Yeremia Salanti - 230301289
Yeremia Salanti - 230301289
LAPORAN
OLEH:
YEREMIA SALANTI
230301289
AET – 5
LA B O R AT O R I U M F I S I O L O G I T U M B U H A N
PROGRAM STUDIAGROTEKNOLOGI
F A K U L T AS P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2024
KURVA SIGMOID
LAPORAN
OLEH :
YEREMIA SALANTI
230301289
AET - 5
LA B O R AT O R I U M F I S I O L O G I T U M B U H A N
PROGRAM STUDIAGROTEKNOLOGI
F A K U L T AS P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2024
Judul : Kurva Sigmoid
Nama : Yeremia Salanti
NIM : 230301289
Kelas : AET -5
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
NIP : 196505181992032001
Dikoreksi oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya hingaa saat ini,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah “Kurva Sigmoid” yang merupakan salah satu
syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Saya sebagai penulis laporan ini mengucapkan terima kasih kepada
Bapak / Ibu dosen penanggung jawab Ir. Ratna Rosanty Lahay, M.P. ; Ir.
Meiriani, M.P Selaku dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.Tidak lupa saya juga
mengucapkan terimakasih kepada Abang dan Kakak asisten Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan yang telah banyak membantu dan menuntun penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca dan bisa menambah wawasan kita mengenai kurva sigmoid.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................1
Tujuan
Praktikum ................................................................................................2
Kegunaan Penulisan ............................................................................................
2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Jagung (Zea mays
L.) ..............................................................3
Syarat Tumbuh ...................................................................................................
4
Iklim .............................................................................................................. 4
Tanah ............................................................................................................. 6
Botani Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merill) ..............................................
6
Syarat Tumbuh ....................................................................................................7
Iklim .............................................................................................................. 8
Tanah ............................................................................................................. 8
Pertumbuhan dan Perkembangan .....................................................................
10
Kurva Sigmoid ................................................................................................. 12
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Media Tanam ....................................................................................
16
Persiapan Benih ................................................................................................
16
ii
Pembuatan Lubang Tanam ...............................................................................
16
Penanaman ....................................................................................................... 17
Pemeliharaan ....................................................................................................
17
Penyiraman ..................................................................................................
17
Penyiangan .................................................................................................. 18
Penjarangan.................................................................................................. 18
Pemupukan .................................................................................................
18
Parameter ......................................................................................................... 19
Tinggi Tanaman ...........................................................................................
19
Jumlah Daun ................................................................................................
19
LAMPIRAN .........................................................................................................
32
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 9. Menghitung Jumlah Daun ...................................................................
19
v
6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sigmoid merupakan kurva pertumbuhan pada fase vegetatif sampai titik tertentu
akibat pertambahan sel tanaman dan kemudian melambat. Periode awal dengan
laju pertumbuhan eksponensial yang pendek. Laju pertumbuhan yang linier diikuti
unit terkecil penyusun suatu makhluk hidup. Karena pada bagian inilah
pertumbuhan terjadi sehingga menambah volume serta ukuran tubuh dari suatu
Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
terntenu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas (Akil dan Dahlan, 2018).
Kacang Kedelai (Glycine max L.Merill) merupakan salah satu jenis kacang-
atas 2 macam, yaitu akar tunggang dan sekunder yang tumbuh dari akar tunggang
(Sumarji, 2018).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui pola pertumbuhan dan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat
TINJAUAN PUSTAKA
Perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama, akar
cabang, akar lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran tersebut berfungsi sebagai
alat untuk mengisap air serta garam-garam mineral yang terdapat dalam tanah,
mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan alat
pernapasan. Akar jagung termasuk dalam akar serabut yang dapat mencapai
yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
Batang tanaman yang kaku ini tingginya berkisan antara 1,5 dan 2,5 meter
dan terbungkus pelepah daun yang berselang seling yang berasal dari setiap
dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
9
Permukaan daun ada yang licin dan ada pula yang berambut. Setiap stoma
dikelilingi oleh sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Sihotang, 2020).
Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan
berat rata-rata 250-300 mg. biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung
struktur embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh individu baru
(Tambunan, 2017).
Buah jagung tersusun dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
jenisnya. Umumnya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari
suku Poaceae, yang disebut floret. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol yang tumbuh diantara
batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
(Sihotang, 2019).
10
Syarat Tumbuh
Iklim
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung adaah antara 21 oC-30oC. Akan tetapi,
untuk pertumbuhan yang baik bagi tanaman jagung khusunya jagung hibrida, suhu
optimum adalah 23oC-27oC. Suhu yang terlalu tinggi dan kelembaban yang rendah
dapat mengganggu peroses persarian. Jagung hibrida memerlukan air yang cukup
untuk pertumbuhan, terutama saat berbunga dan pengisian biji. Curah hujan
normal untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah sekitar 250 mm/tahun sampai
Jagung dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi yang memiliki
tanam di daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl akan memberikan hasil
yang tinggi.Jagung yang ditanam dengan ketinggian antara 8001200 m dpl masih
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerahdaerah
dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 °LU hingga 0-40 °LS. Pada
lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan
ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan
pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung
yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki
tanaman jagung antara 21-34 °C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang
Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
Tanah
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.Jenis tanah yang
dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol,
grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih
dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara
baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah
kandungan hara yang cukup. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang
jagung. Tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus dapat memberi hasil
yang baik. Drainase dan aerasi yang baik serta pengelolaan yang bagus akan
ditanami jagung adalah tanah andosol, tanah latosol, tanah grumosol, dan tanah
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH
antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan
ketersediaan air dalam baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat
ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
Akar tanaman kedelai terdiri dari akar tunggang dan akar sekunder yang tumbuh
unsur hara, akar juga membentuk bulu akar yang merupakan penonjolan dari sel-
sel epidermis akar. Selain itu pula akar tanaman kedelai mengeluarkan beberapa
2016).
Batang tanaman kedelai berasal dari poros embrio yang terdapat pada biji masak.
Jumlah buku pada kondisi normal berkisar 15-30 buah, tipe pertumbuhan
tipe tumbuh batang dan periode panjang penyinaran pada siang hari (Adie dan
Krisnawati, 2017).
Daun kedelai hampir seluruhnya trifoliat (menjari tiga) dan jarang sekali
mempunyai empat atau lima jari daun. Bentuk daun tanaman kedelai bervariasi,
yakni oval dan lanceolate, tetapi praktisnya, diistilahkan dengan berdaun lebar
(broad leaf) dan berdaun sempit (narrow leaf). Kedelai berdaun sempit lebih
walaupun dari aspek penyerapan sinar matahari, tanaman kedelai berdaun lebar
(Adisarwanto, 2016).
kuntum bunga terdapat alat kelamin betina (Putik) dan kelamin jantan (Benang
Sari). Bunga pada tanaman kedelai muncul/tumbuh pada ketiak daun, yakni
setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada cabang
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga
pertama. Jumlah polong yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun sangat
beragam, antara 1-10 buah dalam setiap kelompok. Ukuran dan bentuk polong
menjadi maksimal pada saat awal periode pemasakan biji. Hal ini kemudian
Biji kedelai tidak sama tergantung kultivar, ada yang berbentuk bulat, agak
gepeng, atau bulat telur. Namun sebagian, besar biji kedelai berbentuk bulat telur.
Ukuran dan warna biji kedelai juga tidak sama, tetapi sebagian besar berwarna
kuning dengan ukuran biji kedelai yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok,
14
yaitu biji kecil (< 10 g/100 biji), berbiji sedang ( 10 – 12 gram/100 biji, dan berbiji
Syarat Tumbuh
Iklim
terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm3 per bulan. Oleh karena itu, kedelai
kebanyakan ditanam didaerah yang terletak kurang dari 400 m di atas permukaan
laut dan jarang sekali ditanam di daerah yang terletak kurang dari 600 m di atas
permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik jika ditanam di daerah
Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan
subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok
bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.
(Prihatman, 2020).
terutama pada saat pengisian biji. Curah hujan yang optimal untuk budidaya
kedelai adalah 100-200 mm/bulan, sedangkan tanaman kedelai dapat tumbuh baik
di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan (Herawati, 2019).
Tanah
kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat
Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH 5,8-7,0
tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5
menjadi nitrit atau proses pembusukan) akan berjalan kurang baik (Prihatman,
2020).
Pengembangan areal tanaman kedelai dapat dilakukan pada lahan sawah, lahan
kering (tegalan), lahan bukaan baru, dan lahan pasang surut yang telah
direklamasi. Kedelai memerlukan tanah yang memiliki aerasi dan drainase air
yang cukup baik. Kedelai tidak dapat tumbuh dengan baik pada tanah kering
berpasir serta tanah dangkal. Jenis tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman
volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup, proses ini tidak
dapat dibalik atau dikembalikan serta dapat diukur dengan satuan pengukuran
tertentu dan dapat dinyatakan dengan suatu satuan karena bersifat kuantitatif.
(Suparmuji, 2014).
Pertumbuhan tanaman merupakan suatu hasil dari metabolisme sel – sel hidup
yang dapat diukur sebagai pertambahan bobot basah atau kering, isi, panjang atau
16
tinggi. Faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan dan hasil seperti Suhu, cahaya
ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan
hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma,
yang meristematik yang saling menyatu. Pada ujung batang atau akar menjadi 3
daerah, yaitu daerah pembentukan sel, daerah pembesaran sel dan daerah
Kemudian, pada proses ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu ukuran tertentu
karena bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diukur dengan satuan pengukuran.
Contoh dari proses ini adalah waktu siapnya suatu tumbuhan untuk berbunga dan
dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dinyatakan perubahan bentuk dan tingkat
Perkembangan dan pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar
dan penyesuaian diri antara genetic dan lingkungan. Faktor lingkungan juga
Temperature, kelembaban dan nutrisi mempunyai efek yang lebih halus, tetapi
tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh. Pertumbuhan dan Perkembangan
(Rinaldi, 2019).
Kurva Sigmoid
merupakan kurva pertumbuhan pada fase vegetatif sampai titik tertentu akibat
pertambahan sel tanaman dan kemudian melambat. Periode awal dengan laju
Laju pertumbuhan yang linier diikuti oleh fase yang lajunya menurun (Perwtasari
et al., 2021).
banyak tumbuhan setahun dan beberapa bagian terbentuk dari tumbuhaN. Kurva
18
sigmoid menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dan waktu. Tiga fase
utama biasanya mudah dikenali, fase logaritmik, linier dan penuaan (Salisbury dan
Ross, 2019).
Kurva menunjukkan ukuran komulatif sebagai fungsi dari waktu .Tiga fase utama
biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan.
Pada fase logaritmik, ukuran bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu
ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian
meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan ukuran organisme. Pada fase
konstan ditunjukkan oleh kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi
tanaman. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat
Pola pertumbuhan tegakan antara lain dapat dinyatakan dalam bentuk kurva
antara lain volume , tinggi, bidang dasar, biomassa dan diameter dengan umur
tegakan . Bentuk kurva pertumbuhan tegaan yang ideal akan mengikuti bentuk
mengikuti bentuk S sering dengan pertambahan waktu yang dikenal dengan nama
Jalan Dr. T. Mansur No. 9, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan,
Jagung (Zea mays L.) dan benih Kacang Kedelai (Glycine max L.) sebagai objek
yang diteliti, tanah top soil sebagai media tanam berupa lapisan atas tanah yang
subur, sebagai media tanam tambahan dalam penyusun media tanam dan pupuk
kompos sebagai campuran media tanam tambahan untuk menambah unsur hara
dengan rasio (top soil : kompos = 2:1) , air untuk menyiram tanaman Jagung dan
Kacang Kedelai, stick es krim sebagai penanda titik nol parameter tinggi tanaman.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul sebagai alat
untuk mengolah tanah, meteran sebagai alat untuk mengukur luas lahan, gembor
sebagai alat tempat air untuk menyiram tanaman, buku data sebagai alat untuk
20
tempat data dituliskan, pena sebagai alat untuk menulis data, meteran sebagai alat
untuk mengukur tinggi tanaman, pacak untuk menandai batas pengukuran tinggi
tanaman.
