209-Article Text-326-1-10-20180318
209-Article Text-326-1-10-20180318
Amberansyah, Marhamah
Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Dasr
Universitas Lambung Mangkurat
marhamah459@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada
materi sistem pemerintahan pusat dengan menggunakan kombinasi model Group Investigation,
Means-Ends Analysis, and Word Square. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif
dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Teluk Dalam 11
Banjarmasin tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang tiap siklusnya
terdiri dari 2 kali pertemuan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi
aktivitas guru, aktivitas siswa dan tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa setiap akhir
pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan 1) aktivitas guru selalu meningkat hingga mencapai
kategori sangat baik, 2) aktivitas siswa selalu meningkat hingga mencapai kategori sangat aktif,
dan 3) hasil belajar siswa terus meningkat hingga mencapai indikator keberhasilan..
Kata kunci: PKn, Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat, Model Group Investigation, Means-Ends
Analysis, dan Word Square.
41
Prosiding Seminar Nasional PS2DMP ULM Vol. 3 No. 1
Dalam mewujudkan hal tersebut, sekolah Jika permasalahan ini tidak ditangani atau
berupaya dengan sebaik mungkin agar hasil belajar dibiarkan begitu saja maka yang terjadi adalah
siswanya bisa mencapai Kriteria Ketuntasan kesulitan pada siswa dalam memahami materi sistem
Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu pemerintah tingkat pusat dan berdampak pada
70.KKM, berfungsi sebagai standar terendah yang kurang aktifnya terhadap kegiatan pelajaran,
berkaitan dengan nilai siswa dalam suatu kompetensi sehinggaketuntasan belajar padasiswatidak tercapai,
dasar atau mata pelajaran yang harus dicapai agar padahal tujuan dari proses mengajar-belajar secara
siswa tersebut dapat naik kelas atau dinyatakan telah ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai
menguasai kompetensi yang diajarkan. sepenuhnya oleh siswa.
Dalam KTSP kelas IV SD dalam mata Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan
pelajaran PKn standar kompetensi yang harus diatas maka dicari suatu solusi yang dapat
dikuasai oleh siswa adalah Mengenal sistem memecahkan permasalahan tersebut, ada baiknya
pemerintahan tingkat pusat. Adapun kompetensi guru dapat memilih model pembelajaran inovatif dan
dasar yang harus dikuasai siswa adalah Mengenal tepat untuk merangsang kemampuan berpikir siswa,
lembaga-lembaga negara dalam susunan dengan menggunakan model pembelajaran yang
pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, dapat membuat siswa berinisiatif, aktif,antusisas dan
presiden, MA, MK, BPK, dan lain-lainnya dan berpikir kreatif, reflektif, kritis, logis dan sistematis.
Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat dalam belajar serta memudahkan siswa dalam
seperti, presiden, wakil presiden, dan para menteri. menerima informasi.
Materi Sistem pemerintah pusat harus dipahami dan Salah satu alternatif model pembelajaran yang
dimengerti oleh siswa kelas IV SD. memungkinkan dikembangkannya keterampilan
Namun kenyataan Berdasarkan hasil observasi berpikir siswa dalam memecahkan masalah adalah
dan wawancara dengan wali kelas IV SDN Teluk pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan
Dalam 11 Banjarmasin, beberapa permasalahan yang kombinasi model Group Investigation (GI), Means
mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitusiswa Ends Analysis(MEA) danWord Square, karena
kurang terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan model ini siswa dilibatkan dan dilatih untuk
karena Pembelajaran cenderung berpusat pada guru memecahkan masalah dan mencari
dan pembelajaran masih dilaksanakan hanya dengan pengetahuan/permasalahan sendiri.
menggunakan metode ceramah, hal ini menyebabkan Menurut Suprijono (Shoimin, 2014: 80)
kurangnya interaksi siswa yang satu dengan siswa mengemukakan bahwa dalam penggunaan model
yang lain, pembelajaran kurang menarik dan siswa group investigation, setiap kelompok akan bekerja
kurang termotivasi dalam pembelajaran sehingga melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang
menjadikan siswa kurang aktif. Dalam pembelajaran mereka pilih. Sesuai dengan pengertian-pengertian
juga tidak digunakannya media pembelajaran yang tersebut diketahui bahwa model Group Investigation
dapat membantu siswa dalam memahami materi adalah pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa
sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran. sehingga tentu akan membangkitkan semangat serta
Ditambah dengan pendapat siswa bahwa mata motivasi mereka untuk belajar.
pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang sulit Model pembelajaran Means Ends Analysis
dan kurang menarik. (MEA) adalah variasi dari pembelajaran dengan
Kurangnya keaktifan dan penguasaan siswa pemecahan masalah (Problem solving). MEA
terhadap materi pelajaran PKn juga ditunjukkan oleh merupakan metode pemikiran sistem yang dalam
rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dilihat penerapannya merencanakan tujuan keseluruhan.
berdasarkan informasi dan dokumentasi nilai mata Tujuan tersebut dijadikan dalam beberapa tujuan
pelajaran PKn di kelas IV SDN Teluk Dalam 11 yang pada akhirnya menjadi beberapa langkah atau
Banjarmasin pada semester II tahun ajaran tindakan berdasarkan konsep yang berlaku. Pada
2015/2016 terhadap materi sistem pemerintahan setiap akhir tujuan, akan berakhir pada tujuan yang
tingkat pusat masih sangat rendah dengan rata-rata lebih umum. Dalam MEA tujuan yang dicapai ada
nilai siswa adalah mencapai <70 dengan ketuntasan dalam cara dan langkah itu sendiri untuk mencapai
klasikal 41,66 % dari 24 siswa hanya 10 orang yang tujuan yang lebih umum dan rinci. Model
tuntas, dan 14 orang yang masih belum memenuhi pembelajaran Means Ends Analysis juga dapat
KKM, yang mana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal mengembangkan berpikir reflektif, kritis, logis,
(KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 70. Sehingga sistematis, dan kreatif (Shoimin, 2014: 103).
diperlukan usaha agar nilainya meningkat dan lebih Sedangkan pada model pembelajaran Word
baik. Squaremenurut Santoso (Risda, 2014:21) Word
Squaremerupakan model pembelajaran yang
42
Prosiding Seminar Nasional PS2DMP ULM Vol. 3 No. 1
43
Prosiding Seminar Nasional PS2DMP ULM Vol. 3 No. 1
70), sedangkan ketuntasan klasikal ≥85% dari kurikulum, tanpa memperhatikan kondisi siswa,
jumlah keseluruhan siswa mendapat nilai 70.. tetapi juga terkait unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
HASIL DAN PEMBAHASAN mempengaruhi demi mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran PKn materi sistem
Guru sebagai ujung tombak dalam
pemerintahan pusat melalui model kombinasi model pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang
Group Investigation, Means Ends Analysis, dan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Word Square siswa kelas IV SDN Teluk Dalam 11
Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat
Banjarmasin mengalami peningkatan. Hal ini dapat menentukan kelangsungan proses belajar di kelas
dilihat dari observasi aktivitas guru dan aktivitas maupun efeknya diluar kelas.Hal ini sesuai dengan
siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 serta siklus II pendapat Suriansyah, dkk (2014:4) yang menyatakan
pertemuan 1 dan 2 yang selalu mengalami bahwa “guru merupakan salah satu komponen yang
peningkatan. sangat menentukan dalam implementasi suatu
Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN
strategi pembelajaran di kelas.
Teluk Dalam 11 Banjarmasin,aktivitas guru diamati Selain mengamati aktivitas guru dalam proses
oleh observer menggunakan lembar observasi yang pembelajaran, observer juga mengamati aktivitas
telah disediakan peneliti. Adanya peningkatan dari
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan Berdasarkan observasi aktivitas siswa pada
terhadap aktivitas guru pada siklus I dan siklus II siklus I dan siklus II ini dapat dilihat pada grafik
dapat dilihat dari grafik sebagai berikut.
sebagai berikut.
