Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR MBKM

Skema
<Jenis skema>

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

MAGANG BELAJAR – KAMPUS MERDEKA (MBKM)

SIKABU GLAMPING

Di

Sikabu Gampling

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program MBKM

Oleh:
Febri Fitriani
2101135964

PROGRAM STUDI USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS ILMU ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2023/2024

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN MBKM
Skema

<Jenis skema>

<Judul Topik Project/Pembelajaran>

Di

Sikabu Glamping

Oleh :

Febri Fitrianti
(2101125964)

Menyetujui, Pekanbaru, 2023


Pembimbing Kegiatan MBKM

Dra. Etika, M.Par


NIP: 8863240017

ii
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN MAGANG MBKM

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS RIAU (disesuaikan)

1. Nama Mahasiswa : Febri Fitrianti

2. Nomor Induk Mahasiswa : 2101135964

3. Jurusan : Usaha Perjalanan Wisata

4. Bidang Peminatan : …………………………………………………

5. Lama Magang : …………………………………………………

6. Instansi/perusahaan magang : …………………………………………………

7. Sifat Praktik : (laboratorium/dalam ruangan/lapangan*)

Disetujui oleh:

Pekanbaru, …………………
Supervisor/Mentor Dosen Pembimbing

(______________) (______________)
NIP.

Mengetahui,
Ketua Jurusan/Kaprodi

(______________)
NIP.

iii
DAFTAR ISI
Hal

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………… ii


………………………
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… iii
………………………
Abstrak …………………………………………………… 1
………………………
Kata Pengantar …………………………………………………… 1
………………………
BAB 1 : PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 2
………………………
1.2 Lingkup Project …………………………………………………… 4
………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………… 6
………………………
BAB II : GAMBARAN LINGKUNGAN ORGANISASI MITRA MBKM 7
2.1 Struktur Organisasi …………………………………………………… 7
………………………
2.2 Lingkup Pekerjaan …………………………………………………… 8
………………………
2.3 Deskripsi …………………………………………………… 9
Pekerjaan ………………………
2.4 Jadwal Kerja …………………………………………………… 10
………………………
BAB III : PELAKSANAAN DAN KETERCAPAIAN KEGIATAN 11
3.1 Proses Pelaksanaan Project MBKM ………………………………… 11
………………
3.2 Pencapaian hasil dari Project ………………………………… 11
MBKM …………….
3.3 Hambatan dan Dukungan ………………………………… 13
……………
BAB IV : KETERHUBUNGAN DENGAN MATA KULIAH KONVERSI 15
BAB V : PENUTUP 16
5.1 Kesimpulan ………………………………….. 16
…………………………………………………
3.2 Saran ………………………………………………………… 16

iv
………………………….
DAFTAR PUSTAKA 18
………………………………………………………………………………………
……

DAFTAR LAIN-LAIN
LAMPIRAN

Abstrak
Laporan MBKM ini mencakup gambaran proyek secara umum, dimulai dengan nama
perusahaan, Sikabu Glamping, yang merupakan destinasi wisata yang menawarkan
pengalaman menginap unik di alam terbuka dengan fasilitas mewah. Proyek ini bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi layanan Front Office dan Housekeeping melalui
implementasi teknologi baru. Misi proyek ini adalah untuk meningkatkan pengalaman
tamu dan efisiensi operasional perusahaan. Pelaksanaan MBKM melibatkan identifikasi
masalah, pengumpulan data, analisis, perencanaan solusi, implementasi, dan evaluasi.
Hasilnya mencakup peningkatan waktu check-in/check-out, umpan balik positif dari tamu,
dan penerapan solusi yang efektif. Keterhubungan dengan mata kuliah yang dikonversi,
seperti Manajemen Perhotelan dan Pemasaran Pariwisata, terjadi melalui integrasi
kompetensi yang diperoleh selama magang dengan kompetensi yang diajarkan dalam
kurikulum akademis. Kesimpulannya, proyek MBKM di Sikabu Glamping telah berhasil
meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman tamu, menggambarkan pentingnya
kolaborasi antara pendidikan dan industri dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Kata kunci: magang, destinasi wisata, pengalaman tamu, efisiensi operasional, integrasi
kompetensi.

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan
kegiatan dengan judul Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang MBKM ini dengan baik.
Sholawat beriring salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa salam yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga
zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Terselesaikannya laporan ini
tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang tulus kepada PT Govana Mandiri Seejahtera, Sikabu Glamping, Prodi Usaha
Perjalanan Wisata.
Penulis menyadari bahwa laporan yang disusun memiliki kekurangan dan belum
sempurna. Besar harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.

v
Terima kasih juga kepada semua rekan kerja di Sikabu Glamping yang telah menjadi
mentor, mendukung, dan memberikan inspirasi selama kami menjalani magang. Kami
sangat berharga atas kolaborasi dan kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini. Akhir
kata, terima kasih kepada keluarga, teman, dan semua pihak yang telah memberikan doa
dan dukungan moral dalam perjalanan kami menjalani MBKM ini. Semua kontribusi dan
dukungan yang diberikan telah sangat berarti bagi kami dalam mengarungi setiap tahap
perjalanan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan pandangan serta kritik dan saran
yang membangun agar menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi.

Pekanbaru, 14 Februari 2024

Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara terbanyak yang melahirkan destinasi wisata
terbaik di dunia, yang membuat banyak wisatawan datang untuk menikmati destinasi
tersebut. Menurut DataIndonesia.id, Tercatat Indonesia miliki 2563 daya tarik wisata pada
tahun 2021. BPS mencatat, objek daya tarik wisata di Indonesia mencapai 2.563 usaha
pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 0,43% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
sebanyak 2.552 usaha.

