Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
2. Tanda-Tanda Vital
a. Pemeriksaan laju napas dengan melihat tarikan
napas pada dada menggunakan petunjuk waktu.
Laju nafas normal 40-60 permenit, tidak ada
wheezing dan ronchi.
b. Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop
dan petunjuk waktu. Laju jantung normal 100-120
permenit, tidak terdengar mumur jantung.
c. Periksa suhu dengan menggunakan thermometer
aksila. Suhu normal 36,5-37,2 ºc
3. Melakukan penimbangan berat badan. Sebelum
menimbang bayi, letakan kain pada timbangan agar bayi
tidak kehilangan panas. Berat badan lahir normal adalah
2500 gr – 4000 gr.
4. Melakukan pengukuran panjang badan. Pengukuran
dilakukan dari ujung kepala sampai ke tumit, panjang
yang normal adalah 45-50 cm.
5. Memeriksa bagian kepala bayi.
a. Memriksa fontanel/ ubun – ubun : Fontanel anterior
(ubun-ubun besar), dan fontanel posterior (ubun –
ubun kecil)
b. Memriksa sutura untuk memastikan adanya molase
c. Penonjolan atau daerah mencekung. Periksa adanya
kelainan baik karena trauma persalinan (cecat
succedaneum, cephal hematoma) atau adanya cacat
congenital (hydrocephalus0.
d. Mengukur lingkar kepala untuk mengukur ukuran
fontal occipilis kepala bayi.
6. Memeriksa mata akan tanda-tanda infeksi dan kelainan.
Untuk menilai ada tidaknya strabismus (koordinasi gerakan
mata yang belum sempurna), kebutaan, seperti jarang
berkedip atau sentifitas terhadap cahaya berkurang, katarak
congenital, apabila terlihat pupil yang berwarna putih.
7. Memriksaa tekinga akan dihubungkan letak dengan mata
dan kepala serta ada tidaknya gangguan pada
pendengaran.
8. Memriksa hidung dan mulut, langit-langit, bibir, dan reflek
hisaf dan rooting. Perhatikan adanya kelainan congenital
seperti labiopaltoskizis.
9. Memeriksa leher bayi. Perhatikan adakah pembesaran atau
benjolan dengan mengamati pergerakan leher apabila
terjadi keterbatasan dalam pergerakannya maka
kemungkinan terjadi kelainan tulang leher seperti kelainan
tiroid.
10. Memeriksa dada. Perbentukan bentuk dada dan putting
susu bayi. Jika tidak simestris kemungkinan bayi
mengalami bayi mengalami pneumotoraks, hemia diaframa.
11. Memeriksa bahu, lengan dan tangan. Perhtikan gerakan
dan kelengkapan jari tangan untuk mengetahui adanya
kelemahan, kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
12. Mengkaji adanya reflek moro : melakukan ransangan
dengan suara keras secara tiba-tiba, maka bayi akan
melengkungkan pungungnya, kaki dan tangan akan
melakukan gerakan ekstensi dan lengan akan tersentak ke
atas dengan telapak tangan ke atas dan ibu jarinya
bergerak fleksi.
13. Memeriksa bagian perut. Perhatikan bagai mana bentuk
adakah penonjolan sekitar tali pusat, perdarahan tali pusat,
dan benjolan.
14. Memeriksa genelitalia. Yan perlu diperhatikan:
a. Laki-laki
- Testis berada di skrotum dan pastikan jumlahnya,
normal 2 buah
- Penis berlubang dan pastikan lubang ada ditengah
dan diujung penis.
b. Perempuan
- Vagina berlubang
- Uretra berlubang
- Terdapat labia minored an labia mayora
15. Memeriksa tungkai dan kaki. Periksa gerakan dan
kelengkapan jari kaki untuk mengetahui adanya kelemahan,
kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
16. Mmeriksa punggung. Observasi dan lakukan perabaan
pada pungung untuk memastikan tidak ada kecekungan /
benjolan/ spinabifida.
17. Memeriksa anus. Pastikan adanya lubang anus (telah
mengeluarkan meconium)
18. Memeriksa kulit. Perhatikan adanya vemiks, pembengkaan
atau bercak hitam serta tanda lahir.
19. Bagan Alir
20. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
21. Unit terkait
22. Dokumen terkait