Anda di halaman 1dari 6

DIKTAT KOROSI DAN PROTEKSI LOGAM

1. Bagaimana polarisasi dapat diukur dan jelaskan diagram polarisasi untuk metal yang terkorosi
(SKK 2.2.3, 20%)

Jawaban No.1

Polarisasi dilakukan dengan cara memberikan arus listrik pada sebuah sampel lewat sebuah
elektrolit lalu membandingkan nilai potensial dari sampel dengan sebuah elektroda referensi.
Polarisasi dapat diukur dengan mengukur kecepatan reaksi pada interface larutan elektrolit
dengan permukaan logam/sampel. Hasil pengukuran polarisasi dapat diterjemahkan menjadi
tafel slopes extrapolation atau bisa disebut Stern Method.

Berikut adalah diagram polarisasi untuk logam yang terkorosi;

Terdapat beberapa titik dan area penting pada diagram polarisasi untuk logam yang terkorosi,
diantaranya;

• Active Region : daerah saat logam aktif bereaksi dan terkorosi


• Passive Region : daerah saat logam menjadi pasif (tidak terkorosi) karena terbentuknya
lapisan pasif di permukaan logam
• Transpassive Region : daerah transisi dari daerah pasif kembali menjadi aktif
• I : Rapat arus minimal agar reaksi korosi terjadi
corr

• E : Potensial minimal agar reaksi korosi terjadi


corr

• I : Rapat arus saat lapisan pasif rusak dan logam kembali terkorosi
p

• E : Potential minimal agar lapisan pasif terbentuk


pp
• I : Rapat arus minimal agar lapisan pasif terbentuk
cc

2. Pipa baja karbon rendah (API 5L) akan digunakan sebagai pipa penyalur minyak bumi yang
dikonstruksikan pada tanah. Sebutkan dan jelaskan jenis korosi yang mungkin terjadi, Apa yang
dapat disarankan untuk mengurangi korosivitas dari pipa baja karbon ini. (SKK 2.2.6, 25%)

Jawaban No.2

Dik :

• Pipa baja karbon rendah (API 5L)


• Digunakan sebagai penyalur minyak bumi
• Konstruksi dibawah tanah

Dit :

• Jenis korosi yang mungkin terjadi


• Metode untuk mengurangi korosivitas

Jawab :

• Korosi yang mungkin terjadi


a) Uniform corrosion → Korosi eksternal yang diakibatkan oleh zat-zat korosif pada
tanah misalnya O dan H O. Korosi ini juga dapat diakibatkan oleh pH tanah yang
2 2

rendah. Misalnya tanah gambut yang memiliki pH ≥ 5, pH yang rendah akan


mengakibatkan reaksi korosi lebih mudah terjadi akibat ion H yang makin banyak.
+

b) Pitting corrosion → Korosi eksternal yang diakibatkan oleh rusaknya lapisan pasif
akibat adanya ion-ion negatif seperti Cl dan CO . Rusaknya lapisan pasif akan
-
3
-

menyebabkan logam pipa dapat bereaksi dengan zat-zat korosif di lingkungannya.


Pitting corrosion merupakan salah satu korosi paling umum terjadi pada pipa dan
merupakan salah satu jenis korosi yang paling fatal.
c) Erosion corrosion → Korosi internal yang diakibatkan oleh gabungan erosi dari
padatan-padatan yang berada pada minyak bumi dan zat korosif pada minyak bumi
seperti CO dan H S. Selain itu, geometri dari pipa juga berpengaruh pada jenis korosi
2 2

ini. Semakin banyak belokan akan meningkatkan kemungkinan korosi erosi untuk
terjadi.

d) Sweet & Sour Corrosion → Korosi internal yang spesifik terjadi karena CO (sweet)
2

dan H S (sour) yang dibawa oleh crude oil. Selain itu, H S juga dapat menyebabkan
2 2

terjadinya pitting corrosion akibat ion S .


2-

e) Microbiologically Induced Corrosion (MIC) → Korosi internal yang diakibatkan


oleh aktivitas bakteri anaerob yang dibawa oleh crude oil. Bakteri-bakteri tersebut akan
bermetabolisme dengan cara mengambil elektron dari atom logam untuk mereduksi ion
SO menjadi ion S . Selanjutnya, ion S akan bereaksi dengan ion logam membentuk
4
2- 2- 2-

logam sulfida.
• Metode untuk mengurangi korosivitas
1. Penggunaan metode perlindungan korosi berupa anoda korban untuk
melindungi pipa dari korosi eksternal seperti uniform corrosion
2. Penggunaan coating pada pipa seperti coal tar epoxy pada pipa agar terhindar
dari ion negatif sehingga terhindar dari pitting corrosion
3. Desain geometri pipa yang baik agar terhindar dari banyak belokan sehingga
meminimalkan potensi korosi erosi
4. Penggunaan inhibitor pada minyak untuk menghilangkan zat korosif seperti O , 2

CO , dan H S
2 2

5. Penggunaan biocide untuk membunuh bakteri penyebab korosi


6. Pemilihan material yang baik agar meminimalkan korosi

3. Sebuah jembatan di Suramadu tiba2 mengalami kegagalan, atau ada beberapa kontruksi penunjang
patah. Analisa jenis kegagalan ini, kemungkinan jenis korosi apa yang terjadi dan bagaimana cara
penanggulangannya. (SKK 2.2.6, 25%)

Jawaban No.3

Dik :

• Jembatan suramadu mengalami kegagalan → lingkungan laut


• Struktur penunjang mengalami perpatahan

Dit :

• Analisa jenis kegagalannya dan kemungkinan jenis korosinya


• Bagaimana cara penanggulangannya

Jawab :
Lingkungan laut memiliki banyak ion-ion agresif terutama ion Cl yang dapat menyebabkan
-

pitting corrosion. Selain itu berdasarkan informasi yang diketahui, struktur penunjang pada
jembatan yang berkemungkinan berada pada tidal zone mengalami perpatahan.

Lalu, tidal zone merupakan zona dengan konsentrasi ion Cl yang paling tinggi akibat dari cyclic
-

wetting and drying. Ion Cl dapat masuk melalui porositas yang ada pada beton jembatan dan
-

merusak lapisan pasif baja yang berada di dalam beton.

Lapisan pasif yang rusak pada baja akan menginisiasi pitting corrosion pada baja yang pada
akhirnya berujung pada korosi beton yang mengakibatkan perpatahan pada struktur penunjang
jembatan.

Penanggulangan yang dapat dilakukan diantaranya adalah;

• Penggunaan proteksi korosi berupa anoda korban


• Penggunaan beton yang minim porositas
• Penggunaan inhibitor korosi
• Penggunaan coating pada baja penguat beton
• Penggunaan coating eksternal pada beton
Pengerja :

• Zidane Mt’20

Penulis :

• Hilmy Mt’23

Anda mungkin juga menyukai