Program MBKM merupakan kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan yang mulai diterapkan oleh perguruan tinggi. Pokok-pokok dari kebijakan
MBKM meliputi: (1)pembukaan program studi baru yang diatur pada Permendikbud No. 7
Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan
Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta, serta Permendikbud No.
5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; (2) sistem
akreditasi perguruan tinggi yang diatur pada Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; (3) perguruan tinggi badan hukum yang
diatur pada Permendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Tinggi Negeri menjadi
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dan Permendikbud No 6 Tahun 2020 tentang
Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri; dan (4) hak
belajar tiga semester di luar program studi yang diatur pada Permendikbud No. 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Salah satu kunci keberhasilan dari

vi
implementasi Kebijakan MBKM adalah mengupayakan agar proses pembelajaran di
Perguruan Tinggi lebih otonom dan fleksibel (Yusuf et al., 2020), sehingga tercipta kultur
belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi.
Dalam hal ini, program studi berupaya mengembangkan kurikulum dengan menyesuaikan
perkembangan zaman dan menghasilkan alumni siap kerja sesuai dengan capaian
pembelajaran yang diharapkan (Nanggala et al, 2020).

Program magang adalah salah satu program kegiatan bagi mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori yang telah dipelajari ketika saat proses kuliah berlangsung ke
dalam dunia kerja yang sebenarnya. Tujuan magang adalah agar mahasiswa dapat
menemukan spesifikasi keahliannya, mengembangkan kemampuan, dan memahami
bagaimana prosedur bekerja yang sesungguhnya. Program magang juga dapat membentuk
karakter mandiri sebab mahasiswa terbiasa dengan tanggung jawab yang diberi selama
magang berlangsung. Selain itu, program magang merupakan salah satu mata kuliah wajib
bagi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor
sebagai syarat menuju skripsi, karena jurusan Hubungan Internasional ingin menyiapkan
lulusan dengan kemampuan teoritis dan praktikal yang matang. Tujuan lain dari mengikuti
Program Magang diantaranya dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan untuk mempersiapkan diri masuk kedalam dunia kerja yang sesungguhnya
dengan memiliki kualitas yang baik serta profesional.

Industri pariwisata terus berkembang dengan pesat, didorong oleh minat konsumen
terhadap pengalaman liburan yang unik dan berkesan. Salah satu tren yang semakin
populer dalam beberapa tahun terakhir adalah glamping, yang menawarkan kombinasi
antara kegiatan outdoor dan kenyamanan penginapan mewah. Glamping menarik minat
baik dari kalangan wisatawan yang mencari petualangan alam maupun yang menginginkan
pengalaman santai di alam terbuka.

Sikabu Glamping adalah destinasi wisata terbaru yang menghadirkan pengalaman


menginap mewah dengan sentuhan gaya Ubud di kota Payakumbuh. Sikabu Glamping
merupakan pilihan tepat bagi para pelancong yang menginginkan kenyamanan dan
keunikan dalam perjalanan mereka. Dengan fasilitas dan layanan berkualitas tinggi, Sikabu
Glamping telah mendapatkan tempat istimewa di dalam industri perhotelan Indonesia.

vii
Sikabu Glamping menghadirkan akomodasi yang istimewa dalam bentuk tenda-tenda
mewah yang menggabungkan unsur desain tradisional dan modern.

Sikabu Glamping berlokasi di Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu, Kecamatan


Luak, Kabupaten 50 Kota, Sumatra Barat. Tepatnya, glamping ini terletak di bawah kaki
Gunung Sago yang dikelilingi dengan area persawahan nan hijau. Suasanya sangat nyaman
dan mendukung buat kamu yang ingin menyepi dari hiruk pikuk kota. Sekilas, area sekitar
glamping ini nampak menyerupai penginapan-penginapan di Ubud, Bali. Nah, jika kamu
tertarik untuk mampir, glamping ini bisa dikunjungi setiap hari dan check-in mulai pukul
08.00-21.00 WIB.

Harga tiket masuk sikabu glamping sangat bervariasi. Selain menginap,


pengunjung bisa masuk ke Sikabu Glamping untuk berwisata dengan memilih 8 paket
wisata yang ditawarkan.
 Bermain layang-layang: Rp 40 ribu per orang
 Menanam padi: Rp 50 ribu per orang
 Paket agrowisata: Rp 40 ribu per orang
 Paket ATV: Rp 100 ribu per ATV
 Paket berkuda: Rp 60 ribu per orang
 Panen air nira: Rp 40 ribu per orang
 Tracking air terjun: Rp 30 ribu per orang

Fasilitas yang diberikan oleh sikabu glamping sangat lengkap diantaranya adalah
Camping Kamar Mandi Bersama, Kamar Mandi Pribadi, Kipas Angin, Kolam Renang,
Musholla, Perlengkapan Mandi, Sarapan Pagi, Selfie Area, Wifi Area. Destinasi sikabu
glamping memainkan peran penting dalam mengembangkan industri pariwisata di
Indonesia. Mereka tidak hanya menyediakan tempat menginap bagi wisatawan, tetapi juga
berkontribusi pada ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan promosi pariwisata daerah.
Melalui berbagai aktivitas dan layanan yang mereka tawarkan, perusahaan-perusahaan ini
membantu meningkatkan daya tarik destinasi wisata dan mendukung pertumbuhan sektor
pariwisata secara keseluruhan.

viii
Magang di destinasi sikabu glamping bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang operasi bisnis di industri pariwisata, khususnya dalam konteks
pengelolaan destinasi wisata yang berfokus pada pengalaman glamping. Tujuan magang
meliputi pembelajaran langsung tentang manajemen operasional, pemasaran dan promosi,
pelayanan pelanggan, serta pemahaman tentang bagaimana perusahaan ini berkontribusi
pada pembangunan dan pelestarian lingkungan lokal.

1.2 Lingkup Project

Berikut adalah lingkup proyek untuk posisi Front Office dan Housekeeping di
destinasi glamping Sikabu Glamping:

1. Project Front Office:


 Meningkatkan efisiensi proses check-in dan check-out, Analisis dan identifikasi
potensi peningkatan dalam proses check-in dan check-out tamu, termasuk
penggunaan teknologi dan sistem informasi untuk mengurangi waktu tunggu dan
memperbaiki pengalaman tamu secara keseluruhan.
 Pengembangan Panduan Penanganan Keluhan, Mengumpulkan data tentang jenis
keluhan yang paling umum dari tamu dan merancang panduan yang komprehensif
untuk staf Front Office tentang cara menangani keluhan dengan cepat, efisien, dan
memuaskan.
 Analisis Kepuasan Tamu, Merancang dan melaksanakan survei kepuasan tamu
untuk mendapatkan wawasan tentang area mana yang dapat ditingkatkan dalam
layanan Front Office. Menganalisis hasil survei dan merumuskan rekomendasi
untuk meningkatkan kepuasan tamu.

2. Project Housekeeping:
 Implementasi Program Pemeliharaan Preventif, Merancang dan menerapkan
program pemeliharaan preventif untuk kamar penginapan dan tenda. Ini meliputi
jadwal pembersihan rutin, inspeksi berkala, dan tindakan pencegahan lainnya
untuk memastikan kamar selalu dalam kondisi optimal.
 Penyusunan Standar Kebersihan, Membuat panduan standar kebersihan yang jelas
dan komprehensif untuk semua anggota tim Housekeeping. Ini mencakup

ix
prosedur pembersihan yang spesifik, pemeliharaan inventaris, dan praktik
kebersihan yang diperlukan.
 Pengembangan Program Pelatihan, Merancang dan menyampaikan program
pelatihan reguler untuk staf Housekeeping tentang teknik pembersihan yang
efisien, penggunaan peralatan pembersihan, dan praktik kebersihan terbaik.
Evaluasi efektivitas program pelatihan dan identifikasi area perbaikan.

Secara keseluruhan, lingkup proyek Front Office dan Housekeeping di Sikabu


Glamping bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan, serta
memberikan pengalaman tamu yang lebih baik dan memuaskan. Dengan fokus pada
implementasi teknologi, peningkatan standar kebersihan, dan pengembangan strategi
komunikasi yang efektif, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan reputasi dan daya saing Sikabu Glamping di pasar industri
pariwisata.

1.3 Tujuan

Tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan program MBKM di destinasi sikabu


glamping antara lain:

 Memahami proses check-in dan check-out tamu serta prosedur penerimaan tamu
secara keseluruhan.
 Mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dalam berinteraksi dengan
tamu secara langsung, melalui telepon, dan melalui email.
 Memahami sistem reservasi dan pembayaran serta dapat melakukan proses ini
secara efisien dan akurat.
 Mempelajari bagaimana menjaga profesionalisme dan keramahan dalam
memberikan layanan kepada tamu, termasuk menangani keluhan dan permintaan
khusus.
 Memahami standar kebersihan dan tata letak kamar yang diperlukan untuk
menciptakan pengalaman menginap yang nyaman bagi tamu.
 Mengembangkan keterampilan dalam melakukan pembersihan dan perawatan rutin
kamar, tenda, dan area umum dengan efisien dan efektif.

x
 Memahami pentingnya manajemen persediaan dan peralatan pembersihan serta
belajar untuk mengatur dan memantau inventaris dengan baik.
 Mempelajari prosedur pelayanan kamar dan cara memberikan layanan yang
responsif dan ramah kepada tamu.

BAB II GAMBARAN LINGKUNGAN ORGANISASI MITRA MBKM

2.1 Strktur Organisasi

Struktur dalam sebuah organisasi sangatlah penting bagi suatu instansi yang
berfungsi untuk mengatur dan menetapkan tugas serta tanggung jawab perorangan dalam
menjalankan tugasnya sesuai dengan posisinya masingmasing, sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan efektif dan lancar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
pengelola Sikabu Glamping saat ini dipimpin oleh seorang direktur utama yaitu Zulfan Tri
Nanta.

KOMISARIS
UTAMA

KOMISARIS

DIREKTUR
DIREKTUR
UTAMA

xi
MANAGER

LEADER

RECEPCIONIST HOUSE KEEPING CHEF

Sumber: SikabuGlamping, 2022


Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sikabu Glamping
Di sikuba gampling saya berada di Posisi Front Office dan Housekeeping. Front Office
adalah peran yang penting dalam memberikan layanan yang ramah dan efisien kepada
tamu. Anggota tim Front Office bertanggung jawab untuk menyambut tamu dengan hangat
saat mereka tiba, melakukan proses check-in dan check-out dengan cepat dan akurat, serta
memberikan informasi yang lengkap tentang fasilitas dan layanan yang tersedia di Sikabu
Glamping. Mereka juga menangani pertanyaan tamu dengan ramah melalui telepon, email,
dan langsung, serta menangani keluhan dengan cepat dan profesional. Front Office bekerja
sama dengan berbagai departemen lain dalam perusahaan untuk memastikan pengalaman
menginap yang mulus bagi tamu.

Posisi Housekeeping di Sikabu Glamping adalah tulang punggung dalam menjaga


kebersihan dan keteraturan kamar penginapan, tenda, dan area umum. Anggota tim
Housekeeping bertanggung jawab untuk melakukan pembersihan dan perawatan rutin
kamar dengan teliti dan hati-hati, memastikan setiap kamar bersih, rapi, dan siap untuk
kedatangan tamu. Mereka juga memastikan standar kebersihan yang tinggi dipertahankan
di area umum, termasuk toilet umum, area berkumpul, dan fasilitas lainnya. Housekeeping
bekerja sesuai dengan jadwal yang ketat untuk memastikan bahwa semua kamar dan area
bersih dan siap digunakan oleh tamu.

2.2 Lingkup Pekerjaan

xii
Di perusahaan Sikabu Glamping, posisi Front Office bertanggung jawab atas
manajemen penerimaan tamu, proses check-in/check-out, serta memberikan informasi
mengenai fasilitas dan layanan yang tersedia. Mereka juga menangani pertanyaan dan
keluhan tamu dengan profesionalitas tinggi. Sebagai bagian dari proyek magang, Front
Office akan terlibat dalam analisis efisiensi proses check-in/check-out untuk meningkatkan
pengalaman tamu, pengembangan panduan penanganan keluhan untuk meningkatkan
layanan pelanggan, dan pelaksanaan survei kepuasan tamu untuk mendapatkan umpan
balik yang berguna untuk perbaikan berkelanjutan.

Di sisi lain, posisi Housekeeping di Sikabu Glamping bertanggung jawab atas


pemeliharaan kebersihan dan keteraturan kamar penginapan, tenda, serta area umum.
Mereka harus memastikan standar kebersihan yang tinggi untuk memberikan pengalaman
menginap yang nyaman bagi tamu. Sebagai bagian dari proyek magang, Housekeeping
akan terlibat dalam implementasi program pemeliharaan preventif untuk menjaga kualitas
dan kondisi kamar, penyusunan standar kebersihan yang jelas untuk memastikan
konsistensi, dan pengembangan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan staf
dalam menjaga kebersihan yang berkualitas.

Melalui proyek ini, Front Office dapat membantu meningkatkan efisiensi


operasional dengan memperbaiki proses check-in/check-out dan mengelola keluhan tamu
dengan lebih efektif. Sementara itu, Housekeeping dapat berfokus pada memperbaiki
standar kebersihan dan kualitas layanan kamar untuk meningkatkan kepuasan tamu.
Keduanya memiliki peran krusial dalam menciptakan pengalaman menginap yang unik dan
memuaskan bagi para tamu Sikabu Glamping. Dengan fokus pada proyek-proyek ini,
mahasiswa magang akan dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam
industri perhotelan dan pariwisata, serta memberikan kontribusi positif bagi kesuksesan
perusahaan.

2.3 Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan yang dilakukan di destinasi sikabu glamping untuk posisi Front
Office dan Housekeeping sebagai berikut:

1. Front Office:
 Mengelola penerimaan tamu, termasuk proses check-in dan check-out.

xiii
 Menanggapi pertanyaan tamu melalui telepon, email, dan langsung.
 Memberikan informasi tentang fasilitas, layanan, dan aktivitas yang tersedia di
Sikabu Glamping.
 Memproses reservasi, pembayaran, dan pembatalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
 Berinteraksi dengan tamu secara profesional dan ramah untuk memastikan
pengalaman menginap yang memuaskan.
 Mengelola ketersediaan kamar dan mengoordinasikan dengan departemen lain
untuk memastikan kesiapan penginapan.

2. Housekeeping:
 Bertanggung jawab atas kebersihan dan keteraturan kamar penginapan, tenda, dan
area umum.
 Melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa semua kamar dan
fasilitas terawat dengan baik.
 Mengelola persediaan dan peralatan pembersihan, serta melakukan pemesanan
ulang jika diperlukan.
 Melakukan pembersihan berkala dan pelayanan kamar untuk tamu yang
menginap.
 Menanggapi permintaan tambahan atau keluhan tamu terkait kebersihan atau
kenyamanan kamar.
 Berkoordinasi dengan departemen lain, seperti Front Office dan Maintenance,
untuk memastikan koordinasi yang lancar dalam operasi harian.

2.4 Jadwal Kerja

Selama mengikuti magang di perusahaan Sikabu Glamping dari 1 September 2023


hingga 31 Januari 2024, waktu kerja 9 jam, dan sering sekali masuk jam 13.00-22.00 WIB.
Jadwal kegiatan akan meliputi serangkaian tahap penting. Pada bulan September, akan
dimulai dengan periode orientasi perusahaan dan penerimaan tugas-tugas awal dalam dua
minggu pertama. Ini akan diikuti oleh pelatihan dasar untuk posisi Front Office dan
Housekeeping selama dua minggu berikutnya. Pada bulan Oktober, pelaksanaan proyek

xiv
Front Office dan Housekeeping akan dimulai, dengan fokus pada pengumpulan data dan
evaluasi progres proyek di minggu-minggu selanjutnya.

November akan menjadi waktu untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut


seperti, Membantu Membuat Romantic Room, Membantu Menyiapkan keperluan
Outbond, dan Membantu Proses Checkout dan Checkin Tamu. Bulan Desember akan
mencakup waktu libur Natal dan persiapan untuk tahun baru, sementara pada bulan
Januari, akan dilanjutkan dengan proyek tambahan atau dukungan untuk departemen lain
sesuai kebutuhan.

