DISUSUN OLEH:
Rumusan Masalah
ETIOLOGI KECEMASAN
Etiologi kecemasan yang pertama yakni berkaitan dengan perspektif psikoanalisis,
yaitu kecemasan sebagai tanda adanya bahaya yang kadang tidak disadari seorang.
Kecemasan memberi sinyal untuk membentuk pertahanan terhadap tekanan dari
dalam diri orang tersebut, sebab tanpa disadari ia merasa takut terhadap hukuman
yang akan diterima. Cognitive-behavioral artinya gangguan yang ditimbulkan oleh
proses-proses berpikir yang menyimpang mirip respon seorang serta tidak tepat
terhadap ancaman yang timbul akibat perhatian yang berfokus pada hal-hal yang
negatif di lingkungan. Etiologi terakhir yaitu biologis yang menyatakan bahwa
kecemasan ada hubungannya dengan faktor genetik, sekitar 25% dari keluarga
tingkat pertama penderita gangguan kecemasan juga menderita gangguan yang
sama (Azzahra et al., 2019).
BAB II Tinjauan Pustaka
Menifestasi Kecemasan
Tingkat Kecemasan
1. Ambil posisi yang nyaman bisa dilakukan dengan tidur terlentang ataupun sambil duduk
tergantung kenyamanan
2. Lakukan dengan memejamkan mata dengan santai dan kendurkan otot otot di sekitar
mata kemudian leher, tangan hinggah keseluruhan tubuh, biarkan tanagn ataupun kaki
terkulai wajar di badan.
3. Mulai dengan bernapas yang lambat dan dan ucapkan dalam hati satu kata atau kalimat
sesuai keyakinan pasien secara berulang-ulang dengan ritme yang santai sehinggah
membuat tubuh menjadi rileks serta lemaskan seluruh tubuh disertai dengan sikap pasrah
kepada Allah.
4.Teruskan selama kurang lebih 10 menit, bila sudah selesai bukalah mata perlahan-lahan
BAB II Tinjauan Pustaka
Hipotesis
1.Lembar persetujuan
Analisis Data Analisis Univariat 2.Anonim
Analisis Bivariat 3.Kerahasiaan
4.Tidak merugikan
5.Perlindungan
6.Keadilan
BAB V
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan sebelum dan sesudah Diberikan
Berdasarkan tabel 5.3 Didapatkan
Intervensi Terapi Relaksasi Benson Di Kelurahan Sukamaju Palembang
Mayoritas reponden sebelum diberikan
(n=65)
intervensi terapi relaksasi benson
Pre Test Post Test
responden mengalami kecemasan berat Variabel
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
sebanyak 31 responden (47,7%) dengan
Tidak Mengalami 5 7,7% 24 36,9%
kecemasan lainnya 21 responden
Kecemasan
mengalami kecemasan sedang (32,3%). Kecemasan Ringan 5 7,7% 27 41,5%
Sedangkan setelah diberikan intervensi Kecemasan Sedang 21 32,3% 14 21,5%
Kecemasan Berat 31 47,7% 0 0%
terapi relaksasi benson responden Kecemasan Sangat 3 4,6% 0 0%
mengalami kecemasan ringan sebanyak 27 Berat
Total 65 100% 65 100%
responden (41,5%).
BAB VI
1. Analisis Univariat
a. Kecemasan Sebelum Diberikan Intervensi Terapi
Relaksasi Benson Pada Korban Pasca Banjir
Pada Penelitian ini didapatkan Mayoritas reponden
sebelum diberikan intervensi terapi relaksasi benson
responden mengalami kecemasan berat sebanyak 31
responden (47,7%) dengan kecemasan lainnya 21 responden
mengalami kecemasan sedang (32,3%). Secara kategorik skor
kecemasan terbagi menjadi 5 kategorik yaitu skor kurang dari
4 tidak ada kecemasan, skor 14 – 20 kecemasan ringan, skor
21 – 27 kecemasan sedang, skor 28 – 41 kecemasan berat,
dan skor 42 – 56 kecemasan sangat berat.
BAB V
2. Analisis Bivariat
a. Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap
Kecemasan Pada Korban Pasca Banjir
Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah diberikan tindakan terapi relaksasi benson dengan nilai rata –
rata tingkat kecemasan sebelum dilakukan intervensi yaitu 3,34, median
4,00 dengan standar deviasi 0,973 dan rata-rata setelah diberikan
intervensi adalah 1,85, median 2,00 dengan standar deviasi 0,755.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode uji normalitas data
dengan Kolmogorov-Smirnova saat pre-test dan post-test. Didapatkan
bahwa data tidak berdistribusi normal dengan p-value (<0,05).
Dikarenakan data tidak berdistribusi normal sehingga analisis bivariat
ini menggunakan uji alternatif yaitu uji alternative Wilcoxon didapatkan
bahwa nilai p-value 0.001 (p-value <0,05) dimana hipotesis nol (Ho)
ditolak (Ha) diterima, yang berarti Ada Pengaruh Terapi Relaksasi
Benson Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Korban Pasca Banjir di
Kelurahan Sukamaju Palembang.
BAB VI
b. Keterbatasan penelitian
1. Penelitian ini tidak menguji faktor lain yang menyebabkan responden mengalami kecemasan
yang bisa berdampak pada psikologis responden itu sendiri.
2. Intervensi relaksasi seharusnya dilakukan di tempat yang lebih tenang namun dalam
penelitian ini, peneliti tidak mampu mengontrol dampak lingkungan yang kemungkinan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penenlitian yang dilakukan di Kelurahan Sukamaju Palembang
dengan jumlah 65 responden dapat disimpulkan sebagai berikut :
Distribusi frekuensi skor kecemasan sebelum diberikan intervensi teknik relaksasi benson
didapatkan mayoritas reponden mengalami kecemasan berat sebanyak 31 responden (47,7%).
Distribusi frekuensi skor kecemasan setelah diberikan intervensi teknik relaksasi benson mayoritas
reponden mengalami kecemasan ringan sebanyak 27 responden ( 41,5%).
Ada pengaruh yang signifikan teknik relaksasi benson terhadap kecemasan pada korban pasca
banjir dengan p-value 0,001.
TERIMA
KASIH