Anda di halaman 1dari 2

HUKUM ASURANSI 1.

Thd perjudian/pertaruhan UU tdk memberikan


Pengaturan Asuransi akibat hukum. Dari perjudian yg timbul adlh
1) KUHPerdata naturlijke verbintenis, sdgkan dari asuransi
2) KUHD (Ps. 246 s/d 308) timbul suatu perikatan sempurna.
3) UU Nomor 2 Th 1992 tentang Usaha 2. Kepentingan dalam asuransi adalah karena
Perasuransian adanya peristiwa tak tentu itu utk tdk terjadi, di
4) Keppres RI No. 40 Th ttg Usaha di Bidang luar/sebelum ditutup perjanjian. Sdgkan
Asuransi Kerugian perjudian kepentingan atas peristiwa tdk tentu
5) Keputusan Menteri Keuangan RI No. itu baru ada pd kedua belah pihak dengan
1249/KMK.013/1988 ttg Ketentuan & Tata Cara diadakannya perjudian/perj pertaruhan.
Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Syarat Sahnya Perj anjian Asuransi
6) KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 ttg Usaha 1. Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt
Asuransi Jiwa. 2. Ditambah ketentuan Psl 251 KU HD ttg
pemberitahuan (notificati on), ykni tertanggung
Robert Mehr (Principle of Insurance) Asuransi wajib mem beritahukan kpd penanggung me
merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, ngenai keadaan obyek asuransi. Apabila lalai
dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam maka pertanggung an menjdi batal.
jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian Saat Terjadinya Perjanjian Asuransi
individu dapat diperkirakan • Asuransi bersifat konsensual-perjanjian harus
Pasal 246 KUHD Asuransi atau pertanggungan adalah dibuat tertulis dlam suatu akta yg dise but Polis
suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung (Psl 255 ayat (1) jo 258 (1) KUHD)
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima • Pembuktian adanya kata sepakat – polis belum
premi, untuk memberikan penggantian kerugian ada pembuktian dilakukan dg sgl cat atan, nota,
keuangan kepadanya atas suatu kerusakan, kehilangan surat perhitungan, telegram
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan • Pembuktian janji-janji dan syarat-syarat khusus–
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu harus tertulis dalam polis, jika janj i-janji/syarat2
UU No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan khusus tidak tercantum dlm polis maka janji2 tsb
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan diaggap tdk ada (bat al).
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada Kewajiban Pemberitahuan dari Tertanggung
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk • Syarat syahnya pertanggungan/asuransi
memberikan penggantian kerugian keuangan • Setiap pemberitahuan yg keliru atau tdk benar,
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan atau setiap tdk memberitahukan halhal yg
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab diketahui oleh tertanggung walaupun dg itikad
hukum, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti; baik, shg seandainya penangg ung setelah dia
atau Untuk melakukan pembayaran sejumlah uang yang mengetahui keadaan sebenarnya benda itu dia
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang tdk akan mengadaka n asuransi, atau dg syarat2
dipertanggungkan yg demikian itu, mengakibtkan batalnya asuransi.
Tiga Hal dalam Asuransi Pembatasan Tanggung Jawab Penanggung (Eksonerasi)
1. Penanggung: pihak yang berjanji membayar jika • Cacat sendiri pada benda pertanggungan
peristiwa pada unsur ke tiga terlaksana. • Kesalahan tetanggung sendiri
2. Tertanggung: pihak yang berjanji membayar • Eksonerasi karena pemberatan risiko Benda dan
uang kepada pihak penanggung. jasa, jiwa dan raga kesehatan manusia, tanggung
3. Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi jawab hukum, serta semua kepentingan yang
(evenement) dapat hilang, rusak, rugi dan atau berkurang
Pasal 246 KUHD nilainya.
1. Adanya kepentingan (Psl 250 jo 268 KUHD) Obyek Asuransi
2. Adanya peristiwa tak tentu Benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan manusia,
3. Adanya kerugian tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan yang
Perbedaan antara asuransi dan perjudian dapat hilang, rusak, rugi dan atau berkurang nilainya.
Jenis Usaha Perasuransian 7. THE PRINCIPLE OF PROFIT SHARING
1. Usaha Asuransi Kerugian, jasa dlm • PRINSIP BAGI HASIL (MUDHARABAH)
penanggulangan risisko atas kerugian , • Pengembalian sebagian premi jika
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hk kpd • Tidak pernah klaim
pihak ketiga, yg timbul dr peristiwa tdk pasti. • Berakhirnya masa pertanggungan
2. Usaha Asuransi Jiwa, jasa dalam penanggulangan • Sesuai rate bulan jatuh tempo
risiko yg dikaitkan dg h idup/matinya seseorang Kejahatan perasuransian
yg dipertanggungkan. 1. Menjalankan usaha perasuransian tanpa ijin
3. Usaha Reasuransi yg memberikan jasa dalam 2. Penggelapan premi asuransi
pertanggungan ulang thd ri siko yg dihadapi oleh 3. Penggelapan kekayaan perusahaan asuransi
Perusahaan Asuransi Kerugian dan Perusahaan 4. Penerima, penadah, pembeli, penjual kembali,
Asu ransi Jiwa. pengagun kekayaan perusahaan a suransi hasil
Bentuk Usaha Asuransi penggelapan
1. Perusahaan Perseroan (Persero). 5. Pemalsuan dokumen perusahaan asuransi
2. Koperasi. 6. Tindak pidana yg dilakukan oleh atau atas nama
3. Perseroan Terbatas. nama badan hukum/bukan BH.
4. Usaha Bersama (Mutual) Catatan: Usaha Kepailitan dan likuidasi perusahaan asurasi
konsultan atuaria & agen asuransi dpt dilakukan 1. Menteri Keuangan dapat memintakan kepada
oleh perusahaan perorangan. pengadilan agar perusahaan ybs dinyatakan p
7 Prinsip Asuransi ailit.
1 . THE PRINCIPLE OF IINSURABLE INTEREST Hubungan 2. Hak pemegang Polis atas pembagian harta
secara hukum dengan obyek yang diasuransikan: pemilik, perusa haan asuransi yg dilikuidasi merupakan
wakil pemilik, pemberi pinjaman, bedasarkan hak utama.
perjanjian,pelanggaran perdata Tuntutan keperdataan
2. THE PRINCIPLE OF UTMOST GOOD FAITH Terhadap perusahaan perasuransian yg tdk memenuhi
• Mentaati prinisp itikad terbaik ketentuan UU No. 2 Th 1992 dan peraturan
• Pihak asuransi memberikan keterangan yang pelaksanaannya sehingga merugikan pihak lain
lengkap mengenai pertanggungannya dimungkinkan utk dituntut secara perdata supaya
• Pihak nasabah memberikan informasi yang mengganti kerugian.
benar mengenai obyek yang diasuransikan
• Saling percaya 7
3. THE PRINCIPLE OF INDEMNITY
• PRINSIP GANTI RUGI
• Ganti rugi dilakukan dengan cara:
• Pembayaran tunai, penggantian, perbaikan,
pembangunan kembali
4. PRINCIPLE OF PROXIMATE CAUSE
• Prinsip penyebab terdekat
• Penyebab yang aktif
• Penyebab yang efisien
• Tanpa intervensi penyebab lain
5. PRINCIPLE OF SUBROGATION
• PRINSIP PENGALIHAN HAK
• PASAL 284 KUHD
• Tidak boleh lebih besar dari kerugian
6.PRINCIPLE OF CONTRIBUTION
• PRINSIP PEMBAGIAN GANTI RUGI
• Ditutup oleh lebih dari satu asuransi
• Penggantian secara proporsional

Anda mungkin juga menyukai