Anda di halaman 1dari 12

TEORI MAQASHID AL-QUR’AN MENURUT WAS{FI< ‘A<SHU<R

ABU< ZAYD

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Maqashid Al-Qur’an

Oleh Kelompok 11:


Muhammad Muslich Aljabbar (07020321063)
Muhammad Nur Fawaid As’ad (07040321122)

Dosen Pengampu:
Dr. Moh. Yardho, M.Th.I.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT hanya dengan rahmat
dan pertolongan-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Salawat dan salam semoga tercurahkan atas junjungan Kita nabi Muhammad SAW
dengan perjuangan Beliaulah Kita bisa menikmati iman dan islam.
Alhamdulillah Kami telah menyusun makalah berjudul “Teori Maqashid
Al-Qur’an Menurut Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd”. Makalah dengan judul tersebut Kami
susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maqashid Al-Qur’an.
Penulis sadar dalam makalah ini tentunya banyak kekurangan karena pada
hakikatnya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi Kita semua amin.
.

Surabaya, 31 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan Masalah ...........................................................................................1
BAB II MAQA<S{ID WAS{FI< ‘ASHU<R ABU< ZAYD
A. Biografi Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd ................................................................2
B. Konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd ...............................3
C. Aplikasi Konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd Terhadap
Investasi Miras .............................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maqashid Al-Qur’an merupakan salah satu corak penafsiran yang berusaha
mengungkap kandungan di dalam Al-Qur’an, baik secara universal maupun parsial.
Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Jika dipikir
maka tidak mungkin Allah SWT menurunkan Al-Qur’an ke muka bumi tanpa
adanya maksud dan tujuan.
Di antara tokoh yang menekuni bidang Maqashid Al-Qur’an adalah Sa‘i>d
Nu>rsi>, ‘Abdul Kari>m al-H{a>midi>, dan ‘Izza al-Di>n ‘Abdul ‘Azi>z. Adapaun yang
menjadi fokus pada pembahasan makalah ini adalah Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd,
seorang pemikir Islam asal Mesir yang mendapat banyak penghargaan atas
kepakaran dan karyanya yang membahas tentang Maqashid Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd?
2. Bagaimana konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd?
3. Bagaimana aplikasi konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd
terhadap investasi Miras?
C. Tujuan
1. Mengetahui biografi Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd.
2. Mengetahui konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd.
3. Mengetahui aplikasi konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd
terhadap investasi Miras.

1
BAB II
MAQA<S{ID WAS{FI< ‘ASHU<R ABU< ZAYD
A. Biografi Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd
Nama lengkapnya adalah Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd. Seorang pemikir Islam
yang lahir pada tanggal 20 Juni 1975 di daerah Kafr El-Shaikh, Mesir. Was}fi> ‘A<shu>r
dikenal sebagai penghafal Al-Qur’an dengan riwayat H{afs} (qiraat imam ‘A<s}im). Ia
menempuh pendidikan formal Sarjana (S1) di jurusan bahasa Arab dan ilmu-ilmu
Islam di universitas Kairo pada tahun 1997. Pada jenjang Magister, Ia mengambil
jurusan al-Fiqh wa al-Us}u>l di universitas yang sama dengan sebelumnya.
Di kenal sebagai mahasiswa cerdas, Was}fi> ‘A<shu>r mendapatkan predikat
Cumlaude dengan tesisnya yang berjudul Naz}a>riyyah al-Jabr fi> al-Fiqh al-Isla>mi>
Dira>sah Ta’si>liyyah Tat}bi>qiyyah. Tesis tersebut bahkan dijadikan buku dan
beritanya dimuat diberbagai media surat kabar. Pada jenjang Doctoral, Ia
mendapatkan predikat Summa Cumlaude dengan disertasinya yang berjudul al-
Maqa>s}id al-Juz’iyyah D{awa>bit}uha>, Hujjiyatuha> wa Wad}a‘> ifiha> Asa>ruha> fi> al-
Istidla>l al-Fiqhi pada tahun 2011. Tidak berhenti disitu, Ia bahkan mendapat gelar
Profesor di universitas Ummul Qura’ Makkah pada tahun 2017.
Selain menempuh Pendidikan formal, Ia juga belajar Pendidikan non-formal
seperti S{ah}i>h al-Bukha>ri>, S{ah}i>h Muslim, Musnad al-Da>rimi>, dan lain sebagainya.
Ia bahkan pernah mendapat ijazah dari Syekh Yu>suf al-Qarad}a>wi> dalam bidang
ilmu Syariat.1
Di dunia Internasional, Was}fi> ‘A<shu>r aktif dalam International Union of
Muslim Scholars (IUMS) sebagai ketua devisi pendidikan Syariah. Selain itu, Ia
juga merupakan anggota dari Egytiap Philosophy Association, anggota dari Arab
Union of The Electronic Media, dan peneliti Syariah di International Center for
Moderation di Kuwait sejak 2006.2 Adapun karyanya yang paling monumental

1
Riza Rizkiyah, dkk., “Konsep Tafsir Maqashid Al-Qur’an Prespektif Was}fi> Ashu>r Abu> Zayd Dalam
Kitab al-Tafsi>r al-Maqa>s}idi> li Suwar al-Qur’a>n dan Nah}wa Tafsi>r Maqa>s}idi> li al-Qur’a>n al-Kari>m”,
Scribd, (https://id.scribd.com/document/607118735/FIX-MAKALAH-MAQASHIDI-WASFI-
ASYUR-ABU-ZAID (Diakses pada tanggal 14 Maret 2023)).
2
Siti Khodijah dan Kurdi Fadal, “Maqashid Al-Qur’an dan Interpretasi Was}fi> Ashu>r Abu> Zayd”,
Journal of Quran and Tafseer Studies, Vol. 1 No. 2 (2022), 146-147.

2
dalam bidang Maqashid Al-Qur’an adalah Nah}wa Tafsi>r Maqa>s}idi> li al-Qur’a>n al-
Kari>m Ru’yah Ta’si>siyyah li Manhaj Jadi>d fi> Tafsi>r al-Qur’a>n yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Metode Tafsir Maqa>s}idi>.
B. Konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd
Menurut Was}fi> ‘A<shu>r, secara etimologi maqashid adalah tujuan, rahasia,
dan induk. Sedangkan secara terminologi maqashid Al-Qur’an adalah sesuatu yang
menegaskan adanya tujuan surah-surah, ayat-ayat, dan tema-tema dalam Al-
Qur’an. Was}fi> ‘A<shu>r mengkategorikan maqashid Al-Qur’an menjadi lima
pembagian; Maqashid Umum Al-Qur’an, Maqashid Khusus Al-Qur’an, Maqashid
Surah, Maqashid Ayat, dan Maqashid Kata dan Huruf dalam Al-Qur’an.3
Pertama, maqashid Umum memiliki tujuan utama yakni merealisasikan
kemaslahatan umat, adapun tujuan-tujuan lain berporos pada tujuan tersebut. Di
antara tujuan-tujuan lain yang dimaksud adalah mengesakan Allah dan menyeru
untuk menyembah-Nya, memberikan rahmat dan kebahagiaan, membangun
kebenaran dan keadilan, dan meluruskan pemikiran.
Kedua, Maqashid Khusus meliputi beberapa tema dalam Al-Qur’an, seperti
pembahasan terkait ibadah, politik, interkasi sosial, dan lain sebagainya.
Ketiga, Maqashid Surah berfokus pada setiap surah dalam Al-Qur’an.
Biasanya maqashid ini berasal dari tema-tema kecil dari surah tersebut.
Keempat, Maqashid Ayat berfokus pada suatu ayat. Menurut Was}fi> ‘A<shu>r
setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki maqashid, bisa jadi satu ayat memiliki
maqashid sendiri, beberapa ayat memiliki maqashid yang sama atau satu ayat
memiliki beragam maqashid.
Kelima, Maqashid kata dan huruf memiliki hubungan dengan ilmu
Semantik, yakni berfokus pada kajian tentang makna yang mencangkup jenis,
pembentukan, pembagian, dan perubahan makna tersebut. Sebuah kata dalam Al-
Qur’an dapat menunjukan makna yang dalam bahkan mampu menggambarkan
suasana hanya dengan pelafalannya saja. Contohnya adalah lafal “Layubat}t}iann”
pada Q.S al-Nisa>’ [4]: 72. kata tersebut selain cukup susah untuk dilafalkan karena

3
Ibid., 149-151.

3
beratnya susunan huruf-hurufnya juga menunjukan gambaran bagi orang yang
enggan melakukan sesuatu, dalam konteks tersebut ialah enggan pergi ke medan
perang.
Untuk mengetahui Maqashid Al-Qur’an, Was}fi> ‘A<shu>r menawarkan empat
metode, yakni metode Tekstual, metode Induktif, metode Konklusif, dan metode
Eksperimen para Pakar Al-Qur’an.4
Pertama, metode Tekstual. Metode ini digunakan untuk mengungkap
berbagai topik dan bahasan dalam Al-Qur’an dengan menjadikan teks Al-Qur’an
sebagai penjelas dari tujuannya sendiri. menurut Was}fi> ‘A<shu>r metode ini
merupakan cara yang paling tepat untuk mengungkap maqashid Al-Qur’an dan
menghalangi dari menerka-nerka maqashidnya karena telah tertulis jelas dalam
ayat.
Kedua, metode Induktif. Metode ini mengambil sampel parsial untuk
menyimpulkan hukum yang general.
Ketiga, metode Konklusif. Metode ini merupakan lanjutan dari metode
Induktif yakni proses analisis yang kemudian Mufasir memberikan kesimpulan
umumnya.
Keempat, metode Eksperimen para Pakar Al-Qur’an. Was}fi> ‘A<shu>r
menjadikan metode ini sebagai segmen untuk mengetahui (mengikuti) pendapat
Ulama dengan mengetahui dalil suatu perkara yang digunakan oleh Mereka (ittiba>’
al-Ulama>’). Hal tersebut merupakan pijakan untuk mengupas ayat-ayat Al-Qur’an
yang barangkali teknisnya tidak tercangkup dalam tiga metode sebelumnya.
C. Aplikasi Konsep Maqashid Al-Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd Terhadap
Investasi Miras.
1. Metode Tekstual
Q.S Yu>suf [12]: 47-49 (Anjuran Berinvestasi)

4
Ahmadi Fathurrohmani Dardiri, “[Resensi Buku]: Tafsir Maqashidi, Puncak dari Segala Tafsir?”,
Arrahim.id, (https://arrahim.id/afu/resensi-buku-tafsir-maqasidi-puncak-dari-segala-jenis-tafsir/
(Diakses pada tanggal 15 Maret 2023)).

4
ْ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ َِّ ً ْ َ َّ ُ ْ ُ َ َ ُّ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ
ْۢ ‫ ثم ي ِأتي ِم‬٤٧ ‫قال ت ْز َرع ْون َس ْب َع ِس ِن ْين دا ًباۚ فما حصدت ْم فذ ُر ْو ُه ِف ْي سنْۢب ِلهٖٓ ِالا ق ِليلا ِّما تأكلون‬
ْ‫ن‬ ْ َ َّ

ٌ ‫ك َع‬ َ ٰ ْ َ ْ ْ ْ َ َُّ َ ُ ْ ُ َِّ ً َ َّ َ ُ َّ َ ُْ ْ ٌ َ َ ٰ ْ


‫ام‬ ‫ ثم ي ِأتي ِمنْۢ بع ِد ذ ِل‬٤٨ ‫َبع ِد ذ ِلك َس ْب ٌع ِشداد َّيأكل َن َما قد ْمت ْم ل ُهَّن ِالا ق ِل ْيلا ِّما تح ِصن ْون‬
َ ْ َ ْ َ ُ َّ ُ َ ُ ْ
٤٩ ࣖ ‫ص ُر ْون‬ ِ ‫ِفيهِ يغاث الناس و ِفيهِ يع‬

47. Dia (Yusuf) berkata, “Agar Kamu bercocok tanam tujuh tahun
(berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang Kamu tuai
hendaklah Kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk Kamu
makan. 48. Kemudian setelah itu akan dating tujuh (tahun) yang sangat sulit,
yang menghabiskan apa yang Kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit),
kecuali sedikit dari apa (bibit Gandum) yang Kamu simpan. 49. Setelah itu akan
datang tahun dimana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu
Mereka memeras (anggur).5
Q.S al-Nisa> [4]: 29 (Prinsip Investasi)
ُ ْ َ ْ َ ً َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َّ َ ْ َّ
ُُ َْ َ
‫اض ِِمنك ْم َولا تقتل ْوٖٓا‬ َ
‫ر‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ة‬ ‫ار‬ ‫ج‬‫ت‬ ‫ن‬‫و‬‫ك‬‫ت‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ا‬
ٖٓ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫اط‬ َ ‫يٰٓ َايُّ َها الذيْ َن ٰا َم ُن ْوا َلا َتأ ُك ُل ْوٖٓا َا ْم َوال ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ب ْال‬
‫ب‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً ُ َ َ ‫َ ْ ُ ُ َّ ه‬
٢٩ ‫اّٰلل كان ِبك ْم َر ِح ْيما‬ َ ‫انف َسك ْم ان‬
ِ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah Kamu saling memakan harta


sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan atas dasar
suka sama suka di antara Kamu. Dan janganlah Kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah maha Penyayang kepadamu.6
Q.S al-Baqa>rah [2]: 219 (Jual Beli Khamr)
َ
َ ْ َّ َْ َ ْ َّ ُ َ َ َّ ٌ ْ َ ٌ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َْ َ َ َ ُْ َْ
‫اسِۖ َواِ ث ُم ُهمآٖ اكب ُر ِم ْن نف ِع ِهما‬
ِ ‫لن‬ ‫ل‬
ِ ‫ع‬ ‫اف‬
ِ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ب‬
ِ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ث‬‫ا‬ِ ‫ا‬
ٖٓ ‫م‬ ‫ه‬ِ ‫ي‬‫ف‬ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ر‬ ‫س‬
ِ ِ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ر‬
ِ ‫م‬ ‫خ‬‫ال‬ ‫ن‬ِ ‫يسـلونك‬
‫ع‬ َٔ
َ َّ َ َ َ ُ َ َ َّ ْٰ ُ َ ُ‫َ َْ ُْ َ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َْ ْ َ َ ٰ َ َُ ُِ ه‬
٢١٩ َۙ‫اّٰلل لك ُم الا ٰي ِت لعلك ْم تتفك ُر ْون‬ ‫ويس َٔـلونك ماذا ين ِفقون ە ق ِل العفو كذ ِلك يب ِين‬

Mereka bertanya kepadamu tentangmu tentang khamr dan judi.


Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya”. Dan Mereka bertanya kepadamu apa yang Mereka nafkahkan.
Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu supaya Kamu berpikir.7
2. Metode Induktif
Dalam Q.S Yu>suf [12]: 47-49 dapat Penulis simpulkan bahwa

Al-Maji>d Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna, (Jakarta: Beras, 2014), 241.
5
6
Ibid., 83.
7
Ibid., 34.

5
pelajaran yang dapat diambil yakni seseorang harus bisa menyimpan sebagian
hartanya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak terduga di masa depan.
Oleh karena itu, perintah nabi Yusuf AS untuk menyimpan sebagian
cadangan makanan untuk kemudian hari adalah hal yang baik. Demikian pula
dengan menginvestasikan sebagian harta akan sangat menguntungkan dari
sekedar menabung. Sedangkan dalam Q.S al-Nisa> [4]: 29 hemat Penulis yakni
kegiatan investasi diperbolehkan menurut syariat sepanjang dilakukan atas
dasar yang tidak dilarang oleh agama, baik jenis usaha, transaksional, proses
maupun dampaknya. Secara khusus ketentuan investasi telah diatur dalam
Fatwa DSN-MUI No. 80/DSNMUI/III/2011.
Adapun dalam Q.S al-Baqa>rah [2]: 219 Penulis menyimpulkan bahwa
keharaman minuman keras (khamr) bukan hanya kepada peminumnya saja
tapi juga orang yang menjualnya, orang yang memakan hasil penjualan
khamr, dan segala yang berhubungan dengannya.8
3. Metode Konklusif
Setelah mengamati hasil dari dua metode sebelumnya, jika dilihat dari
kacamata masyarakat yang menolak investasi Miras, Mereka berpegang pada
salah satu kaidah Fiqh yakni ‘Dar’u al-Mafa>sidi muqaddamun ‘ala> Jalbi al-
Mas}a>lih}’ atau menghindari mafsadah lebih utama dari pada menarik
maslahat. Dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan hal yang baik,
namun apabila mengandung mudarat lebih baik ditinggalkan dengan
mengganti jenis lain yang tidak dilarang oleh syariat.
Walau demikian, investasi Miras bisa saja boleh bila ada mudarat
yang menggiringnya, sehingga tujuannya bukan mencari keuntungan
melainkan menyelamatkan hidup dari hal yang mendesak. Dasar hukum
bolehnya investasi Miras sebagai upaya menghilangkat mudarat merujuk
pada Q.S al-An’am [6]: 119. Dalam kaidah Fiqh disebutkan ‘al-Daru>ra>tu
tubi>hu al-Mahz}u>ra>t’ atau keadaan darurat membolehkan hal yang terlarang.
Hanya saja investasi tersebut harus disesuaikan dengan kadarnya (hanya

Lia Nurlia Ajizah, Legalitas Investasi Miras Perspektif Al-Qur’an (Aplikasi Teori Tafsir Maqa>s}idi>
8

Was}fi> Ashu>r Abu> Zayd), Skripsi, Isntitut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2022, Tidak diterbitkan, 105-106.

6
untuk menyelamatkan hidup dan bukan mencari keuntungan).9
4. Metode Eksperimen para Pakar Al-Qur’an
Pada metode ini, Penulis hanya memaparkan penafsiran Ibnu
Ashu>r dalam kitabnya al-Tahri>r wa al-Tanwi>r dan pandangan mazhab Hanafi>.
Terkait anjuran berinvestasi yang tersirat dalam Q.S Yu>suf [12]: 47-49
dijelaskan bahwa wahyu yang Allah berikan kepada nabi Yusuf AS melalui
perantara mimpi seorang raja merupakan petunjuk untuk merealisasikan
kepentingan umat melalui investasi. Sedangkan prinsip investasi dalam Q.S
al-Nisa> [4]: 29 dijelaskan bahwa adanya aturan atau syariat umum tentang
harta dan hak diri, yaitu batasan berupa ‘cara yang batil’ atau sejenisnya.
Inventasi harus dilakukan dengan tujuan akhir mencari rida Allah SWT.
Adapun dalam Q.S al-Baqa>rah [2]: 219 dijelaskan terakit keharaman
meminum khamr, menjual atau pun segala yang berhubungan dengannya.
Namun, menjual miras kepada non-Muslim atau negara dengan penduduk
minoritas Muslim, apabila dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
pemiliknya, maka masih diperbolehkan menurut mazhab Hanafi> karena tidak
termasuk dalam kategori membantu kepada maksiat.10

9
Ibid., 112-117.
10
Ibid., 119-120.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama lengkapnya adalah Was}fi> ‘A<shu>r Abu> Zayd. Seorang pemikir Islam
yang lahir pada tanggal 20 Juni 1975 di daerah Kafr El-Shaikh, Mesir. Adapun
karyanya yang paling monumental dalam bidang Maqashid Al-Qur’an adalah
Nah}wa Tafsi>r Maqa>s}idi> li al-Qur’a>n al-Kari>m Ru’yah Ta’si>siyyah li Manhaj Jadi>d
fi> Tafsi>r al-Qur’a>n yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
Metode Tafsir Maqa>s}idi>.
Was}fi> ‘A<shu>r mengkategorikan maqashid Al-Qur’an menjadi lima
pembagian; Maqashid Umum Al-Qur’an, Maqashid Khusus Al-Qur’an, Maqashid
Surah, Maqashid Ayat, dan Maqashid Kata dan Huruf dalam Al-Qur’an. Sedangkan
untuk mengetahui Maqashid Al-Qur’an tersebut, Was}fi> ‘A<shu>r menawarkan empat
metode, yakni metode Tekstual, metode Induktif, metode Konklusif, dan metode
Eksperimen para Pakar Al-Qur’an.
Adapun kesimpulan dari investasi Miras dalam prespektif Maqashid Al-
Qur’an Was}fi> ‘A<shu>r yakni memang terdapat keharaman meminum khamr,
menjual atau pun segala yang berhubungan dengannya. Namun, menjual miras
kepada non-Muslim atau negara dengan penduduk minoritas Muslim, apabila
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup pemiliknya, maka masih diperbolehkan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Ajizah, Lia Nurlia. Legalitas Investasi Miras Perspektif Al-Qur’an (Aplikasi Teori
Tafsir Maqa>s}idi> Was}fi> Ashu>r Abu> Zayd). Skripsi. Isntitut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta, 2022, Tidak diterbitkan. 105-106.
Al-Maji>d Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna. (Jakarta: Beras, 2014).
Dardiri, Ahmadi Fathurrohmani. “[Resensi Buku]: Tafsir Maqashidi, Puncak dari
Segala Tafsir?”. Arrahim.id, (https://arrahim.id/afu/resensi-buku-tafsir-
maqasidi-puncak-dari-segala-jenis-tafsir/ (Diakses pada tanggal 15 Maret
2023)).
Khodijah, Siti dan Kurdi Fadal. “Maqashid Al-Qur’an dan Interpretasi Was}fi> Ashu>r
Abu> Zayd”. Journal of Quran and Tafseer Studies, Vol. 1 No. 2 (2022). 146-
147.
Rizkiyah, Riza. Dkk.. “Konsep Tafsir Maqashid Al-Qur’an Prespektif Was}fi> Ashu>r
Abu> Zayd Dalam Kitab al-Tafsi>r al-Maqa>s}idi> li Suwar al-Qur’a>n dan
Nah}wa Tafsi>r Maqa>s}idi> li al-Qur’a>n al-Kari>m”. Scribd.
(https://id.scribd.com/document/607118735/FIX-MAKALAH-
MAQASHIDI-WASFI-ASYUR-ABU-ZAID (Diakses pada tanggal 14
Maret 2023)).

Anda mungkin juga menyukai