Anda di halaman 1dari 14

Makalah

STRATEGI PENETAPAN HARGA

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Adinda Amelia Firdaus (220301002)


2. Jibran Mustofa (220301016)
3. Cintya Mustika Anjeng (220301026)
4. Vicky Ardiansyah (220301031)
5. Rossy Maulina Zahra (220301042)
6. Putri Nur Alim (220301050)
7. Dwi Surya Anggraeni (220301054)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya dengan suri tauladan- Nya yang baik dan semoga syafa'at beliau
mengalir kepada kita kelak di akhirat.
Dan segala syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugerah
kesehatan, kesempatan, dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka penulis
mengucapkaan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Eva Desembrianita, Dra., MM. Selaku dosen mata kuliah Manajemen Jasa yang
banyak memberikan materi pendukung,bimbingan,dan masukan kepada penulis.
2. Teman-teman saya yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami agar
pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Strategi Penetapan Harga..................................................................................................3
2.2 Konsep Harga....................................................................................................................3
2.3 Dimensi Strategis harga dalam jasa..................................................................................3
2.4 Penetapan Harga Berdasarkan Biaya................................................................................3
2.5 Penetapan Harga Berdasarkan Pesaing.............................................................................4
2.6 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Bagi Pelanggan.......................................................4
2.7 Pertimbangan Penetapan Harga........................................................................................4
2.8 Perspektif Pelanggan Berkaitan Dengan Harga Jasa........................................................5
STUDI KASUS...............................................................................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, penetapan harga menjadi salah satu elemen
kunci yang memengaruhi keberhasilan sebuah produk atau layanan. Strategi penetapan harga
yang tepat tidak hanya mempengaruhi pendapatan suatu perusahaan, tetapi juga dapat
memengaruhi persepsi pelanggan terhadap nilai produk tersebut. Dalam pendahuluan ini, kita
akan menjelajahi berbagai strategi penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan mereka dalam pasar yang beragam dan dinamis. Dari penetapan harga premium
hingga penetapan harga diskon, berbagai pendekatan akan dianalisis untuk memahami
bagaimana setiap strategi dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan. Selain itu,
akan dibahas juga faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan strategi
penetapan harga yang paling efektif, termasuk segmentasi pasar, diferensiasi produk, dan kondisi
ekonomi saat ini.
Dengan memahami secara mendalam strategi penetapan harga, perusahaan dapat
meningkatkan daya saing mereka di pasar global yang terus berubah. kita juga akan
mengeksplorasi konsep dinamika harga dalam menghadapi perubahan permintaan dan
persaingan di pasar. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan strategi penetapan harga yang
berkelanjutan dan fleksibel untuk mengakomodasi perubahan tren pasar dan kebijakan ekonomi.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang berbagai strategi penetapan harga dan faktor-faktor
yang memengaruhi, perusahaan dapat mengoptimalkan pendapatan mereka sambil
mempertahankan kepuasan pelanggan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang. Dengan
demikian, maka dapat memberikan landasan yang kuat untuk menjelajahi topik strategi
penetapan harga lebih lanjut dalam konteks dinamika bisnis modern.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi penetapan harga?
2. Apa saja konsep harga?
3. Apa saja dimensi strategi harga dalam jasa?
4. Bagaimana penetapan harga berdasarkan biaya?
5. Bagaimana penetapan harga berdasarkan pesaing?
6. Bagaimana penetapan harga berdasarkan nilai pelanggan?

1
2

7. Bagaimana pertimbangan penetapan harga?


8. Apa saja perbedaan perspektif pelanggan yang berkaitan dengan harga jasa?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi penetapan harga.
2. Untuk mengetahui konsep harga
3. Untuk mengetahui dimensi strategis harga dalam jasa
4. Untuk mengeathui penetapan harga berdasarkan biaya.
5. Untuk mengetahui penetapan harga berdasarkan pesaing
6. Untuk mengetahui penetapan harga berdasarkan nilai pelanggan
7. Untuk mengetahui pertimbangan penetapan harga.
8. Untuk mengetahui perspektif pelanggan berkaitan dengan harga jasa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Penetapan Harga


Harga merupakan satu-satunya faktor bauran pemasaran yang memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Keputusan mengenai penetapan harga sulit dilakukan tanpa
adanya pertimbangan yang matang. Jika penetapan harga terlampau tinggi maka akan
menimbulkan protes dari konsumen dan mengundang campur tangan pemerintah selaku
pengendali harga. Namun, jika harga terlalu rendah, hal itu dapat menimbulkan lonjakan
pada pasar tersebut. Selain itu, sebagian konsumen dapat memersepsikan bahwa harga murah
berarti kualitasnya tergolong jelek.
Pada akhirnya, tugas yang harus dilakukan adalah memutuskan bagaimana
kebijaksanaan perusahaan terhadap harga dapat dikomunikasikan kepada target pasarnya.
Orang-orang harus mengetahui bahwa harga tersebut adalah untuk kepentingan penawaran
produk yang efektif sebelum melakukan pembelian. Mereka pun boleh mengetahui
bagaimana, di mana, dan kapan harga tersebut harus dibayar. Informasi ini harus
diperkenalkan dengan cara-cara yang jelas dan dapat dimengerti sehingga pelanggan tidak
akan merasa disesatkan.
2.2 Konsep Harga
Jumlah uang (satuan moneter) atau aspek non moneter lain yang mengandung utilitas
(kegunaan) tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa
2.3 Dimensi Strategis harga dalam jasa
Biaya - biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada umumnya dituntut dalam
tingkat yang minimum (harga dasar) untuk suata jasa spesifik yang ditawarkan
2.4 Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Laba harus ditetapkan berdasarkan harga yang cukup untuk menutup biaya
semivariabel dan memproduksi dalam tingkat yang sesuai untuk membiayai pemasaran jasa
tersebut. Dalam usaha mencapai laba yang optimal, perusahaan jasa harus dapat menetapkan
suatu harga yang sesuai serta memproduksi dengan tingkat yang sesuai dengan volume
penjualan yang diramalkan. Perusahaan yang bersaing atas dasar harga murah harus meneliti
struktur biaya dan mengidentifikasi volume penjualan mereka.

3
4

Tidak semua perusahaan jasa bebas untuk menentukan harga yang mereka pilih. Para
manajer menentukan biaya-biaya total yang terjadi pada suatu periode tertentu, membaginya
menjadi unit-unit penjualan yang nyata dan mengalkulasikan rata-rata biaya setiap unit jasa.
Banyak perubahan jasa mengembangkan sistem ABC yang menghubungkan biaya
sumber daya manusia dengan variasi dan produksi kompleksitas produk. Analisis ABC
dilakukan dan kemudian menentukan hierarki biaya.
2.5 Penetapan Harga Berdasarkan Pesaing
Jika pelanggan melihat adanya perbedaan diantara jasa-jasa yang ditawarkan maka
mereka kemungkinan akan memilih alternatif yang termurah. Biaya yang paling rendah
untuk setiap unit jasa yang akan menikmati keuntungan.
2.6 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Bagi Pelanggan
Strategi penetapan harga ini terkadang mengalami kegagalan karena asosiasi yang
kurang jelas antara harga dan nilai. Jika seorang pelanggan mengetahui tentang berapa
banyak nilai yang mereka terima dari jasa umum maka mereka hanya akan meninggalkan
jejak informasi bagi supplier, dan tidak membeli jasa yang dimaksud. Keuntungan yang
didapat dari pengaturan harga dapat membantu mengurangi ketidakpastian dengan
memfokuskan pada aspek pelayanan dengan keuntungan pelanggan yang dapat langsung
dirasakan.
Pada umumnya, pemotongan harga untuk memenangkan bisnis baru bukan
merupakan cara yang terbaik untuk menyasar konsumen. Konsumen cenderung akan tetap
loyal sehingga pemotongan harga akan lebih mudah memikat dengan penawaran yang
bersaing. Strategi ini didasarkan pada usaha untuk merendahkan biaya dalam sebuah industri.
Biaya pelayanan yang rendah pada umumnya merupakan pendekatan kepada konsumen yang
memiliki anggaran keuangan yang ketat. Mereka juga akan menyuruh pembeli untuk
membeli sesuatu dalam jumlah yang besar.
2.7 Pertimbangan Penetapan Harga
Produsen jasa dapat menawarkan harga yang berbeda untuk suatu jenis jasa yang
sama. Contohnya, harga sewa sebuah kamar hotel akan berbeda bagi produsen hotel bintang
lima dan bintang tiga. Variabilitas harga tersebut terkait dengan mutu dan nilai produk jasa
yang berbeda pula yang ditawarkan oleh hotel bintang lima dan bintang tiga.
 Kebanyakan Jasa Sulit Dievaluasi
5

Mengingat jasa memiliki karakteristik tidak berwujud maka evaluasi terhadap jasa
pun menjadi sulit dilakukan. Kesulitan dalam identifikasi kemampuan jasa maupun kejelasan
fasilitas pendukung jasa membuat pelanggan lantas sulit membandingkan antara apa yang
sudah dikorbankan dengan manfaat (benefit) yang mereka peroleh dalam mengonsumsi jasa
tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebanyakan jasa sulit untuk dievaluasi.
 Pentingnya Faktor Waktu
Apa pun keadaannya, waktu selalu berharga. Contohnya, pelanggan akan membayar
lebih untuk suatu penyampaian jasa dalam waktu yang mereka sukai ketimbang jasa yang
menawarkan waktu vang kurang menyenangkan bagi mereka.
 Tersedianya Saluran Distribusi Fisik dan Elektronik
Penggunaan saluran yang berbeda untuk menyampaikan jasa dapat memengaruhi
biaya dan nilai yang diterima. Ketika sebagian orang menyukai kenyamanan dari
penyampaian jasa secara impersonal dan bukannya penyampaian jasa yang dinilai lebih
efisien melalui transaksi elektronik maka mereka akan bersedia memberikan harga yang lebih
mahal untuk penyampaian jasa secara impersonal tersebut. Akan tetapi, jika orang lain
menyukai untuk berhubungan dengan seorang kasir bank yang lebih riil maka mereka pun
rela membayar dengan harga lebih mahal untuk penyampaian jasa tersebut.
 Harga dan Pengeluaran Biaya Keuangan yang Lain
Konsumen sering membelanjakan sejumlah biaya tambahan di samping harga
pembelian. Biaya tambahan tersebut dapat mencakup biaya perjalanan menuju lokasi
layanan, tempat parkir, dan lain-lain.
 Pengeluaran nonfinansial.
biaya untuk mengganti waktu, usaha, dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan proses
pencarian, pembelian, dan penggunaan jasa.
2.8 Perspektif Pelanggan Berkaitan Dengan Harga Jasa
Organisasi Jasa memiliki penjelasan mengenai harga yang mereka atur masing-
masing. Universitas, membahas mengenai “uang kuliah”, sedangkan perusahaan profesional
mengumpulkan pembayaran dan beban bunga bank atas pinjaman atau biaya jasa tambahan.
Sejumlah jembatan dan jalan raya mengharuskan bea, hotel memasang tarif kamar, dan
perusahaan asuransi menetapkan premi. Perbedaan-perbedaan ini merupakan suatu isyarat
bahwa industr, jasa memang selama ini mengambil pendekatan yang berbeda-beda untuk
6

penetapan harga dibandingkan manufaktur. Tantangan penetapan harga jasa selanjutnya


memerlukan keaktifan dari pelaku pasar yang memahami kebutuhan pelanggan.
Ada sejumlah hal yang membuat penetapan harga berbeda-beda:
1. tidak ada kepemilikan jasa
2. Perbandingan rasio tertinggi dari biaya tetap ke biaya variabel,
3. variabilitas masukan dan keluaran,
4. kebanyakan jasa sulit untuk dievaluasi
5. pentingnya faktor waktu
6. Tersedianya Saluran Distribusi Fisik dan Elektronik
Saluran yang berbeda untuk menyampaikan jasa dapat memengaruhi biaya dan nilai yang
diterima
7. Perhatian Etis
Jasa sering kali mendatangkan pencapaian dan penyalahgunaan penetapan harga. Hal ini
mencakup:
a. Memanfaatkan Ketidakpedulian Pelanggan
Ketika pelanggan tidak mengetahui apa yang sedang mereka terima dari jasa penyalur,
mereka umumnya tidak peduli apakah hal tersebut dilaksanakan secara baik atau tidak.
Walaupun harga dapat bertindak sebagai suatu pengganti untuk mutu dan nilai, kepastian
akan nilai ekstra kadang-kadang sulit untuk ditemukan karena pelanggan hanya
memercayakan begitu saja.
b. Kompleksitas dan Ketidakwajaran
Penetapan harga untuk jasa sering kali berjalan cukup kompleks. Mengubah keadaan
kadang membuat penetapan harga menjadi rumit bagi konsumen untuk
menginterpretasikannya. Ketika suatu hal menjadi lebih populer maka secara langsung
biaya-biaya tersebut mulai naik
o Mengidentifikasi Pemakai Biaya
Dari sudut pandang konsumen, biaya moneter yang dibebankan oleh seorang penyalur
bukanlah satu-satunya biaya atau pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian.
o Harga dan Pengeluaran Biaya Lain
Konsumen sering kali membelanjakan sejumlah biaya tambahan di samping harga
pembelian itu sendiri.
7

o Pengeluaran Nonfinansial
Pelanggan turut membuat berbagai pengeluaran nonfinansial yang dapat menunjukkan
kembali waktu, usaha, dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan penggunaan
suatu jasa. Kita dapat menggolongkan pengeluaran nonfinansial ke dalam empat
kategori:
 Pembelanjaan Waktu yang Tidak Dapat Dipisahkan
Dalam proses penyerahan jasa, waktu akan terbuang hanya untuk menantikan
jasa. Di sini, terdapat suatu biaya kesempatan yang melibatkan pelanggan karena
pelanggan bisa menghabiskan waktu dengan beberapa cara.
 Usaha secara Fisik
Usaha secara fisik mencakup kelelahan, kegelisahan, dan kerugian.
 Beban Psikologis
Beban Psikologis dapat terjadi pada saat mengevaluasi alternatif jasa, membuat
suatu pilihan dan kemudian menggunakan jasa yang dipilih.
 Beban yang berhubungan dengan Perasaan seperti Sensasi Tidak Enal yang
Memengaruhi Pancaindra.
Pengaruh terhadap pancaindra terkait dengan jasa mencakup suara gadu bau tidak
enak, panas berlebihan, pencahayaan patau tempat duduk yang tid nyaman,
lingkungan yang secara visual tidak nyaman, dan bahkan rasa tidak enak.
c. Pemahaman Nilai Bersih
Dalam banyak kesempatan, perusahaan jasa dapat meningkatkan nilai dengan
memperkecil pengeluaran nonfinansial. Mengurangi pengeluaran perusahaan dapat
menyebabkan peningkatan biaya moneter untuk jasa yang masih menawarkan "nilai baik"
Strategi untuk mengurangi pengeluaran nonfinansial mencakup:
1) Pengecilan beban yang secara psikologis tidak dikehendaki terhadap semua jasa.
2) Penghapusan usaha fisik yang tidak dikehendaki terutama sepanjang pencarian dan
proses penyerahan.
8

STUDI KASUS

Strategi Traveloka untuk Selalu Diingat Ketika Traveling


Traveloka muncul di saat yang tepat. Di saat masyarakat Indonesia sedang gemar-gemarnya
untuk pergi berwisata. Dengan layanan awalnya menyediakan beragam tiket penerbangan, sudah
pasti Traveloka dibanjiri oleh pengunjung situsnya untuk mencari serangkaian tiket pesawatyang
termurah. Hal ini ditambah dengan fitur pelengkap di Traveloka yang menyediakan beragam
pilihan hotel untuk konsumennya bermalam.
Strategi Traveloka banyak diadvokasi oleh konsumennya karena adanya kepuasan dari pelanggan
kami yang membuat pelanggan bersedia mempromosikan produk kami kepada orang orang, ujar
Busyra Oryza selaku Communications Executive Traveloka.
Kesuksesan Traveloka diadvokasi oleh Pelanggannya tidak lepas dari misi Traveloka untuk
memberikan pengalaman yang menarik bagi seluruh pelanggannya. Setidaknya di 2016 lalu ada
beberapa penambahan fitur vang membuat konsumennya Semakin nyaman dan betah
menggunakan layanan Traveloka, salah satunya adalah fitur Price Alert.
Harga tiket pesawat sangat fluktuatif, sementara konsumen selalu mempertimbangkan harga
yang terjangkau. Strategi Traveloka memunculkan fitur ini untuk membuat pelanggannya
semakin mudah dalam menentukan penerbangan apa yang akan digunakan,tentunya sesuai
dengan bujet yang telah dianggarkan.
Selain itu, Traveloka juga memunculkan fitur Reschedule. Sebelumnya, proses rescheduling tiket
pesawat terkesan merepotkan karena konsumen harus menghubungi maskapai lewat telepon. Hal
ini terkadang menjadi kendala bagi customer kami karena proses pemesanan dan pengubahan
mesti melalui duapintu. Fitur baru ini, pengguna dapat dengan mudah mengubah pesanannya di
Traveloka secara online, lewat website maupun aplikasi mobile. Saat ini, Traveloka telah
menyediakan lebih dari 70 maskapai penerbangan baik domestik dan internasional. Hal ini
ditambah dengan
100 ribu rute yang tersedia di Traveloka.Traveloka juga berhasil memperkenalkan kampanye
yang mudah diingat oleh masyarakat din2016 yakni "Traveloka dulu, Traveling
kemudian."Kampanye ini menurut Busyra merupakan bagian dari banyaknya konsumen yang
menceritakan pengalamannya menggunakan jasa Traveloka.Sehingga ketika ingin berpergian
selalu ingat palayanan Traveloka.
9

"Di 2017 ini kami siap untuk mengelola dana memelihara kepuasan pelanggan terhadap produk
dan layanan kami. Kami akan selalu meningkatkan produk dan lavanan vang telah kami berikan
saat ini " tutup Bursya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Harga merupakan satu-satunya faktor bauran pemasaran yang memberikan keuntungan
bagi perusahaan. Keputusan mengenai penetapan harga sulit dilakukan tanpa adanya
pertimbangan yang matang. Jika penetapan harga terlampau tinggi maka akan menimbulkan
protes dari konsumen dan mengundang campur tangan pemerintah selaku pengendali harga.
Maka strategi penetapan harga diperlukan seperti penetapan harga berdasarkan biaya,penetapan
harga berdasarkan pesaing,penetapan berdasarkan nilai bagi pelanggan dan pertimbangan
penetapan harga.
3.2 Saran
Untuk perusahaan jasa sebaiknya menetapkan strategi harga yang sesuai dan juga
penetapan harganya bersadarkan pada biaya yang telah dikeluarkan, dengan melihat faktor-faktor
lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Utami, Christina Whiya, dkk. 2019. Manajemen Jasa: Paradigma Jasa Modern dalam Industri
Jasa di Indonesia. Jakarta Selatan: Salemba empat.

11

Anda mungkin juga menyukai