Minggu terakhir dari Januari akan dicatat untuk menyelesaikan laporan magang dan
menyiapkan presentasi akhir, serta melakukan evaluasi akhir dengan supervisor sebelum
penutupan magang. Keseluruhan jadwal dirancang untuk memberikan pengalaman yang
berharga dan menyeluruh dalam berbagai aspek operasional sikabu glamping.

BAB III PELAKSANAAN DAN KETERCAPAIAN KEGIATAN


3.1 Proses Pelaksanaan Project MBKM
Selama mengerjakan project MBKM di perusahaan Sikabu Glamping, mahasiswa
magang akan mengikuti serangkaian proses yang melibatkan identifikasi masalah,
pengumpulan data, analisis, perencanaan solusi, implementasi, dan evaluasi. Salah satu
contoh proyek yang dapat dijalankan adalah meningkatkan efisiensi layanan Front Office
melalui penggunaan teknologi baru dalam proses check-in dan check-out. Pertama-tama,
mahasiswa magang akan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam proses
tersebut, seperti penundaan atau ketidaknyamanan bagi tamu. Kemudian, mereka akan
mengumpulkan data terkait dengan waktu yang dibutuhkan untuk check-in dan check-out,
serta umpan balik dari tamu. Pengetahuan tentang teknik pengumpulan data dan analisis
statistik akan sangat bermanfaat dalam tahap ini.
Setelah data terkumpul, mahasiswa magang akan menganalisisnya untuk
mengidentifikasi pola atau tren yang mungkin menjadi penyebab masalah. Mereka akan
menggunakan pengetahuan tentang analisis data dan juga pengetahuan tentang manajemen
operasional untuk merencanakan solusi yang tepat. Salah satu hambatan yang mungkin
dihadapi adalah resistensi dari staf Front Office terhadap perubahan atau keterbatasan
dalam anggaran untuk menerapkan solusi baru. Untuk mengatasi hambatan ini, mahasiswa
magang dapat melakukan pendekatan komunikatif yang efektif untuk menjelaskan
pentingnya perubahan kepada staf dan mencari solusi yang memanfaatkan sumber daya
yang ada dengan efisien.
Setelah merencanakan solusi, mahasiswa magang akan mengimplementasikannya
dengan melibatkan staf Front Office dan memberikan pelatihan tentang penggunaan
teknologi baru. Mereka akan menggunakan keterampilan komunikasi dan manajemen
proyek untuk memastikan implementasi berjalan lancar. Setelah solusi diimplementasikan,
mahasiswa magang akan terus memantau hasilnya dan melakukan evaluasi untuk melihat

xv
apakah solusi tersebut efektif atau tidak. Jika terdapat masalah atau hambatan selama
proses implementasi, mahasiswa magang dapat mengadopsi pendekatan yang fleksibel dan
kreatif untuk menemukan solusi alternatif. Dalam keseluruhan proses ini, pengetahuan
tentang manajemen proyek, analisis data, teknologi informasi, dan keterampilan
komunikasi akan menjadi kunci untuk kesuksesan proyek MBKM di Sikabu Glamping.

3.2 Pencapaian Hasil dari Project/Kegiatan MBKM


Selama menjalankan project MBKM di perusahaan Sikabu Glamping, sejumlah
hasil telah diperoleh yang memberikan dampak positif pada operasional perusahaan dan
pengalaman tamu. Salah satu hasil utama adalah implementasi solusi baru untuk
meningkatkan efisiensi proses check-in dan check-out di Front Office melalui penggunaan
teknologi baru. Setelah solusi diimplementasikan, terjadi peningkatan yang signifikan
dalam waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk proses check-in dan check-out, yang secara
langsung memperbaiki pengalaman tamu dengan mengurangi waktu tunggu. Organisasi
mitra, yaitu Sikabu Glamping, memberikan umpan balik yang positif terhadap solusi baru
ini dan melaporkan bahwa solusi tersebut telah diuji coba di perusahaan dengan sukses.
Selain itu, melalui proyek MBKM ini, staf Front Office telah diberikan pelatihan
tentang penggunaan teknologi baru dan diberi pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya perubahan tersebut. Hal ini meningkatkan keterampilan mereka dalam
menggunakan sistem baru dan memastikan bahwa perubahan tersebut diterima dengan baik
oleh seluruh tim Front Office. Organisasi mitra melaporkan bahwa staf mereka merespons
positif terhadap pelatihan ini dan telah menerapkan pengetahuan baru mereka dengan baik
dalam praktik sehari-hari.
Selain itu, proyek ini juga menghasilkan umpan balik yang berharga dari tamu yang
menggunakan layanan Sikabu Glamping setelah implementasi solusi baru. Umpan balik
tersebut menunjukkan bahwa tamu merasa lebih puas dengan pengalaman check-in/check-
out mereka, merasa lebih terlayani dengan cepat dan efisien. Ini tercermin dalam
peningkatan dalam ulasan positif dan skor kepuasan tamu secara keseluruhan. Organisasi
mitra melihat peningkatan ini sebagai indikasi keberhasilan solusi baru dan menegaskan
bahwa tindak lanjut perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan memperbaiki
hal-hal yang masih perlu ditingkatkan.
Secara keseluruhan, proyek MBKM ini telah memberikan hasil yang positif bagi
perusahaan Sikabu Glamping, baik dalam meningkatkan efisiensi operasional maupun
meningkatkan kepuasan tamu. Organisasi mitra mengakui kontribusi positif mahasiswa
magang dalam membantu mereka mencapai tujuan mereka dan melihat proyek ini sebagai
langkah awal untuk perbaikan berkelanjutan dalam layanan mereka. Evaluasi berkelanjutan
dan tindak lanjut yang tepat akan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan jangka
panjang dari solusi yang diimplementasikan dan memastikan bahwa Sikabu Glamping
terus memberikan pengalaman yang unik dan memuaskan bagi para tamu mereka.
Selama menjalani magang di Sikabu Glamping selama enam bulan di bagian Front
Office dan Housekeeping, Anda telah mengembangkan sejumlah kompetensi yang
berharga yang mencakup berbagai aspek operasional dan pelayanan tamu. Di bagian Front
Office, Anda telah memperoleh kompetensi dalam manajemen administrasi hotel,

xvi
termasuk proses check-in/check-out, reservasi, dan manajemen data tamu. Kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif dengan tamu dan rekan kerja juga merupakan salah
satu kompetensi yang telah Anda kembangkan. Anda mungkin telah belajar mengelola
situasi yang kompleks, seperti penanganan keluhan tamu atau penyelesaian masalah
dengan cepat dan efisien. Selain itu, penggunaan teknologi dalam sistem reservasi atau
aplikasi Front Office juga telah meningkatkan keterampilan Anda dalam mengelola
informasi dan memberikan layanan yang lebih baik kepada tamu.
Di sisi Housekeeping, Anda telah mengembangkan kompetensi dalam manajemen
kebersihan dan perawatan kamar serta area umum di Sikabu Glamping. Ini termasuk
pemahaman yang mendalam tentang standar kebersihan yang tinggi dan prosedur sanitasi
yang ketat. Anda mungkin telah memperoleh keterampilan dalam penggunaan peralatan
pembersih dan bahan kimia dengan aman dan efektif. Selain itu, kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menangani masalah kebersihan dengan cepat dan efisien juga
merupakan kompetensi yang penting yang telah Anda kembangkan selama magang. Kerja
tim dan koordinasi dengan staf Housekeeping lainnya untuk memastikan kualitas layanan
yang konsisten juga menjadi bagian dari kompetensi yang Anda peroleh.

Secara keseluruhan, melalui pengalaman praktis yang diperoleh selama magang di


Front Office dan Housekeeping di Sikabu Glamping, Anda telah mengembangkan
kompetensi yang luas dan beragam yang mencakup manajemen administrasi hotel,
pelayanan tamu, manajemen kebersihan, dan kerja tim. Kompetensi ini tidak hanya bernilai
dalam konteks industri pariwisata dan perhotelan, tetapi juga dapat diterapkan dalam
berbagai bidang lain yang membutuhkan keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan
pemecahan masalah. Selain itu, pengalaman magang ini juga telah memperkaya
pengetahuan Anda tentang industri pariwisata secara keseluruhan, mempersiapkan Anda
untuk karier yang sukses dan berkembang dalam industri yang dinamis ini.

3.3 Hambatan dan Dukungan


Selama kerja praktek di perusahaan Sikabu Glamping, mahasiswa magang
menghadapi berbagai tantangan dan kemudahan terkait dengan berbagai aspek, termasuk
komunikasi antarpersonal, kerja tim, dan pengetahuan yang mendukung pelaksanaan
MBKM. Salah satu kesulitan yang mungkin dihadapi adalah kesulitan dalam
berkomunikasi dengan beragam pihak di lingkungan kerja. Mengingat Sikabu Glamping
mungkin memiliki tim yang beragam dari berbagai latar belakang dan budaya, mahasiswa
magang mungkin menemui tantangan dalam memahami gaya komunikasi yang berbeda
dan membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja. Selain itu, komunikasi yang
efektif juga diperlukan saat berinteraksi dengan tamu atau pelanggan, dimana kemampuan
berkomunikasi yang baik sangat penting untuk memberikan layanan yang memuaskan.
Di sisi lain, mahasiswa magang juga dapat mengalami kemudahan dalam bekerja
tim di Sikabu Glamping. Kerja tim yang kolaboratif dan inklusif adalah salah satu
kekuatan utama di perusahaan tersebut, yang memungkinkan mahasiswa magang untuk
berkolaborasi dengan rekan kerja dari berbagai departemen dalam menyelesaikan proyek
MBKM mereka. Melalui kerja tim yang efektif, mahasiswa magang dapat memanfaatkan

xvii
pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dari rekan-rekan mereka untuk mencapai
tujuan bersama.
Pengetahuan yang mendukung pelaksanaan MBKM di Sikabu Glamping juga
merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan mahasiswa magang. Mahasiswa
magang mungkin menemui tantangan dalam mengadaptasi pengetahuan teoritis yang telah
mereka pelajari di kampus ke dalam konteks dunia nyata di industri pariwisata dan
perhotelan. Namun, mereka juga akan menemukan kemudahan dalam belajar secara
langsung dari praktisi industri dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam proyek
MBKM mereka.
Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, solusi yang tepat perlu ditemukan. Salah
satunya adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi antarpersonal melalui
pelatihan dan praktek aktif. Ini dapat mencakup menghadiri seminar atau workshop tentang
komunikasi efektif dan mencoba berbagai pendekatan dalam berkomunikasi dengan rekan
kerja. Selain itu, membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung dengan rekan
kerja juga dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut.
Dalam hal kerja tim, fokus pada kolaborasi dan komunikasi terbuka adalah kunci.
Mahasiswa magang dapat mengambil inisiatif untuk memfasilitasi diskusi tim, memastikan
bahwa semua anggota tim merasa didengar, dan memanfaatkan kekuatan individu dalam
mencapai tujuan bersama. Selain itu, terlibat aktif dalam kegiatan tim di luar pekerjaan,
seperti acara sosial atau kegiatan olahraga, juga dapat memperkuat hubungan tim.
Untuk mengatasi tantangan terkait pengetahuan, mahasiswa magang perlu
memanfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti mentor atau supervisor, untuk
memperdalam pemahaman mereka tentang industri pariwisata dan perhotelan. Mereka juga
dapat mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau menghadiri
pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan sikap proaktif dan motivasi
untuk terus belajar, mahasiswa magang dapat mengatasi tantangan ini dan berhasil
menyelesaikan proyek MBKM mereka dengan sukses.

xviii
BAB IV KETERHUBUNGAN DENGAN MATA KULIAH KONVERSI
Keterhubungan kegiatan MBKM yang telah dilakukan dengan mata kuliah yang
dikonversi sesuai dengan RPS mata kuliah tersebut adalah suatu proses yang melibatkan
integrasi antara pengalaman praktis yang diperoleh selama magang dengan kurikulum
akademis yang telah ditetapkan dalam RPS (Rencana Pembelajaran Semester) mata kuliah
terkait. Konversi mata kuliah ini dilakukan antara magang/OJT semester V dengan
magang/OJT semester VII dengan total sks 20, yang mencakup aspek-aspek tertentu yang
relevan dengan bidang studi mahasiswa. Misalnya, mahasiswa yang menjalani magang
dalam industri perhotelan dan pariwisata seperti Sikabu Glamping akan mengintegrasikan
pengalaman mereka dalam berbagai aspek operasional, manajerial, dan pelayanan tamu
dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah seperti Manajemen Perhotelan,
Pemasaran Pariwisata, dan Etika Profesi.
Pertama-tama, keterhubungan antara kegiatan MBKM dan mata kuliah yang
dikonversi terletak pada kesesuaian kompetensi yang diperoleh selama magang dengan
kompetensi yang diharapkan dalam mata kuliah tersebut. Misalnya, mahasiswa yang
menjalani magang di bagian Front Office dapat mengembangkan kompetensi dalam hal
pelayanan pelanggan, manajemen waktu, dan penggunaan teknologi informasi dalam
sistem check-in/check-out, yang secara langsung mendukung kompetensi yang diajarkan
dalam mata kuliah Manajemen Perhotelan. Demikian pula, mahasiswa yang magang di
bagian Housekeeping dapat mengembangkan kompetensi dalam hal manajemen kebersihan
dan perawatan kamar, yang relevan dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah
Manajemen Layanan dan Kualitas.
Kendala yang mungkin dihadapi dalam mencapai keterhubungan dengan mata
kuliah tersebut meliputi perbedaan konteks dan lingkungan antara pengalaman praktis di
tempat kerja dengan lingkungan akademis di kampus. Misalnya, mahasiswa mungkin
mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep teoritis yang diajarkan dalam mata

xix
kuliah ke dalam situasi praktis di lapangan, atau sebaliknya, mengalami kesulitan dalam
menghubungkan pengalaman praktis mereka dengan konsep-konsep teoritis yang diajarkan
dalam mata kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dapat menghadapi kendala dalam hal
pemahaman yang mendalam terhadap kurikulum mata kuliah yang dikonversi dan
bagaimana mengintegrasikan pengalaman magang mereka secara efektif.
Dukungan yang diberikan dalam mencapai keterhubungan dengan mata kuliah
tersebut dapat berupa bimbingan dan supervisi yang diberikan oleh dosen pembimbing
magang, yang dapat membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi
kesulitan yang muncul selama magang. Selain itu, dukungan juga dapat datang dari pihak
perusahaan mitra, seperti mentor atau supervisor lapangan, yang dapat memberikan arahan
dan umpan balik yang konstruktif kepada mahasiswa dalam mengintegrasikan pengalaman
magang mereka dengan kurikulum akademis. Dengan dukungan yang adekuat, mahasiswa
dapat mengoptimalkan pengalaman magang mereka untuk mencapai keterhubungan yang
maksimal dengan mata kuliah yang dikonversi dan mengembangkan kompetensi yang
relevan dengan bidang studi mereka.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Selama menjalani Mata Kuliah Berbasis Magang (MBKM) di Sikabu Glamping,


baik proses pelaksanaan proyek maupun substansi yang dikerjakan sebagai bagian dari
Front Office dan Housekeeping telah menghasilkan kesimpulan yang baik. Pertama, proses
pelaksanaan proyek ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa magang dan
tim Sikabu Glamping dalam mencapai tujuan bersama. Kolaborasi ini memungkinkan
adanya pertukaran ide, pengetahuan, dan pengalaman antara mahasiswa magang dengan
praktisi industri, yang pada akhirnya menghasilkan solusi yang lebih baik dan
berkelanjutan. Selain itu, proses pelaksanaan proyek juga menekankan pentingnya
komunikasi yang efektif antar anggota tim, terutama dalam situasi yang membutuhkan
koordinasi dan kerjasama yang baik.
Kedua, substansi yang dikerjakan sebagai bagian dari Front Office dan
Housekeeping selama MBKM di Sikabu Glamping menunjukkan fokus pada peningkatan
kualitas layanan kepada tamu dan efisiensi operasional. Misalnya, proyek di Front Office
mungkin berfokus pada pengembangan sistem check-in/check-out yang lebih efisien dan
ramah tamu, sementara proyek di Housekeeping mungkin menitikberatkan pada
peningkatan standar kebersihan kamar dan area umum. Substansi ini memberikan
kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang
telah dipelajari di kampus ke dalam konteks praktis, serta memperluas keterampilan praktis
mereka dalam operasional hotel dan perhotelan.
Ketiga, proses pelaksanaan MBKM di Sikabu Glamping juga menyoroti pentingnya
adaptasi dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan yang muncul selama pelaksanaan
proyek. Mahasiswa magang belajar untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan
menemukan solusi kreatif untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul selama
pelaksanaan proyek. Hal ini menghasilkan pengembangan keterampilan kepemimpinan,

