Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

NamaMahasiswa : RISDU ANDIKA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856332753

Tanggal Lahir : 16 Oktober 1999

Kode/NamaMataKuliah : PDGK4101 / KETERAMPILAN BERBASA INDONESIA


SD

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD S1

Kode/NamaUPBJJ : 82 / PALU

Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU / 19 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau ditulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

NamaMahasiswa : RISDU ANDIKA

NIM : 856332753

Kode/NamaMataKuliah : PDGK4101 / KETERAMPILAN BERBASA INDONESIA SD

Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Program Studi : PGSD S1

UPBJJ-UT : 82 / PALU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

PARITTIGA, 19 DESEMBER 2021

Yang Membuat Pernyataan

RISDU ANDIKA
1. Deskripsikanlah jenis-jenis menyimak sesuai dengan tujuannya :
a. Menyimak ekstensif

Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang

lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung

dari seorang guru.

Menyimak jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Menyimak social/konvensional/sopan

Menyimak jenis ini biasanya berlangsung dalam situasi social. Menyimak social ini berlangsung

dalam beberapa fase yakni menyimak social, sekunder dan estetik

2) Menyimak sekunder (secondary listening)

Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan

secara ektensif (extensive listening)

3) Menyimak estetik (aesthetic listening) atau menyimak Apresiatif

4) Menyimak pasif

Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai

upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala,

berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat

dipergunakan untuk dua tujuan yang berbeda. Menyimak ekstensif bisa juga disebut sebagai

proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan siaran

radio, televisi, percakapan orang di jalan, di pasar, kotbah di masjid dan sebagainya.

b. Menyimak intensif

Menyimak intensif adalah menyimak yang dilakukan untuk memahami makna yang

dikehendaki. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam menyimak intensif diantaranya yaitu

menyimak intensif pada dasarnya menyimak pemahaman, menyimak intensif memerlukan

tingkat konsentrasi pemikiran dan perasaan yang tinggi, menyimak intensif pada dasarnya
memahami bahasa formal dan menyimak intensif memerlukan produksi materi yang disimak.
2. Indikator apa saja yang diperlukan untuk menentukan evaluasi/penilaian non

Kebahasaan :

Penilaian kemampuan berbicara dalam pengajaran berbahasa berdasarkan pada dua faktor,

yaitu faktor kebahasaan dan nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi lafal, kosakata, dan

struktur sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi materi, kelancaran dan gaya. Dalam

mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang pada prinsipnya harus memperhatikan lima

faktor, yaitu:

a) Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal atau konsonan) diucapkan dengan tepat?

b) Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta rekaman suku kata memuaskan?

c) Apakah ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang pembicara tanpa referensi internall
memahami bahasa yang digunakan?

d) Apakah kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang tepat?

e) Sejauh manakah “kewajaran” dan “kelancaran” ataupun “kenative-speaker-an” yang

tecermin bila sesorang berbicara?

3. Langkah-langkah aktivitas dalam pembelajaran menggunakan strategi DRTA (Directed


reading– thinking activity)

a. Tahap Prabaca

Guru memperkenalkan bacaan, dengan jalan menyampaikan beberapa informasi tentang isi

bacaan. Siswa membuat prediksi atas bacaan yang akan dibacanya. Jika siswa belum mampu,

guru harus memancing siswa untuk membuat prediksi. Diusahakan dihasilkan banyak prediksi

sehingga akan timbul kelompok yang setuju dan kelompok yang tidak setuju. Beberapa

pancingan untuk membuat prdiksi antara lain: 1) Menurut pendapatmu, apa isi cerita yang

berjudul a ini? 2) Bagaimana nasib tokoh cerita dalam cerpen ini? 3) Prediksi mana yang

menurutmu paling benar?


b. Tahap Membaca

Siswa membaca dalam hati cerita untuk mengecek prediksi yang telah dibuatnya. Pada tahap

ini guru harus mampu membimbing siswa agar melakukan kegiatan membaca untuk

menemukan makna bacaan, memperhatikan perilaku baca siswa, dan membantu siswa yang

menemukan kesulitan memahami makna kata dengan cara memberikan ilustrasi kata, bukan

langsung menyebutkan makna kata tersebut. Menguji, prediksi, pada tahap ini siswa

diharuskan mengecek prediksi yang telah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat siswa salah,

siswa harus mampu menunjukkan letak kesalahan tersebut dan mampu membuat gambaran

baru tentang isi wacana yang sebenarnya.

c. Tahap Pascabaca

Pelatihan keterampilan fundamental. Tahapan ini dilakukan siswa untuk mengaktifkan

kemampuan berpikirnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan siswa adalah menguji kembali

cerita, menceritakan kembali cerita, membuat gambar, diagram, ataupun peta konsep

bacaan, dan membuat peta perjalanan tokoh (perjalanan yang menggambarkan keberadaan

tokoh pada beberapa peristiwa yang dialaminya).

4. Langkah-langkah pembelajaran menulis menggunakan strategi TPS untuk menulis teks


eksposisi:

Tahap berpikir (Thinking)

1. Siaswa menyimak amateri pembelajaran

2. Siswa meaneriamaa perttanyaan dari guru berdasarkan materi yang sudah disimak

Oleh siswa

3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Tahap berpasangan (Pairing)

1. Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)


2. Siswa berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok terdiri atas 2 orang)

3. Bersama pasangannya siswa dan pasangannya saling mendiskusikan dan mengutarakan

hasil pemikiran masing – masing untuk menyelesaikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

Tahap berbagi (Sharing)

1. Guru memimpin pleno kecil diskusi, dan masing-masing pasangan melaporkan

hasil diskusi dari pengerjaan LKS yang sudah siswa lakukan bersama pasangannya

2. Pasangan yang lain memberikan tanggapan terhadap pasangan yang sedang

melaporkan hasil diskusinya

3. Siswa melakukan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari dengan bimbingan

dari guru

Anda mungkin juga menyukai