DINAS dengan mengembangkan KESEHATAN puskesmas yang menyelenggarakan PUSKESMAS OEMEU pelayanan kesehatan santun lansia. Jln.yang Kegiatan Oeprigi-Haekto dilakukanDesadala Popnam, Kecamatan upaya Noemutilansia Kesehatan 85664 antara lain skrining Tlp. 081288532224.email:puskesmasoemeu@gmail.com kesehatan lansia, promosi dan edukasi kesehatan lansia, pembinaan posyandu lansia, peningkatan kapasitas petugas terkait kesehatan lansia. ANALISA PENETAPAN UKM PENGEMBANGAN
2. Upaya Kesehatan Jiwa
1. Upaya Kesehatan Kesehatan jiwaLansia merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang Lanjut secara usia fisik, menurut mental, Kementerian spiritual, Kesehatan dan social sehingga Republik individu tersebutIndonesia menyadariadalah seseorang kemampuan yang telahdapat sendiri, mencapai usia 60 mengatasi tahun ke tekanan atas.dapat stress, Penduduk lansia bekerja tersu secara produktif mengalami dan mampupeningkatan memberikandari tahun ke kontribusi tahun. untuk Aspek penting komunitasnya. dalam peningkatan Di Puskesmas Candilama kualitas hidup pada tahun lansia 2021 salah 150 terdapat satunya adalahpasien kunjungan Kesehatan. Padaterdiagnosa yang telah dasarnya, semakin gangguan bertambah usia maka jiwa, pada tahun 2022 akan semakin terdapat berisiko menderita 144 kunjungan permasalahan pasien yang Kesehatan telah terdiagnosa yang terjadijiwa. gangguan akibat adanya Upaya proses preventif degenarasi Kesehatan fungsi jiwa tubuh. ditujukan Sehingga untuk mencegahpenyakit yang terjadinya diderita masalahlansia cenderung kejiwaan, bersifat mencegah tidak menular, timbulnya serta multigangguan atau kambuhnya diagnosis.jiwa, Indonesia mengurangi sendiri angka faktor risiko kematian akibat meningkat gangguan seiring jiwa pada bertambahnya masyarakat usia. secara Olehperorangan umum/ karena itu, dan penting dilakukan mencegahpencegahan penularan dampak masalah melalui Berbagai psikososial. upaya pencegahan dan promosi masalah kejiwaan yang lansia terjadididi tingkat keluargakeluarga, masyarakat dan masyarakat dan fasilitas memerlukan Kesehatan. deteksi dan intervensi dini yang meliputi Puskesmas Candilama masalah-masalah psikososialmemiliki wilayah yang terjadi kerja 3 di keluarga dankelurahan, masyarakat. yaitu kelurahan Pembangunan Jomblang, masyarakatkelurahan sehat karanganyar gunung dan jiwa diupayakan kelurahan melalui jatingaleh dengan pemberdayaan total masyarakat, jumlah lansia pada pengembangan tahundini deteksi 2021 sebanyak masalah 5197 orang Kesehatan dan pralansia jiwa berbasis sebanyak masyarakat 8535 yang orang, disertaipada tahun 2022 jumlah pendampingan lansia sebanyak dan diharapkan akan 5207 orang dan pra memampukan danlansia 8555. memandirikan Data Riskesdas 2018 melaporkan bahwa terjadi peningkatan pada faktor risiko masyarakat. perilaku penyebab penyakit tidak menular sebagai berikut, 95,5% penduduk kurang
3. konsumsi buah danRemaja
Upaya Kesehatan sayur, 33,8% penduduk memiliki kebiasaan merokok, 33,5% penduduk kurangadalah Masa remaja melakukan masaaktivitas fisik. Situasi yang penting dalam ini memperlihatkan perjalanan bahwa kehidupan upaya manusia. promotif Golonganpreventif umur inimenjadi penting kunci karenautama untuk menjadi menjamin jembatan keberhasilan antara pencapaian masa anak-anak yang dampak pembangunan bebas menuju masa kesehatan. dewasa yang menuntut tanggung jawab. Permasalahan Berdasarkan kesehatan remajadata yangberagam, sangat ada bahwa puskesmas meliputi santun penyakit lansia menular, berjumlah penyakit tidak5.289 menular, orang dengan Kesehatan jumlah jiwa dan lansia risiko yang cedera. ada per 2021 Permasalahan sebanyak lainnya mencakup 30.007.707 kecukupanorang, gizi, sedangkan jumlah posyandu Kesehatan reproduksi, yang melayani pernikahan usia anak,lansia dan posbindu Kesehatan mental, PTM masing-masing penyalahgunaan berjumlah 68.764 narkoba, serta dan 17.852. kekerasan Adanyaseksual. dan pelecehan fasilitasMasalah posyandu dan posbindu Kesehatan dapat yang dihadapi meningkatkan remaja juga pengetahuan didorong oleh lansia yang menjadikan perilakunya seperti dasar pembentukan merokok, konsumsisikap yang minuman dapat mendorong beralkohol, minat serta dan kurangnya motivasi aktifitas fisik.untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Selanjutnya pelayanan kesehatan kepada lansia dilakukan mulai dari tingkat keluarga, tingkat masyarakat melalui posyandu lansia/posbindu, dan pelayanan di sarana 4. Upaya Kesehatan Tradisional Kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pengobatan tradisional merupakan pengobatan atau perawatan yang dilakukan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu pada pengalaman dan ketrampilan turun temurun. Jenis pengobatan tradisional yang dikenal yaitu Keterampilan (Pijat urut, Akupunktur, Bekam), Ramuan (Jamu, Ramuan tradisional). Pelayanan Kesehatan konvensional belum sepenuhnya dapat mengatasi semua masalah Kesehatan. Perlu dkembangkan pelayanan Kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dalam upaya meningkatkan dan memperluas pelayanan Kesehatan terhadap masyarakat.
5. Upaya Kesehatan Kerja
Setiap jenis dan tempat pekerjaan baik pada pekerja formal maupun informal memiliki risiko yang dapat menyebabkan gangguan Kesehatan. Pada umumnya, para pekerja sector informal kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya di lingkungan kerjanya. Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka secara efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak terorganisir dan banyak terdapat bahaya, kerusakan dan absen sakit tak terhindarkan, mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi pekerja dan produktivitas berkurang bagi perusahaan. Upaya Kesehatan kerja di Puskesmas meliputi pendataan dan pembinaan perusahaan/tempat kerja, pembinaan Kesehatan kerja karyawan di Puskesmas, pencatatan dan pelaporan. Pos UKK di wilayah kerja Puskesmas Candilama pada tahun 2021 terdapat 1, 2022 terdapat 1 pos UKK dan terdapat 2 orang kader Kesehatan kerja.
6. Upaya Kesehatan Sekolah
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan,selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan sasaran yang mudah di jangkau karena terorganisir dengan baik. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa sebagian anak SD/MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius, dan prevalensi kecacingan pada anak cukup tinggi, serta kesehatan gigi dan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran masih ditemukan. Melihat permasalahan diatas pelayanan kesehatan sekolah di Puskesmas diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif. Adapun kegiatannya yakni : Pembentukan dokter kecil, pembinaan UKS, Penjaringan kesehatan peserta didik baru, sikat gigi massal, pemeriksaan berkala kesehatan gigi dan mulut anak dan kesehatan umum. Pada beberapa kegiatan ada yang tidak mencapai target dikarenakan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut tidak tersedia. Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk mengetahui status kesehatan siswa sebagai salah satu upaya deteksi dini masalah Kesehatan.
7. Upaya Kesehatan Indera
Gangguan Indera yaitu panca indera yang terganggu dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan pada indera Penglihatan yang mendapat prioritas mencakup pada katarak, kelainan refraksi, dan glaukoma.
8. Upaya Kesehatan Olahraga
Pelaksanaan dan pendampingan pemeriksaan kebugaran jasmani pada sasaran karyawan, anak sekolah, pekerja, calon Jemaah haji, kelompok olahraga dan lanjut usia.
9. Upaya Kesehatan Haji
Dalam melaksanakan ibadah haji, jemaah haji dituntut mampu secara fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancer. Salah satu kegiatan penyelenggaraan Kesehatan haji yang sangat penting dan strategis adalah serangkaian upaya kegiatan melalui program pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi Kesehatan Jemaah. Secara umum, kondisi Kesehatan Jemaah haji dipengaruhi oleh factor risiko internal dan factor risiko eksternal. Factor risiko internal antara lain usia, penyakit yang dideritanya (umumnya penyakit degeneratif dan penyakit kronis). Sedangkan factor risiko eksternal, yang mempengaruhi kejadian penyakit dan dapat memperberat kondisi Kesehatan Jemaah antara lain lingkungan fisik, serta kondisi lainnya yang mempengaruhi daya tahan tubuuh Jemaah haji.