Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAHTUGAS 2

Nama Mahasiswa : ARIF KURNIAWAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044838255

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4316 HUKUM BISNIS

Kode/Nama UPBJJ : SALUT BALIKPAPAN

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil 2023.2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut Undang- Undang No. 17 Tahun 1964 tentang larangan penarikan bilyet giro kosong
maka ketentuan yang tegas tidak diatur pasal mengenai penarikan bilyet giro kosong ini,
hanya saja apabila terjadi penarikan bilyet giro kosong maka bilyet giro kosong dapat
dipidanakan menurut Pasal 378 KUH Pidana (Pasal penipuan)

a. Coba saudara analisis dari kasus diatas menurut pendapat saudara kenapa bilyet giro
kosong termasuk dalam kasus penipuan!

Seringkali terjadi suatu cek yang diajukan pada bank atas nama cek tersebut ditarik guna
diminta pembayarannya, ternyata tidak terjamin dengan dana yang cukup pada bank
tersebut. Dimana biasanya pelaku dengan sengaja dari awal telah mengetahui jika dana
pada biylet/ giro tersebut tidak mencukupi boleh saja dengan maksud untuk merugikan
orang lain.

Sebagai mana yang telah diatur dalam Tindak pidana penipuan dalam kitab Undang-
Undang Hukum Pidana, BAB XXV tentang Perbuatan curang (bedrog), Pasal 378 KUHP
yang berbunyi:
“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau martabat (Hoedaningheid)
palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan orang lain
untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun
menghapus piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.”

Dalam kasus diatas bahwasannya pelaku diasumsikan hendak menguntungkan diri


sendiri atau orang lain dengan menarik bilyet/ giro kosong yang tidak memiliki dana
yang cukup, maka hal tersebut dapat termasuk dalam tindak pidana penipuan

Maman Tirto, “Tindak Pidana Penipuan (Telaah TERHADAP Pasal 378 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana),” Repository UNISKA, June 12, 2021, http://eprints.uniska-bjm.ac.id/5725/.

JDIH Mahkamah Agung ri, diakses November 17, 2023, https://jdih.mahkamahagung.go.id/legal-


product/uu-nomor-17-tahun-1964/detail.

b. Berikan contoh surat berharga minimal 5!

1. Wesel
Adalah surat berharga yang memuat kata wesel didalamnya. Didalamnya diberikan
tanggal dan ditandatangani si suatu tempat.

2. Surat Kesanggupan
Adalah surat berharga yang memuat kata aksep atau promes. Dengan surat
sanggup, penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang
disebut atau penggantinya atau pembawa surat tersebut pada hari pembayaran.

3. Surat Cek
Aartinya, penerbit cek memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar
sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek, penggantinya, atau
pembawanya pada saat ditunjukkan.
4. Kwitansi
Adalah suatu surat yang diberikan tanggal ditandatangani penerbitnya terhadap
orang lain untuk suatu pembayaran sejumlah uang yang ditentukan di dalamnya
pada waktu yang diperlihatkan.

5. Bilyet Giro
Adalah surat perintah tidak bersyarat dari nasabah kepada bank penyimpan dana
untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan kepada
pihak penerima yang disebutkan namanya keapada bank yang sama atau kepada
bank lainnya.

Kennywiston_admin, “Bilyet Giro/Cek Kosong, Pidana Atau Perdata?,” Kenny Wiston Law
Offices, May 11, 2023, https://www.kennywiston.com/bilyet-giro-cek-kosong-pidana-atau-
perdata/.

2. Orang berdagang tujuannya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi
apabila dagangan yang dijual sudah kadaluarsa dan dapat meracuni orang lain , bagimana
hukum yang diterapkan pada kasus tersebut.

a. Coba saudara analisis kasus tersebut menurut ketentuan hukum yang berlaku!
Berdasarkan kasus diatas mengenai barang dagangan kadaluarsa yangberesiko untuk
meracuni orang lain, Jika dilihat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen , Pelaku usaha telah melanggar beberapa
pasal, yaitu;
a. Pasal 4 Ayat 1 Hak Konsumen :“hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/ jasa”.
b. Pasal 4 Ayat 3 Hak Konsumen :”Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/jasa”

Dan apabila Pelaku usaha dengan sengaja tidak menyertakan tanggal kadaluarsa yang
telah ditentukan, Hal itu telah melanggar Pasal 8 Ayat 7 UU No. 8 Tahun 1999 yaitu;
“Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/ memperdagangkan barang dan/ jasa yang
tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaan barang/
pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;”
Apabila tidak disengaja maka dapat terindikasi termasuk kedalam kelalaian yang
berakibat kerugian bagi orang lain yang tercantum pada Pasal 360-361 KUHP dan Pasal
474 ayat (1) dan (2).

c. Berikan contoh kasus lain yang melanggar perlindungan konsumen!

Kasus pada PT.Megasari Makmur dengan Produknya HIT.

Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik
dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian,
dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan
menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti
keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan
terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke
Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu
seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat
keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk
HIT.

Dalam kasus diatas, Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah
melanggar beberapa pasal, yaitu:
Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa”.
Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa”

PT Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya


tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka.Akibatnya,
kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi
HIT.

Adapun penyelesaian yang dilakukan, sebagaimana yang tercantum dalam


UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen pasal 19
a. Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi
barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”
b. Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau
setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
c. Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh)
hari setelah tanggal transaksi” Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus
memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah merugikan para
konsumen.

S.H. Dian Dwi Jayanti, “Kelalaian Yang Merugikan Orang Lain Menurut Hukum Pidana,”
hukumonline.com, diakses November 17, 2023,
https://www.hukumonline.com/klinik/a/kelalaian-yang-merugikan-orang-lain-lt51d592cf9865d/.

Undang - JDIH Kementerian Keuangan. dari


https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1999/8TAHUN~1999UU.htm diakses 02 November 2023).

Liputan6.com, “Pembasmi Nyamuk Hit Mulai Ditarik,” liputan6.com, June 9, 2006,


https://www.liputan6.com/news/read/124232/pembasmi-nyamuk-ihiti-mulai-ditarik.

Anda mungkin juga menyukai