Acc Lap Magang NVL
Acc Lap Magang NVL
Oleh:
Mengetahui,
Kaprodi S1 Manajemen
Dr. Suwardi, MM
NIP. 195905191987031001
i
KATA PENGANTAR
ii
5. Seluruh pegawai di Kantor Notaris dan PPAT Sari Nitiyudo, SH
6. Orang Tua yang selalu memberikan support dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Teman-teman S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2020 yang
senantiasa selalu memberikan dukungan satu sama lain.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, jauh dari
sempurna baik dari penyusunan, penulisan dan pembahasan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini dan semoga laporan ini dapat memberikan konstribusi pengetahuan
dan pengalaman serta bermanfaat bagi pembaca.
Novel Pramono
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...iv
BAB I LATAR BELAKANG MAGANG KEAHLIAN ……………………………...1
1.1 Latar Belakang Magang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan...............................................................................2
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan.............................................................................2
1.4 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.........................................................3
1.5 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...........................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM………...……………………………………………….5
2.1 Sejarah Instansi........................................................................................................5
2.2 Visi dan Misi...........................................................................................................5
2.3 Tugas dan Fungsi Notaris........................................................................................6
2.4 Struktur Organisasi..................................................................................................7
BAB III PERMASALAHAN……………………………………………………..……9
3.1 Permasalahan...........................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………… 11
4.1 Kajian Teori...........................................................................................................11
4.1.1 Sesuai Prosedur SOP......................................................................................11
4.1.2 Lebih Meneliti Dokumen atau Berkas Persyaratan........................................12
4. 1.3 Dokumentasi Untuk Memperkuat Bila Ada Komplain
…………………….13
4.1.4 Tertib dalam Pengelolaan Dokumen..............................................................14
BAB V PENUTUP………………………………………………………………….
….17
5.1 Kesimpulan............................................................................................................17
5.2 Saran......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………19
LAMPIRAN LAMPIRAN……………………….
……………………………………..21
BAB I
LATAR BELAKANG MAGANG KEAHLIAN
Notaris adalah pejabat umum yang menjalankan sebagian dari fungsi publik dari
negara, khususnya di bagian hukum perdata dalam membuat akta otentik mengenai
semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan. Selain itu juga,
pejabat yang bertugas mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal
pembuatan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus Pasal.
Biasanya, profesi ini dijabat orang-orang lulusan pendidikan hukum dan telah memiliki
lisensi dari pemerintah untuk melakukan tindakan hukum, termasuk menjadi saksi
resmi dari penandatanganan suatu dokumen penting. Notaris mempunyai peran yang
sangat penting di Indonesia yang merupakan negara hukum. Salah satunya untuk
melayani masyarakat dalam hal pembuatan akta otentik sebagai alat bukti atau sebagai
syarat sah/mutlak untuk perbuatan hukum tertentu.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
A. Tujuan Umum
1. Mengamati secara langsung keadaan di dunia kerja yang berkaitan dengan teori
yang dipelajari di kelas.
2. Untuk memperoleh wawasan dan pengimplementasian langsung pada bidang
manajemen yang ada di lingkungan kerja nyata dan memperoleh perbandingan
dengan teori yang telah dipelajari di perkuliahan.
3. Membangun sikap disiplin dalam bekerja, mampu beradaptasi dengan
lingkungan kerja, dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap pekerjaan
untuk mendapatkan hasil kerja yang memuaskan.
4. Untuk mengetahui secara langsung dinamika dunia kerja dimana pengalaman
seperti ini tidak ada dalam kegiatan perkuliahan dari segi pengaturan waktu,
kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim dan sikap kepada rekan/atasan yang
lebih tinggi.
B. Tujuan Khusus
Kantor Notaris Sari Nitiyudo Semarang didirikan pada tahun 2001, di daerah
Sambiroto, Tembalang, Jawa Tengah. Waktu itu dikantor tersebut karyawanya tidak
sebanyak sekarang, yang sekarang bahkan bisa mencapai 20 staff atau karyawan
yang bekerja di kantor itu. Notaris & PPAT Sari Nitiyudo merupakan salah satu
Notaris dan PPAT yang menjunjung tinggi kedisiplinan, loyalitas pelanggan dan
mengutamakan kepuasan pelanggan. Sehingga sampai saat ini kantor tersebut sudah
bisa dibilang ramai dari pada yang lainya.
• Visi : Menjadi salah satu Notaris dan PPAT terbaik dari segi pelayanan, kecepatan,
dan solusi
• Misi : Menjungjung tinggi kedisiplinan dan tannggung jawab
5
2. 3 Tugas dan Fungsi Notaris dan PPAT
A. Tugas :
Notaris adalah pihak yang membuat segala akta otentik terkait hukum
yang dibutuhkan masyarakat. Sedangkan tugas dan wewenang PPAT menangani
akta otentik yang berhubungan dengan tanah dan bangunan.
B. Fungsi :
6
2.4 Struktur Organisasi
Gambar 2. Struktur Organisasi
Pemilik
Dr. Sari Nitiyudo, S., nSp.N
Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Bidang Supervisor Bidang Jual
Bidang Bidang HT
PPAT Bidang HT Beli
Notaris
Mariyanti
Dika Melinda Aris
Khomsatun Wulandari
Pramesti S. Putri W. Apriyanto
S. H S. H
H M. Pd
Tugas Tugas :
1. Dr. Sari Nitiyudo, S., nSp.N : Menandatangani akta akta, dan berkas yang
membutuhkan tanda tangan. Yang melakukan akad dan yang bertanggung jawab
atas semua pekerjaan di dalam Notaris dan PPAT miliknya
5. Melinda Putri Wulandari S. H : Bidang HT, Akta akta nya yaitu APHT dan
SKMHT. Tugasnya membuat Akta APHT dan SKMHT sampai akta itu jadi,
7
dikontrol semua tanda tanganya. Jika sudah lengkap baru masuk ke proses daftar
HT
BAB III
8
PERMASALAHAN
3.1 Permasalahan
Tanah adalah hal yang penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu cara
memperoleh tanah adalah melalui jual beli. Jual beli hak atas tanah seperti yang
telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah dan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1998 tentang peraturan jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang
dalam hal ini Pejabat Pembuat Akta Tanah yang daerah kerjanya meliputi daerah
tempat tanah yang diperjualbelikan itu berada. “Hampir tidak ada notaris yang jadi
tersangka. Tetapi ada juga yang jadi tersangka, tapi bukan karena ada niat jahat,
cuma terseret oleh pihak-pihak dalam perjanjian,” kata Yanuar dalam ‘Seminar
Pilar Penegakan Hukum Terhadap Notaris Berkaitan dengan Aspek Pidana,
Perdata, Perpajakan dalam Pelaksanaan Jabatan Notaris’, di Bogor, Senin (09/5).
9
3. Data mengenai obyek yang diperjanjikan tidak sesuai dengan fakta yang
sebenarnya. Sehingga salah satu pihak dianggap memberikan keterangan
palsu. Notaris terseret selaku pihak yang membuat akta perjanjian.
4. Data yang diberikan oleh salah satu atau kedua pihak tidak benar,
sehingga akta notaris yang diterbitkan dianggap akta palsu. Jerat yang
biasa dipakai adalah memasukkan data palsu ke dalam akta otentik atau
memalsukan dokumen menghadap. Notaris tidak dalam posisi
menelusuri jejak rekam seseorang, apalagi untuk sampai memastikan
identitas dalam dokumen identitas resmi penghadap benar atau.
5. Ada dua akta yang beredar di para pihak, yang nomor dan tanggalnya
sama tetapi isinya berbeda. “Ini sering terjadi, nomor, tanggal, dan judul
sama, tetapi di akta yang satu cuma ada satu penghadap, dan akta satu
lagi ada dua penghadap. Dua akta ini beredar, oleh pihak yang
bersengketa ini dipermasalahkan. Kejadian ini sering terjadi misalnya
perebutan saham,” ungkapna.
6. Tanda tangan salah satu pihak yang ada dalam minuta dipalsukan. Ini
bisa terjadi karena pembuatan akta dikejar-kejar waktu, dan salah satu
pihak tidak berada di tempat. Mungkin juga ada kesengajaan untuk
memalsukan tanda tangan.
7. Penghadap menggunakan identitas orang lain. Notaris belum tentu
mengenal secara pribadi orang yang datang palsu.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
SOP kerap dipakai untuk menunjukkan kepatuhan terhadap suatu
peraturan maupun praktik operasional. Serta guna mendokumentasikan atau
mengabadikan bagaimana tugas wajib diselesaikan dalam organisasi kelompok
atau individu. Kerap kali saat sebuah perusahaan sedang tumbuh dan baru
memulai, CEO atau tim manajemen cenderung membuat semua keputusan
internal. Ketika perusahaan telah mencapai ukuran tertentu, maka bentuk
pengambilan keputusan tersebut bisa membatasi kapasitasnya untuk tumbuh
lebih lanjut sebab CEO atau tim manajemen tidak bisa membuat semua
keputusan dalam kerangka waktu yang sesuai atau terhubung dalam setiap aspek
bisnis.
Ketelitian berasal dari kata dasar teliti. Menurut KBBI, teliti adalah
cermat; seksama. Ketelitian berarti kecermatan; keseksamaan. Dengan demikian
ini berhubungan dengan aktivitas mata memandang. Di bagian mana mata
memandang. Di mulai dari mana mata memandang. Biasanya bagian yang
dipandang seseorang pasti sesuai tujuannya. Tujuannya hanya intinya maka yang
dipandang pasti hanya tengah. Karena hanya fokus pada isi. Yang lain diabaikan.
Mengabaikan yang lain pada saat meneliti dokumen yang diketik tidaklah
benar. Dengan memandang sebagian saja, menjadikan dokumen salah. Isinya
memang benar. Namun bisa menimbulkan kecerobohan. Bisa juga orang yang
membuat dokumen dipandang rendah karena kesalahan kecil. Pokoknya
menjadikan turun derajat untuk orang yang membuat.
12
Permasalahan ketelitian adalah penting. Lihat saja tulisan-tulisan yang
beredar secara umum. Apakah sudah teliti? Disebarkan secara umum menjadikan
tulisan itu dibaca oleh banyak orang. Maka tulisan jangan sampai salah. Apakah
yang tidak inti boleh salah? Ya tidak boleh. Baik inti maupun tidak jangan
sampai salah. Untuk itu sebelum disebarluaskan, tulisan itu perlu dibaca kembali
dari atas sampai ke bawah.
Hal penting yang diperhatikan, jangan menganggap remeh tentang
tulisan. Jangan menganggap salah sedikit orang akan memaklumi. Salah sedikit
tidak menjadikan masalah, pasti yang membaca tahu maksudnya. Hal-hal yang
seperti ini perlu dihindari ketika kita akan menyebarluaskan tulisan. Prinsipnya
semua tulisan harus benar, sehingga perlu diteliti.
13
4.1.4 Tertib dalam Pengelolaan Dokumen
Sebuah pengelolaan dokumen yang baik dan efisien yaitu sebuah sistem
pengelolaan yang mampu memenuhi kebutuhan user maupun melestarikan
keberadaan dokumen secara maksimal, hal ini terkait dengan bagaimana sebuah
manajemen pengelolaan dokumen mampu menjadi pengelola sekaligus penyedia
sumber informasi yang mampu membantu user dalam memenuhi kebutuhan
informasinya.
14
sangat berpengaruh, mengingat dalam menjalankan tugas jabatannya perlu adanya
perlindungan bagi dirinya.
Selanjutnya data identitas dari salah satu pihak dalam akta seringkali tidak
benar, atau dianggap memberikan keterangan palsu. Permasalahan ini, kerap
dijadikan senjata oleh para pihak untuk memperkarakan sebuah Akta. Pengaduan ke
pihak Kepolisian biasanya dilakukan setelah perjanjian antara kedua belah pihak
tidak terselesaikan, atau ada yang ingkar janji. Salah satu pihak berusaha mencari
celah untuk mempidanakan dan memang faktanya ketemu. Sebenarnya tidak ada
yang rugi, cuma memang terkadang ada alamat yang tidak benar. Sehingga di sini
perlunya minuta dan dokumen lainnya. ketika Notaris dalam menjalankan
jabatannya terbukti melakukan pelanggaran, maka Notaris bertanggung jawab
sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya baik tanggung jawab dari segi Hukum
Administrasi, Hukum Perdata, yaitu sesuai ketentuan sanksi yang tercantum dalam
Pasal 84 dan 85 UU Perubahan atas UUJN dan kode etik, namun di dalam UUJN
dan UU Perubahan atas UUJN tidak mengatur adanya sanksi pidana. Dalam praktek
ditemukan kenyataan bahwa pelanggaran atas sanksi tersebut kemudian
dikualifikasikan sebagai suatu tindak pidana yang dilakukan oleh Notaris. Notaris
tidak dapat diminta pertanggung jawabannya pidana apabila muncul kerugian
terhadap salah satu pihak sebagai akibat adanya dokumen palsu dari salah satu
pihak, karena Notaris hanya mencatat apa yang disampaikan oleh para pihak untuk
15
dituangkan ke dalam akta. Keterangan palsu yang disampaikan oleh para pihak
adalah menjadi tanggung jawab para pihak. Dengan kata lain, yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh Notaris ialah apabila penipuan atau tipu muslihat itu
bersumber dari Notaris sendiri.
notaris perlu memastikan para pihak harus hadir berhadapan, dan sebelum
akta ditandatangani notaris membacakan isinya kepada para pihak disertai
penjelasan, dilakukan pendokumentasian seperti mengambil foto, untuk
memperkuat apabila ada komplain di kemudian hari. kemudian, tertib dalam
pengelolaan dokumen. Yanuar mengingatkan jangan sampai produk notaris yang
belum jadi tetapi sudah deregister dan ditandatangani, bahkan sudah beredar kepada
para pihak.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penulis yang telah melakukan magang selama kurang lebih 1 bulan di Notaris
Sari Nitiyudo Semarang. Menyimpulkan bahwa Notaris dan PPAT Sari Nitiyudo
Semarang yang didirikan pada tahun 2001 semakin berkembang dari tahun ke tahun,
jumlah karyawan pada tahun 2023 mencapai 20 orang. Kantor berlokasi di jalan
Sambiroto Raya No. 45A, Sanbiroto, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50276. Notaris wajib hanya mempunyai 1 kantor, yaitu di tempat
kedudukanya. Tempat kedudukan Notaris sebagai PPAT wajib mengikuti tempat
kedudukan Notaris.
17
5.2 Saran
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan di
Notaris, Penulis memiliki beberapa saran yaitu:
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-sop/apa itu SOP? Pengertian, fungsi,
dan manfaatnya/, pada hari Selasa, 4 April 2023, Pukul 22.00 wib.
Setiawan, Asep. Gun, Gunarto. (2017). Analisi Yuridis Standar Prosedur Pelayanan
19
LAMPIRAN
20
Lampiran 2 : Format Nilai Pembimbing Magang
21
Nama Mahasiswa : Novel Pramono
NIM : E2A020182
Program Studi : S1 Manajemen
Tempat Magang : Notaris dan PPAT Sari Nitiyudo Semarang
Catatan :
Angka dari 0 – 100
22
Lampiran 3 : Format Nilai Akhir Magang
NILAI AKHIR MAGANG
N
Komponen yang Dinilai
o Angka Bobot Bobot x Angka
A Nilai Tempat Magang (NTM) 0,30
Rata - rata Nilai Jurnal Kegiatan Harian
B 0,30
(NKJ)
C Nilai Dosen Pembimbing (NPM) 0,30
Nilai Akhir*
Nilai Akhir *
Angka Huruf Semarang, 6 April 2023
1. 81 – 100 A Dosen Pembimbing
2. 66 – 80 B
3. 56 – 65 C
4. 50 – 55 D
5. <50 E Nurhayati, S.E, M.M
*Lingkari sesuai Nilai NIDN. 0609106601
23
Lampiran 4 : Kuisioner
24
25
Lampiran 5 : Jurnal Kegiatan Harian Magang
26
27
28
29
30
31
32
Lampiran 6 : Surat Pengantar dari Fakultas Ekonomi ke Instansi
33
Lampiran 7 : Surat Penerimaan Magang dari Instansi
34
Lampiran 8 : Dokumentasi Selama di tempat Magang
Gambar 1. Dokumentasi Ruangan Selama Magang
35
Gambar.2 Dokumentasi foto mengerjakan tugas dari tempat magang
36
Gambar.3 Dokumentasi Foto Bersama Dengan Supervisor PPAT dan seluruh Staff atau
Karyawan Sari Nitiyudo Semarang
37