Anda di halaman 1dari 16

NAMA : IKA SUSI DIANAWATI

NIM : 21080694348
KELAS : RPL X

ARTIKEL 1
I. Judul
“PERANCANGAN PENGALOKASIAN DANA DESA BERBASIS PRINSIP SYARI’AH
MELALUI PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)”

(Studi Kasus Di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng)

II. Latar Belakang Masalah


Desa Pegayaman merupakan salah satu desa muslim yang berada di
kabupaten Buleleng yang juga menerima dana desa dari pemerintah.
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
disertai dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, diharapkan
mendorong desa untuk mengelola sumber daya yang ada di desa, termasuk
pengembangan ekonomi masyarakatnya. Salah satu cara untuk mengelola
ekonomi masyarakat desa adalah dengan dibentuk Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes).
Dalam penelitian ini bertujuan untuk merancang konsep bisnis baru pada
BUMDes yaitu kegiatan bisnis berdasarkan prinsip syariah. Maka dari itu perlu
melihat perkembangan dari ekonomi syariah pada saat ini. Perkembangan
ekonomi Islam atau yang lazim dikenal dengan ekonomi syariah di Indonesia
berlangsung dengan begitu pesat. Ekonomi islam sendiri berkembang di
Indonesia karena kegagalan pada sistem kapitalis yang membuat semakin
tingginya kesenjangan ekonomi di masyarakat. Kegiatan bisnis yang
menggunakan sistem kapitalis berusaha menghalalkan segara cara untuk
memperoleh hasil maksimal tanpa peduli dampak kerugian yang mungkin timbul
dari usahanya tersebut. Memungkinkan resiko tidak terpenuhinya hak atau
kewajiban salah satu pihak yang melakukan transaksi. Namun, dalam ekonomi
syariah mengajarkan untuk melakukan kegiatan transaksi harus memenuhi
prinsip keadilan dan kejelasan. Kegiatan transaksi dalam ekonomi islam diatur
dan mengacu pada sumber hukum islam, yaitu Al-Quran, Al-Hadist dan Ijma.
Di desa Pegayaman pada saat ini sedang dilakukan proses perancangan
bisnis dari BUMDes Barokah Desa Pegayaman. Unit usaha yang sudah
dirancang ada tiga, yaitu unit usaha simpan pinjam, unit usaha bank sampah dan
unit usaha pengelolaan air bersih.

III. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengalokasian dana desa untuk BUMDes di desa
Pegayaman serta merancang konsep bisnis berdasarkan prinsip syariah dalam
unit usaha yang akan dijalankan oleh BUMDes Barokah Desa Pegayaman.

IV. Metodologi
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif non interactive, pendekatan penelitian
kualitatif non-interactive yang dipilih dalam melakukan studi/penelitian ini adalah
analisis konsep. Menurut McMilllan dan Schumacher (2001:506) analisis konsep
adalah suatu studi yang menjelaskan arti dari suatu konsep dengan menguraikan
arti umum atau yang penting, arti yang berbeda, dan pemakaian sesuai dengan
konsep.

Data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat
dari kegiatan wawancara. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah
Al-Qur’an, AlHadits, buku-buku, jurnal, artikel, majalah dan internet yang
mempunyai relevansi dan data-data tentang penerapan prisip syari’ah dalam
kegiatan BUMDes serta hasil penelitian yang berbentuk laporan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan dilaksanakan di Desa Pegayaman Singaraja
Indonesia.

V. Ringkasan
Dana Desa yang diterima oleh desa Pegayaman juga dialokasikan untuk
kegiatan usaha BUMDes yang nanti dijalankan khususnya usaha simpan pinjam
dan pengadaan barang atau jasa. Penggunaan Dana Desa diutamakan untuk
membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang.
Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud antara lain yaitu pendirian
BUMDes. Unit usaha yang akan dijalankan oleh BUMDes Barokah Desa
Pegayaman adalah unit usaha simpan pinjam, unit usaha bank sampah, dan unit
usaha pengelolaan air bersih.

VI. Hasil
Alokasi Dana Desa (ADD) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan pemerataan pembangunan desa melalui peningkatan pelayanan publik di
desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan
antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari
pembangunan (DJPPMD, 2015). Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) untuk pengembangan perekonomian desa.

Dalam proses pendirian BUMDes, pemerintah desa Pegayaman juga


melaksanakan Musyawarah Desa untuk membahas mengenai pendirian
BUMDes.

Berdasarkan hasil Musyawarah Desa, salah satu pengalokasian dana


desa akan dialokasikan untuk kegiatan usaha BUMDes. Pada tahun 2019 apabila
BUMDes Barokah sudah siap menjalankan usaha, maka akan ada perubahan
anggaran 2019 untuk kegiatan usaha BUMDes di desa Pegayaman.
Gambaran Umum Rancangan Kegiatan Usaha BUMDes Barokah secara
Konvensional

Nama Badan Usaha Milik Desa Pegayaman adalah BUMDes “Barokah”


Pemilik BUMDes adalah Masyarakat Desa Pegayaman dalam hal ini Perbekel
Pegayaman untuk dan atas nama masyarakat Desa Pegayaman bertindak atas
nama jabatannya, bertindak sebagai Komisaris BUMDes. Pengawas BUMDes
adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pegayaman. Unit usaha yang
sudah direncanakan oleh BUMDes Barokah meliputi Usaha Simpan Pinjam,
Usaha Pengelolaan Bank Sampah dan Usaha Pengelolaan Air Bersih.

Unit Usaha Simpan Pinjam yang ada di desa bisa membantu masyarakat
desa untuk mendapatkan modal usaha dengan lebih mudah. BUMDes Barokah
Desa Pegayaman juga memprogramkan unit usaha Simpan Pinjam pada usaha
milik desa yang akan dijalankan. Jenis simpanan dalam BUMDes ini nantinya
dalam bentuk tabungan umum untuk masyarakat desa Pegayaman.

Unit usaha Bank Sampah merupakan salah satu program yang dirancang
oleh BUMDes Barokah Desa Pegayaman. Bank Sampah ini nantinya akan
menerima berbagai macam jenis sampah anorganik, mulai dari plastik, kertas dan
berbagai macam sampah lainnya.

Unit usaha Pengelolaan Air Bersih merupakan unit usaha yang


diprogramkan oleh BUMDes Barokah Desa Pegayaman. Unit Usaha Air Desa
merupakan bentuk pelayanan air pedesaan yang dikelola secara mandiri dengan
swadaya masyarakat.

Konsep Ekonomi Syari’ah

Menurut Athoillah (2013) menyatakan bahwa transaksi syari’ah merupakan


salah

satu jenis transaksi ekonomi. Transaksi ekonomi jenis ini harus mengikuti hukum
hukum yang berlaku dalam islam.
Dalam konsep penerapan ekonomi syariah didasari pada tiga sumber
dasar hukum, yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijtihad Berdasarkan pada
beberapa pendapat para fuqaha (ahli fiqih dalam Islam) ketika mendeskripsikan
fiqih al-mu’amalahmaka setidaknya ditemukan tiga prinsip, yaitu:

(1) Pada dasarnya aktivitas ekonomi itu boleh dilakukan sampai ada dalil yang
mengharamkannya,

(2) Prinsip hukum ekonomi syariah yang kedua adalah mu’amalah, hendaknya
dilakukan dengan cara suka sama suka dan tidak ada unsur paksaan dari
pihak manapun, dan

(3) Kegiatan ekonomi yang dilakukan hendaknya mendatangkan maslahat dan


menolak madharat (jalb al-mashalih wa dar’u al-mafasid).

Jenis kegiatan yang dilarang dalam penerapan ekonomi syariah sesuai


dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor
80/DSNMUI/III/2011, yaitu :

1. Maisir

2. Gharar

3. Riba

4. Bathil

5. Bai Al-Madum

6. Ikhtiar

7. Taghrir

8. Ghabn

9. Tadlis

10. Tanajusy
11. Riswayah

12. Maksiat / Zalim

Akad-akad ekonomi islam yang dapat diterapkan dalam BUMDes Barokah


Desa Pegayaman adalah :

1. Simpanan

Dalam unit usaha Simpan Pinjam, akad ekonomi islam yang bisa diterapkan
dalam simpanan adalah akad Al-Wadi’ah. Akad AlWadi’ah merupakan titipan
murni yang setiap saat dapat di ambil jika pemiliknya menghendaki. BUMDes
yang menjalankan bisnis simpanan masyarakat tidak boleh memanfaatkan
uang yang dititipkan, melainkan benar-benar harus menjaga sesuai dengan
kelaziman (sesuai dengan Al-Quran surat An-nisa:58).

2. Pinjaman

Dalam hal pinjaman untuk modal usaha atau pembiayaan, akad ekonomi islam
yang dapat diterapkan dalam usaha simpan pinjam berupa pinjaman oleh
BUMDes Barokah Desa Pegayaman adalah akad Al- Musyarakah yaitu akad
kerjasama antar dua pihak atau lebih pada suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.

3. Bank Sampah

Dalam penerapan ekonomi islam melalui usaha pengelolaan sampah yaitu


Bank Sampah, akad ekonomi Islam yang bisa diterapkan adalah Akad Jual Beli
dan Akad Al-Wadi’ah. Akad Al- Wadi’ah digunakan setelah akad jual beli yang
terjadi antara pihak nasabah dan pihak bank sampah, pada saat pihak bank
sampah menilai dengan rupiah sampah yang akan ditabung nasabah disitulah
terjadi akad jual beli..
Ramayanti (2017) dalam penelitiannya mengenai sistem operasional
bank sampah dalam perspektif hukum Islam mengatakan bahwa pandangan
hukum Islam tentang praktek bank sampah adalah boleh.

4. Pengelolaan Air Bersih

Akad ekonomi Islam yang dapat diterapkan dalam pengelolaan air bersih
adalah akad jual beli , yaitu suatu perbuatan atau pernyataan untuk
menunjukan suatu keridhaan dalam berakad diantara 2 orang atau lebih untuk
menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan
melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling
merelakan.

Standar Akuntansi Keuangan Syariah

Dalam PSAK 59 dijelaskan bahwa Wadiah adalah titipan nasabah yang


harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila nasabah yang bersangkutan
menghendaki.

Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 101 menetapkan


dasar penyajian laporan keuangan bertujuan umum untuk entitas syariah.

Dalam PSAK 102 dijelaskan bahwa Murabahah adalah akad jual beli
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang
disepakati oleh penjual dan pembeli.

Dalam PSAK 106 dijelaskan bahwa Musyarakah adalah akad kerjasama


di antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan
mencari keuntungan.
VII. Simpulan
Dana Desa yang diterima oleh desa Pegayaman juga dialokasikan untuk
kegiatan usaha BUMDes yang nanti dijalankan khususnya usaha simpan pinjam
dan pengadaan barang atau jasa. Penggunaan Dana Desa diutamakan untuk
membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang.
Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud antara lain yaitu pendirian
BUMDes. Unit usaha yang akan dijalankan oleh BUMDes Barokah Desa
Pegayaman adalah unit usaha simpan pinjam, unit usaha bank sampah, dan unit
usaha pengelolaan air bersih.

Berikut merupakan penjelasan penerapan akad-akad ekonomi Islam yang


dapat diterapkan :

1. Unit Usaha Simpan Pinjam : Dalam usaha ini akad ekonomi Islam yang dapat
diterapkan adalah akad AlWadi’ah untuk transaksi simpanan masyarakat.

2. Unit Usaha Bank Sampah : Dalam usaha ini akad yang dapat diterapkan
adalah akad Jual Beli dan akad Al-Wadi’ah. Akad Jual Beli digunakan ketika
pengelola dan pembeli melakukan kesepakatan mengenai harga sampah.

3. Unit Usaha Pengelolaan Air Bersih : Dalam usaha ini akad yang diterapkan
adalah akad Jual Beli dengan shighat Tulisan.

Konsep bisnis BUMDes syariah yang bisa diterapkan pada BUMDes


Barokah Desa Pegayaman perlu dilakukan analisis agar kedepannya bisa
diterapkan dengan baik. Dalam penelitian perancangan konsep bisnis BUMDes
syariah ini dilakukan juga analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dari konsep bisnis ini. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
dengan matriks SWOT.

VIII. Pembelajaran
Dalam menerapkan prinsip syari’ah BUMDes Barokah juga harus
menerapkan suatu standar sebagai acuan dalam menjalankan usahanya.
Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non-syariah.
SAS ini terdiri dari PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syari’ah dan PSAK
100 sampai dengan PSAK 106 yang mencakup kerangka konseptual, penyajian
laporan keuangan syariah, akuntansi murabahah, musyarakah, mudharabah,
salam dan istishna. BUMDes Barokah Desa Pegayaman dapat menerapkan
PSAK 59, PSAK 101, PSAK 102 dan PSAK 106 dalam menjalankan usaha
BUMDes berdasarkan prinsip syariah. Konsep bisnis BUMDes syariah yang bisa
diterapkan pada BUMDes Barokah Desa Pegayaman perlu dilakukan analisis
agar kedepannya bisa diterapkan dengan baik.

IX. Kelebihan dan Kekurangan


Tidak menunjukkan laporan-laporan terkait data BUMDes dari Laporan
keuangan maupun secara rinci tentang BUMDes tersebut.
ARTIKEL 6
I. Judul
“EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN
PEMBANGUNAN DESA MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi pada Desa Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung
Utara)

II. Latar Belakang Masalah


Undang-undang Desa telah menempatkan desa sebagai ujung tombak
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desa diberikan
kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi
yang dimiliki guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Setiap
tahun Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang cukup besar
untuk diberikan kepada Desa. Hal ini dimulai dari 4 tahun 2015.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang


keuangan desa, dengan diberikannya kewenangan kepada desa untuk
melaksanakan tugas pemerintahan secara mandiri melalui konsep pemberian
otonomi desa, maka harus di pahami juga bahwa desa sepatutnya mempunyai
hak untuk mendapatkan pembiayaan guna melaksanakan kewenangan tersebut
termasuk untuk menunjang pelaksanaan pembangunan di tingkat desa.

Dana Desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang
ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pelaksanaan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan dari Dana Desa
adalah untuk meningkatkan pelayanan publik di Desa, untuk mengentaskan
kemiskinan, untuk memajukan perekonomian Desa,untuk mengatasi kesenjangan
pembangunan antar desa dan untuk memperkuat masyarakat Desa sebagai
subjek pembangunan.
III. TUJUAN
Tujuan dari Penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan Dana Desa dalam pembangunan


fisik Desa Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat efektivitas pengelolaan


Dana Desa dalam pembangunan fisik Desa Semuli Raya Kecamatan Abung
Semuli Kabupaten Lampung Utara.

3. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan Dana Desa dalam pembangunan


fisik Desa Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara
berdasarkan tinjauan Ekonomi Islam.

IV. Metodologi
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research).
Penelitian lapangan bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang, dan inteksi sosial individu, kelompok, lembaga
dan masyarakat Serta penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang
disebut dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang menuturkan dan
menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, variabel dan fenomena yang
terjadi disaat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya.

Sifat penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu metode penelitian yang


berdasarkan pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah instrumen
kecil.

2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan di Desa Semuli Raya Kecamatan Abung
Semuli Kabupaten Lampung Utara.
V. Ringkasan
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektif berarti dapat


membuahkan hasil, mulai berlaku, ada pengaruh, akibat atau efektifnya.
Efektivitas dapat juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan-tujuan.

2. Ukuran Efektivitas

Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 4 ayat 4, efektif


adalah pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu
dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil.

