Anda di halaman 1dari 12

1.

Terangkan artinya istilah muatan Yg dimaksud dng melindungi muatan dalam


berikut ini : muatan,serta pelabuhan muat prinsip memuat :
a. OPTIONAL CARGO -Bentuk muatan dan jumlahnya. Bahwa pihak kapal (carrier) bertanggung jawab
b. DELICATE CARGO d. Stowage plan adalah suatu bagan kpl. dimana keselamatan dan keutuhan
c. HEAVY LIFT CARGO muatan ditempatkan, muatan sejak muatan itu dimuat sampai
Jawab : dilengkapi data tujuan, jumlah, berat muatan muatan itu dibongkar.
a. Optional Cargo adalah : Muatan yg memiliki serta pelabuhan muatnya 9.Jelaskan bagaimana mengatur peranginan
lebih dari satu pelabuhan bongkar & menunggu masing2. palka ini ?
keputusan shipper. e. Tentative stowage plan adalah rencana awal - Berikan ventilasi jika kelembaman udara
b. Delicate Cargo adalah : Muatan yg peka pemuatan yg didalam ruangan palka lebih besar
terhadap bau2an. sifatnya apabila terjadi perubahan muatan dari kelembaman udara luar.
c. Heavy Lift Cargo adalah : masih bisa - Berikan ventilasi jika titik embun udara
Muatan yg beratnya melebihi kemempuan dilakukan. didalam ruang palka lebih tinggi
daya angkat f . Final stowage plan adalah rencana dari titi embun udara luar
Boom kapal. pemuatan akhir - Hindarkan ventilasi jika kelembaban udara
d. Long hatch adalah keterlambatan muat 6. a. Keuntungan & kerugian Peti Kemas diruang polka lebih kecil dari
bongkar ,karena terlambat di salah satu palka Keuntungan : kelembaban udara luar
2. a. Apa yg dimaksud TEU pada - Muat bongkar dapat dilakukan dgn - Hindarkan ventilasi jika titik embun udara
pemuatan kontainer Cepat diruang palka lebih rendah dari
b. Jelaskan cara memberi nomor pada - Kerusakan barang-barang yang diangkut titik embun udara luar
kontainer dapat ditekan sekecil mungkin a.Terangkan hubungan kelembapan udara
Jawab : - Kehilangan(pencurian) dapat ditekan sekecil palka (Relative humidity) dengan peranginan
a. TEU ( Twenty Feet Equivalent Unit) adalah mengkin. palka ?
unit padanan peti kemas ukuran 20 kaki. - Pengawasan barang(control)baik ole pemilik Bahwa air yang timbul didalalam ruang palka
b. Bay adalah tanda nomor membujur mulai dr barang (owner), karena udara dalam ruang polka
depan ke blkg dgn catatan no ganjil untuk cont. 20 pengirim barang (shipper),maupun penerima sudah jenuh, yang ahirnya timbul kondensasi
kaki, genap untuk cont. 40 kaki. bay dihitung barang (consignee) lebih mudah. 10. Persyaratan umum jika muatan di deck :
dari haluan dilihat dari lambung kiri. Kerugian : Hrs diperhitungkan kekuatan geladaknya
- Pengoperasian lebih mahal (DLC).
Row adalah tanda nomor melintang dimulai - Harus ditangani tenaga ahli (profesional) apabila muatan deck mudah rusak hrs diberi
dari tengah & dilihat dari arah belakang. - Memerlukan penanganan khusus tutup tempat.
kekanan – Row 01,03,05,07 dst b. Syarat Container menurut ISO : Muatan hrs dilashing.
kekiri – Row 02,04,06,08, dst - mengenai ukuran2 & berat bruto suatu Yg dimaksud dengan Load deck capacity
Tier adalah tanda nomor tegak dimulai dgn container, meliputi code, tinggi, lebar, adalah kemampuan suatu geladak utk
angka2 panjang & berat max container bserta cargo. menahan beban yg ada diatasnya dinyatakan
On deck – Tier 82,84,86 dst - Mengenai sarana pengangkutan nya dgn dalm ton/m3.
On hold – Tier 02,04,06 dst metode kunci putar (twist lock) yg dipasangkan Data load capacity tertera pada Blue print
3. a. Terangkan apa yg dimaksud ruang pada sudut2nya untuk kepentingan (buku biru) yg berisi semua
rugi (broken Stowage). mengangkat. data2 ukuran kapal yg di tetapkan oleh suatu
b. Sebutkan penyebab terjadinya over - mengenai pemberian merkah2nya meliputi Biri Klasifikasi
stowage. nomer kode, nomor seri , tanda pemilik, berat Cara menghitung load capacity
Jawab : max pada tempat tertentu yg mudah dikenal. DLC = H , DLC = h
a. Broken stowage adalah prosentase ruang - Container hrs dpt disusun sebanyak 6 susun 1,4 sf
palka yg tidak dapat diisi oleh muatan karena dlm keadaan full load tanpa perubahan2 berarti. H = Tinggi deck dlm meter.
dari bentuk dan jenis dari muatan tsb. FCL/FCL (Full Container Load) h = Tinggi max muatan dlm mtr.
b. 1. Tidak melaksanakan perencanaan Adalah : container yang berisi muatan milik satu sf= Sf dalam m3/ton
muat yg baik shipper 1,4= Sf standard
2. Tidak adanya pengawasan pd waktu LCL/LCL (Less than Container Load) Bahaya2 yg timbul pada muatan berbahaya
Pelaksanaan Pemuatan. Adalah : container yang berisi muatan milik klas 3 :
3. Penggunaan dunage yg yg tidak beberapa shipper -Bahaya kebakaran, karena muatan ini mudah
efisien. 7. 9 class muatan berbahaya sesuai solas 1974 terbakar pada suhu yg sangat rendah.
4. penggunaan ruang muat tdk 1. Eksplosive (bahan peledak) -Uap mengandung racun sehingga
disesuaikan dgn bentuk Muatan. 2. Gas yg dimampatkan. membahayakan orang2 di sekelilingnya.
4. 5 Prinsip pemuatan : 3. Inflamable liquid (cairan yang mudah menyala) -Bila dicampur dng muatan lain dpt merusak
1. Melindungi ABK & buruh. Inflamable solid or substances (benda padat yg muatan itu sendiri & membahayakan kpl
- agar mereka selamat dlm melaksanakan mudah menyala) 11.Jenis penerapan tetap berikut
kegiatan dengan menggunakan alat keselamatan 4. Oxodixing substances (zat yg mengandung penempatannya :
kerja secara benar. zat asam) *Bilah keringat dipasang pada gading2 kapal
2. Melindungi kapal. 5. Poisonous (toxic) substances ( zat yg secara membujur
-agar kapal tetap selamat selama muat bongkar beracun). *Rangka kayu dipasang menempel pada Ska
maupun dalam pelayaran, misalnya menjaga 6. Radio Aktif substances (zat radio aktif dan dipasang secara melintang kapal
stabilitas kapal. berbahaya). antara palkah dan Kamar mesin
3. Melindungi muatan. Zat corrosive = zat bahan penyebab karat. *Papan kayu dipasang secara membujur pada
- Pada waktu muat, bongkar & selama dlm Semua zat yg berdasarkan pengalaman memiliki lantai palkah (Double Botton / Tank Top)
pelay muatan hrs ditangani secara baik utk sifat berbahaya, misal : *Rangka kayu dipasang menutupi pilar2, pipa
mencegah kerusakan muatan. calcium, oxida, aluminium nitrad, pupuk dalam palkah
4. Muat & bongkar scr cepat & sistematis organik. Kegunaan dr Dunnage/terapan :
- Adanya rencana pemuatan & bongkar (stowage Maksud dari segregation table : *Sebagai pemisah antara muatan.
plan) menggunakan ruang muat semaksimal Dengan memisahkan muatan dari Pelb. bongkar *Sebagai pemisah antara dinding palka dng
mungkin. yg berbeda dng menggunakan jaring (net) muatan.
5. Penggunaan ruang muat semaksimal mungkin. yg tipis tetapi cukup kuat, sehingga jelas bagi yg *Untuk membentuk terowongan aliran udara/
- Dalam melakukan pemuatan hrs diusahakan membongkar akan terhenti pada lebar antara tumpukan muatan.
agar semua Ruang terisi penuh oleh muatan/kpl waktu akan melampaui jaring pemisah tsb. Keuntungan dan kerugian Deck Crane yang
dpt muat sampai max. Cara agar muat bongkar di kpl dpt dilaksanakan digunakan di kapal :
5. a. Hatch List adalah sebuah daftar barang2 yg secara cepat & sistimatis : Keuntungan :
berada di dalam setiap palka. Sebelum kpl tiba di pelb. pertama di suatu Negara, - Dengan 1 crane dapat menghibob,
b. Bay plan adalah Bagan pemuatan hrs sdh tersedia rencana mengayun / swing.
container secara membujur, melintang & pemuatan & pembongka- ran (stowage plan), - Mengarea beban dgn satu org saja
tegak. dicegah terja- dinya Long hatch, Kerugiannya :
c. Faktor-faktor apakah yang untuk over stowage & over carriage. - Kecepatan dan kekuatan kecil
membuat stowage plan itu ? 8.Jenis muatan ditinjau dari sifat/mutunya - Membutuhkan ruangan yg lebar di deck
-Berat dan jenis muatan 1.Muatan basah
-Pelabuhan bongkar ntuk masing-masing. 2.Muatan bersih
Sebutkabn 3 macam jenis winch dilihat dari SF 5% = 150 M3
penggeraknya : 3.Muatan berbau Vol.efektif = 2850 M3
1) Hydralis 4.Muatan kering a. Berat muatan =
2) Uap 5.Muatan berbahaya vol.efektif =2859=2.908,16m/t
3) Listrik 6.Muatan peka SF 0,98
Persiapan Palkah yg harus dilakukan untuk dikehendaki. b.jumlah freight=
memuat muatan dingin 3. Panasi minyak sesuai dgn suhu pembongkaran. 2908,16xUS$35=US$101.785,6
1.Isolasinya diperiksa dan apabila ada yg kendor 4. Selama pelayaran suhu minyak selalu diukur Keterangan :
diperbaiki pagi dan sore dicatat pada buku khusus.(buku nanti Berat muatan yang akan dimuat
2.Papan2 dan boyo2 dan mulut palkah dan akan diminta oleh pemilik barang) melebihi jumlah DWT tersisa
ventilasi dari ruang isolasinya diperiksa, 15.Yg dimaksud dgn to protect the ship adalah (DWT=2600 M/T,sedangkan berat
melindungi kpl agar kpl tetap selamat dlm
dan bila ada yang rusak diperbaiki. muatan yang akan dimuat = 2908,16 M/T
3.Skaper (tutup lobang) dipasang dan semua pipa melaksana-kan kegiatan selama muat, bongkar,
maupun dlm pelayaran misalnya membahayakan 1. Broken Stowage =
yg menuju ke ruangan dingin harus
kapal, tdk memuat melebihi daya muat/ memuat * Besarnya persentase (%) ruangan yg
ditutup untuk menjaga agar tidak ada udara yg
masuk. muatan yg membahayakan kpl ataupun memuat yg hilang /
4.Bocoran2 harus diperiksa tdk sesuai dng jenis kapalnya. tdk terpakai / ruangan rugi pd
5.Palka beserta gotnya dibersihkan seluruhnya. PENANGANAN & PENGATURAN MUATAN.
pengaturan
6.Alat pendingin dibersihkan lalu diisi lagi 1.a. ukuran cont. 20’ ( 1 teus) dan muatan dlm suatu palka
kemudian ditest 40’(2 teus)
Persiapan yang dilakukan untuk menerima muatan 2. Stowage Plan =
b.keuntungan :
Container : * Sebuah gambaran informasi mengenai
1.waktu pemuatan/bongkar cepat
 Menyiapkan By Plan 2.tahan cuaca rencana
 Peralatan lasing yang digunakan 3.tdk gampang rusak/dicuri pengaturan muatan diatas kapal yg
 Bila ada muatan yg berbahaya jauhkan dari 4.bisa langsung sbgi muatan terusan. mana
Cabin. Kerugiannya : gambar tsb menunjukkan pandangan
.12.Persiapan tanki deep tank sebelum memuat 1,sulit dilakukan bongkar/muat
PALM OIL : Dipelabuhan kecil. samping
 Tanki hrs bersih. 2.Broken Stowage besar. (denah) serta pandangan atas (profil)
 Mesin pemanas (heater) hrs dlm kondisi bagus c.maksud dr FCL dan LCL adalah dari
& siap pakai. FCL = Full Cargo Load yaitu dlm letak-2 muatan, jumlah muatan &
 Hrs ada sertifikat kelayakan tanki yg Satu buah cont. utk satu penerima
berat
dikeluarkan oleh surveyor. Atau pemilik.
