Di Susun Oleh :
TINGKAT SMP-MTs
1. COVER
2. LEMBAR PENGESAHAN
3. PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
4. RASIONAL
a. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP
b. Karakteristik Peserta didik di SMP
c. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
5. VISI DAN MISI
6. MENGIDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING
7. DESKRIPSI ASESMAN 4 LAYANAN ( PSBK )
8. RUMUSAN KEBUTUHAN
a. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
b. Hubungan Antara Tugas dan Perkembangan dan Capaian layanan
9. KOMPONEN PROGRAM
10. BIDANG LAYANAN
11. ALOKASI PROGRAM LAYANAN
12. RENCANA KEGIATAN OPERASIOAL
13. ANGKET SMP/MTs KURIKULUM MERDEKA 2022
14. KUMPULAN ANGKET SMA DAN ASESMAN
15. MENGEMBANGKAN TEMA-TOPIK LAYANAN
16. PROGRAM TAHUNAN
17. PROGRAM SEMESTER
18. RPL BK SEMESTER 1 & 2 ( BIDANG PSBK )
19. MATERI LAYANAN BK & POWERPOINT ( 1 & 2 )
20. RENCANA EVALUASI. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT LAPORAN
21. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
22. LAMPIRAN PHOTO PELAKSANAAN KEGIATAN
Program Bimbingan dan Konseling SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA tahun
Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2019/2020
Dalam permendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang bimbingan dan konseling pada
pendidikan dasar. Dalam permendikbud tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan
dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu
menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak JAMAN, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 23 Penajam Paser Utara
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 23 Penajam Paser Utara
2. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 23 Penajam Paser Utara
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling
yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari A. Amin
Penyusun
A. Rasional
b. Aspek Fisik
Fisik peserta didik/konseli SMP tumbuh secara cepat sebagai akibat dari
hormon-hormon dan organ tubuh terutama terkait dengan hormon dan
organ-organ seksual. Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa ini
membawa konsekuensi pada perubahan-perubahan aspek- aspek lainnya
seperti seksualitas, emosionalitas, dan aspek-aspek psikososialnya.
c. Aspek Kognitif
d. Aspek Sosial
Masyarakat memandang peserta didik SMP bukan lagi anak-anak, namun
belum juga diakui sebagai individu dewasa. Keadaan ini membuat peserta
didik SMP (remaja) merasa diperlakukan secara tidak konsisten. Selain itu,
remaja juga tidak suka jika diperlakukan seperti kanak-kanak, namun
merasa keberatan jika dituntut bertanggung jawab penuh sebagaimana
orang dewasa pada umumnya.
e. Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMP pada umumnya memiliki emosionalitas yang
labil. Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan sosial menyebabkan
emosionalitas remaja mudah berubah-ubah. Perasaan remaja terhadap
suatu objek tertentu mudah berubah. Keadaan yang demikian jika tidak
dipahami dengan baik sangat potensial menimbulkan konflik.
f. Aspek Moral
Moralitas berisi kemampuan peserta didik membuat pertimbangan tentang
baik-buruk, benar-salah, boleh-tidak boleh dalam melakukan sesuatu. Aspek ini
sangat terkait dengan perkembangan kognitif. Karena aspek kognitif remaja
berkembang sangat pesat, maka moralitas remaja juga mengalami perubahan
cukup mendasar dibandingkan pada masa kanak-kanak. Oleh karena itu,
peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan hal- hal yang terkait
dengan moralitas yang sebelumnya telah dihayati dan diyakini benar.
g. Aspek Religius
Aspek religius berkaitan dengan keyakinan dan pengakuan individu
terhadap kekuatan diluar dirinya yang mengatur kehidupan manusia. Pada
masa sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinan- keyakinan tersebut
secara dogmatis. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, peserta
didik/konseli SMP sering mempersoalkan religiusitas yang sebelumnya
telah diyakini dan dipegang teguh. Akibatnya, banyak remaja
mempersoalkan. kembali keyakinan keagamaan mereka, mengalami
penurunan ibadah akibat keraguan atas keyakinan sebelumnya. Di sisi lain,
keraguan ini pada beberapa peserta didik SMP mendorong mereka lebih
giat mencari informasi dan menguji kembali kebenaran yang mereka
yakini.
iii) Mengkaji dan Menetapkan Visi dan Misi Layanan Bimbingan dan
konseling
Penetapan visi dan misi perlu memperhatikan dua hal yaitu: 1)
pengembangan gambaran umum program pemerintah daerah, visi dan
misi dibuat dengan menurunkan target dan tujuan program
pemerintah yang diambil dari target dan tujuan program yang
dicanangkan dinas pendidikan, dan 2) realisasi visi dan misi, target dan
tujuan program sekolah.
b) Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar dan mengetahui kondisi awal peserta
didik. Asesmen diagnostik ini bersifat non kognitif, untuk
menggali hal-hal sebagai berikut:
lain:
c) Analisis Kebutuhan
Ketika Guru Bimbingan dan Konseling memberikan
layanan Bimbingan dan Konseling maka analisis kebutuhan
disusun berdasarkan hasil asesmen kebutuhan, Capaian
Layanan Bimbingan, dan Konseling.
Tabel 2.1
20
C. VISI DAN MISI
b. Misi
a. Mengoptimalkan budaya dhuha, jamaah sholat dhuhur dan sholat Jum’at
b. Mengoptimalkan penilaian sikap spiritual dan sosial pada setiap mata pelajarn
c. Mengoptimalkan perilaku siswa yang berbudaya salam, senyum, sapa, sopan
dan santun
d. Mengoptinmalkan managemen pembelajaran yang berbasis teknologi dan
inovasi
e. Mengoptimalkan pembinaan siswa kea rah prestasi akademik dan non
akademik
f. Menumbuhkan gerakan budaya literasi
g. Mengoptimalkan pembinaan persiapan lomba akademik dan non akademik
h. Mengoptimalkan disiplin siswa
21
D. MENGINDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING
Alur Layanan BK merupakan rangkaian tujuan layanan yang disusun secara logis dari
awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan layanan yang dilakukan dari hari ke hari. Penyusunan tujuan layanan BK
meliputi 3 (tiga) hal, sebagai berikut.
1. Kompetensi
Kompetensi terkait kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh
peserta didik/konseli yang menunjukkan bahwa konseli telah
berhasil mencapai tujuan layanan. Indikator pencapaian kompetensi
tersebut dapat disusun dengan kata kerja operasional yang dapat
diamati (observable skills).
2. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna terkait ilmu pengetahuan inti atau konsep
utama yang perlu dipahami pada akhir satu layanan dan konsep yang
perlu dikuasai peserta didik/konseli setelah mempelajari sebuah unit.
3. Variasi
Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai peserta didik/konseli untuk
mencapai tujuan layanan.
22
kompetitif, dan kolaboratif dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan,
menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kemampuan diri, serta
mampu menyelaraskan norma-norma pergaulan teman sebaya dengan latar
belakang yang beragam.
23
8 Perilaku Peserta didik mampu menampilkan contoh
Kewirausahaan/ perilaku hemat, gigih, kompetitif, dan kolaboratif
Kemandirian dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan
Perilaku untuk mencapai kemandirian hidup.
Ekonomis
Aspek
No. Capaian Layanan BK
Perkembangan
9 Wawasan dan Peserta didik mampu menentukan pilihan
Kesiapan Karier pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
kemampuan diri seperti memiliki keyakinan
tujuan hidup dan cita-cita, merencanakan
strategi pengembangan diri, serta membiasakan
gemar membaca untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
10 Kematangan Peserta didik mampu menyelaraskan norma-
Hubungan dengan norma pergaulan teman sebaya dengan latar
Teman Sebaya belakang yang beragam seperti membangun
kepercayaan dalam suatu hubungan, bekerja
sama dengan orang lain, memiliki solidaritas,
dan bersahabat dengan teman sebaya.
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat
program layanan Bimbingan dan Konseling.
24
program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara
memberikan tanda (√) pada kolom Ya/Tidak
NO PERNYATAAN YA TIDAK
25
13 Saya sering mengalami sakit / alergi
26
31 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya
tinggal
27
50 saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat,
minat dan kemampuan
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
28
remaja
Saya belum terbiasa disiplin dalam Memiliki disiplin diri dalam
kehidupan kehidupan
Saya belum tahu cara menjadi
Memiliki kepribadian yang mandiri
pribadi mandiri
29
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar
Saya belum terbiasa belajar
Melakukan belajar kelompok yang
kelompok, biasanya saya selalu
baik
belajar sendiri
Saya belum paham cara yang baik Pemahaman cara belajar di
belajar di sekolah baru (SMP/SMP ) SMP/SMP yang baik
Saya belum ada teman yang cocok Menemukan cara belajar yang
untuk belajar bersama sesuai
Saya belum tahu cara memperoleh
Memperoleh informasi beasiswa
bantuan pendidikan (beasiswa)
Saya terpaksa harus bekerja untuk Kemampuan mengatur waktu
mencukupi kebutuhan hidup bekerja dan sekolah
Saya merasa bingung memilih
Memilih Ekskul yang sesuai
kegiatan esktrakurikuler di sekolah
KARIR
Memiliki Sikap optimis dapat naik
Saya merasa pesimis bisa naik kelas
kelas
Saya belum mempunyai cita-cita Mengidentifikasi cita-cita yang
yang pasti sesuai dengan dirinya
Saya belum banyak tahu tentang Pemahaman mengenai jenis-jenis
jenis-jenis pekerjaan di masyakarat profesi di masyarakat
Saya belum tahu tentang osis dan
Mengenal osis dan kegiataannya
kegiatannya
saya merasa belum paham hubungan Memahami hubungan hobi, bakat, minat
antara hobi, bakat, minat dan kemampuan dan kemampuan
30
D. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk beribadah Tuhan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
YME dengan Ikhlas beribadah pada Tuhan YME
Kesadaran untuk selalu bersikap Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan untuk
jujur selalu bersikap jujur
Memiliki sikap selalu bersyukur pada Peserta didik/konseli selau bersyukur pada
Tuhan YME Tuhan YME atas segala yang telah diberikan-Nya
Pemahaman terhadap dampak Peserta didik/konseli memahami dampak
menyontek menyontek dan dapat menghindarinya
Kesadaran untuk mencintai budaya Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
indonesia mencintai budaya indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki sikap yang
bertanggung jawab bertanggung jawab
Kemampuan mengendalikan diri dari Peserta didik/konseli mengelola kemarahan
rasa marah
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak rendah diri
Kesadaran untuk menerima Peserta didik/konseli mampu besyukur dan
pemberian terbaik dari Tuhan menerima dengan ikhlas apa yang sudah
dimilikinya
Memperoleh perhatian orang tua Peserta didik/konseli memperoleh perhatian
yang cukup orang tua yang cukup
PRIBADI Memiliki kesehatan jasmani dan Peserta didik/konseli memiliki kesehatan jasmani
rohani yang baik dan rohani yang baik
Menggali Potensi Diri Sendiri Peserta didik/konseli mampu menggali Potensi
Diri Sendiri
Memiliki kesehatan jasmani dan Peserta didik/konseli mampu menjaga kesehatan
rohani yang baik jasmani dan rohani
Mengetahui Kelebihan dan Peserta didik/konseli dapat mengetahui
Kelemahan yang dimiliki kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya
Meningkatkan taraf hidup /ekonomi Peserta didik/konseli dapat meningkatkan taraf
keluarga hidup /ekonomi keluarga
Mengatur jadwal kegiatan sehari- Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal
hari dengan baik kegiatan sehari-hari dengan baik
Kemampuan mengenal diri sendiri Peserta didik/konseli mampu mengenal diri
sendiri sendiri sendiri
Menyadari dan memahami Peserta didik/konseli dapat menyadari dan
perubahan yang terjadi pada masa memahami perubahan yang terjadi pada masa
remaja remaja
Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik/konseli memiliki disiplin diri dalam
kehidupan kehidupan
Memiliki kepribadian yang mandiri Peserta didik/konseli dapat memiliki kepribadian
yang mandiri
31
Menghindari bahaya atau dampak Peserta didik/konseli dapat menghindari bahaya
rokok atau dampak rokok
Kemampuan mengucapkan kata Peserta didik/konseli mampu melakukan 3 kata
maaf, tolong dan terima kasih penting dalam pergaulan
Dapat berinteraksi dengan guru dan Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan
karyawan sekolah guru dan karyawan sekolah
Mudah beradaptasi dengan Peserta didik/konseli mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekolah baru lingkungan sekolah baru
Kemudahan bergaul dengan teman- Peserta didik/konseli dapat mudah bergaul
teman di sekolah dengan teman-teman di sekolah
Kemampuan mengatasi masalah Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
SOSIAL dengan teman di sekolah dengan teman di sekolah
Kemudahan mencari dan disenangi Peserta didik/konseli mudah mencarai dan
teman disenangi teman
Memahami tentang bullying dan Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
cara mensikapinya bullying dan cara mensikapinya
Mengendalikan penggunaan medsos Peserta didik/konseli dapat mengendalikan
sesuai kebutuhan penggunaan medsos sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi dengan lawan Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan
jenis sesuai norma yang berlaku lawan jenis sesuai norma yang berlaku
Kesadaran sebagai makhluk sosial Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai
yang harus berinteraksi makhluk sosial yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua untuk peduli Peserta didik/konseli memiliki kesadaran orang
pada kegiatan belajar anaknya tua untuk peduli pada kegiatan belajar anaknya
Kemudahan memaham pelajaran Peserta didik/konseli memperoleh kemudahan
memaham pelajaran
Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli dapat melakukan disiplin
belajar
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat melakukan kebiasaan
belajar
BELAJAR
Memiliki kebiasaan belajar di rumah Peserta didik/konseli dapat belajar di rumah
Kemampuan untuk tidak menunda Peserta didik/konseli tidak menunda pekerjaan
pekerjaan sekolah sekolah
Memperoleh atau meraih prestasi di Peserta didik/konseli dapat memperoleh atau
sekolah meraih prestasi di sekolah
Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar
Melakukan belajar kelompok yang Peserta didik/konseli dapat melakukan belajar
baik kelompok yang baik
KARIR Pemahaman cara belajar di Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
SMP/SMP yang baik tentang cara belajar di SMP/SMP yang baik
Menemukan cara belajar yang sesuai Peserta didik/konseli dapat menemukan cara
belajar yang sesuai
Memperoleh informasi beasiswa Peserta didik/konseli dapat memperoleh
informasi beasiswa
Kemampuan mengatur waktu Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
bekerja dan sekolah mengatur waktu bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memilih Ekskul yang
sesuai
Memiliki Sikap optimis dapat naik Peserta didik/konseli memiliki Sikap optimis
kelas dapat naik kelas
32
Mengidentifikasi cita-cita yang Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi cita-
sesuai dengan dirinya cita yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai jenis-jenis Peserta didik/konseli mampu memahami
profesi di masyarakat mengenai jenis-jenis profesi di masyarakat
Mengenal osis dan kegiataannya Peserta didik/konseli dapat mengenal osis dan
kegiataannya
Memahami hubungan hobi, bakat, Peserta didik/konseli dapat memahami
minat dan kemampuan hubungan hobi, bakat, minat dan kemampuan
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
Kesadaran untuk beribadah Peserta didik/konseli memiliki Tuhan selalu hadir
Tuhan YME dengan Ikhlas kesadaran untuk beribadah pada dalam hidupku
Tuhan YME
Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Nilai suatu sikap
bersikap jujur kebiasaan untuk selalu bersikap kejujuran
jujur
Memiliki sikap selalu Peserta didik/konseli selau Bersyukur dengan hati
bersyukur pada Tuhan YME bersyukur pada Tuhan YME atas yang ikhlas
segala yang telah diberikan-Nya
Pemahaman terhadap Peserta didik/konseli memahami Akibat suka menyontek
dampak menyontek dampak menyontek dan dapat
menghindarinya
Kesadaran untuk mencintai Peserta didik/konseli memiliki Saya cinta budaya
budaya indonesia kesadaran mencintai budaya sendiri
PRIBADI indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Langkahku tanggung
bertanggung jawab sikap yang bertanggung jawab jawabku
Kemampuan mengendalikan Peserta didik/konseli mengelola Mengelola marah
diri dari rasa marah kemarahan
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak rendah Menghilangkan rasa
diri rendah diri
Kesadaran untuk menerima Peserta didik/konseli mampu Menerima diriku apa
pemberian terbaik dari besyukur dan menerima dengan adanya
Tuhan ikhlas apa yang sudah dimilikinya
Memperoleh perhatian Peserta didik/konseli memperoleh Kiat mendapat
orang tua yang cukup perhatian orang tua yang cukup perhatian orang tua
Memiliki kesehatan jasmani Peserta didik/konseli memiliki Pola hidup bersih dan
33
dan rohani yang baik kesehatan jasmani dan rohani yang sehat
baik
Menggali Potensi Diri Sendiri Peserta didik/konseli mampu Potensi diri
menggali Potensi Diri Sendiri
Memiliki kesehatan jasmani Peserta didik/konseli mampu Menjaga kesehatan diri
dan rohani yang baik menjaga kesehatan jasmani dan
rohani
Mengetahui Kelebihan dan Peserta didik/konseli dapat Kelebihan dan
Kelemahan yang dimiliki mengetahui kelebihan dan kekurangan diri
kelemahan yang dimilikinya
Meningkatkan taraf hidup Peserta didik/konseli dapat Kiat mengatur keuangan
/ekonomi keluarga meningkatkan taraf hidup
/ekonomi keluarga
Mengatur jadwal kegiatan Peserta didik/konseli mampu Cara mengatur waktu
sehari-hari dengan baik mengatur jadwal kegiatan sehari-
hari dengan baik
Kemampuan mengenal diri Peserta didik/konseli mampu Pemahaman diri sendiri
sendiri sendiri mengenal diri sendiri sendiri
Menyadari dan memahami Peserta didik/konseli dapat Masa remaja dan
perubahan yang terjadi pada menyadari dan memahami perubahannya
masa remaja perubahan yang terjadi pada masa
remaja
Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik/konseli memiliki Disiplin diri
kehidupan disiplin diri dalam kehidupan
Memiliki kepribadian yang Peserta didik/konseli dapat Menjadi pribadi mandiri
mandiri memiliki kepribadian yang mandiri
SOSIAL Menghindari bahaya atau Peserta didik/konseli dapat Bahaya rokok dan
dampak rokok menghindari bahaya atau dampak dampaknya
rokok
Kemampuan mengucapkan Peserta didik/konseli mampu Melakukan 3 kata
kata maaf, tolong dan terima melakukan 3 kata penting dalam penting dalam
kasih pergaulan pergaulan
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat Membina hubungan
guru dan karyawan sekolah berinteraksi dengan guru dan baik dengan guru dan
karyawan sekolah karyawan
Mudah beradaptasi dengan Peserta didik/konseli mudah Adaptasi di lingkungan
lingkungan sekolah baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru
sekolah baru
Kemudahan bergaul dengan Peserta didik/konseli dapat mudah Kiat membina hubungan
teman-teman di sekolah bergaul dengan teman-teman di dengan teman
sekolah
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu Menyelesaikan masalah
masalah dengan teman di mengatasi masalah dengan teman dengan teman
sekolah di sekolah
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah Kiat mencari dan
disenangi teman mencarai dan disenangi teman disenangi teman
Memahami tentang bullying Peserta didik/konseli dapat Stop bulliying
dan cara mensikapinya memahami tentang bullying dan
cara mensikapinya
Mengendalikan penggunaan Peserta didik/konseli dapat Mengelola sarana media
medsos sesuai kebutuhan mengendalikan penggunaan sosial
medsos sesuai kebutuhan
34
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat Mengenal norma
lawan jenis sesuai norma berinteraksi dengan lawan jenis kehidupan
yang berlaku sesuai norma yang berlaku
Kesadaran sebagai makhluk Peserta didik/konseli memiliki Manusia sebagai
sosial yang harus Kesadaran sebagai makhluk sosial makhluk sosial
berinteraksi yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua untuk Peserta didik/konseli memiliki Kiat agar orang tua
peduli pada kegiatan belajar kesadaran orang tua untuk peduli peduli dengan kegiatan
anaknya pada kegiatan belajar anaknya belajar kita
Kemudahan memaham Peserta didik/konseli memperoleh Identifikasi kesulitan
pelajaran kemudahan memaham pelajaran belajar
Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli dapat Pentingnya disiplin
melakukan disiplin belajar belajar
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat Tanggung jawab
melakukan kebiasaan belajar seorang siswa
Memiliki kebiasaan belajar di Peserta didik/konseli dapat belajar Cara belajar di rumah
BELAJAR rumah di rumah
Kemampuan untuk tidak Peserta didik/konseli tidak Bahaya menunda
menunda pekerjaan sekolah menunda pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
Memperoleh atau meraih Peserta didik/konseli dapat Kiat sukses meraih
prestasi di sekolah memperoleh atau meraih prestasi prestasi
di sekolah
Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli memiliki Pentingnya motivasi
Motivasi belajar belajar
Melakukan belajar kelompok Peserta didik/konseli dapat Cara belajar kelompok
yang baik melakukan belajar kelompok yang
baik
Pemahaman cara belajar di Peserta didik/konseli memiliki Cara belajar di sekolah
SMP/SMP yang baik pemahaman tentang cara belajar baru
di SMP/SMP yang baik
Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Cara mencari teman
yang sesuai menemukan cara belajar yang yang cocok untuk
sesuai belajar bersama
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat Cara mendapatkan
beasiswa memperoleh informasi beasiswa beasiswa
Kemampuan mengatur Peserta didik/konseli memiliki Cara mengatur waktu
waktu bekerja dan sekolah kemampuan mengatur waktu belajar sambil bekerja
bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul yang sesuai Peserta didik/konseli dapat Cara memilih kegiatan
KARIR memilih Ekskul yang sesuai ekstra kurikuler yang
sesuai
Memiliki Sikap optimis dapat Peserta didik/konseli memiliki Optimis untuk naik kelas
naik kelas Sikap optimis dapat naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita Peserta didik/konseli dapat Cita-cita karirku
yang sesuai dengan dirinya mengidentifikasi cita-cita yang
sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai jenis- Peserta didik/konseli mampu Jenis pekerjaan dan
jenis profesi di masyarakat memahami mengenai jenis-jenis prospeknya
profesi di masyarakat
Mengenal osis dan Peserta didik/konseli dapat Mengenal osis dan
kegiataannya mengenal osis dan kegiataannya kegiataannya
35
Memahami hubungan hobi, Peserta didik/konseli dapat Mengenal bakat, minat,
bakat, minat dan memahami hubungan hobi, bakat, hobi dan karir
kemampuan minat dan kemampuan
36
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b)Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponenlayanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategilayanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akandilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dansebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuanlayanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
37
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPONE
BIDANG TUJUAN STRATEGI EVA EKUI
N KELAS MATERI METODE
LAYANAN LAYANAN LAYANAN LUASI VALENSI
PROGRAM
Peserta
Tuhan
didik/konseli
selalu
memiliki
Bimbingan hadir Ceramah Proses dan
kesadaran Dasar VII 2 Jam
Klasikal dalam , Diskusi Hasil
untuk
hidupk
beribadah pada
u
Tuhan YME
Peserta
Nilai
didik/konseli
suatu
memiliki Bimbingan Ceramah Proses dan
Dasar VII sikap 2 Jam
kebiasaan Klasikal , Diskusi Hasil
kejujur
untuk selalu
an
bersikap jujur
Peserta
Bersyu
didik/konseli
kur
selau bersyukur
Bimbingan dengan Ceramah Proses dan
pada Tuhan Dasar VII 2 Jam
Klasikal hati , Diskusi Hasil
YME atas segala
yang
yang telah
ikhlas
diberikan-Nya
Peserta
Disesuai
didik/konseli
kan
memahami Akibat
PRIBADI dengan
dampak Konseling suka Proses dan
Responsif VII pendeka 2 Jam
menyontek dan Individual menyo Hasil
tan yang
dapat ntek
digunaka
menghindariny
n
a
Peserta
Disesuai
didik/konseli
kan
memiliki Saya
dengan
kesadaran Bimbingan cinta Proses dan
Dasar VII pendeka 2 Jam
mencintai Kelompok budaya Hasil
tan yang
budaya sendiri
digunaka
indonesia
n
tercinta
Disesuai
Peserta Langka
kan
didik/konseli hku
dengan
memiliki sikap Bimbingan tanggu Proses dan
Dasar VII pendeka 2 Jam
yang Kelompok ng Hasil
tan yang
bertanggung jawabk
digunaka
jawab u
n
Peserta Mengel Disesuai
Konseling Proses dan
didik/konseli Responsif VII ola kan 2 Jam
Individual Hasil
mengelola marah dengan
38
pendeka
tan yang
kemarahan
digunaka
n
Disesuai
Mengh kan
Peserta
ilangka dengan
didik/konseli Konseling Proses dan
Responsif VII n rasa pendeka 2 Jam
tidak rendah Individual Hasil
rendah tan yang
diri
diri digunaka
n
Peserta
Disesuai
didik/konseli
Meneri kan
mampu
ma dengan
besyukur dan Konseling Proses dan
Responsif VII diriku pendeka 2 Jam
menerima Individual Hasil
apa tan yang
dengan ikhlas
adanya digunaka
apa yang sudah
n
dimilikinya
Kiat Disesuai
Peserta menda kan
didik/konseli pat dengan
Konseling Proses dan
memperoleh Responsif VII perhati pendeka 2 Jam
Individual Hasil
perhatian orang an tan yang
tua yang cukup orang digunaka
tua n
Peserta
didik/konseli Pola
memiliki hidup
Bimbingan Ceramah Proses dan
kesehatan Dasar VII bersih 2 Jam
Klasikal , Diskusi Hasil
jasmani dan dan
rohani yang sehat
baik
Peserta
didik/konseli
mampu Bimbingan Potensi Ceramah Proses dan
Dasar VII 2 Jam
menggali Klasikal diri , Diskusi Hasil
Potensi Diri
Sendiri
Peserta Disesuai
didik/konseli kan
Menjag
mampu dengan
Konseling a Proses dan
menjaga Responsif VII pendeka 2 Jam
Individual keseha Hasil
kesehatan tan yang
tan diri
jasmani dan digunaka
rohani n
Peserta
Disesuai
didik/konseli
Kelebih kan
dapat
an dan dengan
mengetahui Bimbingan Proses dan
Dasar VII kekura pendeka 2 Jam
kelebihan dan Kelompok Hasil
ngan tan yang
kelemahan
diri digunaka
yang
n
dimilikinya
Peserta Responsif Konseling VII Kiat Disesuai Proses dan 2 Jam
39
didik/konseli kan
dapat mengat dengan
meningkatkan ur pendeka
Individual Hasil
taraf hidup keuang tan yang
/ekonomi an digunaka
keluarga n
Peserta
didik/konseli
Cara
mampu
Bimbingan mengat Ceramah Proses dan
mengatur Dasar VII 2 Jam
Klasikal ur , Diskusi Hasil
jadwal kegiatan
waktu
sehari-hari
dengan baik
Peserta
Pemah
didik/konseli
Bimbingan aman Ceramah Proses dan
mampu Dasar VII 2 Jam
Klasikal diri , Diskusi Hasil
mengenal diri
sendiri
sendiri sendiri
Peserta
didik/konseli
dapat Masa
menyadari dan remaja
Bimbingan Ceramah Proses dan
memahami Dasar VII dan 2 Jam
Klasikal , Diskusi Hasil
perubahan peruba
yang terjadi hannya
pada masa
remaja
Peserta
didik/konseli
memiliki Bimbingan Disiplin Ceramah Proses dan
Dasar VII 2 Jam
disiplin diri Klasikal diri , Diskusi Hasil
dalam
kehidupan
Peserta Menja
didik/konseli di
Bimbingan Ceramah Proses dan
dapat memiliki Dasar VII pribadi 2 Jam
Klasikal , Diskusi Hasil
kepribadian mandir
yang mandiri i
Peserta
Bahaya
didik/konseli
rokok
dapat Bimbingan Ceramah Proses dan
Dasar VII dan 2 Jam
menghindari Klasikal , Diskusi Hasil
dampa
bahaya atau
knya
dampak rokok
Melaku
Peserta Disesuai
kan 3
didik/konseli kan
kata
SOSIAL mampu dengan
Bimbingan pentin Proses dan
melakukan 3 Dasar VII pendeka 2 Jam
Kelompok g Hasil
kata penting tan yang
dalam
dalam digunaka
pergaul
pergaulan n
an
Peserta Membi
Konseling Ceramah Proses dan
didik/konseli Responsif VII na 2 Jam
Individual , Diskusi Hasil
dapat hubung
40
an baik
berinteraksi dengan
dengan guru guru
dan karyawan dan
sekolah karyaw
an
Peserta
Adapta
didik/konseli
si di
mudah
Bimbingan lingkun Ceramah Proses dan
beradaptasi Dasar VII 2 Jam
Klasikal gan , Diskusi Hasil
dengan
sekola
lingkungan
h baru
sekolah baru
Kiat Disesuai
Peserta
membi kan
didik/konseli
na dengan
dapat mudah Konseling Proses dan
Responsif VII hubung pendeka 2 Jam
bergaul dengan Individual Hasil
an tan yang
teman-teman di
dengan digunaka
sekolah
teman n
Peserta Disesuai
Menyel
didik/konseli kan
esaikan
mampu dengan
Konseling masala Proses dan
mengatasi Responsif VII pendeka 2 Jam
Kelompok h Hasil
masalah tan yang
dengan
dengan teman digunaka
teman
di sekolah n
Peserta Kiat
didik/konseli mencar
mudah Bimbingan i dan Ceramah Proses dan
Dasar VII 2 Jam
mencarai dan Klasikal disena , Diskusi Hasil
disenangi ngi
teman teman
Peserta
didik/konseli
dapat
Stop
memahami Bimbingan Ceramah Proses dan
Dasar VII bulliyin 2 Jam
tentang Klasikal , Diskusi Hasil
g
bullying dan
cara
mensikapinya
Peserta
didik/konseli Mengel
dapat ola
Bimbingan Ceramah Proses dan
mengendalikan Dasar VII sarana 2 Jam
Klasikal , Diskusi Hasil
