Ida Ayu Kade Cintya Dewi
Ida Ayu Kade Cintya Dewi
Diajukan oleh:
IDA AYU KADE CINTYA DEWI
NIM: 13E11024
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali
Diajukan oleh:
IDA AYU KADE CINTYA DEWI
NIM: 13E11024
i
i
kehadapan Tim Penguji Laporan Kasus pada Program Studi DIII Keperawatan
STIKES BALI.
i
i
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
laporan kasus ini penulis banyak mendapatkan pengarahan, masukan dan bantuan
dari berbagai pihak sehingga kasus ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
2. Bapak Drs. I Ketut Widia. BN. Stud, M.M. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bali beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan
3. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa, S. Kep., selaku Ketua Program Study
DIII Keperawatan STIKES Bali yang telah memberikan izin dan petunjuk
i
v
5. Bapak Ns. IGN. Kusuma Negara, S. Kep., MNS., selaku dewan penguji
kasus ini.
10. Seluruh keluarga tercinta, Ajik, Ibu, Kakak, Bibi, Saudara yang telah
11. Seluruh rekan mahasiswa dan mahasiswi STIKES Bali dan semua pihak
v
v
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan kasus ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Laporan
Penulis
vi
v
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LEMBAR JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii
PERNYATAAN PENGESAHAN .............................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tuiuan Penulisan................................................................. 4
C. Metode Penulisan ................................................................ 5
D. Sistematika Penulisan ......................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Teoritis ................................................................. 7
1. Konsep Dasar Teori Bronkiolitis .................................. 7
a. Pengertian................................................................ 7
b. Patofisioilogi ........................................................... 7
c. Pemeriksaan Diagnosik ........................................... 10
d. Penatalaksanaan Medis ........................................... 10
2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Bronkiolitis......... 11
a. Pengkajian Keperawatan ......................................... 11
b. Diagnosa Keperawatan ........................................... 13
c. Perencanaan Keperawatan ...................................... 14
d. Pelaksanaan Keperawatan....................................... 23
e. Evaluasi Keperawata . ............................................. 23
3. Web of caution (WOC) ................................................. 25
vi
v
B. Tinjauan Kasus.................................................................... 26
1. Pengkajian Keperawatan............................................... 26
2. Diagnosa Keperawatan ................................................. 45
3. Perencanaan Keperawatan ............................................ 46
4. Pelaksanaan Keperawatan............................................. 50
5. Evaluasi Keperwatan..................................................... 59
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan..................................................... 65
B. Perencanaan Keperawatan .................................................. 67
C. Pelaksanaan Keperawatan................................................... 68
D. Evaluasi Keperawatan......................................................... 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 71
B. Saran.................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
i
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2. Genogram..........................................................................................................30
i
i
DAFTAR GAMBAR
x
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
x
xi
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peradangan pada satu atau kedua parenkin paru yang disebabkan oleh
beberapa mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit atau dapat
juga disebabkan oleh bahan kimia korosif yang terhirup. Definisi lain IRA
bawah suatu inflamasi pada alveolus dan bronkiolus terminal sebagai respon
akibat inflamasi suatu mikroba yang masuk ke dalam paru melalui penyebaran
hematogen atau inhalasi ( Mizgerd, 2008 ) Salah satu inflamasi yang dapat
ditentukan oleh adanya penyakit yang mendasarinya, angka ini akan lebih
tinggi bila terdapat respiratory sycytial virus (RSV), Bronkiolitis paling sering
1
2
jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir rendah, lahir kurang bulan, tidak
mendapat air susu ibu (ASI), terpapar asap rokok, riwayat atopi, kepadatan
rumah, dan berada pada tempat penitipan anak atau tempat-tempat umum yang
bahwa proporsi kematian bayi akibat ISPA masih 28%. Artinya bahwa dari
100 bayi yang meninggal 28 disebabkan oleh penyakit bronkitis dan terutama
80% kasus kematian ISPA pada balita adalah akibat bronkiolitis. Penelitian
pada 200 kasus ISPA dan Batuk Kronik Berulang (BKB) di Bagian IKA FKUI
35,57% pada anak usia 3-5 bulan dan 14,63% pada anak usia dibawah 4 bulan
(Said, 2011).
menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam yang menyebabkan
terhadap serangan penyakit ini sangat penting menerapkan pola hidup yang
sehat antara lain : makan-makanan yang bergizi, bagi orang tua yang sedang
dan daerah yang berdebu, yang mampu menyebabkan infeksi pada saluran
nafas, serta hindari pada daerah yang bersuhu dingin yang akan mampu
berkelanjutan.
4 bulan terakhir terhitung dari bulan Januari sampai bulan April 2016 terdapat
sebanyak 158 kasus (42,1 %). Sistem endokrin sebanyak 1 kasus (0,26 %).
kasus (0,26 %). Sistem pernafasan sebanyak 97 orang (25,8 %). Sistem
kasus (14,4 %). Pada penyakit sistem pernafasan terdiri dari beberapa spesifik
sebanyak 15 kasus (15,4 %), Pneumonia sebanyak 8 kasus (8,24 %), Dipnea
sebanyak 1 kasus (1,03 %), Akalasia sebanyak 1 kasus (1,03 %), Faringitis
sebanyak 4 kasus (4,12 %). Jumlah pasien anak dengan bronkiolitis yang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mahasiswa :
C. Metode Penulisan
dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan
meliputi Tanya jawab antara Perawat dengan Klien yang berhubungan dengan
masalah kesehatan pasien, data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa
data subjektif antara lain keluhan pasien, Ibu mengatakan anaknya sesak.
memperoleh data tentang masalah kesehatan pasien, data yang diperoleh dari
6
hasil observasi berupa data objektif, yaitu pasien tampak batuk. Pemeriksaan
yang berharga tentang kondisi pasien dan pengobatannya dan dapat bersifat
kritis dalam menentukan standar perawatan apakah telah dipenuhi atau tidak
(Nursalam, 2011).
D. Sistematika Penulisan
Bab. Bab I yaitu : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II, yaitu tentang Tinjauan
konsep dasar teori, konsep dasar kasus, dan WOC. Dan pada tinjauan kasus
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
(IRA-B) yang sering pada bayi. Sekitar 20% anak pernah mengalami satu
pada saluran nafas kecil (bronkiolus), terjadi pada anak berusia kurang
2006).
gas dalam alveoli. Lebih sering disebabkan oleh respiratory syncytial virus
(RSV), gangguan ini biasanya terjadi pada anak usia 2-12 bulan, terutama
b. Patofisiologi
1) Etiologi
7
8
2) Proses terjadi
karena radius saluran pernafasan lebih kecil selama ekspirasi, maka akan
baru terjadi bila respirasi mencapai 60x/menit. Pemulihan sel epitel baru
tampak setelah 3-4 hari, tetapi silia akan diganti setelah dua minggu.
bagian atas disertai dengan batuk pilek untuk beberapa hari biasanya
atau pada permulaan ekspirium. Pada keadaan yang berat sekali, suara
4) Komplikasi
1) Terapi
2) Suportif
a. Pengkajian Keperawatan
tarikan dada, cuping hidung, cyanosis) selama fase akut, selain itu data
1) data subyektif : Adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
orang tua mengeluh anaknya sesak nafas, batuk, bernafas dengan cepat
2)Data obyektif : Data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur
atelektasis.
1
b. Diagnosa Keperawatan
oksigen
atau influenza.
menurunnya intake.
c. Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan :
sesuai indikasi
sirkulasi/perfusi jaringan.
oksigen
dengan cairan.
pasien.
asidosis.
gas.
Intervensi :
pergerakan dada.
meningkat.
sesuai indikasi
memobilisasi sekret.
menurunnya intake.
Tujuan : cairan
adekuat Intervensi :
melalui evaporasi.
membran mukosa.
resiko dehidrasi.
Intevensi :
infeksi.
Intervensi :
2
nukomsumsi makanan
pasien.
Intervensi:
tahanan alamiah
bronkiolitis.
Intervensi :
perawatan anak.
2
jelas.
Intervensi :
menggunakan pengetahuan.
keluarga kooperatif.
berlebihan.
d. Pelaksanaan Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
4) Cairan adekuat
Suplai O2 Ansietas
Resti
Penumpukan Obstruksi sekret penyebaran Pusat
B. Tinjauan Kasus
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Pengumpulan data
1) Identitas Anak
a) Pasien
(1) Nama : AS
b) Orang tua
(1) Ayah
(a) Nama : KS
Karangasem
2
(1) Ibu
(a) Nama : SA
Karangasem
2) Alasan Dirawat
orang tua pasien mengatakan anaknya sesak sejak 4 hari yang lalu
batuk
Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak sejak 4 hari yang lalu,
batuk pilek setelah imunisasi, lalu orang tua pasien mengajak pasien
turun. Pada tanggal 25 April 2016 pasien masih batuk tetapi tidak
mg), nebuleser ventolin 0,5 cc @ 8jam, obat oral Mucera drop 3x0,2
inap untuk mendapat terapi lebih lanjut. Pada tanggal 27 April 2016
Nadi=121x/menit.
tetes/menit
nifas.
laki-laki dengan berat bayi 4150 gram, dan panjang badan 49 cm.
Orang tua pasien mengatakan bahwa dari keluarga tidak yang pernah
7) Genogram :
KS
SA
AS
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= hubungan keluarga
= Tinggal Serumah
= Klien
Penjelasan genogram :
kebidan.
9) Riwayat imunisasi
setelah lahir, BCG pada umur bayi satu bulan, Polio I pada umur satu
bulan, Polio II pada umur tiga bulan, DPT I pada umur tiga bulan.
a) Riwayat Pertumbuhan
4.150 gram, dan panjang badan 49 cm, saat berumur satu bulan
berat badan pasien 5.150 gram, saat berumur dua bulan pasien
kg, berat badan selama sakit 6 kg, ibu pasien mengatakan anaknya
timbuh gigi.
b) Riwayat Perkembangan
a) Pemberian ASI
a) Data biologis
(1) Bernafas
menetek.
(3) Eleminasi
karena sesaknya.
kali sehari pagi dan sore dan keramas 1 kali seminggu. Saat
3
b) Data psikologis
c) Data sosialisasi
dan ibunya.
(2) Bermain
(3) Rekreasi
menonton televisi.
(4) Prestasi
d) Data Spiritual
e) Reaksi hospitalisasi
atau puskesmas.
bersih.
3
a) Kepala
kebersihan cukup.
benjolan.
3
b) Mata
cukup.
benjolan.
c) Hidung
kebersihan cukup.
benjolan.
d) Telinga
kebersihan cukup.
benjolan.
e) Mulut
f) Leher
pergerakan terkoordinasi.
g) Thoraks
(1) Paru
dada simetris.
Perkusi : sonor
ronchi
(2) Jantung
dada simetris.
Perkusi : dalnes
h) Abdomen
Perkusi : timpani
i) Ekstriminitas
ada
Pergerakan : kuat
Tabel 2
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
PASIEN AS DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
PADA TANGGAL 26 APRIL 2016 PUKUL 23.45 WITA
b. Analisa Data
Tabel 3
ANALISA DATA PASIEN AS
DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 APRIL 2016
No Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan
1 2 3 4
1. ibu mengatakan anaknya - Pasien tampak sesak Ketidak
sesak nafas sejak 4 hari - Pasien tampak batuk efektifan
yang lalu disertai batuk berdahak bersihan
- Terdengar suara nafas jalan nafas.
tambahan : ronchi
- Respirasi = 39 x/menit.
- Terdapat penggunaan
retraksi otot dada
c. Rumusan Masalah
d. Analisis Masalah
S : Ibu mengatakan anaknya sesak nafas sejak 4 hari yang lalu disertai
utama
submukosa
menimbulkan komplikasi
pernafasan.
mengalami kecemasan.
4
anaknya.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
a. Prioritas diagnosa
ringannya masalah
Ibu mengatakan anaknya sesak nafas sejak 4 hari yang lalu disertai
gelisah.
4
b. Rencana Keperawatan
Tabel 4
RENCANA KEPERAWATAN PASIEN AS
DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KLUNGKUNG KLUNGKUNG
TANGGAL 27 APRIL 2016
Hari/T
gl/ Diagnosa Keperawatan Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Jam
1 2 3 4 5
Rabu, Ketidakefektifan bersihan Setelah diberikan askep 1. Observasi vital sign 1. Tubuh akan berkompensasi
27 april jalan nafas berhubungan selama 3x24 jam setiap 8 jam apabila bersihan jalan nafas tak
2016 dengan Sekresi yang kental diharapkan jalan nafas efektif dimana respirasi dan
16.00 atau berlebihan, sekunder kembali efektif nadi akan meningkat.
wita akibat : infeksi ditandai dengan kriteria hasil: 2. Kaji frekuensi / 2. Takipnea pernafasan dangkal
dengan Ibu mengatakan 1. Pasien tidak sesak kedalaman pernafasan dan gerakan dada tak simetris
anaknya sesak nafas sejak 4 lagi/ berkurang dan gerakan dada sering terjadi karena ketidak
hari yang lalu disertai 2. Batuk tidak ada nyamanan dinding dada dan
batuk,Pasien tampak sesak, 3. Tidak ada suara atau cairan paru
pasien tampak batuk, tambahan
Terdengar suara nafas (ronchi/wheezing) 3. Beri posisi yang 3. Memungkin-kan upaya nafas
tambahan : ronchi, 4. Tidak ada pernafasan nyaman (fowler atau lebih dalam dan lebih kuat
Respirasi = 37 x/menit. cuping hidung dan semi fowler) serta menurunkan ketidak
penggunaan otot nyamanan dada
bantu nafas
5. Respirasi normal (30
– 40 x/menit) 4. Delegatif dalam 4. Bronchodilator dapat
pemberian bronchodi- melegakan jalan nafas dan obat
lator (ventolin 0,75 cc+ mukolitik dapat mengurangi
Nacl 10 cc) produksi sekret
4
Dilanjutk
Lanjutan 5
1 2 3 4 5
Rabu, Resiko tinggi terhadap Setelah diberikan askep 1. Observasi vital sign, 1. selama periode waktu ini,
27 penularan infeksi selama 3x24 jam khususnya awal terapi potensial komplikasi fatal
April berhubungan dengan diharapkan penyebaran (hipotensi/syok) dapat terjadi.
2016 ketidakadekuatan infeksi tidak terjadi
Pkl pertahanan utama dengan kriteria hassil 2. Observasi tanda-tanda 2. Adanya infeksi ditandai
16.00 1. Suhu normal 36 – infeksi seperti kalor, dengan terjadinya sepsis,
wita 37,5oC dolor,tumor,rubor, abses, dan peritonitis.
2. WBC normal 4.60- fungsiolasia
10.02
3. Tidak ada tanda-tanda 3.lakukan tehnik cuci 3. menurunkan penyebaran atau
infeksi seperti kalor, tangan dengan baik tambahan infeksi
tumor, dolor, rubor, (septic dan aseptic)
fungsiolasea
4.tingkatkan asupan nutrisi 4. dengan asupan makanan
yangb adekuat dapat
meningkatkan energi dan
memperkuat daya ytahan
tubuh
5.Kolaborasi/delegatif
pemberian obat 5. antibiotika dapat membunuh
antiboitika cefotaxime
3x250 mg, mikroorganisme penyebab
dexametasone 3x 1,5 cc
bronkiolitis.
Rabu, Ansietas berhubungan Setelah diberikan askep 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mempengaruhi kemampuan
27 april dengan perubahan aktual selama 1x15 menit dan pengetahuan orang keluarga untuk menggunakan
2016 atau persepsi perubahan dalam kurun waktu 3x tua tentang penyakit pengetahuan.
4
Dilanjutk
Lanjutan 5
1 2 3 4 5
pkl pada lingkungan, sekunder 24 jam diharapkan dan perawatan anaknya.
16.00 akibat : hospitalisasi, ansietas ibu dapat
wita ditandai dengan Ibu teratasi dengan kriteria 2. Beri HE tentang 2. memberi informasi untuk
mengatakan khawatir hasil: keadaan dan cara menambah pengetahuan
dengan keadaan anaknya, 1. Ibu tidak khawatir perawatan anaknya keluarga dan dapat
ibu tampak bertanya-tanya dengan keadaan memahami keadaan anaknya.
tentang keadaan anaknya, anaknya
ibu tampak gelisah. 2. Ibu tampak tenang
3. Ibu tidak bertanya- 3.Beri motivasi atau 3. Meningkatkan proses belajar,
tanya dengan dorongan pada keluarga meningkatkan pengambilan
keadaannya keputusan dan mencegah
ansietas berhubungan dengan
ketidaktahuan
4
5
4. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Tabel 5
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN AS
DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 – 30 APRIL 2016
Hari/Tangga
Diagnosa Tindakan
l/ Evaluasi Paraf
Keperawatan Keperawatan
Jam
1 2 3 4 5
Rabu, 1, 2 mengobservasi Keadaan umum Dayu
27 April vital sign baik, ibu pasien
2016 mengatakan
Pkl 16.00 anaknya masih
Wita sesak dan batuk, S
: 37,5OC, RR :
39x/menit, Nadi :
121x/menit, tidak
ada tanda-tanda
infeksi
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
17.00Wita tanda-tanda vital baik, ibu pasien
mengatakan
anaknya masih
sesak dan batuk, S
: 37,5OC, RR :
39x/menit, Nadi :
121x/menit
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
Kamis, 28 1 mengobservasi Keadaan umum Prwt
April 2016 tanda-tanda vital baik, ibu pasien
Pkl.05.00 mengatakan
wita anaknya masih
sesak dan batuk, S
: 37,5OC, RR :
38x/menit, Nadi :
120x/menit
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
wita antibiotic diijeksikan melalui
cefotaxime 250 IV perset, tidak ada
mg, dexametasone reaksi alergi
½ mg
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
mengatakan
anaknya masih
sesak dan batuk, S Prwt
: 37,5OC, RR :
38x/menit, Nadi :
120x/menit
Jumat,29
April 2016 1 mengobservasi Keadaan umum Prwt
Pkl. 05.00 tanda-tanda vital baik, ibu pasien
wita mengatakan
anaknya masih
sesak dan batuk, S
: 37,5OC, RR :
37x/menit, Nadi :
120x/menit
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
mg, dexametasone tidak ada reaksi
½ mg alergi
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
rubor, dolor,
tumor, dan
fungsiolasea
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
05.00wita tanda-tanda vital baik, ibu pasien
mengatakan
anaknya masih
sesak dan batuk, S
: 37,5OC, RR :
36x/menit, Nadi :
120x/menit
Dilanjutk
5
Lanjutan
1 2 3 4 5
Nacl 10cc)
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Evaluasi formatif
Tabel 6
CATATAN PERKEMBANGAN PADA PASIEN AS
DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 28 APRIL 2016
A: Tujuan 1,2,3,4,5,
belum tercapai,
masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi no.1,2,3
,4, 5
Kamis, 28 Resiko tinggi terhadap S: - Dayu
April 2016 penularan infeksi
pkl.16.00 berhubungan dengan O: WBC = 21.67
wita ketidakadekuatan pertahanan 10^3/uL
utama S : 37,50C
tidak ada tanda
infeksi seperti
kalor, tumor,
dolor, rubor,
fungsiolasea.
A: Tujuan 1,3,
Dilanjutk
Lanjutan. 6
tercapai, masalah
teratasi sebagian
P: Lanjutkan
intervensi no.5
P: Lanjutkan
intervensi no.1, 2,
dan 3
6
Tabel 7
CATATAN PERKEMBANGAN PADA PASIEN AS
DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL 2016
A: Tujuan 1,2,3,4,5,
belum tercapai,
masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
no.1,2,3 ,4, 5
Jumat, 29 Resiko tinggi terhadap S: - Dayu
April 2016 penularan infeksi
pkl.16.00 berhubungan dengan O: WBC= 21.67
wita ketidakadekuatan pertahanan 10^3/uL
utama S : 37,40C
tidak ada tanda
infeksi seperti
kalor, tumor,
dolor, rubor,
fungsiolasea.
A: Tujuan 1,4,
tercapai, masalah
teratasi sebagian
Dilanjutk
6
Lanjutan.,..
P: Lanjutkan
intervensi no.2,
dan 3
Jumat, 29 Ansietas orang tua S: Ibu mengatakan Dayu
April 2016 berhubungan dengan khawatir dengan
pkl.16.00 perubahan aktual atau keadaan
wita persepsi perubahan pada anaknya.
lingkungan, sekunder akibat :
hospitalisasi, ditandai dengan O: Ibu tampak
Ibu mengatakan khawatir bertanya-tanya
dengan keadaan anaknya, ibu tentang keadaan
tampak bertanya-tanya anaknya. Ibu
tentang keadaan anaknya, ibu tampak gelisah.
tampak gelisah.
A: Tujuan 1, 2, dan
3 belum tercapai,
masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi no.1,2,
dan 3
6
b. Evaluasi somatif
Tabel 8
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN AS
DENGAN BRONKIOLITIS
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 30 APRIL 2016
A: Tujuan 1, 2, 3,
4, dan 5,
tercapai,
masalah
teratasi.
P: Pertahankan
kondisi pasien.
Sabtu, 30 Resiko tinggi terhadap S: Dayu
April 2016 penularan infeksi
pkl.16.00 berhubungan dengan O: Suhu 37,40C
wita ketidakadekuatan WBC = 21.67
pertahanan utama 10^3/uL
tidak ada tanda
infeksi seperti
Dilanjutkan
6
Lanjutan
kalor, tumor,
dolor, rubor,
fungsiolasea.
A: Tujuan 1,4,
tercapai,
masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
intervensi no.2,
dan 3
Sabtu, 30 Ansietas orang tua S: Ibu mengatakan Dayu
April 2016 berhubungan dengan tidak khawatir
pkl.16.00 perubahan aktual atau lagi dengan
wita persepsi perubahan pada keadaan
lingkungan, sekunder anaknya,
akibat : hospitalisasi,
ditandai dengan Ibu Ibu tidak
mengatakan khawatir O: bertanya-tanya
dengan keadaan anaknya, lagi dengan
ibu tampak bertanya-tanya keadaan
tentang keadaan anaknya, anaknya, Ibu
ibu tampak gelisah. tampak tenang
Tujuan 1, 2, dan
A: 3 tercapai,
masalah
teratasi
Pertahankan
P: pemahaman
orang tua
BAB III
PEMBAHASA
ditemukan antara konsep dasar teori dengan kenyataan yang dijumpai pada kasus.
A. Pengkajian Keperawatan
membahas tentang kesenjangan antara data subjektif dan data objektif dan
diagnose keperawatan. Ada beberapa data subjektif pada tinjauan teori yaitu,
orang tua mengeluh anaknya sesak nafas, batuk, bernafas dengan cepat
(takipnea), tidak mau makan dan orang tua mengatakan khawatir dengan
keadaan anaknya. Dan data objektif yang ada diteori yaitu, cyanosis, batuk-
(takipnea, wheezing, ronchi, retraksi otot dada). Data subjektif yang muncul
pada kasus berdasarkan teori yaitu, orang tua mengeluh anaknya sesak nafas,
65
6
daridata subjektif yaitu, tidak mau makan. Pada kasus data tersebut tidak
muncul karena sekret tidak sampai tertelan kesaluran pencernaan dan tidk
hidung, takipnea, cyanosis, wheezing. Pada kasus data tersebut tidak muncul
cyanosis, wheezing.
diagnosa keperawatan lainnya tidak muncul pada tinjauan kasus karena tidak
takefektif, tidak ada data mendukung seperti, dipnea, nafas cuping hidung.
Kekurangan volume cairan, tidak ada data mendukung seperti, mual muntah.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, tidak ada data mendukung seperti,
B. Perencanaan Keperawatan
meliputi prioritas dan rencana keperawatan. Pada teori dan kasus tidak
kental atau berlebihan, sekunder akibat : infeksi, Diagnosa yang kedua yaitu
adekuat pertahanan utama, dan Diagnosa yang ketiga yaitu Ansietas orang
minuman air hangat tidak bisa dilakukan karena pasien masih berumur 3
bulan dan harus diberikan ASI ekslusif saja. Kedua rencana keperawatan
isolasi pencegahan tidak bisa dilakukan karena tidak ada ruangan khusus
untuk melakukan tindakan tersebut. Dan diagnosa ansietas pada orang tua
dilaksanakan. Selain Rencana Keperawatan yang ada pada teori, tidak ada
C. Pelaksanaan Keperawatan
diagnosa sudah bisa dilaksanakan pada pasien AS. Hal ini tidak lepas dari
Adapun tindakan yang dilakukan oleh penulis yang tidak dibuat pada
dilakukan pendokumentasian.
D. Evaluasi Keperawatan
kriteria hasil dari tindakan keperawatan yang diberikan. Pada hasil evaluasi
formatif yang telah dilakukan pada tanggal 28 April 2016 untuk diagnosa
Ansietas pada orang tua masalah belum teratasi. Evaluasi tanggal 29 April
jalan nafas masalah teratasi, dengan kriteria hasil tercapai seperti, pasien tidak
sesak lagi/ berkurang, batuk tidak ada, tidak ada suara tambahan
tercapai sebagian seperti, tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kalor, tumor,
7
dolor, rubor, fungsiolasea, suhu normal 36 – 37,5 oC. Diagnosa ansietas pada
orang tua masalah teratasi, dengan kriteria hasil tercapai seperti, Ibu tidak
khawatir dengan keadaan anaknya, Ibu tampak tenang, Ibu tidak bertanya-
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 April 2016 pukul 16.00 wita.
Berdasarkan pengkajian data subjektif yang muncul pada kasus yaitu, Ibu
mengatakan anaknya sesak nafas sejak 4 hari yang lalu disertai batuk, Ibu
pada kasus yaitu, pasien tampak sesak, pasien tampak batuk berdahak,
retraksi otot dada, suhu saat pengkajian 37,5 0C, WBC 21.67 10^3/Ul, Ibu
71
7
(cefotaxime 3x250 mg, dexametasone 3x1,5 cc). Ansietas orang tua rencana
orang tua tetang penyakit dan perawatan anaknya, beri HE tentang keadaan
dibuat. Dari tiga masalah yang muncul, yaitu ketidakefektifan bersihan jalan
nafas, kriteria hasil tercapai seperti, pasien tidak sesak lagi/ berkurang, batuk
tidak ada, tidak ada suara tambahan (ronchi/wheezing), tidak ada pernafasan
cuping hidung dan penggunaan otot bantu nafas, respirasi normal (30 – 40
7
sebagian seperti, tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kalor, tumor, dolor,
hasil tercapai seperti, Ibu tidak khawatir dengan keadaan anaknya, Ibu tampak
B. Saran
menjaga sikap terapeutik yang baik dan agar dapat ditingkatkan lagi.
perawat.
Carpenito, Lynda Juall. (2013) .Diagnosa Keperawatan (Edisi 13). Jakarta : EGC.
Https://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus.
Mizgerd JP. Acute lower respiratory tract infection N Eng Med. 2008; 358 : 716-
27.
Nursalam. (2011). Proses dan dokumentasi keprawatan konsep dan praktik (Edisi
2). Jakarta : Salemba Medika. Diperoleh tanggal 13 November 2013, dari
http://buku-proses-2008. Pdf, ners.Unais.ac.id.
Zain MS. 2010. Bronkiolitis. Dalam: Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama.
Jakarta. Badan Penerbit IDAI; h. 333-347.
LAMPIRAN 1
GAMBAR 1
ANATOMI SALURAN NAFAS
Organ-organ Pernafasan :
a) Hidung
menghangatkan udara.
b) Tekak (faring)
dibawahnya.
seperti kuku kuda (huruf C). Sebelah dalam diliputi oleh sel
f) Paru-Paru
nafas. Satu kali bernafas adalah satu kali inspirasi dan satu kali
Topik : Bronkiolitis
Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara pencegahan, cara
Waktu : 30 Menit
Bronkiolitis.
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media : Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan dan
No Kegiatan Kegiatan Sasaran
Waktu
penyuluhan
2 Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang : Mendengarkan dan
2. Penyebab Bronkiolitis
Bronkiolitis
4. Cara pencegahan
Bronkiolitis
5. Cara penanganan
Bronkiolitis
1. Pengertian Bronkiolitis
2. Penyebab Bronkiolitis
Bronkiolitis
4. Cara pencegahan
Bronkiolitis
5. Cara penanganan
Bronkiolitis
4 Penutup Mengucapkan terima kasih 1. Memperhatikan
diberikan. salam
1. Mengucapkan salam
penutup
G. Metode Evaluasi
1. Lisan
A. Pengertian
akut pada saluran nafas kecil (bronkiolus), terjadi pada anak berusia
(Mansjoer, 2006)
B. Penyebab
4. Sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, pernafasan cuping hidung, retraksi
otot dada.
D. Cara Pencegahan
makan-makanan yang bergizi, bagi orang tua yang sedang merokok agar
menjauhi anak-anak, dan hindari bepergian ke tempat umum dan daerah yang
berdebu, yang mampu menyebabkan infeksi pada saluran nafas, serta hindari
pada daerah yang bersuhu dingin yang akan mampu merangsang pilek.
E. Cara penanganan
1. Mengatur posisi agar lebih mudah bernafas seperti semi fowler (posisi
setengah duduk)
2. Bila suhu tubuh meningkat beri kompres dahi, ketiak dan obat penurun
panas (parasetamol).