Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putu Ayu Siska Paramita

NIM : 859035467
1. Judul Artikel :Permainan Olahraga Virtual PE Bowman Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Pada Kelompok TK A di Sekolah
Bali Island School Tahun Ajaran 2023/2024

2. Rumusan Masalah :
1. Apakah penggunaan media permainan olahraga virtual PE Bowman dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada Kelompok TK A di
Sekolah Bali Island School tahun ajaran 2023/2024?
2. Bagaimana penggunaan media permainan olahraga virtual PE Bowman dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada Kelompok TK A di
Sekolah Bali Island School tahun ajaran 2023/2024?

3. Referensi Jurnal
Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5

Implementasi Permainan Meningkatkan Pengaruh Media Tiktok Analisis Penerapan


Tradisional Engklek Kemampuan Motorik Edukasi Terhadap Senam Irama dalam
Upaya Meningkatkan Fisik
Kasar Melalui Senam Kemampuan Motorik
Motorik Kasar Anak Usia Guna Melatih Meningkatkan
Ceria
5-6 Tahun Melalui Keseimbangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Kemampuan Motorik
Judul Artikel Jurnal
Permainan Jump Zig Zag Kasar Tahun di TK Iqra` Kasar Anak Usia
Tunggul Hitam Padang
Anak Usia Dini Di Tk Dini
Negeri 004 Bunguran
Timur

Jurnal Pendidikan Tuntas Research and Jurnal Media Abdimas Jurnal Pendidikan Jurnal Obsesi: Jurnal
Nama Jurnal Development Journal Tambusai Pendidikan Anak Usia
Of Education Dini

Nama Penulis Noor Siamah, Rizki Maulida, Tessa Arshy Prodyanatasari Ardilla Nurazzana, Sri Amira Adlina Ulfah,
Amalia, Joni Mayescha Ananda, Hartati Dimyati, A. Joki
Sadariah Armaini Putra

Tahun Terbit 2024 2024 2024 2024 2021

Artikel ini memuat tentang adanya kekhawatiran terhadap rendahnya kemampuan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun di TK
Dharma Wanita Kabupaten Kampar. Untuk mengatasi hal ini, digunakanlah permainan Jump Zig Zag sebagai salah satu media yang
dirasa akan efektif membantu permasalahan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah penerapan
Rangkuman Artikel 1
permainan Jump Zig Zag dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun di TK Dharma Wanita Kabupaten
Kampar. Hasil dari penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa penerapan permainan Jump Zig Zag efektif dalam meningkatkan
kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Dharma Wanita Kabupaten Kampar.

Intisari dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan permainan tradisional engklek sebagai metode efektif dalam melatih
keseimbangan motorik kasar pada anak usia dini di TK Negeri 004 Bunguran Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan guru serta anak-anak usia
dini yang terlibat dalam permainan engklek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan permainan tradisional engklek di TK
Rangkuman Artikel 2
Negeri 004 Bunguran Timur mendapat dukungan yang kuat dari guru dan lingkungan sekolah. Guru bertindak sebagai fasilitator dan
pembimbing dalam bermain engklek, sementara lingkungan sekolah menyediakan fasilitas dan area bermain yang sesuai. Implementasi
permainan engklek memberikan dampak positif pada perkembangan fisik anak-anak, termasuk peningkatan keseimbangan, fleksibilitas,
keterampilan motorik kasar, serta memperkuat kemampuan sosial dan keterampilan berinteraksi sosial anak-anak.

Hasil penelitian yang dituliskan pada artikel ini fokus kepada kesimpulan bahwa melakukan senam ceria dapat membantu
meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa. Hal ini tercermin dari peningkatan kemampuan fisik siswa, seperti peningkatan
Rangkuman Artikel 3 kekuatan otot, keseimbangan, dan stabilitas, serta koordinasi gerakan yang lebih baik. Selain itu, partisipasi dalam kegiatan senam ceria
juga menghasilkan siswa yang lebih fokus dalam menerima pelajaran, karena memiliki kondisi fisik yang lebih sehat, jarang sakit, dan
tidak mudah merasa lelah saat melakukan aktivitas fisik.

Rangkuman Artikel 4 Intisari yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah adanya dampak positif konten pembelajaran TikTok terhadap kemampuan motorik
kasar anak-anak di TK Iqra’ Tuggul Hitam Padang yang berusia antara 5 dan 6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode gabungan
eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 10 siswa dari masing-masing kelompok B2 dan B1 dipilih sebagai sampel,
yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode tes tindakan. Teknik analisis
data meliputi uji homogenitas, uji hipotesis, dan uji normalitas. Analisis data menunjukkan bahwa rata-rata skor pre-test kelompok
eksperimen adalah 19, sedangkan skor post-test adalah 26,4. Sementara itu, rata-rata skor pre-test kelompok kontrol adalah 16,2, dan
skor post-test adalah 23,9. Data akhir menunjukkan homogenitas dan distribusi yang teratur. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,048 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran TikTok memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kemampuan motorik kasar anak-anak di TK Iqra’ Tunggul Hitam Padang dalam rentang usia 5-6 tahun.

Artikel ilmiah ini menitikberatkan pada fakta bahwa anak-anak pada usia prasekolah sedang aktif mengalami proses perkembangan
yang cepat, sehingga penting bagi mereka untuk mendapatkan stimulasi yang optimal untuk perkembangan motorik kasar mereka.
Strategi yang digunakkan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar ini adalah dengan kegiatan senam irama. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari senam irama terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini.
Pendekatan kualitatif digunakan dalam metodologi penelitian ini, dengan melakukan analisis pustaka dari sumber-sumber yang dapat
Rangkuman Artikel 5
dipercaya seperti jurnal, buku, dan literatur relevan lainnya. Analisis data dilakukan untuk menghasilkan temuan dan fakta terkait
penerapan senam irama dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini. Penelitian menunjukkan bahwa semakin
banyak variasi dan inovasi dalam kegiatan senam irama, semakin besar peluang untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak-
anak, sehingga mereka dapat mencapai perkembangan optimal. Implikasi dari temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang
peran penting senam irama dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini.

4. Referensi Buku
Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5
Metode Pengembangan Perkembangan dan Evaluasi Bermain dan Permainan Media dan Sumber
Fisik (Edisi 2) Konsep Dasar Perkembangan Anak Anak Usia Dini (Edisi 2) Belajar TK (Edisi 2)
Judul Buku
Pengembangan Anak Usia Usia Dini (Edisi 2)
Dini (Edisi 2)

M. Syarif Sumantri, Mukti Siti Aisyah, Mukti Lara Fridani, Sri Eriva Syamsiatin Badru Zaman, Asep
Amini, Sri Tatminingsih, Amini, Sri Tatminingsih, Wulan, Sri Indah Herry Hernawan
Nama Penulis Buku Bambang Sujiono, Siti Denny Setiawan, Untung Pujiastuti
Aisyah Laksana Budi, Dian
Novita

Tahun Terbit 2022 2022 2022 2020 2022

Nama Penerbit Universitas Terbuka Universitas Terbuka Universitas Terbuka Universitas Terbuka Universitas Terbuka

Rangkuman Buku 1 Modul 1 pada buku ini memberikan penjelasan tentang pengertian dari motorik kasar khususnya yang berkaitan dengan pendidikan anak
usia dini. Dikatakan pada buku ini bahwa motorik kasar mengacu pada gerakan fisik yang dilakukan anak yang melibatkan otot-otot
besar. Gerakan otot-otot besar ini nantinya akan mendukung anak melakukan kegiatan mereka sehari-hari, seperti; duduk, menendang,
berlari dan naik turun tangga (Sunardi dan Sunaryo, 2007). Hadis (2003) pada buku ini juga menyebutkan bahwa untuk mengembangkan
motorik kasar ini, dapat dilatih melalui kegiatan yang cukup menantang namun tetap menyenangkan seperti; meloncat, memanjat,
berlari, berjalan diatas satu kaki dan berjalan di atas titian. Lebih lanjut modul ini membahas mengenai pentingnya perkembangan
motorik kasar untuk anak usia dini karena akan mempengaruhi perkembangan lain di tahun selanjutnya pada pendidikannya.
Selain mendapatkan informasi dari modul 1, informasi penting lainnya juga bisa didapat dari modul 10 mengenai permainan yang dapat
mengembangkan motorik kasar. Menurut Furqon Hidayatullah (2008), kegiatan fisik motorik yang dapat secara optimal
mengembangkan fisik motorik anak memiliki karakteristik seperti; menantang, menyenangkan, mendorong eksplorasi, memberi
pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berpikir anak. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa program permainan
virtual PE Bowman sudah dapat masuk kedalam kriteria yang diberikan oleh ahli.

Informasi yang dapat digunakkan dalam kaitannya penulisan jurnal ini berada di modul 4 pada buku ini yaitu mengenai cara
mempelajari keterampilan motorik. Menurut penulis, setidaknya terdapat 3 cara untuk mempelajari kemampuan motorik pada anak,
yaitu; belajar coba dan ralat (trial and eror) - cara ini biasanya dilakukan anak saat mereka tidak mendapatkan contoh sehingga harus
mencoba mengembangkan kemampuan mereka sendiri, meniru (imitation) - cara ini dilakukan saat anak memiliki model atau contoh
Rangkuman Buku 2 untuk dapat ditiru gerakannya sehingga hasil dari perkembangannya nanti akan bergantung pada contoh yang diberikan, pelatihan -
pelatihan ini biasanya diberikan oleh guru setelah anak mencoba melakukan gerakan sendiri atau setelah berhasil meniru gerakan model
yang dimana tujuannya adalah untuk memaksimalkan kemampuan yang dikembangkan. Melihat cara mempelajari kemampuan motorik
ini, dapat saya simpulkan bahwa program permainan olahraga virtual ini memenuhi cara-cara yang disampaikan yang dimana program
ini terfokus pada kemampuan meniru dan pelatihan.

Pada buku ini, saya mendapatkan lebih banyak lagi informasi tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia dini. Dikatakan pada
modul 2 bahwa lima tahun pertama dalam hidupnya merupakan masa-masa penting untuk perkembangan motorik anak. Perkembangan
motorik anak sangatlah penting mengingat sedikitnya ada 5 fungsi perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan anak
secara umum,meliputi; melalui keterampilan motorik anak bisa menghibur dirinya dan mendapat kebahagiaan, anak bisa berkembang
Rangkuman Buku 3 dari kondisi helpless menuju ke kondisi independent, anak bisa lebih mengenal lingkungan sekolah atau lingkungan sekitarnya, anak
dapat mengembangkan pertemanan dan juga konsep dirinya sendiri. Pada modul 2 ini juga terdapat tabel indikator dan tahapan
perkembangan motorik kasar pada anak usia dini. Hal ini penting untuk diketahui mengingat penulis dapat melakukan pengecekan
gerakan-gerakan yang digunakkan pada program PE Bowman apakah sesuai dengan perkembangan anak atau harus dimodifikasi
terlebih dahulu.

Rangkuman Buku 4 Pada modul 3 di buku ini dijelaskan definisi dari permainan fisik untuk anak usia dini. Permainan fisik dapat diartikan sebagai kegiatan
bermain yang melibatkan koordinasi fisik dan motorik anak, seperti kegiatan lokomotor atau non lokomotor. Fungsi permainan fisik ini
adalah untuk memaksimalkan perkembangan fisik anak baik dalam menggerakkan otot-otot besar atau ketangkasan dan kemampuan
lainnya. Selain menjelaskan pengertian permainan fisik untuk anak usia dini, modul ini juga memberikan informasi mengenai langkah-
langkah yang harus diambil oleh seorang guru sebelum memilih atau melaksanakan permainan fisik pada anak usia dini. Langkah-
langkah yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang guru adalah sebagai berikut;
1. menelaah aspek perkembangan sesuai dengan karakter siswa yang diajarkan
2. mengelompokkan anak sesuai dengan kebutuhan perkembangannya.
3. memahami berbagai teori dan konsep bermain
4. merancang kegiatan bermain dan media yng diperlukan jika ada
5. mengamati dan melakukan asesmen
Dari penjelasan ini, penulis merasa semakin jelas tentang bagaimana mempersiapkan permainan virtual ini untuk membantu
perkembangan motorik kasar pada anak usia dini.

Informasi yang didapatkan pada modul ini terkait tentang cara belajar anak usia dini yang dimana informasi ini dapat menguatkan
pendapat penulis untuk memilih permainan olah raga virtual, program PE Bowman untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar
pada anak usia dini. Adapun cara belajar yang dipaparkan pada modul ini terdiri dari 12 cara belajar, namun hanya ada beberapa
karakteristik cara belajar anak yang berkaitan dengan pemilihan program PE Bowman ini, yaitu;
1. Anak usia dini senang dan kaya akan khayalan yang dimana pada permainan olahraga virtual PE Bowman ini, siswa diajak
Rangkuman Buku 5 untuk berkhayal menjadi ninja atau bajak laut dll.
2. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang. Menurut penulis, permainan virtual ini merupakan sesuatu yang cukup baru
untuk anak-anak maka akan dapat menarik minat dan perhatian mereka untuk mengembangkan motorik kasarnya.
3. Anak lazimnya senang melakukan kegiatan yang memaksa mereka menjadi aktif. Hal inilah yang menjadi landasan pemilihan
program ini sebagai media pengembangan motorik kasar anak.

5. KERANGKA PENULISAN
Kemampuan motorik kasar adalah salah satu kemampuan inti yang menjadi perhatian dalam pendidikan anak usia dini. Anak usia dini

hendaknya diberikan stimulasi yang tepat baik dari jenis dan jumlah sehingga dapat secara optimal mendukung perkembangan motorik kasar

mereka. Terdapat berbagai macam penelitian sebelumnya yang telah menyoroti pentingnya pengembangan kemampuan motorik kasar pada anak

usia dini. Kemampuan motorik kasar memainkan peran penting dalam perkembangan fisik dan kesehatan anak-anak, serta memiliki dampak yang
signifikan pada kemampuan belajar mereka di masa depan. Namun, pendekatan konvensional dalam pengembangan motorik kasar ini sering kali

tidak cukup menarik bagi anak-anak, yang cenderung lebih terbiasa dengan interaksi teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dalam era

modern yang semakin dipengaruhi oleh teknologi, pendekatan baru dalam pemberian stimulasi pengembangan motorik kasar pada anak usia dini

sedang berkembang. Salah satunya adalah penggunaan permainan olahraga virtual, seperti program PE Bowman, sebagai alat pembelajaran yang

inovatif dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi penggunaan permainan olahraga virtual PE Bowman dalam meningkatkan

kemampuan motorik kasar pada kelompok TK A di Sekolah Bali Island School. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan kegiatan yang

diberikan dapat menjadi lebih menarik dan efektif, sambil tetap memperhatikan aspek pengembangan motorik kasar yang penting bagi

perkembangan anak-anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai