Anda di halaman 1dari 6

PAPER GIZI

PERMASALAHAN DALAM BIDANG PANGAN DAN GIZI

Dosen Pengampu :
Rahmi Nurmadinisia, M.KM

Disusun Oleh Kel 2 :


Nisa Arinda (1320122006)
Yuliyana Safitri (1320122013)
Arba’A Utha N (132012011)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYRAKAT


STIKES RAFLESIA
DEPOK
2024
1. Permasalahan Pangan
A. Penyediaan pangan
Pangan merupakan kebutuhan esensial dan komoditas paling strategis dalam
kehidupan manusia, menyediakan kebutuhan pangan merupakan hak azasi
manusia. Penyediaan pangan untuk konsumsi harus memenuhi kebutuhan gizi
penduduk. Salah satu dari masalah ketersediaan pangan adalah untuk mengetahui
apakah penyediaan pangan yang ada mencukupi kebutuhan konsumsi penduduk,
untuk itu perlunya dipahami situasi pangan di suatu daerah dalam periode tertentu,
selanjutnya diupayakan strategi untuk mencapai ketahanan pangan.
Upaya mencapai manusia Indonesia yang berkualitas, sangat terkait erat
dengan faktor pangan dan gizi. Pemenuhan kecukupan pangan dan gizi dapat
tercermin dari tingkat pencapaian pangan yang disediakan dan yang dikonsumsi
terhadap jumlah pangan dan gizi yang tersedia, mutu maupun keragamannya. Hal
ini sesuai dengan arah kebijakan mengembangkan sistem ketahanan pangan yang
berbasis pada keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya
lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan
mutu yang dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau dengan memperhatikan
peningkatan pendapatan masyarakat, serta peningkatan produksi yang diatur
dengan undang-undang.
Upaya meningkatkan penyedia pangan mempunyai perspektif pembangunan
yang sangat mendasar karena:
1) Akses pangan dan gizi seimbang sebagai pemenuhan kebutuhan dasar pangan
merupakan hak yang paling asasi bagi manusia.
2) Keberhasilan dalam proses pembentukan sumberdaya manusia terletak pada
keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi.
3) Ketahanan pangan merupakan unsur strategis dalam pembangunan ekonomi
dan ketahanan nasional.
Bagi Indonesia, perhatian terhadap penyedia pangan nasional dinilai strategis,
setidak-tidaknya dengan empat alasan yaitu:
1) Pangan, terutama pangan pokok merupakan kebutuhan masyarakat.
2) Porsi pangan masih menempati urutan terbesar pengeluaran rumah tangga,
terutama pada rumah tangga berpendapatan rendah.
3) Pekanya pengaruh pangan (ketersediaan dan harga) terhadap situasi ekonomi,
sosial dan politik.
4) Kuatnya pengaruh global dibidang pangan berkaitan dengan liberalisasi
perdagangan.
(22682-ID-Penyediaan-Pangan-Yang-Aman-Dan-Berkelanjutan-Guna-Mendukung-Ter

