Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SPESIALATE OBAT DAN ALAT KESEHATAN

“OBAT HERBAL TERSTANDARISASI”

Disusun Oleh:

Emilda Nur Agustin 202310471011020

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


apt. Siti Rofida, S. Si., M. Farm

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023/2024
I. DEFINISI OBAT HERBAL TERSTANDAR

OHT adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan bahan bakunya telah
distandarisasi. OHT harus memenuhi beberapa kriterian seperti aman dan memenuhi
persyaratan mutu yang berlaku; klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik (pada hewan
percobaan); dan telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi.

II. PRODUK OHT


Salah satu contoh dari produk Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah Diapet Kapsul
untuk mencret ini setiap satu kaplet berisi 4 butir kapsul seberat 600 mg per kapsul. Kandungan
Diapet terdiri dari ekstrak daun jambu biji, kunyit, buah mojokeling, kulit buah delima.
a. Komposisi :
Tiap Kapsul Mengandung :
 Psidium guajava (daun jambu biji) 240 mg
 Curcuma domesticae (rimpang kunyit) 204 mg
 Chebulae fructus (buah mojokeling) 84 mg
 Granati pericarpium (kulit buah delima) 72 gram dalam bentuk ekstraknya
b. Indikasi : Membantu mengurangi frekuensi buang air besar
c. Bentuk Sediaan : Kapsul
d. Aturan Pemakaian :
 Dewasa dan anak-anak : sehari 2 kali @2 kapsul
 Untuk penyembuhan diare akut : 2 kali @2 kapsul, dengan selang waktu 1 jam
a. Produksi : PT. SOHO Industri Farmasi
b. Kategori : Obat Herbal Terstandarisasi (OHT)
c. Cek BPOM

III. Klasifikasi Bahan Aktif


1. Psidium guajava (daun jambu biji)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
 Data Empiris
Secara empiris daun jambu biji digunakan untuk pengobatan : diare akut dan kronis,
disentri, perut kembung pada bayi dan anak, kadar kolesterol darah meninggi, haid tidak
lancar, sering buang air kencing (anyang-anyangan), luka, luka berdarah, dan sariawan.
Buah digunakan untuk pengobatan kencing manis (diabetes melitus), kadar kolesterol
darah tinggi (hiperkolesterolmia) dan sembelit. Ranting muda digunakan untuk
pengobatan keputihan (leukorea). Akar digunakan untuk pengobatan disentri
(Dalimarta,2003).
Telah dilakukan penelitian mengenai kegunaan buah jambu biji untuk pengobatan
antara lain: ekstrak daun jambu biji dalam etanol, aseton, dan air dapat menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab diare yaitu Staphylococus aureus dan E. coli (Vieira,
2001).
 Data Ilmiah

Gel ekstrak etanol daun Jambu Biji dengan variasi konsentrasi 1%, 5%, dan 7%
memiliki efek penyembuhan terhadap luka yang terinfeksi Staphylococcus aureus pada
kelinci. Gel ekstrak etanol daun Jambu Biji 7% penyembuhannya lebih lama
dibanding kosentransi 5%, sedangkan konsentransi 7% merupakan konsentransi
yang paling tinggi. Berdasarkan teori konsentransi bahan aktif juga merupakan
faktor penting dalam penyembuhan luka. Bila zat aktif dengan konsentrasi tinggi
dioleskan pada permukaan kulit maka terjadi perubahan struktur membran sebagai
akibat konsentrasi molekul yang tinggi, sehingga terjadi perubahan koefisien
partisi antara pembawa dan sawar kulit.Pengamatan anatomimenunjukkan bahwa
kondisi luka yang awalnya dalam kondisi lembab, terlihat segera mengering
setelah terbentuk keropeng.
 Kajian Fitoterapi

Daun jambu biji dapat digunakan sebagai pengobatan alternative misalnya sebagai obat
tradisional yang memiliki keunggulan mudah diperoleh, relative murah, dan banyak
digunakan masyarakat sebagai tanaman herbal. Daun jambu biji bermanfaat sebagai
antidiare, radang usus, disentri, dan gangguan pencernaan dikarenakan mengandung zat
tanin sebagai antimikroba dan antringent. Selain itu,daun jambu biji juga berkhasiat
mengobati sariawan, ambeien,kencing manis,dan perut kembung pada anak. Daun jambu
biji cocok untuk digunakan dalam pengobatan herbal,yang memiliki banyak manfaat
kesehatan dan juga amanbagi kesehatan karena tidak terdapat zat-zat kimia (Ibrahim et al.,
2021). Kandungan daun jambu biji memperoleh zat aktif dan juga bisa dipakai untuk
mengobati beraneka penyakit, sejumlah komponen aktif yang bisa menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia Colisebagai (Nunggut, 2020). Alkaloid memperoleh
daya seperti antimikroba,dengan cara menghalangi sejumlah zat senyawa penyusun pada sel
bakteri,sehingga susunan selaput sel tidak terbina secara utuh dan mengakibatkan kematian
sel bakteri. Minyak atsiri memiliki sifat antibakteri dan antiseptic yang bisa
menghalangi perkembangan bakteri penyebab diare. Tanin dapat mengerutkan jaringan dan
selaput sel bakteri sampai menghalangi pertumbuhan organ. Tanin juga diperkirakan
memiliki senyawa yang mempunyai metode kerja dengan cara membinasakan
permeabilitas sel dalam mikroorganisme. Sehingga bersifat antibakteri, efek antibakteri
tanin mengerutkan dinding sel sehingga mengganggu permeabilitas itu sendiri sehingga sel
tidak bisa melakukan aktivitas sehinga pertumbuhan. Flavonoid dapat mengatur tumbuhan
dengan cahaya matahari buatan dengan melakukan uji antimikroba. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Tannaz, tanaman jambu biji (Psidisium Guajava L) terutama
bagian daun, memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa
tanaman lain yang digunakan sebagai anti diare. Hal tersebut berkaitan dengan
beberapa kandungan metabolit sekunder pada daun Psidium Guajava L.

Anda mungkin juga menyukai