LCL = Less Cargo Load yaitu dlm muatan yg berada dlm palka sesuai
Cara membersihkan tangki :
1. Disemprot dgn air laut lalu disemprot dgn Satu cont.utk lebih dr satu penerima. tanda
a.tawar yg sdh dipanasi dgn uap panas. 2.a.Gunanya IMDG bagi mualim dikpl ialah utk pengiriman (consignment mark) bagi
2. Sisa2 air dikumpulkan pada drum2 kosong mengetahui jenis-jenis muatan berbahaya dikpl agar masing-2
(dibuang di tgh laut bebas sesuai ISM code) dpt mengatur muatan berbahaya sesuai dg
pelabuhan tujuan
3. Tangki dilap kering pakai majun klasifikasinya
Cara mengetest Tanki : b.cara memberi label container yg 3. Stowage fakto =
Man hole dibuka dimasukkan alat pipa / pompa memuat dangerous goods ialah * Besarnya ruangan (M3) yg dibutuhkan
tekan untuk mengetahui kedap minyak / bocor Menempelkan 3 lable dangerous utk
13.Apa kegunaan peranginan di atas kapal, goods didepan dan disamping memuat muatan seberat 1 ton
sebutkan ! kanan / kiri.
 Mengalirkan udara bersih/kering ke dalam 3.a.Gunanya ventilasi pd muatan
Ialah utk menghilangkan uap air 4. Full & Down =
ruang palka
Diruang palka secara buatan (me * Suatu pemuatan yg dilakukan
 Mengeluarkan udara lembab, kotor, panas,
bau, gas dlsb dari ruang palka Kanis) sehingga dpt mengontrol sedemikian
b. macam peranginan yang Titik embun didlm palka dg perbandingan titik rupa shg ruang muatan yg tersedia
biasa digunakan, sebutkan ! embun udara terisi
ada 2 macam yaitu sistem Luarnya (Humidity)
b.jenis muatan yang memerlukan penuh & kapal terbenam pd sarat
alam dan sistem buatan.
c.jenis peranginan yang anda ketahui! ventilasi adalah muatan yg memiliki kelembaban yg maksimal
Dengan meletakkan corong korsel kedua duanya tinggi yg diijinkan
ke bawah angin spt :kopra,cengkeh,beras,tepung. 5. Batasan / syarat-2 yg hrs dipenuhi shg
jadi ruangan tetap dingin karena panasnya 4.diket :cargo tank L=8 m.P=13 m
peti
diambil. Cara peranginan alam ini T=10 m,memuat minyak BJ=0,86
Melalui manfold cap=Ø 28 cm. kemas tsb layak utk sarana pemuatan =
tergantung pada udara luar.
14. Tindakan yg harus dilakukan pada saat Kec. Mengalir 2 m/det. 1. Mempunyai sifat-2 yg tetap, & krn
pemuatan minyak : Jwb :Vol tanki=PxLxT itu hrs
1. Kordinasi antara pihak darat dg pihak kpl =8x13x10=1,040 M3 cukup utk digunakan berulang kali
2. Saat minyak jatuh ke tangki catat jam berapa, Vol.efective=98 x vol.tank
2. Dibangun sedemikian rupa shg dpt
trim kpl, list (kemiringan) kpl dan draft kpl. 100=98 x 1,040 M3=1.019,2 M3
100 digunakan
3. Semua jam2 istirahat pengisian ditulis jam,
trim, list , draft dan jam mulai lagi. a.junlah berat minyak yang dimuat= utk menyimpan barang selanjutnya
4. Setelah selesai memuat, jam, trim, list, draft, vol.efektif x BJ=1.019,2x0,86=876.512 ton. dgn
Ullage, Bj, suhunya berapa ditulis. b.ullage minyak selesai muat menggunakan berbagai-2 jenis alat
5. Tangki ditutup dgn baik, gunakan paking yg vol.efektif x 10 m =1.019,2 x10
vol.tanki 1,040 angkut
baru dan cek jgn sampai ada skrup2 yg kendor.
6. Dgn dasar Ullage, Bj dan suhu di hitung =9,8 m (intermoda) yg dimungkinkan tanpa
muatan yg dimuat. c.waktu utk memuat pemindahan isi peti kemas
Perawatan minyak selama pely : vol.pipa muat/det=0,14x0,14x3,14x2 3. Diperlengkapi dgn suatu peralatan
1. Minyak selalu dipanasi (supaya tdk terjadi =0,123088 M3/det.
khusus yg
pembekuan) sampai suhu tertentu. Vol.efektif =1.019,2 M3
Vol.pipa/det 0,123088M3/det memungkinkan utk siap diangkut
2. Koordinasi terhadap pelabuhan bongkar
tentang berapa suhu pembongkaran minyak yg =8.280,25 detik terutama
Atau = 2 jam 18,25 menit. pemindahan dari satu jenis alat
pengangkut
5.dik.DWT=2600m/ton
ke jenis alat pengangkutan lainnya
Bale capacity = 3000 M3
SF = 0,98. BS = 5 % 4. Dirancang sedemikian rupa shg mudah
Jawab : utk
Bale capacity = 3000 M3 melakukan pengisian / utk
dikosongkan nanti 19. Dua jenis ukuran container =
5. Mempunyai volume minimum sebesar 1 dilaut tdk over draft ? * TEU : P x L x t = 20’ x 8’ x 8,6”
M3 Jawab : * FEU : P x L x t = 40’ x 8’ x 8,6”
atau lebih * Sarat rata-2 Summer = 48 x 6,477 m = 6,345
m 20.a. Keuntungan pengangkutan Peti kemas
6.a. Bay = 49 dibanding general cargo =
* Pengaturan muatan / peti kemas FWA = ∆ = 15240,75 = 20,6 1. Transport antar dunia
dimulai cm 2. Muat bongkar lebih cepat
dari depan sampai kebelakang dgn 40 x TPC 740 3. Pengepakan lebih disederhanakan
catatan DWA = FWA x 1,025 – 1008 = 14,0 cm 4. Kemungkinan resiko kerusakan &
nomor ganjil utk TEU & genap utk 0,25 pencurian lebih kecil
FEU Sarat rata-2 Summer = 634,5 cm 5. Biaya asuransi lebih kecil
b. Row = DWA = 6. Biaya buruh kecil / sedikit
* Penagturan peti kemas dimulai dari tengah 14,0 cm - 7. Pengurusan muatan lebih
& dilihat dari arah belakang dgn Sarat rata-2 Summer dilaut = 620,5 cm sederhana
syarat Row 8. Cara pemutan & administrasi dpt
Ganjil kekanan & Row Genap kekiri Summer draft = dikendalikan melalui komputer
c. Tier = 731,5 cm b. Kerugiannya =
* Penagturan muatan / peti kemas Sarat rata-2 summer dilaut = 620,5 1. Penanaman modal yg besar
dimulai cm - 2. Banyak kerugian ruangan dlm
dari bawah ke atas ∆ Draft = peti kemas
7. FCL (Full Container Load) = 111 cm (15 – 20 %)
* Sebuah container dipakai oleh satu 3. Tdk semua muatan dpt diangkut
shipper ∆ Draft = 111 cm 4. Memiliki berat muat maksimum
saja. Prosedurnya ialah sbg container W = ∆ Draft x TPC 5. Kemungkinan kerugian keringat
kosong = 111 x 18,5 ton = 2053,5 tons lebih
oleh carrier diangkut kegudang besar
shipper. 13. Sebuah kapal mempunyai sisa daya muat 1200 6. Memerlukan lapangan
Shipper bertanggung jawab utk ton, oleh agen disediakan muatan berupa penumpukan &
melakukan peti- perlengkapan khusus
shuffing 2 sebanyak 2500 measurement ton (1
8. LCL (Less Than container Load) = measurement ton = 1,08 M3). Setiap peti 21. Sembilan (9) klass muatan berbahaya
* Satu container dimuati oleh beberapa mempunyai Volume 0,648 m3 dgn berat 304,8 sesuai
shipper, Carrier / freight forwarder kg. Jelaskan dgn perhitungan, apakah muatan SOLAS 1974 =
membawa container kosong dari tsb dpt dimuat seluruhnya ? Bila tdk, berapa 1. Klass 1 = Bahan -2 peledak
container ton sisa muatan yg tdk dpt dimuat ? (Explosives)
depot utk dibawa ke CFS carrier, Jawab : 2. 2 = Gas-2 yg
Shipper * V peti = 2500 x 1,08 = 2700 m3 dimanfaatkan,
membawa barangnya ke CFS carrier, SF = 1000 x V/G dicairankan,
carrier = 1000 x 0,648 = 2,216 m3 / ton atau dilarutkan
melakukan shuffing atas biayanya 304,8
9. Kegunaan perairan diatas kapal yaitu = T = V = 2700 = 1270 tons 1a. Keuntungan pemuatan dgn peti kemas :
SF 2,216 - Proses muat bongkar berjalan lebih cepat
1. Mengontrol suhu udara dlm palka (menghemat waktu singgah kapal di pelabuhan )
2. Mengontrol kelembaban udara dlm Muatan yg tdk dpt dimuat (sisa) - Mencegah pencurian terhadap muatan.
palka 1270 – 1200 = 70 tons - Muatan terlindungi dari cuaca, dan muat
3. Mencegah terjadinya kondensasi di dlm bongkar tetap dapat berjalan walapun hujan,
14. Dlm rangka melindungi muatan, beberapa jenis salju.
palka - Muatan tidak bergerak, terikat dengan baik
muatan memerlukan peranginan palka.
4. Memasukkan udara bersih & segar ke didalam container.
Cara mengatur peranginan palka yaitu =
dlm - Langsung dapat muat bongkar dari/ke truck
* Sangat tergantung dari jenis muatan & tdk trailer.
palka
semua jenis muatan memerlukan
5. Mengeluarkan udara yg berbau dari
peranginan. Kerugiannya :
dlm - Biaya mahal.
Contoh :Muatan batu bara curah, tdk blh
palka - Memerlukan keahlian dalam penaganannya.
mengadakan peranginan sebab akan terjadi
6. Mengeluarkan gas-2 beracun dari dlm - Memerlukan kegiatan muat/bongkar barang
kebocoran atau ledakan dari/ke dalam container.
palka
10. System peranginan yg biasa digunakan 15.Hubungan kelembaban palka (relative humadity)
yaitu = dgn peranginan palka yaitu = 1b. Persyaratan peti kemas sesuai dengan ISO
1. System peranginan alam * Sama-2 memiliki kadar uap air yg ada dlm :
2. System perairan mekanis udara & palka
- Menpunyai sifat permanent dan cukup kuat
11. Gambar salah satu jenis peranginan = untuk digunakan berulang ulang .
- Dirancang khusus untuk pengangkutan
12. Sebuah kapal berada di pelabuhan 16. Ullage pd muatan Liquid cargo di dlm tanki = barang dengan menggunakan satu beberapa
Banjarmasin * Jarak tegak lurus yg diukur dari permukaan jenis alat angkut tanpa harus membakar isinya
(daerah permanen tropik) dgn density cairan sampai kepermukaan tanki disaat-saat akan dipindahkan.
1008 & - Dilengkapi dengan alat perlengkapan yang
17. TEU pd pemutan peti kemas = mempermudah perpindahan dari suatu alat
mempunyai sarat rata-2 6,477 m,
angkutan kealat angkutan lain.
Summer * Twenty foot Equivalent Unit - Dirancang sedemikian rupa sehingga mudah
displacement = 15240,75 ton. TPC untuk diisimaupun dikosongksn.
rata-2 = 18. Pre-Sling pd pemuatan general cargo = - Memiliki volume ruang, dalam 1 m³ (35,5
18,5 ton. Summer darft = 7,315 m. * cuft) atau lebih.
Berapa ton
maksimum muatan yg dpt dimuati agar b. PENYEBAB TERJADINYA BROKEN STOWAGE : International Ship and Port Security Code (ISPS
 Bentuk ruang muat/palka Code) adalah regulasi yang IMO (International
2a. IMDG Code sesuai dengan SOLAS yaitu :
 bentuk muatan Maritime Organization) yang secara khusus mengatur
buku yang berisi peraturan (code) cara pemuatan tentang kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah yang
 jenis muatan
barang berbahaya di kapal, yang antara lainnya harus diambil oleh setiap negara dalam
mengharuskan memberikan atau membubuhi tanda  skill buruh bekerja
 penggunaan penerapan (dunnage) menanggulangi ancaman Terorisme di laut.
(label) pada muatan berbahaya disamping itu juga
membagi muatan berbahaya menjadi 9 klas, yaitu c. MENGATASI TERJADINYA BROKENSTOWAGE:
sebagai berikut:  Pemilihan bentuk muatan yang sesuai degan ruang
Setelah melalui penandatangan secara resmi oleh
- Class 1 : Explosives. muat
negara-negara anggota IMO, ISPS CODE akhirnya
Barang berbahaya yang dapat meledak.  pengelompokan dan pemilihan muatan
berlaku efektif sejak 1 Juli 2004.
Misal: amunisi dan dinamit  penggunaan muatan pengisi
- Class 2 : Gases ( Compressed, Liquified  pengawasan pengaturan muatan
ordissolved ander pressure)  penggunaan dunnage seminimal mungkin. Penyusunan ISPS CODE dimulai sejak tahun 2001,
Gas yang dipampatkan berbentuk cairan atau d. DAERAH BROKEN STOWAGE dalam hal ini oleh Maritime Safety Committee (MSC)
padat, sesuai sifatnya dapat meledak, beracun,  Sudut-sudut palka bekerja sama dengan Maritime Security Working
menimbulkan karat dan lain-lain.  di daerah got-got Group (MSWG). Kedua badan tersebut dalam suatu
Missal: LPG dan LNG.  pada susunan muatan paling atas sidang Majelis pada November tahun 2001,
- Class 3 : Flammabel Liquid.  diantara muatan-muatan. mengadopsi resolusi A.924(22). Isi dari resolusi
Cairan yang mudah menyala. 3. Apa yang dimaksud istilah-istilah dibawah ini: tersebut adalah melakukan tinjauan ulang terhadap
Missal: bensin, minyak tanah dan Jawab segala tindakan dan prosedur dalam mencegah
lain-lain. a. LONG HATCH Adalah penumpukan suatu jenis kemungkinan aksi teroris yang mengancam keamanan
- Class 4 : Flammable Solid. muatan dengan jumlah banyak pada suatu palka untuk maritim, khususnya terhadap penumpang kapal dan
Benda padat yang mudah suatu pelabuhan tertentu, awak kapal, serta keselamatan kapal pada umumnya.
menyala, beberapa jenis ini dapat meledak kecuali b. OVER STOWAGE Adalah muatan yang akan di
dicampur air. bongkar pada suatu pelabuhan tujuan terhalang oleh
: Oxidizing Substances. muatan lain yang berada di atas Kemudian dalam Konferensi Negara Anggota di
Bahan yang mengandung asam, c. OVER CARRIAGE Adalah muatan yang seharusnya London pada 9-13 Desember 2002 (kemudian dikenal
mudah menyala karena gesekan dan menimbulkan dibongkar di suatu pelabuhan tujuan terbawa dengan nama Konferensi Diplomatik masalah
gas beracun. kepelabuhan ke berikutnya. Keamanan Maritim), disepakati secara bulat untuk
- Class 6 : Posionous dan Infectious 4. Apa yang dimaksud stowage plan memasukkan ISPS Code ke dalam Konvensi
Substances. Jawab Internasional Untuk Keselamatan Di laut 1974
Benda padat atau cair yang stowage plan adalah Merupakan sebuah gambaran (SOLAS 1974). Konferensi juga menyetujui
beracun. informasi mengenai rencana pengaturan muatan diatas amandemen terhadap Bab V dan Bab XI dari SOLAS,
Missal: obat serangga. kapal yang mana menunjukkan pandangan samping agar sesuai dengan adopsi ISPS Code.
- Class 7 : Radioactive Substances. (denah) serta pandangan atas (profil) dr letak2 muatan,
Benda yang mengandung jumlah muatan, & berat muatan yg berada dlm palka
radioaktif. sesuai tanda pengizinan (consignment mark) bagi Bab V dari SOLAS yang semula hanya memuat
Misal: jenis peroksida. masing-masing pelabuhan tujuannya. tentang Keselamatan Navigasi Pelayaran/Kapal,
- Class 8 : Corrosives. 5. Apa yang dimaksud degan istilah-istilah dibawah ini ditambahkan sistim baru yaitu mempercepat
Zat yang bersifat merusak dan Jawab pelaksanaan AIS (Automatic Identification System).
beracun. a. Tentative stowage plan Adalah berupa gambaran Sedangkan Bab XI dipecah menjadi dua bagian. Bab
- Class 9 : Mescelianeous Dangerous anda untuk suatu rencana pengaturan muatan yang XI-1 berisi ketentuan yang pada dasarnya mencakup
Substances. dibuat sebelum kapal tiba dipelabuhan muat atau upaya-upaya khusus (yang sebenarnya merupakan
Jenis benda lain yang berbahaya sebelum pelaksanaan muatan di buat berdasarkan praktek selama ini) untuk meningkatkan Keselamatan
tetapi tidak termasuk dalam class diatas, biasanya booking tersebut untuk shipping order yang di terima Maritim seperti; meningkatkan kegiatan Survei dan
menurut pengalaman suatu negara. untuk suatu pelabuhan tertentu pemberlakuan Nomor Identifikasi Kapal, serta
Dokumen yang disiapkan untuk mengirim muatan b. Final stowage plan Adalah gambaran informasi yang Dokumen Riwayat Kapal. Bab XI-2 berisi ketentuan
berbahaya: menunjukkan keadaan sebenarnya dari letak-letak yang sama sekali baru yaitu; Upaya-upaya Khusus
- Surat ijin muat-muatan berbahaya. muatan beserta jumlah dan beratnya pada tiap-tiap untuk meningkatkan Keamanan Maritim (Special
3a. Drying. palka yang dilengkapi dengan consignment mark untuk Measures to Enhance Maritime Security).
Pengeringan muatan LNG atau LPG yang masing-masing pelabuhan tertentu.
dihasilkan oleh compressor yang diambil dari darat 6. Sebutkan PRINSIP-PRINSIP PENGANKUTAN DAN
atau dari tanki yang belum dibongkar, PENANGANAN MUATAN Satu hal yang perlu dicatat, bahwa perluasan SOLAS
dikompresikan ketanki yang akan dibongkar via Jawab 74 juga mencakup pada Pelabuhan dan Fasilitasnya.
vapour lain ( menekan permukaan Liquid LPG atau  Melindungi kapal (to protect thr ship) Sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada,
LNG dalam tanki gas) Liquid mengalir kedarat  Melindungi muatan (to protect cargo) walaupun hanya terbatas pada pelabuhan yang
melalui Liquid line. Kalau pakai pompa Liquid memiliki interface dengan kapal laut.
 Memanfaatkan ruang muat semaksimal mungkin (to
mengalir dulu kepompa baru kebooster kedarat.
avoid a broken stowage)
.
1 Jelaskan pengertian istilah-istilah di dalam  Memuat dan membongkar muatan secara cepat,
Pada dasarnya ISPS Code ini terdiri dari 2 (dua)
pengaturan dan penanganan muatan di bwah ini: teratur, & sistematis (to rapid & systematic loading /
bagian besar, yang disebut Bagian A (Part A) dan
Jawab discharging)
Bagian B (Part B). Bagian A berisi segala ketentuan
a. Hogging adalah muatan kapal berpusat di bagian  Melindungi ABK & buruh (to safety a crow &
yang Wajib dilaksanakan (mandatory) oleh
ujung-ujung kapal longshoreman)
Pemerintah negara anggota, kapal/ perusahaan dan
b. Sagging adalah muatan kapal berpusat di bagian 7. JELASKAN YANG DIMAKSUD DEGAN ISTILAH:
fasilitas pelabuhan, menyangkut aturan–aturan yang
tengah-tengah kapal Jawab
tercantum dalam Bab XI-2 SOLAS 1974 hasil
c. Tender atau langsar adalah muatan berpusat a. Pengembunan ( condentation )Terjadinya
amandemen. Sedangkan bagian B berisikan petunjuk-
pada bagian atas, maka kapal akan memiliki GM pengembunan / kondensasi disebabkan kadap uap air
petunjuk / pedoman (guidance) tentang pelaksanaan
yang kecil dan kondisi kapal akan langsar udara dalam ruang muat telah jenuh
dari Bab XI-2 dari apa yang tercantum dalam Bagian
d. Stiff adalah muatan berpusat pada bagian b. Cairan bebas ( free moisture )Basahnya muatan
A.
bawah, maka kapal akan memiliki GM yang sangat akibat keringat kapal, keringat muatan, atau cairan dari
besar dan kondisi kapal akan kaku luar yang berasal dari got, atau muatan yang bocor
e. Trim by ahead adalah muatan kapal memiliki c. Pergeseran ( chafage )Rusaknya muatan akibat
Yang Penting dari ISPSKarena ISPS Code berlaku
sarat/draft depan > dr sarat/draft belakang, maka bergerak atau bergeser dari tempatnya
secara internasional dan menuntut kerjasama yang
kapal akan mengalami trim ke depan d. Himpitan ( crushing )Rusaknya muatan akibat
baik, saling pengertian, dan bahasa yang sama antar
f. Trim by stern adalah muatan kapal memiliki terhimpit atau tekanan-tekanan dari muatan lain
Negara peserta, maka ada beberapa istilah yang
sarat/draft belakang > dr sarat/draft depan, maka e. Panas mendadak ( spontaneous heating )
digunakan memerlukan pamahaman yang sama pula.
kapal akan mengalami trim ke belakang Rusaknya muatan akibat panas yang berlebihan
Beberapa istilah penting adalah:Ship Security Plan
2. Soal sehingga muatan terbakar sendiri
(Rencana Keamanan Kapal), yaitu
a. BROKEN STOWAGE Adalah pengaturan dari
pada muatan yg sedemikian rupa sehingga ruang
muat yang tersedia dapat berisi degan muatan
sebanyak-banyaknya dan ruang muat yang tidak di Pengenalan dasar-dasar International Safety 5. Tanggung Jawab dan Wewenang Nakhoda
pakai Management (ISM) Code Nakhoda bertanggung jawab untuk membuat sistem
suatu rencana tertulis yang disusun dan dikembangkan Bagi para alumni FTK (Fakultas Teknologi Kelautan), mungkin yang telah ditetapkan berjalan di kapal ybs.,
untuk menjamin pelaksanaan setiap tindakan yang pernah mendengar istilah ISM Code (International Safety membantu awak kapal dalam menjalankan sistem
diambil diatas kapal, dirancang sedemikian rupa untuk Management Code). tersebut dan memberikan instruksi/ panduan bagi
melindungi orang diatas kapal, muatan, peralatan Terutama bagi pelaut, pasti sangatlah mengerti tentang ISM mereka jika diperlukan.
angkutan muatan, gudang penyimpanan/ perbekalan dsb ini. Sebetulnya apa sih ISM itu? Siapa yang mengeluarkan Nakhoda adalah jabatan tertinggi di kapal yang
terhadap risiko insiden keamanan. aturan itu? Dan mengapa wajib diterapkan? mempunyai kewenangan yang lebih (overriding
2). Port facility Security Plan (Rencana Keamanan Yuk menyimak catatan singkat dibawah ini... authority) dan tanggung jawab untuk mengambil
Fasilitas Pelabuhan), yaitu suatu rencana tertulis yang
keputusan yang berkaitan dengan keselamatan dan
disusun dan dikembangkan untuk menjamin pelaksanaan
Apa itu ISM Code? pencegahan pencemaran, dan meminta bantuan
setiap tindakan yang diambil untuk melindungi segala
macam fasilitas pelabuhan dan kapal, orang, muatan, ISM Code merupakan produk dari IMO (International perusahaan sesuai keperluan.
peralatan angkut muatan, tempat-tempat penyimpanan Maritime Organization) yang akhirnya diadopsi oleh SOLAS 6. Sumber Daya dan Tenaga Kerja
barang pada tahun 1994 (Safety of Life at Sea). ISM Code merupakan Perusahaan harus mempekerjakan personil yang
didalam fasilitas pelabuhan terhadap risiko insiden standard Sistem Manajemen Keselamatan untuk tepat sesuai jabatan yang dibutuhkan di kantor dan
keamanan. pengoperasian kapal secara aman dan untuk pencegahan di kapal, dan memastikan bahwa semua personil
3). Ship Security Officer (Perwira Keamanan kapal), pencemaran di laut. Intinya ISM ini bertujuan untuk tersebut :
adalah orang yang berada diatas kapal yang bertanggung menjamin keselamatan di laut, mencegah kecelakaan atau  Mengetahui tanggung jawab dan wewenangnya.
jawab kepada nakhoda kapal, ditunjuk oleh Perusahaan kematian, dan juga mencegah kerusakan pada lingkungan  Menerima instruksi/ panduan yang cukup untuk
Perkapalan, yang bertanggung jawab atas keamanan dan kapal. melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
kapal termasuk pelaksanaan dan pemeliharaan Rencana Sistem pada IMS harus disetujui oleh Flag  Sudah dilatih (ditraining) sesuai kebutuhannya dan
Keamanan Kapal, dan sekaligus bertindak sebagai Administration (Pemerintah suatu negara yang benderanya jika diperlukan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
penghubung antara Perwira Keamanan Perusahaan dan digunakan oleh kapal yang bersangkutan) atau suatu badan 7. Pengembangan Rencana Pengoperasian Kapal
Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan. yang ditunjuk oleh Flag Administration, kemudian sertifikat "Rencanakan hal yang Anda Lakukan dan Lakukan
4). Company Security Officer (Perwira Keamanan dikeluarkan. hal yang Anda Rencanakan"
Perusahaan), adalah orang yang ditunjuk oleh Sebelum perusahaan dan kapalnya dioperasikan keduanya
Perusahaan yang bertugas menjamin penilaian keamanan Kita membutuhkan rencana untuk melakukan
harus disertifikasikan terhadap ISM Code. Sertifikat ISM Code pekerjaan di kapal dan Kita harus menjalankan apa
(assessment) kapal dilaksanakan, dan bahwa rencana
dapat diartikan sebagai suatu lisensi untuk menjadi Ship yang telah Kita rencanakan tersebut.
keamanan kapal dikembangkan, diserahkan kepada
pejabat untuk mendapatkan persetujuan, dan sesudahnya Operator Hal-hal terkait:
diimplementasikan dan dipelihara, serta menjadi Beberapa alasan untuk menjalankan ISM Code?  Sertifikat kapal
penghubung antara Perwira keamanan Pelabuhan dan  ISM Code menjadikan kapal sebagai tempat yang  Rencana pengoperasian kapal (rencana lintasan,
Perwira keamanan Kapal. aman untuk bekerja. koreksi peta, dll)
5). Port Facility Security Officer (Perwira Keamanan  ISM Code melindungi laut dan lingkungan/ 8. Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat
Fasilitas Pelabuhan), adalah orang yang ditunjuk untuk Perusahaan harus mempersiapkan cara untuk
wilayah perairan.
bertanggung jawab atas pengembangan, pelaksanaan, menghadapi keadaan darurat (keadaan yang tidak
perubahan dan pemeliharaan dari Rencana Keamanan  ISM Code mendefinisikan tugas secara jelas.
diharapkan), yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Fasilitas Pelabuhan dan juga menjadi penghubung  ISM Code adalah hukum Perusahaan harus mengembangkan rencana untuk
(liaison officer) antara perwira keamanan kapal dan Kesesuaian dengan ISM Code dipersyaratkan pada SOLAS merespons/ menghadapi keadaan darurat di kapal
perwira keamanan perusahaan. Convention 74 Chapter IX, sehingga hal tersebut menjadi dan melatih semua personil terkait.
6). Security level (Tingkat Keamanan), adalah klasifikasi mandatory. Hal-hal terkait:
dari keamanan Kapal dan Pelabuhan, menurut intensitas Target ISM Code
atau kecenderungan yang dapat terjadi setelah melalui  Prosedur keadaan darurat
Sesuai SOLAS consolidated edition 2004, ISM Code  Emergency plan
proses pengamatan dan pengumpulan data. Securiy level
diterapkan pada:  Monitor dan perawatan alat-alat keselamatan
dibagi dalam 3 tingkatan, dengan level 3 yang tertinggi.
 Kapal penumpang, termasuk kapal penumpang cepat, 1 Juli  Monitor latihan keselamatan
Dalam ISPS CODE, yang dimaksud dengan pelayaran
adalah Pelayaran Internasional. Sedangkan pelabuhan 1998 9. Pelaporan dan Analisa Ketidaksesuaian,
yang dimaksud adalah Pelabuhan yang melayani  Oil tankers, chemical tankers, gas carriers, bulk carriers dan Kecelakaan dan Kejadian Berbahaya
pelayaran kapal internasional. cargo high-speed craft diatas 500 gross tonnage, 1 Juli 1998 Tidak ada seorangpun yang sempurna. Hal baik
 Other cargo ship dan mobile offshore drilling units (modu) tentang sistem ini adalah memberikan jalan bagi Kita
diatas 500 GRT, 1 Juli 2002 untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem
Kriteria kapal yang digolongkan dalam pelayaran Apa saja Elemen ISM Code? tersebut. Ketika Kita menemukan bahwa ada suatu
internasional (international voyage) adalah: 1. Umum hal yang salah (termasuk adanya kecelakaan dan
Pengenalan secara umum terhadap definisi, sasaran dan keadaan berbahaya), Kita harus melaporkan-nya. Hal
penerapan ISM Code tersebut harus dianalisa dan sistem secara
Kapal penumpang (lebih dari 12 orang), termasuk yang 2. Kebijakan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan
berkecepatan tinggi. keseluruhan akan dapat ditingkatkan.
1. Perusahaan harus mendokumentasikan (secara Hal-hal terkait:
2). Kapal barang, termasuk kapal pengangkut tertulis) KEBIJAKAN tentang keselamatan dan pencegahan
berkecepatan tinggi, 500 ton keatas.  Laporan kerusakan/ berita acara kerusakan
pencemaran, dan memastikan bahwa setiap personil di  Permintaan perbaikan
3). Mobile Offshore Drilling Unit (MODU), instalasi
perusahaannya mengetahui tentang hal tersebut dan 10. Pemeliharaan Kapal dan Perlengkapannya
pengeboran lepas pantai, termasuk drilling unit yang
ditarik. menjalankan/ mematuhinya. Umumnya ada 2 kebijakan: Kapal dan seluruh peralatannya harus dipelihara agar
4). Fasilitas Pelabuhan yang melayani kapal atau  Kebijakan manajemen keselamatan selalu dalam kondisi yang baik. KIta harus selalu
pelayaran internasional. Dalam hal-hal khusus, Negara  Kebijakan larangan menggunakan narkotik & minuman mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku.
Anggota (Contracting Government) dapat memperluas beralkohol Selalu memelihara dan secara periodik melakukan
ketentuan di atas terhadap fasilitas pelabuhan domestik 3. Tanggung Jawab dan Wewenang Perusahaan pemeriksaan terhadap bagian dari peralatan
yang melayani kapal internasional. Perusahaan harus mempunyai personil (di kantor maupun di tersebut sangat penting untuk keselamatan. Dan
Ketentuan-ketentuan dalam ISPS CODE tidak berlaku kapal) dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan simpanlah record/ data hasil pemeliharaan tersebut.
bagi Kapal Perang, Kapal bantu Angkatan Laut, atau kebutuhan perusahaan, dengan tanggung jawab dan Hal-hal terkait:
kapal-kapal lain untuk tujuan non komersial. wewenang yang telah didefinisikan secara jelas ("siapa"  Perawatan dan hubungan dengan class
bertanggung jawab terhadap "apa")  Perawatan terencana
 Ada struktur organisasi  Kondidi fisik kapal
Indonesia termasuk Contracting;Negara karena sudah
 Ada job description untuk semua personil yang terlibat 11. Dokumentasi
menandatangani dan meratifikasi ISPS CODE melalui
4. Petugas yang Ditunjuk (DPA-Designated Person Ashore) Sistem kerja (Sistem Manajemen Keselamatan) harus
KEPPRES No 65/ 1980 tentang ratifikasi SOLAS 1974,
Perusahaan harus menunjuk personil di kantor yang selalu didokumentasikan secara tertulis dan
kemudian Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM
33/2003 tentang pemberlakuan Amandemen SOLAS bertanggung jawab untuk memonitor semua hal yang dikontrol pendistribusiannya. Dokumen penting
1974 tentang Pengamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan berkaitan dengan keselamatan kapal. Hal-hal yang terkait: harus tersedia di kantor dan di kapal.
di wilayah Indonesia ( ISPS Code ). Karena itu Indonesia  Kontrol dokumen Kita juga harus mengontrol semua kertas kerja yang
seharusnya tunduk dan melaksanakan ketentuan dalam  Monitor pelatihan di kapal berhubungan dengan sistem tersebut.
 Prosedur
ISPS Code secara konsisten dan konsekuen. ** Apa yang dimaksud dengan ISPS Code? Dimana saya bisa mendapatkan salinan dari ISPS
Kode Keamanan Internasional terhadap kapal dan fasilitas Code?
pelabuhan (The International Ship and Port Facility Security Anda dapat membeli ISPS Code dari Publikasi IMO.
Code – ISPS Code) merupakan aturan yang menyeluruh Langkah-langkah lain apa yang dapat diadopsi
12. Verifikasi, Tinjauan dan Evaluasi Perusahaan mengenai langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan selain ISPS Code?
Perusahaan harus mempunyai metode internal sendiri terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan, aturan ini Langkah-langkah lain apa yang dapat diadopsi di
untuk memastikan bahwa sistem yang ada bekerja dikembangkan sebagai tanggapan terhadap ancaman yang samping ISPS Code?
seperti yang diharapkan dan selalu ditingkatkan/ dirasakan dapat terjadi terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan Langkah-langkah yang diadopsi pada tahun 2002
dikembangkan. pasca serangan 11 september di amerika Serikat. meliputi:
ISPS Code diimplementasikan melalui Bab XI-2 mengenai Perubahan SOLAS pada Bab V (Keselamatan
Langkah-langkah khusus untuk meningkatkan keamanan Navigasi) berisi jadwal baru untuk pemasangan
13. Sertifikasi dan Verifikasi maritim dalam Konvensi Internasional untuk Keselamatan Sistem Informasi Otomatis (AIS). Kapal, selain kapal
Flag Administration atau organisasi yang ditunjuk Jiwa di Laut (SOLAS). Kode ini memiliki dua bagian, yang penumpang dan kapal tanker, dari 300 tonase kotor ke
oleh Flag Administration adalah yang berhak satu wajib dan yang satu saran/petunjuk. atas tetapi kurang dari 50.000 tonase kotor, akan
mengeluarkan Sertifikat dan menunjuk Auditor Pada dasarnya, Kode tersebut menggunakan pendekatan diminta untuk menyesuaikan peralatan AIS paling
Jika hasil audit tersebut diterima maka Flag manajemen resiko untuk menjamin keamanan kapal dan lambat sebelum adanya survei peralatan keselamatan
Administration atau organisasi yang ditunjuk oleh Flag fasilitas pelabuhan dan, untuk menentukan langkah-langkah pertama setelah 1 Juli 2004 atau 31 Desember 2004,
Administration akan mengeluarkan sertifikat keamanan apa yang tepat, penilaian risiko harus dilakukan mana yang lebih awal. Kapal yang dilengkapi dengan
kesesuaian, yang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : dalam setiap kasus tertentu AIS harus mempertahankan AIS tetap beroperasi
 DOC (Document of Compliance), untuk kantor. Tujuan dari Kode ini adalah menyediakan standar, kerangka setiap saat “kecuali perjanjian internasional, aturan
 SMC (Safety Management Certificate), untuk setiap kerja yang konsisten untuk mengevaluasi risiko, atau standar memberikan perlindungan informasi
kapal yang dioperasikan. memungkinkan Pemerintah untuk mengimbangi apabila navigasi.”
terjadi perubahan ancaman dengan merubah nilai kerentanan SOLAS pada Bab XI (Langkah-langkah khusus untuk
Masing-masing sertifikat berlaku untuk 5 tahun dan
pada kapal dan fasilitas pelabuhan melalui penentuan tingkat meningkatkan keselamatan maritim) telah dirubah
Pengesahan ulang/ endorsement dilakukan:
keamanan yang sesuai dan langkah-langkah keamanan yang nomornya menjadi Bab XI-1. Peraturan XI-1/3
 Tiap tahun untuk DOC dan sesuai. dimodifikasi untuk meminta nomor identifikasi kapal
 Antara tahun ke 2 dan ke 3 untuk SMC dipasang secara permanen di tempat yang terlihat
Dimana DOC dan SMC tersebut: Siapa yang harus mematuhi ISPS Code? baik pada lambung kapal atau dibagian atas kapal.
 DOC asli ditempatkan di kantor, kapal mendapatkan ISPS Code merupakan bagian dari SOLAS sehingga Kapal penumpang harus memasang tanda pada
copy kepatuhan adalah wajib bagi 148 negara-negara/pihak yg permukaan horizontal yang terlihat dari udara. Kapal
 SMC asli berada di atas kapal, kantor mendapat mengakui perjanjian SOLAS juga harus ditandai dengan nomor ID internal.
copynya Sebuah peraturan baru pada XI-1/5 mengharuskan
14. Verifikasi Apakah ada daftar hitam terhadap Negara yang tidak kapal untuk mengeluarkan sebuah Continuous
Ada beberapa jenis Verifikasi/ Audit memenuhi ISPS code? Synopsis Record (CSR) yang dimaksudkan untuk
 Verification for issuing Interim DOC/ SMC (Preaudit) Tidak. IMO tidak mengeluarkan “daftar hitam” dalam bentuk memberikan catatan on-board dari sejarah kapal. CSR
 Initial Verification (verifikasi awal) apapun. Tidak ada daftar IMO untuk pelabuhan atau Negara harus diterbitkan oleh Administrasi dan harus berisi
bendera yang tidak memenuhi. informasi seperti nama kapal dan dari negara bendera
 Annual Verification (verifikasi tahunan)
Database ISPS Code berisi informasi yang diperlukan oleh mana kapal laik laut, tanggal di mana kapal itu
 Intermediate Verification (verifikasi antara) peraturan SOLAS XI-2/13 seperti yang disediakan oleh pihak terdaftar pada suatu Negara, nomor identifikasi kapal,
 Renewal Verification (verifikasi pembaharuan) Pemerintah. Kurangnya data yang dimasukkan dalam database di pelabuhan mana kapal itu terdaftar dan nama
 Additional Verification (verifikasi tambahan) tidak boleh ditafsirkan secara otomatis sebagai kegagalan pemilik yang terdaftar dan alamat terdaftar mereka.
15. Format Sertifikat dalam mematuhi persyaratan dalam SOLAS. Setiap perubahan harus dicatat dalam CSR sehingga
1. Jika sertifikat tidak dalam Bahasa Inggris atau memberikan informasi terbaru bersama dengan
Perancis maka harus ada terjemahan dalam salah satu Apakah semua Negara-negara anggota IMO sejarah perubahan.
dari dua bahasa tersebut berkewajiban untuk mematuhi ISPS Code? Bab Baru XI-2 (Langkah-langkah khusus untuk
2. Untuk sertifikat sementara harus dicantumkan masa Tidak. Hanya Negara yang setuju terhadap SOLAS memiliki meningkatkan keamanan maritim)
berlaku yang dibatasi kewajiban hukum untuk mematuhi persyaratan ISPS Code dan Sebuah Bab baru XI-2 (Langkah-langkah khusus
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang menyerahkan informasi kepada IMO. untuk meningkatkan keamanan maritim) ditambahkan
Hukum Laut (Bahasa Inggris: United Nations setelah perubahan nomor Bab XI-1.
Convention on the Law of the Sea) disingkat Apa yang dimaksud perbedaan tingkat keamanan Bab ini berlaku untuk kapal penumpang dan kapal
UNCLOS, juga disebut Konvensi Hukum Laut atau sebagaimana dimaksud dalam ISPS Code? kargo dari 500 tonase kotor dan ke atas, termasuk
Hukum Perjanjian Laut, adalah perjanjian Security level 1: berarti normal, tingkat di mana kapal atau kapal kecepatan tinggi, mobile unit pengeboran lepas
internasional yang dihasilkan dari fasilitas pelabuhan biasanya beroperasi. Tingkat keamanan 1 pantai (MODU) dan fasilitas pelabuhan yang
Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang berarti langkah-langkah perlindungan keamanan minimum melayani kapal-kapal dengan rute di pelayaran
Hukum Laut yang ketiga (UNCLOS III) yang yang sesuai harus dipelihara setiap saat internasional.
berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan tahun Security level 2: berarti meningkat, tingkat keamanan 2 Peraturan XI-2/2 dari bab baru mengabadikan Kode
1982. Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak diterapkan selama ada peningkatan risiko terjadinya insiden Keamanan International terhadap Kapal dan Fasilitas
dan tanggung jawab negara dalam penggunaan keamanan. Tingkat keamanan 2 berarti tingkat dimana Pelabuhan (ISPS Code). Bagian A dari Kode ini
lautan di dunia serta menetapkan pedoman untuk langkah-langkah perlindungan keamanan tambahan yang adalah wajib dan bagian B berisi panduan tentang
bisnis, lingkungan, dan pengelolaan sumber daya sesuai harus dipertahankan untuk jangka waktu sebagai akibat cara terbaik untuk memenuhi persyaratan wajib.
alam laut. Konvensi disimpulkan pada tahun 1982, dari peningkatan risiko insiden keamanan Peraturan XI-2/3 mewajibkan adanya suatu
menggantikan perjanjian internasional mengenai Security level 3: berarti luar biasa, penerapan tingkat Administrasi/pemerintah yang mengatur tingkat
laut tahun 1958. UNCLOS diberlakukan pada tahun keamanan untuk periode waktu ketika ada risiko yang keamanan dan menjamin penyediaan informasi dari
1994, setahun setelah Guyana menjadi negara ke mungkin atau segera terjadinya insiden keamanan. tingkat keamanan untuk kapal. Sebelum memasuki
60 untuk menandatangani perjanjian [1] Untuk saat Tingkat keamanan 3 berarti tingkat dimana langkah-langkah pelabuhan, atau sementara di pelabuhan, Di dalam
ini telah ada 158 negara, termasuk Uni Eropa, telah perlindungan keamanan yang lebih spesifik harus wilayah Negara penandatangan, kapal harus
bergabung dalam konvensi. dipertahankan untuk jangka waktu yang terbatas ketika mengikuti ketentuan tingkat keamanan yang di set
insiden keamanan yang mungkin atau segera terjadi, oleh Pemerintah, jika tingkat keamanan lebih tinggi
Dalam perumusan konvensi ini, Sekretaris Jenderal meskipun tidak mungkin untuk mengidentifikasi target secara daripada tingkat keamanan yang ditetapkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa menerima instrumen spesifik. administrasi untuk kapal itu.
ratifikasi dan aksesi, sedangkan Perserikatan Pengaturan tingkat keamanan 3 harus diterapkan menjadi Peraturan XI-2/8 menegaskan peran Nakoda dalam
Bangsa-Bangsa menyediakan dukungan untuk tindakan yang luar biasa bila ada informasi kredibel bahwa melaksanakan penilaian profesionalnya atas
pertemuan negara-negara peserta konvensi. PBB insiden keamanan yang mungkin atau segera terjadi. Tingkat keputusan yang diperlukan untuk menjaga keamanan
tidak memiliki peran operasional langsung dalam keamanan 3 harus ditetapkan hanya selama ancaman kapal. Dikatakan dia tidak akan dibatasi oleh
pelaksanaan konvensi. Peran PBB hanyalah keamanan diidentifikasi atau terjadinya insiden keamanan Perusahaan, Penyewa atau orang lain dalam hal ini.
melalui organisasi-organisasi dunia yang yang sebenarnya. Sementara tingkat keamanan dapat berubah Peraturan XI-2/6 mengharuskan semua kapal harus
menangani masalah-masalah maritim dan kelautan dari tingkat keamanan 1 melalui tingkat keamanan 2 sampai melengkapi dengan sistem peringatan keamanan
seperti Organisasi Maritim Internasional.Sebagai tingkat keamanan 3, juga mungkin bahwa tingkat keamanan kapal (ship security alert system), sesuai dengan
tindak lanjut atas ratifikasi UNCLOS tersebut, kini akan berubah langsung dari tingkat keamanan 1 ke tingkat jadwal akan diterapkan untuk disetiap kapal pada
Indonesia sejak tahun 2014 telah memiliki payung keamanan 3. tahun 2004 dan sisanya pada tahun 2006. Jika sistem
hukum yang menekankan kewilayahan laut peringatan keamanan kapal diaktifkan akan memulai
Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang mengirimkan peringatan keamanan dari kapal-ke-
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, yang pantai yaitu kepada otoritas yang kompeten yang
Koordinator bidang Maritim,Menteri
disahkan pada tanggal 17 Oktober 2014, dan  SOLAS.....menangani aspek keselamatan kapal, Perhubungan,atau Instansi2 lain yg terkait,ajak
dicantumkan dalam Lembaran Negara Republik termasuk konstruksi, navigasi dan komunikasi mereka berdiskusi agar kita bisa mendapatkan
Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, dan Tambahan solusi yg menguntungkan banyak pihak.
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 560  MARPOL.....menangani aspek lingkungan perairan
khusus utk pencegahan pencemaran
ditunjuk oleh Administrasi/pemerintah, untuk MLC 2006 perlu diratifikasi......tapi harus ada
mengidentifikasi kapal, lokasi dan menunjukkan bahwa  STCW.....berisi persyaratan minimum pendidikan atau beberapa pertimbangan karenaa tidak semua
kapal yang berada di training yg harus dipenuhi oleh crew utk bekerja diatas type kapal bisa melaksanakan MLC 2006 secara
kapal sebagi pelaut. keseluruhan,akibatnya bukan kesejahteraan
bawah ancaman telah dikompromi. Sistem tidak akan buat Para Pelaut yg kita dapatkan, jika banyak
membangkitkan semua alarm diatas kapal. sistem perusahaan pelayaran memilih gulung tikar
JADI INGAT MLC 2006 BUKAN HANYA TENTANG karena banyaknya aturan yg mungkin tidak
peringatan keamanan kapal harus mampu ketika HAK TAPI JUGA KEWAJIBAN PELAUT
diaktifkan dari jembatan navigasi atau setidaknya satu sanggup mereka penuhi.Hati boleh panas tetapi
TUJUAN MLC 2006 : Kepala haruslah bisa tetap dingin..
lokasi lain..
Peraturan XI-2/10 mencakup persyaratan untuk fasilitas
pelabuhan, menyediakan antara lain kepada pihak Saya pribadi sangat setuju tuntutan tentang
Pemerintah untuk memastikan bahwa penilaian Standarisasi gaji dan Stop Diskriminasi di
 Pelaut mendapatkan HAK dan KEWAJIBAN yang Perusahaan Pelayaran,tetapi untuk Ratifikasi
keamanan fasilitas pelabuhan dilakukan dan bahwa benar
rencana keamanan fasilitas pelabuhan dikembangkan, MLC 2006 harus saling berdiskusi mencari
diimplementasikan dan ditinjau sesuai dengan Kode  Memberikan kondisi persaingan yg sehat bagi Pemilik solusi terbaik untuk semua Pihak.....INGAT
ISPS Kapal JANGAN HANYA MEMIKIRKAN TENTANG
Peraturan lain dalam bab ini meliputi penyediaan HAK TETAPI KITA MALAH MELUPAKAN
informasi kepada IMO, kontrol terhadap kapal di  Standarisasi peraturan untuk pelaut dan Pemilik KEWAJIBAN YANG HARUS KITA
pelabuhan (termasuk tindakan seperti keterlambatan, Kapal......(BUKAN PENGATURAN PENUHI.....SALAM Pelaut.
penahanan, pembatasan operasi termasuk gerakan di STANDARISASI GAJI) AIS
dalam pelabuhan, atau pengusiran sebuah kapal dari Automatic Identification System
pelabuhan), dan spesifik tanggung jawab Perusahaan. AMVER
5 Title MLC 2006 :
Automated Mutual-Assistance Vessel Rescue
Apa saja yang telah berubah sejak 1 Juli 2004? System: a worldwide voluntary system operated
Perubahan terbesar adalah bahwa pihak Pemerintah pada exclusively to support SAR and to make
Konvensi SOLAS 1974 secara resmi dapat melakukan
 Persyaratan minimum untuk pekerja diatas kapal
information available to all RCCs
latihan terhadap kendali atas kapal sesuai dengan ARCS
ketentuan Bab XI-2 dan ISPS Code  Kondisi kerja Admiralty Raster Chart Service: electronic raster
Pada saat yang sama, pihak Pemerintah berkewajiban charts produced by the United Kingdom
untuk mengatasi semua tujuan dan fungsi yang  Akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan dan katering
Hydrographic Office
disyaratkan ISPS Code dan untuk memastikan bahwa ARPA
 Pengamanan kesehatan, Perawatan medis,
langkah-langkah keamanan yang tepat dan prosedur Automatic Radar Plotting Aid
kesejahteraan dan pengamanan sosial
telah dilaksanakan di fasilitas pelabuhan dan alur yang ASF
berada dalam wilayah mereka  Pemenuhan dan pelaksanaan Additional Secondary Factor: corrections to be
Persyaratan baru membentuk kerangka kerja
1.1 Umur minimum pelaut applied when plotting Loran C positions on
internasional melalui Pemerintah, kapal dan fasilitas
1.2 Sertifikat kesehatan yg sesuai stcw dinyatakan fit for charts to take into account variations in the
pelabuhan dapat bekerja sama untuk mendeteksi dan
mencegah tindakan yang mengancam keamanan di duty, valid 2 th dan sertifikat buta warna valid Max 6 thn conductivity of the earth’s surface over which
sektor transportasi laut juga sertifikat Food Handling utk Chef Cook alias koki the signals pass
Serangkaian peraturan keamanan maritime yang baru ATA
akan memiliki dampak besar bagi fasilitas pelabuhan dan Automatic Tracking Aid: electronic plotting
operator kapal yang belum menerapkan diatas kapal 1.3 Semua pelaut memenuhi persyaratan yg sesuai device or radars
dengan adanya peningkatan ancaman pada keamanan seperti : lulus pelatihan safety CES
maritim dalam iklim saat ini. Mereka akan perlu untuk dan mempunyai sertifikasi sesuai STCW, IMO dan ILO Coast Earth Station: maritime name for an
mengejar ketinggalan, sesuai dengan aturan dan INMARSAT shore-based station linking ship earth
pedoman dalam ISPS Code. 2.1 Semua pelaut hrs memiliki PKL, PKL harus tations with terrestrial communication networks
Bagi Pemerintah dan operator kapal yang telah disepakati dan ditandatangani oleh pelaut, pemilik kpl COLREGS
menerapkan peningkatan peraturan keamanan, ISPS atau wakilnya yg sah Convention on the International Regulations for
Code meresmikan dan menstandarisasi langkah-langkah Copy PKL dan CBA hrs ada dikapal dan Perusahaan Preventing Collisions at Sea, 1972, as amended
keamanan secara global. memberikan surat keterangan bahwa pelaut tsb bekerja COSPAS-SARSAT
Intinya adalah bahwa ada ancaman yang sangat nyata. diatas kapalnya A satellite system designed to detect distress
Kita telah melihat serangan terhadap infrastruktur 2.2 Masalah Gaji Pelaut beacons transmitting on the frequency 406 MHz
maritim di tempat lain (seperti Yaman dan Irak). DATUM
Seluruh ide dari ISPS Code adalah untuk mengurangi A datum is a reference system for specifying
kerentanan dari industri untuk menyerang, sehingga  Gaji hrs dibayarkan sesuai PKL dan CBA setiap bulan
positions on the earth’s surface. Each datum is
melawan ancaman dan mengurangi risiko.  Harus ada bukti pembayaran dan potongan gaji bulanan associated with a particular reference spheroid
Ada manfaat secara komersial yang potensial bagi diatas kapal that can be different in size, orientation and
industri maritim dalam melaksanakan Code. Tampak  Tersedianya bukti pembayaran delegasi utk keluarga
jelas bahwa, dalam jangka panjang, pelaksanaan Kode
relative position from the spheroids associated
 Kurs mata uang harus sesuai dengan rate yg terbaru dari with other horizontal datums. Positions referred
harus menyediakan biaya manfaat-cukup untuk industri
Bank to different datums can differ by several
pelabuhan secara keseluruhan dan untuk pelabuhan
khusus. Dengan meletakkan di tempat peraturan  Tidak ada potongan uang yg tidak sesuai dan tidak hundred metres
keamanan yang efektif dan sesuai, pelabuhan akan dapat diketahui oleh Pelaut DGPS
terus berpartisipasi secara penuh dalam perdagangan 2.3 Pengaturan jam kerja dan jam istirahat bagi para Differential Global Positioning System (see
global dan, tentu saja, konsekuensi ekonomi terhadap pelaut GNSS)
potensi utama pelanggaran keamanan, yang mungkin 2.7 Safe Manning DOC
mengakibatkan gangguan atau bahkan penutupan Document of Compliance issued to the ship
pelabuhan, serius memang. Standarisasi Gaji Pelaut ada dalam aturan ITF bukan operator under the ISM Code
Sedikit penjelasan tentang MLC 2006 (REGULASI MLC 2006.Untuk peraturan di Indonesia kalau kita DP
yang berisi tentang HAK dan KEWAJIBAN bicara standarisasi gaji,bisa kita pelajari PP 07 th 2000 Dynamic Positioning: the ability of a ship to
PELAUT),jika salah mohon dikoreksi Saudara- Pasal 21 tentang jam kerja,Pasal 22 tentang upah
maintain automatically a pre-set position and
saudara ku Para Pelaut Indonesia. minimum dan upah lembur,Pasal 23 tentang
heading by using her own propellers and
MLC 2006,23 Feb 2006 terkait 3 pihak yaitu pembayaran gaji utk 4 hari libur tetap.
thrusters
Pemerintah, Pengusaha atau Pemilik Kapal dan DPO
Pelaut Masalahnya sekarang jika yg mau dituntut adalah
standarisasi gaji dan stop diskriminasi gender didunia Dynamic Positioning Operator, usually a bridge
MLC 2006 diberlakukan secara Internasional 20 watchkeeper
Agustus 2013. pelayaran,Tuntutlah Instansi-instansi yang terkait.Misal
Saat ini negara yg baru meratifikasi MLC 2006 Menteri Ketenagakerjaan,Menteri Kelautan,Menteri
adalah Slovenia tetapi msh ditunda pemberlakuan NAVTEX S-VDR
oleh Pemerintah Slovenia untuk 1 tahun ke depan Telegraphy system for broadcasting marine weather Simplified Voyage Data Recorder
karena beberapa faktor forecasts, navigational warnings, SAR alerts and other TMC
Yang tidak boleh kita lupakan adalah peraturan- warnings and urgent information to ships in coastal Transmitting Magnetic Compass
peraturan yg sangat mendasar antara lain : waters (up to 400 nautical miles) under the WWNWS UMS
DSC NBDP Unmanned Machinery Space
Digital Selective Calling: a technique using digital Narrow-Band Direct Printing telegraphy used for VDR
codes which enable a radio station to establish radiotelex and NAVTEX Voyage Data Recorder
contact with, and transfer information to, another NOAA VRM
station or group of stations National Oceanic and Atmospheric Administration: Variable Range Marker: a radar feature
EBL United States producer of electronic raster charts VTS
Electronic Bearing Line: a radar feature OOW Vessel Traffic Services
ECDIS Officer of the Watch WEND
Electronic Chart Display and Information System PRS World Electronic Navigational Chart Database
ECS Position Reference System: a navigational sensor (e.g. WGS84
Electronic Chart System DGPS) used in conjunction with a DP system World Geodetic System 1984 datum
EGC RCC WMO
Enhanced Group Call: part of the INMARSAT Rescue Co-ordination Centre: a unit responsible for World Meteorological Organization: Geneva
system that complements the NAVTEX system to promoting the efficient organisation of SAR services and based United Nations intergovernmental body
supply SafetyNET and similar information broadcast for co-ordinating the conduct of SAR operations within a WWNWS
services SAR region World-Wide Navigational Warning Service:
ENC RCDS established by IMO in collaboration with IHO for
Electronic Navigational Chart Raster Chart Display System the dissemination of navigational warnings to
EP RENC ships
Estimated Position Regional Electronic Navigational Chart Co-ordinating WWRNS
EPA Centre: supplier of official chart data World-Wide Radio Navigation System: terrestrial
Electronic Plotting Aid: electronic plotting device for RNC and satellite radio-navigation systems that have
radars Raster Navigational Chart been accepted by IMO as capable of providing
EPIRB ROC adequate position information to an unlimited
Emergency Position Indicating Radio Beacon: a Restricted Operator’s Certificate: a GMDSS radio number of ships
device that transmits distress alerting signals operator’s certificate for use on ships trading only in XTE
usually via satellites GMDSS Sea Area A1 R/T Radio Telephony S-57 Edition 3 Cross Track Error
FPSO/FGSO IHO’s latest transfer standard for digital hydrographic KESELAMATAN MARITIM
Floating Production, Storage and data for use with ECDIS DESKRIPSI SINGKAT MASING – MASING
Offloading/Floating Gas Storage Offloading SafetyNET CHAPTER DARI SOLAS :
ship/vessel or unit: an oil/gas production facility INMARSAT service for promulgating MSI to ships on the Chapter 1 : Ketentuan Umum
GLONASS high seas; it includes shore-to-ship relays of distress Tujuan utama Konvensi SOLAS adalah untuk
Global Navigation Satellite System (see GNSS) alerts and communications for SAR co-ordination menentukan standar minimum untuk konstruksi,
GMDSS SAR peralatan dan pengoperasian kapal,
Global Maritime Distress and Safety System: a Search and Rescue/International Convention on kompatibeldengan keselamatan mereka.
global communications service based upon Bendera Negara-negara bertanggung jawab
Maritime Search and Rescue, 1979, as amended
automated systems, both satellite and terrestrial, to untuk memastikan bahwa kapal di bawah
SART
provide distress alerting and promulgation of bendera mereka memenuhi persyaratan, dan
Search and Rescue Transponder: a portable radar sejumlah sertifikat yang diatur III - 10 dalam
maritime safety information for mariners transponder for use in survival craft, which transmits
GNSS Konvensi sebagai bukti bahwa ini telah
homing signals in the 9 GHz band dilakukan. ketentuan Control juga
Global Navigation Satellite System: a worldwide SENC memungkinkan pihak Pemerintah untuk
position and time determination system that System Electronic Navigational Chart: a database that memeriksa kapal-kapal dari Pihak lainnya jika
includes one or more satellite constellations and comprises ENC data, ENC updates and other data added ada alasan yang jelas untuk percaya bahwa
receivers by the mariner that is accessed by, and displayed on, kapal dan peralatannya secara substansial tidak
GOC the ECDIS memenuhi persyaratan dari Konvensi - prosedur
General Operator’s Certificate: a GMDSS radio SES ini dikenal sebagai Port State Control. Saat ini
operator’s certificate for use on ships trading Ship Earth Station: shipborne satellite communication Konvensi SOLAS menetapkan kewajiban umum,
beyond GMDSS Sea Area A1. This is now usually station, used for exchanging messages with shore termasuk artikel, prosedur perubahan dan
incorporated into the STCW qualifications of deck subscribers and ships seterusnya, diikuti dengan Lampiran terbagi
officers at the operational level. SMCP menjadi 12 Bab. II.4. Ketentuan Pokok dalam
GPS Standard Marine Communication Phrases: an updated SOLAS Pokok-pokok ketentuan dalam SOLAS
Global Positioning System (see GNSS) version of SMNV that includes phrases that have been adalah sebagai berikut:
HF developed to cover the most important safety-related Bab I : Ketentuan Umum
High Frequency fields of verbal communications • Survey berbagai jenis kapal-kapal dan
HPR SMNV penerbitan dokumen-dokumen yang
Hydroacoustic Position Reference: a PRS often used Standard Marine Navigational Vocabulary: adopted by menandakan bahwa kapal memenuhi
in conjunction with DP, configured with sea-floor persyaratan-persyaratan konvensi.
IMO for communications on board ship as well as for
acoustic transponders •Termasuk persyaratan survey sebelum kapal
those between ship and shore
IAMSAR dioperasikan;
SMPEP suatu survey periodik (setiap 12 bulan) dan
International Aeronautical and Maritime Search and Shipboard Marine Pollution Emergency Plan
Rescue Manual: published in three volumes jointly survey tambahan jika timbul kejadian yang tidak
SMS di inginkan.
by ICAO and IMO Safety Management System under the ISM Code •Sertifikat-sertifikat yang harus diterbitkan oleh
IBS SOLAS Negarabendera sebagai bukti
Integrated Bridge System International Convention for the Safety of Life at Sea, bahwa sebuah kapal telah diperiksa dan
ICAO 1974, as amended dijumpai memenuhi persyaratan-
International Civil Aviation Organization: Montreal SOPEP persyaratan Konvensi Sertifikat-sertifikat yang
based United Nations intergovernmental body Shipboard Oil Pollution Emergency Plan dimaksud mencakup:
IHO STCW •Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang
International Hydrographic Organization: Monaco International Convention on Standards of Training, •Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang
based intergovernmental body Certification and Watchkeeping for Seafarers, 1978, as •Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal
ILO amended STCW Code Seafarers’ Training, Certification Barang
International Labour Organization: Geneva based and Watchkeeping Code, appended to the STCW •Sertipikat Keselamatan Radiotelegrapi Kapal
United Nations intergovernmental body, responsible Convention Barang
for seafarers’ employment standards •Sertipikat Keselamatan Radioteleponi Kapal
IMO - Kapal barang GT 1000 atau lebih sekurang-kurangnya aparat radio jinjing untuk
International Maritime Organization: London based 2 buah. pesawat penyelamat (survival craft)
United Nations intergovernmental body, responsible - Kapal barang kurang dari GT 1000 terserah • Bagian D : memuat kewajiban-kewajiban
for the safety of life at sea, including navigational Administration. perwira radiosehubungan dengan kewajiban
rules, and the protection of the marineenvironment - Penempatan Pompa. mengisi log book.
Barang III - 11 Apabila terjadi kebakaran di suatu kompartemen tidak
Disamping sertipikat-sertifikat tersebut di atas, juga semua pompa menjadi tak berfungsi atau harus ada
ada suatu sertipikat pembebasan (Exemption pompa kebakaran darurat di luar kamar mesin dengan CONTOH :
Certificate) yang diterbitkan bila suatu pembebasan kapasitas 25 m3/jam. Apabila digerakkan dengan diesel 1 Komunikasi dari anjungan ke
dari persyaratan-persaratan diperbolehkan oleh harus bisa dihidupkan pada suhu 0 derajat Celcius dan anjungan berarti komunikasi keselamatan antar
Negara bendera. kapasitas tanki servis cukup untuk 3 jam dan tanki posisi-posisi kapal dimana kapal-kapal tersebut
cadangan di luarkamar mesin untuk 15 jam. berlayar.
Chapter 2 : A. Konstruksi Pembagian Stabilitas, 2 Dinas jaga terus menerus berarti bahwa
Permesinan, dan Instalasi Listrik. - Tekanan pompa Kebakaran. dinas jaga radio tidak dapat disela untuk
• Subdivisi kapal-kapal penumpang ke dalam a. Kapal penumpang. pemanggilan singkat pada saat kemampuan
kompartemen-kompartemen kedap GT.4000 atau lebih 0,31 N/mm2 penerimaan sedang rusak atau terhalang
air harus sedemikian rupa bahwa diumpamakan GT 1000 sampai GT 4000 0,27 N/mm2 oleh komunikasi itu sendiri atau fasilitas sedang
setelah lambung kapal rusak, Kurang dari GT 1000 Terserah Adm dalam pemeliharaan atau pemeriksaan.
kapal akan tetap mengapung dalam suatu posisi B .Kapal barang. 3 Panggilan digital terpilih (Digital selective
yang stabil, termasuk GT 6000 atau lebih 0,27 N/mm2 calling/DSC)berarti teknik menggunakan kode-
persyaratan-persyaratan untuk integritas kedap air GT 1000 sampai GT 6000 0,25 N/mm2 kode digital yang memungkinkan sebuah stasiun
dan penataan-penataan Kurang dari GT 1000 Terserah Adm berhubungan dan mengirimkan informasi ke
pemompaan bilga. stasiun lain atau kelompok stasiun dan
• Persyaratan-persyaratan instalasi permesinan 2. Jumlah hidran. memenuhi rekomendasi yang sesuai dari Komite
dan listrik didisain untuk memastikan bahwa Sekurang-kurangnya dua semprotan air dari hidran Konsultatif Radio Internasional (International
pelayanan-pelayanan yang penting untuk selang Radio Consultative Committee / CCIR)*
keselamatan kapal, para penumpang dan awak dapat mencapai setiap bagian dari kapal.. 4 Telegrafi cetak langsung berarti teknik
kapal tetap terpeliharadi bawah berbagai kondisi telegrafi otomatis yang memenuhi rekomendasi
darurat . 3. Jumlah selang kebakaran. yang sesuai dengan CCIR *.
Instalasi Permesinan : Di kapal penumpang harus ada 1 selang setiap hidran 5 Komunikasi radio umum berarti
1. Steering Gear Di kapal barang 1 untuk tiap 30 meter panjang kapal. pengoperasian dan lalulintas korespondensi
• Setiap kapal harus dilengkapi dengan mesin publik selain dari keadaan bahaya, mendesak
kemudi utama dan mesin kemudi 4. Nosel. dan pesan-pesan keselamatan yang
tambahan (Auxiliary) sehingga apabila kerusakan Ukuran standar 12 mm,16 mm dan 19mm. Khusus dihubungkan melalui radio.
pada salah satu tidak untuk ruang akomodasi
mengganggu operasi yang lainnya. tidak boleh lebih dari 12 mm. Nosel terdiri dari tipe jet,
• Persyaratan mesin kemudi utama dan rudder spray atau dual
stock: purpose Chapter 5 : Keselamatan Navigasi
a. Mampu mengemudikan kapal pada kecepatan Chapter 3 : Perangkat Pertolongan dan Alat Bersifat operasional dan diaplikasikan
maksimum pengaturnya. pada semua kapal. Ini berbeda dengan konvensi
secara keseluruhan, yang hanya diaplikasikan
b. Mampu memutar daun kemudi dari 35 derajat 1 Alat-alat Apung pada kapal-kapal yang terlibat pada pelayaran-
kanan ke35 derajat kiri atau 1.1 Alat-alat apung yang memenuhi Peraturan 31.1 pelayaran Internasional.
sebaliknya dalam 28 detik. harus : • Termasuk pemeliharaan dari pelayanan
c. Tidak akan rusak pada keadaan kapal mundur 1 harus didistribusikan sedemikian rupa sehingga meteorologi untuk kapal-kapal;
penuh dan kemudi cikar tersedia pada kedua sisi kapal dan sepanjang dapat pelayanan patroli es; pengaturan rute kapal-
• Persyaratan kemudi tambahan (auxiliary): memungkinkan di seluruh geladak yang membentang di kapal dan ketentuan pelayanan-
a. Cukup kuat untuk mengemudikan kapal pada sisi kapal; minimal satu alat apung harus ditempatkan di pelayanan pencarian dan penyelamatan (SAR).
kecepatan normal dan dapat segera digunakan sekitar buritan; • Kewajiban umum untuk negara peserta guna
dalam keadaan darurat. 2 harus ditempatkan sedemikian rupa hingga dapat memastikan
b. Mampu memutar kemudi dari 15 derajat kanan dilepas dengan cepat, dan tidak diikat secara permanen bahwa semua kapal cukup diawaki dan efisien
ke 15 derajat kiri atau dengan cara apapun. dilihat dari sudut pandang keselamatan
sebaliknya dalam 60 detik pada sarat 1.2 Minimal sebuah alat-alat apung di masing- • Persyaratan-persyaratan untuk pemasangan
terdalam dan mesin setengah atau 7 masing pada sisi kapal harus dilengkapi tali penolong radar dan sarana-sarana bantu
knots (mana yang besar) terapung sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan navigasi lainnya
31.4 dengan panjang yang sama tidak boleh kurang dari
dua kali tinggi dimana pelampung disimpan diatas garis Chapter 6 : Muatan Barang
Chapter 2 : B. Perlindungan Kebakaran, Deteksi air pada saat kondisi berlayar tanpa muatan, atau 30 Bab ini berlaku untuk pengangkutan muatan
Kebakaran, dan Pemadaman Kebakaran. meter, diambil yang lebih besar. (selain cairan dalam bentuk curah, gas dalam
• Divisi/pembagian kapal ke dalam zona-zona bentuk curah dan segala aspek pengakutannya
utama dan vertikal dengan batas-batas struktural 1.3 Tidak kurang dari setengah jumlah total alat tersebut dicakup oleh bab lain) yang memiliki
dan yang berkaitan dengan panas (thermal) . apung harus disediakan dengan dilengkapi lampu yang kandungan bahaya tertentu pada kapal atau
• Pemisahan ruang-ruang akomodasi dari sisa dapat menyala sendiri yang memenuhi ketentuan dalam orang yang ada di kapal yang memerlukan
ruang kapal Peraturan 31.2; tidak kurang dari dua alat apung juga perhatian khusus pada semua kapal yang
dengan batas-batas secara struktural dan yang harus disediakan sinyal asap yang dapat aktif sendiri terkena oleh peraturan ini dan pada kapal
berkaitan dengan panas (thermal) . yang memenuhi ketentuan dalam Peraturan 31.3 dan barang dengan tonase kotor kurangdari
• Dilarang memakai material² yang mudah terbakar. mampu dilepas dengan segera dari anjungan navigasi; 500.Namun demikian untukkapal dengan tonase
• Deteksi setiap kebakaran dalam zona asal . alat apung dengan lampu dan dan alat apung yang kotor kurang dari 500 Badan Pemerintah apabila
• Penahanan & pemadaman setiap kebakaran dilengkapi dengan sinyal asp harus didistribusikan menganggap bahwa kondisi dan daerah
dalam ruang asal. merata dikedua sisi kapal dan harus bukan berupa alat pelayaran terlindung dan tenang sehingga tidak
apung yang dilengkapi dengan tali-tali penyelamatan beralasan untuk menerapkan persyaratan
• Perlindungan terhadap sarana-sarana yang memenuhi ketentuan dalam paragraf 1.2. sebagaimana ditetapkan dalam bagian A dan B
pelepasan/pelarian (escape) atau Chapter 4 : Komunikasi Radio Bab ini dibagi dalam dariperaturan ini, boleh menetapkan cara lain
kemudahan untuk tujuan pemadaman kebakaran . empat bagian. yang efektif untuk menjamin keselamatan kapal-
• Siap tersedia alat-alat pemadam kebakaran . • Bagian A : menetapkan jenis instalasi-instalasi radio kapal tersebut.
• Meminimalkan kemungkinan penyalaan dari uap yang harus dibawa Berpindah tempat (shifting) adalah suatu
muatan yang mudah menyala. • Bagian B : menetapkan persyaratan-persyaratan karakteristik
Jens- jenis pemadam kebakaran yang ada di kapal: operasional untuk jaga radio yang melekat dari muatan curah (biji/padi-
I. Pemadaman dengan air. • Bagian C : memuat persyaratan-persyaratan teknis padian, gandum, dll), dan pengaruhn
Tiap kapal harus dilengkapi dengan pompa rinci termasuk ketentuan- ya terhadap stabilitas kapal dapat
kebakaran yang jumlah dan ketentuan teknis untuk pencari arah (direction finders) mendatangkan malapetaka. Ketentuan-
kapasitasnya sesuai dengan jenis dan ukuran dan instalasi radio ketentuan yang berhubungan dengan
kapal. telegrafi untuk sekoci penolong bermotor, bersama pemadatan muatan, trimming dan
1. Jumlah pompa kebakaran. dengan tiap peraturan dari konvensi ini. perusahaan harus menunjuk satu atau lebih
- Kapal penumpang ukuran GT 4000 atau lebih Persetujuan dari reaktor Instalasi personil di darat yang memiliki akses langsung
sekurang-kurangnya 3 . Desain, konstruksi dan standar pemeriksaan dan dengan pucuk pimpinan manajemen.
- Kapal penumpang kurang dari GT 4000 minimum pemasangan reaktor instalasi harus mendapat
2 buah persetujuan dan penetapan dari Badan Pemerintah dan Dalam otorita dan tanggung jawab personil
menyelamatkan muatan. harus memperhatikan pembatasan yang ditentukan tersebut, termasuk memonitor aspek kesela-
• Kapal-kapal yang dikonstruksikan secara khusus pada pemeriksaan-pemeriksaan oleh adanya radiasi. matan dan perlindungan lingkungan dalam
untuk mengangkut muatan Kelayakan instalasi reaktor untuk pelayaran operasi setiap kapal, sesuai persyaratan yang
curah (grain) dan menetapkan suatu mode untuk di kapal. menjamin tersedianya sarana dan dukungan
menghitung momen tegak Reaktor harus didesain dengan memperhatikan kondisi yang cukup dari darat sebagaimana dibutuhkan.
(adverse heeling moment) yang diakibatkan oleh khusus pelayaran di kapal baik dalam keadaan normal Chapter 10 : Ketentuan Untuk Kapal Cepat
perpindahan/pergeseran maupun dalam navigasi khusus. Pada kapal yang memiliki kecepatan yang tinggi
muatan dalam kapal-kapal yang mengangkut Keamanan terhadap radiasi harus bermuatan lebih sedikit dari pada kapal
muatan curah dalam jumlah besar. Badan Pemerintah harus melakukan suatu pengukuran lainnya, di karenakan cepat mengalami
Setiap kapal harus membawa dokumen angkutan, untuk memperoleh kepastian bahwa tidak ada radiasi keolengan,selain itu kapal cepat juga tidak boleh
data stabilitas pemuatan yang tidak wajar atau bahaya nuklir lainnya di laut atau menempu rute yang terlalu jauh.
curah dan rencana-rencana yang berkaitan di pelabuhan, kepada awak kapal, penumpang, atau Chapter 11 : A. Upaya khusus meningkatkan
dengan pemuat. masyarakat atau bagi alur pelayaran atau makanan atau keselamatan Pelayaran
sumber-sumber air. 1. Walaupun di hari libur, jajaran Ditjen
Chapter 7 : Muatan Berbahaya Penilaian Keselamatan Perhubungan Laut agar senantiasa waspada
(a) Suatu penilaian keselamatan harus dipersiapkan terhadap keselamatan Pelayaran.
• Menetapkan klasifikasi, pengepakan, penandaan untuk memungkinkan mengadakan penilaian tentang
dan penyusunan muatan instalasi tenaga nuklir dan keamanan kapal untuk 2. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diberikan
berbahaya dalam bentuk kemasan. memastikan bahwa tidak ada radisasi yang tidak wajar secara ketat sesuai aturan dan kondisi cuaca.
• Mengikuti metode yang dipakai oleh PBB untuk atau bahaya lain, di laut, atau pelabuhan bagi awak 3. Meningkatkan pengawasan pada proses
semua moda transport. kapal, penumpang atau masyarakat atau bagi alur-alur embarkasi dan debarkasi penumpang agar tidak
• Negara-negara peserta diminta untuk pelayaran atau makanan atau sumber air. Badan
mengeluarkan instruksi-instruksi melebihi batas toleransi sesuai sertifikat
Pemerintah apabila yakin, harus menyetujui penilaian
yang berkaitan dengan pengangkutan barang- keselamatan tersebut yang harus selalu dijaga penumpang.
barang berbahaya tersebut, untuk ini IMDG pemutakhirannya. 4. Meningkatkan pengawasan terhadap barang-
(International Maritime Dangerous Goods) Code (b) Penilaian Keselamatan harus dilakukan jauh-jauh barang berbahaya sesuai International Maritime
telah disahkan oleh IMO dalam tahun 1965 sebelumnya untuk dapat digunakan oleh negara-negara Dangerous Goods (IMDG) code.
penandatangan dari negara-negara yang akan
Bagian A 5. Segera melaporkan ke kantor pusat Ditjen
dikunjungi kapal nuklir tersebut sehingga negara itu
Mengangkut barang-barang berbahaya dalam dapat mengadakan penilaian atas keamanan kapal itu. Perhubungan Laut jika terdapat gangguan
bentuk kemasan atau dalam bentuk curah padat * ** Pengawasan Khusus *** keselamatan/keamanan pelayaran untuk
Peraturan 1 Disamping pengawasan yang ditetapkan oleh peraturan mendapatkan petunjuk.
Penerapan 19 Bab I, kapal-kapal nuklir harus dikenkan pengawasan
1 Kecuali dengan tegas dinyatakan lain, bagian 6. Senantiasa selalu mengadakan koordinasi
khusus sebelum memasuki pelabuhan dan pelabuhan-
ini berlaku untuk jenis barang-barang berbahaya pelabuhan dari pemerintah-pemerintah penandatangan yang baik dalam mengantisipasi masalah
yang digolongkan dalam peraturan 2 yang diangkut dengan maksud untuk mengetahui apakah di kapal ada keselamatan pelayaran.
dalam kemasan atau dalam bentuk padat curah sertifikat keselamatan kapal nuklir yang berlaku dan
yang selanjutnya disebut Abarang apakah tidak ada radiasi yang tidak wajar atau bahaya- B. Upaya khusus untuk meningkatkan
berbahaya@ pada semua kapal yang terkena bahaya lain di laut atau di pelabuhan, bagi awak kapal, keamanan Pelayaran
peraturan ini dan pada kapal barang yang penumpang atau masyarakat atau bagi alur pelayaran a.membekali para taruna/taruni Sekolah Tinggi
mempunyai tonase kotor kurang dari 500. atau makanan atau sumber air. Ilmu Maritim yang wajib
2 Ketentuan-ketentuan dari bagian ini tidak memilik kwalifikasi dan kopetensi di bidang
berlaku untuk gudang kapal dan perlengkapannya. Chapter 9 : Managemen Keselamatan Operasi Kapal manajemen keselamatan dan keamanan
3 Mengangkut barang berbahaya dilarang pelayaransebagaimana dimaksud Undang-
kecuali jika memenuhi ketentuan-ketentuan dari Setiap perusahaan perlu mengembangkan, menerapkan Undang Republik Indonesia 17 Tahun 2008
bagian ini. dan mempertahankan Sistem Manajemen Keselamatan Tentang Pelayaran,sesuaidenganstandar-
4 Untuk melengkapi ketentuan dalam bagian ini, yang meliputi persyaratan fungsional berikut: standarkeamanan maritim Internasional terbaru
masing-masing pemerintah penandatangan harus 1. kebijakan keselamatan dan perlindungan sebagaimana dimaksudISPS Code 2002.
membuat rancangan ketentuan rincian instruksi lingkungan; b.membantupara perusahaan pelayaran
tentang pengemasan dan penyimpanan secara 2. petunjuk dan prosedur untukmemastikan nasional Indonesia dalam menerbitkan
aman dari barang-barang berbahaya keselamatan operasi kapal dan perlindungan lingkungan kebijaksanaan perusahaan yang bertalian
Peraturan 2 dalam mentaati peraturan internasional maupun denganpengoperasian kapal yang aman,
Penggolongan perundangan negara bendera kapal yang bersangkutan; pencegahan pencemaran,perlindungan jiwa
Barang-barang berbahaya harus dibagi kedalam 3. menentukan tingkat otorita dan garis komunikasi manausia dan harta benda dalam memastikan
golongan berikut : antara dan antar personil darat dan di kapal; bahwa system manajemen keselamatan dan
Golongan 1 - mudah meledak 4. prosedur pelaporan kecelakaan dan penyimpangan keamanan pelayaran dilaksanakan pada semua
Golongan 2 - Gas ; dipadatkan, bentuk dari ketentuan Code ini; tingkat organisasi baik diatas kapal maupun di
cair atau disimpan kondisi bertekanan 5. prosedur untuk siap dan tanggap dalam keadaan darat (pelabuhan).
Golongan 3 - Cairan yang mudah darurat, dan c.membantu para aparat penegakan hokum di
menyala* 6. prosedur untuk internal audit dan tinjau ulang lautuntukmeningkatkan pengetahuan di
Golongan 4.1 - Benda padat yang mudah manajemen. bidangkeselamatan dan keamanan serta
menyala TANGGUNG JAWAB OTORITA PERUSAHAAN perlindungan lingkungan maritimsesuai
Golongan 4.2 - Zat yang bisa menimbulkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
bahaya  Jika badan yang bertanggung jawab atas
baik nasional maupun internasional.
Golongan 4.3 - Zat yang bila terkena air operasi suatu kapal bukan pemiliknya, maka pemilik
Chapter 12 : Aturan tambahan untuk Kapal
mengeluarkan gas yang mudah terbakar harus melaporkan nama lengkap dan data rinci badan
Curah
Golongan 5.1 - Zat oksida tersebut kepada Administrasi.
Mendapatkan barang berat diangkut luar negeri
Golongan 6.1 - Zat peroksida benda Perusahaan harus menetapkan dan di Australia atau negara lain mungkin tampak
organik mendokumentasikan tanggung jawab, otorita dan mustahil pekerjaan tanpa peralatan yang tepat
Golongan 6.2 - Zat yang menularkan  hubungan antar personil yang mengatur, dan kru. Kebutuhan untuk kapal yang bisa
penyakit melaksanakan dan meneliti pekerjaan yang dapat mengangkut beban berat baik cepat dan aman
Golongan 7 - Zat radioaktif mempengaruhi keselamatan serta pencegahan ditentukan penciptaan bulk carrier. Bulk carrier
Golongan 8 - Bersifat korosif pencemaran. pertama dibangun pada tahun 1852, secara
Golongan 9 - Berbagai zat berbahaya, khusus dirancang untuk tujuan membawa beban
yaitu setiap zat lain yang berdasarkan pengalaman PERSONIL YANG DITUNJUK ( DESIGNATED
berat seperti sejumlah besar biji-bijian, batubara
telah menunjukkan atau dapat menunjukkan PERSON )
bijih, atau jenis lain dari kargo. Pada artikel ini
memiliki sifat berbahaya sebagaimana diatur dalam kita akan menampilkan bulk carrier dan variasi
peraturan ini. Untuk memastikan keselamatan operasi dan memberi-
yang berbeda.
kan jalur hubungan antara perusahaan dan kapal, setiap
Chapter 8 : Kapal Nuklir
2. Displasement moulded,Displasement
Pembebesan
moulded adalah berat air yang dipindahkan oleh jumlah 16. displasemen dengan menggunakan
Suatu kapal nuklir, dalam tiap keadaan apapun,
volume dari badan kapal yang trcelup didalam air (kapal simpson pula.
tidak boleh dibebaskan terhadap pemenuhan
tanpa kulit).
Selama bertahun-tahun, kapal curah telah melihat
3. Displasement mouldet = displasement –
banyak perbaikan baik dalam ukuran dan kemajuan 6. prisma dengan luas penampang
shell displasement.
teknologi. Hari ini, kapal curah telah ditingkatkan tengah kapal dan panjang L.
4. Wetted Surface Area (WSA) adalah luas
untuk membawa beban besar pada keamanan Cp = Volume/MSAxL = Cb/Cm
permukaan badan kapal yang tercelup untuk tiap-tiap
maksimum dan kecepatan selama transit membuat 7. Moment To Change Trim One
sarat kapal.
satu pembawa sebagian besar sarana transportasi Centimeter (MTC)
5. Shell Displasement, Shell Displasement
paling populer di luar negeri. Banyak pemilik bulk MTC adalah momen yang dibutuhkan untuk
adalah berat air yang dipindahkan karena sjumlah volume
carrier berlokasi di Australia. mengadakan trim kapal sebesar 1 cm.
dari kulit kapal yang tercelup didalam air (Satuan dalam
Kapal curah bervariasi dalam ukuran dan bentuk,
Ton)
yang diklasifikasikan ke dalam enam kategori
6. Shell Displasement = WSA x tebal plat x
ukuran umum. Kategori curah kecil pembawa
1.025
meliputi bulkers mini yang mampu membawa
7. Longitudinal center of bouyancy to
sekitar 250-2500 ton. Mereka secara khusus
metacentra (LBM),Longitudinal center of bouyancy to
dirancang untuk transportasi sungai tidak mampu
meta centra (LBM) adalah jarak titik tekan bouyancy
membawa beban lebih besar jarak jauh. Kategori
secara memanjang terhadap titik metacentra.15.
ukuran yang paling umum digunakan di kapal curah
8. Longitudinal of keel to metacentra
saat ini adalah ukuran yang berguna dan kapal
(LKM) Longitudinal of keel to metacentra (LKM) adalah
Handymax. Mereka dibangun untuk tujuan umum
letak metacentra memanjang terhadap lunas kapal untuk
mampu membawa barang jenis yang paling, yang
tiap-tiap sarat kapal.
dilengkapi dengan lima kargo. Mereka juga
9. Longitudinal Center of bouyancy
dilengkapi dengan empat crane yang membantu
(LCB).LCB adalah jarak titik tekan bouyancy terhadap
dalam membawa barang di-dek.
penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
da juga variasi ukuran khusus yang digunakan
10. Longitudinal Center Of Floatation
dalam lokasi yang berbeda dari dunia misalnya
(LCF),LCF adalah jarak titk berat garis air terhadap
ukuran Panamax kategori dirancang khusus
penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal .
untuk Terusan Panama. Kapal kategori Capesize
11. Keel to Center of Bouyancy (KB), KB
dirancang untuk membawa beban berat seperti
adalah jarak titik tekan hidrostatik ke lunas kapal.
batubara dan bijih luar negeri.
12. Tranverse of Keel to Metacenter
Ada juga banyak jenis bulk carrier. Pada baris
(TKM),TKM adalah letak metacentra melintang terhadap
berikutnya, kita akan membahas yang paling umum
lunas kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
digunakan dalam industri transportasiluar negeri
13. Ton Per Centimeter Immersion (TPC).TPC
saat ini. Pembawa curah diarahkan sebagian besar
adalah jumlah ton yang diperlukan untuk mengadakan
bagian dari kategori ukuran Handymax. Mereka
perubahan sarat kapal sebesar 1 cm.
beberapa fitur memegang semua tertutup
Penambahannya = luas garis air x 1 cm
menggunakan penutup menetas. Mereka juga fitur
Penambahan V = 0,01 . WPA (m3)
crane atau konveyor yang membantu mereka
Penambahan berat = 0,01 . WPA . 1,025 (ton).
memuat atau membongkar barang dari dek ke
14. Midship of sectional area. MSA adalah luas
pantai tanpa peralatan eksternal lainnya yang
dari bagian tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
diperlukan, membuat sebagian besar diarahkan
Skala yang digunakan biasanya sama dengan skala sarat
membawa salah satu jenis pembawa yang paling
air.
disukai menjadi sangat fleksibel dalam situasi
15. Water Plan Area (WPA)WPA adalah luas
tertentu.
bidang garis air yang telah kita rencanakan dalam lines
Gabungan pembawa dirancang untuk membawa
plan dari tiap-tiap water line. Kemungkinan-kemungkinan
sebagian besar jenis kargo baik kering dan cair.
bentuk WPA ditinjau dari bentuk alas kapal antara lain :
Mereka juga dapat membawa pada waktu yang
sama di kargo yang berbeda berlaku.
Sebuah versi dari kapal curah diarahkan tidak Kapal dengan rise of floor : pada 0 mWL luas garis air
menampilkan semua jenis crane atau konveyor adalah nol karena luasan water line hanya berupa garis-
adalah kapal curah gearless. Mereka bergantung garis lurus (base line), sehingga lengkung WPA dimulai
pada peralatan pantai untuk memuat atau dari titik (0,0).
membongkar barang di dek. Meskipun mereka Kapal tanpa rise of floor : pada 0 mWL ada luasan yang
tidak fleksibel sebagai Pembawa Massal mereka terbentuk dari garis dasar sehingga luas garis air tidak
diarahkan biaya pemeliharaan sangat dikurangi. sama dengan nol.
ipe lain dari bulkers menampilkan ban
berjalan adalah self-sesuatu yg membongkar yang
1. Koefisien Water Line (CW),CWL adalah nilai
mampu baik memuat atau membongkar kargo
perbandingan antara luas bidang garis air tiap water line
cepat dan efisien.
dengan sebuah segiempat dengan panjang L dan lebar B
Pembawa bulkers dirancang khusus untuk
dimana L adalah panjang maksimum dari tiap water
transportasi danau Lakers. Biaya pemeliharaan
lindan B adalah lebar maksimum dari tiap water line. Cwl
jauh lebih rendah karena operator yang tidak
dirumuskan sebagai berikut: Cw = WPA/LxB
terkena korosi kemudian kapal yang beroperasi di
2. Midship Coefficient (CM)
air asin. Juga jangka hidup mereka sangat
CM adalah perbandingan antara luas penampang tengah
meningkat.
kapal dengan luas suatu penampang dengan lebar B dan
Bulk Carriers telah merevolusi industri transportasi
tinggi T.
luar negeri di Australia dan seluruh negara di dunia
Catatan : B adalah lebar maksimum kapal tiap WL
menjadi cara terbaik dan paling efisien untuk
L adalah tinggi sarat air tiap WL.
mendapatkan barang Anda dengan aman diangkut
CM = MSA/BxT
ke tujuan mereka.1.Displacement Due to One
3. Block Coefficient
Centimeter of Trim by Stern (DDT) DDT
CB adalah perbandingan isi karene dengan suatu blok
adalah besar perubahan displasemen kapal yang
dengan panjang L, lebar B, tinggi T.
diakibatkan oleh perubahan trim kapal sebesar 1
Cb = Volume/L.B.T
cm. Apabila letak titik F dibelakang midship maka
4. Prismatic Coefficient (Cp)
displasemen kapal akan lebih besar, sedangkan
Cp adalah perbandingan isi karene dengan volume
apabila letak titik F didepan midship maka akan
5. displasemen dengan menggunakan simpson
sebaliknya.
pula.
1. Displacemen adalah berat air yang
dipindahkan karena volume kapal yang berada di
bawah sarat kapal (kapal mempunyai kulit) satuan
dalam ton. Tiap-tiap WL kita hitung displacemennya
dengan cara: hitung luas tiap WL (Awl) dengan
simpson. Setelah ketemu luasnya lalu kita hitung

Anda mungkin juga menyukai