B. Distribusi Pangan
Distribusi pangan adalah proses perpindahan pangan dari produsen ke
konsumen melalui jaringan distribusi yang terorganisir. Distribusi pangan yang
efektif sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan dan kualitas yang
baik. Proses ini melibatkan pengiriman, penyimpanan, dan pemantauan makanan
untuk memastikan makanan sampai ke konsumen tepat waktu dan dalam kondisi
baik. Distribusi pangan yang efektif juga membantu mengurangi limbah pangan,
meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang aman dan bergizi, serta
menjamin ketersediaan pangan yang terjangkau dan berkelanjutan.
Sistem distribusi yang efektif dan efisien sebagai prasyarat untuk menjamin
agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas
yang cukup sepanjang waktu, dengan harga yang terjangkau. Bervariasinya
kemampuan produksi pangan antar wilayah dan antar musim menuntut
kecermatan dalam mengelola sistem distribusi, agar pangan tersedia sepanjang
waktu diseluruh wilayah. Penyediaan prasarana dan prasarana distribusi pangan
merupakan bagian dari fungsi fasilitasi pemerintah, yang pelaksanaannya harus
mempertimbangkan aspek efektivitas distribusi pangan sekaligus aspek efisiensi
secara ekonomi. Biaya distribusi yang paling efisien harus menjadi acuan utama,
agar tidak membebani produsen maupun konsumen secara berlebihan.
Adanya sistem distribusi yang memadai diharapkan ketersediaan pangan di
suatu wilayah dapat di penuhi. Ketersediaan pangan berfungsi menjamin
pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi
kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan dapat
dipenuhi dari tiga sumber yaitu:
a. produksi dalam negeri,
b. impor pangan dan
c. pengelolaan cadangan pangan
Cadangan pangan merupakan salah satu sumber pasokan untuk mengisi
kesenjangan antara produksi dan kebutuhan dalam negeri atau daerah. Stabilitas
pasokan pangan dapat dijaga dengan pengelolaan cadangan yang tepat.Cadangan
pangan nasional diwujudkan dengan cadangan pangan masyarakat dan cadangan
pangan pemerintah. Cadangan pangan pemerintah dibatasi pada pangan tertentu
yang bersifat pokok, karena tidak mungkin pemerintah mencadangkan semua
pangan yang dibutuhkan masyarakat. Cadangan pangan pemerintah terdiri dari
cadangan pangan Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah
Propinsi, dan Pemerintah Pusat yang perwujudannya memerlukan inventarisasi
cadangan pangan, memperkirakan kekurangan pangan dan keadaaan darurat,
sehingga penyelenggaraan pengadaan dalam pengelolaan cadangan pangan
dapat berhasil dengan baik.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi sistem distribusi dalam menunjang
ketersediaan pangan di suatu wilayah, beberapa solusi ditawarkan salah satunya
sebagai berikut:
1) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Untuk Efisiensi Distribusi dan
Perdagangan Pangan.
Pemerintah mengembangkan sarana, prasarana dan pengaturan distribusi
pangan serta mendorong partisipasi ma- syarakat dalam mewujudkan sistem
distribusi pangan yang efisien. Perhatian khusus diberikan pada daerah-
daerah terpencil yang rawan terhadap gangguan bencana alam.
2) Pemerintah mengembangkan sarana, prasarana dan pengaturan distribusi
pangan serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan sistem
distribusi pangan yang efisien. Perhatian khusus diberikan pada daerah-
daerah terpencil yang rawan terhadap gangguan bencana alam.
3) Pemerintah mengembangkan sarana, prasarana dan pengaturan distribusi
pangan serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan sistem
distribusi pangan yang efisien. Perhatian khusus diberikan pada daerah-
daerah terpencil yang rawan terhadap gangguan bencana alam.
(Fm et al., n.d.)

C. Konsumsi Pangan
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh individu
atau masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan secara biologis,
psikologis, maupun status sosial (Suhaimi, 2019).
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi makanan sehari-hari bagi sebagian besar rumah tangga yaitu:
a. Faktor ketersediaan pangan
Ketersediaan pangan sangat mempengaruhi konsumsi pangan ditingkat rumah
tangga, jika ketersediaan pangan kurang, maka konsumsi pangan dirumah
tangga juga akan kurang, dan sebaliknya jika ketersediaan pangan cukup maka
konsumsi pangan dirumah tangga juga akan mencukupi.
b. Faktor tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan memegang peranan penting dalam pola konsumsi pada
masyarakat. Jika tingkat pendidikan gizi seseorang tinggi, maka semakin 8
tinggi pula peranan penanganan pada anak dalam keluarga tentang pemilihan
bahan makanan yang beragam.
c. Faktor ekonomi
keluarga Keadaan ekonomi dalam keluarga memang memegang peranan
sangat penting dan sangat mempengaruhi pola konsumsi dalam keluarga.
Seperti contoh, keluarga dari golongan ekonomi rendah, akan mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga dapat mempengaruhi
pola konsumsi keluarga tersebut.
d. Lingkungan
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi konsumsi makanan pada seseorang,
dimana kesukaan seseorang merupakan akibat dari kebiasaan makanan pada
keluarga atau lingkungan masyarakat yang telah diajarkan. (Bab II (2), n.d.)

2. Permasalahan Gizi
A. Gizi Makro

B. Gizi Mikro

Anda mungkin juga menyukai