penggunaan media
medsos sesuai sosial
kebutuhan
Peserta Dasar Bimbingan VII Menge Ceramah Proses dan 2 Jam
didik/konseli Klasikal nal , Diskusi Hasil
dapat norma
berinteraksi kehidu
dengan lawan pan
jenis sesuai
norma yang
41
berlaku
Peserta
didik/konseli
Manusi
memiliki
a
Kesadaran Bimbingan Ceramah Proses dan
Dasar VII sebagai 2 Jam
sebagai Klasikal , Diskusi Hasil
makhlu
BELAJAR makhluk sosial
k sosial
yang harus
berinteraksi
Kiat
Peserta agar
Disesuai
didik/konseli orang
kan
memiliki tua
dengan
kesadaran Konseling peduli Proses dan
Responsif VII pendeka 2 Jam
orang tua untuk Individual dengan Hasil
tan yang
peduli pada kegiata
digunaka
kegiatan belajar n
n
anaknya belajar
kita
Disesuai
Peserta
Identifi kan
didik/konseli
kasi dengan
memperoleh Konseling Proses dan
Responsif VII kesulit pendeka 2 Jam
kemudahan Individual Hasil
an tan yang
memaham
belajar digunaka
pelajaran
n
Peserta
Penting
didik/konseli
Bimbingan nya Ceramah Proses dan
dapat Dasar VII 2 Jam
Klasikal disiplin , Diskusi Hasil
melakukan
belajar
disiplin belajar
Peserta
Tanggu
didik/konseli
ng
dapat Bimbingan Ceramah Proses dan
Dasar VII jawab 2 Jam
melakukan Klasikal , Diskusi Hasil
seoran
kebiasaan
g siswa
belajar
Peserta Cara
didik/konseli Bimbingan belajar Ceramah Proses dan
Dasar VII 2 Jam
dapat belajar di Klasikal di , Diskusi Hasil
rumah rumah
Bahaya Disesuai
Peserta menun kan
didik/konseli da dengan
Konseling Proses dan
tidak menunda Responsif VII pekerja pendeka 2 Jam
Individual Hasil
pekerjaan an tan yang
sekolah sekola digunaka
h n
Peserta Dasar Bimbingan VII Kiat Ceramah Proses dan 2 Jam
didik/konseli Klasikal sukses , Diskusi Hasil
dapat meraih
memperoleh prestas
atau meraih i
prestasi di
sekolah
42
Peserta Penting
didik/konseli nya
Bimbingan Ceramah Proses dan
memiliki Dasar VII motiva 2 Jam
Klasikal , Diskusi Hasil
Motivasi si
belajar belajar
Peserta
didik/konseli
Cara
dapat
Bimbingan belajar Ceramah Proses dan
melakukan Dasar VII 2 Jam
Klasikal kelomp , Diskusi Hasil
belajar
ok
kelompok yang
baik
Peserta
didik/konseli
Cara
memiliki
belajar
pemahaman Bimbingan Ceramah Proses dan
Dasar VII di 2 Jam
KARIR tentang cara Klasikal , Diskusi Hasil
sekola
belajar di
h baru
SMP/SMP yang
baik
Cara
mencar Disesuai
Peserta
i teman kan
didik/konseli
yang dengan
dapat Konseling Proses dan
Responsif VII cocok pendeka 2 Jam
menemukan Individual Hasil
untuk tan yang
cara belajar
belajar digunaka
yang sesuai
bersam n
a
Peserta
Cara
didik/konseli
menda
dapat Pem&Per Bimbingan Ceramah Proses dan
VII patkan 2 Jam
memperoleh enc Indv Klasikal , Diskusi Hasil
beasis
informasi
wa
beasiswa
Peserta Cara
didik/konseli mengat
memiliki ur
Pem&Per Bimbingan Ceramah Proses dan
kemampuan VII waktu 2 Jam
enc Indv Klasikal , Diskusi Hasil
mengatur belajar
waktu bekerja sambil
dan sekolah bekerja
Cara
memili
Peserta h
didik/konseli kegiata
Pem&Per Bimbingan Ceramah Proses dan
dapat memilih VII n 2 Jam
enc Indv Klasikal , Diskusi Hasil
Ekskul yang ekstra
sesuai kurikul
er yang
sesuai
Peserta Pem&Per Bimbingan VII Optimi Ceramah Proses dan 2 Jam
didik/konseli enc Indv Klasikal s untuk , Diskusi Hasil
memiliki Sikap naik
optimis dapat kelas
43
naik kelas
Peserta
didik/konseli
dapat Cita-
Pem&Per Bimbingan Ceramah Proses dan
mengidentifikas VII cita 2 Jam
enc Indv Klasikal , Diskusi Hasil
i cita-cita yang karirku
sesuai dengan
dirinya
Peserta
didik/konseli Jenis
mampu pekerja
Pem&Per Bimbingan Ceramah Proses dan
memahami VII an dan 2 Jam
enc Indv Klasikal , Diskusi Hasil
mengenai jenis- prospe
jenis profesi di knya
masyarakat
Peserta
Menge
didik/konseli
Bimbingan nal osis Ceramah
dapat Pem&Per Proses dan
Kelas VII dan , Tanya 2 Jam
mengenal osis enc Indv Hasil
besar kegiata jawab
dan
annya
kegiataannya
Peserta
Menge
didik/konseli
nal
dapat
bakat,
memahami Pem&Per Bimbingan Ceramah Proses dan
VII minat, 2 Jam
hubungan hobi, enc Indv Klasikal , Diskusi Hasil
hobi
bakat, minat
dan
dan
karir
kemampuan
PROGRAM SEMESTERAN
44
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
45
PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Bidang
Fungsi Sasa Wak
No Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan Tujuan
BK ran tu
P S B K
A. PERSIAPAN
Tercapainya
Pembagian tugas guru VII,
efektivitas layanan
1 bimbingan dan VIII, Juli
bimbingan dan
konseling/konselor IX
konseling
Assesmen kebutuhan Terungkapnya VII,
2 (Angket Masalah kebutuhan peserta VIII, Juli
Konseli) didik/konseli IX
Layanan bimbingan
Menyusun program dan konseling lebih
3 VII Juli
bimbingan dan terarah dan tetap
konseling sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan
4 bimbingan dan dari Kepala dan VII Juli
konseling Komite Sekolah
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
5 yang menunjang VII Juli
Pengadaan sarana / keberhasilan layanan
prasarana BK BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli
Tuhan selalu hadir Pemaha memiliki kesadaran
V VII Juli
dalam hidupku man untuk beribadah pada
Tuhan YME
Peserta didik/konseli
Cara Belajar di sekolah Pemaha memiliki pemahaman
V VII Juli
baru man tentang cara belajar di
SMP/SMP yang baik
Peserta didik/konseli
Adaptasi di lingkungan Pemaha mudah beradaptasi
V VII Agst
sekolah baru man dengan lingkungan
sekolah baru
Peserta didik/konseli
Pemaha dapat mengidentifikasi
Cita-cita karirku V VII Agst
man cita-cita yang sesuai
dengan dirinya
Cara mengatur waktu V Pemaha Peserta didik/konseli VII Sept.
46
mampu mengatur
jadwal kegiatan
man
sehari-hari dengan
baik
Peserta didik/konseli
Pemaha
Disiplin diri V memiliki disiplin diri VII Sept.
man
dalam kehidupan
Peserta didik/konseli
Pemaha
Potensi diri V mampu menggali VII Oktb
man
Potensi Diri Sendiri
Peserta didik/konseli
memiliki Kesadaran
Manusia sebagai Pemaha Oktb
V sebagai makhluk sosial VII
makhluk social man .
yang harus
berinteraksi
Peserta didik/konseli
Bersyukur dengan hati Pemaha Novb
V memahami berbagai VII
yang ikhlas man .
macam beaKonseli
Peserta didik/konseli
Kiat mencari dan Pemaha Novb
V mampu menjaga VII
disenangi teman man .
kesehatan diri
Pemaha
Peserta didik/konseli
man
Nilai suatu sikap memiliki pemahaman Desb
V dan VII
kejujuran bahaya rokok dan .
pencega
narkoba
han
Peserta didik/konseli
Pentingnya disiplin Pemaha Desb
V dapat melakukan VII
belajar man .
disiplin belajar
Pemaha
Peserta didik/konseli
man
Bahaya rokok dan dapat menghindari Desb
V dan VII
dampaknya bahaya atau dampak .
pencega
rokok
han
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
Langkahku tanggung Pemaha
V memiliki sikap yang VII DES
jawabku man
bertanggung jawab
Peserta didik/konseli
Saya cinta budaya Pemaha memiliki kesadaran
V VII Des
sendiri man mencintai budaya
indonesia tercinta
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Tips dan Trik Sukses man
Juli –
dalam Pengembangan V V V V dan Peserta didik/konseli VII
Desb
diri pencega memperoleh informasi
han melalui media tulis
d. Pengemb. Media BK V V V V Pemaha Peserta didik/konseli VII Juli –
47
memperoleh informasi
man yang bermanfaat bagi Desb
dirinya
Peserta didik/konseli
Pemaha Juli –
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi VII
man Desb
melalui media cetak
2 LAYANAN RESPONSIF
Terbantunya peserta
didik dalam mengatasi
Pengent Juli –
1. Konseling Individual hambatan/memecahk VII
asan Desb
an masalah yang
dialaminya
Terbantunya
Pengent memecahkan masalah Juli –
2. Konseling Kelompok VII
asan peserta didik melalui Desb
kelompok
Pemaha
man Terbantunya
Juli –
3. Konsultasi dan memberikan informasi VII
Desb
pengent yang dibutuhkan oleh
asan peserta didik
Diperolehnya
Pengent kesepakatan bersama Juli –
4. Konferensi Kasus VII
asan mengenai masalah Desb
peserta didik
Terentaskannya
masalah konseli yang
Pengent terkait dengan pihak Juli –
5. Advokasi VII
asan lain agar hak-hak Desb
konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
Pengent layanan Bimbingan Juli –
6. Konseling elektronik VII
asan dan Konseling yang Desb
lebih efektif
Pemaha
man Tertampungnya
Juli –
7. Kotak masalah dan masalah peserta VII
Desb
pengent didik/konseli yang
asan introvert
Terentaskannya
Pemaha
masalah konseli yang
man
PEMINATAN DAN terkait dengan
3 dan VII
PERENC. INDIVIDUAL pemilihan jurusan dan
pengent
rencana karir masa
asan
depan
4 DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data
menindaklanjuti dan kebutuhan
48
assesmen peserta didik
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik
di lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program
kinerja kepada kepala
bimbingan dan
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
program layanan
d. Membuat evaluasi
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan bimbingan dan
dan konsleing konseling
f. Pengembangan Pengembangan diri /
keprofesian konselor profesi
49
PROGRAM SEMESTER GENAP BIMBINGAN DAN KONSELING
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
Bidang Bimbingan Fungsi Sasa Wakt
No Jenis Kegiatan/Layanan Tujuan
P S B K BK ran u
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
konseling/konselor konseling
Konsultasi program Tercapainya keberhasilan
KLS
2 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
VII
konseling konseling
Persiapan Perangkat Tersedianyaperangkat
KLS
3 Bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
VII
Konseling konseling
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
Masa remaja dan Pemaha menyadari dan memahami
V VII Feb
perubahannya Man perubahan yang terjadi
pada masa remaja
Peserta didik/konseli
Pemaha
Pemahaman diri sendiri V mampu mengenal diri VII Feb
man
sendiri sendiri
Pentingnya motivasi Pemaha Peserta didik/konseli
V VII Feb
belajar man memiliki Motivasi belajar
Tanggung jawab Pemaha Konseli dapat melakukan
V VII Mar
seorang Konseli man kebiasaan belajar
Konseli memiliki kesehatan
Pola hidup bersih dan Pemaha
V jasmani dan rohani yang VII Mar
sehat man
baik
Peserta didik/konseli dapat
Kiat sukses meraih Pemaha
V memperoleh atau meraih VII Mar
prestasi man
prestasi di sekolah
Peserta didik/konseli dapat
Mengenal bakat,minat Pemaha memahami hubungan hobi,
V VII Apr
hobi dan karir man bakat, minat dan
kemampuan
Peserta didik/konseli dapat
Pemaha
Menjadi pribadi mandiri V memiliki kepribadian yang VII Apr
man
mandiri
Peserta didik/konseli dapat
Mengenal norma Pemaha berinteraksi dengan lawan
V VII Mei
kehidupan man jenis sesuai norma yang
berlaku
50
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli dapat
Kelebihan dan Pemaha mengetahui kelebihan dan
V VII Mei
kekurangan diri man kelemahan yang
dimilikinya
Melakukan 3 kata Peserta didik/konseli
Pemaha
penting dalam V mampu melakukan 3 kata VII Mei
man
pergaulan penting dalam pergaulan
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Tips dan Trik Sukses
man dan Peserta didik/konseli Jan-
dalam Pengembangan V V V V VII
pencega memperoleh informasi Jun
diri
han melalui media tulis
Peserta didik/konseli
Pemaha memperoleh informasi Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V VII
man yang bermanfaat bagi Jun
dirinya
Peserta didik/konseli
Pemaha Jan-
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi VII
man Jun
melalui media cetak
2 LAYANAN RESPONSIF
Terbantunya peserta didik
Pengenta dalam mengatasi
1. Konseling Individual VII
san hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Terbantunya memecahkan
Pengenta
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik VII
san
melalui kelompok
Pemaha
man dan Terbantunya memberikan
3. Konsultasi VII
pengenta informasi yang dibutuhkan
san oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan
Pengenta
4. Konferensi Kasus bersama mengenai VII
san
masalah peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengenta konseli yang terkait dengan
5. Advokasi VII
san pihak lain agar hak-hak
konseli tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling VII
yang lebih efektif
Tertampungnya masalah
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang VII
introvert
3 PEMINATAN DAN
PERENC. INVIDIVUAL
4 DUKUNGAN SISTEM
51
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan Jan-
menindaklanjuti VII
kebutuhan peserta didik Jun
assesmen
Mengetahui langsung
Jan-
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di VII
Jun
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program Jan-
kinerja kepada kepala VII
bimbingan dan Jun
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
Jan-
d. Membuat evaluasi program layanan VII
Jun
bimbingan dan konseling
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan Jan-
administrasi bimbingan VII
bimbingan dan konseling Jun
dan konsleing
f. Pengembangan Pengembangan diri / Jan-
VII
keprofesian konselor profesi Jun
52
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
BIMBINGAN & KONSELING
DI SUSUN OLEH :
54
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5-
6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
3. Tahap Penutup terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi/Slide power point
2. Lembar kerja siswa
55
Lampiran 1. Uraian Materi
Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan agar kita dapat mengenal lebih dekat
dengan Allah SWT kita, yaitu :
1. Berusahalah merenung dan berdzikir, bahwa kita ini adalah makhluk yang selalu
membutuhkan pertolongan-Nya, kita adalah ciptaan Allah SWT yang selalu
merasakan Allah SWT hadir diantara kita.
2. Bersyukurlah atas semua karunia nikmat yang diberikan-Nya. Kita diberi kesehatan,
kekuatan, dll. Mari kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya. Kita harus selalu
bersyukur baik dikala susah maupun dikala senang
3. Perkaya diri kita dengan ilmu pengetahuan, yaitu dengan sungguh dalam belajar.
4. Kalau ilmu pengetahuan sudah kita dapat, marilah kita gunakan untuk mengkaji
kitab-kitabnya. Agar ibadah kita lebih mantab dan bermakna kalau kita landasi
dengan ilmu pengetahuan yang luas.
5. Berusaha mengenal tanda-tanda kebesaran Allah atau ciptaan Allah SWT,
diantaranya :
a. Penciptaan Langit
Langit merupakan ciptaan Allah yang sangat indah. Setiap
manusia yang suka memperhatikan langit, baik di malam hari
maupun siang hari, pasti akan merasakan ketakjuban luar
biasa. Tidak hanya sebatas itu, manusia pun sudah menembus
angkasa untuk mengekplorasi bulan dan planet lainnya.
b. Penciptaan Bumi
56
Bumi dan segala keindahannya ini sangat kaya dengan ayat-
ayat Allah yang begitu luar biasa. Bahkan, hingga saat ini,
manusia belum mampu mengungkap semua tabir misteri di bumi.
Lautan, gunung-gunung, samudera yang terbentang luas, gurun
pasir, dan yang lainnya sangatlah berkesinambungan serta
penuh hikmah dalam penciptaannya. Semua ini dicipatakan
Allah untuk manusia dan tidak sepantasnya kita ingkar
kepada-Nya.
c. Lautan
Coba kita renungkan bagaimana Allah telah menundukkan
lautan untuk manusia dengan kapal? Dapatkah kita bayangkan
bagaimana kapal-kapal mampu berlayar mengarungi lautan
luas ? Ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa hal ini terjadi
karena adanya perbedaan jenis air laut dan kapal serta terciptanya
ruang udara yang membuat kapal bisa mengapung. Walaupun
begitu, ilmu pengetahuan hanya mengungkap tetapi tidak
menciptakan. Hal ini semakin mempertegas kekuasaan Allah
dan kebesarannya.
d. Hubungan Angin dengan Air Hujan
Air hujan yang diturunkan ke bumi oleh Allah adalah nikmat
yang tidak terhingga. Walaupun manusia sudah mampu
membuat hujan buatan, hujan alami ciptaan-Nya tetap tidak
dapat tergantikan. Coba kita bayangkan jika suatu tempat tidak diguyur hujan
dalam jangka waktu lama. Daerah itu pasti akan kering kerontang. Saat tempat
ini diguyur hujan, maka tumbuhlah berbagai jenis tumbuhan.
e. Awan
Awan merupakan fenomena unik dari sebuah proses terjadi
dan turunnya hujan. Awan diciptakan untuk melindungi manusia
dari terik sinar matahari. Selain itu, awan akan menjadi
dominan saat berlangsung musim hujan. Adanya sirkulasi musim
dan cuaca ini, membuat keseimbangan cuaca bumi akan
terjaga.
57
Lampiran 2. Instrumen Penilian
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
58
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
Keterangan:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Cukup Setuju
1 = Kurang Setuju
59
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
Jl. Jl. Petung, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur 76143
60
menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 7. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
8. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
8. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
9. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
10. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 11. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
5- 6 orang
12. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
13. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
14. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
4. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
3. Tahap Penutup terkait dengan materi layanan
5. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
6. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Uraian materi/Slide power point
4. Lembar kerja siswa
61
Kepala Sekolah
Pengertian Belajar
Keberhasilan seseorang banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara belajar yang dilakukannya.
Untuk itu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar adalah suatu kegiatan
yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang, dari tidak bisa menjadi bisa dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil menjadi trampil.
Perubahan pengetahuan (kognitif) yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi
bisa.
Perubahan sikap (Afektif) dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.
Perubahan ketrampilan (psikomotor) dari tidak trampil menjadi trampil.
Belajar juga merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang berkelanjutan. Agar belajar efektif dan
mendapatkan hasil yang optimal, maka perlu kita perhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan
belajar.
Untuk memperoleh belajar yang efektif dan hasil yang optimal, ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam belajar, seperti berikut :
62
1. Ada niat belajar yang tertanam dalam diri.
2. Banyak membaca bahan-bahan pelajaran baik buku pegangan yang ditentukan oleh sekolah
maupun buku penunjang, sehingga ilmu pengetahuna yang dimiliki semakin luas.
3. Memperbanyak latihan-latihan, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan sekolah.
4. Waktu belajar harus diatur sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan kejenuhan.
5. Membuat jadwal belajar latihan latihan serta melaksanakannya dengan penuh disiplin.
6. Mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan daya
tangkap.
7. Tempat belajar perlu diatur sedemikian rupa, agar tercipta lingkungan belajar yang enak dan
menyenangkan.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal, tempat berlangsungnya proses KBM atau
kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar disekolah sangat tergantung dari cara belajar yang
diterapkan siswa.
Berikut ini akan dibahas beberapa cara belajar siswa disekolah antara lain :
1. Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa, yaitu :
Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas
Membiasakan diri berdo’a sebelum kegiatan belajar dimulai
Memperhatikan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi
Bertanya jika ada penjelasan guru yang kurang jelas
Mencatat hal-hal yang penting
Membuat rangkuman
Mau berdiskusi dengan teman-teman terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari,hingga
memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat
2. Belajar mandiri / sendiri
Belajar mandiri merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, membahas
materi pelajaran dan dilakukan pada waktu jam-jam kosong serta mendapat tugas dari guru,
seperti membaca buku pelajaran, membuat rangkuman, mengerjakan latihan dan lain-lain
3. Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan belajar bersama-sama antara beberapa siswa, membahas suatu
materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dalam kegiatan belajar kelompok biasanya diadakan
diskusi kelompok yaitu membahas suatu persoalan bersma-sama dengan menampung dan
menerima berbagai pendapat dari teman-teman yang ikut dalam diskusi kelompok, kemudian
dijadikan suatu kesimpulan atau suatu pendapat .
Setelah kita mempelajari cara belajar di sekolah perlu pula kita pelajari dan pahami cara belajar
di rumah, mengingat belajar dirumah waktunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan waktu belajar
di sekolah yang terbatas. Belajar dirumah bisa diatur sesuai dengan situasi dan kondisi serta
kemampuan kita. Namun sebaiknya perlu kita perhatikan beberapa hal penting sebagai berikut :
63
1. Mengatur waktu belajar
Cara mengatur waktu belajar dirumah sangat penting. Keteraturan belajar merupakan langkah
utama keberhasilan, untuk itu buatlah rencana belajar sesuai dengan waktu sekolah anda, misalnya
Anda sekolah siang hari, maka malam hari digunakan untuk mengerjakan PR dan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru tadi siang. Kalau masih ada waktu baca catatan pelajaran tadi siang mumpung
masih hangat dalam ingatan supaya lebih dikuasai. Besuk pagi digunakan untuk menyiapkan dan
menghafal pelajaran besuk siang.
3. Membuat Ringkasan
Dalam belajar dirumah selain mengatur waktu belajar dan mengahafal pelajaran kita juga
perlu membuat ringkasan. Beberapa cara membuat ringkasan antara lain :
Menandai pada hal yang dianggap pokok atau penting dari bahan pelajaran yang dibaca,
dengan menggaris bawahi.
Membuat kerangka ringkasan / bagan berdasarkan hal – hal yang telah ditandai tersebut agar
memperoleh gambaran secara keseluruhan
Bacalah secara keseluruhan dari kalimat permulaan sampai bagian akhir, kemudian baca ulang
bagian-bagian pokok
Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri, guna lebih memahami isi bacaan
Mengadakan diskusi pribadi, berdialog dengan pikiran sendiri
64
Menguji seberapa jauh hal-hal yang telah dibaca itu masih ada dalam ingatan dengan jawab
atau dengan mengerjakan latihan.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
SKOR
65
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
66
6. Persiapan belajar dalam mengikuti KBM
7. Belajar mandiri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-SMP kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Adaptasi di lingkungan sekolah baru
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
9. Membuka dengans salam dan berdoa
10.Membina hubungan baik dengan siswa (presensi,
menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 11.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
12.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
15. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
16. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
17. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 18. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
19. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
20. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
21. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 7. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
8. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
9. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
67
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
Setiap memasuki lingkungan yang baru kita pasti akan merasa asing, karena belum
mengenalnya, sering merasa bingung, malu takut serta ragu-ragu , banyak ditemukan hal-hal
yang baru yang tidak ditemukan pada waktu sekolah di Sekolah Dasar SD /MI. Ada peribahasa
yang mengatakan “ kalau tak kenal maka tak sayang” ini berarti kita harus mengenal
lingkungan yang baru supaya dapat menyayanginya atau merasa senang. Kalau kita sayang
dan merasa senang maka kita akan betah tinggal di dalam sekolah yang baru sehingga kita
dapat bermain dengan gembira, belajar dengan tenang dan dapat meraih prestasi yang
optimal.
Untuk itu kita harus mengenal dan memahami segala sesuatu yang ada dilingkungan
sekolah yang baru kita masuki, antara lain :
68
f. Matematika
g. IPA, antara lain: Biologi dan Fisika
h. IPS, anatar lain : Sejarah, Geografi, Ekonomi
i. Pendidikan Kesenian
j. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
k. Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
l. Ketrampilan Elektronika
m. Tata Boga
n. Tata Busana/ Menjahit
o. Pembiasaan
p. Kegiatan ekstrakurikuler.
Selain guru mata pelajaran , ada juga guru khusus yang membimbing siswa apabila
menemui kesulitan atau problem dalam belajar, bergaul, dan juga membantu siswa dalam
mengembangkan bakat minat yang dimilikinya, guru tersebut adalah Guru BK / Konselor
sekolah. Di setiap kelas terdapat guru yang bertanggung jawab mengurus dan mengawasi
kelasnya, juga berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang disebut dengan nama
wali kelas .
Di Sekolah yang baru kita akan mempunyai teman-teman yang berasal dari sekolah lain,
juga kakak kelas, sebaiknya kita harus bisa bergaul dengannya. Selain itu ada juga kegiatan di
luar jam pelajaran sekolah yang disebut dengan ekstrakurikuler, seperti : pramuka, PMR, PKS,
kesenian, bela diri, keagamaan, kita bebas memilih kegiatan tersebut sesuai dengan bakat
dan hobi kita masing-masing.
Salah satu aspek keberhasilan seseorang dalam belajar dilingkungan yang baru, adalah
harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan ditempati. Agar bisa belajar
dengan baik dan supaya bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan demikian maka
siswa harus tahu seluk beluk, serta dapat menyesuaikan dengan : Tata tertib sekolah,
peraturan sekolah, sifat atau cara mengajar Bapak/ Ibu guru, sifat-sifat teman-teman satu
kelas dan sifat kakak kelasnya. Agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah
tanpa banyak permasalahan, atau hambatan.
69
Dengan belajar menyesuaikan diri dengan berbagai komponen-komponen sekolah
dilingkungan yang baru, maka harapannya para siswa dapat belajar dengan lebih efektip dan
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuanya masing-masing. Adapun
sekolah merupakan tempat terjadinya proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar
di Sekolah , selain harus dapat belajar menyesuaikan diri dengan komponen-komponen
lingkungan sekolah, juga sangat tergantung dari cara belajar yang harus dilakukan oleh siswa,
berikut ini ada beberapa cara belajar di Sekolah, antara lain :
a. Doa, sebelum pelajaran dimulai , agar diberi kemudahan dalam mengikuti pelajaran.
b. Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas, seperti menyiapkan buku dan alat-alat
tulis.
c. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru mengenai pelajaran yang
sedang dibahas dengan penuh konsentrasi sehingga dapat memahami dan mengerti
dengan mudah.
d. Bertanya kepada guru bila belum jelas atau belum mengerti.
e. Mencatat hal-hal yang penting.
f. Diskusikan dengan teman-teman materi yang dipelajari, sehingga memperoleh
pemahaman dan kesamaan pendapat
g. Membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang dibahas.
Belajar mandiri.
Belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, tanpa harus
disuruh oleh orang lain. Dengan membahas materi pelajaran yang ada dibuku-buku
pelajaran atau buku modul, paket, pada jam-jam kosong, serta mendapat tugas dari guru
atau guru piket. Belajar mandiri dapat dilakukan di Sekolah maupun di rumah, dari hasil
belajar mandiri siswa akan mampu membuat suatu kesimpulan dan menyelesaikan
tugas-tugas dari guru. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra adalah sebagai
berikut:
70
5. Siswa yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan
aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog
elektronik, dan kegiatan korespondensi.
6. Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog dengan
siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan-gagasan kreatif.
7. Beberapa institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi
program yang lebih terbuka (seperti Universitas Terbuka) sebagai alternatif
pembelajaran yang bersifat individual dan programprogram inovatif lainnya.
Belajar kelompok
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
71
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
72
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
Keterangan:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Cukup Setuju
1 = Kurang Setuju
73
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 8. Pentingnya memiliki cita-cita
9. Cara menggapai cita-cita
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-SMP kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cita-cita karirku
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
13.Membuka dengan salam dan berdoa
14.Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 15.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
16.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
22. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
23. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
24. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
25. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
2. Tahap Inti 5- 6 orang
26. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
27. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
28. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
10.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 11.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
12.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
74
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7. Uraian materi
8. Lembar kerja siswa
CITA-CITA KARIRKU
Barangkali sewaktu masih kecil kalian ditanya oleh bapak atau ibu, apa cita - citamu bila sudah
besar? Mungkin secara spontan jawaban polos kalian adalah : saya ingin menjadi dokter, guru,
pengusaha dan lain – lain. Kalau pertanyaan seperti itu diajukan sekarang, apakah jawaban kalian ?
Sebagian siswa seusia kalian lebih sering berpikir panjang dulu baru menjawab, itupun dengan
ragu dan malu, saya bercita – cita sebagai ............. Bahkan ada diantara kalian yang tidak berani
menyebutkan cita – cita. Namun ada yang secara mantap dapat menjelaskan tentang cita – cita.
Mana yang lebih baik, tidak memiliki cita – cita. Ragu dan malu dalam mengungkap cita - cita. Atau
mantap dan pasti memiliki cita – cita ?
75
Cita - cita bukanlah sekedar perwujudan harapan masa kecil, cita-cita adalah bagian dari
perkembangan karier manusia. Cita - cita bukanlah hanya khayalan anak - anak tentang masa depan.
Cita - cita sering disebut dengan impian. Impian yang ingin dicapai dimasa datang. Semakin besar
impian atau cita - cita, makin besar pula motivasi atau semangat untuk meraih. Dengan kata lain cita -
cita harus memberi dampak yang besar, yakni berkobarnya semangat untuk berjuang melawan
kesulitan yang datang. Bila cita - cita tidak memberikan dampak emosional berupa terpompanya
semangat mencapai dan menggapai, maka cita-cita akan berubah menjadi sekedar khayalan belaka.
Kita wajib memiliki cita - cita. Bahkan Ustadz, guru, orang tua dan tokoh masyarakat atau tokoh
agama memberi nasihat pada kita agar jangan pelit dengan cita - cita. Bercita-citalah sebanyak -
banyaknya. Jangan hanya satu atau dua cita - cita. Ada pesan gantungkan harapan kalian setinggi
langit, dan kejarlah. Jika kalian tidak menggapai matahari, kalian akan tersangkut di pepohonan atau
di atas gunung yang tinggi, atau bahkan mencapai bintang.
Memiliki cita - cita adalah wajib bagi manusia, bagaimana seharusnya kita menentukan cita-
cita? Apakah masih sama seperti anak TK/SD yang ditanya oleh gurunya tentang cita - cita? Tentu saja
harus berbeda. Anak kecil sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya
ingin menjadi dokter, petani, pilot pesawat, guru, tentara, dan lain-lain. Mereka juga senang bermain
peran, misalnya bermain dokter-dokteran, penokohan figur idola, guru,polisi,artis terkenal dan lain-
lain sesuai berbagai peran yang dilihat di lingkungannya. Jabatan atau pekerjaan yang mereka
inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV,
video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan anak.
Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih asal sebut saja.
Kalian kini telah memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang keadaan kalian
baik kelebihan maupun kekurangannya. Kalian telah melihat begitu banyak pekerjaan di sekitar kita
dengan berbagai syarat tertentu untuk meraih baik mensyaratkan keadaan fisik tertentu, seperti tinggi
badan, kondisi badan, dan lain - lain.
Kenyataan sehari-hari, kita menjumpai bahwa ada persyaratan-persyaratan untuk memasuki
dunia pekerjaaan tertentu. Misalnya, syarat untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia, adalah tinggi
badan 160 cm, tidak buta warna, ijazah minimal dari SMA/sederajat, dan lainnya. Ini berarti orang
yang tidak memiliki seluruh syarat itu tidak bisa mendaftar bekerja menjadi TNI. Orang yang tingginya
hanya 150 cm, tentu tidak tepat bercita - cita menjadi tentara. Orang yang cedal jangan bercita - cita
menjadi guru atau penyiar.
Namun demikian, bukan berarti bahwa kita membatasi cita - cita. Kita tidak membatasi cita -
cita, tetapi memilih cita - cita yang sesuai dengan keadaan atau kondisi kita. Baik kondisi fisik maupun
mental. Kini kewajiban kalian adalah memahami kondisi atau keadaan fisik dan mental diri untuk
dijadikan pertimbangan dalam menentukan cita- cita. Bagaimana kondisi fisik kalian? Apakah kondisi
fisik itu merupakan kondisi yang permanen? Ataukah kondisi itu bisa berubah dimasa mendatang, baik
dengan pengobatan maupun dengan usaha lain? Kondisi mental juga sangat berpengaruh dalam
menentukan suatu pekerjaan masa depan, seperti minat,bakat, perasaan, keingingan, keberanian
berbicara, gagap dalam berbicara, perasaan jijik terhadap sesuatu, dan lain - lain.