B. Desa

1. Pengertian Desa

2. Unsur-Unsur Desa

3. Fungsi Desa

4. Potensi Desa

C. Dana Desa

1. Pengertian Dana Desa

2. Tujuan Dana Desa

3. Penyaluran Dana Desa

4. Penggunaan Dana Desa

5. Pengelolaan Dana Desa


6. Pemanfaatan dan Pengawasa Dana Desa

D. Pembangunan Desa
1. Pengertian dan Tujuan Pembangunan
2. Faktor - faktor pembangunan
3. Sasaran - sasaran pembangunan
4. Teori - teori pembangunan ekonomi
5. Pengertian pembangunan desa
6. Tujuan pembangunan desa
7. Pendekatan pembangunan desa
E. Pembangunan dalam perspektif ekonomi islam
F. Tinjauan pusaka

VI. Hasil
A. Efektivitas Pengelolaan Dana Desa dalam Pembangunan Fisik Desa Semuli
Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat

Pengertian efektivitas berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu


kegiatan. Kegiatan tersebut dikatakan efektif jika memberi pengaruh besar
terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan penulis dari hasil kuesioner terdapat


persentase jawaban masyarakat tentang pembangunan fisik di Desa Semuli
Raya. Dalam pembangunan puskesmas induk masyarakat yang menjawab ya
sebesar 77,42% dan yang menjawab tidak sebesar 22,58%. Kemudian
pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seperti TK atau kelompok
bermain banyaknya masyarakat yang menjawab ya adalah 54,84% dan
masyarakat yang mejawab tidak 45,16%.

B. Faktor-Faktor yang Menghambat Efektivitas Pengelolaan Dana Desa dalam


Pembangunan Fisik Desa Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten
Lampung Utara

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab menghambatnya efektivitas


pengelolaan Dana Desa dalam pembangunan fisik di Desa Semuli Raya
Kecamatan Abung Semuli Lampung Utara, di dalam penelitian ini dilakukan
wawancara langsung kepada Kepala Desa dan tokoh masyarakat agar
didapatkan hasil yang maksimal.

Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi menghambatnya efektivitas


pengelolaan Dana Desa dalam pembangunan fisik di Desa Semuli Raya
Kecamatan Abung Semuli Lampung Utara adalah sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

2. Informasi

C. Efektivitas Pengelolaan Dana Desa dalam Pembangunan Fisik Desa Semuli


Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan
Tinjauan Ekonomi Islam

Berdasarkan pandangan Islam yang komprehensif terhadap segala segi


kehidupan, maka konsep Islam dalam pembangunan mencakup sisi jasmani dan
rohani. Juga berdasarkan nilai-nilai dan tujuan-tujuan sosial, untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan hakiki bagi manusia dalam segala segi
kehidupan, dengan manusia sebagai sentral dari proses.

Sebenarnya konsep pembangunan Ekonomi Islam bertolak dari


pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan penguasaan
teknologi sebagai penggerak utama (driving force) pembangunan ekonomi.
VII. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas pengelolaan Dana Desa dalam pembangunan fisik Desa Semuli Raya
Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara adalah sebesar 86,93%
termasuk dalam kategori cukup efektif.

2. Faktor-faktor yang menghambat efektivitas pengelolaan Dana Desa dalam


pembangunan fisik Desa Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten
Lampung Utara adalah sumber daya manusia dan informasi.

3. Efektivitas pengelolaan Dana Desa dalam pembangunan fisik Desa Semuli Raya
Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara terdasarkan tinjauan
Ekonomi Islam sudah cukup efektif atau cukup dirasakan secara langsung oleh
masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
berdas arkan ekonomi Islam maka dapat dikatakan baik menurut asas keadilan
sebagaimana tugas manusia sebagai khilafah di muka bumi ini.

VIII. Pembelajaran

Pemerintah desa seharusnya dalam pengelolaan Dana Desa melibatkan


seluruh lapisan masyarakat dan adanya transparansi informasi serta
meningkatkan sumber daya manusia guna memperbaiki sistem peraturan yang
ada di Desa Semuli Raya terutama dalam hal pembangunan Desa.Dengan
adanya penelitian ini kiranya dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada
pihak yang berwenang dalam pengelolaan Dana Desa agar dapat tepat guna dan
mencapai apa yang telah di amanatkan Undang-Undang dengan anggaran
tersebut
IX. Kelebihan dan kekurangan

Karya ilmiah ini sangat sistematis dan uraian dari makalah ini begitu jelas.
Sehingga memudahkanpembaca untuk memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai