Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Rayana Jaka Kurnia


NIM : 22010025
Kelas / Semester : M2R4A / II
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Makro
Dosen Mata Kuliah : Saeful Fachri, S.Pd., M.E.Sy.

1. Jelaskan konsep siklus bisnis dalam ekonomi makro. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
siklus bisnis dan bagaimana pemerintah dapat meresponsnya?

Konsep siklus bisnis dalam ekonomi makro menggambarkan fluktuasi alami dalam kegiatan
ekonomi dari periode pertumbuhan (ekspansi) ke periode kontraksi. Siklus bisnis terdiri dari
empat tahap utama:
 Ekspansi: Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Permintaan dan
produksi meningkat, tingkat pengangguran menurun, dan pendapatan dan keuntungan
cenderung naik. Investasi dan konsumsi masyarakat meningkat.
 Puncak: Puncak merupakan titik tertinggi dalam siklus bisnis. Pada tahap ini,
pertumbuhan ekonomi mencapai puncaknya, dan ekonomi beroperasi di atas kapasitas
normalnya. Inflasi mungkin mulai meningkat, dan ketegangan ekonomi mulai muncul.
 Kontraksi: Kontraksi terjadi setelah puncak dan ditandai dengan perlambatan
pertumbuhan ekonomi. Permintaan dan produksi menurun, pengangguran meningkat,
dan pendapatan serta keuntungan mengalami penurunan. Investasi dan konsumsi
cenderung menurun.
 Palung: Palung adalah titik terendah dalam siklus bisnis. Pada tahap ini, ekonomi
beroperasi di bawah kapasitas normalnya. Tingkat pengangguran tinggi, pendapatan
rendah, dan permintaan serta produksi rendah. Inflasi mungkin menurun, dan tekanan
deflasi dapat muncul.
Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus bisnis:
 Permintaan Agregat: Perubahan dalam tingkat konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor neto dapat mempengaruhi siklus bisnis. Ketidakpastian,
sentimen konsumen, dan kondisi pasar internasional juga dapat berdampak.
 Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter, seperti pengaturan suku bunga oleh bank sentral,
dapat mempengaruhi siklus bisnis. Pengetatan kebijakan moneter dapat mengurangi
pengeluaran dan pertumbuhan ekonomi, sementara pelonggaran kebijakan moneter
dapat merangsang aktivitas ekonomi.
 Kebijakan Fiskal: Kebijakan fiskal, seperti perubahan dalam pengeluaran pemerintah dan
pajak, dapat mempengaruhi siklus bisnis. Penyesuaian fiskal yang ketat dapat
mengurangi permintaan dan pertumbuhan, sementara stimulus fiskal dapat mendorong
aktivitas ekonomi.
 Perubahan Teknologi: Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi siklus bisnis. Perubahan
teknologi dapat mengganggu sektor industri tertentu, menciptakan peluang baru, dan
mempengaruhi produktivitas secara keseluruhan.
Pemerintah dapat merespons siklus bisnis dengan berbagai langkah dan kebijakan:
 Kebijakan Moneter: Bank sentral dapat menggunakan kebijakan suku bunga untuk
mengendalikan inflasi, merangsang investasi, atau mengatur likuiditas keuangan.
 Kebijakan Fiskal: Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi melalui pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi atau
pemotongan pajak.
 Kebijakan Stabilisasi: Pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan stabilisasi,
seperti asuransi pengangguran, program jaminan sosial, atau intervensi pasar, untuk
meredam dampak negatif dari fluktuasi siklus bisnis.
 Kebijakan Struktural: Pemerintah dapat menerapkan kebijakan struktural, seperti
reformasi regulasi, investasi infrastruktur, atau pengembangan keterampilan tenaga
kerja, untuk meningkatkan daya saing ekonomi jangka panjang.
Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan sektor swasta dan organisasi internasional untuk
merespons dan mengatasi dampak siklus bisnis, seperti melalui kerjasama perdagangan,
diplomasi ekonomi, atau koordinasi kebijakan global.

2. Apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dan bagaimana cara
menghitungnya? Jelaskan perbedaan antara PDB nominal dan PDB riil?

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan
dalam batas wilayah suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
PDB digunakan sebagai indikator penting dalam mengukur pertumbuhan ekonomi suatu
negara.
Cara menghitung PDB terdapat dua pendekatan yang umum digunakan:
 Pendekatan Output: Pendekatan ini menghitung PDB dengan menjumlahkan nilai-nilai
output dari semua sektor ekonomi. Metode ini mengukur nilai tambah yang dihasilkan
disetiap tahap produksi. Dalam pendekatan ini, diperhitungkan nilai penjualan barang
dan jasa akhir, dan dihindari penghitungan ganda. Misalnya, nilai produksi mobil tidak
akan dihitung dua kali jika produsen mobil menggunakan bagian-bagian yang
diproduksi oleh sektor lain.
 Pendekatan Pendapatan: Pendekatan ini menghitung PDB dengan menjumlahkan
pendapatan yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi seperti upah, keuntungan, dan
bunga. Pendekatan ini melibatkan menghitung penghasilan yang diperoleh oleh individu
dan perusahaan dari produksi barang dan jasa.
Perbedaan antara PDB nominal dan PDB riil terletak pada faktor inflasi.
 PDB Nominal: PDB nominal mengukur nilai output ekonomi dalam harga pasar saat ini
tanpa mempertimbangkan perubahan dalam tingkat inflasi. Dalam PDB nominal, tidak
ada penyesuaian untuk inflasi, sehingga perubahan dalam nominal PDB dapat
disebabkan oleh perubahan harga daripada perubahan dalam volume output sebenarnya.
 PDB Riil: PDB riil mengukur nilai output ekonomi dengan mempertimbangkan
perubahan dalam tingkat inflasi. Dalam PDB riil, data di-adjusted (disesuaikan) dengan
menggunakan deflator harga atau indeks harga. Dengan menghilangkan efek inflasi,
PDB riil memberikan gambaran yang lebih akurat tentang perubahan output riil atau
volume produksi dari waktu ke waktu.

3. Apa yang dimaksud dengan inflasi dan deflasi? Jelaskan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan kenaikan atau penurunan harga dalam ekonomi.

Inflasi adalah suatu kondisi di mana harga umum barang dan jasa secara berkelanjutan
meningkat selama periode waktu tertentu.
Deflasi adalah kondisi di mana harga secara berkelanjutan menurun. Inflasi dan deflasi
adalah fenomena ekonomi yang mempengaruhi nilai uang dan daya beli masyarakat.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan harga dalam ekonomi
meliputi:
 Permintaan dan Penawaran: Keseimbangan antara permintaan dan penawaran dapat
mempengaruhi harga. Jika permintaan suatu barang atau jasa meningkat sementara
penawarannya tetap stabil atau menurun, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika
penawaran lebih besar daripada permintaan, harga cenderung turun.
 Biaya Produksi: Perubahan biaya produksi, seperti harga bahan baku, tenaga kerja, atau
energi, dapat mempengaruhi harga barang dan jasa. Jika biaya produksi meningkat,
produsen mungkin akan menaikkan harga produk mereka untuk mempertahankan
profitabilitas. Sebaliknya, jika biaya produksi turun, harga barang dan jasa cenderung
turun.
 Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral dapat
mempengaruhi inflasi. Misalnya, jika bank sentral menaikkan suku bunga, hal ini dapat
mengurangi pinjaman dan mengurangi jumlah uang yang beredar, sehingga
mengendalikan inflasi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga, hal ini
dapat merangsang pinjaman dan meningkatkan jumlah uang yang beredar, yang dapat
mendorong inflasi.
 Kebijakan Fiskal: Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah, seperti perubahan
pajak atau pengeluaran publik, juga dapat mempengaruhi harga. Misalnya, jika
pemerintah meningkatkan pajak, hal ini dapat menyebabkan peningkatan harga barang
dan jasa. Sebaliknya, jika pemerintah memberikan insentif fiskal atau menurunkan
pajak, hal ini dapat merangsang konsumsi dan menurunkan harga.
 Perubahan Nilai Tukar: Perubahan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi harga
impor dan ekspor. Jika nilai tukar suatu mata uang melemah, hal ini dapat
meningkatkan harga barang impor, sementara mengurangi harga barang ekspor.
Sebaliknya, jika nilai tukar menguat, hal ini dapat menurunkan harga barang impor dan
meningkatkan harga barang ekspor.

4. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. Apa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang?

 Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek: Pertumbuhan ekonomi jangka pendek merujuk


pada perubahan output atau pendapatan ekonomi dalam periode waktu yang relatif
singkat, seperti satu tahun atau beberapa tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi jangka pendek termasuk fluktuasi siklus bisnis, kebijakan
moneter, dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah. Pertumbuhan ekonomi
jangka pendek dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat konsumsi, investasi,
pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto dalam periode waktu yang singkat.
 Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang: Pertumbuhan ekonomi jangka panjang
mencerminkan perubahan output atau pendapatan ekonomi dalam jangka waktu yang
lebih lama, biasanya beberapa tahun hingga beberapa dekade. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang melibatkan perubahan struktural,
inovasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan perkembangan manusia serta modal.
Pertumbuhan ekonomi jangka panjang didorong oleh faktor-faktor seperti investasi
dalam modal fisik dan manusia, peningkatan efisiensi produksi, pembangunan
infrastruktur, perubahan institusi, stabilitas politik, dan akses terhadap sumber daya
alam.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang antara
lain:
 Investasi dalam Modal Fisik: Investasi dalam infrastruktur, mesin, peralatan, dan
teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi suatu negara.
 Investasi dalam Modal Manusia: Pendidikan, pelatihan, dan keterampilan tenaga kerja
yang ditingkatkan dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam jangka panjang.
 Inovasi Teknologi: Kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi dapat merangsang
pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan menciptakan peluang baru,
meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi dalam produksi.
 Perubahan Institusi: Perbaikan kebijakan ekonomi, pengurangan birokrasi, perlindungan
hukum yang kuat, dan kestabilan politik dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
 Akses terhadap Sumber Daya Alam: Ketersediaan dan pengelolaan yang baik terhadap
sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral dapat memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai