Anda di halaman 1dari 9

Nama : Armand Christian Rorong

Nim : 2101022
Kelas : Keperawatan 4B

SOP PEMASANGAN OGT / NGT

Melakukan pemasangan selang dari rongga mulut sampai


PENGERTIAN kelambung pada bayi atau anak.

1. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat


TUJUAN yang dicairkan
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada
dalam lambung
3. Mengirigasi lambung karena perdarahan atau keracunan
dalam lambung
4. Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah
pembedahan atau trauma
5. Mengambil specimen dalam lambung untuk pemeriksaan
laboratorium.

1. Persiapan Alat
a. Bak troli yang berisi:
 OGT no. 5 atau 8 (untuk anak yang lebih kecil)
 Sudip lidah (tounge spatel)
 Sepasang sarung tangan
 Senter
PROSUDER  Spuit ukuran 20-50 cc
 Plester
 Stotoskop
 Handuk
 Tissue
 bengkok

b. Alat-alat
 Selang OGT
 Sarung tangan steril
 Spuit

2. Persiapan perawat
a. Mencuci tangan (merujuk pada mencuci tangan yang baik
dan benar)
b. Mempersiapkan alat
c. Membaca status pasien untuk memastikan instruksi
d. Alat-alat yang dimasukkan dalam bak instrument:
 Selang OGT
 Sarung tangan
 Spuit OGT

3. Persiapan Pasien
a. Memberikan penjelasan mengenai tindakan, prosedur serta
tujuan dari tindakan yang akan dilakukan
b. Mengatur posisi pasien supkinasi.

4. Persiapan Lingkungan
a. Menutup pintu atau ordain dan juga sampiran harus
PROSEDUR diperhatikan
b. Mengatur pencahayaan dari ruangan pasien dengan
cukup.

5. Prosedur Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar
b. Berikan salam teraupetik kepada pasien
c. Perkenalan kembali nama perawat serta validasi identitas
pasien
d. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya
(termasuk rasa tidak nyaman yang kemungkinan akan
dialami pasien ketika tindakan berlangsung)
e. Atur pasien dengan posisi supkinasi
f. Pasang handuk pada dada pasien, letakkan tissue wajah
pada jangkauan pasien
g. Pasang perlak, pengalas dan bengkok disamping telinga
pasien
h. Untuk menentukan inseri OGT minta pasien rileks dan
bernafas normal
i. Bersihkan area sekitar mulut menggunakan tissue
j. Pasang stetoskop pada telinga
k. Gunakan sarung tangan steril
l. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan
menggunakan:
 Metode Tradisional
Ukur jarak dari tepi mulut ke daun telinga bawah dan
proksesus xiphoideus pada sternum
 Metode Hanson
Mula-mula tandai 50cm pada selang kemudian lakukan
pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang
akan dimasukkan adalah pada pertengahan antara
50cm dan tanda tradisional.
m.Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur
n. Masukkan selang di mulut yang sudah ditentukan
o. Lanjutkan memasukkan selang sepanjang mulut. Jika
terasa agak tertahan putarlah selang dan jangan dipaksa
untuk masuk
PROSEDUR p. Lanjutkan memasang selang sampai memasukkan
nasofaring. Setelah melewati nasofaring (3-4 cm) kalau
perlu anjurkan pasien untuk menekuk dan menelan. Jika
perlu berikan sedikit air minum
q. Jangan memaksakan selang untuk masuk. Jika ada
hambatan atau pasien tersedak, sianosis, hentikan
mendorong selang. Periksa posisi selang dibelakang
tenggorokan dengan menggunakan tounge spatel dan
senter
r. Jika telah selesai memasang OGT, sampai ujung yang telah
ditentukan, anjurkan pasien untuk bernafas normal dan
rileks
s. Cara mengecek letak selang dengan:
 Memasang spuit pada ujung OGT, memasang bagian
diafragma stetoskop pada perut dikuadran kiri atas
pasien (lambung) kemudian suntikan 5-10 cc udara
bersama bersama dengan auskultasi abdomen
 Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
t. Viksasi selang OGT dengan plester dan hindari penekanan
pada hidung dengan cara:
 Potongan 5 cm plester, gunting menjadi 2 sepanjang
2,5 cm pada salah satu ujungnya. Memasang yang
tidak dibelah pada batang hidung pasien dan silangkan
plester pada selang yang keluar dari hidung
 Tempelkan ujung selang OGT pada baju pasien dengan
memasang plester pada ujung dan penitikan pada baju
pasien

u. Evaluasi setelah terpasang OGT


v. Rapikan alat-alat
PROSEDUR w. Cuci tangan
x. Dokumentasi hasil tindakan pada catatan perawat.
SOP Pemberian nutrisi melalui cup feeding(cawan)

NO TINDAKAN PELAKSANAAN
YA TIDAK
Tahap prainteraksi
1 Kaji Kebutuhan pemerian nutrisi melalui cawan
2 Siapkan alat
3 Cuci tangan
Persiapan Alat
1 Cawan/feedingcup
2 ASI/susu
Persiapan Pasien
1 Berikan salam
2 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
Prosedur kerja
1 Cuci tangan
2 Ukur jumlah ASI dalam cawan
3 Posisikan bayi pada posisi setengah tegak dipangkuan ibu
4 Posisikan cawan dibibir bayi
5 Letakkan cawan pada bibir bawah secara perlahan
6 Sentuhkan tepi cawan sedemikian rupa hingga ASI
menyentuh bibir bayi
7 Jangan tuangkan ASI ke mulut bayi
8 Biarkan bayi menyusu sampai ASI dalam cawan habis
9 Besihkan mulut bayi dari sisa ASI/susu
10 Sendawakan bayi
11 Cuci tangan
12 Evaluasi jumlah ASI yang masuk dan respon Bayi/anak
Sikap:
1 Komunikatif dengan klien,ramah dan sopan
2 Percaya diri

SOP DUKUNGAN AMBULASI PADA ANAK


NO TINDAKAN PELAKSANAAN
YA TIDAK
1 Persiapan alat :
1.Sarung tangan bersih, jika perlu
2.Tongkat/kruk
2PrProsedur tindakan :
1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua
identitas(nama lengkap,tanggal lahir dan/atau
nomor rekam medis)
2.Jelaskan tujuan langkah-langkah prosedur
3.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4.Pasang sarung tangan, jika perlu
5.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
6.Identifikasi toleransi fisik dalam melakukan
ambulasi
7.Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
8.Rendahkan posisi tempat tidur
9.Atur posisi fowler
10. Fasilitasi posisi kaki menggantung di samping
tempat tidur(jika dikursi posisikan pasien duduk
tegak dengan kaki rata di lantai)
11.Fasilitasi pasien untuk berdiri disamping tempat
tidur
12.Anjurkan melapor jika pasien merasa pusing(jika
pusing,dudukkan kembali pasien ditempat tidur)
13.Pastikan lantai bersih dan kering
14.Fasilitasi berpindah dengan menggunakan tongkat
atau kruk
15.Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
16.Dorong melakukan ambulasi yang lebih jauh sesuai
toleransi
17.Libatkan keluarga dalam membantu pasien
melakukan ambulasi
18.Lepaskan sarung tangan jika menggunakan
19.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan,
jenis gaya berjalan yang digunakan, alat bantu,
jumlah bantuan diperlukan, jarak berjalan, dan
toleransi aktivitas

SOP DUKUNGAN MOBILISASI FISIK PADA ANAK


NO TINDAKAN PELAKSANAAN
YA TIDAK
1 Persiapan alat :
1.Sarung tangan bersih, jika perlu
2.Bantal
2PrProsedur tindakan :
1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua
identitas(nama lengkap,tanggal lahir dan/atau
nomor rekam medis)
2.Jelaskan tujuan dan langkah prosedur
3.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4.Pasang sarung tangan, jika perlu
5.Identifikasi nyeri atau keluhan fisik
6.Identifikasi toleransi fisik dalam melakukan
imobilisasi
7.Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
8.Berikan posisi miring kiri selama maksimal 2jam
dan berikan sokongan bantal pada punggung
9.Berikan posisi miring kiri selama maksimal 2jam
dan berikan sokongan bantal pada punggung
10.Berikan posisi terlentang selama maksimal 2jam
11.Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
12.Libatkan keluarg adalam membantu pasien untuk
melakukan mobilisasi
13.Lepaskan sarung tangan, jika menggunakan
14.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien

SOP PEMBERIAN LATIHAN RENTANG GERAK PADA ANAK

NO TINDAKAN PELAKSANAAN
YA TIDAK
NO TINDAKAN PELAKSANAAN
1 Persiapan alat :
1.Sarung tangan bersih, jika perlu
2 PrProsedur tindakan :
1.Identifikasi pasien menggunakan minimal
dua identitas(nama lengkap,tanggal lahir
dan/atau nomor rekam medis)
2.Jelaskan tujuan langkah-langkah prosedur
3.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4.Pasang sarung tangan, jika perlu
5.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
6.Jaga privasi dengan memasang tirai atau menutup
pintu kamar pasien
7.Atur tinggi tempat tidur yang sesuai dan nyaman
8.Berdiri disisi tempat tidur diposisi ekstrimitas
pasien yang akan dilatih
9.Lakukan latihan dengan :
 Melakukan gerakan perlahan dan lembut
 Menyokong dengan memegang area proksimal dan
distal sendi
 Mengulangi setiap gerakan 5-10 kali setiap sendi
 Menghentikan gerakan jika kesakitan atau ada
tahanan
10.Latihan pada leher :
Fleksi-ekstensi : tekuk leher ke depa sampai
dagu menempel di dada,lalu kembali ke
posisi tegak
Fleksi lateral : tekuk leher ke samping kanan
dan kiri
Rotasi lateral : paling kan wajah ke kiri dan
kanan
11.Latihan pada bahu :
 Elevasi-depresi : angkat dan turunkan bahu
 Fleksi–ekstensi : angkat lengan dari samping
tubuh ke atas.lalu kembali seperti semula
 Abduksi-adduksi : angkat lengan ke samping
tubuh hingga sejajar bahu, lalu kembalikan
seperti biasa
 Sirkumduksi bahu : putar lengan pada poros bahu
12. Latihan pada siku :
 Fleksi-ekstensi : gerakan tangan hingga jari-jari
menyentuh bahu, lalu kembali seperti semula
 Supinasi-pronasi : putar lengan bawah ke arah luar
sehingga telapak tangan menghadap ke atas, lalu
putar ke arah dalam sehingga telapak tangan
NO TINDAKAN PELAKSANAAN
menghadap ke bawah
13.Latihan pada pergelangan tangan :
 Fleksi-ekstensi-hiperskestensi : tekuk telapak
tangan ke bawah,luruskan,lalu tekuk ke atas
 Fleksiradial-fleksiulnar : tekuk telapak tangan ke
samping ke arah ibu jari dan ke arah kelingking
 Sirkumduksi : putar tangan pada poros
pergelangan tangan
14.Latihan pada jari-jari tangan :
 Fleksi-ekstensi : kepalkan jari dan luruskan
seperti semula
 Abduksi-adduksi : regangkan jari-jari dan rapat
kembali posisi
15.Latihan pada pelviks dan lutut :
 Fleksi-eksternal : angkat kaki lurus lalu tekuk
lutut.Gerakan lutut ke arah dada,turunkan kaki,
luruskan, lalu ke posisi semula
 Abduksi-adduksi : gerakan kaki ke samping
menjauhi sumbu tubuh lalu gerakkan ke arah
sebaliknya sehingga melewati sumbu tubuh
menyilang ke kaki lainnya
 Rotasi internal-rotasi eksternal:putar kaki ke
arah dalam lalu ke samping tubuh
16.Latihan pada pergelangan kaki :
 Dorso fleksi-plantar fleksi : dorong telapak kaki ke
atas, ke posisi semula lalu dorong ke atas
 Eversi-inversi : putar telapak kaki keluar,lalu ke
dalam
 Sirkumduksi : putar telapak kaki pada poros
pergelangan kaki
17.Latihan pada jari-jari kaki :
 Fleksi-ekstensi : dorong jari-jari ke arah atas dan ke
bawah
 Abduksi-adduksi : regangkan jari-jari kaki,lalu
rapatkan seperti semula
18.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
19.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respon pasien

Anda mungkin juga menyukai