Anda di halaman 1dari 2

Perangkat Web Dalam Pembelajaran

A. Pengertian Web 2.0


Tim O’Reilly menjelaskan tentang Web 2.0 sebagai
jaringan platform yang mencakup semua perangkat terkoneksi dan
memberikan banyak keuntungan. Web 2.0 perangkat lunak yang
terus diperbarui dengan layanan semakin baik dan semakin banyak
yang menggunakan, mengkonsumsi, mengolah data dari beberapa
sumber, termasuk pengguna individu, sambil memberikan data dan
layanan dalam bentuk yang memungkinkan pencampuran ulang
bersama orang lain, menciptakan efek jaringan melalui "arsitektur
partisipasi," untuk menghadirkan pengguna yang kaya akan
pengalaman.

Web 2.0 hadir untuk menggantikan peran web 1.0 di mana interaksi
sosial di dunia maya sudah dianggap sebagai kebutuhan. Sehingga
web 2.0 memiliki beberapa ciri yang mencolok yaitu share,
collaborate, dan exploit. Penggunaan web untuk berbagi, menjalin
pertemanan, dan saling berkolaborasi menjadi sesuatu yang
penting.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi web 2.0


mempunyai tingkat kedinamisan yang baik. Hal tersebut yang
menjadikan web 2.0 sebagai dasar bagi pengembangan model
pembelajaran di abad pengetahuan, dengan menyediakan fasilitas
bagi pengguna untuk dapat melakukan proses penciptaan,
kolaborasi, penyimpanan, ekstraksi dan berbagi pengetahuan
secara online dengan sesama pengguna di seluruh dunia. Dengan
itu, sekat ilmu pengetahuan dapat dihilangkan.

B. Fungsi Web 2.0


Istilah Web 2.0 mengacu pada situs web yang lebih dari sekadar halaman web statis, atau sumber
daya Web 1.0. Situs Web 2.0 biasanya memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan
mempublikasikan data dan informasi, sedangkan situs Web 1.0 membatasi pengguna untuk melihat
konten secara pasif. YouTube, Twitter, Facebook, Wikipedia, dan Pinterest adalah di antara banyak
contoh sumber daya Web 2.0 yang sering digunakan.

Sebagian besar sumber belajar yang tersedia di Web 2.0 adalah produk dari konsep sumber terbuka,
yang berarti bahwa pengembang perangkat lunak dari seluruh dunia dapat membuat produk secara
kolaboratif dan stabil, namun inovatif (Pickett, 2017). Satu arah yang muncul untuk alat open source
di mana file dan aplikasi dapat disinkronkan dan digunakan pada banyak perangkat di seluruh
jaringan komputer. Sumber daya berbasis cloud bisa diakses gratis atau berbiaya sangat rendah dan
mencakup kemampuan substansial untuk berbagi file dan informasi dengan orang lain. Perangkat
lunak dan file tidak disimpan di komputer individu melainkan disimpan di cloud atau jaringan
komputer yang mendukung aplikasi perangkat lunak yang digunakan. Sebagai contoh, peserta didik
di Yogyakarta dapat bekerja sama dengan peserta didik di Palembang dengan menggunakan cloud
secara kolaboratif berkontribusi pada blog yang membandingkan budaya yang berbeda.

Secara kolektif, Web 2.0 terdiri dari aplikasi online atau aplikasi yang dirancang untuk mendukung
konten yang dibuat pengguna. Meskipun aplikasi Web 2.0 sering menyertakan berbagai macam
kemampuan, fungsi penting meliputi: kontribusi kolaboratif, jaringan sosial, dan Mashup. Sebagian
besar sumber daya Web 2.0 menyediakan dua atau lebih fungsi ini.

Kontribusi Kolaboratif

Situs Web 2.0 mendukung kontribusi kolaboratif dalam waktu yang sama (real) di mana pengguna
dapat membuat situs dengan menambahkan dan mengedit konten lebih dari satu kontributor. Di
antara contohnya adalah aplikasi produktivitas seperti Google docs, Sheets, blog, wiki; dan
bookmark sosial.

Jaringan Sosial

Jejaring sosial disediakan melalui aplikasi seluler dan berbasis web seperti Facebook dan Twitter
yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berkolaborasi, bekerjasama, berbagi, dan
mempublikasikan informasi, ide, dan multimedia. Fokus situs jejaring sosial dapat berupa
pendidikan, profesional, atau pribadi, seperti yang dirancang untuk jaringan keluarga dan teman.
Contoh populer termasuk Edmundo sebagai jaringan pendidikan global, LinkedIn sebagai situs
jejaring sosial profesional yang berfokus pada individu atau kelompok, dan Facebook, yang
mendukung pendidikan, profesional, dan keluarga/teman. Misalnya, Facebook menampung banyak
kelompok guru yang berkolaborasi dalam komunitas berdasarkan tingkat kelas, bidang pelajaran,
dan juga bidang minat, misalnya, integrasi teknologi, kompetisi matematika, dan sebagainya.

Mashup

Mashup adalah situs web yang menggunakan konten dari situs lain dan memprosesnya menjadi
aplikasi baru. Mashup web menggunakan aplikasi yang menyatukan konten dari berbagai sumber,
membuat situs web yang baru dan berbeda dari sumber aslinya. Misalnya, situs media berita online
menggabungkan teks, video, audio, dan informasi waktu nyata yang diperbarui setiap 15 menit.
Contoh lainnya yang paling terkenal yaitu 'remixing the web' Google Maps, di mana data tambahan
ditambahkan ke peta geografis. Kombinasi informasi ini memberikan data terkini untuk guru dan
peserta didik untuk digunakan dalam laporan atau sebagai bagian dari kegiatan kelas.

C. Mengintegrasikan sumber belajar Web 2.0


dalam pengajaran

Anda mungkin juga menyukai