Series1, Series1,
SIIP2, Series1,
SIIP1, SIIP2,
Series1, 41 47
Series1, 93%
Series1, SIP2, 39
Series1, SIIP1,
SIP1, 35 Series1, SIP2, 78%
SIP1, 70%
65%
44
Prosiding Seminar Nasional PS2DMP ULM Vol. 3 No. 1
pembelajaran harus menekankan kerjasama dalam evaluasi menunjukkan 74% yang telah mencapai
kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh ketuntasan. Pada siklus II pertemuan 1 untuk hasil
sebab itu, penanaman keterampilan cooperative belajar individu berupa soal evaluasi menunjukkan
sangat perlu dilakukan, antara lain menghargai 78% yang telah mencapai ketuntasan, pada siklus II
pendapat orang lain, mendorong berpartisipasi, pertemuan 2 hasil belajar individu berupa soal
berani bertanya, mendorong teman untuk bertanya, evaluasi meningkat dan menunjukkan 96% yang
mengambil giliran dan berbagi tugas. telah mencapai ketuntasan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan Adapun penyebab tuntasnya hasil belajar
berkelompok agar dapat melatih dan membiasakan tersebut disebabkan karena guru selalu memperbaiki
siswa untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman cara mengajarnya dan menciptakan pembelajaran
tugas dan tanggung jawab. Disamping itu menurut yang aktif, kreatif dan juga menyenangkan. Selain
pendapat Trianto (2011:41) bahwa “pembelajaran itu penerapan model pembelajaran Group
kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan Investigation (GI), Means Ends Analysis (MEA)
lebih mudah menemukan dan memahami konsep danWord Square membuat siswa semakin tertarik
yang sullit jika mereka saling berdiskusi dengan dan bersemangat untuk belajar dan mampu membuat
temannya”. Rusman (2011:203) juga siswa untuk lebih memahami materi pelajaran yang
mengemukakan bahwa “dalam sistem belajar yang disampaikan guru sehingga berdampak pada
kooperatif, siswa belajar bekerjasama dengan pencapaian hasil belajar yang diinginkan.
anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki Menurut Rusman (2010:247) “peningkatan
dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk hasil belajar terjadi karena guru pada saat proses
dirinya sendiri dan membantu sesama anggota pembelajaran tidak hanya memberikan materi secara
kelompok untuk belajar”. Dalam pembelajaran klasikal (ceramah) tetapi guru menggunakan diskusi
kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses kelompok sebagai sarana membangun informasi dan
pembelajaran sehingga memberikan dampak positif pengetahuan melalui tukar pendapat dan saling
terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang mempelajari sedangkan guru hanya sebagai
berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk fasilitator dan pembimbing”.
meningkatkan prestasi belajarnya.
Hasil belajar siswa juga mengalami SIMPULAN DAN SARAN
peningkatan. Ketidaktuntasan siswa pada tiap Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pertemuan semakin berkurang. Peningkatan hasil yang dilakukan dalam pelaksanaan pada
belajar setelah proses pembelajaran siklus I dan II pembelajaran PKn materi Sistem Pemerintahan
dapat dilihat pada grafik berikut. Pusat dengan menggunakan kombinasi model
pembelajaran Group Investigation (GI), Means Ends
Series1,
Analysis (MEA) dan Word Square pada siswa kelas
SIIP2, IV SDN Teluk Dalam 11 Banjarmasin, dapat
96% disimpulkan sebagai berikut: 1) Aktivitas Guru
Series1,
Series1, SIIP1, dalam melaksanakan pembelajaran PKnmateri
Series1, SIP2, 78%
SIP1, 74% Sistem Pemerintahan Pusat dengan menggunakan
65% kombinasi model pembelajaran Group Investigation
(GI), Means Ends Analysis (MEA) dan Word
Squarepada siswa kelas IV SDN Teluk Dalam 11
Banjarmasinterlaksana dengan kategori sangat baik.
2) Aktivitas Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran PKn materi Sistem Pemerintahan
Pusat dengan menggunakan kombinasi model
pembelajaran Group Investigation (GI), Means Ends
Analysis (MEA) dan Word Squarepada siswa kelas
Grafik 3 Hasil Belajar SiswaSiklus I dan Siklus II IV SDN Teluk Dalam 11 Banjarmasintelah
mengalami peningkatan aktivitas siswa sehingga
Berdasarkan grafik diatas hasil belajar siswa mencapai keaktifan klasikal 93%. 3) Hasil Belajar
mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Pada siswa pada pembelajaran PKn materi Sistem
siklus I pertemuan 1 untuk hasil belajar individu Pemerintahan Pusat dengan menggunakan
berupa soal evaluasi menunjukkan 65% yang telah kombinasi model pembelajaran Group Investigation
mencapai ketuntasan, pada siklus I pertemuan 2 (GI), Means Ends Analysis (MEA) danWord Square
meningkat untuk hasil belajar individu berupa soal pada siswa kelas IV SDN Teluk Dalam 11
45
Prosiding Seminar Nasional PS2DMP ULM Vol. 3 No. 1
46