Laporan MBKM
Laporan MBKM
Skema
<Jenis skema>
SIKABU GLAMPING
Di
Sikabu Gampling
Oleh:
Febri Fitriani
2101135964
UNIVERSITAS RIAU
2023/2024
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN MBKM
Skema
<Jenis skema>
Di
Sikabu Glamping
Oleh :
Febri Fitrianti
(2101125964)
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Pekanbaru, …………………
Supervisor/Mentor Dosen Pembimbing
(______________) (______________)
NIP.
Mengetahui,
Ketua Jurusan/Kaprodi
(______________)
NIP.
iii
DAFTAR ISI
Hal
iv
………………………….
DAFTAR PUSTAKA 18
………………………………………………………………………………………
……
DAFTAR LAIN-LAIN
LAMPIRAN
Abstrak
Laporan MBKM ini mencakup gambaran proyek secara umum, dimulai dengan nama
perusahaan, Sikabu Glamping, yang merupakan destinasi wisata yang menawarkan
pengalaman menginap unik di alam terbuka dengan fasilitas mewah. Proyek ini bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi layanan Front Office dan Housekeeping melalui
implementasi teknologi baru. Misi proyek ini adalah untuk meningkatkan pengalaman
tamu dan efisiensi operasional perusahaan. Pelaksanaan MBKM melibatkan identifikasi
masalah, pengumpulan data, analisis, perencanaan solusi, implementasi, dan evaluasi.
Hasilnya mencakup peningkatan waktu check-in/check-out, umpan balik positif dari tamu,
dan penerapan solusi yang efektif. Keterhubungan dengan mata kuliah yang dikonversi,
seperti Manajemen Perhotelan dan Pemasaran Pariwisata, terjadi melalui integrasi
kompetensi yang diperoleh selama magang dengan kompetensi yang diajarkan dalam
kurikulum akademis. Kesimpulannya, proyek MBKM di Sikabu Glamping telah berhasil
meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman tamu, menggambarkan pentingnya
kolaborasi antara pendidikan dan industri dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Kata kunci: magang, destinasi wisata, pengalaman tamu, efisiensi operasional, integrasi
kompetensi.
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan
kegiatan dengan judul Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang MBKM ini dengan baik.
Sholawat beriring salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa salam yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga
zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Terselesaikannya laporan ini
tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang tulus kepada PT Govana Mandiri Seejahtera, Sikabu Glamping, Prodi Usaha
Perjalanan Wisata.
Penulis menyadari bahwa laporan yang disusun memiliki kekurangan dan belum
sempurna. Besar harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.
v
Terima kasih juga kepada semua rekan kerja di Sikabu Glamping yang telah menjadi
mentor, mendukung, dan memberikan inspirasi selama kami menjalani magang. Kami
sangat berharga atas kolaborasi dan kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini. Akhir
kata, terima kasih kepada keluarga, teman, dan semua pihak yang telah memberikan doa
dan dukungan moral dalam perjalanan kami menjalani MBKM ini. Semua kontribusi dan
dukungan yang diberikan telah sangat berarti bagi kami dalam mengarungi setiap tahap
perjalanan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan pandangan serta kritik dan saran
yang membangun agar menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Indonesia merupakan salah satu negara terbanyak yang melahirkan destinasi wisata
terbaik di dunia, yang membuat banyak wisatawan datang untuk menikmati destinasi
tersebut. Menurut DataIndonesia.id, Tercatat Indonesia miliki 2563 daya tarik wisata pada
tahun 2021. BPS mencatat, objek daya tarik wisata di Indonesia mencapai 2.563 usaha
pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 0,43% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
sebanyak 2.552 usaha.
vi
implementasi Kebijakan MBKM adalah mengupayakan agar proses pembelajaran di
Perguruan Tinggi lebih otonom dan fleksibel (Yusuf et al., 2020), sehingga tercipta kultur
belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi.
Dalam hal ini, program studi berupaya mengembangkan kurikulum dengan menyesuaikan
perkembangan zaman dan menghasilkan alumni siap kerja sesuai dengan capaian
pembelajaran yang diharapkan (Nanggala et al, 2020).
Program magang adalah salah satu program kegiatan bagi mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori yang telah dipelajari ketika saat proses kuliah berlangsung ke
dalam dunia kerja yang sebenarnya. Tujuan magang adalah agar mahasiswa dapat
menemukan spesifikasi keahliannya, mengembangkan kemampuan, dan memahami
bagaimana prosedur bekerja yang sesungguhnya. Program magang juga dapat membentuk
karakter mandiri sebab mahasiswa terbiasa dengan tanggung jawab yang diberi selama
magang berlangsung. Selain itu, program magang merupakan salah satu mata kuliah wajib
bagi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor
sebagai syarat menuju skripsi, karena jurusan Hubungan Internasional ingin menyiapkan
lulusan dengan kemampuan teoritis dan praktikal yang matang. Tujuan lain dari mengikuti
Program Magang diantaranya dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan untuk mempersiapkan diri masuk kedalam dunia kerja yang sesungguhnya
dengan memiliki kualitas yang baik serta profesional.
Industri pariwisata terus berkembang dengan pesat, didorong oleh minat konsumen
terhadap pengalaman liburan yang unik dan berkesan. Salah satu tren yang semakin
populer dalam beberapa tahun terakhir adalah glamping, yang menawarkan kombinasi
antara kegiatan outdoor dan kenyamanan penginapan mewah. Glamping menarik minat
baik dari kalangan wisatawan yang mencari petualangan alam maupun yang menginginkan
pengalaman santai di alam terbuka.
vii
Sikabu Glamping menghadirkan akomodasi yang istimewa dalam bentuk tenda-tenda
mewah yang menggabungkan unsur desain tradisional dan modern.
Fasilitas yang diberikan oleh sikabu glamping sangat lengkap diantaranya adalah
Camping Kamar Mandi Bersama, Kamar Mandi Pribadi, Kipas Angin, Kolam Renang,
Musholla, Perlengkapan Mandi, Sarapan Pagi, Selfie Area, Wifi Area. Destinasi sikabu
glamping memainkan peran penting dalam mengembangkan industri pariwisata di
Indonesia. Mereka tidak hanya menyediakan tempat menginap bagi wisatawan, tetapi juga
berkontribusi pada ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan promosi pariwisata daerah.
Melalui berbagai aktivitas dan layanan yang mereka tawarkan, perusahaan-perusahaan ini
membantu meningkatkan daya tarik destinasi wisata dan mendukung pertumbuhan sektor
pariwisata secara keseluruhan.
viii
Magang di destinasi sikabu glamping bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang operasi bisnis di industri pariwisata, khususnya dalam konteks
pengelolaan destinasi wisata yang berfokus pada pengalaman glamping. Tujuan magang
meliputi pembelajaran langsung tentang manajemen operasional, pemasaran dan promosi,
pelayanan pelanggan, serta pemahaman tentang bagaimana perusahaan ini berkontribusi
pada pembangunan dan pelestarian lingkungan lokal.
Berikut adalah lingkup proyek untuk posisi Front Office dan Housekeeping di
destinasi glamping Sikabu Glamping:
2. Project Housekeeping:
Implementasi Program Pemeliharaan Preventif, Merancang dan menerapkan
program pemeliharaan preventif untuk kamar penginapan dan tenda. Ini meliputi
jadwal pembersihan rutin, inspeksi berkala, dan tindakan pencegahan lainnya
untuk memastikan kamar selalu dalam kondisi optimal.
Penyusunan Standar Kebersihan, Membuat panduan standar kebersihan yang jelas
dan komprehensif untuk semua anggota tim Housekeeping. Ini mencakup
ix
prosedur pembersihan yang spesifik, pemeliharaan inventaris, dan praktik
kebersihan yang diperlukan.
Pengembangan Program Pelatihan, Merancang dan menyampaikan program
pelatihan reguler untuk staf Housekeeping tentang teknik pembersihan yang
efisien, penggunaan peralatan pembersihan, dan praktik kebersihan terbaik.
Evaluasi efektivitas program pelatihan dan identifikasi area perbaikan.
1.3 Tujuan
Memahami proses check-in dan check-out tamu serta prosedur penerimaan tamu
secara keseluruhan.
Mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dalam berinteraksi dengan
tamu secara langsung, melalui telepon, dan melalui email.
Memahami sistem reservasi dan pembayaran serta dapat melakukan proses ini
secara efisien dan akurat.
Mempelajari bagaimana menjaga profesionalisme dan keramahan dalam
memberikan layanan kepada tamu, termasuk menangani keluhan dan permintaan
khusus.
Memahami standar kebersihan dan tata letak kamar yang diperlukan untuk
menciptakan pengalaman menginap yang nyaman bagi tamu.
Mengembangkan keterampilan dalam melakukan pembersihan dan perawatan rutin
kamar, tenda, dan area umum dengan efisien dan efektif.
x
Memahami pentingnya manajemen persediaan dan peralatan pembersihan serta
belajar untuk mengatur dan memantau inventaris dengan baik.
Mempelajari prosedur pelayanan kamar dan cara memberikan layanan yang
responsif dan ramah kepada tamu.
Struktur dalam sebuah organisasi sangatlah penting bagi suatu instansi yang
berfungsi untuk mengatur dan menetapkan tugas serta tanggung jawab perorangan dalam
menjalankan tugasnya sesuai dengan posisinya masingmasing, sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan efektif dan lancar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
pengelola Sikabu Glamping saat ini dipimpin oleh seorang direktur utama yaitu Zulfan Tri
Nanta.
KOMISARIS
UTAMA
KOMISARIS
DIREKTUR
DIREKTUR
UTAMA
xi
MANAGER
LEADER
xii
Di perusahaan Sikabu Glamping, posisi Front Office bertanggung jawab atas
manajemen penerimaan tamu, proses check-in/check-out, serta memberikan informasi
mengenai fasilitas dan layanan yang tersedia. Mereka juga menangani pertanyaan dan
keluhan tamu dengan profesionalitas tinggi. Sebagai bagian dari proyek magang, Front
Office akan terlibat dalam analisis efisiensi proses check-in/check-out untuk meningkatkan
pengalaman tamu, pengembangan panduan penanganan keluhan untuk meningkatkan
layanan pelanggan, dan pelaksanaan survei kepuasan tamu untuk mendapatkan umpan
balik yang berguna untuk perbaikan berkelanjutan.
Deskripsi pekerjaan yang dilakukan di destinasi sikabu glamping untuk posisi Front
Office dan Housekeeping sebagai berikut:
1. Front Office:
Mengelola penerimaan tamu, termasuk proses check-in dan check-out.
xiii
Menanggapi pertanyaan tamu melalui telepon, email, dan langsung.
Memberikan informasi tentang fasilitas, layanan, dan aktivitas yang tersedia di
Sikabu Glamping.
Memproses reservasi, pembayaran, dan pembatalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
Berinteraksi dengan tamu secara profesional dan ramah untuk memastikan
pengalaman menginap yang memuaskan.
Mengelola ketersediaan kamar dan mengoordinasikan dengan departemen lain
untuk memastikan kesiapan penginapan.
2. Housekeeping:
Bertanggung jawab atas kebersihan dan keteraturan kamar penginapan, tenda, dan
area umum.
Melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa semua kamar dan
fasilitas terawat dengan baik.
Mengelola persediaan dan peralatan pembersihan, serta melakukan pemesanan
ulang jika diperlukan.
Melakukan pembersihan berkala dan pelayanan kamar untuk tamu yang
menginap.
Menanggapi permintaan tambahan atau keluhan tamu terkait kebersihan atau
kenyamanan kamar.
Berkoordinasi dengan departemen lain, seperti Front Office dan Maintenance,
untuk memastikan koordinasi yang lancar dalam operasi harian.
xiv
Front Office dan Housekeeping akan dimulai, dengan fokus pada pengumpulan data dan
evaluasi progres proyek di minggu-minggu selanjutnya.
Minggu terakhir dari Januari akan dicatat untuk menyelesaikan laporan magang dan
menyiapkan presentasi akhir, serta melakukan evaluasi akhir dengan supervisor sebelum
penutupan magang. Keseluruhan jadwal dirancang untuk memberikan pengalaman yang
berharga dan menyeluruh dalam berbagai aspek operasional sikabu glamping.
xv
apakah solusi tersebut efektif atau tidak. Jika terdapat masalah atau hambatan selama
proses implementasi, mahasiswa magang dapat mengadopsi pendekatan yang fleksibel dan
kreatif untuk menemukan solusi alternatif. Dalam keseluruhan proses ini, pengetahuan
tentang manajemen proyek, analisis data, teknologi informasi, dan keterampilan
komunikasi akan menjadi kunci untuk kesuksesan proyek MBKM di Sikabu Glamping.
xvi
termasuk proses check-in/check-out, reservasi, dan manajemen data tamu. Kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif dengan tamu dan rekan kerja juga merupakan salah
satu kompetensi yang telah Anda kembangkan. Anda mungkin telah belajar mengelola
situasi yang kompleks, seperti penanganan keluhan tamu atau penyelesaian masalah
dengan cepat dan efisien. Selain itu, penggunaan teknologi dalam sistem reservasi atau
aplikasi Front Office juga telah meningkatkan keterampilan Anda dalam mengelola
informasi dan memberikan layanan yang lebih baik kepada tamu.
Di sisi Housekeeping, Anda telah mengembangkan kompetensi dalam manajemen
kebersihan dan perawatan kamar serta area umum di Sikabu Glamping. Ini termasuk
pemahaman yang mendalam tentang standar kebersihan yang tinggi dan prosedur sanitasi
yang ketat. Anda mungkin telah memperoleh keterampilan dalam penggunaan peralatan
pembersih dan bahan kimia dengan aman dan efektif. Selain itu, kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menangani masalah kebersihan dengan cepat dan efisien juga
merupakan kompetensi yang penting yang telah Anda kembangkan selama magang. Kerja
tim dan koordinasi dengan staf Housekeeping lainnya untuk memastikan kualitas layanan
yang konsisten juga menjadi bagian dari kompetensi yang Anda peroleh.
xvii
pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dari rekan-rekan mereka untuk mencapai
tujuan bersama.
Pengetahuan yang mendukung pelaksanaan MBKM di Sikabu Glamping juga
merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan mahasiswa magang. Mahasiswa
magang mungkin menemui tantangan dalam mengadaptasi pengetahuan teoritis yang telah
mereka pelajari di kampus ke dalam konteks dunia nyata di industri pariwisata dan
perhotelan. Namun, mereka juga akan menemukan kemudahan dalam belajar secara
langsung dari praktisi industri dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam proyek
MBKM mereka.
Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, solusi yang tepat perlu ditemukan. Salah
satunya adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi antarpersonal melalui
pelatihan dan praktek aktif. Ini dapat mencakup menghadiri seminar atau workshop tentang
komunikasi efektif dan mencoba berbagai pendekatan dalam berkomunikasi dengan rekan
kerja. Selain itu, membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung dengan rekan
kerja juga dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut.
Dalam hal kerja tim, fokus pada kolaborasi dan komunikasi terbuka adalah kunci.
Mahasiswa magang dapat mengambil inisiatif untuk memfasilitasi diskusi tim, memastikan
bahwa semua anggota tim merasa didengar, dan memanfaatkan kekuatan individu dalam
mencapai tujuan bersama. Selain itu, terlibat aktif dalam kegiatan tim di luar pekerjaan,
seperti acara sosial atau kegiatan olahraga, juga dapat memperkuat hubungan tim.
Untuk mengatasi tantangan terkait pengetahuan, mahasiswa magang perlu
memanfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti mentor atau supervisor, untuk
memperdalam pemahaman mereka tentang industri pariwisata dan perhotelan. Mereka juga
dapat mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau menghadiri
pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan sikap proaktif dan motivasi
untuk terus belajar, mahasiswa magang dapat mengatasi tantangan ini dan berhasil
menyelesaikan proyek MBKM mereka dengan sukses.
xviii
BAB IV KETERHUBUNGAN DENGAN MATA KULIAH KONVERSI
Keterhubungan kegiatan MBKM yang telah dilakukan dengan mata kuliah yang
dikonversi sesuai dengan RPS mata kuliah tersebut adalah suatu proses yang melibatkan
integrasi antara pengalaman praktis yang diperoleh selama magang dengan kurikulum
akademis yang telah ditetapkan dalam RPS (Rencana Pembelajaran Semester) mata kuliah
terkait. Konversi mata kuliah ini dilakukan antara magang/OJT semester V dengan
magang/OJT semester VII dengan total sks 20, yang mencakup aspek-aspek tertentu yang
relevan dengan bidang studi mahasiswa. Misalnya, mahasiswa yang menjalani magang
dalam industri perhotelan dan pariwisata seperti Sikabu Glamping akan mengintegrasikan
pengalaman mereka dalam berbagai aspek operasional, manajerial, dan pelayanan tamu
dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah seperti Manajemen Perhotelan,
Pemasaran Pariwisata, dan Etika Profesi.
Pertama-tama, keterhubungan antara kegiatan MBKM dan mata kuliah yang
dikonversi terletak pada kesesuaian kompetensi yang diperoleh selama magang dengan
kompetensi yang diharapkan dalam mata kuliah tersebut. Misalnya, mahasiswa yang
menjalani magang di bagian Front Office dapat mengembangkan kompetensi dalam hal
pelayanan pelanggan, manajemen waktu, dan penggunaan teknologi informasi dalam
sistem check-in/check-out, yang secara langsung mendukung kompetensi yang diajarkan
dalam mata kuliah Manajemen Perhotelan. Demikian pula, mahasiswa yang magang di
bagian Housekeeping dapat mengembangkan kompetensi dalam hal manajemen kebersihan
dan perawatan kamar, yang relevan dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah
Manajemen Layanan dan Kualitas.
Kendala yang mungkin dihadapi dalam mencapai keterhubungan dengan mata
kuliah tersebut meliputi perbedaan konteks dan lingkungan antara pengalaman praktis di
tempat kerja dengan lingkungan akademis di kampus. Misalnya, mahasiswa mungkin
mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep teoritis yang diajarkan dalam mata
xix
kuliah ke dalam situasi praktis di lapangan, atau sebaliknya, mengalami kesulitan dalam
menghubungkan pengalaman praktis mereka dengan konsep-konsep teoritis yang diajarkan
dalam mata kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dapat menghadapi kendala dalam hal
pemahaman yang mendalam terhadap kurikulum mata kuliah yang dikonversi dan
bagaimana mengintegrasikan pengalaman magang mereka secara efektif.
Dukungan yang diberikan dalam mencapai keterhubungan dengan mata kuliah
tersebut dapat berupa bimbingan dan supervisi yang diberikan oleh dosen pembimbing
magang, yang dapat membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi
kesulitan yang muncul selama magang. Selain itu, dukungan juga dapat datang dari pihak
perusahaan mitra, seperti mentor atau supervisor lapangan, yang dapat memberikan arahan
dan umpan balik yang konstruktif kepada mahasiswa dalam mengintegrasikan pengalaman
magang mereka dengan kurikulum akademis. Dengan dukungan yang adekuat, mahasiswa
dapat mengoptimalkan pengalaman magang mereka untuk mencapai keterhubungan yang
maksimal dengan mata kuliah yang dikonversi dan mengembangkan kompetensi yang
relevan dengan bidang studi mereka.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
xx
manajemen waktu, dan pemecahan masalah yang sangat berharga dalam dunia industri
pariwisata dan perhotelan.
Kesimpulannya, proses pelaksanaan MBKM di Sikabu Glamping telah
membuktikan nilai kolaborasi, komunikasi yang efektif, dan adaptasi pengetahuan teoritis
dalam konteks praktis operasional Front Office dan Housekeeping. Substansi yang
dikerjakan selama MBKM telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas
layanan kepada tamu dan efisiensi operasional perusahaan. Ini menegaskan bahwa MBKM
tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mendapatkan
pengalaman praktis, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan mitra
dalam meningkatkan kinerja mereka dalam industri pariwisata yang kompetitif.
5.2 Saran
Saran yang diberikan untuk proses pelaksanaan MBKM di organisasi mitra, seperti
Sikabu Glamping, meliputi beberapa aspek yang dapat meningkatkan pengalaman
mahasiswa magang serta manfaat yang diperoleh oleh organisasi mitra. Pertama, organisasi
mitra perlu menyediakan lingkungan kerja yang mendukung bagi mahasiswa magang,
termasuk mentor yang berpengalaman dan tim yang ramah dan inklusif. Mentor dapat
membimbing mahasiswa magang dalam menjalankan proyek, memberikan umpan balik
yang konstruktif, dan membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Selain itu, organisasi mitra juga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang
untuk terlibat dalam berbagai proyek dan aktivitas yang relevan dengan bidang studi
mereka, sehingga mereka dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka secara
menyeluruh.
Kedua, terkait substansi atau topik yang digeluti selama menjalankan program
MBKM di Sikabu Glamping, saran yang dapat diberikan adalah memilih topik atau proyek
yang relevan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi mitra serta memberikan manfaat
yang nyata bagi kedua belah pihak. Misalnya, fokus pada peningkatan efisiensi
operasional, peningkatan kualitas layanan kepada tamu, atau pengembangan strategi
pemasaran yang inovatif dapat menjadi pilihan yang baik. Substansi yang dipilih harus
memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka pelajari di kampus ke dalam situasi praktis, serta
memberikan kontribusi yang berarti bagi organisasi mitra dalam mencapai tujuan mereka.
Saran untuk prodi atau fakultas adalah untuk terus meningkatkan kerjasama dengan
organisasi mitra dan memperluas jaringan kemitraan dengan industri. Dengan
meningkatkan jumlah dan kualitas kemitraan dengan organisasi seperti Sikabu Glamping,
prodi atau fakultas dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman magang yang berharga dan relevan dengan bidang studi mereka.
Selain itu, prodi atau fakultas juga dapat menyediakan dukungan dan sumber daya
tambahan bagi mahasiswa magang, seperti seminar atau workshop tentang pengembangan
keterampilan profesional, penulisan laporan magang, atau pembimbingan karier. Dengan
demikian, prodi atau fakultas dapat memastikan bahwa program MBKM mereka
memberikan manfaat yang maksimal bagi mahasiswa magang dan organisasi mitra, serta
mempersiapkan mereka dengan baik untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.
xxi
Referensi
Agustiadi, F. (2022). Pengaruh Physical Environment Terhadap Revisit Intention dengan
Consumer Emotions Sebagai Mediating Variabel di Sikabu Glamping Kota
Payakumbuh (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (Fokus:
model MBKM program studi). Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(1), 195-205.
Kanah, K., Sumawidari, I. A. K., & Oka, I. M. D. (2019). Analisis Kompetensi Mahasiswa
Program Studi Perhotelan. EPIGRAM (e-journal), 16(1).
Kirani, F., Yani, D., & Isyanto, P. (2023). ANALISIS KEDISPLINAN KERJA
PEGAWAI DI BIDANG DESTINASI PARIWISATA PADA DINAS
PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KARAWANG. JURNAL ECONOMINA,
2(8), 1903-1908.
Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Permendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Tinggi Negeri menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum
Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Permendikbud No 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana pada
Perguruan Tinggi Negeri
Permendikbud No. 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan
Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi
Swasta.
xxii
Puspitawaty, S. (2020). Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Front
Office Yang Berdampak Pada Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi, 2(2), 148-159.
Ritonga, M., Arita, S., Delfiani, S., & Sofia, N. (2023). Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan, Literasi Keuangan, dan Keunggulan Bersaing Terhadap Kinerja
UKM Bisnis Keluarga. Jurnal Ecogen, 6(3), 400-411.
Sugiman, S. (2021). PENGARUH KINERJA ROOMBOY TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN HOUSE KEEPING DEPARTMENT DI HARRIS HOTEL
BATAM CENTER. Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata, 17(3), 196-209.
xxiii