Tugas 1 dan 2 st k
Tugas 1 dan 2 st k
Referensi :
Goswami S, Jha A, Sivan SP, Dambhare D, Gupta SS. Outbreak investigation of
cholera outbreak in a slum area of urban Wardha, India: An interventional
epidemiological study. J Family Med Prim Care. 2019 Mar;8(3):1112-1116.
doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_308_18. PMID: 31041259; PMCID:
PMC6482731.
Tugas 2
Studi Kasus : Wabah COVID-19 di Sebuah Komunitas Perkotaan
Latar Belakang : Sebuah komunitas perkotaan mengalami wabah COVID-
19 yang signifikan. COVID-19 disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2 dan menyebar melalui percikan udara yang
dihasilkan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin,
atau berbicara. Wabah tersebut telah menyebabkan
peningkatan jumlah kasus, peningkatan tekanan pada
fasilitas kesehatan, dan dampak ekonomi yang signifikan di
wilayah tersebut.
Analisa
1. Tujuan Studi
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui sumber wabah COVID-19 dan
menghentikan penularan yang telah terjadi sebelum semakin meluas, karena virus
SARS-CoV-2 menyebar melalui percikan udara yang dihasilkan ketika seseorang
yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
2. Metode
Desain Studi : Studi Deskriptif Cross-Sectional
Pengumpulan Data : Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan pewawancara. Karakteristik sosiodemografi
meliputi usia responden dan jenis kelamin.
Populasi : Populasi studi ini adalah salah satu anggota rumah tangga
yang memenuhi syarat di perkotaan terpilih khususnya
waktu pertama kali wabah terdeteksi. Semua anggota rumah
tangga yang menyetujui dilibatkan dalam penelitian ini.
Sampel : Besar sampel dihitung menggunakan rumus ukuran
sampel untuk penelitian deskriptif cross-sectional. Populasi
LGA yang dipilih adalah >100.000. Besar sampel dihitung
dengan menggunakan rumus Leslie Kish untuk penentuan
besar sampel untuk proporsi tunggal.
3. Analisis Data:
a. Mengidentifikasi sumber penularan wabah COVID-19 yang terjadi di
daerah yang bersangkutan.
b. Mengidentifikasi kecepatan penularan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
c. Menentukan pola penyebaran melalui line-track respnden yang
diwawancarai.
d. Mencari solusi cara penanganan dan pencegahannya apabila terjadi
kejadian serupa.
4. Interpretasi Hasil
a. Menyimpulkan sumber penularan wabah COVID-19 yang terjadi di daerah
yang bersangkutan dan segera memetakan kedalam zona zona berdasarkan
keparahan banyaknya orang terjangkit.
b. Menyimpulkan kecepatan penularan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
c. Membuat solusi cara penanganan dan pencegahannya apabila terjadi
kejadian serupa.
5. Contoh Temuan
a. Gejala utama COVID-19 meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Ada
semakin banyak bukti gejala gastrointestinal (yaitu, sakit perut, diare,
mual, muntah), serta perubahan indera penciuman dan rasa dari laporan
kasus di AS dan internasional. Karena kurangnya tes diagnostik yang
parah, CDC telah mengembangkan panduan bagi dokter dalam melakukan
tes terhadap orang yang diduga mengidap COVID-19.
b. Penularan dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan dianggap
sebagai jalur utama penularan SARS-CoV-2. Penularan langsung melalui
benda asing, jalur fecal-oral, dan partikel aerosol telah diduga sebagai jalur
penularan penting lainnya.
c. Peran individu tanpa gejala dan bahkan pra-gejala perlahan-lahan muncul
sebagai sumber penularan yang penting dalam pandemi yang sedang
berlangsung. Asymptomatic mengacu pada individu yang terinfeksi dan
melepaskan partikel infeksius tanpa menimbulkan gejala, sedangkan pra-
simtomatik mengacu pada pelepasan partikel infeksius sebelum timbulnya
gejala.
d. COVID-19 menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap
perekonomian lokal, yang mengakibatkan rendahnya pendapatan dan
mengakibatkan kelaparan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya biaya pembelian barang atau akibat lockdown yang
membuat banyak orang kehilangan kesempatan untuk memperoleh
penghasilan. Penolakan terhadap peluang untuk terlibat dalam usaha
menghasilkan uang pernah dialami dan dampak seperti kelaparan sangat
dirasakan oleh banyak orang
6. Kesimpulan
Penerapan tindakan pencegahan sangat penting untuk mencegah penularan
COVID-19. Namun, persepsi risiko COVID-19 yang memadai dan benar
diperlukan untuk memungkinkan penerapan langkah-langkah keselamatan
COVID-19. Dengan ini penulis merekomendasikan peningkatan sesi sosialisasi
dan pendidikan kesehatan untuk semua anggota masyarakat tentang COVID-19 di
kota terlepas dari karakteristik sosiodemografis mereka. Selain itu, kampanye
kesehatan harus lebih terfokus pada praktik-praktik yang melindungi terhadap
penularan COVID-19 di antara anggota masyarakat tanpa memandang jenis
kelamin mereka. Dengan berhentinya penyebaran virus ini, maka ekonmi akan
berangsur pulih.
Referensi :
Ilesanmi O, Afolabi A. Perception and practices during the COVID-19 pandemic
in an urban community in Nigeria: a cross-sectional study. PeerJ. 2020 Sep
23;8:e10038. doi: 10.7717/peerj.10038. PMID: 33024646; PMCID:
PMC7519720.