Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mahasiswa : AHMAD FAUZAN MUZAKKY

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857107278

Tanggal Lahir : 11/04/1989

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4204/PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD – S1

Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA

Hari/Tanggal : Rabu, 1 November 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian


Bismillahirrahmanirrohim…

Soal

1. Padukan aspek keterampilan berbahasa dengan aspek sastra di kelas tinggi (kelas 6 SD)!
2. Penyusunan buku teks didasarkan pada pinsip berikut: (a) prinsip seleksi, (b) seleksi gradasi ,
dan (c) prinsip repetisi, dan (d) prinsip repetisi W. F. Mackey (dalam Hanafi, 1981). Uraikan
dengan singkat dan jelas empat prinsip penyusunan buku teks tersebut dengan kalimatnya
Anda sendiri!
3. Untuk keterampilan menulis di kelas 1 (kelas rendah), kurikulum 2004 menerapkan standar
kompetensi sebagai berikut. Siswa mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri
dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis kalimat yang didiktekan guru, dan menulis
rapi menggunakan huruf sambung. Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh buah
kompetensi dasar. Uraikan dengan jelas tujuh buah kompetensi dasar yang dimaksud dengan
standar masing-masing hasil belajar dan indikatornya!
4. Dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk matapelajaran Bahasa Indonesia, Anda
boleh menggunakan tiga teknik, yaitu: (a) teknik membaca sekilas (skimming), teknik
membaca memindai scanning), dan (3) teknik SQ3R. Coba Anda uraikan dengan singkat dan
jelas strategi membaca cepat yang efektif dengan menggunakan teknik SQ3R!
5. Uraikan enam macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka!

Jawaban

1. Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang


meliputi membaca, berbicara, menulis, dan menyimak. Pada pembelajaran, empat
keterampilan berbahasa tersebut menempati posisi yang vital dan saling terintegrasi.
Dalam pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
berbahasa dan sastra. Keempat keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan menulis
Menggunakan berbagai wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan
informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato,
prosposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman ,ringkasan, notulen, laporan, resensi,
karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritisk, dan esei.
b. Keterampilan menyimak / Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan menyimak berita, laporan, saran, pidato,
wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat,
drama, cerpen, dan novel.
c. Keterampilan berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta
mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama.
d. Keterampilan membaca
Menggunakan berbagai jenis bacaan untuk memahami wacana tulis teks nonsastra
berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk
puisi, hikayat, novel. biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan
sastra melayu klasik.
Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, keempat keterampilan tersebut dapat
dilaksanakan secara terpadu, tidak terpisah-pisah. Keterpaduan tersebut merupakan wujud
dari suatu proses komunikasi yang melibatkan empat keterampilan berbahasa.

2. Menurut W.F. Mackey ( dalam Hanafi, 1981) prinsip-prinsip penyusunan buku teks
adalah:
a. Seleksi, hal-hal yang dipertimbangkan adalah:
 Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan dan jumlah waktu
belajar
 Tipe bahasa yang diajarkan (dialek, register, style, dan media)
 Jumlah materi yang disajikan
 Pilihan butir-butir yang akan diajarkan mencangkup fonetik, tata
bahasa, kosakata dan makna kata.
 Kreteria yang dipakai melandasi pilihan
b. Gradasi Bahan Pelajaran yakni mempersoalkan tataan yang dipandang
paling baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau
diseleksi. Dalam Gradasi:
 Dikelompokan berdasarkan sistem ( pengelompokan fonetis,
leksikal) dan berdasarkan bunyi-bunyi bahasa menjadi kata, kata
menjadi frase, frase menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.
 Pengurutan / sekuensi mencakup sekuensi berdasarkan sistem di satu
pihak dan struktur di pihak lain.
c. Presentasi Bahan, pengomunikasikan bahan ajar kepada siswa yakni:
 Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya.
 Pendemonstrasikan bahan pelajaran baik secara lisan maupun tertulis.
 Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri
ragam prosedur yaitu eksplanasi,translasi, otentik atau peragaan
(dengan benda, gerak atau situasi), gambar dan konteks.
d. Repetisi Bahan Pelajaran, perilaku guru dalam menyajikan bahan pelajaran
yang telah tertata dalam buku pelajaran (telah terseleksi, degradasi, dan
dipresentasikan) yang berhubungan dengan pembinaan keterampilan kepada
peserta didik dalam hal menyimak, berbicara, menulis atau mengarang.
3. Untuk keterampilan menulis di kelas 1 (kelas rendah), kurikulum 2004 menerapkan standar
kompetensi sebagai berikut. Siswa mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri
dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis kalimat yang didiktekan guru, dan menulis
rapi menggunakan huruf sambung. Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh buah
kompetensi dasar. Berikut ini merupakan tujuh buah kompetensi dasar dengan standar
masing-masing hasil belajar dan indikatornya!

Kompetensi Hasil Belajar Indikator


Dasar
Membiasakan Bersikap dengan benar  Menggerakan telunjuk untuk membuat
sikap menulis dalam menulis. berbagai bentuk garis dan lingkaran.
yang  Garis putus-putus  Memegang alat tulis dan menggunakannya
benar(memega  Garis lurus dengan benar
ng dan  Garis lengkung  Mewarnai
menggunakan  Lingkaran
alat tulis)  Garis pembentuk
huruf
Menjiplak dan  Menjiplak dan Menjiplak dan menebalkan berbagai bentuk
menebalkan menebalkan gambar, lingkaran dan bentuk huruf
 Gambar
 Lingkaran
 Bentuk huruf
Menyalin Menyalin:  Menyalin atau mencontoh huruf, kata atau
 Huruf kalimat dari buku atau papan tulis dengan
 Kata benar
 Kalimat  Menyalin atau mencontoh kalimat dari
 Angka arab buku atau papan tulis yang ditulis guru, dan
kalimat atau menuliskannya pada buku tulisnya
beberapa kalimat
Menulis Menulis huruf, kata dan  Membaca huruf, kata dan kalimat
permulaan kalimat sederhana sederhana
dengan huruf lepas.  Menuliskan huruf, kata dan kalimat
sederhana dengan benar dan dapat dibaca
oleh orang lain
 Membuat label untuk benda-benda dalam
kelas
 Melengkapi kalimat yang belum selesai
berdasarkan gambar
 Membuat kalimat berdasarkan gambar
 Menuliskan nama diri, umur, tempat
tinggal
Menulis Menulis beberapa  Menuliskan pikiran dan pengalaman
beberapa kalimat sederhana dengan huruf sambung dengan rapi yang
kalimat dengan (terdiri atas 3-5 kata) mudah dibaca orang lain
huruf sambung dengan huruf sambung
Menulis Menulis kalimat yang  Menulis kalimat secara benar dan tepat
kalimat yang didiktekan guru mengikuti apa yang didiktekan
didiktekan menggunakan huruf  Menulis dengan menggunakan huruf
guru sambung dan sambung guru
menuliskannya dengan
benar
Menulis Menulis rapi kalimat Menulis kalimat dengan huruf sambung yang
dengan huruf dengan huruf sambung rapi dan dapat dibaca orang lain
sambung

4. Membaca adalah suatu kegiatan yang sangat bermanfaat. Selain bisa menambah
pengetahuan, membaca juga memungkinkan kita mengambil pelajaran dari isi buku yang
dibaca, baik berupa cerita fiksi maupun non fiksi.
Membaca cepat adalah sebuah teknik membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak
meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya. Rata-rata orang dengan pendidikan
setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah
bersifat teknis. Agar setiap aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien, maka diperlukan teknik tertentu. Salah satunya dengan menggunakan teknik
SQ3R.
Teknik SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sangat sistematik dan bersifat praktik,
sehingga sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Dengan
menggunakan teknik ini maka dapat membantu dalam mengambil pelajaran atau
pengetahuan penting dari sebuah buku non fiksi atau cerita fiksi yang dibaca. Pada
prinsipnya teknik ini membantu pembaca menjadi pembaca aktif dengan melakukan
pencatatan, pengulangan, dan peringkasan isi bacaan. SQ3R merupakan singkatan dari
langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari Survey, Question, Read,
Recite/ recall, dan review.
Question (pertanyaan) Question pada teknik SQ3R dilakukan setelah menyelesaikan
tahap survey, pembaca kini memiliki awalan ide mengenai bacaan selanjutnya. Pada tahap
ini pembaca akan mengubah judul, topik atau subtopic ke dalam bentuk pertanyaan. Tujuan
dari bagian bertanya atau question ini adalah untuk mengetahui setiap detail dari bahan
bacaan.
Read (membaca) Bagian ini adalah tahap menjawab pertanyaan yang sudah dibuat
sebelumnya. Jawaban biasanya merupakan ide utama dari setiap paragraf.
Recall/ recite Dalam tahap ini, setelah pembaca menyelesaikan membaca dan menjawab
pertanyaan maka diminta untuk menulis kembali dengan kalimatnya sendiri setiap informasi
yang sudah didapatkan.
Review (ulasan) Setelah selesai membaca buku atau cerita secara keseluruhan, maka baca
kembali bagian-bagian penting pada teks atau cerita yang telah dibaca.
5. Secara teoritis ada beberapa pendapat tentang pengajaran membaca. Salah satunya yang
dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka (1983), seperti berikut ini.
a. Pengajaran Membaca Permulaan
Pengajaran membaca permulaan ini disajikan kepada siswa tingkat-tingkat permulaan
Sekolah Dasar. Tujuannya adalah membinakan dasar mekanisme membaca.
b. Pengajaran Membaca Nyaring
Pengajaran membaca nyaring ini di satu pihak dianggap merupakan bagian atau lanjutan
dari pengajaran membaca permulaan, dan dipihak lain dipandang juga sebagai
pengajaran membaca tersendiri yang sudah tergolong tingkat lanjut.
c. Pengajaran Membaca dalam Hati
Pengajaran membaca ini membina siswa agar mereka mampu membaca tampa suara dan
mampu memahami isi tuturan tertulis yang dibacanya, baik isi pokoknya maupun isi
baginya.
d. Pengajaran Membaca Pemahaman
Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hampir tidak berbeda dengan
pengajaran membaca dalam hati.
e. Pengajaran Membaca Bahasa
Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari pengajaran bahasa. Guru
memanfaatkannya untuk membina kemampuan bahasa siswa.
f. Pengajaran Membaca Teknik
Pengajaran membaca teknik memusatkan perhatiannya kepada pembinaan-pembinaan
kemampuan siswa menguasai teknik-teknik membaca yang dipandang patut.

Anda mungkin juga menyukai