No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
B. Anastesi Lokal
10. Memberitahu ibu akan disuntik yang akan terasa perih
dan menyengat.
11. Menurunkan jarum suntik pada ujung luka/robekan
perineum, masukkan jarum suntik secara subcutan
sepanjang tepi luka.
12. Melakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah
yang terisap.Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan
kembali masukan. Ulangi lagi aspirasi (cairan lidokain
yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan denyut jantung tidak teratur)
13. Melakukan anastesi dengan suntikan lidokain 1% sambil
menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum.
14. Mengarahkan jarum suntik tanpa menarik jarum keluar
dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada
mukosa vagina, lakukan aspirasi, suntikan cairan lidkain
1% sambil menarik jarum suntik. (bila robekan dan jalur
suntikan anastesi akan berbentuk seperti kipas : tepi
perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina).
15. Melakukan langkah no.111 s/d 14 untuk kedua tepi ru\
obekan.
16. Menunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan
untuk mendapatkan hasil optimal dari anastesi.
C. Penjahitan Robekan
17. Melakukan inspirasi vagina dan perineum untuk melihat
robekan. Jika ada pendarahan yang terlihat menutupi
luka episiotomy, pasang tampon atau kassa ke dalam
vagina. (Sebaiknya emnggunakan tampo berekor
benang).
18. Menempatkan jarum jahit pada pemegang jarum,
kemudian kunci pemegang jarum.
19. Memasang benang jahit (chromic 2-0) pada mata jarum.
20. Melihat dengan jelas batas luka episiotomy.
21. Melakukan penjahitan pertama ±1 cm di atas pundak
luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama
dengan simpul mati. Potong ujung benang bebas (ujung
benang tanpa jarum) hingga tersisa ±1 cm.
22. Menjahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan
jelujur hingga tepat dibelakang lingkaran hymen.(jarak
antar jahitan ± 1 cm). Bila menggunakan benang plain
catcut, buat simpul mati pada jahitan jelujur dibelakang
lingkaran.
Ket : plain catgut daya seap 7 – 12 hari, sehingga
kekuatannya perlu diperhitungkan, sedangkan chromic
daya serapnya lebih lama.
23. Menusukan jarum pada mukosa vagina dari belakang
lingkaran hymen hingga menembus luka robekan bagian
perineum.
Bila robekan yang terjadi sangat dalam :
Lepaskan jarum dari belakang
Ambil benang baru dan pasang pada jarum
Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam
untuk menghindari rongga bebas / dead space.
Gunting sisa benang.
Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur
semula.
24. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum
sampai bagian bawah robekan.
Bila menggunakan benang plain catgut, buat simpul mati
pada jahitan jelujur paling bawah.
25. Menjahit jaringan subcutis kanan kiri kearah atas hingga
tepat dimuka lingkaran hymen.
26. Menusukkan jarum dari depan lingkaran hymen ke
mukosa vagina di belakang lingkaran hymen. Buat
simpul mati di belakang simpul hymen dan potong
benang hingga tersisa ± 1 cm.
27. Melakukan pengecekan anus dengan memasukan jari
telunjuk pada rectum dan rabalah diding atas rectum
(Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan
penjahitan ulang)
28. Memberitahu ibu agar membasuh perineum dengan
sabun dan air, terutama setelah buang air besar , (arah
basuhan dari bagian muka ke belakang)
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait