Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Relaksasi Benson merupakan alternatif relaksasi untuk menangani kegiatan

mental serta menjauhkan pikiran negatif terhadap pencipta yang dapat dicapai

dengan pemusatan pikiran (Solehati, T. 2015). Relaksasi Benson merupakan

cara relaksasi yang didalam prosesnya menggabungkan keyakinan seseorang

dan mendengarkan lagu-lagu rohani sehingga mempercepat keadaan menjadi

otot menjadi relaks. Perpaduan respon relaksasi keyakinan dengan

mendengarkan lagu rohani mampu melipatgandakan rasa relaks pada seseorang

(Benson, 2000). Perubahan psikologis pada pasien pre operasi sebagian besar

antara lain adalah cemas dalam menghadapi penyakitnya dan rasa takut yang

berhubungan dengan perkembangan penyakit serta proses operasi yang akan

dijalaninya. Rasa takut berlebihan dan tingkat kecemasan yang tinggi akan

berakibat pada rasa tidak berdaya, depresi dan putus asa akan mempengaruhi

aspek psikologis pada kualitas hidup orang tersebut (Solehati, T. 2015).

Tingkat kecemasan yang tinggi mempengaruhi kerja hipotalamus

dimana hipotalamus akan mengeluarkan norrepineprin. Pelepasan

norrepineprin ini akan mengakibatkan rasa kesiapsiagaan yang tinggi pada

seseorang (Smeltzer & Bare, 2013). Dengan terapi Benson akan menekan

sekresi norepineprin oleh hipotalamus sehingga membuat seseorang menjadi

rileks dan menurunkan kecemasan. Menurut Benson (2000) bahwa relaksasi

Benson akan menghambat aktivitas saraf simpatis untuk menurunkan

1
2

konsumsi oksigen sehingga otot-otot tubuh menjadi relaks. Metode relaksasi

ini mampu menurunkan kadar kortisol dalam tubuh yang akan mengakibatkan

penurunan tingkat kecemasan.

Metode benson selama 15 menit mengungkapkan bahwa mereka

merasakan nyaman dan tenang dan rasa cemas berkurang. Kondisi ini terjadi

akibat adanya kerja saraf simpatik yang membuat konsumsi oksigen menurun

dan berdampak terhadap meregangnya otot-otot tubuh. Dalam studinya tentang

berbagai metode penghilang stres, Benson menyimpulkan bahwa empat elemen

meningkatkan efek de-stress, yaitu: lingkungan yang santai, keadaan yang

nyaman, perangkat mental seperti istilah yang dapat difokuskan oleh pikiran

seseorang, dan sikap pasif. Temuan penelitian ini sejalan dengan Poorolajal et

al. (2017), relaksasi benson telah mengurangi kecemasan pasien yang

menjalani operasi jantung. Sejalan dengan teori yang dikatakan oleh

Kushariyadi (2011, hlm.46-48) & Smeltzer & Bare (2002, hlm. 436-437)

bahwa teknik relaksasi Benson dan napas dalam memiliki kelebihan untuk

mengurangi stres baik fisik maupun emosional, menghilangkan nyeri,

insomnia, dan kecemasan.

Menurut Datak (2015) pada saat inilah otot tubuh akan mengendor dan

rileks yang kemudian menyebabkan seseorang mengikuti keadaan rileks ini

secara pasif kemudian akan menekan rasa tegang dalam tubuh. Seiring dengan

keadaan yang rileks seseorang akan mulai mampu menerima keadaan pada

dirinya sehingga rasa putus asa akan berkurang dalam diri orang tersebut.

Respon fisiologis tubuh terhadap kecemasan adalah dengan mengaktifkan saraf

otonom (simpatis dan parasimpatis). Sistem saraf simpatis akan mengaktivasi


3

proses tubuh, sedangkan sistem saraf parasimpatis akan meminimalkan respon

tubuh. Ketika saraf simpatis diaktifkan maka terjadi peningkatan sekresi

adrenalin dan sekresi noradrenalin ke dalam sirkulasi darah yang akan

menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah baik sistolik

maupun diastolik. Hal ini sangat berbahaya bagi pasien yang akan di lakukan

operasi, karena peningkatan tekanan darah pada saat operasi, akan berdampak

terjadinya perdarahan hebat yang akan mengancam jiwa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tahmasbi, Homeyra (2016)

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna tingkat ansietas (p

value=0,000) dengan menggunakan teknik relaksasi benson pada pasien

coronary angiography. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jalal

Poorolajal, dkk (2016) menunjukkan bahwa selama 15-20 menit sebelum

dilakukan operasi klien yang diberikan relaksasi benson tingkat kecemasannya

berkurang dibandingkan sebelum diberikan relaksasi benson. Penelitian serupa

juga dilakukan oleh Salmanzadeh, Akram, dkk (2018) yang memberikan

relaksasi benson selama 15 menit dan mengulanginya sebanyak 2 kali

menunjukkan hasil bahwa tingkat kecemasan ibu hamil yang diberikan

intervensi memiliki kecemasan sedang dibanding sebelum diberikan intervensi

klien memiliki kecemasan tinggi. Relaksasi benson merupakan teknik relaksasi

yang digabung dengan keyakinan yang dianut oleh pasien, dan akan

menghambat aktifitas saraf simpatis yang dapat menurunkan konsumsi oksigen

oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh mejadi rileks sehingga

menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.


4

Di ruang IBS RSUD Kab. Temanggung, klien yang akan menjalani

operasi tidak dilakukan pengkajian mengenai tingkat kecemasannya sehingga

penatalaksanaan untuk mengatasi kecemasannyapun belum ada. Ketika

dibangsal sebelum klien operasi, hanya dokter yang melakukan perkenalan dan

menjalin trust dengan klien, perawat yang akan mengikuti operasi tidak

melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh dokter. Sehingga pada saat

klien masuk ke ruang operasi, tingkat kecemasan klien meningkat seiring

bertambah dekatnya waktu operasi.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa belum ada penatalaksanaan

yang digunakan untuk mengatasi kecemasan pada klien pre operasi. Dan sudah

terbukti bahwa teknik relaksasi benson dapat digunakan untuk menurunkan

kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea. Intervensi ini bertujuan untuk

menerapkan teknik relaksasi benson terhadap penurunan kecemasan pada

pasien pre operasi sectio caesarea.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka dirumuskan masalah

apakah relaksasi benson dapat mengurangi masalah kecemasan pada pasien pre

operasi sectio caesarea di RSUD Kab. Temanggung ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan teknik relaksasi benson terhadap kecemasan pada

pasien pre operasi sectio caesarea.


5

2. Tujuan Khusus

a. Menggunakan evidence based practice dalam melakukan implementasi

tindakan keperawatan penerapan teknik relaksasi benson terhadap

kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea.

b. Menganalisa perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah

dilakukan teknik relaksasi benson pada klien dengan kecemasan.

D. Manfaat

1. Bagi Klien

Teknik relaksasi benson yang diberikan kepada klien pre operasi ini

diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengurangi

kecemasan yang dirasakan.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Dari hasil intervensi yang diberikan ini diharapkan memberikan informasi

bagi RSUD Kab. Temanggung khususnya diruangan IBS tentang teknik

relaksasi benson yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan

khususnya pada pasien pre operasi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil intervensi ini diharapkan dibaca, dipahami dan dimengerti oleh

institusi keperawatan khususnya keperawatan di instalasi bedah sentral

dalam menurunkan kecemasan khususnya pada pasien pre operasi.

Anda mungkin juga menyukai