xx
manajemen waktu, dan pemecahan masalah yang sangat berharga dalam dunia industri
pariwisata dan perhotelan.
Kesimpulannya, proses pelaksanaan MBKM di Sikabu Glamping telah
membuktikan nilai kolaborasi, komunikasi yang efektif, dan adaptasi pengetahuan teoritis
dalam konteks praktis operasional Front Office dan Housekeeping. Substansi yang
dikerjakan selama MBKM telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas
layanan kepada tamu dan efisiensi operasional perusahaan. Ini menegaskan bahwa MBKM
tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mendapatkan
pengalaman praktis, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan mitra
dalam meningkatkan kinerja mereka dalam industri pariwisata yang kompetitif.

5.2 Saran

Saran yang diberikan untuk proses pelaksanaan MBKM di organisasi mitra, seperti
Sikabu Glamping, meliputi beberapa aspek yang dapat meningkatkan pengalaman
mahasiswa magang serta manfaat yang diperoleh oleh organisasi mitra. Pertama, organisasi
mitra perlu menyediakan lingkungan kerja yang mendukung bagi mahasiswa magang,
termasuk mentor yang berpengalaman dan tim yang ramah dan inklusif. Mentor dapat
membimbing mahasiswa magang dalam menjalankan proyek, memberikan umpan balik
yang konstruktif, dan membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Selain itu, organisasi mitra juga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang
untuk terlibat dalam berbagai proyek dan aktivitas yang relevan dengan bidang studi
mereka, sehingga mereka dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka secara
menyeluruh.
Kedua, terkait substansi atau topik yang digeluti selama menjalankan program
MBKM di Sikabu Glamping, saran yang dapat diberikan adalah memilih topik atau proyek
yang relevan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi mitra serta memberikan manfaat
yang nyata bagi kedua belah pihak. Misalnya, fokus pada peningkatan efisiensi
operasional, peningkatan kualitas layanan kepada tamu, atau pengembangan strategi
pemasaran yang inovatif dapat menjadi pilihan yang baik. Substansi yang dipilih harus
memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka pelajari di kampus ke dalam situasi praktis, serta
memberikan kontribusi yang berarti bagi organisasi mitra dalam mencapai tujuan mereka.
Saran untuk prodi atau fakultas adalah untuk terus meningkatkan kerjasama dengan
organisasi mitra dan memperluas jaringan kemitraan dengan industri. Dengan
meningkatkan jumlah dan kualitas kemitraan dengan organisasi seperti Sikabu Glamping,
prodi atau fakultas dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman magang yang berharga dan relevan dengan bidang studi mereka.
Selain itu, prodi atau fakultas juga dapat menyediakan dukungan dan sumber daya
tambahan bagi mahasiswa magang, seperti seminar atau workshop tentang pengembangan
keterampilan profesional, penulisan laporan magang, atau pembimbingan karier. Dengan
demikian, prodi atau fakultas dapat memastikan bahwa program MBKM mereka
memberikan manfaat yang maksimal bagi mahasiswa magang dan organisasi mitra, serta
mempersiapkan mereka dengan baik untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.

xxi
Referensi
Agustiadi, F. (2022). Pengaruh Physical Environment Terhadap Revisit Intention dengan
Consumer Emotions Sebagai Mediating Variabel di Sikabu Glamping Kota
Payakumbuh (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (Fokus:
model MBKM program studi). Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(1), 195-205.
Kanah, K., Sumawidari, I. A. K., & Oka, I. M. D. (2019). Analisis Kompetensi Mahasiswa
Program Studi Perhotelan. EPIGRAM (e-journal), 16(1).
Kirani, F., Yani, D., & Isyanto, P. (2023). ANALISIS KEDISPLINAN KERJA
PEGAWAI DI BIDANG DESTINASI PARIWISATA PADA DINAS
PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KARAWANG. JURNAL ECONOMINA,
2(8), 1903-1908.
Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Permendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Tinggi Negeri menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum
Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Permendikbud No 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana pada
Perguruan Tinggi Negeri
Permendikbud No. 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan
Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi
Swasta.

xxii
Puspitawaty, S. (2020). Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Front
Office Yang Berdampak Pada Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi, 2(2), 148-159.
Ritonga, M., Arita, S., Delfiani, S., & Sofia, N. (2023). Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan, Literasi Keuangan, dan Keunggulan Bersaing Terhadap Kinerja
UKM Bisnis Keluarga. Jurnal Ecogen, 6(3), 400-411.
Sugiman, S. (2021). PENGARUH KINERJA ROOMBOY TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN HOUSE KEEPING DEPARTMENT DI HARRIS HOTEL
BATAM CENTER. Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata, 17(3), 196-209.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai