Anda di halaman 1dari 27

i

ENERGI LISTRIK DAN PENERAPANNYA

(Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta IPA 3)

Disusun Oleh:

Atika Putri (1923025005)


Almira Aspridanel (1923025009)
Johariah (1923025002)

MAGISTER PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ii2

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah atas rahmat dan hidayah Allah SWT dan semangat dari
berbagai pihak kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Energi Listrik
dan Penerapannya” sebagai tugas kelompok mata kuliah kapita selekta IPA 3.
Berbagai referensi yang relevan digunakan sebagai pendukung penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga
kritik dan saran pembaca sangat saya harapkan untuk perbaikan dimasa
mendatang. Demikian hasil makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi segala
pihak.

Bandar Lampung, 16 November 2020

Penulis
0
iii

DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Energi dan Daya Listrik..................................................................3
2.2 Gejala Kelistrikan..............................................................................................4
2.3 Sumber dan Penerapan Energi Listrik ..............................................................4
2.4 Konduktor, Isolator dan Semikonduktor Listrik.............................................16
2.5 Perubahan Energi Listrik.................................................................................17
2.6 Rumus Dan Daya Listrik..................................................................................18

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di masa yang semakin berkembang ini, semakin banyak pula kebutuhan dan
tuntutan yang sering muncul dalam keseharian. Dalam bidang kelistrikan
misalnya. Setiap manusia pasti memerlukan listrik untuk melancarkan kegiatan
sehari-hari yang tidak ada habisnya dan selalu berjalan terus menerus. Seperti
penggunaan lampu, setrika, mesin cuci, kulkas, kipas angin, dan lain sebagainya.

Peralatan elektronik itulah yang membutuhkan adanya energi listrik disetiap


penggunaannya. Oleh karena itu, manusia pasti membutuhkan listrik yang selalu
ada ketika akan menggunakannya. Sering diketemukan pemadaman listrik yang
datang secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan lamanya listrik itu padam.
Inilah yang sangat mengganggu keberlangsungan aktivitas manusia.

Energi listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi kehidupan
manusia karena banyak sekali peralatan yang biasa menggunakan listrik sebagai
sumber energinya. Dengan pentingnya energi listrik bagi kehidupan sehari-hari,
maka pemanfaatan energi listrik sangat penting untuk dijaga, karena jumlah
energi listrik yang terbatas. Seiring berjalannya waktu, manusia mengabaikan
pentingnya hal dalam penggunaan energi listrik karena terlalu banyak main
smartphone yang mengakibatkan pemborosan energi listrik. Karena kurangnya
kesadaran dan perilaku manusia dalam menggunakan energi listrik yang
menyebabkan kebiasaan pemborosan energi listrik yang mengakibatkan
mahalnya tagihan listrik. Tak heran jika negara menginvestasikan banyak dana
untuk menjaga infrastruktur listrik, guna mampu memenuhi kebutuhan banyak
masyarakat. Sumber listrik tersebut juga akan berpengaruh pada sistem
produksi, sehingga akan besar kaitannya dengan sistem perekonomian negara.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai energi listrik, sumber
2

listrik, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah sebagai


berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan energi listrik dan daya listrik?


2. Apa yang dimaksud dengan gejala kelistrikan?
3. Apa saja sumber dan penerapan energi listrik ?
4. Apa yang dimaksud dengan konduktor, isolator, dan semikonduktor listrik?
5. Apasaja perubahan dari energi lisrik?
6. Bagaimana rumus energi listrik ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan pengertian energi dan daya listrik


2. Untuk menjelaskan gejala kelistrikan
3. Untuk menjelaskan macam-macam sumber dan penerapan energi listrik
4. Untuk mejelaskan konduktor, isolator, dan semikonduktor listrik
5. Untuk menjelaskan perubahan dari energi listrik
6. Untuk menjelaskan rumus dan contoh soal dari energi listrik
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Energi dan Daya Listrik

Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik


pada suatu beda potensial tertentu. Merupakan energi utama yang dibutuhkan bagi
peralatan listrik/ energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere
(A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan
konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain. Energi yang berasal dari muatan listrik yang menimbulkan
medan listrik statis atau bergeraknya elektron pada konduktor (pengantar listrik)
atau ion (positif atau negatif) pada zat cair atau gas.

Fungsi energi listrik yaitu agar peralatan listrik dan alat elektronik dapat
digunakan, tetapi tentunya diperlukan energi tegangan listrik yang sesuai dengan
kebutuhan alat tersebut. Mengapa demikian ?. Karena apabila Energi listrik
tidak sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik dan alat elektronik dapat
berdampak pada alat tersebut misalnya tidak dapat beropersai, beroperasi tidak
maksimal, atau bahkan alat tersebut bisa rusak. Kesesuaian energi listrik tersebut
mencakup tipe tegangan atau arus yang diperlukan ( AC atau DC ) , besar-
kecilnya tegangan yang diperlukan, serta arus minimal atau terendah yang
dibutuhkan, adapun fungsi energi listrik adalah sebagai penerangan, sumber
energi, penghasil panas dan penghasil gerak. Jika digunakan bersamaan, maka
peralatan listrik yang berdaya besar membutuhkan energi listrik yang berdaya
besar pula sebanding dengan peralatan yang sejenis yang berdaya kecil.
Selain bergantung pada daya listrik, besar energi listrik juga bergantung pada
lamanya peralatan digunakan. Jika semakin lama peralatan digunakan, maka
energi listrik yang diperlukan juga semakin besar.
4

Pengertian daya adalah laju dilakukannya usaha. Jika semakin cepat usaha
dikerjakan suatu gaya, maka semakin besar dayanya. Dalam SI daya di ukur
dalam satuan watt (W). Berbagai peralatan listrik mengubah energi listrik
menjadi energi bentuk lain. Cepatnya pengubahan energi ini bergantung pada
daya listrik peralatan itu. Semakin cepat peralatan itu mengubah energi listrik
menjadi energi bentuk lain, maka semakin besar dayanya. Sebaliknya semakin
lambat peralatan itu mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, maka
semakin kecil dayanya. Daya Listrik yang dihasilkan oleh berbagai peralatan
listrik dapat pula kita ketahui dengan mengalihkan beda potensial dengan kuat
arus yang melalui peralatan itu.

2.2 Gejala Kelistrikan

Dalam kehidupan sehari-hari gejala-gejala kelistrikan ini dapat kita lihat. Gejala-
gejala listrik adalah tanda- tanda adanya listrik. Kilat dan petir merupakan
peristiwa alam yang menunjukkan adanya gejala listri seperti pada beberapa
benda berikut, sisir plastik, balon, atau penggaris plastik. Setiap benda yang
mempunyai dua muatan, yaitu muatan positif dan negatif dengan jumlah muatan
yang sama. Apabila benda tersebut digosokkan, maka akan terjadi perubahan
muatan. Seperti saat sisir plastik digosokkan pada rambut, muatan negative yang
terdapat pada sisir plastik akan bertambah. Ketika sisir plastik didekatkan pada
kertas maka akan terjadi gaya listrik (tarik-menarik), kenapa begitu karena
muatan negatif pada kertas menjauhi sisir sehingga sisi kertas yang dekat sisir
menjadi lebih positif. Akibatnya kertas akan tertarik oleh sisir plastik. Muatan
listrik yang terkandung dalam sisir plastik tersebut tidak mengalir sehingga
disebut listrik yang diam atau listrik statis.

2.3 Sumber dan Penerapan Energi Listrik

Sumber arus listrik dibedakan menjadi 2 yaitu :


a. Sumber arus listrik bolak balik (AC) Contohnya dinamo arus AC dan
generator
b. Sumber arus Searah (DC) Contohnya : elemen volta elemen kering (baterai)
akumulator (aki) dinamo arus searah dan lain-lain.
5

Berikut karakterisrik dari beberapa sumber arus listrik :

a. Elemen Volta.
Elemen Volta terdiri dari lempengan seng (Zn) dan lempengan tembaga (Cu)
yang dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat encer (H2SO4). Kutub positif
Tembaga (Cu) kutub negatifnya Seng (Zn) Larutan elektrolitnya adalah asam
sulfat encer (H2SO4), dalam penggunaan elemen volta tidak praktis
digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena adanya gelembung-
gelembung gas yang menghalangi aliran muatan listrik sehingga elemen
volta tidak bertahan lama.

Reaksi antara larutan asam sulfat encer dan seng mengakibatkan lempengan
seng bermuatan negatif. Sedangkan reaksi antara larutan asam sulfat encer
dan tembaga mengakibatkan tembaga bermuatan negatif. Jika lempeng
tembaga dan lempeng seng kita hubungkan dengan sebuah lampu kecil,
maka lampu itu akan menyala. Tetapi beberapa lama kemudian terjadi
gelembung-gelembung gas pada lempeng tembaga. Gelembung-gelembung
gas itu menghalangi arus listrik. Jadi, Elemen Volta hanya dapat dipakai
sebagai sumber energi listrik untuk beberapa saat saja.

b. Baterai (Sel kering)


Batu baterai merupakan sumber energi listrik yang dapat digunakan dalam
waktu lama. Elemen kering memiliki bobot yang sangat ringan sehingga
mudah dibawa kemana-mana. Saat ini baterai digunakan oleh manusia untuk
beragam kepentingan, misalnya sumber energi pada lampu senter, jam
dinding, radio, dan peralatan listrik lainnya.Kutub positif batang karbon (C)
kutub negatif seng (Zn) senyawa kimia NH4Cl sebagai penGhantar muatan
listrik sedangkan dispolarisatar digunakan MnO2 beda potensial antara
kutub-kutub baterai 1,5 volt bila baterai digunakan lama kelamaan muatan
yang terkumpul pada seng semakin sedikit dan beda potensialnya menurun
akhirnya habis. Bahan-bahan tersebut bereaksi sehingga ujung batang arang
menjadi kutub positif elemen dan lempengan seng yang berada pada bagian
bawah menjadi kutub negatifnya.
6

c. Aki (Sel basah)


Aki atau accumulator sederhana terdiri atas dua lempeng timbal yang
tercelup dalam larutan asam sulfat. Namun dua lempeng timbal dan larutan
asam sulfat itu belum cukup membuat aki dapat digunakan sebagai sumber
energi listrik. Aki tersebut harus dialiri arus listrik terlebih dahulu agar dapat
menjadi sumber listrik. Arus listrik yang mengalir dalam aki mengakibatkan
timbal yang satu menjadi timbal peroksida (PbO2) dan timbal yang satunya
lagi menjadi timbal (Pb). Dalam hal ini timbal menjadi kutub negatif
sedangkan timbal peroksida berfungsi sebagai kutub positif. Dengan
menghubungkan kedua kutub tersebut melalui sebuah kabel, maka kita akan
bisa mendapatkan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari.Kutub positifnya
timbal peroksida (PbO2) kutub negatifnya timbal murni (Pb) dan larutan
elektrolitnya asam sulfat (H2SO4). Aki umumnya mengandung 6 sel dengan
beda potensial tiap sel 2 volt sehingga beda potensial aki 12 volt dan lain-
lain.

d. Stop kontak. Beda potensial listrik yang terdapat pada stop kontak yang
terpasang dirumahmu sebesar 220 volt digunakan untuk pemakaian listrik
dalam kehidupan sehari-hari

e. Dinamo
Pada dinamo, energi gerak atau energi mekanik diubah menjadi energi
listrik. Dinamo sepeda terdiri atas magnet berbentuk U dan suatu kumparan.
Bila kepala dinamo berputar, maka kumparan yang berada di tengah magnet
ikut berputar. Perputaran magnet tersebut menyebabkan timbulnya arus
listrik

Sumber-sumber energi listrik yang dipergunakan untuk kebutuhan listrik bagi


manusia antara lain sebagai berikut:
a. Nuklir. Energi nuklir merupakan sumber energi yang paling padat dari
sumber energi yang ada yang dikembangkan oleh manusia sebagai contoh 1
7

kg batubara bila diolah menjadi energi listrik dapat menyalakan lampu 100
watt selama 4 hari tapi dengan 1 kg uranium kita bisa menggunakan lampu
kurang lebih 180 tahun.
b. Minyak Minyak digunakan untuk bahan bakar Pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD)
c. Energi gelombang Pemanfaatan energi gelombang laut pasang
membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan reaktornya
selain itu kecepatan gelombang yang tidak stabil menjadi kendala dalam
penggunaan energi ini.
d. Sumber Energi Angin Kecepatan angin menentukan seberapa besar daya
listrik yang dihasilkan.
e. Batu Bara Batu bara sangat mudah ditemukan tapi kekurangannya adalah
dibutuhkan lubang yang besar dalam pemanfaatannya serta membutuhkan
anggaran yang cukup besar.
f. Hidro Elektrik (Bendungan) Energi air dari bendungan akan memutar turbin
untuk mendapatkan sumber energi listrik, kendalanya bila pada musim
kemarau akan terjadi kekurangan air sehingga tidak bisa memutar turbin.
Selain sumber energi diatas terdapat sumber energi lain misalnaya panas
bumi tenaga surya energi pasang surut energi biomassa dimanfaatkan juga
untuk menghasilkan kebutuhan listrik bagi manusia.

Transmisienergi listrik
Transmisienergi listrik Transmisi (penyaluran) adalah penyaluran energi
listrik dari satu tempat ke tempat lain sehingga semua mempunyai listrik.
Misalnya: dari pempangkit listrikk ke gardu induk , dari gardu induk ke
gardu induk lainnya, dari gardu induk ke jaringan tegangan menengah dan
gardu distribusi.
8

Gambar 1. Diagram sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik


Gambar di atas merupakan diagram dasar dari sistem transmisi dan distribusi
tenaga listrik yang terdiri dari :
1) Stasiun pembangkit listrik
2) Transimisi pembagian untuk merubah menaikan dan menurunkan
tegangan pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta meliputi
regulasi tegangan.
3) Percabangan antar bagian stasiun untuk pasokan tenaga listrik yang
berbeda untuk keperluan konsumen
4) Distribusi substation. Pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari
tegangan medium menjadi tegangan rendah dengan transformator step-
down dimana memiliki tap otomatis dan memiliki kemampuan untuk
regulator tegangan rendah.
5) Tegangan transmisi Tegangan generator dinaikan ke tingkat yang dipakai
untuk transmisi yaitu antara 11 kV dan765 kV sedangkan tegangan ektra
tinggi (Ektra High Voltage atau EHV) yaitu 365 kV; 500 kV dan 765 kV.
6) Tegangan tinggi standar (High Voltage atau HV standar) :115 kV; 138
kV; 230 kV 7. Untuk sistem distribusi tegangan menegah yaitu antara 24
kV dan 69 kV umumnya antara 120 V dan 69 kV sedangakan untuk
tegangan rendah antara 120 V sampai 600 V
9

Generator

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga
seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin
berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator
ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi setelah melalui
berbagai tahapan.

Menurut sumber yang digunakan, pembangkit listrik dapat dibagi menjadi


dua jenis, yaitu pembangkit listrik dengan sumber energi tak terbarukan, dan
pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.

Berikut ini akan kami jelaskan mekanisme pada beberapa pembangkit listrik.

1. Pembangkit Listrik dengan Energi Tak Terbarukan

a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, bahan utama yang digunakan adalah
bahan bakar fosil. Energi kimia yang tersimpan dalam bahan bakar fosil
(batu bara, gas alam, minyak bumi) dan oksigen dari udara dikonversikan
menjadi energi termal, energi mekanis, lalu energi listrik untuk penggunaan
berkelanjutan dan distribusi secara luas.

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, tenaga penggerak dihasilkan dari


pembakaran bahan bakar. Pembakaran bahan bakar akan menghasilkan
suhu tinggi yang nantinya digunakan untuk memanaskan air. Air yang
dipanaskan ini akan menjadi uap bertekanan tinggi yang nantinya akan
digunakan untuk memutar turbin generator.

Sampai saat ini, pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil masih
10

merupakan penyedia energi terbesar di dunia. Ini karena efisiensi dan


besarnya energi yang dihasilkan. Meskipun begitu, ini juga menghasilkan
sisa pembakaran yang mencemari alam. Contohnya adalah CO 2 yang dapat
menghasilkan efek rumah kaca.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik


thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir memanfaatkan reaksi fisi pada mineral,


yaitu uranium, yang menghasilkan suhu tinggi. Suhu tinggi yang dihasilkan
oleh reaksi fisi uranium kemudian digunakan untuk memanaskan air
sehingga terbentuklah uap bertekanan tinggi. Uap inilah yang nantinya akan
digunakan untuk memutar turbin generator.

Sumber energi yang digunakan adalah sumber energi dari mineral alam.
Sehingga ada kemungkinan kalau suatu saat nanti akan habis. Hingga saat
ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia dengan 441 diantaranya
beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut
menyuplai 17% daya listrik dunia.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap


dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
11

Gambar 2. PLTU dan PLTN

2. Pembangkit Listrik dari Sumber Energi Terbarukan

a. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Untuk menghasilkan listrik dari cahaya diperlukan sebuah proses yang dikenal
sebagai proses fotoelektrik.

Proses fotoelektrik ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1) Fotoemisivitas, adalah proses pemancaran elektron dari suatu bahan ketika


bahan tersebut berinteraksi dengan cahaya.
2) Fotokonduktivitas, adalah peristiwa peningkatan arus listrik yang mengalir
melalui suatu bahan konduktor ketika bahan tersebut dikenai cahaya.
3) Efek Fotovoltaik, adalah proses yang terjadi keika cahaya jatuh ke bidang
batas dua buah bahan yang menyebabkan elektron-elektron dipindahkan
dari satu bahan ke bahan lainnya.

Akibat dari perpindahan elektron, maka ada satu bahan menjadi kekurangan
elektron (bermuatan positif), sedangkan bahan lain kelebihan elektron
(bermuatan negatif), sehingga terbentuklah sambungan positif-negatif yang
12

akan menghasilkan gaya gerak listrik dan apabila dihubungkan ke suatu


rangkaian maka akan mengalir arus listrik.

Alat yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga surya adalah panel sel
surya. Panel surya akan menyerap energi dari matahari dan mengubahnya
menjadi listrik. Kemudian menyimpan energi listrik yang dihasilkan ke dalam
baterai yang ada. Lalu energi listrik yang tersimpan dalam baterai dapat
langsung digunakan untuk menggunakan berbagai macam peralatan listrik.

Secara sederhana dapat digambarkan seperti gambar berikut:

Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya murah,


bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan
kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik
adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan
relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit
pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah


pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan
kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.
Pembuatan energi listrik yang dihasilkan dengan tenaga
air biasa disebut sebagai hidroelektrisitas.
13

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan
ke turbin yang digerakkan oleh energi kinetik dari air. Namun, secara luas,
pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau
air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga
air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.

Cara

kerjanya adalah:
 Pertama-tama, ada air yang masuk dari
sungai/ waduk/ bisa juga disebut dengan tandon ke turbin melalui suatu alat
yang dinamakan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman yang
berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air dari tempat semula dan
masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk menghentikan aliran
dari air tersebut.
 Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu
menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang
dikonversikan juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja
pembangkit listrik tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik
dari generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang
dinamakan main transformer supaya sesuai dengan kapasitas dari
transmission line yang meliputi tegangan, daya dan lainya untuk
didistribusikan ke rumah-rumah warga

4. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin


14

(PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi kinetik angin


sebagai penghasil listrik.
Cara kerjanya sederhana. Angin akan memutar turbin angin. Lalu putaran
yang dihasilkan akan diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Lalu energi
listrik yang dihasilkan akan disimpan dahulu di dalam baterai sebelum bisa
digunakan.
Kelemahan PLTA adalah ketidakstabilan energi yang dihasilkan. Karena
PLTA sangat bergantung kepada iklim.

5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, panas bumi akan dimanfaatkan
untuk memanaskan air sehingga menjadi uap bertekanan tinggi. Uap bertekanan
tinggi ini akan digunakan untuk memutar turbin generator. Sehingga
menghasilkan listrik.Selain itu panas bumi juga dapat dimanfaatkan langsung
dengan menghubungkannya menggunakan pipa ke tempat-tempat tertentu. Bisa
sebagai penghangat ruangan, pemanas air, atau mencairkan es di jalan.

Panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan.
Karena selain tidak menghasilkan pembakaran, panas bumi selalu tersedia di
alam. Akan tetapi, panas bumi hanya bisa dimanfaatkan pada tempat-tempat
tertentu. Yaitu pada daerah dekat lempeng tektonik. Dan biaya pemasangannya
15

cukup mahal.

6. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa merupakan pembangkit listrik dengan energi


yang bersumber dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian,
perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga serta kotoran
hewan dan manusia.

Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan air.


Air yang digunakan dalam siklus ini disebut air demin, yakni air yang
mempunyai kadar conductivity (Kemampuan untuk menghantarkan listrik)
sebesar 0.2 μs (mikro siemen).
Biomassa disini akan dijadikan bahan bakar untuk memanaskan air. Air
dipanaskan hingga menguap dan uap ini lah yang digunakan untuk memutar
turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
Meskipun bahan yang dibutuhkan cenderung mudah didapatkan, energi dari
biomassa masih memiliki banyak kekurangan. Mengolah biomassa cenderung
mahal karena membutuhkan banyak sumber daya lain. Selain itu, biomassa juga
boros. Untuk menghasilkan listrik yang banyak, dibutuhkan biomassa dengan
jumlah yang sangat besar. Sedangkan proses pemanenan (harvesting) serta
pengolahan juga membutuhkan lebih banyak sumber daya dan energi. Selain
16

itu, polusi yang dihasilkan juga lumayan banyak karena dilakukan pembakaran.

2.4 Konduktor , Isolator, Semikonduktor Listrik


a. Pengertian konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan panas atau
kalor dengan baik. Contoh konduktor adalah baja, besi, alumunium, tembaga,
dan logam lainnya.

Contoh pemanfaatan benda konduktor adalah sebagai penghantar listrik atau


kabel, sebagai logam pemanas pada alat-alat dapur seperti wajan, panci, dan
sebagainya, sebagai alat untuk menyetrika.

b. Pengertian Isolator adalah benda yang tidak dapat (kurang baik)


menghantarkan kalor. Contoh isolator adalah kain, air, kaca, kertas, plastik,
dan kayu.

Contoh manfaat benda isolator dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk


mengangkat wajan atau panci kita membutuhkan kain untuk memegang
gagang wajan/ panci agar tidak panas. Susuk atau solet ujungnya terbuat dari
plastik agar tidak terasa panas ketika sedang digunakan. Pengangan solder
terbuat dari plastik atau karet agar tidak membahayakan kulit karena solder
sangat panas.

c. Pengertian semikonduktor adalah bahan dengan daya hantar panas atau daya
hantar listriknya berada di antara konduktor dan isolator.

Contoh bahan semikonduktor adalah galium arsenide, germanium, dan silikon.


Penerapan bahan semikonduktor ini biasa pada rangkaian elektronika.
17

2.5 Perubahan Energi Listrik

Energi listrik berguna untuk kita karena dapat diubah menjadi bentuk energi lain.
Pada alat-alat listrik seperti pemanas listrik, kompor listrik, dan pengering rambut,
energi listrik diubah menjadi energi panas pada hambatan kawat yang dikenal
dengan nama “elemen pemanas”. Kemudian, pada banyak lampu , filamen kawat
yang kecil menjadi sedemikian panas sehingga bersinar. Hanya beberapa persen
energi listrik yang diubah menjadi cahaya tampak, dan sisanya lebih dari 90%
menjadi energi panas.

Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau cahaya pada alat-alat listrik
tersebut, karena arus biasanya agak besar, dan terjadi banyak tumbukan antara
elektron dan atom pada kawat. Pada setiap tumbukan, terjadi transfer energi dari
elektron ke atom yang ditumbuknya, sehingga energi kinetik atom bertambah dan
menyebabkan suhu elemen kawat semakin tinggi.
18

Gambar 4. Peralatan Listrik


Sumber: Giancoli,2009.

Energi listrik dapat diubah-ubah.


a. Perubahan energi listrik menjadi energi panas dan cahaya.
Contohnya : lampu listrik
b. Perubahan energi listrik menjadi energi panas.
Contohnya : setrika listrik
c. Perubahan energi listrik menjadi energi gerak atau energi kinetik.
Contohnya : kipas angina
d. Perubahan energi listrik menjadi energi bunyi.
Contohnya : radio

2.6 Rumus Energi dan Daya Listrik

Untuk menghitung energi yang teraliri listrik dalam sebuah rangkaian, Anda
bisa menggunakan rumus di bawah.

Untuk penggunaan sehari-hari, biasanya daya diukur dalam satuan kilowatt


(kW), dan waktu diukur dalam satuan jam (hour, disingkat h). Jika satuan-satuan
ini digunakan, maka energi listrik bersatuan kilowatt jam (kWh).
Selisih angka yang tercatat merupakan energi listrik yang digunakan pada bulan
tersebut. Sebagai contoh :
19

Pada awal bulan April angka yang tertera 4.216 kWh, sedangkan awal bulan
Mei tertera 4.527 kWh. Maka energi listrik yang telah digunakan adalah ?
4.527 kWh – 4.216 kWh = 311 kWh.
Dengan mengalikan angka tersebut tiap kWh., maka biaya penggunaan energi
listrik dirumah mu dapat di hitung.

Jika V dilambangkan sebagai beda potensial dan Q dilambangkan sebagai


muatan listrik dengan arus sebesar I,

maka rumusnya sebagai berikut.

W= QV.........................................................(1)

Jika q dan V diberi tanda yang sesuai (sebagai contoh, potensial naik sebagai
positif, dan potensial turun sebagai negatif), usaha akan memiliki tanda yang tepat.
Jadi untuk mengalirkan muatan positif melewati kenaikan potensial, sejumlah usaha
positif harus dilakukan terhadap muatan tersebut.

Pada persamaan (1) kalian dapat mengetahui hubungan q dengan kuat arus I
yaitu q = I t. Dengan substitusi nilai q ini diperoleh persamaan energi listrik
seperti Persamaan (2).

W = V I t ......................................................... (2)

Persamaan tersebut dikaitkan dengan hukum Ohm substitusikan V = IR pada


persamaan (2) atau substitusikan I = V/R, Hasilnya dapat dituliskan seperti
Persamaan (3).
W = I2 R t

W= ......................................................... (3)

Dengan penjelasan :

W = Energi Listrik (J)


Q = Muatan listrik (C)
V = beda potensial (V)
20

I = Kuat arus yang mengalir pada hambatan (A)


t = waktu (s)
R = hambatan (ohm)

Daya listrik dalam watt, yang dihasikan oleh sebuah sumber energi saat
mengalikan muatan q (dalam coulomb) melewati kenaikan potensial V (dalam
volt) dalam waktu t (dalam detik) adalah sebagai berikut.

