Anda di halaman 1dari 4

Penjahitan Laserasi Perineum

No. :
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit

Halaman :

Edi Khairil Iswan H, SKM


UPTD Puskesmas
Sumber Sari NIP. 19741020 199603 1
002
1. Pengertian Suatu tindakan menyatukan kembali jaringan luka pada perineum
dengan melakukan penjahitan.
2. Tujuan Sebagai acuan Bidan dalam melakukan penjahitan perineum.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sumber Sari No.
4. Referensi
5. Prosedur/ A. Persiapan Penjahitan
langkah-langkah 1. Membersihkan sarung tangan didalam larutan klorin
0,5% lepaskan dalam keadaan terbalik dan rendam
dalam klorin 0,5%
2. Menyiapkan peralatan untuk melakukan penjahitan:
 Dalam bak isrumen masukan : sepasang sarung
tangan, pemegang jarum, jarum jahit, chromic catcut
atau catcut no 2/0 atau 3/0 ml, pinget, kain DTT.
 Buka alat suntik : sekali pakai 10 ml, masukkan
kedalam bak insrumen
 Patahkan tabung lidokain (lidokain 1% tanpa
epnefrin) perkirakan polume lidokain yang akan
digunakan, sesuaikan dengan besar/ dalamnya
robekan. Bila tidak tersedia larutan jadi lidokain 1%.
Dapat digunakan lidokain 2% yang diencerkan 1:1
dengan mengggunakan aquades steril.
3. Membantu ibu meposisikan bokong pada sudut ujung
tempat tidur, dengan posisi litotomi.
4. Mengatur lampu sorot/ senter kea rah vulva/ perineum
ibu.
5. Memakai satu sarung tangan
6. Memakai tabung suntik 10 ml dengan larutan lidokain
1% tanpa epinefrin atau lidokain 2% dengan diencerkan
aquades dang anti jarumnya sebelum digunakan pada
pasien.
7. Melengkapi pemakaian sarung tangan pada kedua
tangan.
8. Memasang kain DTT di bawah bokong ibu.
9. Membersihkan daerah luka darah atau bekuan drah dan
nilai kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah
perineum dengan kassa basah.

B. Anastesi Lokal
10. Memberitahu ibu akan disuntik yang akan terasa perih
dan menyengat.
11. Menurunkan jarum suntik pada ujung luka/robekan
perineum, masukkan jarum suntik secara subcutan
sepanjang tepi luka.
12. Melakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah
yang terisap.Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan
kembali masukan. Ulangi lagi aspirasi (cairan lidokain
yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan denyut jantung tidak teratur)
13. Melakukan anastesi dengan suntikan lidokain 1% sambil
menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum.
14. Mengarahkan jarum suntik tanpa menarik jarum keluar
dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada
mukosa vagina, lakukan aspirasi, suntikan cairan lidkain
1% sambil menarik jarum suntik. (bila robekan dan jalur
suntikan anastesi akan berbentuk seperti kipas : tepi
perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina).
15. Melakukan langkah no.111 s/d 14 untuk kedua tepi ru\
obekan.
16. Menunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan
untuk mendapatkan hasil optimal dari anastesi.

C. Penjahitan Robekan
17. Melakukan inspirasi vagina dan perineum untuk melihat
robekan. Jika ada pendarahan yang terlihat menutupi
luka episiotomy, pasang tampon atau kassa ke dalam
vagina. (Sebaiknya emnggunakan tampo berekor
benang).
18. Menempatkan jarum jahit pada pemegang jarum,
kemudian kunci pemegang jarum.
19. Memasang benang jahit (chromic 2-0) pada mata jarum.
20. Melihat dengan jelas batas luka episiotomy.
21. Melakukan penjahitan pertama ±1 cm di atas pundak
luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama
dengan simpul mati. Potong ujung benang bebas (ujung
benang tanpa jarum) hingga tersisa ±1 cm.
22. Menjahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan
jelujur hingga tepat dibelakang lingkaran hymen.(jarak
antar jahitan ± 1 cm). Bila menggunakan benang plain
catcut, buat simpul mati pada jahitan jelujur dibelakang
lingkaran.
Ket : plain catgut daya seap 7 – 12 hari, sehingga
kekuatannya perlu diperhitungkan, sedangkan chromic
daya serapnya lebih lama.
23. Menusukan jarum pada mukosa vagina dari belakang
lingkaran hymen hingga menembus luka robekan bagian
perineum.
Bila robekan yang terjadi sangat dalam :
 Lepaskan jarum dari belakang
 Ambil benang baru dan pasang pada jarum
 Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam
untuk menghindari rongga bebas / dead space.
 Gunting sisa benang.
Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur
semula.
24. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum
sampai bagian bawah robekan.
Bila menggunakan benang plain catgut, buat simpul mati
pada jahitan jelujur paling bawah.
25. Menjahit jaringan subcutis kanan kiri kearah atas hingga
tepat dimuka lingkaran hymen.
26. Menusukkan jarum dari depan lingkaran hymen ke
mukosa vagina di belakang lingkaran hymen. Buat
simpul mati di belakang simpul hymen dan potong
benang hingga tersisa ± 1 cm.
27. Melakukan pengecekan anus dengan memasukan jari
telunjuk pada rectum dan rabalah diding atas rectum
(Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan
penjahitan ulang)
28. Memberitahu ibu agar membasuh perineum dengan
sabun dan air, terutama setelah buang air besar , (arah
basuhan dari bagian muka ke belakang)

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


historisterkait diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai