA-SMK
13 Prospek karir peminatan/jurusan di
SMK/MAK
3 Layanan 1 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah 19 33% 24% x 24 =
Responsi 2 Menghilangkan ketergantungan 5,76
dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
3 Akibat kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang)
4 Menghilangkan rasa khawatir/takut
tidak dapat lulus sekolah
5 Mengatasi masalah dengan anggota
keluarga di rumah
6 Dampak main game atau games
online
7 Dampak dari ketergantungan pada
handphone
8 Membangun Rasa Percaya Diri
9 Tahapan dalam menyelesaian
masalah
10 Kebiasaan antri
11 Bentuk-bentuk kenakalan remaja
saat ini dan cara mensikapinya
12 Membuat persahabatan yang baik
melalui medsos
13 Kebiasaan mengucapkan kata maaf,
tolong dan terimakasih dalam
pergaulan
14 Dampak pacaran dikalangan remaja
15 Kebiasaan belajar rutin
16 Menghilangkan kebiasaan belajar
saat akan ada ujian
17 Syarat-syarat kelulusan
18 Meningkatkan konsentrasi belajar
19 Mengatasi kesulitan mempelajari
dan memahami mata pelajaran
tertentu

4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 =


2 Kegiatan Manajemen 3,6

37
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi Konselor
Sistem
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
JUMLAH JAM 57 100% 24

6. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta


didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
PRIBADI Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Ibadah dengan kemauan
melakukan berbagai kesadaran melakukan berbagai sendiri
kegiatan ibadah dengan kegiatan ibadah dengan kemauan
kemauan sendiri sendiri
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli mampu memiliki Berpikir dan bersikap
berpikir dan bersikap kebiasaan berpikir positif serta positif
positif mencapai pribadi yang mampu berpikir
dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab
tidak mencontek saat pemahaman dan kesadaran bahwa dan solusinya
mengikuti tes atau ujian menyontek adalah perbuatan tidak
baik (tercela), memahami penyebab
dan dampak dari perbuatan
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat Stress dan cara
stress dalam menghadapi memahami gejala-gejala stress serta mengatasinya
kehidupan/kegiatan faktor-faktor penyebab dan cara
mengatasinya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Cara mengendalikan
emosi mengendalikan emosi dan emosi
memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli dapat mengenal Kepribadian Manusia
kepribadian manusia dan memahami tipe-tipe kepribadian
manusia serta dapat tumbuh menjadi
pribadi yang matang
Mampu menjaga Peserta didik/konseli mampu Pentingnya menjaga
kesehatan agar tetap fit memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh

38
menghadapi waktu ujian kesehatan tubuh serta dapat
membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan membuang
membuang sampah pada kebiasaan hidup bersih dengan sampah pada tempatnya
tempatnya membuang sampah pada tempatnya

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kejenuhan


kejenuhan masuk sekolah menghilangkan kejenuhanya masuk masuk sekolah
sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
ketergantungan dengan meninggalkan ketergantungan dengan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, media sosial (fc, wa, ig, dll) media sosial (fc, wa, ig,
dll) dll)
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem menghilangkan kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang) malem (bermain,begadang) (bermain,begadang)

Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Menghilangkan rasa


menghilangkan rasa kemampuan menghilangkan rasa khawatir/takut tidak
khawatir/takut tidak khawatir/takut tidak dapat lulus dapat lulus sekolah
dapat lulus sekolah sekolah

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi masalah


masalah dengan anggota mengatasi masalah dengan anggota dengan anggota keluarga
keluarga di rumah keluarga di rumah di rumah

Mampu berhenti main Peserta didik/konseli dapat berhenti Dampak main game atau
game atau games online main game atau games online dalam games online
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu Dampak dari
ketergantungan dengan mengendalikan ketergantungan ketergantungan pada
pada handphone dengan pada handphone handphone

Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu Membangun Rasa


meningkatkan rasa percaya diri dengan Percaya Diri
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Tahapan dalam
dalam menyelesaian menyelesaikan masalah yang sedang menyelesaian masalah
masalah dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat Komunikasi efektif
secara efektif mengetahui pentingnya komunikasi
untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Nilai-nilai Kehidupan
tentang nilai-nilai memahami nilai-nilai kehidupan serta
kehidupan dapat bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan
Memiliki etika dan budaya Peserta didik/konseli dapat Etika dan budaya tertib
tertib berlalu lintas memahami pentingnya memiliki berlalu lintas
budaya tertib berlalu lintas di jalan
serta menumbuhkan kesadaran untuk
disiplin mentaati rambu-rambu lalu
lintas
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hidup
untuk sukses hidup memahami dan menerima peran sosial bermasyarakat
bermasyarakat pria dan wanita dengan norma yang
ada di masyarakat serta berprilaku

39
sebagai pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari Peserta didik/konseli dapat Tawuran pelajar dan
tawuran pelajar memahami dampak dari tawuran akibatnya
pelajar dan mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli dapat memiliki Membina persahabatan
untuk membina perasaan positif untuk membina
persahabatan agar tetap persahabatan dengan kegiatan positif
langgeng serta memilki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan antri
antri kebiasaan antri sebagai pernghargaan
atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk Peserta didik/konseli mengenal Bentuk-bentuk kenakalan
kenakalan remaja saat ini bentuk-bentuk kenakalan remaja saat remaja saat ini dan cara
dan cara mensikapinya ini dan cara mensikapinya mensikapinya

Mampu membangun Peserta didik/konseli mampu Membuat persahabatan


persahabatan yang baik membangun persahabatan yang baik yang baik melalui medsos
melalui medsos melalui medsos

Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan mengucapkan


mengucapkan kata maaf, kebiasaan mengucapkan kata maaf, kata maaf, tolong dan
tolong dan terimakasih tolong dan terimakasih dalam terimakasih dalam
dalam pergaulan pergaulan pergaulan
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat Dampak pernikahan di
pernikahan dini memahami persiapan penting orientasi usia muda
hidup berkeluarga, mengetahui
bagaimana dampak dari pernikahan di
usia muda
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Dampak pacaran
tentang dampak pacaran pemahaman tentang dampak pacaran dikalangan remaja
di kalangan remaja di kalangan remaja
BELAJAR Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Meningkatkan Motivasi
tentang cara menerapkan sikap dan kebiasaan yang Belajar
meningkatkan motivasi benar dalam belajar hingga dapat
belajar membangkitkan semangat belajar
Mampu mengevaluasi Peserta didik/konseli mampu Evaluasi prestasi belajar
hasil prestasi belajar mengevaluasi kebiasaan belajar serta
merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hadapi ujian
tentang kiat sukses dalam memahami kiat sukses menghadapi (USBN - UN)
menghadapi Ujian ujian sekolah maupun ujian nasional
serta memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan belajar rutin
belajar secara rutin kebiasaan belajar secara rutin
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
kebiasaan belajar apabila menghilangkan kebiasaan belajar kebiasaan belajar saat
akan ada tes/ujian apabila akan ada tes/ujian akan ada ujian
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Syarat-syarat kelulusan
tentang syarat-syarat pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan kelulusan

40
Mampu meningkatkan Peserta didik/konseli mampu Meningkatkan
konsentrasi belajar meningkatkan konsentrasi belajar konsentrasi belajar
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kesulitan
kesulitan mempelajari dan mengatasi kesulitan mempelajari dan mempelajari dan
memahami mata memahami mata pelajaran tertentu memahami mata
pelajaran tertentu pelajaran tertentu
KARIR Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengelola keuangan
untuk mengelola mengelola keuangan saat indekos saat indekos
keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri Peserta didik/konseli memiliki Membangkitkan
setiap menghadapi semangat diri saat mengalami suatu semangat diri saat
kegagalan kegagalan mengalami kegagalan
Memiliki keselarasan cita- Peserta didik/konseli mampu Keselarasan cita-cita
cita dengan harapan orang menyelaraskan cita-cita dengan dengan harapan orang
tua harapan orang tua tua
Mengenal lebih dekat Peserta didik/konseli mengenal Mengenal berbagai
dengan berbagai jenis berbagai organisasi yang ada di organisasi yang ada di
organisasi yang ada di masyarakat masyarakat
masyarakat
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli memiliki Mantap pada keputusan
pada keputusan pilihan kemantapan pilihan karir pilihan karir
karir
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli memiliki Mantap untuk
melanjutkan sekolah ke kemauan untuk melanjutkan ke melanjutkan sekolah ke
jenjangMA-SMA-SMK jenjang yang lebih tinggi jenjangMA-SMA-SMK

Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Cara atau strategi masuk


tentang cara atau strategi pemahaman tentang cara atau strategi sekolah favorit
masuk sekolah favorit masuk sekolah favorit

Memiliki rencana karir Peserta didik/konseli mampu Perencanaan karir masa


masa depan memahami pentingnya perencanaan depan
karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli dapat belajar Motivasi sukses dari
sukses tentang kehidupan mandiri secara tokoh inspiratif
emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif
Mengenal Profesi di Dunia Peserta didik/konseli dapat Profesi di Dunia Kerja
Kerja mengetahui dan memahami macam-
macam profesi yang ada di dunia kerja
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Pilihan karir setelah lulus
tentang pilihan karir memahami kemampuan, minat dan MTs
setelah lulus MTs bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Prospek karir
tentang mengenal dan memahami prospek peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di MA- karir dari setiap kelompok peminatan MA-SMA-SMK
SMA-SMK atau jurusan yang ada di MA-SMA-SMK
.
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang peminatan/jurusan dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
di SMK/MAK kelompok peminatan atau jurusan yang SMK/MAK
ada di SMK/MAK.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling

41
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil
assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli.
Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas perkembangan
atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan
dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen
layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja
dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam.
(secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.14 Tahun 2019 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

42
43
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

BIDANG
KOMPONEN STRATEGI
LAYANA TUJUAN LAYANAN KELAS MATERI METODE EVALUASI EKUIVALENSI
PROGRAM LAYANAN
N

PRIBADI Peserta didik/konseli memiliki Ibadah


kesadaran melakukan berbagai Bimbinga dengan Ceramah Proses
Dasar IX 2 jam
kegiatan ibadah dengan n Klasikal kemauan , Diskusi dan Hasil
kemauan sendiri sendiri
Peserta didik/konseli mampu
memiliki kebiasaan berpikir Berpikir dan
Bimbinga Ceramah Proses
positif serta mencapai pribadi Dasar IX bersikap 2 jam
n Klasikal , Diskusi dan Hasil
yang mampu berpikir dan positif
bersikap selalu positif
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman dan kesadaran
bahwa menyontek adalah Menyontek,
perbuatan tidak baik (tercela), Bimbinga penyebab Ceramah Proses
Dasar IX 2 jam
memahami penyebab dan n Klasikal dan , Diskusi dan Hasil
dampak dari perbuatan solusinya
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat Stress dan
memahami gejala-gejala stress Bimbinga cara Ceramah Proses
Dasar IX 2 jam
serta faktor-faktor penyebab n Klasikal mengatasin , Diskusi dan Hasil
dan cara mengatasinya ya
Peserta didik/konseli dapat Dasar Bimbinga IX Cara Ceramah Proses 2 jam
mengendalikan emosi dan n Klasikal mengendali , Diskusi dan Hasil
memantapkan nilai serta cara kan emosi
bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan

44
sosial yang lebih luas
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan memahami tipe-
Bimbinga Kepribadian Ceramah Proses
tipe kepribadian manusia serta Dasar IX 2 jam
n Klasikal Manusia , Diskusi dan Hasil
dapat tumbuh menjadi pribadi
yang matang
Peserta didik/konseli mampu
Pentingnya
memahami pentingnya menjaga
Bimbinga menjaga Ceramah Proses
kesehatan tubuh serta dapat Dasar IX 2 jam
n Klasikal kesehatan , Diskusi dan Hasil
membiasakan pola hidup bersih
tubuh
dan sehat
Disesuai
Kebiasaan kan
Peserta didik/konseli memiliki
Bimbinga membuang dengan
kebiasaan hidup bersih dengan Proses
Dasar n IX sampah pendeka 2 jam
membuang sampah pada dan Hasil
Kelompok pada tan yang
tempatnya
tempatnya digunaka
n
Disesuai
kan
Mengatasi
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling kejenuhan Proses
menghilangkan kejenuhanya Responsif IX pendeka 2 jam
Individu masuk dan Hasil
masuk sekolah tan yang
sekolah
digunaka
n
Peserta didik/konseli mampu Responsif Konseling IX Menghilangk Disesuai Proses 2 jam
meninggalkan ketergantungan Individu an kan dan Hasil
dengan media sosial (fc, wa, ig, ketergantun dengan
dll) gan dengan pendeka
media sosial tan yang
(fc, wa, ig, digunaka
dll) n

45
Disesuai
Akibat
kan
Peserta didik/konseli mampu kebiasaan
dengan
menghilangkan kebiasaan Konseling keluar Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
keluar malem Individu malem dan Hasil
tan yang
(bermain,begadang) (bermain,be
digunaka
gadang)
n
Disesuai
Menghilangk
kan
Peserta didik/konseli memiliki an rasa
dengan
kemampuan menghilangkan Konseling khawatir/ta Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
rasa khawatir/takut tidak Individu kut tidak dan Hasil
tan yang
dapat lulus sekolah dapat lulus
digunaka
sekolah
n
Disesuai
Mengatasi
kan
masalah
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling dengan Proses
mengatasi masalah dengan Responsif IX pendeka 2 jam
Individu anggota dan Hasil
anggota keluarga di rumah tan yang
keluarga di
digunaka
rumah
n
Disesuai
kan
Peserta didik/konseli dapat Dampak
dengan
berhenti main game atau Konseling main game Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
games online dalam mengisi Individu atau games dan Hasil
tan yang
waktu luangnya online
digunaka
n
Peserta didik/konseli mampu Responsif Konseling IX Dampak Disesuai Proses 2 jam
mengendalikan ketergantungan Individu dari kan dan Hasil
dengan pada handphone ketergantun dengan
gan pada pendeka

46
tan yang
handphone digunaka
n
Disesuai
kan
Peserta didik/konseli mampu
Membangun dengan
meningkatkan rasa percaya diri Konseling Proses
Responsif IX Rasa pendeka 2 jam
dengan baik untuk mencapai Individu dan Hasil
Percaya Diri tan yang
tujuan hidupnya
digunaka
n
Disesuai
kan
Tahapan
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling dalam Proses
menyelesaikan masalah yang Responsif IX pendeka 2 jam
Individu menyelesaia dan Hasil
sedang dihadapi tan yang
n masalah
digunaka
n
SOSIAL Peserta didik/konseli dapat
mengetahui pentingnya
komunikasi untuk Bimbinga Komunikasi Ceramah Proses
Dasar IX 2 jam
menyampaikan pesan, ide atau n Klasikal efektif , Diskusi dan Hasil
gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Peserta didik/konseli dapat
memahami nilai-nilai kehidupan
serta dapat bersosialisasi dan Bimbinga Nilai-nilai Ceramah Proses
Dasar IX 2 jam
mengambil keputusan n Klasikal Kehidupan , Diskusi dan Hasil
berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan
Peserta didik/konseli dapat Etika dan
Bimbinga Ceramah Proses
memahami pentingnya memiliki Dasar IX budaya 2 jam
n Klasikal , Diskusi dan Hasil
budaya tertib berlalu lintas di tertib

47
jalan serta menumbuhkan
kesadaran untuk disiplin berlalu
mentaati rambu-rambu lalu lintas
lintas
Peserta didik/konseli mampu
memahami dan menerima
Kiat sukses
peran sosial pria dan wanita
Bimbinga hidup Ceramah Proses
dengan norma yang ada di Dasar IX 2 jam
n Klasikal bermasyara , Diskusi dan Hasil
masyarakat serta berprilaku
kat
sebagai pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Peserta didik/konseli dapat
Kelas Tawuran Ceramah
memahami dampak dari Proses
Dasar Besar/Lin IX pelajar dan , Tanya 2 jam
tawuran pelajar dan mampu dan Hasil
tas Kelas akibatnya jawab
menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat
memiliki perasaan positif untuk
membina persahabatan dengan Membina
Bimbinga Ceramah Proses
kegiatan positif serta memilki Dasar IX persahabata 2 jam
n Klasikal , Diskusi dan Hasil
rencana kegiatan untuk mengisi n
kegiatan persahabatan yang
positif
Disesuai
kan
Peserta didik/konseli memiliki
dengan
kebiasaan antri sebagai Konseling Kebiasaan Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
pernghargaan atas diri sendiri Individu antri dan Hasil
tan yang
dan orang lain
digunaka
n
Peserta didik/konseli mengenal Bentuk- Disesuai
Konseling Proses
bentuk-bentuk kenakalan Responsif IX bentuk kan 2 jam
Individu dan Hasil
remaja saat ini dan cara kenakalan dengan

48
remaja saat pendeka
ini dan cara tan yang
mensikapinya
mensikapiny digunaka
a n
Disesuai
Membuat kan
Peserta didik/konseli mampu persahabata dengan
Konseling Proses
membangun persahabatan yang Responsif IX n yang baik pendeka 2 jam
Individu dan Hasil
baik melalui medsos melalui tan yang
medsos digunaka
n
Kebiasaan
Disesuai
mengucapka
kan
Peserta didik/konseli memiliki n kata
dengan
kebiasaan mengucapkan kata Konseling maaf, Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
maaf, tolong dan terimakasih Individu tolong dan dan Hasil
tan yang
dalam pergaulan terimakasih
digunaka
dalam
n
pergaulan
Peserta didik/konseli dapat
Dampak
memahami persiapan penting
Bimbinga pernikahan Ceramah Proses
orientasi hidup berkeluarga, Dasar IX 2 jam
n Klasikal di usia , Diskusi dan Hasil
mengetahui bagaimana dampak
muda
dari pernikahan di usia muda
Disesuai
kan
Dampak
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Konseling pacaran Proses
pemahaman tentang dampak Responsif IX pendeka 2 jam
Individu dikalangan dan Hasil
pacaran di kalangan remaja tan Yg
remaja
digunaka
n
BELAJAR Peserta didik/konseli dapat Dasar Bimbinga IX Meningkatka Ceramah Proses 2 jam

49
menerapkan sikap dan
kebiasaan yang benar dalam
n Motivasi
belajar hingga dapat n Klasikal , Diskusi dan Hasil
Belajar
membangkitkan semangat
belajar
Peserta didik/konseli mampu
mengevaluasi kebiasaan belajar
Evaluasi
serta merencanakan Bimbinga Ceramah Proses
Dasar IX prestasi 2 jam
pencapaian prestasi belajarnya n Klasikal , Diskusi dan Hasil
belajar
sesuai dengan target yang ingin
dicapai
Peserta didik/konseli mampu
memahami kiat sukses
Kiat sukses
menghadapi ujian sekolah Bimbinga Ceramah Proses
Dasar IX hadapi ujian 2 jam
maupun ujian nasional serta n Klasikal , Diskusi dan Hasil
(USBN - UN)
memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Disesuai
kan
Kebiasaan dengan
Peserta didik/konseli memiliki Konseling Proses
Responsif IX belajar pendeka 2 jam
kebiasaan belajar secara rutin Individu dan Hasil
rutin tan yang
digunaka
n
Disesuai
Menghilangk
kan
Peserta didik/konseli mampu an
dengan
menghilangkan kebiasaan Konseling kebiasaan Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
belajar apabila akan ada Individu belajar saat dan Hasil
tan yang
tes/ujian akan ada
digunaka
ujian
n
Peserta didik/konseli memiliki Responsif Konseling IX Syarat- Disesuai Proses 2 jam

50
kan
dengan
pemahaman tentang syarat- syarat pendeka
Individu dan Hasil
syarat kelulusan kelulusan tan yang
digunaka
n
Disesuai
kan
Meningkatka
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling n Proses
meningkatkan konsentrasi Responsif IX pendeka 2 jam
Individu konsentrasi dan Hasil
belajar tan yang
belajar
digunaka
n
Mengatasi
Disesuai
kesulitan
kan
Peserta didik/konseli mampu mempelajar
dengan
mengatasi kesulitan Konseling i dan Proses
Responsif IX pendeka 2 jam
mempelajari dan memahami Individu memahami dan Hasil
tan yang
mata pelajaran tertentu mata
digunaka
pelajaran
n
tertentu
KARIR Disesuai
kan
Kiat
Peserta didik/konseli mampu dengan
Pem&Peren Konseling mengelola Proses
mengelola keuangan saat IX pendeka 2 jam
c Indv Individu keuangan dan Hasil
indekos tan yang
saat indekos
digunaka
n
Peserta didik/konseli memiliki Pem&Peren Konseling IX Membangkit Disesuai Proses 2 jam
semangat diri saat mengalami c Indv Individu kan kan dan Hasil
suatu kegagalan semangat dengan
diri saat pendeka

51
tan yang
mengalami
digunaka
kegagalan
n
Disesuai
Keselarasan kan
Peserta didik/konseli mampu cita-cita dengan
Pem&Peren Konseling Proses
menyelaraskan cita-cita dengan IX dengan pendeka 2 jam
c Indv Individu dan Hasil
harapan orang tua harapan tan yang
orang tua digunaka
n
Disesuai
Mengenal kan
Peserta didik/konseli mengenal Bimbinga berbagai dengan
Pem&Peren Proses
berbagai organisasi yang ada di n IX organisasi pendeka 2 jam
c Indv dan Hasil
masyarakat Kelompok yang ada di tan yang
masyarakat digunaka
n
Disesuai
kan
Mantap
dengan
Peserta didik/konseli memiliki Pem&Peren Konseling pada Proses
IX pendeka 2 jam
kemantapan pilihan karir c Indv Individu keputusan dan Hasil
tan yang
pilihan karir
digunaka
n
Disesuai
Mantap
kan
untuk
Peserta didik/konseli memiliki dengan
Pem&Peren Konseling melanjutka Proses
kemauan untuk melanjutkan ke IX pendeka 2 jam
c Indv Individu n sekolah ke dan Hasil
jenjang yang lebih tinggi tan yang
jenjangMA-
digunaka
SMA-SMK
n
Peserta didik/konseli memiliki Pem&Peren Konseling IX Cara atau Disesuai Proses 2 jam

52
kan
strategi dengan
pemahaman tentang cara atau masuk pendeka
c Indv Individu dan Hasil
strategi masuk sekolah favorit sekolah tan yang
favorit digunaka
n
Peserta didik mampu
memahami pentingnya Perencanaa
Pem&Peren Bimbinga Ceramah Proses
perencanaan karir serta IX n karir masa 2 jam
c Indv n Klasikal , Diskusi dan Hasil
memiliki sikap positif dalam depan
meraih kesuksesan masa depan
Peserta didik/konseli dapat
Motivasi
belajar tentang kehidupan
Pem&Peren Bimbinga sukses dari Ceramah Proses
mandiri secara emosional, IX 2 jam
c Indv n Klasikal tokoh , Diskusi dan Hasil
sosial dan ekonomi dari tokoh
inspiratif
inspiratif
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui dan memahami Pem&Peren Bimbinga Profesi di Ceramah Proses
IX 2 jam
macam-macam profesi yang c Indv n Klasikal Dunia Kerja , Diskusi dan Hasil
ada di dunia kerja
Peserta didik/konseli mampu
memahami kemampuan, minat Pilihan karir
Pem&Peren Bimbinga Ceramah Proses
dan bakatnya sehingga dapat IX setelah 2 jam
c Indv n Klasikal , Diskusi dan Hasil
menemukan pilihan studi lulus MTs
lanjutnya
Konseli mampu mengenal dan Prospek
memahami prospek karir dari karir
Pem&Peren Bimbinga Ceramah Proses
setiap kelompok IX peminatan/ 2 jam
c Indv n Klasikal , Diskusi dan Hasil
peminatan/jurusan yang ada di jurusan di
MA-SMA-SMK . MA-SMA-SMK
Peserta didik/konseli mampu Pem&Peren Bimbinga IX Prospek Ceramah Proses 2 jam
mengenal dan memahami c Indv n Klasikal karir , Diskusi dan Hasil

53
prospek karir dari setiap peminatan/
kelompok peminatan atau jurusan di
jurusan yang ada di SMK/MAK. SMK/MAK

PenajamPaser utara, ..….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

54
I. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi,
yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung.
Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan
bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh
peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian
dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan

55
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.

Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :


a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara
membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk
yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan
untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu
maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik MTs
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________

56
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas
: ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi (terlampir).

57
PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan
dasar, seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana
kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di
tingkat SMA- MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan
jejaring, kegiatan manajemen dan PKB

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil
maupun semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )

58
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1............
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Bidang
No Jenis Bimbingan Fungs
Tujuan Sasaran Waktu
. Kegiatan/Layanan i BK
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas Tercapainya efektivitas
1 guru bimbingan dan layanan bimbingan dan IX Juli
konseling/konselor konseling
Assesmen kebutuhan
2 (Angket Masalah Terungkapnya kebutuhan IX Juli
Siswa) peserta didik/konseli
Menyusun program Layanan bimbingan dan
3 bimbingan dan konseling lebih terarah dan IX Juli
konseling tetap sasaran
Mendapat dukungan dari
4 Konsultasi program Kepala dan Komite IX Juli
BK Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang IX Juli
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN
. DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta didik/konseli
memiliki kesadaran
Ibadah dengan Pemah
V melakukan berbagai IX Juli
kemauan sendiri aman
kegiatan ibadah dengan
kemauan sendiri
Peserta didik/konseli
mampu memiliki kebiasaan
Berpikir dan Pemah berpikir positif serta
V IX Juli
bersikap positif aman mencapai pribadi yang
mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman dan
kesadaran bahwa
Pemah
menyontek adalah
Menyontek, aman
perbuatan tidak baik
penyebab dan V dan IX Agst
(tercela), memahami
solusinya Penceg
penyebab dan dampak dari
ahan
perbuatan menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya

59
Pemah Peserta didik/konseli dapat
aman memahami gejala-gejala
Stress dan cara
V dan stress serta faktor-faktor IX Agst
mengatasinya
Penceg penyebab dan cara
ahan mengatasinya
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta
Cara mengendalikan Pemah
V cara bertingkah laku yang IX Sept.
emosi aman
dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih
luas
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan memahami
Kepribadian Pemah tipe-tipe kepribadian
V IX Sept.
Manusia aman manusia serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang
matang
Peserta didik/konseli
Pemah mampu memahami
aman pentingnya menjaga
Pentingnya menjaga
V dan kesehatan tubuh serta dapat IX Oktb
kesehatan tubuh
Penceg membiasakan pola hidup
ahan bersih dan sehat

Peserta didik/konseli dapat


mengetahui pentingnya
komunikasi untuk
Pemah
Komunikasi efektif V menyampaikan pesan, ide IX Oktb.
aman
atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat

Peserta didik/konseli dapat


memahami nilai-nilai
kehidupan serta dapat
Nilai-nilai Pemah bersosialisasi dan
V IX Nov
Kehidupan aman mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan

Peserta didik/konseli dapat


memahami pentingnya
memiliki budaya tertib
Etika dan budaya Pemah berlalu lintas di jalan serta
V IX Nov
tertib berlalu lintas aman menumbuhkan kesadaran
untuk disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas

Peserta didik/konseli
mampu memahami dan
menerima peran sosial pria
dan wanita dengan norma
Kiat sukses hidup Pemah
V yang ada di masyarakat IX Des
bermasyarakat aman
serta berprilaku sebagai
pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat

60
Pemah
Peserta didik/konseli dapat
aman
Tawuran pelajar dan memahami dampak dari
V dan IX Des
akibatnya tawuran pelajar dan mampu
Penceg
menghindarinya
ahan
Peserta didik/konseli dapat
memiliki perasaan positif
untuk membina
persahabatan dengan
Membina Pemah
V kegiatan positif serta IX Des
persahabatan aman
memilki rencana kegiatan
untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif

b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
Kebiasaan
Pemah memiliki kebiasaan hidup
membuang sampah V aman bersih dengan membuang
IX Nop
pada tempatnya
sampah pada tempatnya
c. Papan
Bimbingan
Pemah
Tips dan Trik Sukses aman
Juli -
dalam V V V V dan Peserta didik/konseli IX
Desb
Pengembangan diri penceg memperoleh informasi
ahan melalui media tulis
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. Media Pemah memperoleh informasi Juli –
BK
V V V V aman yang bermanfaat bagi
IX
Des
dirinya
Peserta didik/konseli
Juli –
Pemah memperoleh informasi
e. Leafleat V V V V aman melalui media cetak
IX Des

2 LAYANAN
. RESPONSIF

Terbantunya peserta didik


1. Konseling Pengen dalam mengatasi Juli –
IX
Individual tasan hambatan/memecahkan Des
masalah yang dialaminya

Terbantunya memecahkan
2. Konseling Pengen Juli –
masalah peserta didik IX
Kelompok tasan Des
melalui kelompok

Pemah
aman Terbantunya memberikan
Juli –
3. Konsultasi dan informasi yang dibutuhkan IX
Des
pengen oleh peserta didik
tasan
Diperolehnya kesepakatan
4. Konferensi Pengen bersama mengenai masalah Juli –
IX
Kasus tasan peserta didik Des

Pengen Terentaskannya masalah Juli –


5. Advokasi IX
tasan konseli yang terkait dengan Des
pihak lain agar hak-hak

61
konseli tetap terlindungi

Terselenggaranya layanan
6. Konseling Pengen Juli –
Bimbingan dan Konseling IX
elektronik tasan Des
yang lebih efektif

Pemah
aman
dan Tertampungnya masalah Juli –
7. Kotak masalah IX
pengen peserta didik/konseli yang Des
tasan introvert

3 PEMINATAN Pemah Terentaskannya


. DAN aman masalah konseli yang
dan terkait dengan pemilihan
PERENC.
pengen jurusan dan rencana karir VIII
INVIDIVUAL
tasan masa depan
4 DUKUNGAN
. SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program
kinerja kepada kepala
bimbingan dan
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan
bimbingan dan konseling
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan konseling
konsleing
f. Pengembangan Pengembangan diri /
keprofesian konselor profesi

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

62
B. PROGRAM SEMESTER GENAP

DINAS PENDIIDKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 1,MMEDAN PETISAH

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


Bidang Sa
Jenis Bimbingan Fungsi Wak
No Tujuan sar
Kegiatan/Layanan BK tu
P S B K an
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas
Tercapainya efektivitas
guru bimbingan
1 layanan bimbingan dan IX Juli
dan
konseling
konseling/konselor
Konsultasi program
2 bimbingan dan Mendapat dukungan dari IX Juli
konseling Kepala dan Komite Sekolah
PengadaanPerangk Terpenuhinya kebutuhan
3 at BK sarana / sarana yang menunjang IX Juli
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1
.
LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta didik/konseli memiliki
Ibadah dengan Pemaha kesadaran melakukan berbagai
V IX Juli
kemauan sendiri man kegiatan ibadah dengan
kemauan sendiri
Peserta didik/konseli mampu
memiliki kebiasaan berpikir
Berpikir dan Pemaha
V positif serta mencapai pribadi IX Juli
bersikap positif man
yang mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Konseli memiliki pemahaman
dan kesadaran bahwa
Pemaha
menyontek adalah perbuatan
Menyontek, man
tidak baik (tercela),
penyebab dan V dan IX Agst
memahami penyebab dan
solusinya Pencega
dampak dari perbuatan
han
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Pemaha
Peserta didik/konseli dapat
man
Stress dan cara memahami gejala-gejala stress
V dan IX Agst
mengatasinya serta faktor-faktor penyebab
Pencega
dan cara mengatasinya
han
Cara V Pemaha Peserta didik/konseli dapat IX Sept
mengendalikan man mengendalikan emosi dan .

63
memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat
emosi
diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan memahami
Kepribadian Pemah tipe-tipe kepribadian Sept
V IX
Manusia aman manusia serta dapat .
tumbuh menjadi pribadi
yang matang
Peserta didik/konseli
Pemah
mampu memahami
Pentingnya aman
pentingnya menjaga Okt
menjaga V dan IX
kesehatan tubuh serta b
kesehatan tubuh Penceg
dapat membiasakan pola
ahan
hidup bersih dan sehat
Peserta didik/konseli dapat
mengetahui pentingnya
Komunikasi Pemah komunikasi untuk Okt
V IX
efektif aman menyampaikan pesan, ide b.
atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Peserta didik/konseli dapat
memahami nilai-nilai
kehidupan serta dapat
Nilai-nilai Pemah Nov
V bersosialisasi dan IX
Kehidupan aman b.
mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan
Peserta didik/konseli dapat
memahami pentingnya
Etika dan budaya memiliki budaya tertib
Pemah Nov
tertib berlalu V berlalu lintas di jalan serta IX
aman b.
lintas menumbuhkan kesadaran
untuk disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas
Peserta didik/konseli
mampu memahami dan
menerima peran sosial pria
Kiat sukses hidup Pemah dan wanita dengan norma Des
V IX
bermasyarakat aman yang ada di masyarakat b.
serta berprilaku sebagai
pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Pemah Peserta didik/konseli dapat
aman memahami dampak dari
Tawuran pelajar Des
V dan tawuran pelajar dan mampu IX
dan akibatnya b.
Penceg menghindarinya
ahan
Membina V Pemah Peserta didik/konseli dapat IX Des
persahabatan aman memiliki perasaan positif b.
untuk membina
persahabatan dengan
kegiatan positif serta
memilki rencana kegiatan
untuk mengisi kegiatan

64
persahabatan yang positif
b. Bimbingan
Kelompok
Kebiasaan Peserta didik/konseli
membuang Pemah memiliki kebiasaan hidup
V IX Nop
sampah pada aman bersih dengan membuang
tempatnya sampah pada tempatnya
c. Papan
Bimbingan
Pemah
Tips dan Trik Juli
aman
Sukses dalam -
V V V V dan Peserta didik/konseli IX
Pengembangan Des
penceg memperoleh informasi
diri b
ahan melalui media tulis
Juli
d. Pengemb. Pemah Peserta didik/konseli -
V V V V IX
Media BK aman memperoleh informasi yang Des
bermanfaat bagi dirinya b
Juli
Pemah Peserta didik/konseli -
e. Leafleat V V V V IX
aman memperoleh informasi Des
melalui media cetak b
LAYANAN
2
RESPONSIF
Juli
1. Konseling Pengen Terbantunya peserta didik -
IX
Individual tasan dalam mengatasi hambatan Des
yang dialaminya b
Juli
2. Konseling Pengen Terbantunya memecahkan -
IX
Kelompok tasan masalah peserta didik Des
melalui kelompok b
Pemaha
Juli
man-
-
3. Konsultasi pengent Terbantunya memberikan IX
Des
a informasi yang dibutuhkan
b
san oleh peserta didik
Juli
4. Konferensi Pengen Diperolehnya kesepakatan -
IX
Kasus tasan bersama mengenai masalah Des
peserta didik b
Terentaskannya masalah Juli
Pengen konseli yang terkait dengan -
5. Advokasi IX
tasan pihak lain agar hak-hak Des
konseli tetap terlindungi b
Juli
6. Konseling Pengen Terselenggaranya layanan -
IX
elektronik tasan Bimbingan dan Konseling Des
yang lebih efektif b
Pemah
Juli
7. Kotak aman – Tertampungnya masalah
IX –
masalah pengen peserta didik/konseli yang
Des
tasan introvert
3 PEMINATAN DAN Pemah Terentaskannya masalah

65
aman
PERENC. dan konseli yang terkait dengan
VIII
INVIDIVUAL pengen pemilihan jurusan dan
tasan rencana karir masa depan
DUKUNGAN
4 SISTEM
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data dan
menindaklanjuti kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung
b. Kunjungan
kondisi peserta didik di
rumah
lingkungan rumah
c. Menyusun dan Pertanggungjawaban
melaporkan kinerja kepada kepala
program BK sekolah
Penilaian ketercapaian
d. Membuat
program layanan bimbingan
evaluasi
dan konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
administrasi BK bimbingan dan konseling
f. Pengembangan
Pengembangan diri /
keprofesian
profesi
konselor

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

66
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
BIMBINGAN & KONSELING
RPL BK & MATERI LAYANAN BK

UNTUK SMP SEDERAJAT


SEMESTER GANJIL - KELAS IX

DI SUSUN OLEH :

CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.198909242014032003

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


TAHUN PELAJARAN
2022
67
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN PELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL


SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Kerjasama Antar Umat
Beragama Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kerjasama antar umat beragama
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat kerjasama antar umat beragama
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kendala-kendala kerukunan antar umat beragama
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kerjasama Antar Umat Beragama

68
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

kerjasama Antar Umat Beragama

69
a. Pengertian Kerjasama Antar Umat Beragama

Kerjasama umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan
ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat beragama dan
pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat beragama, di bidang
pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah ibadah
harus memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan hokum dan telah terdaftar di
pemerintah daerah. Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun
Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerinth lainnya.
Lingkup ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama,
mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian,
saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah.
Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan
Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan
pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi
masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan. Kerukunan
antar umat beragama dapat diwujdkan dengan :
1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara atau
Pemerintah.

Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar umat beragama,
ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.

b. Manfaat Kerjasama Antar Umat Beragama

Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama dapat dikembangkan sebagai
faktor pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Dialog antar

70
umat beragama dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai
faktor pemersatu dalam kehidupan berbangsa. "Sebab jika agama dapat dikembangkan
sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan
suatu negara,"
Tokoh dan umat beragama dapat memberikan kontribusi dengan berdialog secara
jujur, berkolaborasi dan bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi
berbagai masalah sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan. Pemikiran Pendeta Viktor
Tanja yang menyatakan bahwa misi agama atau dakwah yang kini harus digalakkan adalah
misi dengan tujuan meningkatkan sumber daya insani bangsa, baik secara ilmu maupun
karakter. "Hal itu kemudian perlu dijadikan sebagai titik temu agenda bersama lintas agama.

Kerjasama di antara umat beragama merupakan bagian yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kerjasama yang erat di antara
mereka, kehidupan dalam masyarakat akan menjadi aman, tenteram, tertib, dan damai.
Bentuk kerjasama antar umat beragama di antaranya sebagai berikut:

1. Adanya dialog antar pemimpin agama


2. Adanya kesepakatan di antara pemimpin agama untuk membina agamanya masing-
masing.
3. Saling memberikan bantuan bila terkena musibah bencana alam

Kerjasama Antar Umat Beragama


Kerja sama merupakan hubungan yang dinilai paling berhasil dalam suatu kemajemukan.
Oleh karenanya hal ini menjadi mutlak dilakukan di negara kita yang majemuk. Kerja sama
harus dilakukan untuk menghasilkan pembaruan yang diinginkan. Selain itu, kerja sama juga
dapat memperkuat atau memberdayakan orang atau kelompok lain yang belum terlibat.
Dengan kerja sama, masalah-masalah akibat perbedaan etnis, agama, dan budaya dapat
diatasi. Contoh, kerja sama dalam pembangunan jembatan yang rusak dapat menyatukan
warga di wilayah yang berbeda. Kerja sama dapat pula dilakukan antarumat beragama. Kerja
sama antarumat beragama meliputi berbagai bidang. Beberapa bidang kerja sama antarumat
beragama antara lain sebagai berikut :

1. Penegakan Keadilan

71
Kerjasama antarumat beragama dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk
mengurangi atau memberantas praktik ketidakadilan yang sudah menyengsarakan rakyat dan
umat dalam waktu yang cukup lama. Misalnya, dengan melaporkan pihak yang melakukan
korupsi kepada penegak hukum.

2. Perbaikan taraf hidup (ekonomi)


Kerja sama antarumat beragama memungkinkan adanya perbaikan taraf hidup bagi
pemeluknya. Salah satu contoh kerja sama dalam bidang ini adalah penggalangan dana untuk
membantu korban bencana dan membuka lapangan kerja untuk warga yang belum bekerja.

3. Perbaikan Akhlak
Para pemimpin dan tokoh-tokoh agama dituntut untuk bisa bekerja sama dalam menyuarakan
kehendak agama demi kebaikan, perdamaian, kebahagian, dan keselamatan umat manusia.
Misalnya dengan mendukung diberantasnya perilaku seks bebas yang dapat merusak mental
dan perilaku remaja

72
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Perencanaan Karir dan Masa Depan
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya perencanaan karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami langkah-langkah dalam merencanakan karir
3. Peserta didik/konseli dapat memahami rumus dalam memilih karir
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Perencanaan Karir dan Masa Depan
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.3. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

73
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

74
Perencanaan Karir dan Masa Depan

A. Pengertian Karir
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan
atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan
perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.Pada dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah
suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan
sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan
semaksimal mungkin

Karir tertiggi (puncak karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan
matang. Cara yang paling efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin.
Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang
dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut dengan
sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.

Apakah perencanaan karir itu

Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus dengan
berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan sumber
penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun
kuantitas (kesejahteraan).

Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita
peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah
memilih pendidikan dan keterampilan yang akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku
Sekolah Menengah Atas (SMA) maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan
dipilih IPS, Bahasa, atau IPA.

75
Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan
konsekuensi yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
3. Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat
pengembangan dalam meraih tujuan karir.

B. Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir

1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-langkah
strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.
2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam hal-
hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.
3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai
bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita
harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.
4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau pekerjaan
yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat
mungkin menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.
5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat
penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.
6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir atau pekerjaan yang telah
kita buat.
7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir
mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.
( islahzone.wordpress.com)
8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan
penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan anda.

C. Rumus Dalam Memilih Karir

Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat
mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan degan eektif dan gemilang.
Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.

Karier = T + 2P + E + V
T : Talent / Bakat
2P : Passion dan Purpose
E : Environment
V : Vision
T yang berarti talent atau bakat.

Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah mendeteksi apa
saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.
2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.
Maksudnya, dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk
menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar
pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri
yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.

E atau Environment (lingkungan).

76
Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan
kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, atau tempat

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL


SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Berfikir dan Bersikap Positif
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir positif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat berpikir positif dan tersenyum
3. Peserta didik/konseli dapat memahami menuju sukses : berpikir positif
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Berfikir dan bersikap positif
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

77
\

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

78
Berfikir dan Bersikap Positif

Positif Thinking yang dalam bahasa pribuminya sama dengan berpikir positif adalah sebuah sikap atau
prilaku, serta cara pandang seseorang yang selalu positif dalam mensikapi kehidupan ini.
Positif Thinking hanyalah modal dasar seseorang dalam kehidupan, karena dengan semakin kompleknya
masalah yang kita hadapi apabila hanya berpikir positif saja tidaklah cukup. Selanjutnya setelah berpikir positif
kita harus positif Change atau berubah menjadi semakin baik.Dengan bersikap positif (Positif thinking) bukan
berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita
sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita
lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut.

Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan
maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan
kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita berpikir. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin
tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan
menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang
jalan yang kita lalui tersebut.

Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap
berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan
menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang
mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat
dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari
banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan
cepat.

Dalam berpikir positif (positif thinking) melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan
gambaran-gambaran yang konstruktif(membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif
menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda.
Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa dirinya mampu.
Keyakinan yang mengatakan bahwa diri beliau “bisa”. Jika Anda melihat diri Anda “bisa”, maka Anda akan
“bisa”. Jika Anda melihat diri Anda akan menghasilkan, maka Anda akan menghasilkan. Jika Anda tidak bisa
melakukan hal seperti ini, maka Anda masih dikuasai oleh pikiran negatif.

79
Berpikir positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk mencapai tujuan. Menjadikan berpikir
positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi manfaat tersebut belumlah seberapa jika dibandingkan
dengan manfaat yang didapat jika berpikir positif dijadikan sebagai suatu jalan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berfikir Positif


Menurut Widarso, faktor-faktor yang mempengaruhi berfikir positif yaitu :
a. Optimisme
Seseorang merasa yakin atas apa yang dilakukan dan selalu melihat sisi terang dari segala sesuatu.
b. Kreativitas
Kemampuan individu untuk mengembangkan diri dan menciptakan segala sesuatu yang berbeda dari orang lain.
c. Percaya diri
Suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuannya diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu
cemas dalam tindakan, dapat merasa bebas untuk melaksanakan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab
atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan mengenal
kelebihan serta kekurangan. (Widarsono,2002)

Faktor-faktor Penyebab Berpikir Negatif

Ada 11 penyebab utama orang berpikir negatif yaitu :

1. Jauh dari Allah


Kehidupan material, persaingan yang ketat, dan perubahan cepat yang terjadi dalam kehidupan itu membuat
banyak orang hanyut terbawa arus hingga menjauh dari Allah. Ambisi utama orang yang jauh dari Allah adalah
dunia. Hidupnya sempit dan dipenuhi hal-hal negatif.

2. Program terdahulu
Pernahkah Anda mendengar cerita, ada orang yang hendak mengendarai mobilnya. Semua sudah dilakukan
seperti biasanya, tapi mobil tetap tidak bergerak dari tempatnya. Ia injak pedal gas lebih dalam tapi mobil tetap
tidak bergerak. Apa yang terjadi ? ternyata rem tangan tetap dalam kondisi terkunci.

Program terdahulu yang negatif sama halnya dengan rem tangan pada mobil dalam kisah di atas. Setiap kali
Anda berusaha untuk bergerak maju, ia akan menyeret Anda ke belakang atau tetap diam ditempat.

Yang paling penting untuk kita ketahui adalah 7 th pertama dari kehidupan kita membentuk 90% nilai yang kita
yakini. Nilai-nilai itu kita dapatkan dari orangtua, kerabat, masyarakat, sekolah, teman dan lain-lain. Jika
program yang kita terima pada usia 7 th pertama ini negatif maka akan mempengaruhi seluruh dimensi
kehidupan kita.

3. Tidak ada tujuan yang jelas


Tidak ada tujuan yang jelas dalam kehidupan seseorang membuatnya tidak memaksimalkan kemampuan yang
dianugerahkan kepada Allah. Jika demikian, hidupnya menjadi sia-sia, dihantui rasa takut dan cemas
menghadapi masa depan. Orang yang tidak memiliki tujuan yang jelas bagaikan berjalan ditengah kegelapan. Ia
akan mudah dipengaruhi hal-hal negatif dan diombang-ambingkan kehidupan.

4. Rutinitas Negatif
Rutinitas negatif yang dimaksud adalah melakukan hal yang sama dengan cara yang sama sepanjang waktu
tanpa perubahan. Contoh ; bangun tidur, minum kopi, sarapan, lalu berangkat kerja. aktivitas ini selalu
dilakukan setiap hari. Begitu juga setelah pulang dari kerja, ia melakukan hal yang sama. Begitulah ia berkutat

80
dengan rutinitas tsb hingga hidupnya terasa tak bermakna. Orang yg hidup dalam rutinitas negatif akan
kehilangan perhatian terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu disekitarnya. Selain itu, apapun perubahan yang
terjadi, baginya terasa hambar.

5. Pengaruh Internal
Tantangan terbesar dalam hidup manusia adalah dirinya sendiri. Tantangan ini tidak datang dari luar, tapi
bersumber dari dalam. Penyebab utama penderitaan seseorang adalah dirinya sendiri melalui pikiran negatif
tentang diri sendiri yang terjadi berkali-kali, kemudian diikat oleh perasaan hingga menjadi keyakinan.

6. Pengaruh Eksternal
Pengaruh eksternal yang datang dari kerabat, teman, dan media informasi bisa begitu kuat memengaruhi kita,
menggerakkan perasaan kita, lalu merampas impian kita. Ia sangat mungkin membuat kita frustasi dan berpikir
negatif. Pengaruh Eksternal menyebabkan lahirnya pikiran negatif yang melahirkan berbagai penyakit, baik
kejiwaan atau fisik.

7. Kehidupan Masa Lalu


Sebagian besar masalah yg dihadapi manusia bersumber pada masa lalu dan masa depan. Keduanya tidak
berwujud. Masa lalu sudah berakhir, jika dapat memetik pelajaran dari masa lalu, Anda akan pandai menyikapi
kehidupan. Jika tidak, Anda akan terpenjara oleh perasaan negatif yang ada dalam ingatan.Jika Anda putuskan
untuk hidup dimasa yang akan datang, Anda pun akan terpenjara oleh keraguan dan kebimbangan.
8. Konsentrasi yang negatif
Konsentrasi negatif bersumber dari pikiran negatif. Pikiran ini akan membuat seseorang memusatkan perhatian
pada rintangan dan melupakan hal-hal positif yang ada dalam hidupnya. Ketika konsentrasi itu dilakukan
berkali-kali maka akan menjadi keyakinan yang melahirkan masalah yang tak berujung.

9. Semangat yang lemah


Ketika seseorang merasa semangatnya melemah, ia mencari pelarian dari keadaan ini. Misalnya, Nonton TV
berjam-jam, makan meski tidak lapar, merokok, minum minuman keras, narkoba. Kondisi ini bisa menjadi
penyebab utama hilangnya berbagai kesempatan.

10. Persahabatan yang tidak baik


Persahabatan yang tidak baik akan menyebabkan kita berkonsentrasi pada hal-hal yang negatif. Pepatah Arab
mengatakan, ” Teman duduk seseorang menggambarkan dirinya.” Rasulullah saw bersabda, ” Seseorang itu
tergantung agama temannya. Maka perhatikan olehmu dengan siapa engkau berteman.”

11. Media Informasi


Media informasi menjadi penyebab utama dalam memengaruhi orang dengan cara-cara yang negatif. Akibatnya
pikiran dan konsentrasi terbentuk dengan pola yang serupa. Misalnya, di televisi kerap menayangkan para artis
yang erotis. Tujuannya tentu mengumbar syahwat, menjadikan masyarakat terutama kaum remaja, terjerumus ke
lembah perzinaan.

Berikut manfaat dar berpikir positif (positif thinking) :


1. Mengatasi stres : Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif,
mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda
mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.
2. Menjadi lebih sehat : Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara
bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian,
bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan.

81
Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot,
kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.
3. Percaya diri : Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi
orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan yang lebih baik.
4. Bisa mengambil keputusan yang benar : Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang
salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda
memilih keputusan dengan cepat.
5. Meningkatkan fokus : Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi
masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda.
6. Bisa mengatur waktu lebih baik : Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan
yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak
waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
7. Lebih sukses dalam hidup : Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa
mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat m
engubah hidup Anda.
8. Memiliki banyak teman : Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika
orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.
9. Menjadi pemberani : Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan
rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun
yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.
10. Hidup lebih bahagia: Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda
sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif,
Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

Langkah – langkah agar selalu berpikir positif :


– Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.
– Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.
– Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud
– Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.
– Baca dan kutipan yang inspirasional.
– Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
– Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.
Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap
langkah kehidupan yang harus kita lalui. Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha
berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat
kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.

Bagaimanakah caranya agar seseorang dapat menerapkan konsep berpikir


positif dalam kehidupan?

Pada dasarnya, ada sejumlah point yang harus dipelajari :

1. Belajarlah untuk berpikir kritis, dimana kita harus mempertimbangkan


adanya hal-hal yang membentuk suatu masalah dari berbagai sisi.
Contohnya : dengan tidak mudah menerima adanya informasi atau berita

82
yang tidak atau belum pasti kebenarannya. Pola berpikir kritis juga kita terapkan terhadap
pendapat, tanggapan, atau pandangan orang lain, dimana sikap kritis tersebut bermanfaat untuk
memberikan perbandingan apakah alur pemikiran kita sudah benar atau belum.
1. Sebelum bertindak atau mengambil keputusan, berpikirlah terlebih
dahulu. Jangan bertindak atau mengambil keputusan terlebih dahulu, baru
memikirkan kenapa kita bertindak atau membuat keputusan demikian.
2. Bersikaplah terbuka terhadap segenap pendapat atau masukan dari orang
lain. Dalam hal ini, kita harus selalu bersedia dikoreksi orang lain
3. Sebelum mengambil keputusan penting, bersikaplah hati-hati dan buatlah
perhitungan-perhitungan yang sesuai dengan logika atau cara berpikir
dengan nalar yang benar, untuk menghindari keluarnya sebuah keputusan
yang diambil secara gegabah.
4. Perluas wawasan dan asah terus kemampuan analisis kita terhadap
permasalahan yang ada sehingga kita tidak cepat menghadirkan prasangka
atau penilaian buruk pada orang lain atau pada situasi yang memerlukan
penilaian tepat dan benar.
5. Biasakan melakukan kegiatan check dan recheck untuk setiap informasi
yang kita ragukan kebenarannya.
6. Selalu menanamkan pikiran optimis dalam benak pikiran kita.
7. Berusahalah untuk tidak mempersulit orang lain, namun ajari orang lain
untuk dapat berpikir dengan cara-cara yang benar dalam mengambil
keputusan.
8. Selalu bersikap tenang pada saat ingin mengambil keputusan.
9. Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan segala sesuatunya dengan
seksama
10. Jangan kita selalu menganggap benar terhadap segala sesuatu yang kita
sukai, dan cepat menolak untuk setiap pendapat, saran, atau tanggapan
yang diberikan orang lain.

83
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Meningkatkan Motivasi
Belajar Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan
motivasi belajar
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Meningkatkan Motivasi Belajar
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan 2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

84
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Meningkatkan Motivasi Belajar

Tips Motivasi Belajar Untuk Diri Sendiri

Belajar merupakan salah hal yeng penting dalam hidup manusia. Namun, banyak orang yang merasa
malas untuk belajar. Terkadang seseorang merasa lelah berusaha karena hasil yang dicapai tidak sesuai dengan
keinginan. Padahal hal itu bisa terjadi karena kita yang kurang sungguh-sungguh atau cara yang kurang tepat
dalam mewujudkannya. Jika kamu merasa lelah, ketahui cara meningkatkan motivasi belajar untuk diri sendiri.
Seseorang yang rajin belajar berarti dia memiliki komitmen dalam belajar. Dilain sisi, seseorang yang rajin
mengetahui caranya sendiri untuk bersenang-senang. Hal ini dilakukan agar proses belajar menjadi lebih
menyenangkan. Proses belajar membutuh waktu dan proses. Meskipun pada awalnya susah, secara perlahan-
lahan kamu akan menyukainya.

Tips dan Trik Meningkatkan Motivasi Belajar Untuk Diri Sendiri

85
1. Membuat Agenda Belajar
Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan membuat agenda belajar
yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur waktu dan materi apa yang harus dipelajari.
Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar. Cukup dengan membuat agenda
belajar, belajar yang kamu lakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Menentukan Gaya Belajar


Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang bertipe visual, auditori, atau kinestetik. Dengan
mengetahui gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan diri dengan materi yang ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe
gaya belajarmu.

3. Istirahat
Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus tanpa memberikan
waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah, proses belajar tidak akan
maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa terserap optimal dalam ingatan. Selain itu, istirahat juga
dibutuhkan akan kondisi tubuh tetap fit dan sehat
.
4. Hindari Gangguan Belajar
Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi. Untuk memperoleh suasana
belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin terjadi. Aturlah waktu untuk bermain gadget,
bermain sosial medua, melihat televisi, dan game online agar tidak mengganggu waktu belajar. Jangan berada di
kumpulan orang atau keramaian. Usahakan tidk ada sesuatu di sekeliling yang dapat mengalihkan fokus
belajarmu.

5. Cari Suasana yang Tepat


Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika kamu berhasil mengontrol
diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat kamu fokus untuk belajar. Jika perlu putarlah musik
klasik yang akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai. Kamu dapat menentukan suasana yang
tepat untuk diri sendiri. Terkadang secangkir teh atau coklat panas membuat suasana belajar menjadi lebih
sempurna.

6. Belajar Bersama Teman


Jika kamu merasa bosan dan malas belajar sendiri, belajar bersama teman bisa menjadi solusi. Selain akan
menjadi motivasi belajar dan penyemangat, teman akan membantu saat kamu menemukan kesulitan. Belajar
dengan sistem diskusi biasanya membuat kita lebih mudah memahami sesuatu.Namun, jangan sampai belajar
bersama teman ini justru menjadi tidak efektif karena terlalu banyak digunakan untuk mengobrol ataupun
bermain.

Untuk belajar dengan hasil optimal diperlukan niat dan kemauan kuat untuk berusaha. Kegigihan dan
kepercayaan diri diperlukan agar kita tidak mudah menyerah saat berproses. Hal yang perlu diingat, komitmen
diperlukan untuk mencapai sesuatu yang diimpikan. Jangan pernah lupa untuk terus berdoa pada Tuhan dan
meminta restu orang tua. Semangat dan terus berlatih agar kesuksesan menantimu di masa depan. Semoga
motivasi belajar ini bermanfaat.

86
87
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Komunikasi Efektif
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian komunikasi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan positif dalam berkomunikasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan buruk dalam berkomunikasi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Komunikasi Efektif
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022

88
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change)
pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Faktor yang mempengaruhi komunikasi

Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :


Latar belakang budaya

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama
latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.

Ikatan kelompok atau group

Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.

Harapan

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.

a. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang
disampaikan.
b. Situasi

89
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
1. Unsur-unsur Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
2. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur
yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu
komunikasi.
3. Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan
akhirnya memberi respon.
4. Media
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa
bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa
mesin, sandi dan lain sebagainya
5. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan.
Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi
6. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam
bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

7. Tujuan Komunikasi Efektif


Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan
yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan
oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh
penerima informasi, atau komunikan.

Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi
monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

FUNGSI KOMUNIKASI EFEKTIF

Dengan berkomunikasi, kita dapat menjalin hubungan, saling pengertian dengan orang lain karena
komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:

Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat
memahaminya.

Fungsi ekspresi.
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau
permasalahan.

Fungsi kontrol.
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan,
penilaian dan lain sebagainya.

Fungsi sosial.
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.

Fungsi ekonomi.
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.

90
Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi .
Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh
penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif
yaitu adalah:

1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan
status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka
karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus
benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam
penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation)
yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan
pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi,
kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri
dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam
komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan , agama dan lingkungan sosial.
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa
kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia
artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

5. Physical Distractions

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6. Poor choice of communication channels

91
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Nilai-nilai Kehidupan
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian nilai-nilai kehidupan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Nilai-nilai Kehidupan
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

92
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Nilai-nilai Kehidupan

A. Pengertian Nilai Kehidupan

Nilai-nilai atau peraturan-peraturan dalam masyarakat berlaku dan disepakati bersama-sama dalam
kehidupan, Manusia tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu sangat penting memahami nilai-nilai kelompok,
masyarakat, negara, dan pribadi sendiri. Sedangkan nilai kehidupan adalah nilai-nilai yang hidup dan dapat
mempengaruhi tindakan seseorang.

B. Kategori dan Aspek Nilai Kehidupan


Ada tiga kategori yang harus ia tunjukkan, yang menyatakan bahwa ia mengadopsi suatu nilai yaitu :
1. Memilih
2. Menghargai
3. Bertindak

93
Ketiga kategori itu dapat dikembangkan menjadi 6 aspek, yaitu :

1. Memilih dengan bebas


Nilai kehidupan menuntut adanya kebebasan dari bentuk tekanan, tidak adanya paksaan dari lingkungan
hidup seseorang, berdasarkan pada keyakinan diri sendiri, dan kerelaan untuk memilih nilai kehidupan.

2. Memilih Alternatif dengan Bebas


Memilih dengan bebas dari berbagai alternatif nilai kehidupan. Ketika seseorang memilih untuk menganut
suatu nilai, ia akan dihadapkan pada lebih dari satu alternatif pilihan nilai kehidupan. Ia bebas untuk memilih
nilai kehidupan yang mana yang ia sukai.

3. Mempertimbangkan Akibat dari Alternatif yang Dipilih


Memilih dengan bebas dari berbagai alternatif dengan mempertimbangkan akibat dari masing-masing alternatif.
Ketika seseorang memilih untuk menganut suatu nilai, ia harus memperhitungkan resiko atau konsekuensi atau
akibat dari pemilihan nilai kehidupan itu, dan tahu yang akan terjadi karena pilihannya itu.

4. Merasa senang dengan pilihannya


Nilai yang di pilih adalah nilai yang dipandang positif. Untuk itu, nilai itu harus dihargai, dihormati,
dan dipelihara. Maka nilai itu akan membuat orang yang memilihnya merasa bahagia.

5. Mengakui Pilihannya
Setelah memilih suatu nilai kehidupan, seseorang hendaknya bersedia mengakui, menjunjung tinggi,
dan menegaskan pilihannya itu di depan masyarakat umum.

6. Berperilaku Sesuai dengan Pilihan.

Setelah memilih suatu nilai kehidupan, seseorang seharusnya bertindak dan berperilaku sesuai
dengan pilihan nilainya itu. Nilai itu memberi arah pada kehidupannya. Bobot nilai itu dapat diukur
dengan banyaknya waktu, tenaga, dan harta yang dikorbankan demi nilai yang diyakininya. nilai
kehidupan tersebut juga dapat menjadi suatu pola kehidupan. Orang yang menghargai nilai kejujuran
akan selalu berusaha untuk jujur. Oleh karena itu, kejujuran akan menjadi kebiasaan hidupnya.

B. Contoh Nilai Kehidupan

1. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal dan menganut berbagai macam nilai kehidupan. Di
antara nilai-nilai kehidupan itu bisa saja dianggap tidak penting bagi seseorang, tetapi bisa agak
penting, penting, atau sangat penting bagi orang lain. Semuanya tergantung pada pilihan dan
pertimbangan masing-masing pribadi, serta dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kehidupannya.
Beberapa contoh nilai kehidupan itu antara lain :

2. Nilai kekuasaan, seperti pandangan atas keinginan untuk menundukkan atau mempengaruhi
orang lain.

94
3. Nilai Cinta atau kasih sayang, seperti ikatan batin, saling menghargai,
saling setia, saling menghormati, saling tolong, memikirkan kepentingan
dan kebaikan orang lain.
4. Nilai keindahan, seperti kemampuan untuk menghargai dan menikmati hal-
hal yang indah, serasi dan bagus.
5. Nilai keadaan fisik, seperti persepsi atas keadaan tubuh yang dianggap
ideal atau serasi.
6. Nilai kesehatan, seperti keinginan memiliki keadaan tubuh yang jauh dari
sakit.
7. Nilai keterampilan, seperti keinginan memiliki kemampuan untuk melakukan
berbagai hal dengan cepat.
8. Nilai rasa sejahtera dan aman, seperti memiliki keinginan untuk bebas dari
tekanan, kecemasan dan konflik-konflik batin.
9. Nilai pengetahuan, seperti tuntutan diri atas informasi, hal-hal yang dapat
memuaskan rasa ingin tahu atau kemampuan memiliki kemampuan untuk
mengetahui sesuatu yang diinginkan.
10. Nilai moral, seperti keinginan memiliki pemikiran, keyakinan dan tindakan
yang sesuai dengan norma-norma masyarakat.
11. Nilai keagamaan/kepercayaan
12. Nilai keadilan, seperti keinginan memiliki sikap adil, tidak memihak atau
membeda-bedakan manusia serta mampu memperlakukan orang lain
secara adil.
13. Nilai altruisme, yaitu memiliki kemauan dan kemampuan untuk
memperhatikan kebutuhan, kepentingan dan kebahagiaan orang lain.
14. Nilai pengakuan/penghargaan, seperti keinginan mengakui bahwa dirinya
adalah penting dan layak dihargai oleh orang lain.
15. Nilai kesenangan, seperti keinginan merasakan kegembiraan.
16. Nilai kebijaksanaan, seperti memiliki kemauan dan pengetahuan dalam
mengambil keputusan yang tepat.
17. Nilai kejujuran, seperti memiliki keluhuran hati, ketulusan hati, kesungguhan
hati dan keterusterangan.
18. Nilai prestasi, seperti penghargaan atas hasil yang baik dari usaha yang
keras.
19. Nilai kemandirian, seperti kemampuan untuk berdiri sendiri dan tidak
dikuasai oleh orang lain.
20. Nilai kekayaan, seperti keinginan memiliki harta atau uang banyak.
21. Nilai kesetiaan, seperti keinginan memiliki keteguhan hati dalam
persahabatan.
22. Nilai tanggung jawab.
23. Nilai kedewasaan
24. Nilai kedisiplinan.
25. Nilai kerendahan hati.

https://afnasekar138.wordpress.com/2016/04/02/nilai-kehidupan/

95
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Kepribadian Manusia
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kepribadian manusia
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tipe-tipe kepribadian manusia
3. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kepribadian matang
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kepribadian Manusia
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

96
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

\Kepribadian Manusia

Empat jenis kepribadian manusia yang perlu diketahui, mulai dari sanguinis, plegmatis, koleris, hingga
melankolis. tirto.id - Manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda dan unik. Karakter atau kepribadian
manusia bisa dipelajari, dan manusia kadang memiliki kesamaan karakter antara satu dengan yang lainnya.
Seperti dilansir dari laman IPFS, kepribadian manusia telah dikaji dan dirangkum menjadi empat jenis.
Keempatnya masuk dalam teori proto-psikologis, di mana teori itu dibagi lagi menjadi empat tipe kepribadian
mendasar, yaitu sanguinis (optimis, aktif dan sosial), koleris (pemarah, cepat atau mudah tersinggung),
Kemudian tipe melankolis (analitis, bijak dan tenang), dan Plegmatis ( santai dan damai). Tetapi, ada
kemungkinan seseorang memiliki dua karakter, seperti plegmatis (70 persen) dan melankolis (30 persen). Tabib
Yunani, Hippocrates (sekitar tahun 460 370 SM) memasukkan empat temperamen ke dalam teori medisnya
sebagai bagian dari konsep medis kuno tentang humorisme. Dalam penjelasannya disebutkan, empat cairan
tubuh memengaruhi sifat dan perilaku kepribadian manusia. Baca juga: Tes Kepribadian: Mengenal Konsep
MBTI Hingga Metode Big Five Berikut penjelasan keempat kepribadian tersebut yang dirangkum dari
Psichologia:

1. Sanguinis Orang dengan tipe kepribadian sanguinis cenderung hidup, optimis, ringan, dan
riang. Tipe ini juga menyukai petualangan dan memiliki toleransi tinggi akan risiko. Selain itu, tipe
sanguin biasanya lemah dalam menoleransi kebosanan, serta akan mencari variasi dan hiburan.
Secara alami, sifat ini kadang-kadang negatif dalam memengaruhi hubungan percintaan dan lainnya.
Karena kepribadian ini berperilaku mencari kesenangan, banyak orang dengan kepribadian
sanguinis cenderung berjuang dengan kecanduan (ingin suatu hal dengan terus-menerus). Orang
sanguin juga dikenal sangat kreatif dan bisa menjadi seniman serta penghibur yang hebat dan akan
berhasil jika memilih karier di industri hiburan. Kemampuan alami orang sanguinis sangat cocok

97
jika memilih pekerjaan yang berhubungan dengan marketing, travel, fashion, memasak/kuliner, atau
olahraga.

2. Plegmatis Seseorang dengan kepribadian plegmatis biasanya adalah orang-orang yang cinta
damai. Tipe ini biasanya mencari keharmonisan antar-pribadi dan hubungan dekat yang membuat
orang-orang plegmatis menjadi pasangan yang setia dan orang tua yang penuh kasih. Orang-orang
plegmatis suka menjaga hubungan dengan teman-teman lama, anggota keluarga yang jauh, dan
tetangga. Dalam hal kepribadian, tipe plegmatis cenderung menghindari konflik dan selalu berusaha
menengahi orang lain untuk memulihkan perdamaian dan harmoni. Plegmatis juga sangat suka
beramal dan membantu orang lain. Karier yang ideal untuk tipe kepribadian plegmatis antara lain
perawat, guru, psikolog, konseling, atau layanan sosial

3. Koleris Seseorang dengan kepribadian koleris biasanya orang yang sangat berorientasi pada tujuan.
Orang yang koleris terkenal sangat cerdas, analitis, dan logis, sangat praktis dan langsung, tetapi tipe
ini tidak harus menjadi teman baik atau orang yang ramah. Seorang koleris tidak menyukai
pembicaraan singkat dan menikmati percakapan yang mendalam dan bermakna. Mereka lebih suka
sendirian daripada di perusahaan dengan orang berkepribadian lemah. Idealnya, tipe ini suka
menghabiskan waktu bersama orang-orang yang memiliki minat profesional yang serupa. Pekerjaan
ideal untuk seorang koleris terkait dengan industri tentang pengelolaan, teknologi, statistik, teknik,
dan pemrograman

Melankolis Orang-orang dengan kepribadian melankolis menyukai tradisi. Misalnya wanita memasak
untuk laki-laki, laki-laki membuka pintu bagi wanita. Tipe melankolis rata-rata mencintai keluarga dan teman-
temannya, tidak seperti orang-orang sanguinis. Melankolis tidak suka mencari hal-hal baru dan petualangan dan
bahkan cenderung akan sangat menghindarinya. Seseorang dengan kepribadian melankolis tidak mungkin
menikah dengan orang asing atau meninggalkan tanah airnya ke negara lain. Orang yang melankolis juga
dikenal sangat sosial dan berupaya berkontribusi pada komunitas, sangat teliti dan akurat. Tipe ini adalah
manajer yang fantastis dengan kepribadian yang baik. Karier yang sempurna untuk tipe kepribadian melankolis
antara lain dalam bidang pengelolaan/ manajemen, akuntansi, pekerjaan social, atau bagian administrasi.

98
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Membina Persahabatan Sejati
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang persahabatan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara membina persahabatan agar tetap awet dan lebih
bermanfaat
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Membina Persahabatan Sejati
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

99
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Membina Persahabatan Sejati

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Seribu kawan masih kurang, Satu musuh kebanyakan". Ini berarti
bahwa jika kita memiliki banyak teman maka kita akan mendapatkan banyak manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga kita diharapkan berteman dengan orang banyak. Di sisi lain kita juga harus
menghindari permusuhan dengan orang lain karena hanya mendatangkan kerugian bagi kita.
Orang yang egois, keras kepala, culas, munafik, pelit, sombong, dengki, dsb umumnya sangat mudah
untuk membuat musuh dan dijauhi oleh orang-orang di sekitar kita. Tetapi orang yang dermawan, suka
menolong, suka membantu, gotong royong, baik hati, rendah hati, jujur, sopan, dll akan sangat mudah mencari
teman dan kawan pun akan datang dengan sendirinya.
Remaja suka bersahabat, rasa solidaritas diantara mereka tinggi sekali bahkan mereka lebih
mengutamakan teman atau sahabat dari pada orang tua, mereka mau berkorban apa saja demi
persahabatan. Faktor inilah yang mendukung sekali persahabatan. Tetapi tidak sedikit remaja yang
jatuh karena gagal dalam persahabatan. Karena dia tidak sadar kalau dia selama bersahabat itu di jajah
pribadinya oleh sahabatnya. Hal tersebut merupakan kejahatan yang terselubung dalam kedok
persahabatan. Kita semua harus waspada jangan lengah dan terkecoh. Penjajahan pribadi dalam
persahabatan artinya memaksakan seseorang tidak bebas menentukan atau mengambil keputusan dalam
100
hal-hal yang pokok atau penting. Akibatnya ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri, tetapi selalu di atur
dan di kendalikan orang lain atau sahabatnya.
Untuk membina suatu persahabatan di perlukan kiat-kiat khusus, hendaknya hal ini disadari dan
dilaksanakan oleh masing-masing yang ingin sukses dalam persahabatan. Kiat-kiat tersebut sekaligus
merupakan tujuan dari membina persahabatan itu sendiri, yaitu:
1. Memahami tingkah laku orang lain. Caranya bersikaplah ramah tamah, lupakan diri sendiri,
ingatlah kepada orang lain, perhatikan orang lain. Dalam tempo 2 bulan anda akan mendapatkan lebih
banyak teman dengan memperhatikan orang lain dari pada anda hanya memperhatikan diri sendiri saja.
Memperhatikan orang lain artinya bersikap ramah kepada mereka, mendengarkan pendapat mereka,
tentang keluarga, tentang hobinya dan lain-lain.
2. Senyumlah dengan tulus kepada orang lain. Hal tersebut adalah suatu cara yang sederhana untuk
mendapatkan kesan pertama yang baik.
3. Mengingat nama orang lain. Kalau ada orang lain yang tidak kenal dengan kit, tetapi ia hafal nama
kita, memanggilnya dengan baik, ia juga mengetahui siapa kita. Pasti kita akan merasa senang.
Napoleon seorang raja terkenal merasa sangat penting menghafal orang-orang yang di jumpainya,
meskipun ia sibuk. Kalau ia lupa ia akan mengatakan "Maaf saya tidak begitu jelas mendengar nama
Tuan". Jika nama itu di ulangi dan ternyata agak aneh ia bertanya lagi "Bagaimana mengejanya ?"
Selama percakapan-percakapan yang di lakukan kemudian, ia berusaha menyebut nama itu beberapa
kali.
4. Menjadi pendengar yang baik. Setiap orang ingin di dengar kata-katanya, tapi sedikit sekali orang
yang suka mendengarkan orang lain. Kalau kita ingin punya sahabat, pandai-pandailah mendengarkan
dia, dan berilah alasan dan kesempatan kepada orang lain supaya beebicara tentang dirinya sendiri.
5. Bagaimana caranya menarik simpati orang lain. Cara paling mudah menuju hati seseorang adalah
menyilahkan dia berbicara tentang hal-hal yang paling di hargainya. Atau berbicaralah tentang hal-hal
yang menarik perhatian orang yang anda hadapi.
6. Usahakanlah supaya orang-orang lain itu merasa bangga dan penting dan kagumilah dengan ikhlas.
7. Tidak menanyakan latar belakangnya. Sebab terkadang orang merasa tersinggung bila di tanya latar
belakangnya. Dan di khawatirkan memilki latar belakang yang buruk.
8. Jangan berharap orang lain menjadi sahabat kita. Tapi berpikirlah bagaimana caranya kita menjadi
sahabat yang baik buat orang lain. Lakukan dengan 1001 cara dan dengan cara-cara yang positif. Sebab
bila kita terlalu berharap tapi tidak kesampaian maka yang timbul rasa sakit hati.
9. Bantu orang lain ketika sedang susah karena biasanya orang yang sedang kesusahan bila di tolong,
maka pertolongan itu tidak akan pernah di lupakannya.
10. Jenguk teman yang sakit karena kedatangan kita sudah merupakan obat baginya.

10 Tips Membina Persahabatan yang sejati


Persahabatan bagai kepompong, benarkah demikian? seperti syair lagu yang dinyanyikan oleh artis
ternamaan di negeri ini. Apapun definisi Anda tentang "persahabatan" tidak akan pernah mengubah kata dasar
itu sendiri "SAHABAT" Sahabat yang menemani hari-hari kita. Ada beberapa tips membina persahabatan bagi
kamu yang muda, namun lagi-lagi tak mengubah kata dasar "SAHABAT" bagi Anda yang berpengalaman atau
sarat akan asam asin dunia ini dalam menjalin persahabatan.

Kerap kali persahabatan sulit didapat mungkin bagi yang muda karena tingkat keegoisannya masih labil,
bagaimana dengan yang sudah syarat pengalaman alias tua matang dalam pergaulan? mungkin budaya
penyebabnya, ada yang menyebutnya jaman kolot namun sebaliknya ada pula yang mempertahankan jaman
modernnya. Efek ini sangat luas sekali, bagaimana definisi sebenarnya? kembali lagi pada diri kita masing-
masing sadar atau tidak disadari bahwa kita sesungguhnya memiliki kadar egois yang berfariatif. Mari menjalin
persahabatan..!!

101
1. Pikirkanlah apa yang dapat kamu berikan kepada sahabatmu bukan apa yang
dapat kamu peroleh dari persahabatan.

Jangan bersahabat hanya demi memperoleh kesenangan, karena jika demikian, kamu bukanlah sahabat
sejati. Hargailah sahabatmu seperti kamu ingin dihargai

2. Dukunglah sahabatmu.

Sahabat sejati selalu saling menyemangati dan 'mendorong' supaya mereka bersama-sama dapat
menjadi yang terbaik bukannya saling menjatuhkan. Ia turut berbahagia ketika sahabatnya berhasil mencapai apa
yang diinginkannya dan tidak merasa tersaingi.

3. Bersedia untuk memaafkan.

Jangan biarkan 'luka' berkembang menjadi kepahitan karena hal ini akan menghancurkan persahabatan
yang ada. Maafkan kesalahan yang diperbuat oleh sahabatmu dan jangan biarkan luka itu merusak hubunganmu.

4. Jangan memandang kesalahan yang dibuatnya.

Ini adalah suatu cara untuk menunjukkan betapa kita peduli terhadap dia. Jangan tinggalkan sahabatmu
saat dia berbuat kesalahan. Bersabarlah dan tuntunlah dia untuk berubah. Sadarilah bahwa tidak ada orang yang
sempurna.

5. Jadilah sahabat yang dapat diandalkan dan tepatilah janji.

Berusahalah untuk selalu pegang komitmen dan dapat saling percaya. Selalu bersikap jujur dan saling
menolong satu sama lain.

6. Jangan mencoba untuk mengontrol sahabatmu.

Bersahabat bukan berarti harus selalu bersama-sama. Memang akan sangat menyenangkan bila dapat
selalu bersama dengan orang yang kita kasihi. Namun ingat, sahabat kita itu bukan monopoli kita sendiri karena
ia juga mempunyai teman lain selain kita. Untuk itu jangan merasa dikhianati ketika temanmu bergaul dengan
yang lain, sebaliknya usahakan kamu juga dapat berteman dengan mereka. Hal ini akan membuat kita dan
sahabat kita lebih menghargai satu sama lain.

7. Selalu ada disaat senang maupun susah.

Bergembiralah bersama mereka saat mereka sedang bergembira namun jangan ada hanya pada saat senang
saja. Ketika sahabatmu sedang kesal akan sesuatu, berikan mereka perhatian. Yang paling dibutuhkan dari
seorang sahabat adalah sepasang telinga yang simpatik dan yang mau memahami perasaan mereka.

8. Menerima apa adanya sahabatmu.

Jangan menuntut sahabat kita untuk bereaksi dengan cara yang sama seperti yang biasa kita lakukan. Hargailah
dia apa adanya termasuk juga keputusan yang dia ambil yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak kita.
102
9. Jangan jadi 'Ember' (mulut bocor).

Belajarlah untuk menjaga rahasia sahabatmu. Hormatilah kepercayaan yang sudah kalian bangun dan
pertahankanlah sikap saling terbuka.

10. Jangan biarkan perbedaan pendapat menghancurkan persahabatanmu.

Misalkan kamu sedang berdiskusi dengan sahabatmu dan waktu kamu mengemukakan pendapat yang menurut
kamu benar ternyata ia tidak setuju. Bila itu terjadi, jangan terus berdebat yang hanya akan membuat kamu
dongkol. Lepaskan hasrat untuk menang sendiri daripada persahabatan mu
rusak karenanya. Ingat sadar atau tidak disadari kita memiliki kadar egois yang berfariatif, diakui atau tidak
diakui. kadar itu ada pada setiap kita, namun mari jangan terfokus pada seberapa hebat kadar itu. Tapi, "Mari
kita menjalin persahabatan..!!" :)

103
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Evaluasi Prestasi Belajar
Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian evaluasi dan prestasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahai tujuan dan fungsi evaluasi prestasi belajar
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Evaluasi Prestasi Belajar
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

104
\
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Evaluasi Prestasi Belajar

Definisi Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan. Istilah lain
evaluasi adalah assessment, yakni proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment ada kata lain yang sama artinya
dalam dunia pendidikan kita yaitu tes, ujian, dan ulangan.
Sedangkan menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahsa inggris evaluation yang berate
penilaian atau penaksiran.

1. Bloom et. al (1971)


“ Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine whether in fact certain changes
are taking place in the learners as well as to determine the amount or degree of change in individual students.”
Artinya: Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara shstematis untuk menetapkan
apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan
dalam pribadi siswa.
2. Stufflebeam et. al (1971)
Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging “
”.decision alternatives
Artinya: Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
.berguna untuk menilai alternatif keputusan
B. Tujuan Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi

105
v Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar
tertentu.
v Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa daiam kelompok kelasnya.
v Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan dalam belajar.
v Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakann kapasitas kognitifnya untuk keperluan
belajar.
v Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam
proses mengajar-belajar (PMB).
Selain tujuan-tujuan yang telah disebutkan, berdasrkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi
hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan. Oleh karena itu, maka evaluasi belajar seharusnya dilakukan guru secara terus-
menerus dengan berbagai cara, bukan hanya pada saat-saat ulangan terjadwal atau saat ujian berkala.
2. Fungsi Evaluasi
Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memilki fungsi-fungsi sebagai berikut:
v Fungsi administrative untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor;
v Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan;
v Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial
teaching;
v Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan konseling;
v Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan dating yang meliputi pengembangan kurikulum,
metode dan alat-alat PMB.

Selanjutnya, selain memiliki tungsi-fungsi seperti di atas, Evaluasi juga mengandung fungsi psikologis
yang cukup signifikan bagi siswa maupun bagi guru dan orang tua. Bagi siswa, penilaian guru merupakan alat
bantu untuk mengatasi kekurangmampuan atau ketidak mampuannya dalam menilai kemampuan dan kemajuan
dirinya sendiri. Dengan mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya sendiri, siswa memiliki self-
consciousness, kesadarannya yang lugas mengnenai ektisistensi dirinya, dan juga metacognitive, pengetahuan
yang benar mengenai batas kemampuan akalnya sendiri (Mulcahy et al, 1991). Dengan demikian, siswa
diharapkan mampu menentukan posisi dan statusnya secara tepat diantara teman-teman dan masyarakatnya
sendiri.
Bagi orang tua atau wali siswa, dengan evaluasi itu kebutuhan akan pengetahuan mengenai hasil usaha
dan tanggung jawabnya mengembangkan potensi anak terpenuhi. Pengetahuan seperti ini dapat mendatangkan
rasa pasti kepada orang tua dan wali siswa dalam menentukan langkah-langkah pendidikan lanjutan dari
anaknya. Sedangkan bagi para guru sendiri sebagai evaluator).

106
2.1 Definisi Prestasi Belajar

Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Istilah prestasi di dalam
Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005: 467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Noehi Nasution
(1998: 4) menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan
timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat
bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya
perubahan sementara karena sesuatu hal.
Sementara itu Muhibbin Syah (2008: 90-91) mengutip pendapat beberapa pakar psikologi tentang definisi
belajar, di antaranya adalah:
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan
kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa
banyak materi yang dikuasai siswa.
Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan
terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukan siswa
telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya semakin baik mutu guru mengajar akan
semakin baik pula mutu perolehan pelaku belajar yang kemudian dinyatakan dalam skor.
Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling pelaku belajar. Belajar dalam pengertian
ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah
yang kini dan nanti dihadapi pelaku belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah
“penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

2.2 Evaluasi Prestasi Belajar


Istilah Evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “Evaluation”. Dan sebagai
panduan, menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on Formative and Sumative Evaluation of Student Learning)
dikemukakan bahwa: Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk kemudian dijadikan dasar
penetapan ada-tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa atau anak didik.
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
sebuah program. Kata lain yang sepadan dengan kata evaluasi dan sering digunakan untuk menggantikan kata
evaluasi adalah tes, ujian dan ulangan. Istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil belajar para siswa
pada akhir jenjang pendidikan tertentu, seperti Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang kini
disebut Ujian Akhir Nasional (UAN).
107
Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui
apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
Istilah evaluasi sering dikacaukan dengan pengukuran, keduanya memang ada kaitan yang erat, tetapi
sebenarnya mengandung titik beda. Menurut Sumadi Suryabrata pengukuran mencakup segala cara untuk
memperoleh informasi yang dapat dikuantifikasikan. Sedangkan evaluasi menekankan penggunaan informasi
yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat
keputusan-keputusan pendidikan.
Evaluasi dilaksanakan berkenaan dengan situasi sesuatu aspek dibandingkan dengan situasi aspek lain
akhirnya terjadilah suatu gambaran yang menyeluruh yang dapat dipandang dari berbagai segi. Evaluasi juga
dilakukan dengan cara membanding-bandingkan situasi sekarang dengan situasi yang lampau atau situasi yang
sudah lewat.
Adapun aspek-aspek kepribadian yang harus diperhatikan merupakan objek di dalam pelaksanaan evaluasi
tersebut, menurut Nasrun Harahap, adalah sebagai berikut:

1. Aspek-aspek tentang berpikir, meliputi :inteligensi, ingatan, cara menginterpretasi data, pokok-
pokok pengajaran, dan pemikiran yang logis.
2. Dari segi perasaan sosialnya, meliputi: kerjasama dengan kawan sekelasnya, carabergaul, cara
pemecahan masalah, serta nilai-nilaisosial.
3. Dari kekayaan social dan kewarganegaraan, meliputi: pandangan hidup atau pendapatnya
terhadap masalah-masalah social, politik, dan ekonomi.
Aspek-aspek tersebut masih dapat dirinci ke dalam hal-hal yang lebih khusus yang disesuaikan dengan
keperluan atau tujuan penilain.

2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Prestasi Belajar


Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak,
menegaskan bahwa:

1. Tujuan Umum dari evaluasi adalah sebagai berikut:


- Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
- Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
- Menilai metode belajar yang dipergunakan

2. Tujuan Khusus dari evaluasi adalah sebagai berikut:


- Merangsang kegiatan siswa
- Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
108
- Memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar atau metode belajar.
- Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang
bersangkutan.
- Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan oreang tua dan lembaga
pendidikan.
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar, evaluasi mempunyai fungsi yang amat penting, yaitu :

- Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan
(dan karakteristik lainnya) yang dimiliki oleh murid.
- Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar-
mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
- Untuk memberikan angka yang tepet tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid.

2.4 Macam-macam Evaluasi Prestasi Belajar


Biasanya evaluasi di bagi menjadi empat jenis, yaitu : evaluasi formatif, evaluasi suatif, evaluasi placement,
dan evaluasi diagnostik.
a. Evaluasi Formatif
i. Fungsi: untuk memperbaiki proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik , atau
memperbaiki program satuan pelajaran yang telah digunakan.
ii. Tujuan: untuk mengetahui hingga di mana penguasaan murid tentang bahan yang telah
diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran.
iii. Aspek-aspek yang dinilai: yang berkenaan dengan hasil pelajaran murid, meliputi:
pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan terhadap bahan pelajaran yang telah
disajikan
b. Evaluasi Somatif
i. Fungsi: untuk menentukan angka/nilai murid setelah mengikuti program pengajaran
dalam satu semester atau akhir dari suatu program bahan pengajaran dari suatu unit
pendidikan.
ii. Tujuan: untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh murid setelah
menyelesaikan program bahan pengajaran dalam satu semester atau akhir.
iii. Aspek-aspek yang dinilai: kemajuan belajar
c. Evaluasi Placement (Penempatan)
i. Fungsi: untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan seluruh pribadinya, agar
anak tersbut dapat ditempatkan pada posisinya yang tepat.

109
ii. Tujuan: untuk menempatkan anak didik pada kedudukan yang sebenarnya, berdasarkan
bakat, minat, kemampuan, kesangupan serta keadaan-keadaan yang lainnya, sehingga
anak tidak mengalami hambatan dalam mengikuti setiap program/bahan yang disajikan
guru.
iii. Aspek-aspek yang dinilai meliputi : keadaan fisik. Psikis, bakat,
kemampuan/pengetahuan, keterampilan, sikap dan lain-lain aspek yang dianggap perlu
bagi kepentingan pendidikan anak selanjutnya.
d. Evaluasi Diagnostik
i. Fungsi: untuk mengetahui masalah-masalah apa yang diderita atau yang mengganggu
anak didik, sehingga ia mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan ketika mengikuti
program tertentu.
ii. Tujuan: untuk mengatsi/membantu pemecaham kesulitan atau hambatan yang dialami
anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar-mengajar pada suatu studi atau
keseluruhan bidang pengajaran.
iii. Aspek-aspek yang dinilai: hasil belajar, latar belekang kehidupan anak, keadaan
keluarga dan lingkungan.

110
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Motivasi Sukses Dari Tokoh
Inspiratif Kelas / Semester : 9 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa manusia memiliki keinginan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami syarat untuk berdiri sendiri
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Motivasi Sukses Dari Tokoh Inspiratif
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

111
Lumajang,.....…………… 202__
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Madrasah

Dra. QURROTUL A'YUN, M.Pd JAUHAROTUN NAVISA, S.Pd


NIY. 126 01 207 NIY. 286 01 218-G

112
KURIKULUMMERDEKA
KURIKULUM MERDEKABELAJAR
BELAJAR
BIMBINGAN&&KONSELING
BIMBINGAN KONSELING
RPL
RPL BKBK& &MATERI
MATERI LAYANAN
LAYANAN BKBK

UNTUKSMP
UNTUK SMPSEDERAJAT
SEDERAJAT
SEMESTERGENAP-
SEMESTER GENAP-KELAS
KELAS9 VII

DI DI SUSUN
SUSUN OLEH
OLEH : :

CATUR
CATUR INDAH
INDAH LESTARI,
LESTARI, S.Pd
S.Pd
NIP.198909242014032003
NIP.198909242014032003

DINAS
DINAS PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DAN
DAN KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN
TAHUN
TAHUN PELAJARAN
PELAJARAN
2022
2022

113
BAB 10
Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas

A. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” artinya kebiasaan. Jika didefinisikan Etika adalah
suatu adat kebiasaan yang berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat yang
mengatur hubungan antara kelompok manusia. Etika memiliki norma-norma positif yang mengatur
manusia untuk bersikap santun. Jika setiap orang memiliki dan mematuhi etika maka hidup ini akan
berjalan lancar. Jadi etika sangat penting diterapkan dalam kehidupan masyarakat, karena dengan adanya
etika ada pedoman yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia untuk hidup rukun dengan
masyarakat disekitarnya. Sehingga dapat tercipta masyarakat yang tertib, damai, dan teratur. Tanpa adanya
etika manusia hidup tanpa pedoman. Jika diibaratkan maka hidup didunia tanpa lampu, tanpa cahaya yang
menuntun.

Manusia adalah makhluk sosial dan pasti butuh berhubungan dengan orang lain. Hubungan antar
manusia bisa dikemukakan bahwa manusia berinteraksi dengan manusia lain. Tentu dalam berhubungan
dengan orang lain kita membutuhkan etika untuk memberikan pedoman bagi kita untuk bersikap yang baik
sehingga kita dapat hidup rukun dan berdampingan dalam bermasyarakat.

B. Pengertian lalu lintas


Manusia adalah makhluk sosial dan pasti butuh berhubungan dengan orang lain. Hubungan antar
manusia bisa dikemukakan bahwa manusia berinteraksi dengan manusia lain.Didalam berinteraksi
manusia tentu berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain. Kemudian muncullah istilah
“Transportasi” yaitu perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan manusia atau mesin. Seiring perkembangan zaman
manusia dapat menciptakan kendaraan bermotor untuk memudahkan manusia dalam bertransportasi.
Dalam bertransportasi kemudian dikenal istilah “Lalu Lintas”. Di dalam Undang-Undang No. 22 Tahun
2009 Lalu Lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Jadi
pergerakan kita dari suatu tempat ke tempat tujuan dengan menggunakan alat transportasi melalui ruang
jalan bisa dikatakan sebagai lalu lintas. Seperti saat kita berkendara dari Tuban meuju Surabaya naik bis
ataupun nsepeda motor.

C. Hubungan antara etika dengan berkendara di jalan raya.


Dalam penggunaan fasilitas jalan tidak sendirian, namun bersama dengan banyak orang karena kita
hidup bermasyarakat. Cakupan masyarakat tentu sangat luas, dan pasti memiliki pemikiran yang berbeda-
beda dan cenderung memikirkan kepentingannya masing-masing. Tanpa adanya Etika Berlalu Lintas
mungkin kita tidak bisa membayangkan, pasti sering terjadi kecelakaan di jalan raya. Kejadfian ini
disebabkan kurangnya tenggang rasa antar pengguna jalan, pengemudi cenderung egois ingin cepat
sampai. Jika ini dibiarkan terus-menerus maka angka kecelakaan akan semakin meningkat. Oleh karena itu
perlu adanya pemahaman dan pelaksanaan Etika Berlalu Lintas.
Etika Berlalu Lintas yaitu pedoman sikap atau aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lain di dalam berlalu lintas. Etika tidak hanya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari saja, namun
etika juga sangat penting diterapkan dalan berlalu lintas. Prinsip etika yang diterapkan yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dengan etika berlalu lintas hampir sama yaitu tenggang rasa dan saling
menghargai. Dalam berlalu lintas kita harus tenggang rasa dengan pengguna jalan lain dan jangan
mementingkan egois.

Manfaat dan tujuan dibuat Etika Berlalu Lintas antara lain

1. Dapat mengatur individu dalam menggunakan jalan sehingga tidak seenaknya sendiri.
2. Tercipta kelancaran, keteraturan, keselamatan, serta ketertiban.
114
3. Dapat mengurangi angka kecelakaan.
Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 dikatakan tertib, lancar, aman dan terpadu apabila dalam
berlalu lintas berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban pengguna jalan serta bebas dari
hambatan dan kemacetan jalan.

Tanpa adanya Etika Berlalu Lintas, maka pengemudi akan mengemudi seenaknya sendiri tanpa
mempedulikan keselamatan orang lain, lalu lintas dijalan akan berjalan semrawut, sehingga rawan terjadi
kecelakaan, sarta akan terjadi kemacetan parah.

MENDIDIK MASYARAKAT UNTUK MEMAHAMI ETIKA DAN SOPAN SANTUN DI JALAN


RAYA.

1. A. Pengintegrasian Pendidikan Etika Berlalu Lintas ke Dalam Kurikulum Sekolah.


Sekarang ini banyak pelajar belum cukup umur yang mengendarai kendaraan bermotor sendiri dan mereka
belum mengetahui etika belalu luntas. Sehingga banyak kejadian kecelakan yang melibatkan pelajar
dibawah usia. Yang seharusnya dalam Undang-Undang tertulis bahwa usia minimal untuk mengendarai
kendaraan bermotor adalah 17 tahun. Ini dikarenakan pelajar dibawah usia 17 emosinya masih labil, lebih
mementingkan egonya dan tidak mau mengalah. Ini sangat berbahaya apabila mereka berkendara, pasti
akan ugal-ugalan, balapan dengan kendaraan lain hanya ingin dipuji.

Banyak pelajar di negeri ini yang tidak mengetahui etika-etika dalam berlalu lintas. Apabila ini terus
berlanjut maka angka kecelakaan akan terus meningkat. Dengan demikian sangat diperlukan
pengintegrasian pendidikan etika berlalu lintas ke dalam kurikulum sekolah agar para siswa tau serta
menerapkan etika berlalu lintas. Pemberian materi etika tidak hanya etika dalam kehidupan sehari-hari
saja, akan tetapi penyampaian materi etika berlalu lintas juga sangat penting untuk keselamatan dalam
berlalu lintas. Nasib bangsa kita ada ditangan generasi muda, dengan demikian diharapkan genersi bangsa
kita lebih baik dan patuh terhadap hukum.

Pengintegrasian pendidikan etika berlalu lintas dapat dimasukan dalam kurikulum Pendidikan
Kewarganegaraan atau Agama. Karena etika berlalu lintas mencakup moral siswa. Penanaman etika tidak
hanya dalam kewarganegaraan maupu agamanya saja, namun siswa juga wajib mengetahui etika berlalu
lintas. Diharapkan dengan pendidikan terus-menerus siswa menjadi memahami serta mematuhi etika
berlalu lintas.

Sosialisasi/Pembelajaran etika tidak hanya di sekolah saja akan tetapi juga kepada publik Hal ini ditujukan
agar masyarakat mengetahui etika berlalu lintas yang baik sehingga dapat mematuhi aturan. Cara
mensosislisasikannya pada pelajar yaitu dengan cara integrasi kurikulum sekolah dengan materi disiplin
lalu luntas.

1. B. Bentuk-bentuk etika berlalu luntas


Berikut ini beberapa etika berlalu lintas yang wajib kita ketahui sekaligus kita terapkan, antara lain:

1. 1. Persiapan berangkat
Ibarat akan maju berperang, siapkan senjata, apakah masih tajam, masih bisa digunakan. Memakai
kendaraan bermotorpun perlu melakukan persiapan dengan mengecek seluruh komponen kendaraan.
Pastikan sepeda motor yang akan digunakan dalam keadaan baik. Jika ada yang perlu diperbaiki, segera
perbaiki. Jangan pernah menganggap enteng masalah-masalah yang menyangkut kendaraan kita atau kita
sendiri karena bukan hanya akan mengganggu proses perjalanan tetapi juga bisa membahayakan
keselamatan.

115
Komponen berikut perlu diperhatikan secara cermat:

 Rem berfungsi dengan baik.


 Roda tidak ada yang rusak.
 Tekanan pada angin mencukupi.
 Lampu utama dan sein berfungsi dengan baik.
 Kaca spion dapat berfungsi dengan baik.
 Bensin dan oli cukup.
Pastikan kandaraan dalam kondisi yang baik dan jangan membawa barang terlalu banyak. Selain
kendaraan, kondisi badan juga harus fit.

1. 2. Mengemudi kendaraan
Tata cara berlalu lintas di jalan, antara lain:

 Bagi pengendara mobil jangan lupa memasang sabuk pengaman


 Bagi pengendara sepeda motor gunakan helm standar nasional Indonesia.
 Menggunakan jalur jalan sebelah kiri.
 Gunakan kaca spion sesering mungkin untuk mengetahui apa yang terjadi dibelakang, terutama
pada waktu akan membelok, melewati, memperlanbat atau berhenti.
 Apabila ingin keluar dari pinggir jalan, membelok kearah kiri/kanan, pindah lajur dan menyalip
beri tanda isyarat dengan menggunakan lampu penunjuk arah (sein).
 Jaga jarak aman dengan kendaraan didepan.
 Kemudikan kendaraan sesuai kecepatan yang diperbolehkan dan sesuai kondisi lalu lintas sekitar.
 Perlambat kecepatan pada tempat penyeberangan pejalan kaki, dekat sekolah, tempat keramaian
pada persimpangan dan tikungan.
 Nyalakan lampu utama pada siang maupun malam hari.Patuhilah rambu lalu lintas untuk
keselamatan anda.
1. 3. Menyalip dan Melewati Kendaraan Lain
Berikut etika menyalip kendaraan lain, yaitu:

 Hanya boleh menyalip kendaraan lain jika mempunyai jarak pandang bebas dan tersedia ruang
yang cukup untuk menghindari tabrakan dengan lalu lintas yang datang dari arah berlawanan.
 Tidak boleh menyalip kendaraan lain pada persimpangan, tempat penyeberangan pejalan kaki atau
perlintasan kereta api atau kendaraan lain yang berhenti.
 Jika ada kendaraan lain yang menyalip , harus memberi ruang yang cukup untuk kendaraan yang
sedang menyalip dan jangan tambah kecepatan.
1. 4. Berpapasan Dengan Kendaraan Lain
Berikut etika ketika berpapasan dengan kendaraanlain:

 Pengemudi yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua arah yang
tidak dipisahkan secara jelas wajib memberikan rung gerak yang cukup di sebelah kanan
kendaraan.
 Jika terhalang oleh suatu rintangan atau pengguna jalan didepannya wajib mendahulukan
kendaraan yang datang dari arah berlawanan.
1. 5. Membelok
Pengemudi kendaraan yang akan berbelok, berbalik arah atu berpindah lajur wajib mengamati situasi lalu
lintas si depan, disamping, dan di belakang kendaraan serta memberi isyarat lampu.

1. 6. Berlalu Lintas Di Persimpangan


Persimpangan ialah dimana dua jalan atau lebih bertemu. Banyak terjadi kecelakaan di persimpangan. Ahl
ini embuat persimpangan menjadi tempat pengendara haru hati-hati.

Berikut ini hal-hal yang perlu di perhatikan saat mengendarai kendaraan di persimpangan:

116
1. Pada persimpangan jalan yang dilengkapi Alst Pemberi Isyarat Lalu Lintas, pengemudi dilarang
langsung belok kiri, kecuali ditentukan lain oleh RambuLalu Lintas.
2. Pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan Rambu Lalu Lintas, pengemudi
wajib memberikan hak utama pada:
 kendaraan yang datang dari arah depan dan/atau dari arah cabang persimpangan yang lain jika hal
itu dinyatakan dengan Rambu LaluLintas atau Marka Jalan;
 kendaraan lain dari jalan utama jika pengemudi datang dari cabang persimpangan yang lebih kecil
atau dari pekarangan yang bberbatasan dengan jalan;
 kendaran yang datang dari arah cabang persimpangan sebslah kiri jika cabang persimpangan 4
(empat) atau lebih dan sama besar;
 kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah kiri di persimpangan 3 (tiga) yang tidak tegak
lurus; atau
 kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan yang lurus pada persimpangan 3 (tiga)
tegak lurus.
1. Jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali lalu lintas yang berbentuk bundaran,
pengemudi haru memberi hak utama kepada kendaraan lain yang datang dari arah kanan.

1. 7. Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api dan Jalan


Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi wajib:

1. berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah ditutup, atau ada isyarat lain;
2. mendahulukan kereta api; dan
3. memberi hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.
1. 8. Memarkir Dan Menghentikan Kendaraan
Selain kendaraan unum dalam trayek, setiap kendaraan bermotor dapat berhenti disetiap jalan kecuali:

 terdapat rambu larangan berhenti atau marka jalan yang bergaris utuh
 pada tempat tertentu yang dapat membahayakan keamanan, keselamatan, serta mengganggu
ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
 dijalan tol
Apabila akan memarkir kendaraan di jalan, parkirlah kendaraan secara sejajar atau membentuk sudut
meurut arah jalan.

1. 9. Mengemudi Dengan Penuh Konsentrasi


Dalam mengemudi harus konsentrasi di jalan, jangan sampai fikiran melayang kemana-mana. Dalam
berkemubi dilarang sambil berponsel (telfon/sms), melamun, dalam keadaan lelah, dan dibawah pengaruh
obat/alkohol.

1. 10. Memiliki Surat Ijin Mengemudi


Surat ijin mengemudi adalah bukti kompetensi bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan,
kemampuan dan ketrampilan untuk mengemudi kendaraan bermotordi jalan dengan benar sesuai
pernyataan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Surat Ijin Mengemudi untuk kendaraan perseorangan digolongkan menjadi:

1. SIM A, berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah
berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kilogram
2. SIM B I berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah
berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kilogram
3. SIM B II berlaku untuk mengemudikan kendaraan alat berat, kendaraan penarik, atau kendaraan
bermotor dengan menari kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang
diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandeng lebih dari 1.000 kilogram
4. SIM C berlaku untuk mengemudikan sepeda motor, dan
117
5. SIM D berlaku untuk mengemudikan kendaraan khusus begi penyandang cacat.
Untuk mendapatkan SIM, setiap orang harus memenuhi persyaratan usia, administratif, kesehatan, dan
lulus ujian.

Persyaratan usia antara lain:

 Usia 17 tahun untuk SIM A, SIM C, dan SIM D;


 Usia 20 tahun untuk SIM B I;
 Usia 21 tahun untuk SIM B II.
Persyaratan administratif antara lain:

 identitas diri berupa kartu tanda penduduk;


 pengisian formulir permohonan;
 rumusan sidik jari.
Persyaratan lulus ujian antara lain:

 ujian teori;
 ujian praktik;
 ujian ketrampilan melalui stimulator.

1. 11. Mematuhi Rambu Lalu Lintas


Rambu lalu lintas yang biasanya kita temui di pinggir jalan bukan hiasan atau ornamen untuk
memperindah kanan kiri jalan. Akan tetapi keberadaanya sangat penting, bukan hanya sekedar mengganti
eksistensi petugas polisi maupun Dinas lalu lintas dan angkutan jalan raya. Karena biasanya pengemudi
patuh atau memperhatikan rambu-rambu jika ada petugas, sebaliknya jika tidak ada mereka cenderung
untuk melanggar. Padahal rambu-rambu ini adalah hal yang terpenting, karena berfungsi menunjukkan
kepada kita kondisi jalan sehingga kita dapat mengkondisikan kendaraan dengan baik. Jika kita mematuhi
rambu-rambu maka kita akan selamat serta lancar dalam berlalu lintas.

Misalkan saja berhenti pada saat lampu merah dan sabar menunggu lampu berubah warna hijau tanpa
tergesa-gesa, tidak parkir di tempat yang ada palang larangan parkir, dsb.

Etika tersebut sangat penting untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari demi keselamatan kita.
Misalkan saja tidak parkir didekat persimpangan karena dapat mengganggu penglihatan pengendara yang
lain. Apabila ada yang melanggar dengan parkir di persimpangan, rawan terjadinya kecelakaan.

1. C. Pelanggaran Etika Berlalu lintas

Aturan dibuat untuk ditaati, bukan untuk dilanggar. Begitu juga dengan etika. Disebut pelanggaran
etika berlalu lintas apabila seseorang itu tidak mematuhi etika berlalu lintas yang telah ditentukan. Etika
berlalu lintas diciptakan untuk mengatur pengemudi agar tercipta keteraturan dalam berlalu lintas. Dan
mengurangi tingginya angka kecelakaan. Namun apabila semakin tinggi angka pelanggaran, maka akan
tinggi pula angka kecelakaan. Pelanggaran etika dapat berakibat fatal diantaranya tingginya angka
kecelakaan yang menimbulkan kerugian yang tidak kecil. Berdasarkan fakta kecelakaan yang terjadi
kebanyakan bisebkan akibat pelanggaran etika berlalu lintas.

Pada umumnya kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh 4 faktor, yaitu:

1. Faktor Human/Pengemudi (manusia) :


 Tidak disiplin (melanggar peraturan/rambu-rambu lalu lintas), misalnya : melanggar lampu traffic
light dan marka, parkir sembarangan, rem mendadak, ngebut,dsb.

118
 Emosional/tidak sabaran, mungkin karena tergesa-gesa ‘kejar tayang’ atau ada hal yang sangat
penting/mendadak, dsb
 Daya konsentrasi berkurang (sambil bicara, menelepon/sms, melamun,berkhayal,dsb).
 Kurang trampil/cekatan dalam mengemudi (baru belajar, jam terbang minim).
 Mengantuk/lelah (pulang kerja, perjalanan jauh, habis sakit,dsb).
 Mabuk (dalam pengaruh obat/minuman)
 Kesehatan (kondisi tubuh yang kurang fit)
1. Faktor Kendaraan :
 Kendaraan tidak laik jalan (usia tua, rusak).
 Ban tiba-tiba pecah (bersifat insidentil).
 Rem blong, lampu tidak berfungsi/tidak ada.
 Melebihi muatan.
 Bukan peruntukannya (ban dan bodi modif yang tidak sesuai).
1. Faktor Jalan :
 Jalan sempit.
 Jalan licin (habis hujan, banjir, ada ceceran minyak/oli,dsb).
 Jalan bergelombang.
 Tikungan tajam, tanjakan/menurun.
 Jalan terlalu mulus/hotmix yang bikin pengendara merasa sangat nyaman akhirnya malah jadi
lengah.

1. Faktor Cuaca :
 Berkabut.
 Hujan
 Longsor
 Banjir
Berikut prosentasi dari keempat faktor tesebut:

1. Faktor manusia (80%-90%, Wamenhub (2011))


2. Faktor jalan dan lingkungan (10%-20%, Wamenhub (2011))
3. Faktor kendaraan (5%-10%, Wamenhub (2011))
4. Faktor cuaca (1%-5%, Wamenhub (2011))
Akibat-akibat kecelakaan yang timbul dari 4 faktor tersebut antara lain:

 kecelakaan yang mengakibatkan pejalan kaki,biasanya dikarenakan orang parkir sembarangan,


pengendara kendaraan bermotor tidak memberikan prioritas utama kepada pejalan kaki.
 kecelakaan sesama pengendara kendaraan bermotor, biasanya pengemudi cenderung egois dan
tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


119
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian lalu lintas
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tertib berlalu lintas
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara aman dalam berkendara
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

120
JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd
NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Profesi di Dunia Kerja

Pengertian Profesi Adalah

Apa yang dimaksud dengan profesi? Secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan
yang membutuhkan ilmu pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan
tersebut harus mengikuti pelatihan tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Mereka
yang berprofesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan profesional, yaitu seseorang yang memiliki
keahllian teknis di bidang tertentu. Misalnya arsitek, dokter, akuntan, tentara, pengacara, desainer, dan lain
sebagainya.

121
1. Guru
Menjadi seorang guru sering dilontarkan oleh anak-anak jika menjawab apa yang menjadi cita-cita mereka.
Guru merupakan salah satu profesi yang dianggap mulia oleh banyak orang karena membantu dalam
bidang pendidikan masyarakat di seluruh dunia. Meski demikian, ada juga risiko yang harus dihadapi
seorang guru.

2. Dokter
Sama seperti halnya profesi guru, dokter merupakan profesi yang paling banyak dicita-citakan oleh anak-
anak. Tugas seorang dokter tidak hanya membantu pasien sembuh dari penyakitnya, namun juga tempat
konsultasi, serta mendiagnosis sebuah penyakit. Pekerjaan dokter menanggung risiko cukup tinggi.

Oleh sebab itu banyak yang mengambil spesialis tertentu untuk lebih mendalami pengetahuan mereka,
tidak boleh sembarangan melakukan tindakan medis terhadap pasien, dan tidak boleh melakukan
kesalahan ketika operasi pembedahan.

3. Tentara
Menjadi seorang tentara berati sudah siap lahir batin untuk menghadapi segala sesuatu di tempat bertugas.
Tugas seorang tentara adalah membela bangsa dan negara sampai tetes darah terakhir, terlebih bagi yang
ditugaskan di perbatasan ataupun medan pertempuran.

Banyak risiko yang dihadapi oleh seorang tentara, di antaranya seperti jauh dari keluarga, tempat kerja
yang cukup berbahaya hingga kehilangan nyawa.

4. Polisi
Tidak hanya tentara yang ikut menjaga keamanan negara, salah satu aparatur negara yaitu polisi ikut andil
di dalamnya. Tugas polisi tidak kalah sulit dibandingkan para tentara. Mereka harus menangani masalah
yang ada di sekitar masyarakat, menangkap penjahat, pengedar narkoba, mengayomi serta menjaga
ketertiban yang terjadi dilingkungan. Tidak sedikit juga polisi yang kehilangan nyawa mereka saat sedang
bertugas.

5. Pilot
Salah satu profesi yang cukup berbahaya adalah menjadi seorang pilot. Mereka harus menerbangkan
sebuah pesawat di udara yang berisi puluhan bahkan ratusan penumpang agar tiba sampai tujuan dengan
selamat. Kondisi cuaca di udara dapat berubah sewaktu-waktu, tidak sedikit kecelakaan yang terjadi di
seluruh dunia, namun ada juga pendaratan hebat yang dilakukan para pilot demi keselamatan para
penumpang.

6. Pramugari
Pendamping pilot pada pesawat terbang, pramugari memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi. Namun
banyak yang meminati pekerjaan tersebut

7. Pemadam Kebakaran
Profesi yang satu ini memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, melakukan pemadaman, dan menolong
para korban yang terjebak dalam kebakaran merupakan salah satu dari tugas mereka. Terkadang mereka
harus menembus kobaran api yang mengancam nyawa demi keselamatan para korban.

8. Pembersih Jendela Gedung


Di negara-negara maju yang memiliki kondisi gedung pencakar langit, ada pekerja pembersih jendela yang
memiliki tingkat bahaya cukup tinggi. Pasalnya jendela yang mereka bersihkan terkadang sampai lantai
dua puluh bahkan bisa lebih tinggi.

122
9. Nelayan
Mencari ikan dilaut merupakan tugas seorang nelayan. Profesi yang satu ini cukup berbahaya karena dapat
menyebabkan kematian. Mengapa demikian? seringnya terjadi badai, gelombang tinggi, dan cuaca yang
tidak menentu sering menjadi kendala bagi seorang nelayan.

10. Sopir
Menjadi seorang sopir memiliki banyak kendala dan hambatan, mulai dari cuaca, kelelahan, sampai
kondisi kendaraan. Tidak heran jika sopir merupakan pekerjaan yang cukup riskan dan berbahaya.

11. Pemasang Atap


Menjadi pemasang atap tidaklah mudah. Harus tetap berhati-hati jika perlu memaki pengaman yang dapat
melindungi diri dari berbagai macam bahaya. Angin kencang dan hujan sering menjadi permasalahan bagi
pemasang atap.

12. Pekerja Konstruksi


Tentunya kalian pernah melihat pekerja konstruksi bangunan suatu gedung atau rumah. Pekerjaan tersebut
cukup berisiko terlebih jika tidak dilengkapi dengan peralatan perlindungan diri.

13. Para Penebang Pohon


Menebangi pohon-pohon yang harus ditanam kembali menjadi tugas para penebang pohon. Namun
pekerjaan ini memiliki risiko berbahaya karena peralatan yang tajam serta arah jatuhnya pepohonan yang
tidak dapat diprediksi.

14. Lineman
Pernah mendengar istilah lineman? Lineman merupakan sebutan untuk seseorang yang bertugas
memperbaiki kabel listrik. Pekerjaan ini sangat berisiko tinggi karena berhadapan dengan kabel listrik
dengan tegangan tinggi, dan cuaca serta angin kencang.

15. Pemain Sirkus


Para pemain sirkus sering melakukan atraksi yang mengagumkan. Dibalik atraksi tersebut mereka
mempertaruhkan nyawa. Adegan demi adegan dilakukan tanpa menggunakan alat bantu. Sedikit saja
kesalahan yang mereka buat maka bisa berakibat fatal.

16. Stuntman
Stuntman, atau pemeran pengganti dalam tiap film laga merupakan sebuah pekerjaan yang
memiliki risiko besar. Pasalnya mereka melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh bintang
utama. Mereka harus beradegan sesuai arahan sutradara bahkan melakukan hal yang berbahaya sekalipun.

17. Pilot Di Daerah Terpencil


Menjadi pilot di tempat terpencil banyak diminati oleh banyak orang. Namun pekerjaan ini cukup
berbahaya karena mendarat tanpa menara kendali, jalanan yang tidak mulus dan kendala lainnya.

18. Pendamping Pendaki Gunung Evrest


Pendamping atau biasa di sebut sherpa Gunung Everest memiliki gaji yang cukup tinggi. Mereka
mendampingi para pendaki untuk mencapai puncak. Namun pekerjaan ini cukup berbahaya karena banyak
sherpa yang meninggal karena beku.

19. Smoke Jumpers


Profesi smoke jumpers merupakan pekerjaan berbahaya selanjutnya. Mereka melakukan aksi pemadaman
dengan terjun dari pesawat.
123
20. Tukang Las di Bawah Laut
Profesi yang satu ini memiliki risiko yang tinggi, dimana harus menghadapi gas beracun dari alat las, serta
gelombang laut yang cukup deras.

21. Penyelam
Ada banyak jenis penyelam, baik itu penyelam untuk penelitian, pekerjaan konstruksi dan lain sebagainya.
Pekerjaan ini penuh dengan risiko karena medan serta peralatan yang cukup berbahaya.

22. Atlet Gulat


Para atlet gulat mengadu kekuatan mereka di atas ring demi memenangkan sebuah kejuaraan. Namun
profesi yang satu ini memiliki bahaya serius, dapat menyebabkan cacat seumur hidup ataupun kematian.

23. Pekerja Nuklir


Banyak negara-negara maju yang bekerja di tempat pembangkit Nuklir. Tentu saja hal tersebut
memiliki risiko yang tinggi. Radiasi nuklir dapat menyebabkan seseorang meninggal.

24. Penangkap Lobster dan Kepiting


Sebuah pekerjaan yang cukup menantang maut adalah mengambil kepiting dan lobster. Kedua hewan
tersebut sangat enak. Namun cara mengambilnya harus menyelam ke dasar laut yang dalam serta arus
yang kencang

25. Peternak Sapi


Di beberapa negara, menjadi peternak sapi sering menghadapi risiko menghadapi sapi yang galak atau
mengamuk tentunya hal tersebut cukup berbahaya.

26. Pembongkar Kapal


Di Bangladesh, ada sebuah pekerjaan yang sangat berbahaya yaitu sebagai pembongkar kapal. Pekerjaan
ini cukup banyak diminati karena memiliki gaji besar namun mereka harus menantang bahaya karena
membongkar kapal dengan tangan kosong.

27. Pengumpul Racun Ular


Pengumpul ular merupakan pekerjaan ahli, ular-ular yang mereka kumpulkan dengan bisa tertinggi.
Pekerjaan ini tentu memiliki risiko mematikan paling tinggi.

28. Penambang Belerang


Mereka yang bekerja sebagai penambang sangatlah riskan terpapar racun belerang. Namun pekerjaan
tersebut harus tetap dilakukan demi sesuap nasi.

29. Regu Penolong


Tim penolong harus menyelamatkan korban yang terkena musibah bencana alam. Mereka harus
menantang bahaya demi menyelamatkan banyak nyawa meski tidak tahu prediksi bencana susulan akan
terjadi.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
124
Topik / Tema Layanan : Profesi di Dunia Kerja
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami definisi pekerjaan, profesi, jabatan dan karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian profesi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memiliki
profesi
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Profesi di Dunia Kerja
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

125
JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd
NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Stress dan Cara Mengatasinya

Stres lagi, stres lagi. Entah itu depresi, gangguan psikologi lain, hingga kasus bunuh diri;
semuanya berawal dari stres. Kehebohan di media sudah seharusnya membuat kita sadar bahwa kita tidak
bisa menganggap remeh stres. Bahayanya jelas kita lihat dan kita dengar. Sudah saatnya untuk
semakin aware dengan isu kesehatan mental ini.
Tapi apa stres itu sebenarnya? Bisakah kita hidup tanpa stres? Pada titik apa stres bisa menyeret seseorang
ke berbagai bentuk gangguan mental? Bagaimana pula cara mengatasi stres dengan baik?

Apa itu Stres?


Secara sederhana, stres adalah perasaan terganggu, terusik, atau terancam subjektif yang timbul
karena adanya gangguan dari lingkungan seseorang. Segala bentuk gangguan yang (berpotensi)
menimbulkan stres disebut dengan stressor, seperti:
 binatang yang kita takuti tiba-tiba muncul di kamar,
 suara berisik,
 adegan menyeramkan di film horor,
 antrian dipotong,
 berjalan di tempat tinggi,
 nembak gebetan,
 masalah keuangan,
 tugas dan ujian sekolah,
 presentasi di depan umum,
 konflik dengan orang terdekat,
 dll.
Pokoknya stressor adalah segala hal yang bisa membuat kita merasa terganggu. Mulai dari hal remeh
seperti suara berisik tetangga hingga masalah besar yang berpotensi merusak kehidupan seseorang.

Bisakah Kita Hidup Tanpa Stres?


Kita tidak hidup sendiri. Kita adalah bagian dari sistem kehidupan. Sebagai individu yang memiliki
kebutuhan dan hidup bersama dengan milyaran makhluk hidup lainnya di lingkungan yang dinamis, adalah
sebuah kegilaan untuk berharap segala hal secara ajaib berjalan sesuai keinginan kita. Stres tidak bisa
dihindari.

126
Tapi.. stres bukanlah hal yang mutlak negatif. Stres merupakan mekanisme penting untuk bertahan
hidup dan bisa memotivasi kita dalam menghadapi tantangan atau kegiatan sehari-hari. Coba deh lihat
kurva di bawah ini.
Yerkes Dodson Human Performance dan Kurva Stress
Kurva di atas adalah piramida Yerkes-Dodson yang menunjukkan hubungan stres dengan performa
seseorang. Kita bisa lihat bahwa:

Ternyata stres dalam dosis yang tepat diperlukan untuk


memaksimalkan performa seseorang
Namun memang respon stres yang berlebihan malah akan menimbulkan distress dan gangguan klinis,
seperti perasaan lelah terus-menerus, burnout, cemas, dan perasan tidak nyaman.
Emang gimana sih tubuh kita merespon stressor (sumber stres) sampe bisa memaksimalkan performa kita
tapi juga bisa menjatuhkan kita?

Gimana Tubuh Kita Merespon Stres?


Ketika kita merasa terancam atau bahaya, entah itu nyata atau masih imajinasi saja, tubuh menjadi siaga
dan mengaktifkan mekanisme “stress response”. Sistem stress response akan mengeluarkan beberapa
senyawa stress mediators. Senyawa tersebut antara lain:
 hormon noradrenalin
 hormon adrenalin
 hormon kortisol
Selain di stress response, hormon noradrenalin dan adrenalin berperan di berbagai proses tubuh lain.
Berbeda dengan kortisol yang khusus dikeluarkan dalam mekanisme stress response. Makanya, kortisol
sering juga disebut sebagai hormon stres.
Apa sih gunanya kortisol si hormon stres ini?

Ketika belajar tentang sistem pencernaan, kita tau kalo gula atau glukosa adalah sumber energi yang vital
untuk manusia, terutama untuk otak. Kortisol di sini berperan untuk meningkatkan suplai glukosa dalam
darah yang kemudian di-convert menjadi energi. Bersama dengan noradrenalin dan adrenalin, hormon
kortisol membuat konsentrasi kita menjadi tajam, pacu jantung dan tekanan darah pun meningkat saat kita
merasa terancam/stres.
Stres adalah mekanisme bertahan hidup yang “dikembangkan” secara biologis sejak zaman nenek moyang.
Salah satu ancaman utama manusia primitif adalah binatang buas. Misalnya, seorang manusia purba tiba-
tiba ketemu dengan seekor ular. Ia pun merasa terancam (stressor). Sistem stresnya teraktivasi, keluarlah
hormon stres (kortisol). Sistem simpatiknya juga teraktivasi, keluarlah hormon adrenalin dan noradrenalin.
Kombinasi kerja ketiga hormon ini membuat detak jantung meningkat sehingga ia bisa berbuat sesuatu
(fight or flight response): Ambil batu atau kabur??

Sumber: psychlopedia.wikispaces.com

Bayangin kalo tubuh tidak menjadi siaga ketika ada ancaman. Yang ada si manusia purba itu masih kalem
dan keburu jadi santapan si ular. Karena esensial untuk bertahan hidup, mekanisme stress response ini
diturunkan terus hingga sekarang. Bedanya, stressor manusia modern sudah sangat beragam dibandingkan
kehidupan zaman primitif. Dalam kehidupan sehari-hari, hal sepele seperti kelupaan kunci rumah pun bisa
membuat kita terusik.
Karena pada dasarnya mekanisme stress response ini aktif ketika ada bahaya, tubuh biasanya memusatkan
energi pada hal yang menunjang untuk bertindak cepat (instant action) menanggapi bahaya. Beberapa
fungsi tubuh lain (seperti sistem pencernaan, otak, dll) biasanya menjadi kurang aktif karena dirasa kurang
“penting” pada momen kritis tersebut. Kortisol membuat logika kita bengkok dan kadang tidak bisa
berpikir jernih di bawah kondisi stres. Coba ingat-ingat lagi kelakukan-kelakuan aneh yang kita lakukan
saat sedang stres. Kadang ga habis pikir kenapa kita bisa bertindak seperti itu. Hehee..

Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu
perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa,
gugup, marah, atau bersemangat.
127
Situasi tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik ataupun mental. Respon tubuh terhadap stres dapat
berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.

Stres sering kali dipicu oleh tekanan batin, seperti masalah dalam keluarga, hubungan sosial, patah
hati, cinta tak berbalas, atau masalah keuangan. Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh penyakit yang diderita.
Memiliki anggota keluarga yang mudah mengalami stres, akan membuat orang tersebut juga lebih mudah
mengalami stres.

Setiap orang, termasuk anak-anak, pernah mengalami stres. Kondisi ini tidak selalu membawa efek buruk dan
umumnya hanya bersifat sementara. Stres akan berakhir saat kondisi yang menyebabkan tekanan
atau frustasi tersebut dilewati.

Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik serta melemahkan daya tahan tubuh. Selain itu,
stres juga dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem reproduksi. Orang yang mengalami
stres secara berkepanjangan biasanya juga akan mengalami gangguan tidur.

Gejala Stres

Gejala yang muncul saat seseorang mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung penyebab dan cara
menyikapinya. Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:

 Gejala emosi, misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah atau moody, sulit
untuk menenangkan pikiran, rendah diri, serta merasa kesepian, tidak berguna, bingung, dan hilang
kendali, hingga tampak bingung, menghindari orang lain, dan depresi.
 Gejala fisik, seperti lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan (mual dan diare
atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual
menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut
kering dan sulit menelan. Stres pada wanita juga dapat menimbulkan keluhan atau gangguan
menstruasi.
 Gejala kognitif, contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan
yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.
 Gejala perilaku, misalnya tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap
gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-balik, merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara
berlebihan.

Penyebab Stres

Saat seseorang menghadapi kondisi yang memicu stres, tubuh akan bereaksi secara alami, yaitu dengan
melepas hormon yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang
menghadapi situasi yang berbahaya atau mengancam, sehingga bisa keluar dari situasi tersebut.

Ada berbagai situasi atau peristiwa yang dapat memicu terjadinya stres, antara lain:

 Tidak memiliki pekerjaan


 Beban di tempat kerja
 Akan menjalani wawancara pekerjaan
 Tak kunjung hamil ketika sudah cukup lama menikah
 Khawatir tidak mampu merawat anak
 Bertengkar dengan pasangan
 Hubungan yang tidak baik dengan atasan
 Menjadi korban pelecehan
 Akan menikah atau bercerai
 Diusir dari rumah
 Menjalani proses peradilan
 Menderita suatu penyakit yang berat atau sulit disembuhkan.

128
Stres sulit untuk dihindari. Jadi, hal yang terpenting adalah cara mengatasi stres, karena bila stres terjadi
berkepanjangan, dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Diagnosis dan Penanganan Stres

Bila seseorang tidak dapat mengatasi stres dengan baik dan stres menjadi berkepanjangan, dianjurkan
untuk berkonsultasi dengan psikiater. Terlebih bila stres dialami secara berulang hingga menyebabkan gejala
fisik.

Melalui sesi konseling, psikiater akan mencari tahu pemicunya, agar dapat ditentukan penanganannya. Bila stres
sudah memengaruhi kerja organ dalam, psikiater akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang, seperti
pemeriksaan laboratorium atau rekam jantung.

Setelah mengevaluasi masalah, kondisi mental, dan kondisi fisik pasien, psikiater akan menentukan tindakan
penanganan yang sesuai. Fokus dari penanganan stres adalah untuk mengubah cara pandang dan respon
penderita terhadap situasi yang menjadi penyebab stres.

Metode penanganan stres mencakup perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, serta psikoterapi.

Perubahan gaya hidup tersebut meliputi:

 Berolahraga secara teratur


 Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang
 Membatasi konsumsi kafein
 Menghindari konsumsi alkohol dan NAPZA
 Tidur yang cukup
 Melakukan kegiatan yang menyenangkan hati.

Selain perubahan gaya hidup, upaya penanganan stres juga dapat dilakukan dengan melakukan teknik relaksasi
yang dapat meredakan stres, misalnya meditasi, aromaterapi, atau yoga.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Stress dan Cara Mengatasinya
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian stress
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor penyebab dan dampak stress
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatasi stress
4. Peserta didik/konseli dapat mengatasi cemas menghadapi ujian
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stress dan Cara Mengatasinya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
129
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Pilihan Karir Setelah Lulus MTs


Setelah melalui proses pendidikan selama tiga tahun, dan dinyatakan lulus
ujian nasional tentu kalian akan merasa gembira. Kegembiraan tersebut ditunjukkan dengan berbagai

130
bentuk ekspresi seperti tertawa, berjalan
bersama, dan sebagainya.

Namun disamping ekspresi kegembiraan yang diperlihatkan terdapat


beberapa pertanyaan yang membebani pikiran kalian, yaitu Kemanakah kalian akan melanjutkan studi?
Ada beberapa pilihan untuk melanjutkan
setelah lulus dari SMP atau MTs, yaitu:

a. Pendidikan menengah umum merupakan pendidikan lanjut


yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Atas (SMA)
atau Madrasah Aliyah (MA).
Sekolah menengah umum ini dikelompokkan dalam program
studi sesuai dengan kebutuhan untuk belajar lebih lanjut di
perguruan tinggi dan hidup di dalam masyarakat.
Sekolah menengah umum yang terdiri atas tiga tingkat ini bertujuan untuk menyediakan dan
menyiapkan siswa/i yang hendak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi

b. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan lanjut yang diselenggarakan oleh

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan


(MAK). Sekolah menengah kejuruan dikelompokkan dalam bidang kejuruan
didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dunia industri,
ketenagakerjaan baik secara nasional, regional maupun global, kecuali untuk program kejuruan
131
yang terkait dengan upaya-upaya pelestarian warisan
budaya. Sekolah menengah kejuruan terdiri atas tiga tingkat, dapat juga terdiri atas empat
tingkat sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sekolah ini bertujuan untuk menyediakan tenaga
kerja tingkat menengah.

Banyak sekali tawaran atau pilihan sekolah yang ada. Mulai dari lembaga yang dikelola oleh negara
hingga
lembaga swasta dalam negeri maupun kerjasama swasta dalam negeri dan luar negeri. Agar tidak
mengalami banyak kesulitan dalam proses penentuan dan pemilihan sekolah antara SMA, MA, SMK,
MAK serta pertimbangan lainnya, maka kita perlu mempelajari dan mengetahui apa yang menjadi minat,
bakat dan kemampuan dari diri anda, serta didukung oleh orang tua yang mengetahui potensi yang anda
miliki. Sesungguhnya masing-masing sekolah baik SMA/MA/SMK/MAK memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Untuk itu perlu informasi yang cukup dalam memutuskan

Pilihan diatas agar apa yang menjadi harapan Anda dan orang tua dapat tercapai.
Berbagai informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, yaitu ;
Kriteria SMA / MA SMK / MAK

Materi Lebih banyak pembelajaran Lebih banyak pembekalan praktek dari


dan materi dari pada praktek pada pembelajaran materi
Praktek

Peluangnya lebih besar, karena Memiliki kesempatan yang sama


Prospek materi yang diberikan seperti
Studi dipersiapkan untuk studi lanjut ke SMA/MA, tapi akan lebih baik
Lanjut jenjang memilih
yang lebih tinggi sesuai dengan jurusan yang sesuai dengan jurusan di
minat dan kemampuannya SMK.

Jurusan Pilihan Jurusan di SMA/MA Pilihan jurusan / program keahlian di


hanya terdiri dari : SMK
- IPA sangat banyak. Siswa tinggal memilih
- IPS sesuai dengan minat, bakat dan
- Bahasa kemampuannya. Contohnya ; Otomotif,
Akuntansi, Tata
Busana, Teknik Gambar, Instalasi
listrik, dll

Lulusan SMA peluang masuk Lulusan SMK memiliki lebih besar


Peluang Kerja dunia kerja lebih kecil, karena peluang masuk dunia kerja, karena
bekal yang didapat di sekolah dibekali keterampilan (skill) sesuai
banyak diberikan materi umum dengan jurusannya
dibandingkan keterampilan
tertentu

Biaya pendidikan di SMA relatif Biaya pendidikan di SMK relatif lebih

132
Biaya lebih kecil dibandingkan dengan mahal dibandingkan SMA/MA, karena
SMK, karena di SMA tidak banyak
banyak praktek praktek, PKL dan lain-lain.

Karakter Lulusan SMA/MA akan dibentuk Lulusan SMK akan di bentuk untuk
menjadi lulusan yang memiliki menjadi seorang profesional dalam
kapasitas wawasan yang lebih bidang yang
luas sehingga bisa mengambil ditekuninya.
keputusan yang lebih baik

SMA/MA dan SMK/MAK sebenarnya tidak dapat diperbandingkan begitu saja. Sebab, keduanya
memiliki
keunggulan dan kelebihan masing-masing. Tabel diharapkan dapat membantu kalian dalam memilih dan
menentukan akan kemana kalian setelah lulus SMP/ MTS nanti.
http://laelasuhartanti.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Pilihan Karir Setelah Lulus SMP/MTs
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami kelanjutan studi setelah lulus SMP/MTs
2. Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami antara SMA/MA/SMK

2. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Pilihan Karir Setelah Lulus SMP/MTs
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
133
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta
didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh

Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh


Hai teman-teman yang suka banget tidak menjaga kesehatan tubuh. Sebenarnya menjaga
kesehatan tubuh itu sangat penting loooh. Buat yang sering begadang ataupun tidur sampai larut malam itu
tidak baik buat organ dalam di tubuh kita, karena jika tubuh kita tidak beristirahat maka organ-organ yang
didalam tubuh kita akan terus bekerja. Yakin nii kalian yang suka begadang atau tidur larut malam tidak
mau memberi kesempatan untuk tubuh kita beristirahat? Yuk simak penjelasan tentang kesehatan tubuh.
Agar kita sadar bahwa menjaga kesehatan tubuh itu sangat penting.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Pola hidup sehat sangatlah penting bagi tubuh kita, dan dibawah ini
adalah beberapa untuk menjaga kesehatan tubuh dan dampak negative jika kita tidak menjaga kesehatan
tubuh.

 Dampak negative :

Berdampak pada kesehatan tubuh dan umur kita.

 Beberapa cara untuk menjaga kesehatan tubuh :

1. Usahakanlah untuk membiasakan pola tidur secukupnya. Bagi orang dewasa tentunya tidur
selama 6 hingga 8 jam merupakan waktu yang cukup untuk dapat beristirahat dengan baik dan
sehat. Orang yang kurang dari 6 jam setiap malam akan 4 kali lebih mudah mengalami flu karena
virus dibandingkan orang yang tidur 7 jam atau lebih. Hal ini disebabkan oleh sitokon yang
dilepaskan tubuh selama tidur yang lama.
2. Cobalah untuk tetap berfikir positif karena dengan begitu akan mengurangi tingkat strees, jika
mengalami stress maka tubuh akan berusaha untuk mengikuti pola pikir kita. Hal ini dapat
mengakibatkan tubuh mengalami peradangan dan rentan terhadap penyakit. Salah satu cara
menjaga kesehatan tubuh yang tepat adalah dengan mengendalikan stress

134
3. Lakukan olahraga rutin. Olahraga tidak hanya mungunjungi sarana fitnes atau mungkin lari pada
pagi hari. Bahwa olahraga teratur dapat mencegah peradangan dan penyakit kronis, mengurangi
stress, serta mempercepat peredaran sel darah putih dalam melawan penyakit.
4. Menjaga pola makan. Dengan menjaga pola makan tentunya menjadi salah satu hal yang baik,
bukan hanya membuat tubuh tetap bugar dan langsing, tetapi menjaga tubuh dari serangan
penyakit berbahaya yang disebabkan oleh beberapa makanan yang mengandung banyak zat-zat
berbahaya dan mengakibatkan kegemukan.
5. Teruslah minum multivitamin yang cocok dengan tubuh kita. Agar tubuh kita tetap sehat
6. Menjaga kesehatan. Cara menjaga kesehatan lainnnya adalah dengan menjaga kebersihan diri
maupun lingkungan di sekitar. Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari serangan berbagai
penyakit.

Jadi kebanyakan remaja sekarang tidur larut malam karna main game,begadang yang tidak jelas,
kurangnya minum multivitamin, karena itu banyak para remaja maupun anak-anak yang sakit karena itu.
https://www.kompasiana.com/monicaca/5c99157e95760e614f5ccb2a/pentingnya-menjaga-kesehatan-tubuh

Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Agar Terhindar dari Penyakit


Agar terhindar dari berbagai macam penyakit, ada banyak cara menjaga kesehatan tubuh
yang bisa dilakukan. Dengan menerapkan cara-cara tersebut, kualitas hidup yang sehat dapat
terjaga.

Sebenarnya menerapkan berbagai cara menjaga kesehatan tubuh bukanlah hal yang sulit. Hanya saja, Anda
harus konsisten dalam melakukannya. Hal ini perlu dibiasakan, mulai dari hal kecil seperti istirahat dengan
cukup dan olahraga secara teratur.

Cara Menjaga Kesehatan Tubuh


Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat merupakan cara menjaga kesehatan tubuh yang disarankan.
Beberapa pola hidup sehat yang dapat Anda jalani yaitu:

 Konsumsi makanan sehat

Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat setiap hari, termasuk makanan yang
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein, Anda
dapat mengonsumsi daging tanpa lemak, susu, produk olahan susu, telur, aneka jenis ikan laut, dan
ikan air tawar. Sementara untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, Anda dapat memperolehnya
dari nasi merah, oat, quinoa, dan roti gandum.
Konsumsilah aneka jenis sayuran, seperti asparagus, brokoli, wortel, kembang kol, kale,
mentimun, kubis, lobak, jamur, labu, terong, aneka jenis kacang-kacangan, serta paprika. Sayuran

135
mengandung berbagai macam vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Selain sayuran, aneka
jenis buah juga sangat baik untuk kesehatan, seperti apel, alpukat, pisang, blueberry,
jeruk, strawberry, kiwi, mangga, lemon, nanas, pir dan anggur. Buah-buahan ini juga sangat baik
bagi Anda yang sedang menjalani diet.

 Olahraga secara rutin

Cara menjaga kesehatan tubuh berikutnya adalah tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga.
Olahraga tak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga mampu mencegah dan mengelola masalah
kesehatan yang diderita, seperti stroke, diabetes, depresi, tekanan darah tinggi, osteoporosis,
radang sendi, hingga kanker.
Untuk mendapatkan berbagai macam manfaat olahraga tersebut, disarankan untuk berolahraga
selama 150 menit dalam seminggu. Atau luangkan waktu selama 20-30 menit setiap harinya untuk
berolahraga.

 Jaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko berbagai jenis penyakit. Penyakit seperti tekanan
darah tinggi, kolesterol, diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, dan kanker, rentan untuk diderita
penderita obesitas atau kelebihan berat badan. Untuk mengontrol berat badan, Anda dapat
melakukan pengecekan indeks masa tubuh (IMT).

 Berhenti merokok

Bagi perokok, disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok sedini mungkin. Rokok dapat
membahayakan kesehatan Anda. Selain kebiasaan merokok, hentikan pula kebiasaan
mengonsumsi minuman beralkohol demi kesehatan tubuh.

 Lindungi kulit Anda

Anda disarankan untuk menggunakan tabir surya, agar kulit terlindungi dengan baik. Selain itu,
gunakan pakaian berlengan panjang atau topi bertepi lebar saat beraktivitas di luar ruangan, agar
kulit tetap terlindungi, sebab paparan sinar matahari dalam jangka panjang tak hanya
menyebabkan kulit terbakar, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penuan dini dan kanker kulit.

 Seks yang aman

Seks sehat tidak hanya memberikan kepuasan secara emosional saja, tetapi juga membawa
manfaat bagi kesehatan tubuh. Anda yang sudah aktif secara seksual harus menghindari seks bebas
atau berganti-ganti pasangan. Tujuannya agar terhindar dari penyakit menular seksual yang bisa
membahayakan kesehatan tubuh.

Anda dapat mempraktikkan berbagai cara menjaga kesehatan tubuh di atas. Agar kesehatan tubuh tetap
terpantau dengan baik, lakukan medical checkup secara berkala sesuai dengan anjuran dokter. Pemeriksaan
ini memungkinkan Anda mengetahui sedini mungkin gangguan kesehatan atau penyakit yang mungkin
diderita. Semakin dini penyakit terdeteksi, maka akan semakin cepat pula penanganan yang dapat
dilakukan.

136
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya kesehatan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menjaga kesehatan yang baik
3. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat kesehatan
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

137
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

arir Peminatan/Jurusan di SMA/MA-SMK

Ke mana Anda akan melanjutkan studi setelah lulus dari SMP/MTs? Pertanyaan diatas harus
Anda jawab dan dipersiapkan sedini mungkin mulai saat ini !!, karena sebentar lagi Anda akan segera
melaluinya, semakin dipersiapkan dengan baik diharapkan hasilnya akan semakin optimal (tidak salah
pilihan). Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya.

 Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
 Pendidikan dasar : SD/ MI, SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat.
 Pendidikan Menegah : SMA, MA (Madrasah Aliyah), SMK, MAK (Madrasah Aliyah
Kejuruan ) atau bentuk lain yang sederajat.
 Pendidikan Tinggi : Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.
Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan
dan khusus. Sekarang Anda tengah menyelesaikan pendidikan dasar yang diharapkan akan melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu pendidikan menengah.

SMA/SMK adalah Sekolah Menengah Atas / Kejuruan , berdasarkan jenisnya Sekolah Menengah
dibagi menjadi 2, yaitu SMA dan SMK.

Perhatikan bagan berikut !

SMP

SMA/MA SMK
138
1 2 3 4 5 6 7
eterangan :

 SMA/MA, Ada kelompok peminatan, diantaranya :


a. Kelompok Peminatan Matermatika dan Ilmu Alam (IPA
b. Kelompok Ilmu-ilmu Sosial (IPS)
c. Kelompok Ilmu Bahasa dan Budaya (BAHASA)
 SMK ada 8 Bidang Keahlian yaitu :
1. Teknologi dan Rekayasa
2. Bisnis dan Manajemen
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
4. Kesehatan
5. Agro Bisnis dan Agro Teknologi
6. Seni dan Kerajinan
7. Pariwisata
8. Perikanan dan Kelautan
Sebelum anda memutuskan sekolah tujuan yang akan anda pilih, yaitu SMA/MA atau SMK
sebaiknya anda sudah memahami betul ciri khasnya, sehingga anda akan menjadi mantap dan merasa
betah belajar di dalamnya serta selalu termotivasi untuk selalu meningkatkan prestasi. Untuk
menetapkan pilihan tersebut, maka persiapkan segala sesuatunya dengan matang (pertimbangkan
kondisi sosial ekonomi keluarga, minat, bakat, dan prestasi serta cita-cita masa depan, JANGAN
menetapkan pilihan karena keterpaksaan atau hanya karena pengaruh teman/ tren)

Untuk meraih dan mewujudkan cita-cita anda di masa depan dimulai/ didasari dari masa saat ini
setelah anda lulus dari tingkat pendidikan dasar /SMP, sehingga sukses tidaknya anda tentukan setelah
menempuh Sekolah Menengah Pertama. Perhatikan bagan dibawah ini, selanjutnya tempuh jalan yang
paling sesuai dengan cita-cita, minat, bakat dan kemampuan anda termasuk kondisi sosial ekonomi
keluarga.

SMA PT

SMP SMK

KURSUS

Ada 3 jalur yang dapat anda tempuh setelah SMP yaitu :


139
1. Jalur kesatu : yaitu dari SMP terus ke SMA lalu ke Perguruan Tinggi, karena pengetahuan yang
diberikan di SMA 90% dipersiapkan ke Perguruan TInggi, setelah itu bekerja mengembangkan
karier. Harus dipersiapkan betul kondisinya terutama sosial ekonomi orang tua, kemampuan), bakat,
minat, fisik, mental dan faktor-faktor pendukung lainnya.
2. Jalur kedua : yaitu dari SMP ke SMK sesuai pilihan. Secara teori tamat SMK dipersiapkan untuk
bekerja, karena pengetahuan yang diberikan di SMK 60% berupa praktek dan 40% teori. Jadi
setelah tamat SMK anda bias bekerja sesuai bekal ketrampilan yang diterima disekolah. Setelah
bekerja dapat juga melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi (kuliah) yang sesuai dengan bidang yang
ditekuni. Dan kalau tidak memungkinkan teruslah mengembangkan karier dalam pekerjaan. Mencari
pengalaman kerja sebanyak mungkin dan mengembangkan kreatifitas serta sikap professional.
Alternatif lain setelah SMK tidak menutup kemungkinan melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang
sesuai dengan bidang yang ditekuni di SMK.
3. Jalur ketiga : keberhasilan seseorang tidak selalu harus melalui jalur pendidikan formal. Banyak
orang yang berhasil dalam kariernya hanya bersekolah sampai SMP saja, kemudian bekerja, Dalam
bekerja itulah ia belajar sambil mengembangkan kariernya. Jadi yang belum beruntung untuk
melanjutkan ke Sekolah Menengah / SM , tidak usah berkecil hati anda bias mengikuti kursus
ketrampilan yang sesuai dengan kemampuan dan peluang kerja yang ada. Selesai mengikuti kursus
lalu bekerja atau berwiraswasta, atau setelah lulus SMP langsung bekerja apa saja yang halal sambil
belajar terus dan mengembangkan karier.

MENGENAL SMA/MA/SMK

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dipersiapkan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Karena itu kalau anda memutuskan untuk memilih SMA, anda bersiap-siap untuk belajar lebih rajin
lagi, membiasakan diri senang membaca, mengikuti perkembangan IPTEK dan juga akan selalu
bergelut dengan matematika, bahasa, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial.

Tujuan Pendidikan di SMA :

1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam membangun sehubungan
timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.

Berdasarkan sistem pengelolaannya SMA/MA yang ada dikelola oleh Pemerintah dan ada yang
dikelola oleh swasta. Yang dikelola oleh Pemerintah disebut SMA/MA Negeri dan yang dikelola oleh
swasta disebut SMA/MA swasta.

Berdasarkan peringkat prestasinya dahulu standatisasi SMA Negeri berbeda dengan SMA Swasta.
Bilamana anda berminat untuk melanjutkan ke SMA, perhatikan kriterianya seperti berikut :

140
1. Berminat kepada SMA/MA yang dipilih.
2. Disetujui oleh kedua orang tua
3. Memenuhi persyaratan akademik :
a. Nilai Ujian Nasional
b. Lulus tes masuk (bilamana ada tes)
4. Sesuai dengan kondisi sosial ekonomi orang tua
5. Akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi
6. Memahami betul SMA/MA yang akan dipilih, seperti lokasinya, lingkungannya, transportasinya,
prestasinya dan lain-lain.
7. Mengikuti sistem penerimaan siswa baru yang diberlakukan.
8. Mempersiapkan diri dengan belajar dan berdoa sebanyak-banyaknya serta menjaga kondisi tubuh
agar senantiasa sehat dan bersemangat.
Sebaiknya mulai sekarang Anda mengikuti dan mengamati beberapa SMA/MA terdekat yang
peringkat (passing grade) sesuai dengan kemampuan Anda. Setelah itu karena Anda sudah yakin
untuk memilih SMA maka itu berarti Anda harus melanjutkan ke Perguan TInggi, maka sebaiknya
anda mempunyai pengetahuan tentang Perguruan Tinggi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Pendidikan di SMK dipersiapkan untuk bekerja. Karena itu kalau anda memutuskan memilih
SMK, maka fikiran anda harus dipusatkan untuk belajar bekerja, siap mencintai dan menekuni bidang
kejuruan, berlatih kreatif dan selalu berusaha menciptakan sesuatu hasil yang baru (produktif) serta
bersikap profesional.

Di SMK nanti anda juga sebaiknya mencermati potensi-potensi apa yang bisa dikembangkan pada
suatu lingkungan tertentu, lalu pelajari dan kemudian berusaha menciptakan pekerjaan / usaha baru
yang sesuai dengan kebutuhan tempat dimana anda berdomisili. Sekolah di SMK diutamakan memiliki
fisik dan mental yang sehat dan kuat, selalu berusaha mengembangkan diri serta siap berkompetensi.

Tujuan pendidikan di SMK :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetensi, dan mampu
mengembangkan diri.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri
pada masa kini maupun masa yang akan dating.
4. Menyiapkan tamatan yang bermutu agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan
kreatif.

Standar peserta SMK berbeda dengan standar prestasi SMA. Standar prestasi SMK diukur
berdasarkan, diantaranya :

141
1. Bursa kerja atau penempatan dan penyaluran tamatan, artinya sejauh mana tamatan SMK bisa
diterima pada lapangan kerja sesuai bidang keahliannya.
2. Mitra kerja sekolah dan industri, artinya sejauh mana dan dengan industri-industri mana saja
sekolah menjalin kerjasama.
3. PRAKERIN (Praktek Kerja Industri), artinya sejauh mana SMK mengadakan prakerin, apakah
berskala regional, nasional atau sudah sampai ke tingkat internasional.

Kalau Anda berminat masuk ke SMK, perhatikan kriterianya seperti berikut :

1. Berminat
2. Disetujui oleh kedua orang tua (termasuk sesuai sosial ekonomi)
3. Memenuhi persyaratan akademis, antara lain :
a. Nilai Ujian Nasional
b. Lulus tes masuk, biasanya meliputi tes akademik, kesehatan dan wawancara.
c. Untuk SMK tertentu diberlakukan persyaratan postur tubuh dan penampilan. Selain itu ada
juga yang menggunakan seleksi pembobotan untuk nilai mata pelajaran tertentu.
d. Sesuai dengan kondisi sosial ekonomi orang tua.
e. Siap belajar bekerja, kreatif, produktif dan adaptif.
f. Memahami betul SMK dan jurusan (bidang keahlian) yang dipilih, baik lokasinya,
lingkungannya, transportasinya, prospek masa depannya, prestasinya dan lain-lainnya.
g. Mengikuti Sistem Penerimaan Siswa Baru sesuai yang diberlakukan sekolah yang akan anda
masuki.
h. Mempersiapkan diri dengan belajar sebanyak-banyaknya dan berdoa serta menjaga kondisi
tubuh agar senantiasa sehat dan bersemangat. @buku materi bk faramitha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
142
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Prospek Karir Peminatan/Jurusan di SMA/MA-SMK
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tujuan pelayanan peminatan di SMA/MA
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kelompok peminatan/jurusan di SMA-MA dan
prospeknya

2. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Prosprek Karir Peminatan/Jurusan di SMA/MA
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Panajem Paser Utara, ….2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

KIAT SUKSES HADAPI UJIAN ( UAS )


143
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan
aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah.

Ujian Akhir sekolah adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah
secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat
Penilaian Pendidikan, Depdiknas. Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu
pendidikan dimulai dengan penentuan standar. Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan
akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan
adalah penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah
melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi
tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian
nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan
tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.

Manfaat penyelenggaraan UN ini terdapat dalam peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam pasal 68 dijelaskan bahwa hasil UN digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk empat hal, Yaitu:

1. Pemetaan mutu program dan / atau satuan pendidikan


2. Dasar seleksi Masuk jenjang pendidikan berikutnya
3. Penentu kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan
4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan
Pemerintah berkeinginan Ujian nasional itu dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan
kualitas pendidikan Nasional, melalui tujuan diselenggarakan UN:
1. Mendorong siswa suka belajar
2. Mendorong guru untuk penguasaan kompetensi
3. Memberikan informasi detail dan pencapaian kompetensi yang dicapai
144
4. Dapat menjadi acuan Antar provinsi
5. Dapat di gunakan untuk seleksi masuk ke perguruan tinggi

Namun demikian, manfaat dan tujuan Ujian Nasional kurang dapat dirasakan karena terjadi banyak
kecurangan dan salah aplikasi oleh seorang siswa dan guru dalam menentukan tujuan UN ini sendiri
sehingga pelaksanaan UN yang terjadi adalah:
1. Siswa mementingkan Nilai
2. Guru dan sekolah fokus mementingkan Nilai bukan Kompetensi
3. Pembanding antar provinsi kurang bermakna karena terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN
4. Nilai untuk belum maksimal dijadikan untuk alat seleksi masuk perguruan tinggi

Kiat Sukses Hadapi Ujian

Dengan semakin dekatnya Ujian Nasional maka diperlukan kiat yang efektif dan efisien. Efektif,
dalam arti kiat-kiat ini bila dipraktikan akan dapat memberi efek positif bagi kemajuan hasil belajar
siswa. Sedang kan efisien dalam arti waktu yang masih ada dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Adapun kiat-kiat praktis untuk meraih kesuksesan dalam menempuh Ujian Nasional adalah sebagai
berikut :

Maksimalkan belajar

Ya, belajar, belajar, dan terus belajar. Itulah yang harus dilakukan. Belajar ekstra keras dan disiplin
yang terus menerus harus dilakukan. Belajar dapat dilakukan dengan cara belajar mandiri, kelompok,
privat, les atau bimbingan belajar. Mumpung masih ada waktu, maka para siswa harus belajar lebih
baik dari sebelumnya. Ingatlah tidak ada yang sulit jika mau belajar dan berlatih terus menerus.

Membuat peta kemampuan diri

Standar Kelulusan (SKL) adalah cermin Ujian Nasional. Maka cobalah bercermin dengan SKL
pada setiap mata pelajaran yang diujikan. Bercerminlah secara jujur, dengan begitu kemampuan dan
kekurangan akan mudah diketahui. Setelah bercermin pada SKL inilah, saatnya sekarang membuat
peta kemampuan dari setiap mata pelajaran. Dengan peta kemampuan diri, akan mudah melangkah
dan memacu kemampuan

Positive thinking dan positive feeling

Dengan kondisi tersebut, akan mudah mendapatkan hasil dari apa yang paling se ring dipikirkan dan
dirasakan. Itulah inti dari pikiran dan perasaan positif. Artinya, apa yang dipikirkan dan dirasakan saat
ini, dengan Ujian Nasional sangat menentukan hasilnya nanti. Bila Anda berpikir dan merasa positif
saat ini, maka hasil Ujian Nasional nantinya juga positif. Begitu pula sebaliknya.

145
Dahulukan soal-soal yang mudah

Salah satu cara praktis ketika sedang menghadapi soal UN, setelah berdoa tentu nya, adalah
mencermati soal dengan seksama. Fahami maksud soal dengan baik, dan jangan sampai salah
memahami maksud soal. Segera tandai soal-soal yang di yakini mudah dan pasti benar bila dikerjakan.
Sekali lagi, kerjakan soal yang benar benar mampu diselesaikan dengan benar. Ingatlah, jangan
terjebak dengan menger jakan soal selalu menurut urut nomor soal.

Hati-hati dengan Lembar Jawaban Komputer (LJK)

Cara menyikapi hati-hati LJK dapat dilakukan dengan cara diantaranya, menyiapkan dan membawa
alat tulis milik pribadi yang 'legal' untuk LJK, hindari kesalahan mengisi data pribadi dan jawaban di
LJK pada kolom yang telah ditentukan. Kemudian, bila terjadi kesalahan segera ganti dengan hati-hati
sesuai petunjuk. Setelah itu, hati-hatilah saat menebalkan atau menghitamkan pilihan jawaban, dan
yakinkan setiap jawaban terbaca oleh komputer. Bila telah selesai, periksa kembali LJK tersebut dan
cocokkan data pribadi dengan kartu peserta ujian. Kemudian teliti kembali jawaban sebelum
mengumpulkannya kepada pengawas. Kemampuan menjawab benar harus disertai dengan pengisian
LJK yang benar pula.

146
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Kiat Sukses Hadapi Ujian ( US-UN )
Kelas / Semester : 9 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertain US dan UN
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kiat sukses menghadapi ujian

2. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kiat Sukses Hadapi Ujian ( US-UN )
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Panajem Paser Utara, ….2022


Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah

JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd


NIP.196712151993031014 NIP.198909242014032003

147
D. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang
cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan
tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan
bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas
dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana
yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :

e. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :


10) Instrumen / Aplikasi DCM
11) Sosiometri
12) Alat Ungkap Pemahaman Diri
13) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
14) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
15) Inventori Tugas Perkembangan
16) _______________________
17) _______________________
18) _______________________
19) Catatan Anekdot

f. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :


4) Cummulative Record
5) Basis Data Prestasi Akademik
6) Daftar Peserta Didik Asuh

g. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :


4) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
5) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
6) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.

h. Perlengkapan administrasi, yaitu :


4) Alat tulis
5) Format rencana kegiatan
6) Blanko laporan kegiatan
148
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri
atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi,
ruang dokumentasi (terlampir)

G. ANGGARAN DAN BIAYA


Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan
untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai
berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat,
rasional dan realistik. Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling
pada tahun ini adalah sebagai berikut :

Lampiran 7. Rincian Anggaran Layanan BK

Contoh Alternatif Rincian Anggaran


Layanan BK Sekolah Penggerak
Tahun Pelajaran 2021/ 2022

A. Penerimaan

Anggaran berasal dari Biaya Operasional Sekolah

Jumlah siswa kelas 7, 8 dan 9 x Rp 10.000 (disesuaikan dengan


kebijakkan satuan pendidikan)

B. Pengeluaran
1. Penggandaan lembar jawaban angket assesmen: jumlah
siswa x Rp 150.00
2. Biaya kunjungan rumah 1 kelas 3 peserta didik x jumlah
rombel x Rp 10.000,00
3. Test psikologi (jumlah peserta didik kelas 7 dan 8 atau 9 x
Rp 25.000,00)
4. Kertas ukuran F4 2 rim
5. Kertas ukuran A4 2 rim
6. Penjilidan laporan layanan BK

Kab/ Kota, ……… 20….


149
Mengetahui,
Kepala Sekolah Penggerak Koordinator BK

(…………………………) ( …………………………

Ctatatan :

1. Diharapkan kepada kepala sekolah atau Pimpinan lembaga sekolah untuk


bekerjasama dalam mendukung program BK di sekoah guna untuk tercapainya
pembinaan kepada peserta didik khususnya dalam bidang bimbingan dan
konseling di sekolah .
2. Semua biaya atau anggaran yang di keluarkan dalam menunjang proses
Pelaksanan Program BK ini di sesuaikan dengan kondisi keuangan sekoah ( dana
Bos ).
3. Besarnya Anggaran dana diatas adalah sebagai contoh biaya atau anggaran
yang di perlukan dalam pelaksanan program bk dalam 1 tahun. ( Disesuaikan
Anggaran dana Bos di sekolah ).
4. Suksesnya Pelaksanaan Program bimbingan dan konseling ini tidak terlepas dari
Bantuan dari berbagai pihak antara lain Dewan guru dan juga kepala sekolah
atau pimpinan lembaga pihak lainnya seperti kopolisian , dokter , rumah sakit
atau psikiater atau para ahli lainnya yang sangat di butuhkan dalam menjalin
kerjasama untuk kemajuan sekolah yang akan datang.

150
PENUTUP

Kesimpulan
Program bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa dalam usaha
pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar dan bidang karir. Dalam pelayanan dan konseling
diharapkan siswa mampu untuk mencapai pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal.

Dalam pelaksanaan program yang ada pada layanan bimbingan dan konseling diharapkan partisipasi
dan dukungan pihak yang terkait antara lain :
1. Pihak sekolah, bantuan dan dukungan material dan spritual demi tercapainya suasana
pendidikan yang menyenangkan.
2. Guru dan wali kelas dapat kontribusi dalam penanganan membantu permasalahan yang
dialami oleh siswa.
3. Tenaga kependidikan yang ada di sekolah agar turut berperan serta dalam pelaksanaan
dibidang administrasi yang dibutuhkan.
4. Peran serta siswa dan seluruh unsur-unsur yang ada disekolah agar dapat memahami dan
menempatkan pungsi bimbingan konseling secara nyata, ikhlas dan penuh rasa tanggung
jawab.
5. Jadwal kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan dengan kalender pendidikan,
adapun rentang waktunya adalah bulan Juli 2014 sampai dengan Bulan Juni 2015, selanjutnya
jadwal secara rinci dapat dilihat pada program tahunan, semester, bulanan, mingguan dan
program harian (RPL).
6. Program ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak baik di dalam maupun di luar
satuan pendidikan agar dapat terlaksana secara maksimal. sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pemenuhan kewajiban profesional seorang guru bimbingan dan
konseling.
7. Demikian, penyusunan program Bimbingan dan Konseling ___________ tahun pelajaran 2022-
2023 Kami menyadari tentu saja dalam penyusunan proram Bimbingan dan Konseling ini
banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan perngetahuan
dan kemampuan kami, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya guna
perbaikan di tahun yang akan datang
8. Kami berharap program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat, khususnya bagi warga
Sekolah dan umumnya kepada teman-teman guru Bimbingan dan Konseling. Dan semoga
program Bimbingan dan Konseling ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
program Bimbingan dan Konseling di sekolah. ..Terima kasih.

151
LAMPIRAN PHOTO KEGIATAN BK DI SEKOLAH

152
153

Anda mungkin juga menyukai