Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL SESI 2

EKMA4265 / MANAJEMEN KUALITAS / 3 SKS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERIODE 2024.1

Nama Penulis : Sudrajat, S.E., M.Sc.


Nama Penelaah : Dr. Zainur Hidayah, S.Pi., M.M.
Status Pengembangan :
Tahun Pengembangan : 2024

Kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang penting dan menjadi nilai kunci dalam
manajemen kualitas. Tujuan kepemimpinan dalam manajemen kualitas adalah untuk
meningkatkan performansi manusia dan mesin, memperbaiki kualitas yang ada,
meningkatkan output dan produktivitas, dan secara simultan mampu menciptakan
kebanggaan kerja bagi para karyawan. Perusahaan layanan atau jasa saat ini semakin
banyak berkembang seperti jasa pendidikan, konsultasi, perbankan, perhotelan, jasa
bengkel dan berbagai jenis layanan lainnya. Perusahaan layanan atau jasa ini tumbuh sangat
cepat, sehingga mendorong para praktisi dan akademisi untuk berusaha mengatur
pengelolaannya dengan menggunakan konsep total quality service (TQS). Selain dapat
diterapkan pada sektor manufaktur khususnya untuk hasil produksi rakitan, just in time
(JIT) dapat juga diterapkan pada sektor jasa atau layanan, misalnya dalam sistem
administrasi. Sistem layanan atau jasa mencoba membentuk kegiatan ekonomis yang
menghasilkan produk yang tidak berwujud (intangible) yang menambah nilai atau
menciptakan manfaat.

Pertanyaan:
1. Menurut Saudara, hal-hal apa saja yang harus diketahui pemimpin dalam melaksanakan
manajemen kualitas? Jelaskan!
2. Menurut pendapat Saudara, bagaimana pengintegrasian kerangka kerja dalam TQS?
3. Menurut Saudara, strategi apakah yang digunakan dalam JIT? Jelaskan!

Jawab
1. Menurut saya hal yang harus diketahui pemimpin dalam melaksanakan manajemen kualitas
adalah:
 Memahami konsep Manajemen Kualitas: pempimpin perlu memahami konsep
dasar manajemen kualitas, seperti kontrol kualitas, jaminan kualitas, dan
perbaikan berkelanjutan.
 Mengidentifikasi satandar kualitas: Pemimpin harus mengidentifikasi satandar
kualitas yang relevan untuk produk atau layanan yang dikelola.
 Menerapkan metode pengendalian kualitas: Pemimpin perlu menerapkan metode
pengendalian kualitas, seperti Six Sigma atau Total Quality Management, untuk
memeastikan kualitas produk atau layanan.
 Melibatkan karyawan: Pemimpin harus melibatkan karyawan dalam proses
perbaikan kualitas dan memberikan pelatihan yang diperlukan.
 Mengujur kinerja: Pemimpin perlu mengukur kinerja kualitas secara teratur
untuk mengetahui apakah target kualitas tercapai.
 Mengidentifikasi dan memperbaiki ketidaksesuaian: Pemimpin harus dapat
mengidentifikasi ketidaksesuaian atau masalah kualitas, serta mengambil
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
2. TQS (Total Quality Service) adalah merupakan manajemen kualitas secara menyeluruh (TQM) yang
diterapkan untuk industri jasa yang merupakan kerangka kerja integratif yang meliputi semua dimensi
yang penting. Isu-isu yang ada dalam TQM tersebut ditransfer ke dalam keunikan organisasi atau
perusahaan jasa. Subjek dari kualitas pelayanan dipersepsikan oleh pelanggan dengan berbagai
pengukuran kualitas pelayanan.
Sureshchadar et al. (2001) mengindentifikasi 12 dimensi penting dalam TQS dari perspektif manajemen.
Kedua belas dimensi ini penting tersebut yang juga merupakan dimensi dalam TQM di lingkungan
organisasi jasa. Dimensi tersebut adalah :
1. Komitmen manajemen puncak dan kepemimpinan visioner.
2. Manajemen sumber daya manusia.
3. Sistem teknik
4. Sistem informasi dan sistem analisis
5. Benchmarking
6. Perbaikan terus menerus dan berkesinambungan.
7. Fokus pada pelanggan.
8. Kepuasaan karyawan
9. Invervensi serikat kerja
10. Tanggung jawab sosial
11. Servicescapes
12. Budaya layanan
keduabelas dimensi tersebut saling terintegrasi menjadi suatu kerangka kerja yang mendukung sistem
organisasional.
3. Ada beberapa Strategi dalam dalam JIT diantaranya:
 Produksi secarq campur merata (mixed production), dengan carq menghasilkan beberapa
macam produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
 Pengurangan waktu persiapan (setup times), dengan cara mengadakan hubungan yang dekat
dengan sedikit pemasok.
 Tanggap terhadap hubungan dengan pemasok, dengan cara satu kali pemesanan bahan baku
namum pengirimannya mengikuti kebutuhan proses produksi.
 Kualitas pada sumbernya (quality at the source) dengan cara mengerjakan segala sesuatu
dengan baik sejak awal proses.
 Penekanan pada aliran proses, dengan cara proses produksi menurut permintaan pelanggan (pull
system)
 Orang sebagai penyelesai masalah (people as problem solvers), dengan melibatkan seluruh
personil dalam organisasi atau perusahaan untuk menangani permasalahan secara bersama-sama
dan menggunakan tim lintas fungsi .

Referensi jawaban : BMP EKMA4265

Anda mungkin juga menyukai