Prosedur Praktikum
kelas).
- Rendam benih yang hendak ditanam di dalam air selama lebih kurang 15
menit.
- Gambarkan grafiknya.
21
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Media Tanam dilakukan pada hari Kamis, 1 Maret 2024 yang meliputi
kg, pembersihan gulma pada tanah lalu dicangkul untuk diambil tanah topsoilnya,
dengan campuran tanah topsoil dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.
Persiapan Benih
Disiapkan Benih pada hari Kamis, 4 Maret 2021. Benih yang disiapkan yaitu
benih jagung dan benih kacang kedelai. Pada praktikum ini, benih jagung yang
digunakan yaitu benih jagung varietas Pioneer 32 sebanyak 4 biji dan benih
kacang kedelai yang digunakan yaitu benih kacang kedelai yang dibeli di pasar
sebanyak 4 biji.
Setelah disiapkan media tanam yaitu campuran tanah topsoil dan pupuk kandang
di dalam keempat polybag, maka dibuat lubang tanam untuk benih jagung dan
kacang kedelai. Untuk lubang tanam, dibuat secara manual dengan menggunakan
tangan dengan kedalaman 2-3 cm.Setelah disiapkan media tanam dan lubang
tanam, kedelapan benih yang telah disiapkan langsung ditanamkan, setiap lubang
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari, tepatnya pada sore hari dengan
jumlah air yang idberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan air per polybag.
Gambar 4. Penyiraman
Penyiangan
Gambar 5. Penyiangan
Penjarangan
Penjarangan dilakukan pada saat tanaman jagung dan kacang kedelai berumur 1
Gambar 6. Penjarangan
25
Pemupukan
Pemupukan I pada komoditi jagung dan kacang kedelai dilakukan pada saat umur
tanaman 2 MST. Untuk tanaman jagung, pupuk SP-36 diberikan dengan dosis 1,1
gr sedangkan pada kacang kedelai, pupuk SP-36 diberikan dengan dosis 0,5
gram.Pemupukan II pada komoditi jagung dan kacang kedelai dilakukan pada saat
umur tanaman 4 MST. Untuk tanaman jagung, pupuk Urea dan KCl diberikan
dengan dosis 1,75 gr dan 0,5 gr. Sedangkan pada kacang kedelai, pupuk Urea dan
Gambar 7. Pemupukan
Parameter
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diukur pada saat 2 minggu setelah tanam (MST). Tinggi tanaman
Jumlah Daun
Jumlah daun tanaman jagung kedelai diamati setiap seminggu sekali dan
perhitungan jumlah daun tanaman dimulai pada saat 2 minggu setelah tanam
(MST) sampai 9 minggu setelah tanam (MST). Perhitungan jumlah daun tanaman
jagung dimulai dari daun yang terletak paling dekat dengan akar dan daun yang
dilakukan secara manual dengan menandai setiap daun yang telah membuka
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, I. 2016. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai, Kacang Hijau,
Kacang Panjang. Absolut,Medan.
Akil,M. dan H.A Dahlan. 2019. Budidaya Jagung dan Diseminasi Teknologi. Balai
Penelitian Tanaman Serelia Maros.
Hakim, A, S.S.R. Samosir, S. Gusli & A. Ala. 2014. Pengolahan Mulsa Jerami
Padi dan Pemupukan Lewat Daun dan Pengaruhnya terhadap Produksi
Kedelai di Lahan Sawah. Jurnal Sains & Teknologi.
Nasution, A.H. dan Sri Endah. 2020. Kurva Sigmoid. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Ramadani, B. W., N. Wayan dan Loekito. 2014. Penerapan Schnute Growth pada
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.). Universitas Brawijaya.
Malang.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
29
Steenis, J.A, R. G., 2019.Plant Science. Mc-Grow Hill BookCompany, Ltd., USA