Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1

Studi Kasus : Wabah Kolera di Suatu Wilayah Perkotaan


Latar Belakang : Sebuah kota metropolitan mengalami wabah kolera yang
signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Kolera adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang
menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Wabah tersebut telah menyebabkan ratusan kasus dan
beberapa kematian di wilayah tersebut.
Analisa
1. Tujuan Studi
Tujuan studi ini adalah untuk memahami pola penyebaran dan faktor-
faktor yang mempengaruhi wabah kolera di sebuah kota serta bagaimana cara
penanganan dan pencegahannya apabila terjadi kasus serupa.
2. Metode
Desain Studi : Studi Epidemiologi Cross-Sectional
Studi epidemiologi cross-sectional, dimana menggunakan lembar kasus
epidemiologi yang telah dirancang sebelumnya dan diperoleh dari IDSP. Definisi
kasus diusulkan sebelum memulai penyelidikan. Linelisting, pengumpulan sampel
tinja dan air, rujukan segera, dan pengobatan pasien yang menderita Kolera telah
dilakukan. Laporan epidemiologi terperinci dibuat dengan rekomendasi dan
rencana tindakan yang diteruskan ke sistem kesehatan kota. Laporan investigasi
segera dikembangkan dan dibagikan kepada otoritas kesehatan kota, dan
rekomendasi diberikan untuk mencegah wabah serupa di masa depan.
Pengumpulan Data:
Dibentuk tim yang terdiri dari 12 orang termasuk 2 orang dosen, 2
mahasiswa kedokteran pascasarjana, 2 orang magang, 2 bidan perawat pembantu
(ANM), 2 pekerja sosial, 1 apoteker dan 1 petugas kebersihan dari Departemen
Kedokteran Masyarakat mengunjungi kawasan kumuh perkotaan. Tim bekerja
sama dengan petugas medis dari Puskesmas yang wilayah kerjanya berada di
kawasan kumuh tersebut.
Kegiatan yang dilakukan :
Tim mengunjungi setiap rumah untuk melakukan linelisting. Linelisting
dilakukan dengan menggunakan jadwal yang telah diuji sebelumnya yang berisi
informasi demografi, status sosial ekonomi, dan lingkungan. Pemeriksaan fisik
dilakukan dengan anamnesis yang tepat terhadap semua kemungkinan kasus.
Sampel tinja dikumpulkan dari semua kemungkinan kasus diare, dan paket oralit
dibagikan beserta demonstrasi cara menggunakannya. Pengobatan dimulai dengan
menggunakan antibiotik, dan beberapa pasien juga dirujuk ke rumah sakit daerah
dan perguruan tinggi kedokteran.
Survey Sanitasi :
Inspektur sanitasi mengunjungi semua sumber air yang digunakan untuk
menampung air minum dan membuat makanan. Inspektur sanitasi memeriksa
sumur dan mengambil sampel air dalam kondisi aseptik sepenuhnya. Sampel air
juga diambil dari air pipa yang diedarkan di sekitar pemukiman warga, dan juga
dari beberapa rumah tangga yang anggota keluarganya menderita gejala yang
sama. Kebutuhan klorin juga diperkirakan di lapangan dan klorinasi sumur juga
dilakukan.
3. Analisis Data:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan penularan
kolera.
b. Menggunakan hasil tes dari survey yang telah dilakukan, kemudian
menganalisis dengan Cross-Sectional berdasarkan data kasus
epidemiologi kolera di kota yang bersangkutan.
c. Menentukan kemungkinan penyebab wabah kolera berdasarkan hasil
analisa data.
d. Menganalisis pola penularan kolera dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya berdasarkan penyebab wabah di kota yang
bersangkutan.
e. Mencari solusi cara penanganan dan pencegahannya apabila terjadi
kejadian serupa.
4. Interpretasi Hasil
a. Menyimpulkan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan penularan
kolera.
b. Menyimpulkan hasil tes dari survey yang telah dilakukan, kemudian
menganalisis dengan Cross-Sectional berdasarkan data kasus
epidemiologi kolera di kota yang bersangkutan.
c. Memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian yang efektif berdasarkan penyebab wabah kolera dari hasil
analisa data.
d. Membuat prediksi pola penularan kolera dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya berdasarkan penyebab wabah di kota yang
bersangkutan sehingga penanganan dan pencegahannya apabila terjadi
kejadian serupa dapat berlangsung cepat dan tepat sasaran.
5. Contoh Temuan
a. Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae yang hidup di alam
bebas, seperti sungai, sumur, atau danau. Sumber utama penyebaran
bakteri kolera adalah air atau makanan yang terkontaminasi bakteri Vibrio
cholerae.
b. Sumber air yang terkontaminasi sering dilaporkan sebagai sumber infeksi
selama wabah kolera seperti di India. Sumber air yang digunakan untuk
makan dan minum yang berasal dari daerah yang terkena dampak wabah
kolera positif terkontaminasi tinja.
c. Penularan terjadi jika tanpa sengaja tinja penderita Kolera mencemari
minuman atau makanan, yangkemudian dikonsumsi orang lain. Hal ini
dapat terjadi jika penderita Kolera buang air besar sembarangan atau
berdekatan dengan sumber air atau tempat pengolahan makanan.
6. Kesimpulan
Wabah kolera merupakan tanda yang mengkhawatirkan mengenai
lemahnya infrastruktur air dan sanitasi, buruknya kebersihan, dan tidak baiknya
praktik sosial yang sehat serta lemahnya sistem kesehatan masyarakat. Investigasi
terhadap wabah kolera akan membantu mengidentifikasi penyebab wabah
tersebut, yang pada gilirannya dapat membantu dalam merekomendasikan
tindakan pengendalian. Alokasi sumber daya yang tepat untuk deteksi tepat waktu
melalui pengawasan serta kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat umum
dapat membantu dalam pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap penyakit seperti
kolera.

Referensi :
Goswami S, Jha A, Sivan SP, Dambhare D, Gupta SS. Outbreak investigation of
cholera outbreak in a slum area of urban Wardha, India: An interventional
epidemiological study. J Family Med Prim Care. 2019 Mar;8(3):1112-1116.
doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_308_18. PMID: 31041259; PMCID:
PMC6482731.

Tugas 2
Studi Kasus : Wabah COVID-19 di Sebuah Komunitas Perkotaan
Latar Belakang : Sebuah komunitas perkotaan mengalami wabah COVID-
19 yang signifikan. COVID-19 disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2 dan menyebar melalui percikan udara yang
dihasilkan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin,
atau berbicara. Wabah tersebut telah menyebabkan
peningkatan jumlah kasus, peningkatan tekanan pada
fasilitas kesehatan, dan dampak ekonomi yang signifikan di
wilayah tersebut.

Analisa
1. Tujuan Studi
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui sumber wabah COVID-19 dan
menghentikan penularan yang telah terjadi sebelum semakin meluas, karena virus
SARS-CoV-2 menyebar melalui percikan udara yang dihasilkan ketika seseorang
yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
2. Metode
Desain Studi : Studi Deskriptif Cross-Sectional
Pengumpulan Data : Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan pewawancara. Karakteristik sosiodemografi
meliputi usia responden dan jenis kelamin.
Populasi : Populasi studi ini adalah salah satu anggota rumah tangga
yang memenuhi syarat di perkotaan terpilih khususnya
waktu pertama kali wabah terdeteksi. Semua anggota rumah
tangga yang menyetujui dilibatkan dalam penelitian ini.
Sampel : Besar sampel dihitung menggunakan rumus ukuran
sampel untuk penelitian deskriptif cross-sectional. Populasi
LGA yang dipilih adalah >100.000. Besar sampel dihitung
dengan menggunakan rumus Leslie Kish untuk penentuan
besar sampel untuk proporsi tunggal.

3. Analisis Data:
a. Mengidentifikasi sumber penularan wabah COVID-19 yang terjadi di
daerah yang bersangkutan.
b. Mengidentifikasi kecepatan penularan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
c. Menentukan pola penyebaran melalui line-track respnden yang
diwawancarai.
d. Mencari solusi cara penanganan dan pencegahannya apabila terjadi
kejadian serupa.
4. Interpretasi Hasil
a. Menyimpulkan sumber penularan wabah COVID-19 yang terjadi di daerah
yang bersangkutan dan segera memetakan kedalam zona zona berdasarkan
keparahan banyaknya orang terjangkit.
b. Menyimpulkan kecepatan penularan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
c. Membuat solusi cara penanganan dan pencegahannya apabila terjadi
kejadian serupa.
5. Contoh Temuan
a. Gejala utama COVID-19 meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Ada
semakin banyak bukti gejala gastrointestinal (yaitu, sakit perut, diare,
mual, muntah), serta perubahan indera penciuman dan rasa dari laporan
kasus di AS dan internasional. Karena kurangnya tes diagnostik yang
parah, CDC telah mengembangkan panduan bagi dokter dalam melakukan
tes terhadap orang yang diduga mengidap COVID-19.
b. Penularan dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan dianggap
sebagai jalur utama penularan SARS-CoV-2. Penularan langsung melalui
benda asing, jalur fecal-oral, dan partikel aerosol telah diduga sebagai jalur
penularan penting lainnya.
c. Peran individu tanpa gejala dan bahkan pra-gejala perlahan-lahan muncul
sebagai sumber penularan yang penting dalam pandemi yang sedang
berlangsung. Asymptomatic mengacu pada individu yang terinfeksi dan
melepaskan partikel infeksius tanpa menimbulkan gejala, sedangkan pra-
simtomatik mengacu pada pelepasan partikel infeksius sebelum timbulnya
gejala.
d. COVID-19 menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap
perekonomian lokal, yang mengakibatkan rendahnya pendapatan dan
mengakibatkan kelaparan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya biaya pembelian barang atau akibat lockdown yang
membuat banyak orang kehilangan kesempatan untuk memperoleh
penghasilan. Penolakan terhadap peluang untuk terlibat dalam usaha
menghasilkan uang pernah dialami dan dampak seperti kelaparan sangat
dirasakan oleh banyak orang
6. Kesimpulan
Penerapan tindakan pencegahan sangat penting untuk mencegah penularan
COVID-19. Namun, persepsi risiko COVID-19 yang memadai dan benar
diperlukan untuk memungkinkan penerapan langkah-langkah keselamatan
COVID-19. Dengan ini penulis merekomendasikan peningkatan sesi sosialisasi
dan pendidikan kesehatan untuk semua anggota masyarakat tentang COVID-19 di
kota terlepas dari karakteristik sosiodemografis mereka. Selain itu, kampanye
kesehatan harus lebih terfokus pada praktik-praktik yang melindungi terhadap
penularan COVID-19 di antara anggota masyarakat tanpa memandang jenis
kelamin mereka. Dengan berhentinya penyebaran virus ini, maka ekonmi akan
berangsur pulih.

Referensi :
Ilesanmi O, Afolabi A. Perception and practices during the COVID-19 pandemic
in an urban community in Nigeria: a cross-sectional study. PeerJ. 2020 Sep
23;8:e10038. doi: 10.7717/peerj.10038. PMID: 33024646; PMCID:
PMC7519720.

Anda mungkin juga menyukai