Anda di halaman 1dari 43

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM MENJALANKAN TUGAS

TATA KANTOR NOTARIS

Oleh:

Novel Pramono E2A020182

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Pertanggungjawaban Notaris dalam Menjalankan Tugas


dan Tata Kantor Notaris

Nama : Novel Pramono


NIM : E2A020182
Program Studi : Manajemen
Keahlian : Pemasaran

Laporan ini telah diperisa dan disetujui oleh Dosen


Pembimbing

Diperiksa dan disetujui oleh:

Semarang, 10 April 2023


Supervisor PPAT Dosen Pembimbing

Dika Pramesti Nurhayati, SE,. MM


NIDN. 0609106601

Mengetahui,
Kaprodi S1 Manajemen

Dr. Suwardi, MM
NIP. 195905191987031001

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Atas Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan


hidayah serta karunia-Nya sehingga laporan praktek kerja lapangan ini dapat
diseleseikan dengan baik. Penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat
menempuh Pendidikan Strata 1 Program Studi S1 Manajemen Jurusan
Manajemen Pemasaran Universitas Muhammadiyah Semarang.

Magang atau Praktek Kerja Lapangan, di dunia usaha atau pada


instansi pemerintah adalah suatu bentuk proses belajar yang dilaksanakan di
Program Studi Manajemen sebagai sebuah mata kuliah. Magang ini
diharapkan akan melengkapi kompetensi mahasiswa berupa keterampilan
praktik dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Dengan
magang ini diharapkan juga akan tercapai link and match antara FE UNIMUS
sebagai lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan instansi pemerintah
sebagai pihak-pihak yang akan menggunakan lulusan dari lembaga pendidikan
tinggi.

Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini melibatkan


berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing
dalam penyusunan laporan ini, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Haerudin, MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi S1 Manajemen


Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. Bapak Dr. Suwardi, MM selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen
Universitas Muhammadiyah Semarang.
3. Ibu Nurhayati, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing yang berkenan
membimbing selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
4. Dika Pramesti, SH selaku Supervisor di Kantor Notaris dan PPAT Sari
Nitiyudo, SH

ii
5. Seluruh pegawai di Kantor Notaris dan PPAT Sari Nitiyudo, SH
6. Orang Tua yang selalu memberikan support dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Teman-teman S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2020 yang
senantiasa selalu memberikan dukungan satu sama lain.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, jauh dari
sempurna baik dari penyusunan, penulisan dan pembahasan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini dan semoga laporan ini dapat memberikan konstribusi pengetahuan
dan pengalaman serta bermanfaat bagi pembaca.

Kamis, 28 Februari 2023

Novel Pramono

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...iv
BAB I LATAR BELAKANG MAGANG KEAHLIAN ……………………………...1
1.1 Latar Belakang Magang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan...............................................................................2
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan.............................................................................2
1.4 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.........................................................3
1.5 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...........................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM………...……………………………………………….5
2.1 Sejarah Instansi........................................................................................................5
2.2 Visi dan Misi...........................................................................................................5
2.3 Tugas dan Fungsi Notaris........................................................................................6
2.4 Struktur Organisasi..................................................................................................7
BAB III PERMASALAHAN……………………………………………………..……9
3.1 Permasalahan...........................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………… 11
4.1 Kajian Teori...........................................................................................................11
4.1.1 Sesuai Prosedur SOP......................................................................................11
4.1.2 Lebih Meneliti Dokumen atau Berkas Persyaratan........................................12
4. 1.3 Dokumentasi Untuk Memperkuat Bila Ada Komplain
…………………….13
4.1.4 Tertib dalam Pengelolaan Dokumen..............................................................14
BAB V PENUTUP………………………………………………………………….
….17
5.1 Kesimpulan............................................................................................................17
5.2 Saran......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………19
LAMPIRAN LAMPIRAN……………………….
……………………………………..21
BAB I
LATAR BELAKANG MAGANG KEAHLIAN

1.1 Latar Belakang Magang


Magang merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh pengalaman praktis dan
pengetahuan yang lebih luas di bidang yang diinginkan. Saya melakukan magang di
Notaris & PPAT Sari Nitiyudo Semarang. Berbicara mengenai Notaris dan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT), mayoritas dari Anda masih menganggap kedua profesi
ini adalah sama fungsinya. Tak jarang juga profesi Notaris dianggap sama dengan
profesi advokat. Hal ini terjadi akibat kurangnya sosialisasi baik secara umum maupun
khusus mengenai hukum. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk
membuat akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Jabatan Notaris atau berdasarkan undang-undang lainnya. Salah
satunya, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris. UU tersebut
lebih lanjut dalam Pasal 15 menyebutkan bahwa Notaris berwenang membuat akta
otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh
peraturan perundang-undangan yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam akta autentik.

Notaris adalah pejabat umum yang menjalankan sebagian dari fungsi publik dari
negara, khususnya di bagian hukum perdata dalam membuat akta otentik mengenai
semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan. Selain itu juga,
pejabat yang bertugas mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal
pembuatan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus Pasal.
Biasanya, profesi ini dijabat orang-orang lulusan pendidikan hukum dan telah memiliki
lisensi dari pemerintah untuk melakukan tindakan hukum, termasuk menjadi saksi
resmi dari penandatanganan suatu dokumen penting. Notaris mempunyai peran yang
sangat penting di Indonesia yang merupakan negara hukum. Salah satunya untuk
melayani masyarakat dalam hal pembuatan akta otentik sebagai alat bukti atau sebagai
syarat sah/mutlak untuk perbuatan hukum tertentu.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
A. Tujuan Umum

1. Mengamati secara langsung keadaan di dunia kerja yang berkaitan dengan teori
yang dipelajari di kelas.
2. Untuk memperoleh wawasan dan pengimplementasian langsung pada bidang
manajemen yang ada di lingkungan kerja nyata dan memperoleh perbandingan
dengan teori yang telah dipelajari di perkuliahan.
3. Membangun sikap disiplin dalam bekerja, mampu beradaptasi dengan
lingkungan kerja, dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap pekerjaan
untuk mendapatkan hasil kerja yang memuaskan.
4. Untuk mengetahui secara langsung dinamika dunia kerja dimana pengalaman
seperti ini tidak ada dalam kegiatan perkuliahan dari segi pengaturan waktu,
kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim dan sikap kepada rekan/atasan yang
lebih tinggi.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus magang adalah Melatih para mahasiswa


mengerjakan pekerjaan lapangan dan melakukan serangkaian keterampilan yang
sesuai dengan bidang keahliannya mengikuti perkembangan iptek.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


A. Manfaat bagi Mahasiswa :
1. Untuk menjalankan kewajiban Praktik Kerja Lapangan yang merupakan
mata kuliah prasyarat wajib bagi mahasiswa S1 Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. Memperoleh wawasan dan pengimplementasian langsung pada bidang
manajemen yang ada di lingkungan kerja nyata dan memperoleh
perbandingan dengan teori yang telah dipelajari di perkuliahan.
3. Menambah pengalaman akan dunia kerja serta mengasah kemampuan yang
dimiliki agar sesuai dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebagai bekal
setelah lulus kuliah.
4. Mendorong mahasiswa untuk mencari solusi ketika dihadapkan oleh
permasalahan di dunia kerja.

B. Manfaat bagi Universitas Muhammadiyah Semarang:


1. Mengetahui atau menilai kemampuan mahasiswa dalam menyerap dan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di masa kuliah.
2. Sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana kurikulum yang
telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
3. Sebagai bahan evalusi untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
menyerap dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.

C. Manfaat bagi Instansi Tempat Magang:

1. Menjalin hubungan baik antara instansi dengan lembaga perguruan tinggi,


serta menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat.
2. Dapat meringankan pekerjaan karyawan instansi dengan adanya mahasiswa
Praktik Kerja Lapangan yang membantu mengerjakan bagian dari pekerjaan
karyawan.
3. Memungkinkan adanya saran dari mahasiswa pelaksana Praktik Kerja
Lapangan yang bersifat membangun dan menyempurnakan sistem yang ada

1.4 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Penulis memilih melaksanakan kegiatan magang di Notaris & PPAT Sari
Nitiyudo Semarang
Nama Instansi : Notaris & PPAT Sari Nitiyudo Semarang
Alamat Instansi : Jl. Sambiroto Raya No. 45A, Sanbiroto, Kec. Tembalang, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50276
Telepon : 024-6722562
Email : sarinitiyudo@yahoo.co.id

1.5 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Hari : Senin – Jumat, Sabtu
Pukul : 08.00 – 17.00 WIB, 08.000 – 15.00 WIB
Tempat : Kantor Notaris & PPAT Sari Nitiyudo
Alamat : Jl. Sambiroto Raya No. 45A, Sanbiroto, Kec. Tembalang, Kota

Semarang, Jawa Tengah 50276

Penetapan penempatan Praktik Kerja Lapangan ditempatkan untuk


membantu para supervisor supervisor menyelesaikan tugas Notaris dan PPAT .Hal
pertama yang saya lakukan adalah memperkenalkan diri kepada Ibu Sari dan para
Staff serta karyawanya. Saya diberikan penjelasan lalu diberikan tugas untuk
menyelesaikan begitu seterusnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Instansi
Gambar 1 Kantor Notaris Sari Nitiyudo

Sumber : Dokumen Pribadi

Kantor Notaris Sari Nitiyudo Semarang didirikan pada tahun 2001, di daerah
Sambiroto, Tembalang, Jawa Tengah. Waktu itu dikantor tersebut karyawanya tidak
sebanyak sekarang, yang sekarang bahkan bisa mencapai 20 staff atau karyawan
yang bekerja di kantor itu. Notaris & PPAT Sari Nitiyudo merupakan salah satu
Notaris dan PPAT yang menjunjung tinggi kedisiplinan, loyalitas pelanggan dan
mengutamakan kepuasan pelanggan. Sehingga sampai saat ini kantor tersebut sudah
bisa dibilang ramai dari pada yang lainya.

2.2 Visi dan Misi


Visi dan Misi Notaris Sari Nitiyudo

• Visi : Menjadi salah satu Notaris dan PPAT terbaik dari segi pelayanan, kecepatan,
dan solusi
• Misi : Menjungjung tinggi kedisiplinan dan tannggung jawab

5
2. 3 Tugas dan Fungsi Notaris dan PPAT
A. Tugas :
Notaris adalah pihak yang membuat segala akta otentik terkait hukum
yang dibutuhkan masyarakat. Sedangkan tugas dan wewenang PPAT menangani
akta otentik yang berhubungan dengan tanah dan bangunan.
B. Fungsi :

Notaris mempunyai peran yang sangat penting di Indonesia yang


merupakan negara hukum. Salah satunya untuk melayani masyarakat dalam hal
pembuatan akta otentik sebagai alat bukti atau sebagai syarat sah/mutlak untuk
perbuatan hukum tertentu. Prinsip-prinsip kenotariatan yang menjadi ciri dari
notaris adalah pejabat umum yang diangkat negara, berwenang membuat akta
autentik yang menjalankan jabatannya dengan mandiri (independent) dan tidak
berpihak (impartial) serta merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh.
Notaris menjalankan jabatan dan menjaga sikap, tingkah laku sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan Kode Etik Notaris. Selain itu, fungsi notaris
tidak sebatas membuat akta autentik tetapi dengan dasar dan alasan filosofis,
sosiologis dan yuridis dapat mendeteksi kemungkinan itikad buruk dan akibat
yang tidak diinginkan.

6
2.4 Struktur Organisasi
Gambar 2. Struktur Organisasi

Pemilik
Dr. Sari Nitiyudo, S., nSp.N

Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Bidang Supervisor Bidang Jual
Bidang Bidang HT
PPAT Bidang HT Beli
Notaris
Mariyanti
Dika Melinda Aris
Khomsatun Wulandari
Pramesti S. Putri W. Apriyanto
S. H S. H
H M. Pd

Tugas Tugas :

1. Dr. Sari Nitiyudo, S., nSp.N : Menandatangani akta akta, dan berkas yang
membutuhkan tanda tangan. Yang melakukan akad dan yang bertanggung jawab
atas semua pekerjaan di dalam Notaris dan PPAT miliknya

2. Khomsatun S. H. : Bagian Notaris, yaitu semua alur pekerjaan


notaris. Seperti sewa menyewa dan perjanjian perjanjian, serta membuat minuta.

3. Dika Pramesti S. H. : Mengontrol semua proses pekerjaan yang


berkaitan pendaftaran sampai dengan jadi, seperti Balik Nama, HGB-HM atau yang
berkaitan dengan BPN. Yang berhadapan dengan klien saat penandatanganan, yang
mengambil keputusan.

4. Mariyanti Wulandari S. H : Mengatur dan ko’ordinasi dengan bank bank dan


semua alur pekerjaan bank, menyiapkan akta akta untuk akad seperti akta APHT,
SKMHT, dan AJB.

5. Melinda Putri Wulandari S. H : Bidang HT, Akta akta nya yaitu APHT dan
SKMHT. Tugasnya membuat Akta APHT dan SKMHT sampai akta itu jadi,

7
dikontrol semua tanda tanganya. Jika sudah lengkap baru masuk ke proses daftar
HT

6. Aris Apriyanto M. Pd : Mengontrol semua proses pekerjaan yang


berkaitan pendaftaran sampai dengan jadi, bagian jual beli. Yang berhadapan
dengan klien saat penandatanganan, yang mengambil keputusan.

BAB III

8
PERMASALAHAN

3.1 Permasalahan

Tanah adalah hal yang penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu cara
memperoleh tanah adalah melalui jual beli. Jual beli hak atas tanah seperti yang
telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah dan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1998 tentang peraturan jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang
dalam hal ini Pejabat Pembuat Akta Tanah yang daerah kerjanya meliputi daerah
tempat tanah yang diperjualbelikan itu berada. “Hampir tidak ada notaris yang jadi
tersangka. Tetapi ada juga yang jadi tersangka, tapi bukan karena ada niat jahat,
cuma terseret oleh pihak-pihak dalam perjanjian,” kata Yanuar dalam ‘Seminar
Pilar Penegakan Hukum Terhadap Notaris Berkaitan dengan Aspek Pidana,
Perdata, Perpajakan dalam Pelaksanaan Jabatan Notaris’, di Bogor, Senin (09/5).

Hambatan atau kendala Notaris dalam menyelesaikan tugas dari pelanggan,


yaitu

1. Akta dibuat dengan kondisi para pihak tidak berhadapan. Notaris


membuat akta padahal ia tahu para pihak tidak saling berhadapan atau
tidak ada di tempat. Salah satu atau kedua pihak tidak hadir saat akta
dibuat. Pihak yang dirugikan biasanya melaporkan notaris.
2. Data identitas dari salah satu pihak dalam akta dianggap tidak benar, atau
dianggap memberikan keterangan palsu. Permasalahan ini, kata Yanuar,
kerap dijadikan senjata oleh para pihak untuk memperkarakan sebuah
Akta. Pengaduan ke pihak Kepolisian biasanya dilakukan setelah
perjanjian antara kedua belah pihak tidak terselesaikan, atau ada yang
ingkar janji. “Salah satu pihak berusaha mencari celah untuk
mempidanakan dan memang faktanya ketemu. Sebenarnya tidak ada
yang rugi, cuma memang terkadang ada alamat yang tidak benar.
Sehingga di sini perlunya minuta dan dokumen lainnya,” jelas Yanuar.

9
3. Data mengenai obyek yang diperjanjikan tidak sesuai dengan fakta yang
sebenarnya. Sehingga salah satu pihak dianggap memberikan keterangan
palsu. Notaris terseret selaku pihak yang membuat akta perjanjian.
4. Data yang diberikan oleh salah satu atau kedua pihak tidak benar,
sehingga akta notaris yang diterbitkan dianggap akta palsu. Jerat yang
biasa dipakai adalah memasukkan data palsu ke dalam akta otentik atau
memalsukan dokumen menghadap. Notaris tidak dalam posisi
menelusuri jejak rekam seseorang, apalagi untuk sampai memastikan
identitas dalam dokumen identitas resmi penghadap benar atau.
5. Ada dua akta yang beredar di para pihak, yang nomor dan tanggalnya
sama tetapi isinya berbeda. “Ini sering terjadi, nomor, tanggal, dan judul
sama, tetapi di akta yang satu cuma ada satu penghadap, dan akta satu
lagi ada dua penghadap. Dua akta ini beredar, oleh pihak yang
bersengketa ini dipermasalahkan. Kejadian ini sering terjadi misalnya
perebutan saham,” ungkapna.
6. Tanda tangan salah satu pihak yang ada dalam minuta dipalsukan. Ini
bisa terjadi karena pembuatan akta dikejar-kejar waktu, dan salah satu
pihak tidak berada di tempat. Mungkin juga ada kesengajaan untuk
memalsukan tanda tangan.
7. Penghadap menggunakan identitas orang lain. Notaris belum tentu
mengenal secara pribadi orang yang datang palsu.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kajian Teori


4.1.1 Sesuai Prosedur SOP

SOP merupakan sebuah singkatan dari kata Standard Operating


Procedure. Apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia memiliki arti yaitu
Prosedur Operasi Standar. Lalu sebenarnya apa itu SOP dan apakah manfaat dari
SOP?. Standar Operasional Prosedur atau biasa disebut dengan nama SOP
merupakan suatu sistem yang dirancang guna menertibkan, merapikan, dan
memudahkan suatu pekerjaan. SOP tersebut hadir dengan bentuk seperti
dokumen yang berhubungan oleh prosedur yang dilaksanakan secara kronologis
guna membantu kamu dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan untuk
mendapatkan hasil kerja secara efektif dari pekerja dengan biaya yang rendah.
SOP atau Standar Operasional Prosedur yang telah terstandarisasi dan
eksplisit merupakan sebuah aspek penting dari setiap sistem kualitas yang akan
melahirkan sebuah kemampuan untuk bekerja secara selaras dan sesuai standar
yang sudah ada. SOP yang dirancang secara benar akan menentukanmu dan
timmu bekerja dalam proses formal dan terkoordinasi, ini tidak hanya mampu
menaikkan produktivitas namun juga mengurangi risiko kesalahan.
Standar Operasional Prosedur atau SOP merupakan proses dokumentasi
yang dimiliki suatu perusahaan untuk memastikan bahwa layanan dan produk
disampaikan atau diberikannya secara konsisten setiap waktu. Pengertian SOP,
Secara sederhananya yaitu suatu petunjuk secara tertulis yang memaparkan
mengenai langkah-langkah kerja atau bagaimana cara melaksanakan kegiatan
dengan rutin.

11
SOP kerap dipakai untuk menunjukkan kepatuhan terhadap suatu
peraturan maupun praktik operasional. Serta guna mendokumentasikan atau
mengabadikan bagaimana tugas wajib diselesaikan dalam organisasi kelompok
atau individu. Kerap kali saat sebuah perusahaan sedang tumbuh dan baru
memulai, CEO atau tim manajemen cenderung membuat semua keputusan
internal. Ketika perusahaan telah mencapai ukuran tertentu, maka bentuk
pengambilan keputusan tersebut bisa membatasi kapasitasnya untuk tumbuh
lebih lanjut sebab CEO atau tim manajemen tidak bisa membuat semua
keputusan dalam kerangka waktu yang sesuai atau terhubung dalam setiap aspek
bisnis.

Pada hal tersebutlah, SOP umumnya akan menguasai dan berperan


menjadi sebuah dokumen yang mengatur, serta mengontrol secara keseluruhan
semua proses bisnis. SOP juga bisa sebagai suatu cara yang efektif untuk
mengkomunikasikan sebuah perubahan dalam cara bisnis bekerja terhadap
karyawan.

4.1.2 Lebih Meneliti Dokumen atau Berkas Persyaratan

Ketelitian berasal dari kata dasar teliti. Menurut KBBI, teliti adalah
cermat; seksama. Ketelitian berarti kecermatan; keseksamaan. Dengan demikian
ini berhubungan dengan aktivitas mata memandang. Di bagian mana mata
memandang. Di mulai dari mana mata memandang. Biasanya bagian yang
dipandang seseorang pasti sesuai tujuannya. Tujuannya hanya intinya maka yang
dipandang pasti hanya tengah. Karena hanya fokus pada isi. Yang lain diabaikan.
Mengabaikan yang lain pada saat meneliti dokumen yang diketik tidaklah
benar. Dengan memandang sebagian saja, menjadikan dokumen salah. Isinya
memang benar. Namun bisa menimbulkan kecerobohan. Bisa juga orang yang
membuat dokumen dipandang rendah karena kesalahan kecil. Pokoknya
menjadikan turun derajat untuk orang yang membuat.

12
Permasalahan ketelitian adalah penting. Lihat saja tulisan-tulisan yang
beredar secara umum. Apakah sudah teliti? Disebarkan secara umum menjadikan
tulisan itu dibaca oleh banyak orang. Maka tulisan jangan sampai salah. Apakah
yang tidak inti boleh salah? Ya tidak boleh. Baik inti maupun tidak jangan
sampai salah. Untuk itu sebelum disebarluaskan, tulisan itu perlu dibaca kembali
dari atas sampai ke bawah.
Hal penting yang diperhatikan, jangan menganggap remeh tentang
tulisan. Jangan menganggap salah sedikit orang akan memaklumi. Salah sedikit
tidak menjadikan masalah, pasti yang membaca tahu maksudnya. Hal-hal yang
seperti ini perlu dihindari ketika kita akan menyebarluaskan tulisan. Prinsipnya
semua tulisan harus benar, sehingga perlu diteliti.

4.1.3 Dokumentasi Untuk Memperkuat Bila Ada Komplain

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dokumentasi


adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam
bidang pengetahuan. Selain itu, dokumentasi juga diartikan sebagai pemberian
atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan
koran, dan bahan referensi lain. Dari pengertian tersebut, maka dapat kita
simpulkan bahwa dokumentasi adalah kegiatan yang sistematis dalam
melakukan pengumpulan, penyelidikan, pencarian, pemakaian, dan penyediaan
dokumen. Tujuan dari kegiatan ini untuk mendapatkan keterangan, pengetahuan,
serta bukti, dan menyebarkan hal tersebut kepada pihak yang berkepentingan.
Bisa juga diartikan bahwa dokumentasi adalah kegiatan penyediaan dokumen-
dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat berdasarkan pencarian dari
berbagai sumber. Dokumentasi sangat penting bagi organisasi karena
berhubungan dengan aktivitas administrasi.

13
4.1.4 Tertib dalam Pengelolaan Dokumen

Sebuah pengelolaan dokumen yang baik dan efisien yaitu sebuah sistem
pengelolaan yang mampu memenuhi kebutuhan user maupun melestarikan
keberadaan dokumen secara maksimal, hal ini terkait dengan bagaimana sebuah
manajemen pengelolaan dokumen mampu menjadi pengelola sekaligus penyedia
sumber informasi yang mampu membantu user dalam memenuhi kebutuhan
informasinya.

Dengan adanya pengelolaan dokumen yang efektif sudah barang tentu


mampu meningkatkan efisiensi kerja di sebuah organisasi, tidak dapat
dipungkiri dengan begitu majunya teknologi informasi disaat ini, semua proses
kerja bergantung kepada informasi sebagai salah satu landasan proses bisnis
yang ada, oleh karena itu pengelolaan manajemen dokumen menjadi kunci
majunya sebuah organisasi. dengan pengelolaan dokumen yang tepat dan efisien
maka kita dapat dengan mudah membuat sebuah keputusan berdasarkan
informasi yang ada.

Sebuah manajemen pengelolaan dokumen diibaratkan sebagai jantung


dari pergerakan organisasi, karena itu pada sebuah organisasi mutlak
membutuhkan sebuah manejemen dokumentasi yang terintegrasi dengan baik
dengan semua divisi yang ada. dengan adanya integrasi yang baik maka semua
elemen dalam sebuah organisasi dapat bekerja sama dengan baik dalam semua
proses bisnis yang ada didalam organisasi.

4.2 Hasil dan Pembahasan


Menyadari manfaat dan pentingya peraturan sesuai SOP. Notaris dalam
menjalankan tugas dan jabatannya sebagai seorang Notaris tentunya dengan memintakan
data-data atau Identitas dari para penghadap yang hendak membuat Akta Notariil dan
Akta Notaris sebagai bukti Autentik harus dilihat sebagaimana yang tercantum atau
tertulis didalamnya, sepanjang sudah sesuai dengan aturan-aturan yang terkandung
dalam UUJN dan Kode Etik maka Akta tersebut telah benar dan mempunyai kekuatan
pembuktian yang sah dan/atau sempurna. Adanya Klausul Proteksi diri bagi para Notaris

14
sangat berpengaruh, mengingat dalam menjalankan tugas jabatannya perlu adanya
perlindungan bagi dirinya.

Kriteria prinsip kehati-hatian notaris selaku pejabat umum dalam


melaksanakan tugasnya dalam pembacaan dan penandatanganan akta ialah
pengenalan terhadap identitas penghadap, memverifikasi data subjek dan objek
penghadap, memberikan tenggang waktu dalam proses pembuatan akta, bertindak
hati-hati, cermat dan teliti notaris wajib memeriksa kata demi kata yang tertuang
dalam akta untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan akta, memenuhi syarat
formiil dan syarat materiil dari pembuatan akta notaris berdasarkan Undang-Undang
Jabatan Notaris, Pembacaan, Penandatanganan dan pembubuhan cap jempol.
Apabila notaris melaksanakan prinsip kehati-hatian dengan memenuhi, mentaati
peraturan yang ada di dalam undang-undang, maka notaris akan mendapatkan
perlindungan, perlindungan hukum diberikan kepada mereka yang mentaati aturan-
aturan undangundang.

Selanjutnya data identitas dari salah satu pihak dalam akta seringkali tidak
benar, atau dianggap memberikan keterangan palsu. Permasalahan ini, kerap
dijadikan senjata oleh para pihak untuk memperkarakan sebuah Akta. Pengaduan ke
pihak Kepolisian biasanya dilakukan setelah perjanjian antara kedua belah pihak
tidak terselesaikan, atau ada yang ingkar janji. Salah satu pihak berusaha mencari
celah untuk mempidanakan dan memang faktanya ketemu. Sebenarnya tidak ada
yang rugi, cuma memang terkadang ada alamat yang tidak benar. Sehingga di sini
perlunya minuta dan dokumen lainnya. ketika Notaris dalam menjalankan
jabatannya terbukti melakukan pelanggaran, maka Notaris bertanggung jawab
sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya baik tanggung jawab dari segi Hukum
Administrasi, Hukum Perdata, yaitu sesuai ketentuan sanksi yang tercantum dalam
Pasal 84 dan 85 UU Perubahan atas UUJN dan kode etik, namun di dalam UUJN
dan UU Perubahan atas UUJN tidak mengatur adanya sanksi pidana. Dalam praktek
ditemukan kenyataan bahwa pelanggaran atas sanksi tersebut kemudian
dikualifikasikan sebagai suatu tindak pidana yang dilakukan oleh Notaris. Notaris
tidak dapat diminta pertanggung jawabannya pidana apabila muncul kerugian
terhadap salah satu pihak sebagai akibat adanya dokumen palsu dari salah satu
pihak, karena Notaris hanya mencatat apa yang disampaikan oleh para pihak untuk
15
dituangkan ke dalam akta. Keterangan palsu yang disampaikan oleh para pihak
adalah menjadi tanggung jawab para pihak. Dengan kata lain, yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh Notaris ialah apabila penipuan atau tipu muslihat itu
bersumber dari Notaris sendiri.

notaris perlu memastikan para pihak harus hadir berhadapan, dan sebelum
akta ditandatangani notaris membacakan isinya kepada para pihak disertai
penjelasan, dilakukan pendokumentasian seperti mengambil foto, untuk
memperkuat apabila ada komplain di kemudian hari. kemudian, tertib dalam
pengelolaan dokumen. Yanuar mengingatkan jangan sampai produk notaris yang
belum jadi tetapi sudah deregister dan ditandatangani, bahkan sudah beredar kepada
para pihak.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penulis yang telah melakukan magang selama kurang lebih 1 bulan di Notaris
Sari Nitiyudo Semarang. Menyimpulkan bahwa Notaris dan PPAT Sari Nitiyudo
Semarang yang didirikan pada tahun 2001 semakin berkembang dari tahun ke tahun,
jumlah karyawan pada tahun 2023 mencapai 20 orang. Kantor berlokasi di jalan
Sambiroto Raya No. 45A, Sanbiroto, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50276. Notaris wajib hanya mempunyai 1 kantor, yaitu di tempat
kedudukanya. Tempat kedudukan Notaris sebagai PPAT wajib mengikuti tempat
kedudukan Notaris.

Kewenangan Notaris dapat dilihat dalam Pasal 15 UU 2/2014. Notaris


berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian,dan
penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atauyang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Aktaautentik,
menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,memberikan
grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjangpembuatan Akta
itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabatlain atau orang lain yang
ditetapkan oleh undang-undang. Administrasi Kantor Notaris dapat diartikan
sebagai rangkaiankegiatan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas manajerial
danketatausahaan dari sebuah kantor Notaris dalam rangka untuk mencapai
suatutujuan.Hal-hal yang perlu diperhatikan agar sebuah kantor Notaris
dapatmelaksanakan seluruh kegiatan dan aktivitasnya tersebut, meliputi :
Kantor,Inventaris (Peralatan) Kantor, Karyawan, dan
Pendokumentasian.Mekanisme untuk menghindari dari perbuatan mal administrasi
adalahdengan cara tetap mengikuti prosedur yang sudah ada sehingga
dengandemikian tidak akan terjadi hal hal yang dapat merugikan pada notaris itu
sendiri.

