Analisis behavioristik adalah pendekatan dalam psikologi yang berfokus pada
pengamatan perilaku manusia sebagai hasil dari pembelajaran melalui interaksi
dengan lingkungan. Teori behavioristik menekankan bahwa perilaku dapat dipelajari melalui stimulus dan respons, dan bahwa faktor-faktor internal seperti pikiran, perasaan, atau motivasi tidak selalu relevan dalam memahami perilaku. Di bawah ini, Anda akan menemukan definisi, prinsip-prinsip teori behavioristik, dan konsep belajar menurut beberapa ahli terkemuka dalam kerangka teori ini, beserta daftar pustaka untuk referensi lebih lanjut:
Definisi Teori Behavioristik: Teori behavioristik adalah pendekatan dalam psikologi
yang menekankan pentingnya pengamatan perilaku manusia dan bahwa perilaku adalah hasil dari belajar melalui stimulus eksternal dan respons yang dihasilkan oleh stimulus tersebut.
Prinsip-Prinsip Teori Behavioristik:
1. Pembelajaran melalui Asosiasi: Pembelajaran dalam teori behavioristik
terjadi melalui asosiasi antara stimulus dan respons, yang dikenal sebagai pembelajaran asosiatif. 2. Penguatan (Reinforcement): Penguatan positif dan negatif digunakan untuk meningkatkan atau mempertahankan perilaku yang diinginkan. Penguatan positif adalah pemberian hadiah, sedangkan penguatan negatif adalah penghindaran konsekuensi negatif. 3. Penghilangan Respon (Extinction): Penghilangan respons yang tidak diinginkan dapat dicapai dengan menghentikan stimulus yang memicu perilaku tersebut. 4. Generalisasi dan Diskriminasi: Pembelajaran bisa menghasilkan generalisasi (perilaku yang sama dalam situasi yang berbeda) dan diskriminasi (perilaku yang berbeda dalam situasi yang berbeda). 5. Belajar Observasional (Observational Learning): Belajar melalui pengamatan orang lain juga merupakan bagian penting dari teori behavioristik, terutama dalam teori belajar sosial.
Konsep Belajar Menurut Para Ahli dalam Teori Behavioristik:
Ivan Pavlov: Pavlov terkenal dengan eksperimennya mengenai kondisioning
klasik, di mana belajar terjadi melalui asosiasi antara stimulus netral dan stimulus yang memicu respons biologis. Referensi: Pavlov, I. P. (1927). Conditioned Reflexes: An Investigation of the Physiological Activity of the Cerebral Cortex. Oxford University Press. John B. Watson: Watson adalah salah satu pendiri teori behavioristik modern, dan dia menekankan pentingnya pengamatan dan pengukuran perilaku yang terlihat dalam memahami dan memprediksi perilaku manusia. Referensi: Watson, J. B. (1913). Psychology as the Behaviorist Views It. Psychological Review, 20(2), 158-177. B.F. Skinner: Skinner mengembangkan teori operant conditioning dan menekankan penguatan sebagai kunci dalam membentuk dan mempertahankan perilaku. Referensi: Skinner, B. F. (1938). The Behavior of Organisms: An Experimental Analysis. Appleton-Century-Crofts. Albert Bandura: Bandura mengembangkan konsep belajar observasional atau teori belajar sosial, yang menyatakan bahwa manusia dapat belajar melalui pengamatan orang lain. Referensi: Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice-Hall.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri