EP 3.3.1 SK Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
EP 3.3.1 SK Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAWANGO HARI
Desa Kawango Hari – Kec. Kodi
TENTANG
1 dari 6
MEMUTUSKAN :
2 dari 6
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Kawango
Hari tentang Pelayanan Pasien dengan
Risiko Tinggi
Nomor : UKP/96/SK/PKM-KH/IV/2023
Tanggal : 20 April 2023
A. KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan pasien dengan risiko tinggi:
a. Pelayanan pasien gawat darurat.
b. Pelayanan resusitasi.
c. Pasien dengan penyakit menular.
d. Pelayanan pasien dengan restraint.
e. Pelayanan pasien lemah, lanjut usia, anak-anak dengan
ketergantungan bantuan dan risiko kekerasan.
f. Pelayanan pasien dengan risiko bunuh diri.
g. Pelayanan pasien dengan disabilitas fisik atau mental.
2. Seluruh petugas Puskesmas Kawango Hari bertanggung jawab
untuk:
a. Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap
berisiko tinggi di rumah sakit.
b. Menggunakan kolaborasi untuk mengembangkan kebijakan
dan prosedur yang berlaku.
c. Setiap tindakan pelayanan yang diberikan dicatat dalam
rekam medis pasien.
B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Kebijakan Pelayanan Pasien Gawat Darurat
a. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan pasien gawat
3 dari 6
darurat menggunakan sistem triage dengan empat warna
menurut kegawatannya, yaitu merah, kuning, hijau, dan
hitam.
b. Prioritas pelayanan pasien di UGD dilakukan berdasarkan
triage.
c. Pasien gawat darurat yang membutuhkan tindakan medis
dimintai persetujuan atau penolakannya dengan informed
consent oleh petugas medis. Informed consent
ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien.
d. Puskesmas melakukan perawatan pasien secara khusus
untuk pasien gawat darurat.
e. Semua kegiatan pada pelayanan pasien gawat darurat
dicatata dan didokumentasikan pada rekam medis pasien.
2. Kebijakan Pelayanan Resusitasi
a. Petugas medis melakukan resusitasi untuk pasien yang
mengalami syok, henti jantung, henti nafas / gagal nafas,
dan kondisi lain sesuai kebutuhan.
b. Hasil pelaksanaan resusitasi dicatat dan didokumentasikan
dalam rekam medis pasien.
3. Kebijakan Pelayanan Pasien dengan Penyakit Menular
a. Puskesmas mengatur perawatan yang terpisah antara
pasien dengan penyakit menular dengan pasien lain yang
memiliki risiko tinggi dan rentan.
b. Pasien dengan kasus yang fatal akan dirujuk ke fasilitas
kesehatan tingkat lanjut.
c. Petugas harus melakukan prosedur 6 langkah cuci tangan
pada 5 momen serta menggunakan APD saat melakukan
tindakan perawatan.
4. Kebijakan Pelayanan Pasien dengan Restrain
a. Puskesmas mengidentifikasi pasien yang memerlukan
tindakan restrain selama perawatan.
b. Dalam situasi di mana pasien berisiko membahayakan diri
sendiri atau orang lain, diperbolehkan menggunakan
4 dari 6
restrain.
c. Puskesmas menyediakan alat restrain sesuai kebutuhan
pasien.
d. Penggunaan restrain dilakukan setelah memberikan
penjelasan indikasi penggunaan restrain dan tujuannya
serta mendapat persetujuan dari keluarga pasien.
e. Selama proses pelaksanaan restrain, petugas medis
melakukan pemantauan secara rutin terhadap pasien
dengan selalu melibatkan keluarga.
5. Kebijakan Pelayanan Pasien Lemah, Lanjut Usia, Anak-anak,
dengan Ketergantungan Bantuan dan Risiko Kekerasan
a. Puskesmas mengidentifikasi dan menetapkan pelayanan
pasien lemah, lanjut usia, anak-anak dengan
ketergantungan bantuan dan risiko kekerasan.
b. Petugas menerima pasien dan mengantarkan pasien sampai
ke unit yang dituju dengan menggunakan alat bantu jika
diperlukan.
c. Pada pasien rawat inap di VK atau pasien observasi yang
dirawat di Puskesmas, petugas medis meminta minimal satu
orang anggota keluarga / wali untuk mendampingi pasien.
d. Petugas medis memasang pengaman tempat tidur pasien.
6. Kebijakan Pelayanan Pasien dengan Risiko Bunuh Diri
a. Petugas mengidentifikasi pasien dengan risiko bunuh diri
sesuai dengan gejala / tanda serta faktor-faktor risiko yang
ada.
b. Petugas medis melakukan pengawasan secara ketat dan
tidak meninggalkan pasien seorang diri tanpa ada yang
mengawasi.
c. Petugas medis melakukan deteksi dini dan terapi yang tepat.
7. Kebijakan Pelayanan Pasien dengan Disabilitas Fisik atau Mental
a. Petugas penerima pasien melakukan proses penerimaan
pasien dengan disabilitas fisik atau mental dan wajib
membantu pasien sesuai dengan disabilitas yang disandang.
5 dari 6
b. Petugas medis meminta pihak keluarga untuk mendampingi
pasien.
c. Petugas medis memasang pengaman tempat tidur pasien.
6 dari 6