Makalah Kelompok 6 - Penentuan Harga - Industri
Makalah Kelompok 6 - Penentuan Harga - Industri
“ PENENTUAN HARGA ”
Dosen pengampu : Munajat Syamsuddin, S.E, M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Mirnawati (7201240008)
Pricilla Ribka Clemen Bara (7203240009)
Putry Adelina Siagian (7202240002)
Samuel Sianturi (7203540010)
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Penetapan Harga mata kuliah
Ekonomi Industri ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai Penentuan
Harga Jual, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya
maupun pihak yang terkait di dalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar
memiliki rasa ingin tahu di dalam dunia keuangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun
materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima dengan
tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara,
bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah
yang positif. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana
didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa. Tahapan-
tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk,
Price, Place dan Promotion. Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah
‘Price’ yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan
tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya
yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada
biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut
berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan. Salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk
suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Namun, banyak
perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan baik. Kesalahan yang paling
umum adalah sebagai berikut :
3. Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya
sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar
4. Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar, dan
saat pembelian.
Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau
pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. (Supriyono, 2001:314)
Kebijakan penentuan harga jual adalah pernyataan sikap manajemen terhadap penentuan harga
jual produk atau jasa. Kebijakan tersebut tidak menentukan harga jual, namun menetapkan
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan aturan dasar yang perlu diikuti dalam penentuan
harga jual.
Keputusan penentuan harga jual adalah penentuan harga jual produk atau jasa suatu organisasi
yang umumnya dibuat untuk jangka pendek. Keputusan ini dipengaruhi oleh kebijakan
penentuan harga jual, pemanfaatan kapasitas, dan tujuan organisasi.
Dilihat dari teori ekonomi mikro, Slamet Sugiri mendefinisikan harga jual sebagai berikut:
Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari dua kekuatan yaitu permintaan dan penawaran.
(Sugiri, 1994:171)
Dari definisi-definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa harga jual menunjukkan jumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah barang atau jasa yang diinginkan.
Tujuan penentuan harga jual ada bermacam-macam. Tujuan penentuan harga jual yang dilakukan
perusahaan terhadap produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut (Kotler, 1996:356):
Perusahaan menetapkan tujuan ini apabila menghadapi kelebihan kapasitas produksi, persaingan
yang ketat atau perubahan selera konsumen. Dalam hal ini, bertahan hidup lebih utama daripada
menghasilkan keuntungan. Demi kelangsungan hidup perusahaan, disusun strategi dengan
menetapkan harga jual yang rendah dengan asumsi pasar akan peka terhadap harga.
Perusahaan dapat memaksimalkan laba jangka pendek apabila perusahaan lebih mementingkan
prestasi keuangan jangka pendeknya dibandingkan jangka panjang. Perusahaan mempunyai
keuntungan untuk menetapkan harga yang dapat memaksimalkan laba jangka pendek dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan antara permintaan dan biaya dengan tingkatan harga yang
akan menghasilkan laba maksimum yang ingin dicapai.
Dalam hal ini, perusahaan menetapkan harga yang tinggi supaya kualitas produksi tetap terjamin.
Ada kemungkinan perusahaan mempunyai keinginan untuk memasarkan produk dengan kualitas
tinggi atau ingin menjadi pemimpin dalam kualitas produk di pasarnya. Pada umumnya
perusahaan semacam ini menetapkan harga yang tinggi dengan tujuan agar dapat menutup
tingginya biaya dalam menghasilkan mutu produk yang tinggi.
4. Meningkatkan penjualan.
Peningkatan penjualan akan mempengaruhi penerimaan perusahaan, jumlah produksi dan laba
perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan jumlah penjualan yang tinggi untuk menunjang
kelangsungan hidupnya. Peningkatan penjualan dapat dilakukan melalui bauran pemasaran yang
agresif. Pengembangan produk dengan memperbarui atau menawarkan produk-produk baru
dapat meningkatkan penjualan. Pada satu sisi, perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan
dengan tetap mempertahankan tingkat labanya. Sedangkan di sisi lain, manajemen dapat
memutuskan untuk meningkatkan volume penjualan melalui strategi pemotongan harga atau
penetapan harga yang agresif dengan menanggung resiko.
Salah satu strategi yang dapat ditempuh perusahaan adalah mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasar. Banyak perusahaan menetapkan harga yang rendah untuk mempertahankan dan
memperbesar pangsa pasar.
6. Menstabilkan harga.
Perusahaan berupaya menstabilkan harga dengan tujuan untuk menghindari adanya perang harga
pada waku permintaan meningkat atau menurun (tidak stabil). Oleh karena itu perusahaan perlu
menentukan tujuan utama agar fokus perusahaan menjadi lebih jelas. Untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut di atas ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan tersebut akan diuraikan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.
Ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga berbasis
permintaan menurut Fandy Tjiptono (2008:158) yaitu:
1. Skimming Pricimg
Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru
atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada
saat persaingan mulai ketat.
2. Penetration Pricing
Dalam strategi iniperusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan
harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar
dalam waktu relative singkat.
3. Prestige Pricing
Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu
barang atau jasa.
4. Price Lining
Price lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Harga
untuk lini produk tersebut bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga tertentu yang
berbeda.
5. Odd-Even Pricing
Yaitu harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu.
Contoh : Rp. 9.975,00 dan berharap konsumen berlangganan dengan membayar Rp.
10.000,00masih mendapatkan uang kembali.
6. Demand-Backwrd Pricing
Yaitu suatu tingkat harga yang bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang
relative mahal seperti halnya shopping goods, kemudian perusahaan yang
bersangkutan menentukan marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan
retailer.
7. Bundle Pricing
Merupakan strategi dua atau lebih produk dalan harga satu paket.
Misalnya : travel agency menawarkan paket liburan yang mencakup transportasi,
akomodasi dan konsumsi.
2.3 Strategi dalam Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan
menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum
memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa
pasar tersendiri. Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan
produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter(Rupiah, Dollar, Yen dll). Sedangkan penetapan harga adalah
suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima
oleh perusahaan dari produk atau jasa yang di hasilkan.
1. Memaksimalkan Laba
2. Meraih Pangsa Pasar
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
5. Tujuan Stabilisasi Harga
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
3.2 Saran
Produk tidak terlepas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan
suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Dalam
menetapkan harga perusahaan harus mengelola persepsi pelanggan secara saksama jika
akan menaikkan harga, karena kenaikan harga bias menjadi akibat dari menurunnya jumlah
penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.mdp.ac.id/961/1/erawati_2009210069I_JURNAL.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/3498/3/2EA15988.pdf
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4226/Bab%202.pdf?
sequence=6