17
5.2 Saran
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan di
Notaris, Penulis memiliki beberapa saran yaitu:

1. Mahasiswa harus mencari informasi yang lengkap mengenai tempat PKL


yang akan dipilih dan memastikan bahwa tempat PKL yang dipilih bersedia
untuk menempatkan mahasiswa PKL di bagian pekerjaan yang sesuai
dengan bidang studinya, sehingga memudahkan mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu.
2. Mahasiswa hendaknya selalu bersikap disiplin dalam mengerjakan setiap
tugas yang diberikan dan selalu ramah kepada seluruh staff agar pelaksanaan
PKL tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tetapi juga berkesan baik bagi
staff.
3. Pihak instansi diharapkan dapat memaksimalkan bimbingan, pengarahan,
dan pemantauan dalam pemberian tugas kepada praktikan. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh praktikan dikarenakan
kurangnya pengalaman dalam dunia kerja.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-sop/apa itu SOP? Pengertian, fungsi,

dan manfaatnya/, pada hari Selasa, 4 April 2023, Pukul 22.00 wib.

Komar Andasasmita, Notaris Dengan Sejarah, Peranan, Tugas Kewajiban, Rahasia,

Jabatanya, Sumur, Bandung, 1981.

Setiawan, Asep. Gun, Gunarto. (2017). Analisi Yuridis Standar Prosedur Pelayanan

Operasional (Sppop) Notaris dalam Pembuatan Akta Terkait Klausul Proteksi


Diri

Notaris Berdasarkan Pasal 15 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014

Tentang Jabatan Notaris. 8(7).

19
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Format Nilai Tempat Magang

20
Lampiran 2 : Format Nilai Pembimbing Magang

NILAI PEMBIMBING MAGANG

21
Nama Mahasiswa : Novel Pramono
NIM : E2A020182
Program Studi : S1 Manajemen
Tempat Magang : Notaris dan PPAT Sari Nitiyudo Semarang

No Komponen yang Dinilai Nilai Bobot Nilai x Bobot


Isi, Materi dan Teknik Penulisan
A
Laporan 0,60
B Sikap dan Kepribadian 0,40
Jumlah

Catatan :
Angka dari 0 – 100

Semarang, 6 April 2023


Dosen Pembimbing

Nurhayati, S.E, M.M


NIDN. 0609106601

22
Lampiran 3 : Format Nilai Akhir Magang
NILAI AKHIR MAGANG

Nama Mahasiswa : Novel Pramono


NIM : E2A020182
Program Studi : S1 Manajemen
Tempat Magang : Notaris & PPAT Sari Nitiyudo Semarang

N
Komponen yang Dinilai
o Angka Bobot Bobot x Angka
A Nilai Tempat Magang (NTM) 0,30
Rata - rata Nilai Jurnal Kegiatan Harian
B 0,30
(NKJ)
C Nilai Dosen Pembimbing (NPM) 0,30
Nilai Akhir*

Nilai Akhir *
Angka Huruf Semarang, 6 April 2023
1. 81 – 100 A Dosen Pembimbing
2. 66 – 80 B
3. 56 – 65 C
4. 50 – 55 D
5. <50 E Nurhayati, S.E, M.M
*Lingkari sesuai Nilai NIDN. 0609106601

23
Lampiran 4 : Kuisioner

24
25
Lampiran 5 : Jurnal Kegiatan Harian Magang

26
27
28
29
30
31
32
Lampiran 6 : Surat Pengantar dari Fakultas Ekonomi ke Instansi

33
Lampiran 7 : Surat Penerimaan Magang dari Instansi

34
Lampiran 8 : Dokumentasi Selama di tempat Magang
Gambar 1. Dokumentasi Ruangan Selama Magang

35
Gambar.2 Dokumentasi foto mengerjakan tugas dari tempat magang

36
Gambar.3 Dokumentasi Foto Bersama Dengan Supervisor PPAT dan seluruh Staff atau
Karyawan Sari Nitiyudo Semarang

37

Anda mungkin juga menyukai