Bab 2
Bab 2
id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Aromaterapi
a. Defini Aromaterapi
gangguan rasa nyaman pada suatu individu seperti cemas, depresi, nyeri,
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2015).
b. Manfaat
oleh masyarakat asli Amerika, Indian, Mesir dan rakyat Cina. Minyak
dikemukan di awal abad 20 di Prancis oleh seorang dokter dan ahli kimia
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
meningkatkan konsentrasi.
atau sedatif.
2. Pemberian topikal
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Kecemasan
a. Definisi
dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci”
yang berbahaya.
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Etiologi
1) Teori Psikologis
a) Teori Psikoanalitik
b) Teori Perilaku
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2008).
c) Teori Eksistensial
2) Teori Biologis
dapat
mengalami kecemasan.
b) Neurotransmiter
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Norepinefrin
b. Serotonin
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2014).
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2013).
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2013).
c. Patofisiologi
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Gejala Klinis
2) Sulit konsentrasi
a. Gelisah
b. Sakit kepala
b. Berkeringat
c. Jantung berdebar-debar
d. Sesak napas
f. Pusing kepala
g. Mulut kering
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjadi keluhan dan gejala utama dari pasien selama beberpa minggu
sampai beberapa bulan dan tidak hanya menonjol pada situasi tertentu
saja.
waspada dan lebih peka terhadap apa yang dilihat, didengar dan
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Panik
delusi.
f. Tatalaksana
1) Terapi Farmakologis
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Bhatt, 2016).
a) Benzodiazepin
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Prayitno, 2008).
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Relaksasi
b) Distraksi
c) Humor
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d) Aromaterapi
3. Stres Kronik
a. Definisi
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat berasal dari dalam maupun luar individu itu sendiri (Maramis
1) Catalysmic events
2) Personal stressors
dan pensiun.
3) Background stressors
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Patofisiologi
berhubungan dengan fungsi saraf simpatis dan HPA axis yang dapat
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Alarm response
atas sistem saraf simpatis dan HPA axis. Respons ini disebut
dengan “fight-or-flight”.
2) Stage of resistance
3) Stage of exhaustion
d. Tipe Stres
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Stres dibagi menjadi dua jenis stres, yaitu eustres dan distres.
Eustres adalah respon terhadap stres yang bersifat positif, sehat, dan
akut, stres episodik, dan stres kronik. Stres akut adalah stres yang
akan mengikuti ujian akan mengalami stres yang dimulai pada saat
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tikus. Oleh sebab itu, protokol tikus model stres sudah banyak
yaitu model stres akut, stres kronik, dan stres adaptif. Pada paparan
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
aktivitas pada tikus. UCMS merupakan salah satu contoh dari model
minimal 14 hari, dengan jenis dan waktu yang acak. Hal ini
et al., 2013).
dari dalam maupun luar tubuh. Namun, paparan stresor yang berlebihan
dan dalam jangka waktu yang lama pada otak dapat menyebabkan
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
stres tubuh kan mengirimkan impuls ke dorsal raphe nucleus dan akan
antara lain CRF/CRH, terutama saat CRF meningkat dan CRF berikatan
maka inhibisi dari aktivitas neuron akan berkurang dan dapat terjadi
2014)
distimulasi oleh stres juga dapat menghambat kerja GABA. Ketika CRF
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ini akan terjadi apabila jumlah reseptor serotonin di BNST seimbang dan
terjadi saat stres akut karena kadar dari serotonin tidak berlebihan (Daniel
CRF sering ditemukan pada 2 tempat yaitu Central Amigdala (CeA) dan
dibanding tepat lain dan terdapat neuron yang memproduksi CRF pada
GABA dan kerja neuronnya rendah. Tetapi saat stres, CRF akan
jumlah GABA yang dapat diikat oleh reseptornya menurun, maka proses
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
GABA yang diikat oleh reseptor, maka proses inhibisi pada BNST
berkurang (Daniel & Rainnie, 2015) Hal ini membuktikan pendapat Ito
Saat terjadi stres dan nyeri, dopamin akan diproduksi dan akan
menstimulasi transmisi eksitatorik pada BNST. Hal ini dapat terjadi scara
terlebihdahulu menstimulasi CRF pada CeA, lalu CRF pad CeA akan
melalui dua cara, pertama, terjadi absorbsi pada paru-paru dan saluran
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
melalui sistem penciuman, lalu akan menembus sawar darah otak, dan
penciuman.
Pada pasien dengan gangguan kecemasan, ada dua hal yang dapat
dan adanya perubahan atau gangguan pada reseptor GABA. Ketika terjadi
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lavender
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
commit to user
35