Kondisi fisik atau mental yang kalian miliki sekarang adalah sesuatu yang patut kalian syukuri.
Itulah karunia Allah SWT yang wajib dikembangkan. Keadaan yang mungkin dipandang sebagai
kekurangan bisa jadi merupakan sesuatu yang bisa dikembangkan menjadi kelebihan. Coba kalian lihat
di televisi, banyak sekali bintang sinetron, pelawak, yang menurut pandangan umum begitu
sempurna. Kita kemudian memiliki standar penilaian, orang yang sempurna.
76
Coba kita lihat lebih teliti lagi, diantara bintang bintang yang sering muncul di televisi, ada yang
sebenarnya secara fisik tidak sempurna. Ada yang tubuhnya kecil, ada yang kulitnya hitam legam, ada
yang tubuhnya tambun, ada yang mukanya tongos seperti Thukul Arwana. Dalam kehidupan sehari -
hari juga banyak contoh, orang yang menurut penilaian umum memiliki banyak kekurangan ternyata
bisa sukses pada kehidupannya.
Alangkah baiknya bila kita tahu persis, memahami tentang diri kita baik fisik maupun mental,
baik kelebihan maupun kekurangannya. Kita menerima dengan lapang hati keadaan atau kondisi itu,
dan berusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk bekal menggapai cita - cita atau. Bagaimanakah
cara menilai keadaan agar dapat diperbaiki ? Dalam kehidupan ini tidak pernah ada yang sempurna,
setiap orang pasti banyak kelemahan- kelemahan tetapi jangan pernah lupa dibalik kelemahan-
kelemahan masih tersisa kebaikan- kebaikan. Mengembangkan kelemahan- kelemahan pada
seseorang untuk menjadi kelebihan- kelebihan bukan sesuatu yang mudah dikerjakan, namun bisa
dilakukan dengan ketekunan, kesabaran dan kerja keras. Sebab tanpa ketekunan, kesabaran dan kerja
keras mustahil kelemahan akan menjadi keunggulan atau potensi diri.
77
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
78
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
79
C Topik / Tema Layanan Cara Mengatur Waktu
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu mengatur kegiatan sehari-hari serta
waktu belajar yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan
kondisi dirinya
F Tujuan Khusus 9. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatur
kegiatan sehari-hari
10. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatur
waktu belajar
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Cara mengatur waktu kegiatan
2. Cara mengatur waktu belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-SMP kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara mengatur waktu
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
17.Membuka dengan salam dan berdoa
18.Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 19.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
20.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
29. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
30. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
31. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 32. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
5- 6 orang
33. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
34. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
35. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
13.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 14.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
15.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
80
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
9. Uraian materi
10. Lembar kerja siswa
PaserPenajam …………………2022
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah
81
Mengatur Kegiatan Sehari-hari
Adalah sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi bagi anak-
anak dalam usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam menggali sebanyak mungkin potensi
yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi kesejahteraan hidup dimasa mendatang. Namun banyak
remaja yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Terbukti masih banyak
anak yang terihat melakukan kegiatan-kegiatan yang semestinya tidak perlu dilakukan.Yakni kegiatan
yang berbau iseng yang menunjukkan ketidak tahuan mereka cara menggunakan waktu luang secara
tepat. Untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara tepat, maka perlu adanya jadwal kegiatan
yang disusun sehingga apa yang dilakukan tidak tanpa tujuan. Pada hakekatnya kegiatan anak-anak
dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Kegiatan rumah
2. Kegiatan sekolah
3. Kegiatan sosial
Kegiatan rumah mencakup mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban
anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua di rumah, antara lain : memberesi
pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meringankan kesibukan orang tua sekaligus menunjukkan
darma bakti kita terhadap orang tua. Namun yang perlu diinggat disini bahwa, jangan sampai kegiatan
membantu pekerjaan orang tua ini menyita waktu dan tenaga anak sehingga menyebabkan kegiatan
lain yang semestinya diselesaikan anak menjadi terganggu. Kegiatan sekolah mencakup 2 hal yaitu :
Kegiatan sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak sebagai
mahluk sosial. Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan anak dengan teman-temannya.
Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai antara kegiatan
yang satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa saling mendukung mewujudkan
satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa maupun sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Karena anak masih dalam status sebagai siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba
ilmu ) demi persiapan masa depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan dan memperoleh
perhatian yang paling besar adalah meyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan
sekolah. Dengan demikian dalam pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari pembagian porsi waktu
terbanyak adalah menyelesaikan kegiatan sekolah. Sebagai contoh jadwal kegiatan anak adalah sebagai
berikut
82
WAKTU KEGIATAN
15.30- 17.00 Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau kegiatan karang taruna
Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat libur kegiatan
sekolah bisa diganti dengan kegiatan rekreasi atau membantu orang tua menurut keadaan. Apabila
jadwal kegiatan yang telah disusun tersebut ditaati pelaksanaannya secara disiplin maka kecil
kemungkinan bagi anak melakukan kegiatan iseng yang hanya menimbulkan keresahan.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang belajar. Untuk memperoleh prestasi
belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang rutin dengan frekuensi yang tetap.
Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat hari masing-masing satu jam lebih efektif dari pada
4 jam dalam 1 hari. Hal ini mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah banyaknya waktu belajar
yang kita perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan keajegan dalam belajar yang
dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, perlu kiranya menyiasati
bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan tanpa dapat
menghasilkan prestasi yang diharapkan. Sebagai contoh, apabila kita memilih waktu belajar sehabis
menonton acara televisi, misalnya maka kecenderungan mata menjadi lelah dan cepat mengantuk,
karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton televisi akan semakin tersiksa saat harus
membaaa buku pelajaran. Belum masalah kesan yang diperoleh dari isi tayangan televisi yang tidak
mustahil akan lebih berkesan dan berpengaruh pada kejiwaan si anak sehingga menghambat daya
serap anak pada isi pelajaran yang dibacanya.
Belajar memerlukan suasana yang mendukung, antara lain badan yang segar, udara yang tidak
terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang tenang. Tidak mungkin
seorang anak bisa belajar dengan baik apabila masih terdapat tugas dari orang tua atau dari pihak lain
yang dipercayakan kepadanya dan tugas tersebut belum terselesaikan. Demkian pula keadaan
83
ruangan serta lingkungan yang hiruk pikuk akan menyulitkan anak berkonsentrasi pada materi yang
dipelajari.
Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :
Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai 2 jam. Apabila ingin menambah jam belajar maka
harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak yang terlalu tegang sehingga saat
meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.
Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku bejudual
Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu,
urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang harus
kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
2. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
3. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi terlalu
sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa
menjadi kebiasaan buruk.
Petunjuk :
84
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
85
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
87
17.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
18.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11. Uraian materi
12. Lembar kerja siswa
88
PEMAHAMAN DIRI (MENGENAL DIRI SENDIRI)
Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai
perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah
jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri)
baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut diantaranya :
i. Daerah publik,
ii. Daerah buta,
iii. Daerah tersembunyi, dan
iv. Daerah yang tidak disadari.
Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat
Jendela Johari :
Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal
daerah, dan lain-lain.
Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat,
kebiasaan tidur, dan sebagainya.
Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai
positif dan negatif pada kepribadian kita.
Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri
dalam kehidupan.
89
Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka jendela tersebut
selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa
diri kita.
Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :
Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang munafik..dengan berlagak
diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada
kita.
Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat, maka kita akan mulai
bisa menjadi diri kita sendiri.
Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan membuat kita semakin baik.
Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas saja…selama itu
membawa dampak yang positif.
a. Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya individu harus
mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi
jasmani semua sehat ? Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya. Hal ini penting agar
individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan
benar.
b. Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana
kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir
dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain
c. Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk
dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi,
keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu
penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa
menyenangi dengan motivasi tinggi.
d. Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat
menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu
mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila
ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk
memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra-putri
berbakan di tanah air kita.
e. Aspek Cita-cita. Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada yang menyebut
“Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita
saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret
diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu
kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota
TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-
benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.
90
f. Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok, Hal ini penting juga untuk dipahami oleh
individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini.
Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah individu hanya
menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan
untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya. Misalnya :
makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh
karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan
dalam hidup ini.
g. Aspek Gaya Hidup, Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu
dengan lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja
atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami
dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam
menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman
dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
91
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
Keterangan:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Cukup Setuju
1 = Kurang Setuju
92
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2022
93
3. Tahap Penutup 20.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
21.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
13. Uraian materi
14. Lembar kerja siswa
94
Lampiran 1. Uraian Materi
DISIPLIN DIRI
1. Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah ketaatan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang
dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang berdisiplin berarti orang yang dengan
kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau kepatuhan
seseorang terhadap peraturan perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku.
Semua aturan dan tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan setiap orang dituntut
untuk melaksanakannya dengan penuh disiplin.
Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan disepakati
oleh dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin melaksanakan ibadah dan disiplin
belajar atau kerja.
2. Memahami Disiplin
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan
ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu disebut
disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya
mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk
memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku
sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
3. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi
melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
4. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta
lingkungannya.
95
2. Sanggup Mengendalikan Emosi Sendiri
Emosi adalah keadaan serta reaksi psikologi dan fisiologi, seperti kegemberiaan, kesedihan, keharuan,
kecintaan, kemarahan, dan keberanian yang bersifat subjektif (pribadi). Emosi dapat pula dikatakan
sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
3. Sanggup Mengendalikan Nafsu
Remaja yang dapat mengendalikan nafsu adalah remaja yang memiliki disiplin diri dan tahu batas.
Disiplin diri dan tahu batas sama halnya dengan sekeping mata uang yang memiliki dua sisi. Satu sisi
adalah disiplin, sedangkan sisi lainnya adalah tahu batas. Oleh karena itu, disiplin diri tidak terlepas
dari pengetahuan mengenai batas-batas suatu prilaku. Ada lima hal yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan nafsu, seperti berikut :
a. Mempelajari teladan
Kita dapat meneladani sikap orangtua yang disiplin dan tahu batas.
b. Berhitung sampai sepuluh
Berhitunglah sampai sepuluh sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu ketika kita sedang
marah.
c. Buat dan Taatilah Jadwal
Jadwal harian dapat membantu kita mengingat dan mengatur waktu sejumlah aktivitas yang
harus dilakukan.
d. Lebih sering menggunakan istilah “Disiplin” dan “Tahu Batas” dari biasanya. Semakin sering kita
menggunakan kata disiplin dan tahu batas, kita akan semakin memahami istilah tersebut.
e. Buat “Kontrak”
Untuk menambah motivasi dalam disiplin, kita dapat membuat sasaran yang ingin kita capai.
Selain itu, tetapkan juga ganjaran yang akan kita peroleh bila berhasil mencapai sasaran tersebut
1. Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup
seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan
yang ada.
2. Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan,
bukan sebagai kesenangan.
3. Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama
96
2. Agenda
Seperti diatas tadi, buatlah agenda harian anda. Bagi yang masih sekolah membuat agenda sangatlah
penting. Untuk menghilangkan kemalasan yang mungkin setiap hari muncul untuk seorang pelajar.
3. Rajin beribadah.
Ternyata rajin beribadah dapat membangkitkan semangat didalam diri kita. Dengan beribadah, ada
waktu untuk anda beristirahat dan memikirkan apa yang akan anda lakukan selanjutnya.
4. Sugesti.
Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari dalam diri anda
menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang membuat anda lebih disiplin.
5. Kerja tuntas
Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas. Lakukan hingga
anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih baik.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
97
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
98
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
99
22.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 23.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
24.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15. Uraian materi
16. Lembar kerja siswa
17. Instrumen penilaian
100
POTENSI DIRI
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar
yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti
kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi
kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan
yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia
itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan
lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk
dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara
maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan
setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier
atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan
sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal
dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat
atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan
oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki
itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas
atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan
mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari.
Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi.
Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau
produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam
Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu:
1. Potensi Fisik ( Phychomotoric )
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki
untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri).
Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
101
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia
bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan
kesadaran diri.
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan
dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini
masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang
sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :
a. Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan
dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah
pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai
kelemahan dan kekuatan Anda.
b. Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara
realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan
tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
c. Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi
hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya.
Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
d. Hilangkan negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda
menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda
mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan
jalan yang mantap.
e. Jangan mengadili diri sendiri
102
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili
diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa
depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju. Menggali Potensi Diri
Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
1. Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi
diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.
2. Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat
pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang
sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.
3. Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi
pintar.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
103
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
104
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
Jl. Jl. Petung, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur 76143
105
59. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 60. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
5- 6 orang
61. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
62. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
63. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 25.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
26.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
27.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
18. Uraian materi
19. Lembar kerja siswa
20. Instrumen penilaian
106
Lampiran 1. Uraian Materi
John W. Santrock dalam buku psikogi perkembangan menyebutkan beberapa Strategi yang
dianggap TEPAT untuk mencari dan disenangi teman, yaitu sebagai berikut :
2)Menciptakan Interaksi
Mempelajari teman merupakan modal awal untuk membangun interaksi. Kita dapat menentukan
orang-orang baik untuk dijadikan teman. Selanjutnya, interaksi dapat dibangun melalui perkenalan
langsung yang diawali dengan memperkenalkan diri sendiri dan memulai pembicaraan, misalnya
dengan menanyakan nama, alamat, minat dan aktivitas favorit, dan lain sebagainya.
3) Bersikap menyenangkan, baik, dan penuh perhatian
Kesan pertama yang menyenangkan adalah hal yang penting di awal interaksi, yang meliputi
penampilan yang menarik, sikap yang sopan, tenang dan gembira.
3. Tingkah laku prososial
Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dianggap baik oleh kebanyakan orang, seperti jujur,
dapat dipercaya, mau memberitahu hal yang sebenarnya, menjaga janji, murah hati, mau berbagi,
menolong dan bekerja sama.
1. Menghargai diri sendiri dan orang lain
Orang yang memiliki sikap dan kepribadian yang positif dengan tetap menjadi diri sendiri, seperti mau
menghargai orang lain, mendengarkan orang lain berbicara, terbuka kepada orang lain, sopan, ramah,
lucu, menjaga reputasi priba ; di, bersih, dan berpakaian rapi, lebih disukai oleh orang lain.
2. Menyediakan dukungan sosial
Aktivitas yang menunjukkan kepedulian, seperti member pertolongan, nasihat, pujian, motivasi atau
melakukan kegiatan bersama seperti belajar, bermain, duduk berdekatan atau berada dalam
kelompok yang sama, dapat menguatkan hubungan dengan teman sebaya.
107
yang akan mendekatimu jika kamu terlihat mengenaskan dan mengerikan. Orang akan mau
mendekati orang lain yang kelihatan ramah, senang dan terbuka. Bersikap baiklah ketika seseorang
mengatakan sesuatu padamu, meskipun itu hanya meminjam pulpen.
ii. Bergabung di kegiatan ekstrakurikulerApa yang menarik bagimu? Apapun itu, carilah di sekolahmu
apakah punya klub/organisasi yang sesuai. Tak peduli itu klub olahraga, koran sekolah, klub ilmiah,
pecinta alam dan lain-lain, ada garansi bahwa kamu akan bertemu dengan orang-orang yang
memiliki kesukaan sama denganmu. Tentu saja ini membuat kamu memiliki bahan untuk berbicara
dengan mereka. Selain itu kamu akan menghabiskan beberapa waktu dengan orang-orang ini, bisa
saling mengenal satu sama lain.
iii. Berteman di kelas : Jika kamu dapat memilih dimana kamu duduk di kelas, duduklah dekat dengan
orang yang ingin kamu ajak berteman. Jika tidak, kamu selalu dapat mencoba berteman dengan
orang yang duduk di dekatmu. Sangat mudah berbicara dengan mereka selama kelas berlangsung.
Dan juga kalian memiliki kelas yang sama, jadi ada banyak hal yang dapat diperbincangkan.
Mulailah pertemanan dengan menanyakan apakah mereka mau belajar bersama atau sesuatu yang
semacamnya.
iv. Mulailah dengan sesuatu yang sama : Cara yang paling baik untuk memulai percakapan dengan
siapapun adalah dengan membawa sesuatu yang keduanya memiliki kesamaan. Apakah kalian
berdua berada di kelas dengan guru pengajar yang menyebalkan? Ikat itu dengan mencoba
membicarakannya. Suatu saat kamu melihat foto seorang artis yang kamu sukai ada di ponsel
temanmu, katakanlah “aku menyukainya juga” dan bla bla bla, percakapan pun bisa terus
berlanjut.
v. Jangan segan memuji orang : Semua orang suka menerima pujian, meskipun reaksinya berbeda-
beda. Itu membuat orang lain bahagia. Lain kali saat kamu bertemu dengan cowok atau cewek
yang ingin kamu ajak berteman, mungkin kamu bisa mengatakan hal yang sederhana seperti, “Hei,
aku suka tas/sepatu mu, bagus sekali!” dengan nada yang biasa saja, jangan terlalu overakting.
Pujian yang sederhana dan tulus adalah sebuah jalan mudah untuk memulai obrolan atau
membuat orang dapat menerima kamu.
vi. Memulai dari sosial media : Saat ada orang yang menarik dan kamu ingin berteman dengannya,
kamu dapat memulai dari sosial media. Cobalah untuk memfollow twitter-nya atau menambahkan
teman di facebook. Jangan lupa untuk memperkenalkan diri kepadanya. Katakan bahwa kamu dan
dia sekolah atau kuliah di tempat yang sama. Dari percakapan di sosial media, bisa dilanjut dengan
ketemu di dunia nyata. Inilah langkah yang benar.
vii. Yakni terbukalah kepada siapapun : Jangan menilai orang hanya dengan melihat penampilannya
saja. Luangkan waktu untuk berbicara dengan siapapun dan mencoba memahami orang seperti
apapun keadaannya. Sekarang tersenyumlah dan aplikasikan tips-tips diatas! Selamat mencari
teman!
108
Perilaku psikologis yang dapat merusak reputasi dan menyakiti perasaan teman kita diantaranya :
Buruk sangka, Memanfaat orang lain untuk kepentingan diri semata, memaki, bertingkah laku
kasar, membicarakan keburukan teman, menyebarkan berita bohong, mempermalukan teaman
dan mengkritik teman dengan cara yang kasar.
ii. Sikap diri yang Negatif
Pengaruh negatif dari lingkuangn mempengaruhi kepribadian dan perilaku yang terbentuk pada
seseorang. Berbagai kebiasaan yang tidak baik, seperti berkata kotor dan kasar.
iii. Perilaku antisocial
Perilaku antisocial adalah perilaku menentang hidup bermasyarakat (sosial) yang muncul dari
dalam diri. Contohnya adalah tidak menghargai orang lain, tidak peduli (masa bodoh), kurang
perhatian, menjauhkan diri dari pergaulan, tidak mau berbagi, tidak mau membantu, tertutup, dan
tidak mau bekerjasama
iv. Agresi fisik dan verbal
Agresi fisik dan verbal merupakan sifat-sifat kepribadian yang mengganggu orang lain. Agresi fisik
adalah kekerasan yang bertujuan untuk menyakiti orang secara fisik atau mengakibatkan
kerusakan fisik, seperti berkelahi, merusak, meludah, membolos dan melanggar peraturan sekolah.
Agresi verbal bertujuan menyakiti orang lain melalui perkataan seperti berteriak, menghina,
membuat lelucon atas orang lain, mengejek, berbohong, memfitnah, menceritakn rahasia dan
menghasut.
109
17. Panggil temanmu yang lain untuk membantumu
18. Selalu siapkan alterntif jalan keluar atau “Rencana B”
19. Tertawa saja
20. Carilah teman yang tidak memaksamu melakukan hal-hal yang berbahaya
21. Mintalah seorang penengah untuk membantum
22. Laporkan pada orang dewasa
23. Yakinlah pada nalurimu
24. Putuskan hubungan dengan teman yang melakukan tekanan saat itu juga
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
110
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
111
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
Jl. Jl. Petung, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur 76143
112
64. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
65. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
66. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 67. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
5- 6 orang
68. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
69. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
70. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 28.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
29.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
30.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
21. Uraian materi
22. Lembar kerja siswa
23. Instrumen penilaian
113
JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI, S.Pd
NIY.12601207 NIP.198909242014032003
Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semau ketentuan, peraturan
dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin belajar adalah
membiasakan diri dalam menuntut ilmu dengan tugas belajar setiap saat dan tidaka memaksakan
untuk belajar sehari penuh tapi dengan belajar sedikit demi sedikit
Tujuan disiplin belajar adalah menjadikan peraturan yang ada di sekolah sebagai pendukung
untuk giat belajar dan bukan sebagai alat untuk mencambuk demi masa depan
a. Mengerti maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk diketahui oleh
teman.
b. Sekolah bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
c. Belajar harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima kenyataan di
sekolah.
d. Harus mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan hati
e. Memiliki sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat
f. Tidak hanya mau menanggungnya sendiri
Sebagai seorang pelajar kita semua mempunyai tugas utama yaitu belajar. Proses belajar yang baik
diharapkan akan dapat menghasilkan prestasi yang optimal. Oleh karena itu kita perlu memikirkan
kebiasaan dan cara belajar yang baik agar dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang kita harapkan.
114
Sebelum melakukan kegiatan belajar, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain
sebagai berikut :
1. Diri Sendiri
a. Kita harus menumbuhkan rasa senang terhadap pelajaran yang akan kita pelajari. Hal ini sangat
membantu dalam rangka menumbuhkan semangat belajar ( motivasi ) yang akan membuat kita
dapat menikmati belajar dan tidak cepat bosan.
b. Menumbuhkan rasa senang terhadap guru . Hal ini penting sekali karena apabila kita tidak senang
terhadap guru maka secara langsung kita tidak akan dapat menerima pelajaran dengan baik dan
tentunya kita tidak akan dapat berkonsentrasi dengan baik.
c. Badan harus sehat dengan makan dan olah raga teratur. Badan yang sehat akan sangat
membantu dalam proses belajar karena kita dapat belajar tanpa gangguan pusing, mual atau
gangguan kesehatan yang lain. Seperti pepatah, “ Di dalam badan yang sehat terkandung jiwa
yang kuat”, dengan demikian kita akan dapat belajar dengan baik.
d. Menumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita bisa melakukannya.. Munumbuhkan optimisme
sangat penting untuk menumbuhkan semangat belajar, sedangkan pesimisme ( tidak percaya
diri ) akan cenderung melemahkan semangat.
2. Tempat Belajar
a. Sediakan tempat yang teratur.
Teratur dan dipersiapkan untuk belajar dan tidak bercampur dengan kegiatan yang lain. Tempat
diatur dengan baik sehingga menjadikan kita mudah mendapatkan apa yang kita butuhkan.
115
3. Bahan Pelajaran.
a. Menentukan bahan yang akan dipelajari, tidak campur baur.
Menyelesaikan masalah satu persatu lebih baik dibandingkan dengan menyelesaikan beberapa
masalah sekaligus. Demikian juga dengan belajar satu bidang studi tertentu satu waktu, baru
selanjutnya belajar bidang studi yang lain akan lebih baik.
4. Waktu Belajar.
Waktu belajar disesuaikan dengan jadwal atau kegiatan kita masing-masing. Oleh karena itu
penting sekali membuat program belajar atau jadwal belajar kita sehari-hari. Hal ini dimaksudkan
agar kegiatan yang satu tidak berbenturan waktunya dengan kegiatan yang lain. Sehingga dalam
belajarpun kita akan tenang karena memang sudah kita rencanakan waktunya.
Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku
bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu,
urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang harus
kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi terlalu
sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa
menjadi kebiasaan buruk.
5. Istirahat.
116
Istirahat yang baik bukan masalah lamanya istirahat tetapi kualitas istirahat tersebut. Istirahat
yang paling adalah tidur. Jadi setelah belajar sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang berat yang
menyita pikiran, agar apa yang baru saja kita pelajari dapat tersimpan baik dalam ingatan kita. Cara
belajar yang baik juga akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan, misalnya seperti berikut.
Ada seorang yang dapat belajar dengan baik yaitu dengan cara mendengarkan, ada yang dengan
cara melihat, dan adapula yang harus mempraktekkan. Kita harus mengenali type diri kita
sehingga dapat menerapkan cara belajar yang tepat.
b. Bagi yang sulit belajar ada beberapa cara yang dapat dicoba, antara lain sebagai berikut:
1) Baca keseluruhan dalam satu bab, sambil menandai hal yang penting. Menandai bagian yang
penting dengan cara menggaris bawahi atau dengan spidol/stabile berwarna agar kita mudah
mencarinya.
2) Membaca sambil menulis pokok-pokoknya dalam catatan.
Yaitu dengan menyediakan buku khusus ringkasan yang berisi pokok- pokok dari materi yang
kita pelajari.
Pelajaran matematika misalnya, apabila kita sering latihan mengerjakan soal maka akan lebih
mudah mengerti atau memahami materi. Juga untuk pelajaran olah raga , ada gerakan –
gerakan tertentu yang harus dipraktekkan dengan benar agar tidak terjadi cedera.
117
7) Menanyakan kepada guru.
Keberanian untuk bertanya harus ditumbuhkan pada diri siswa. Seperti halnya pepatah, “ malu bertanya
sesat dijalan”, artinya apabila tidak mau bertanya padahal kita tidak tahu maka akan mengalami
kesulitan. Bertanya bukan berarti bodoh, tetapi untuk menjelaskan masalah. Pastilah Bapak/Ibu guru
akan senang apabila siswa berani bertanya apabila ada hal yang belum jelas.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
118
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
Keterangan:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Cukup Setuju
DI SUSUN OLEH :
119
CATUR INDAH LESTARI, S.Pd
NIP.198909242014032003
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
Jl. Jl. Petung, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur 76143
1. Tujuan Layanan
Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan perubahan pada diri remaja
Menjelaskan kriteria tentang remaja dan perubahannya
Mengklasifikasi perubahan fisik, psikis dan sikap sosial pada diri remaja
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point dan video tentang Masa remaja dan perubahannya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1.Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
120
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Lampiran Materi :
Masa Remaja adalah periode yang unik dan khusus yang ditAndai oleh perubahan tertentu dalam
perkembangan manusia. Ketika memasuki masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan kita akan
berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun demikian,
perubahaan ini berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu faktot penentu
perbedaan tersebut adalah perbedaan genetik dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi dan kondisi
emosional. Faktor genetik akan mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon-hormon tertentu. Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi
hormon pertumbuhan, sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormon adrenal
steroid berlebihan yang merugikan hormon pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa Remaja
terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang lama, akan terjadi
penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai tinggi tubuh yang
sempurna.
Para ahli psikologi menulis bahwa dalam kehidupan manusia ada beberapa rentang kehidupan
yaitu :
121
1. Masa Prenatal : Saat dalam kandungan ibu
2. Masa Bayi : 0 th – 21 th
3. Masa Kanak-kanak : 2 th – 11 th
4. Masa Remaja : 11 th – 20 th
5. Masa Dewasa : 20 th – 40 th
6. Masa Setengah Baya : 40 th – 60 th
7. Masa Tua : 60 th ke atas
Siswa SMP yang rata-rata berusia antara 12 – 16 th adalah termasuk masa remaja, yaitu masa dimana
seorang individu sedang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Pada masa ini akan ada
beberapa perubahan yang dialami antara lain: perubahan fisik, perubahan psikis dan perubahan
tanggung jawab keagamaan.
Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti “usia kedewasaan”. Elizabeth B. Hurlock dalam
buku psikologi perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan masa yang mengawali masa
remaja dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga mengutif difinisi masa puber yang dibuat oleh
Root, yaitu suatu tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual
dan reproduksi yang disertasi dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis
Dalam modul Kesehatan Reproduksi Remaja yang diterbitkan oleh BKKBN, dikatakan bahwa
seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9 – 10 tahun dan berakhir pada usia sekitas 15 – 16
tahun.
1. Perubahan Fisik
2. Perubahan Psikis
3. Perubahan Mental
4. Perubahan Sosial
Perubahan Fisik
Perubahan fisik ini terjadi karena pada masa ini kelenjar yang ada di bawah otak mulai
memproduksi hormon-hormon. Ciri-ciri yang tampak antara lain: perubahan ukuran tubuh yang
mencolok, terutama tinggi dan berat badan, perubahan bentuk tubuh anak-anak ke arah bentuk
tubuh dewasa, selain itu pada remaja putri ditandai dengan :
- Menstruasi,
- Payudara mulai membesar,
- Kulit halus dan suara menjadi “merdu”.
- Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
Pada remaja laki-laki ditandai dengan :
122
- Otot menguat
- Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis, jangkut) dan sekitar kemaluan
- Di leher tumbuh jakun,
- Kulit dan rambut berminyak
- Mimpi basah, dan suara membesar.
- Penis dan buah zakar membesar
- Kadang-kadang produksi kelenjar keringat menjadi lebih banyak, mengeluarkan getah pada
permukaan kulit, sehingga menyumbat pori-pori dan terjadilah jerawat.
Perubahan Psikis
a. Mulai Tertarik kepada lawan jenis. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku
remaja. Perubahan perilaku yang terjadi diantaranya sebagai berikut :
- Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri
- Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantannya.
- Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang dan salah tingkah laku bila
menghadapi lawan jenis.
- Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah.
b. Tingkah laku dan emosi yang tidak stabil, penuh kontradiksi, seperti :
Suatu saat lemah lembut, tetapi pada saat lain kasa, judes, centil.
Mudah tersinggung, tetapi juga mudah gembira meluap-luap.
Punya aspirasi yang tinggi tetapi juga dorongan yang rendah
Ingin bebas tetapi juga butuh bimbingan
Ingin punya teman akrab tetapi kadang-kadang ingin menyendiri
Hal-hal tersebut diatas disebabkan karena masa remaja adalah masa transisi/peralihan, masa
mencari bentuk/identitas.
123
1. Mampu berpikir analitis
2. Kekhwatiran tumbuh dewasa
3. Lebih Kreatif
4. Memiliki banyak ide dan gagasan menarik
5. Kekhawatiran akan perubahan fisik
6. Kekhawatiran perasaan orang lain terhadap diri sendiri
1. Hubungan sosial lebih meluas, mencari teman yang sesuai dengan kesukaan, hobi, dll
2. Asertivitas Remaja
3. Ingin diakui, dihargai, diperhatikan dan diterima
4. Senang melakukan kegiatan bersama
5. Terbuka dalam mengungkapkan pendapat, ide, gagasan
Menurut agama anak yang telah memasuki usia Remaja disebut “Dewasa” artinya akalnya sudah
matang, sudah bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Oleh karena itu seorang remaja sudah
WAJIB melaksanakan perintah agama dan mempertanggung jawabkannya dihadapan Tuhan YME.
Misal : beribadah, berbuat kebajikan. Terhadap perubahan-perubahan tersebut seorang remaja
hendaklah menyadari dan mampu menyesuaikan diri. Perubahan yang positif digali dan
dikembangkan sehingga lebih bermanfaat dan yang negatif dikurangi sehingga resikonya dapat
diperkecil dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Dengan penerimaan secara positif
diharapkan remaja dapat menyelesaikan tugas perkembangan remaja yaitu :
1. Bergaul lebih matang dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan. Bergaul lebih
matang artinya bersikap lebih dewasa, tidak cengeng, tidak egois, lebih memahami orang lain/diri
sendiri, ramah, berpenampilan rapi, bersih dan mandiri.
2. Memahami peranan sosial sebagai pria dan wanita, contoh :
remaja putri di rumah membantu pekerjaan yang sesuai untuk perempuan, remaja laki-laki
membantu pekerjaan yang sesuai untuk laki-laki.
Meningkatkan fungsi dan perannya dalam keluarga, baik sebagai anak, sebagai kakak atau
adik. Begitu juga di masyarakat baik sebagai anggota masyarakat maupun anggota salah satu
kegiatan kemasyarakatan (Karang Taruna, Remaja Masjid).
3. Menerima dan mensyukuri keadaan fisik diri sendiri dengan cara :
Menjaga dan melindungi tubuh secara efektif (mengganti pakaian dalam setiap pagi dan sore,
membersihkan dan merawat badan dengan teratur).
Memperhatikan perubahan tubuh yang sedang dialami
Bertingkahlaku sesuai kodrat yang dimliki dan sesuai dengan norma/nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
Tidak minder, selalu percaya diri
124
4. Mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan/karir
Mengembangkan keterampilan dan konsep hidup untuk masa depan
1. Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan motivasi dalam belajar
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
3. Mengklasifikasi jenis-jenis motivasi dalam belajar
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point dan video tentang Pentingnya Motivasi Belajar
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
125
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
126
Lampiran Materi :
Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah
belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda
saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan
berkembang dan menjadi lebih baik.
Motivasi Belajar – Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak yang
telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71). Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli
Definisi Motivasi Belajar Siswa – Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan
bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa
berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55).
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive).
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau
berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa
perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau
oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1992: 3).
Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari” (Djamarah,1991:19-21).
Sedangkan menurut Slameto belajar adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2).
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana
ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman
mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
127
2. Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-
lain.
Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan
sebagainya.
Motif-motif objektif
3. Motivasi jasmani dan rohani
Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari
luar. (Sardiman, 1996: 90).
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang ada
pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab adalah
motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan dari luar misalnya,
media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan
memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian,
gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman.
a) Memberi angka
Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam
memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang bervariasi. Pemberian
angka kepada anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat
lebih ditingkatkan lagi.
b) Hadiah
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang
berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa
karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c) Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap
individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga
semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.
128
d) Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat suatu
perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu
respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih mudah dan gampang.
e) Memberi tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas kepada
siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala
isi pelajaran yang disampaikan.
f) Memberikan ulangan
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran dan juga memberikan
motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh
guru.
g) Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada setiap
manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h) Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan adalah
hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya memberikan
pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.
Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
a) Faktor-faktor internal : faktor Jasmaniah (Kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (Intelegnsi,
minat dan motivasi, perhatian dan bakat, kematangan dan kesipan), faktor kelelahan (jasmani,
rohani)
b) Faktor-faktor eksternal : faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan gedung dan metode belajar), faktor sekolah (metode mengajar dan
kurikulum, relasi guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran da waktu sekolah, keadaan
gedung dan metode belajar, standar pelajaran), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media dan teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
129
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
1. Cita-cita / aspirasi siswa
Cita-cita merupakan satu kata tertanam dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan angan-
angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai akan
memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga diiringi
oleh perkembangan dan pertumbuhan keperibadian individu yang akan menimbulkan motivasi
yang besar untuk meraih cita-cita atau kegiatan yang diinginkan.
2. Kemampuan siswa
Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya motivasi. kemampuan yang
dimaksud adalah kemampuan membaca, memahami sehingga dorongan yang ada pada diri
individu akan makin tinggi.
3. Kondisi siswa dan lingkungan
Kondisis siwa adalah kondisi rohani dan jasmani. Apabila kondisi stabil dan sehat maka motivasi
siswa akan bertambah dan prestasinya akan meningkat. Begitu juga dengan kondisi lingkungan
siswa (keluarga dan masyarakat) mendukung, maka motivasi pasti ada dan tidak akan menghilang.
4. Unsur dinamis dan pengajaran
Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, tempat
dimana seorang individu akan memperoleh pengalaman.
5. Upaya guru dalam pengajaran siswa
Guru adalah seorang sosok yang dikagumi dan insan yangt mempunyai peranan penting dalam
dunia pendidikan. Seorang guru dituntut untuk profesional dan memiliki keterampilan.
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah
idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan,
perhatikan hal-hal berikut ini :
Kelakuan :
130
Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:
1. Tujuan Layanan
4. Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan manusia sebagai makhluk sosial
5. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial
131
3. Mengklasifikasi bentuk perilaku sosial
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, video tentang Manusia sebagai Makhluk Sosial
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
132
JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI,
S.Pd
NIY.12601207 NIP.198909242014032003
Lampiran Materi :
Secara kodrat, manusia merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai makhluk individu,
manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk
mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai. Tanpa
bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensinya kemanusiaannya. Seseorang memiliki sikap sosial apabila ia
memperhatikan atau berbuat baik terhadap orang lain.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap sosial merupakan beberapa tindakan menuju
kebaikan terhadap sesamanya. Selain itu, Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial karena pada diri
manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan mencari
kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasarkan kepentingan dan
persamaan ciri. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan
beberapa alasan, yaitu:
Pengertian Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak
dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya
dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya.
133
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut para Ahli:
Menurut KBBI : Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan manusia lain.
Menurut Elly M. Setiadi : Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bias
melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
Menurut Dr. Johannes Garang : Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup
menyendiri
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada
pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan
biologis, yang terdiri dari:
134
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-
hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai
kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak
lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hubungan sosial yang pertama bagi seorang manusia begitu lahir kedunia adalah dengan orang
tuanya. Oleh karena itu pertama kali seseorang dibebani kewajiban adalah berlaku baik dan berbakti
kepada kedua orang tua, sebagai kewajiban nomor dua setelah kewajiban berbakti kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Menghormati ibu bapak merupakan perintah/ajaran agama yang memegang peranan
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab pergaulan yang baik dalam rumah tangga/keluarga
dapat menciptakan kondisi baik dalam pergaulan masyarakat. Sebaliknya sikap tidak menghormati
kedua orang tua akan menimbulkan aib dan penilaian tidak simpatik dari anggota masyarakat, bahkan
dalam ajaran agama sikap tersebut termasuk kategori “dosa besar”.
Dalam pandangan agama dan kepercayaan apapun didunia ini memandang sikap tolong menolong
sesama anggota masyarakat merupakan perbuatan yang terpuji. Tolong menolong sesama makhluk
adalah sudah naluripada setiap manusia, sebab dalam perkembangannya hidup manusia selalu ditolong
oleh pihak lain. Perbedaan status sosial dan perbedaan profesi anggota masyarakat mengakibatkan
tolong menolong diantara berjalan alami. Misalnya : menjahit pakaian, mencukur rambut, membangun
rumah dan lain-lain. Pekerjaan dan jasa membutuhkan pertolongan pihak lain yang ahli sesuai dngan
profesinya masing-masing. Dengan demikian sikap tolong menolong merupakan bentuk pengabdian
kepada sesama manusia yangdilakukan dengan penuh keikhlasan dan tanpa pamrih, semata-mata
mengharap ridho Tuhan Yang Maha Esa. Selain tolong menolong, semua agama juga mengajarkan agar
sesama manusia saling menyayangi, saling mengasihi, saling menghormati dan saling menghargai. Dan
135
Kelas / Semester : 7 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
1. Tujuan Layanan
6. Mengidentifikasi perilaku jujur
7. Menjelaskan kriteria kejujuran dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengklasifikasi bentuk-bentuk kejujuran
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point,video tentang Nilai Suatu Sikap Kejujuran
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
136
JAMAN, S.Pd CATUR INDAH LESTARI,
S.Pd
NIY.12601207 NIP.198909242014032003
Lampiran Materi :
Jujur menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tulus, tidak culas, dan lurus hati. Dalam
praktiknya, jujur terbagi tiga, yaitu jujur dalam berucap, jujur dalam niat, dan jujur dalam
bertindak.
1. Jujur dalam niat adalah berniat dengan tulus ikhlas, baik kepada Tuhan mauapun kepada
manusia.
Misalanya dalam memberikan sumbangan, kita harus ikhlas melakukannya. Kita
menyumbang karena berniat untuk menyumbang, buka karena hal-hal lain yang dapat
menguntungkan diri sendiri dan/atau merugikan orang lain
2. Jujur dalam berucap adalah berkata benar dan tepat.
Lawan jujur dalam berucap adalah berbohong. Berbohong adalah mengucapkan sesuatu yang
bertentangan dengan apa-apa yang kita ketahui. Seseorang dilarang untuk berbohong karena
bisa menyesatkan dan menyengsarakan orang lain. Orang yang berbohong adalah orang yang
lemah, orang yang takut dan memiliki jiwa yang sakit.
3. Jujur dalam bertindak adalah melakukan segala tindakan dengan tidak merugikan orang lain
demi keuntungan pribadi.
Jujur dalam tindakan juga berarti tidak curang, tidak menipu, serta tidak memanipulasi fakta
dan data. Dalam bertindak, selain kita harus benar juga juga harus tepat. Misalnya, dalam
bertindak melawan kejahatan, bagi kita sebagai warga negara tindakan yang jujur adalah
melaporkan kejahatan kepada pihak kepolisian. Tidak jujur apabila kita main hakim sendiri
Kejujuran adalah kebijakan terbaik, demikian kata pepatah. Kejujuran membuat orang lain
senantiasa percaya kepada kita. Kejujuran juga membuat orang berpikir bahwa kita dapat
diandalkan. Teman-taman memandang kita sebagai seorang sahabat. Orangtua melihat kita
137
sebagai anak yang membanggakan. Guru, masyarakat akan mengenal kita sebagai seorang yang
berintegritas tinggi dan dapat diandalkan.
Ada banyak alasan untuk selalu berkata jujur. Pamela Espeland, melalui Buku Pintar
Remaja Gaul mengungkapkan sebagai berikut :
1. “Kamu tidak akan terperangkap dalam kebohongan kalau kamu berkata jujur”.
2. Berkata jujur berarti tidak ada orang lain yang bakal disalahkan atas perbuatanmu.
3. Kebenaran selalu merupakan argumen yang paling kuat
4. Berkata jujur memberimu kesempatan untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi
5. Berkat jujur biasanya tidak akan menjerumuskan ke dalam masalah sedalam jika kamu
berbohong
6. Berkata jujur pada seseorang adalah tindakan penuh cinta
7. Berbohong menyebabkan stress lebih berat daripada berkata jujur.
8. Berkata jujur membantu orang-orang yang kamu sayangi lebih percaya dan hormat
kepadamu.
9. Berkata jujur membantumu merasa tenang di dalam hati. Berbohong membuat perutmu
melilit tidak karuan.
10. Kebohongan adalah sebuah jebakan. Kebenaran bisa membebaskanmu dari jebakan itu dan
memungkinkanmu terus melangkah maju dalam hidup
11. Kamu tidak akan pernah menemukan siapa dirimu sebenarnya sampai kamu berani
menghadapi kebenaran.
138
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Tanggung Jawab Seorang Siswa
Kelas / Semester : 7 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
1. Tujuan Layanan
8. Mengidentifikasi perilaku tanggung jawab seorang siswa
9. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab seorang siswa
3. Mengklasifikasi bentuk-bentuk tanggung jawab
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point,video tentang tanggung Jawab Seorang Siswa
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide ppt atau video yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
139
Mengetahui Guru Bimbingan Konseling
Kepala Sekolah
\
Lampiran Materi :
140
karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng,
dan lain sebagainya.
Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab
sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak,
misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai
setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk
menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.
Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada
orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
1. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang
membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat.
Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang
paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.
141
7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai
hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua
murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal,
melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.
8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa.
Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia
dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua,
keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.
1. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar
keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun
juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa
contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan
kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.
2. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya
dan keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh
karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak
agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh pemerintah maupun
oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi perkembangan fisik maupun
psikis anak terutama di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih
cenderung mempersiapkan anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik
yang diperlukan untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.
Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial
perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota
keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah.
Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
A. Belajar :
Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi
muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :
142
3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi
sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di
sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika
tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.
D. Disiplin
Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika
seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang
siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk
dari disiplin siswa adalah:
Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka
siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan
prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang luar biasa.
143
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
1. Tujuan Layanan
10. Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan pola hidup bersih dan sehat
11. Menjelaskan langkah-langkah pola hidup bersih dan sehat
3. Mengklasifikasi Pola hidup bersih dan sehat secara mandiri
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, video tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide ppt atau video yang berhubungan dengan
materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
144
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Lampiran Materi :
Pengertian pola hidup sehat adalah Upaya setiap orang yang ingin selalu sehat, yaitu dengan
memperhatikan gaya hidup sehat agar tubuh selalu terhindar dari berbagai macam penyakit. Tidak
cukup hanya mengetahuinya, anda juga harus mempraktekkannya. Dengan pola hidup sehat, tubuh
anda akan selalu sehat dan tampak segar serta bugar.
Pada era modern seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak menghiraukan kesehatan
tubuhnya. Contohnya mereka yang masih di usia muda, yang semangatnya masih besar dan
beranggapan bahwa tubuhnya masih kuat dan tidak bisa sakit. Padahal kita semua tahu bahwa
penyakit bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Contoh lain orang yang tidak
menghiraukan kesehatannya adalah orang yang sibuk dengan pekerjaannya. Jangankan melakukan
gaya hidup sehat, bahkan waktu untuk makan pun sering kali lupa.
145
Agar bisa menjalani pola hidup yang sehat, kita harus mempunyai niat yang kuat, bila memiliki
niat yang kuat maka yang harus dimiliki lagi adalah rasa kemauan yang kuat. Dengan adanya kemauan
maka akan tercipta rasa kemampuan untuk bisa menjalani pola hidup yang sehat.
Banyak sekali yang mempunyai aktivitas yang banyak yang terkadang lupa dan tidak menghiraukan
waktu istirahat kita. Bila kita mempunyai pola tidur yang berantakan seperti tidur yang terlalu larut
malam dan harus bangun pagi-pagi untuk bekerja. Padahal apabila kurang istirahat dapat
menyebabkan kurangnya konsentrasi. Sebaiknya apabila istirahat kerja di siang hari paling tidak kita
bisa tidur sejenak selama 20 menit agar pikiran kita bisa segar kembali. Tetapi kita harus bisa menata
pola tidur kita yang baik supaya tidur bisa tepat waktu dan juga kan menyehatkan tubuh kita.
Sebenarnya pola hidup yang benar tidaklah susah akan tetapi juga tidaklah gampang, karena
setiap mempunyai kondisi tubuh yang berbeda-beda, ada yang bergadang tiap hari, akan tetapi tidak
mempengaruhi kesehatannya, akan tetapi ada yang bergadang hanya 1 hari langsung mengalami
demam atau meriang. Hal ini disebabkan daya tahan seseorang yang berbeda-beda.
146
PHBS sadalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam
makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita
Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku
kesehatan.
147
Amat dianjurkan untuk konsumsi antara delapan sampi sepuluh gelas air dalam sehari.
hal ini merupakn panduan yang dapat dikerjakan yaitu dengan minum segelas air sebelum saat
makan. terkadang kita tidak betul-betul lapar namun cuma dehidrasi.
Setelah kita mengetahui sedikit tentang pengertian pola hidup sehat dan pola hidup bersih
dan sehat, maka sekarang kita berusaha untuk menghindari kebiasaan-kebiasaan yang buruk bagi
kesehatan. Agar badan tetap sehat dan mempunyai semangat kerja yang tinggi, marilah kita
perhatikan petunjuk dasar untuk kebersihan.
a. Kebersihan perorangan
148
1) Cucilah selalu tangan Anda dengan sabun setelah Anda bangun tidur, setelah buang air
besar, dan sebelum dan sesudah makan.
2) Teratur mandi. Mandilah setelah bekerja keras dan berkeringat. Sering mandi akan
mencegah infeksi kulit, ketombe, jerawat, rasa gatal. Orang yang sakit, termasuk bayi
harus dimandikan minimal 2 kali sehari.
3) Membiasakan selalu memakai alas kaki. Bila kita tidak memakai alas kaki bisa terserang
cacing tambang yang memasuki tubuh melalui telapak kaki, dan cacing ini dapat
menyebabkan kekurangan darah.
4) Sikatlah gigi Anda sesudah makan dan sebelum tidur dan hindari makanan yang terlalu
manis.
b. Kebersihan di dalam rumah
1) Jangan membiarkan hewan berkeliar di dalam rumah atau di tempat kita bermain.
2) Teratur mandi. Mandilah setelah bekerja keras dan berkeringat. Sering mandi akan
mencegah infeksikulit, ketombe, jerawat, rasa gatal. Orang yang sakit, termasuk bayi
harus dimandikan minimal 2 kali sehari.
3) Membiasakan selalu memakai alas kaki. Bila kita tidak memakai alas kaki bisa terserang
cacing tambang yang memasuki tubuh melalui telapak kaki, dan cacing ini dapat
menyebabkan kekurangan darah.
4) Sikatlah gigi Anda sesudah makan dan sebelum tidur dan hindari makanan yang terlalu
manis.
5) Jangan membiarkan anjing menjilati bagian tubuh kita atau naik ke tempat tidur. Anjing
dapat menyebabkan penyakit rabies.
6) Jika buang air kecil maupun besar, biasakan di tempat yang telah ditentukan seperti
kamar mandi/ WC, jangan buang air kecil maupun besar di sembarang tempat.
7) Buang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan, jangan membuang sampah di
sembarang tempat.
8) Jangan meludah di lantai, air ludah dapat menyebabkan bakteri penyakit. Apabila Anda
bersin atau batuk, tutuplah mulut dengan sapu tangan.
9) Cucilah sprei, sarung bantal minimal satu minggu sekali dan jemrulah kasur dan bantal
Anda.
10) Bersihkan dan pellah lantai Anda setiap hari, bersihkan perabot-perabot yang ada di
dalam rumah, dan bersihkan lingkungan di selalu rumah, dan lain-lain.
Dengan makan makanan yang penuh dengan gizi, sesuai dengan kebutuhan, badan kita akan sehat.
Dengan menghindari rokok, minuman keras, sabu-sabu, ganja, dan perkelahian atau tawuran hidup kita
akan tenang, damai, sejahtera, dan badan kita tetap punya semangat untuk bekerja dan belajar. Dengan
menjaga kebersihan diri kita sendiri dan lingkungan di sekitarnya, kita akan hidup sehat.
149
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 23 PENAJAM PASER UTARA
Jl. Jl. Petung, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur 76143
1. Tujuan Layanan
12. Mengidentifikasi perilaku belajar menuju sukses
13. Menjelaskan langkah-langkah sebelum mengikuti pelajaran
3. Mengklasifikasi bentuk sarana dan prasarana dalam belajar
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point,video tentang Kiat Sukses Berprestasi Di Sekolah
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide ppt atau video yang berhubungan dengan
materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
150
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-
masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Lampiran Materi :
151
Kalau kita mau sukses berprestasi di sekolah, kita harus menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam
menghadapi pelajaran, baik persiapan yang dilakukan di rumah maupun di sekolah. Menurut Pamela
Espeland dalam buku Pintar remaja gaul, ada beberapa langkah yang dapat kita jalankan untuk
persiapan menghadapi pelajaran.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Di rumah. Sebelum berangkat sekolah, periksa dulu barang-barang yang kita butuhkan hari itu !
Apakah semuanya sudah lengkap untuk di bawa ?
2. Di Lokermu (bila sekolahmu menyediakan loker untuk setiap siswa) sebalum masuk kelas, periksa
dulu loker Anda! Pastikan semua yang kita butuhkan sudah tersedia !
3. Di Kelas. Sebelum ke luar kelas, catat tugas-tugas yang diberikan dan apa yang harus kita lakukan!
Kalau kita perlu bertanya atau memastikan petunjuk yang sudah diberika guru, lakukan sebelum
Anda ke luar kelas !
4. Kembali ke rumah. Periksalah jadwal harianmu ! cobalah berpegang teguh pada jadwal itu !
Tetapilah komitmen belajar kita ! jika memungkinkan, kerjakan PR pada jam yang sama setiap
hari !
5. Di rumah, Sebelum tidur, letakkan tas, alat tulis, buku, PR, tugas sekolah yang sudah
ditandatangani, tugas-tugas khusus, dan apa saja yang kita butuhkan esok paginya di satu tempat.
Lebih baik, kita meletakannya di tempat yang sama tiap malam.
Berikut ini tips-tips agar kita bisa belajar dengan lebih baik, diantaranya sebagai berikut :
a. Tempat,
Berusahalah menemukan tempat yang tenang dan bebas dari gangguan (suara telepon, TV, Radio,
video games, dan lain sebagainya). Pilihlah tempat yang bukan tempat kita melakukan hal lain.
Misalnya, kalau kita belajar di atas tempat tidur, kita akan mulai berpikir tentang tidur.
b. Pencahayaan,
Sebagian siswa menyukai cahaya terang, sementara yang lain memilih cahaya yang lebih redup.
Cahaya alami matahari adalah cahaya yang paling bagus untuk kita. Akan tetapi, cahaya seperti
apapun yang kita gunakan, haruslah cahaya yang memadai, agar mata kita tidak rusak apabila
membaca atau bekerja.
c. Tempat duduk,
Boleh meringkuk di sofa empuk ketika membaca cerita. Akan tetapi, kita perlu berkonsentrasi.
Oleh karena itu, cobalah duduk di kursi berpunggung di depan meja
d. Keributan,
Carilah tempat yang jauh dari pusat keramaian. Tempelkan tanda DO NOT DISTURB, SEDANG
BELAJAR, atau JANGAN GANGGU, agar orang lain tahu bahwa kamu sedanga belajar atau bekerja.
e. Alat tulis,
Banyak yang membuang waktu yang berharga untuk mencari alat tulis. Kamu bisa lebih efisien
dalam memanfaatkan waktu. Siapkan alat tulis selengkap mungkin, seperti pensil, pulpen, karet
penghapus, penggaris, rautan, dan lain sebagainya di meja belajar Anda. Letakkan barang-barang
152
tersebut dalam sebuat tempat/kotak. Dengan begitu, emosi dan semangat Anda tidak terganggu
karena lelah mencari alat tulis.
1. Tujuan Layanan
14. Mengidentifikasi dalam menemukan bakat yang tersembunyi
15. Menjelaskan pengertian tentang bakat, minat, dan hobi
3. Mengklasifikasi anatara bakat, minat, hobi dan karir
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : PBL, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point,video tentang Mengenal Bakat, Minat, Hobi dan Karir
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide ppt atau video yang berhubungan dengan
materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
153
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Lampiran Materi :
Beberapa pengertian
Bakat : Anugrah Tuhan YME kepada setiap manusia, berupa kemampuan dasar yang
masih terpendam. Bakat masih berupa bibit atau bahan yang akan
berkembang apabila didukung oleh lingkungan. Tuhan menganugrahkan
bakat kepada seseorang dilengkapi minat. Sehubungan dengan cara
berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.
154
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir
kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi)
dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam
sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat.
Jenis Bakat
Beberapa ahli cenderung membedakan bakat atas bakat umum dan bakat
khusus. Berbakat atau gifted, diartikan sebagai bakat intelektual (baik umum
atau khusus) dan talent sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam seni
musik atau seni rupa. Bakat-bakat tersebut, baik yang masih potensi maupun
yang sudah terwujud, meliputi :
1. Kemampuan intelektual umum
2. Kemampuan akademik khusus
3. Kemampuan berpikir secara kreatif -produktif
4. Kemampuan dalam salah satu bidang seni
5. Kemampuan psikomotorik/kinestetik
6. Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan
Menurut Slameto menjelaskan bahwa ciri-ciri minat yang ada pada diri
masing-masing individu adalah sebagai berikut :
155
maka lampiaskan kesedihan dengan menjalankan hobi kita, percaya kita
akan merasa enjoy. Hobi yang positif juga dapat menambah penghasilan
(hobi dapat menghasilkan uang) misanya saja hobi masak, di waktu
senggang kita mencoba masak kue dan kue dicoba enak maka tidak ada
salahnya kue tersebut dijual ke warung-warung terdekat. Hobi hampir
mirip dengan minat, tetapi masih dibawah minat. Sifatnya lebih
dipengaruhi lingkungan, sering berubah-ubah dan tidak ada unsur-unsur
kemampuan dasar yang dimiliki. Ada orang yang masa kecilnya punya
hobi tertentu, melukis misalnya tetapi setelah besar hobinya sepak bola.
Kalau melukis hanya sekedar hobi, jika tidak dikursuskan dan tidak sering
dikerjakan maka akan hilang dengan sendirinya karena sudah merasa
tidak tertarik lagi atau mulai tertarik pada hal lain. Berbeda dengan orang
yang berbakat melukis maka dia akan terus menekuninya. Dari contoh
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bakat/minat dan kemampuan
sangat membantu dalam keberhasilan suatu pekerjaan/karier.
156
yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah
bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.
5. Tanyakan pada orang lain
Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah
dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan
penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka
justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk
anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup,
tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan
langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat.
Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan
[oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti
ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah
bakat tersembunyi anda.
Sayangnya masih ada saja para profesional yang “terjebak” pada pekerjaan yang
tak sepenuhnya mereka sukai. Oleh karena itu mulailah untuk mengenali bakat, minat
dan kekuatan yang dimiliki sehingga kita mampu memanfaatkan semua kelebihan diri
dengan sebaik-baiknya. Belum ada kata terlambat untuk mengejar karier, cita-cita dan
impian yang kamu inginkan. Mulailah dari sekarang untuk mengidentifikasi bakat dan
karier yang kamu inginkan, dengan cara sebagai berikut:
1. Kenali Diri
Sebelum mementukan karier, kenalilah diri sendiri. Jujurlah pada apa yang kamu
rasakan, karena terkadang apa yang terbaik menurut orang tua dan orang lain tidak
selalu sama dengan apa yang kamu inginkan atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa
depan berarti juga mampu mempersiapkan tujuan karier. Bila sejak awal memang
mencita-citakan profesi tertentu kembangkanlah keahlian dan bakat yang kamu miliki.
2. Ketahui apa yang diinginkan
Mengenai hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk mendapatkan karir
secara tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada diri seseorang. Tanyakan
pada diri sendiri apa saja yang membuat bosan atau membangkitkan semangat sebagai
contoh, apakah matematika sering membuat mengantuk. Tapi pelajaran olahraga kerap
membuat kamu lupa waktu? Di kala senggang apakah kamu lebih suka nonton film
atau olahraga? Apakah acara liburan di TV lebih menarik daripada siaran langsung
sepak bola?.
Terlepas dari apa yang menarik bagi kamu, bersikaplah jujur untuk
mengakuinya. Buatlah daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau hal-hal apa
157
saja yang membuat kamu lupa mengetahui apa yang kamu inginkan merupakan
pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan impian.
3. Harga Nilai Diri
Jangan lupa untuk telat menghargai nilai-nilai harga diri. Tetapkan apakah
terkait dengan keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja, kemampuan kerja untuk
kekayaan. Sedangkan yang tak termasuk nilai diri adalah mobil mewah, sekolah beken,
perdamaian dunia atau fitnes.
4. Temukan Bakat
Pada intinya kita harus dapat menilai secara jujur kelemahan diri. Setelah itu
temukan bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya satu kelebihan semata.
Mulailah mencari cara untuk menyelaraskan minat dan bakat misalnya bila kamu suka
menonton acara olahraga dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mungkin
karir sebagai komentator olahraga atau penulis olahraga bisa dipertimbangkan.
158
D. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang
cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan
tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan
bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas
dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana
yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
159
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
A. Penerimaan
160
Jumlah siswa kelas 7, 8 dan 9 x Rp 10.000 (disesuaikan dengan
kebijakkan satuan pendidikan)
B. Pengeluaran
1. Penggandaan lembar jawaban angket assesmen: jumlah
siswa x Rp 150.00
2. Biaya kunjungan rumah 1 kelas 3 peserta didik x jumlah
rombel x Rp 10.000,00
3. Test psikologi (jumlah peserta didik kelas 7 dan 8 atau 9 x Rp
25.000,00)
4. Kertas ukuran F4 2 rim
5. Kertas ukuran A4 2 rim
6. Penjilidan laporan layanan BK
Mengetahui,
Kepala Sekolah Penggerak Koordinator BK
(…………………………) ( …………………………
Ctatatan :
161
3. Besarnya Anggaran dana diatas adalah sebagai contoh biaya atau anggaran
yang di perlukan dalam pelaksanan program bk dalam 1 tahun. ( Disesuaikan
Anggaran dana Bos di sekolah ).
4. Suksesnya Pelaksanaan Program bimbingan dan konseling ini tidak terlepas dari
Bantuan dari berbagai pihak antara lain Dewan guru dan juga kepala sekolah
atau pimpinan lembaga pihak lainnya seperti kopolisian , dokter , rumah sakit
atau psikiater atau para ahli lainnya yang sangat di butuhkan dalam menjalin
kerjasama untuk kemajuan sekolah yang akan datang.
162
PENUTUP
Kesimpulan
Program bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa dalam usaha
pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar dan bidang karir. Dalam pelayanan dan konseling
diharapkan siswa mampu untuk mencapai pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal.
Dalam pelaksanaan program yang ada pada layanan bimbingan dan konseling diharapkan partisipasi
dan dukungan pihak yang terkait antara lain :
1. Pihak sekolah, bantuan dan dukungan material dan spritual demi tercapainya suasana
pendidikan yang menyenangkan.
2. Guru dan wali kelas dapat kontribusi dalam penanganan membantu permasalahan yang
dialami oleh siswa.
3. Tenaga kependidikan yang ada di sekolah agar turut berperan serta dalam pelaksanaan
dibidang administrasi yang dibutuhkan.
4. Peran serta siswa dan seluruh unsur-unsur yang ada disekolah agar dapat memahami dan
menempatkan pungsi bimbingan konseling secara nyata, ikhlas dan penuh rasa tanggung
jawab.
5. Jadwal kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan dengan kalender pendidikan,
adapun rentang waktunya adalah bulan Juli 2014 sampai dengan Bulan Juni 2015, selanjutnya
jadwal secara rinci dapat dilihat pada program tahunan, semester, bulanan, mingguan dan
program harian (RPL).
6. Program ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak baik di dalam maupun di luar
satuan pendidikan agar dapat terlaksana secara maksimal. sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pemenuhan kewajiban profesional seorang guru bimbingan dan
konseling.
7. Demikian, penyusunan program Bimbingan dan Konseling ___________ tahun pelajaran 2022-
2023 Kami menyadari tentu saja dalam penyusunan proram Bimbingan dan Konseling ini
banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan perngetahuan
dan kemampuan kami, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya guna
perbaikan di tahun yang akan datang
8. Kami berharap program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat, khususnya bagi warga
Sekolah dan umumnya kepada teman-teman guru Bimbingan dan Konseling. Dan semoga
program Bimbingan dan Konseling ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
program Bimbingan dan Konseling di sekolah. ..Terima kasih.
163
LAMPIRAN PHOTO KEGIATAN BK DI SEKOLAH
164
165