Karena q/t = I, persamaan ini dapat ditulis kembali sebagai sesuai Persamaan
(4).

P = VI …………………………….…..(4)

Dimana I dalam Ampere.

Daya yang hilang dalam resistor ditentukan dengan megganti V pada VI dengan
IR, atau mengganti I pada VI dengan V/R, untuk memperoleh Persamaan (5).

Untuk lebih memahami bagaimana cara perhitungan energi yang dialiri listrik,
berikut akan diberikan contoh beberapa soal latihan lengkap dengan
pembahasannya.

1. Berapa energi yang dihasilkan saat arus listrik selama 40 menit mengaliri
setrika dengan tegangan 100 volt dan arus 2 ampere?
Diketahui:
V = 110V
I=2A
t = 40 menit = 2400s
Penyelesaian:
W = V.i.t
W = 110 x 2 x 2400
W = 528000J =528 kJ
Jadi energi kalor yang dihasilkan selama 40 menit sebesar 528 kJ
21

2. Jika energi yang kita perlukan dalam memindahkan muatan listrik 4 coulomb
dari titik A ke titik B adalah 20 Joule. Berapa potensial listrik yang dihasilkan?
Pembahasan:
Q = 4 Coulomb
W = 20 Joule
Kemudian kita cari potensialnya dengan rumus :
W = Q.V
V = W/Q
V = 20/4
= 5 Volt

3. Lampu A diketahui memiliki deskripsi 40 W/110 V dan dinyatakan mampu


menyala sekitar 10 menit. Hitunglah arus listrik serta energi yang dibutuhkan.
Pembahasan:
P = 40 W
V = 110 V
t = 10 menit = 600 s
Untuk mencari arus listrik, kita gunakan rumus :
P = V.I
I = P/V
I = 40/110
= 0,36 Ampere
Untuk mencari energi listrik, kita gunakan rumus :
W = P.t
W = 40 x 600
W = 24000 J
W = 24 KJ

4. Keluarga Mahfud memiliki 4 buah kipas listrik, masing-masing berdaya 50 W.


Kipas-kipas tersebut digunakan 10 jam tiap hari. Berapa kWh kah penggunaan
energi listrik untuk kipas tersebut dalam satu bulan?
Diketahui : Daya, P = 4 x 50 W
= 200 W
= 0,2 kW
Waktu, t = 10 x 30 hari
= 300 h
Ditanya : energi listrik, W ?
Jawab
W=Pxt
= 0,2 kW x 300 h
22

= 60 kWh
Jadi, energi listrik tersebut sebesar 60 kWh.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan


listrik pada suatu beda potensial tertentu yang berfungsi agar peralatan listrik
dan alat elektronik dapat digunakan.

2. Pembangkit listrik berdasarkan sumber energi yang digunakan ada dua jenis
yaitu pembangkit listrik dengan sumber energi tak terbarukan dan pembangkit
listrik dengan sumber energi terbarukan.

3. Kebutuhan energi listrik semakin hari semakin meningkat, sehingga


diperlukan kesadaran dari semua lapisan masyarakat agar lebih bijak dalam
penggunaannya dan agar mencari solusi penggunaan pembangkit listrik yang
memanfaatkan sumber energi terbarukan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan-permasalahan listrik yang ada.
23

DAFTAR PUSTAKA

Andi Barus, PK. 1997. Fisika 2 Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 2.
Jakarta:Balai Pustaka
Fahamsyah, Sandy. 2015. Buku Pintar Fisika SMA/MA. Jakarta:Tim Redaksi Bintang
Wahyu
Kamaludin, Agus. 2014. Cara Cespleng Pintar Fisika SMP Kelas 7,8,9. Yogyakarta:
Kertiasih, Ni Ketut. "Pengembangan CD Interaktif Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Sebagai Media Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah." APTEKINDO 6.1
(2012).
Sucipto, Erwin. 1988. Fisika (Jilid 2). Jakarta Pusat:Erlangga.
24

Anda mungkin juga menyukai