Pengertian Fraud
(Insurance Fraud)
“tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan
untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Perusahaan atau
Unit Syariah, pemegang polis, tertanggung, peserta, atau pihak lain,
sehingga Perusahaan, Unit Syariah, pemegang polis, tertanggung,
peserta, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku Fraud
memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun
tidak langsung”
- Surat Edaran OJK No.46 tahun 2017 -
adanya korban
Unsur Fraud
adanya kerugian yang
dialami oleh korban
korban menuruti
kemauan pelaku
Bentuk Fraud/Kecurangan
Polis Batal
• Pasal 251
KUH • Pasal 276
Fraud • Pasal 281
Dagang
• Pasal 282
• Pasal 378
KUH
• Pasal 381
Pidana • Pasal 382
Pasal 1321 KUH Perdata
Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan
karena kekhilafan, atau diperolehnya dengan paksaan
atau penipuan.
Pasal 1328 KUH Perdata
Penipuan merupakan suatu alasan untuk pembatalan
perjanjian, apabila tipu-muslihat, yang dipakai oleh
salah satu pihak, adalah sedemikian rupa sehingga
terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak telah
membuat perikatan itu jika tidak dilakukan tipu
muslihat tersebut.
Pasal 251 KUH Dagang
Semua pemberitahuan yang keliru atau tidak benar, atau
semua penyembunyian keadaan yang diketahui oleh
tertanggung, meskipun dilakukannya dengan itikad baik,
yang sifat demikian rupa, sehingga perjanjian itu tidak akan
diadakan, atau tidak diadakan dengan syarat-syarat yang
sama, bila penanggung mengetahui keadaan yang
sesungguhnya dari semua hal itu, membuat pertanggungan
itu batal.
ORGANISASI DAN
2 PERTANGGUNGJAWABAN
Pencegaha
Deteksi
n
Pemantaua
Investigasi
n Evaluasi
Pelaporan
Tindak
Sanksi
Lanjut
Pencegahan
Anti Fraud Awareness, melalui :
1. Penyusunan dan sosialisasi anti fraud statement (Zero Tolerance)
2. Employee awareness dengan mengadakan seminar dan diskusi, publikasi,
mengenai bentuk/jenis/tipologi fraud yang dilakukan secara berkala
3. Customer awareness (pemegang polis/tertanggung)
Identifikasi kerawanan, melalui :
1. Identifikasi dan analisis setiap aktifitas yang berpotensi merugikan
perusahaan oleh pejabat yg ditunjuk
2. Dokumentasi dan menginformasikan kepada pihak yang berkepentingan
dalam perusahaan
3. Pengkinian informasi atas aktifitas yang berisiko tinggi
Know your employee, melalui:
1. Terdapat sistem dan prosedur rekruitment (Informasi menyeluruh
terhadap calon pegawai)
2. Sistem seleksi dengan kualifikasi yang tepat (pelaksanaan promosi dan
mutasi pada posisi yang memiliki risiko tinggi atas fraud)
3. Cuti wajib
Deteksi
Terdapat kebijakan whistleblowing, paling sedikit memuat :
1. Perlindungan whistleblower dan kerahasiaan identitas
2. Sistem pelaporan fraud oleh pihak internal dan eksternal (tata
cara, media, pihak yang menangani, mekanisme tindak lanjut