Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKONOMI INDUSTRI

“ PENENTUAN HARGA ”
Dosen pengampu : Munajat Syamsuddin, S.E, M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6

 Mirnawati (7201240008)
 Pricilla Ribka Clemen Bara (7203240009)
 Putry Adelina Siagian (7202240002)
 Samuel Sianturi (7203540010)

PRODI ILMU EKONOMI B


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Penetapan Harga mata kuliah
Ekonomi Industri ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai Penentuan
Harga Jual, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya
maupun pihak yang terkait di dalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar
memiliki rasa ingin tahu di dalam dunia keuangan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun
materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima dengan
tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-saudara,
bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah
yang positif. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.

Medan, November 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i


DAFTAR
ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang


Masalah..........................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan
Masalah.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Konsep dan Peranan Harga


....................................................................................................3
2.2 Metode Penetapan Harga..........…..........................................................................................8
2.3 Strategi dalam Penetapan
Harga.........................................................................................12

BAB III PENUTUP....................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................14


3.2
Saran........................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana
didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa. Tahapan-
tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk,
Price, Place dan Promotion. Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah
‘Price’ yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan
tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya
yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.

Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada
biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut
berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan. Salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk
suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Namun, banyak
perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan baik. Kesalahan yang paling
umum adalah sebagai berikut :

1. Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.


2. Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan pasar.

3. Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya
sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar

4. Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar, dan
saat pembelian.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep dan peranan harga?
2. Bagaimana Metode penetapan harga?
3. Bagaimana strategi penetapan harga?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari latar belakang dan rumusan masalah yang timbul, maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep dan peranan harga
2. Untuk mengetahui metode penetapan harga
3. Untuk mengetahui strategi penetapan harga
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Konsep dan Peranan Harga


2.1.1.      Pengertian Harga Jual
Sebelum membahas mengenai evaluasi penentuan harga jual maka sebaiknya perlu kita ketahui
lebih dulu tentang pengertian dari harga jual itu sendiri. Supriyono mendefinisikan harga jual
sebagai berikut:

Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau
pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. (Supriyono, 2001:314)

Penentuan harga jual berhubungan dengan (Supriyono, 2001:314) :

1. Kebijakan penentuan harga jual (pricing policies)

Kebijakan penentuan harga jual adalah pernyataan sikap manajemen terhadap penentuan harga
jual produk atau jasa. Kebijakan tersebut tidak menentukan harga jual, namun menetapkan
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan aturan dasar yang perlu diikuti dalam penentuan
harga jual.

2. Keputusan penentuan harga jual (pricing decision)

Keputusan penentuan harga jual adalah penentuan harga jual produk atau jasa suatu organisasi
yang umumnya dibuat untuk jangka pendek. Keputusan ini dipengaruhi oleh kebijakan
penentuan harga jual, pemanfaatan kapasitas, dan tujuan organisasi.

Dalam arti sempit Philip Kotler mendefinisikan harga jual sebagai:


The amount of money charged for a product or service. (Kotler, 1996:340) Atau jumlah nilai
yang dipertukarkan oleh konsumen untuk manfaat atas memiliki atau menggunakan produk atau
jasa.

Dilihat dari teori ekonomi mikro, Slamet Sugiri mendefinisikan harga jual sebagai berikut:

Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari dua kekuatan yaitu permintaan dan penawaran.
(Sugiri, 1994:171)

Dari definisi-definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa harga jual menunjukkan jumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah barang atau jasa yang diinginkan.

2.1.2 Tujuan Penentuan Harga Jual

Tujuan penentuan harga jual ada bermacam-macam. Tujuan penentuan harga jual yang dilakukan
perusahaan terhadap produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut (Kotler, 1996:356):

1. Kelangsungan hidup perusahaan.

Perusahaan menetapkan tujuan ini apabila menghadapi kelebihan kapasitas produksi, persaingan
yang ketat atau perubahan selera konsumen. Dalam hal ini, bertahan hidup lebih utama daripada
menghasilkan keuntungan. Demi kelangsungan hidup perusahaan, disusun strategi dengan
menetapkan harga jual yang rendah dengan asumsi pasar akan peka terhadap harga.

2. Peningkatan arus keuntungan.

Perusahaan dapat memaksimalkan laba jangka pendek apabila perusahaan lebih mementingkan
prestasi keuangan jangka pendeknya dibandingkan jangka panjang. Perusahaan mempunyai
keuntungan untuk menetapkan harga yang dapat memaksimalkan laba jangka pendek dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan antara permintaan dan biaya dengan tingkatan harga yang
akan menghasilkan laba maksimum yang ingin dicapai.

3. Kepemimpinan kualitas produk.

Dalam hal ini, perusahaan menetapkan harga yang tinggi supaya kualitas produksi tetap terjamin.
Ada kemungkinan perusahaan mempunyai keinginan untuk memasarkan produk dengan kualitas
tinggi atau ingin menjadi pemimpin dalam kualitas produk di pasarnya. Pada umumnya
perusahaan semacam ini menetapkan harga yang tinggi dengan tujuan agar dapat menutup
tingginya biaya dalam menghasilkan mutu produk yang tinggi.

4. Meningkatkan penjualan.

Peningkatan penjualan akan mempengaruhi penerimaan perusahaan, jumlah produksi dan laba
perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan jumlah penjualan yang tinggi untuk menunjang
kelangsungan hidupnya. Peningkatan penjualan dapat dilakukan melalui bauran pemasaran yang
agresif. Pengembangan produk dengan memperbarui atau menawarkan produk-produk baru
dapat meningkatkan penjualan. Pada satu sisi, perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan
dengan tetap mempertahankan tingkat labanya. Sedangkan di sisi lain, manajemen dapat
memutuskan untuk meningkatkan volume penjualan melalui strategi pemotongan harga atau
penetapan harga yang agresif dengan menanggung resiko.

5. Mempertahankan dan meningkatkan bagian pasar.

Salah satu strategi yang dapat ditempuh perusahaan adalah mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasar. Banyak perusahaan menetapkan harga yang rendah untuk mempertahankan dan
memperbesar pangsa pasar.

6. Menstabilkan harga.

Perusahaan berupaya menstabilkan harga dengan tujuan untuk menghindari adanya perang harga
pada waku permintaan meningkat atau menurun (tidak stabil). Oleh karena itu perusahaan perlu
menentukan tujuan utama agar fokus perusahaan menjadi lebih jelas. Untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut di atas ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan tersebut akan diuraikan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.

2.1.3 Peranan Harga


Ada dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli
1.      Peranan alokasi dari harga :
a.    Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan daya beli.
b.    Dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya
pada berbagai jenis barang dan jasa.
c.     Dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia.
d.     Memutuskan alokasi dana yang dikehendaki
2.      Peranan Informasi dari Harga :
a.    Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti
kualitas.
b.   Membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor
Produk/ manfaat secara abjektif

2.1.4        Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga


1.      Faktor Internal
a.       Tujuan Pemasaran Perusahaan
(makimalisasi laba; mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan; meraih pangsa pasar
yang besar; menciptakan kepeminpinan dalam hal kualitas; mengatasi persaingan;
melaksanakan tanggung jawab sosial ; dll.)
b.      Strategi Bauran Pemasaran
(harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran  lainya yaitu
produk, distribusi dan promosi )
c.       Biaya
(merupakan faktor yang paling menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel)
d.      Organisasi
1)      Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan  harga.
2)      Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing.
3)      Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak.
4)      Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh Devisi atau
manajer suatu lini produk.
5)      Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk bernegoisasi
dengan pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.
6)      Dalam indutri  penetapan harga merupakan  faktor kunci (misalnya perusahaan
minyak, penerbangan luar angkasa)  biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan
harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada departement. Pemasaran atau manajemen
puncak.
7)      Pihak-pihak lain  yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan harga  adalah
manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan

2.      Faktor Ekternal


a.       Sifat Pasar dan Permintaan, setiap perusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli,
atau monopoli.  Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan
b.      Persaingan ( Porter )
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri :
1)      Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2)      Produk Substitusi
3)      Pemasok
4)      Pelanggan dan
5)      Ancaman-ancaman baru
Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yang dihadapi :
 Jumlah Perusahaan dalam Industri
 Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
 Deferensiasi Produk
 Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan
c.       Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan
pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan
minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-
usaha ke arah monopoli.

2.2 Metode Penetapan Harga


Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkah atau
tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode
penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1.      Penetapan harga berdasarkan biaya
a.       Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per
unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut
(margin )
Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual
Contohnya :
Perusahaan jus dengan biaya total Rp 250.000 dan ingin mendapatkan laba 20% (margin)
maka : Rp 250.000 + (20%  x Rp 250.000) =  Rp 300.000 . Maka harga setiap jus dijual dengan
harga Rp 3000.
b.      Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga pokok
pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Rumus : Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
Contohnya :
Jika anda membeli sebuah baju dengan harga Rp 150.000 kemudian anda menginginkan laba Rp
50.000 , maka harga jualnya Rp 200.000.
c.       Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya   keseluruhan
dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
BEP secara matematis dapat dibagi dua yaitu ;
1.     BEP atau titik impas dalam unit
Rumusnya :
BEP = biaya tetap : (harga jual per unit - biaya variable rata-rata)
2.     BEP atau titik impas dalam satuan rupiah
Rumusnya :
Biaya tetap total : 1- (biaya variable rata-rata : harga jual per unit )
Contohnya :
Misalkan anda menjual berbagai macam buah . biaya tetap yang dikeluarkan senilai Rp 200.000.
dan biaya variablenya Rp 1000. Kemudian anda berencana menjual macam-macam buah tersebut
dengan harga Rp 2000 per buah. Maka BEP nya sebagai berikut :
a.       BEP  (dalam unit ) = 200.000 : (2000 -1000) = 200
b.      BEP (dalam satuan rupiah ) = 200.000 : 1- (1000 : 2000) = 400.000
Jadi, anda harus menjual 200 macam buah atau senilai Rp 400.000 agar anda mencapai BEP.
Maksudnya anda harus menjual 200 buah atau senilai Rp 400.000 untuk kembali modal. Jika
anda menjual 210 buah maka 10 buah tersebut adalah keuntungan anda.

2.            Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor


Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi, dimana
dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.
Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya
menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati
para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud
untuk meraih pangsa pasar.

3.            Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan


Metode ini lebih menekankan faktor – faktor yang mempengaruhi selera dan preferensi
pelanggan daripada faktor seperti biaya, laba dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri
didasarkan pada berbagai pertimbangan, menurut Fandy Tjiptono (2008:157) diantaranya yaitu:
 Kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli)
 Kemauan pelanggan untuk membeli
 Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan
 Manfaat yang diberikan produk kepada pelangan
 Harga produk - produk subtitusi
 Perilaku konsumen secara umum

Ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga berbasis
permintaan menurut Fandy Tjiptono (2008:158) yaitu:
1. Skimming Pricimg
Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru
atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada
saat persaingan mulai ketat.
2. Penetration Pricing
Dalam strategi iniperusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan
harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar
dalam waktu relative singkat.
3. Prestige Pricing
Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu
barang atau jasa.
4. Price Lining
Price lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Harga
untuk lini produk tersebut bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga tertentu yang
berbeda.
5. Odd-Even Pricing
Yaitu harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu.
Contoh : Rp. 9.975,00 dan berharap konsumen berlangganan dengan membayar Rp.
10.000,00masih mendapatkan uang kembali.
6. Demand-Backwrd Pricing
Yaitu suatu tingkat harga yang bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang
relative mahal seperti halnya shopping goods, kemudian perusahaan yang
bersangkutan menentukan marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan
retailer.
7. Bundle Pricing
Merupakan strategi dua atau lebih produk dalan harga satu paket.
Misalnya : travel agency menawarkan paket liburan yang mencakup transportasi,
akomodasi dan konsumsi.
2.3 Strategi dalam Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan
menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum
memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa
pasar tersendiri. Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan
produk  (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;


1.      Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap
perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
a.       Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum
(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk
sejenis yang lain) Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi
harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat
dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk
melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk
menjadi sangat prestisius.
b.      Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi
ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang
berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi.
Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2.      Produk Yang Telah Beredar


Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi
produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada
pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni:
a.    Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai
munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang
diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan
melambat, terapkan strategi harga agresif atau menurunkan harga untuk mendorong
penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
b.    Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi
penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap
situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon),
sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan
meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
c.    Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan
secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua
alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting
(pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya
yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter(Rupiah, Dollar, Yen dll). Sedangkan penetapan harga adalah
suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima
oleh perusahaan dari produk atau jasa yang di hasilkan.

Tujuan Penetapan harga meliputi:

1. Memaksimalkan Laba
2. Meraih Pangsa Pasar
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
5. Tujuan Stabilisasi Harga
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Metode Penetapan Harga, terdiri dari:

1. Penetapan harga berdasarkan biaya


2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

3.2 Saran

Produk tidak terlepas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan
suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Dalam
menetapkan harga perusahaan harus mengelola persepsi pelanggan secara saksama jika
akan menaikkan harga, karena kenaikan harga bias menjadi akibat dari menurunnya jumlah
penjualan.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.mdp.ac.id/961/1/erawati_2009210069I_JURNAL.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/3498/3/2EA15988.pdf

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4226/Bab%202.pdf?
sequence=6

Anda mungkin juga menyukai